Anda di halaman 1dari 2

Skenario Kasus 1

Tn. B berusia 18 tahun dengan diabetes tipe 1 datang ke unit gawat darurat dengan keluhan
nyeri lutut kiri yang berat dan bengkak setelah mengalami cedera lutut yang terjadi selama
pertandingan sepak bola. Efusi sendi terlihat dan teraba di atas lutut kiri, dan ada kesulitan
gerakan lutut yang digerakan secara pasif. Rongen tanpa kontras tidak menunjukkan tanda-
tanda patah tulang. Pasien telah mengidap diabetes tipe 1 selama enam tahun, dan terapi
yang digunakan insulin glargine 35 unit pada pukul 20.00, dan insulin lispro, 23 unit pada
pukul 08.00 dan 16 unit pada pukul 20.00. Pasien tidak memiliki komplikasi yang jelas terkait
dengan diabetes tipe 1.
Pada saat pemeriksaan pasien sadar, nadinya teratur 76 x/menit, dan tekanan darahnya
118/66 mmHg. Baru-baru ini, pasien sering mengalami episode hiperglikemia dan
hipoglikemia. Namun, tidak pernah mengalami ketoasidosis diabetik (KAD). HbA1c terbaru
9,5%, menunjukkan kontrol glikemik yang kurang efektif.
Pasien dirujuk ke spesialis bedah ortopedi dan dijadwalkan operasi beberapa hari kemudian.
Pasien terdiagnosis Robekan kompleks meniskus medial meluas ke permukaan artikular.
Pasien direkomendasikan melakukan operasi Menisektomi parsial. (Prosedur ini biasanya
memakan waktu sekitar satu jam—meskipun demikian, persiapan praoperasi untuk anestesi
umum dan pemulihan pascaoperasi mungkin memerlukan waktu beberapa jam.)

Kerjakanlah Pertanyaan Berikut! (Step by Step)


1. Clarifying unfamiliar terms/mengklarifikasi istilah atau konsep: istilah-istilah dalam
skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu
ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan kamus keperawatan, kamus
kedokteran, tutor.
2. Lakukanlah proses keperawatan pada kasus diatas (pengkajian, diagnosa,
perencanaan dan intervensi)
3. Jawablah pertanyaan berikut ini!
a. Bagaimana Penatalaksanaan Diabetes Tipe 1 Selama Prosedur Bedah Minor?
b. Bagaimana manajemen Insulin sebelum Pembedahan pada kasus diatas?
c. Bagaimana manajemen Insulin selama Pembedahan pada kasus diatas?
d. Bagaimana manajemen Cairan dan Elektrolit pada kasus diatas?
e. Buatlah asuhan keperawatan pada kasus diatas dari pengkajian sampai
evaluasi?
Skenario Kasus 2
Ny. A 56 tahun masuk ke Rumah Sakit dengan keluhan pusing, mual muntah , sesak
nafas disertai bau mulut. Klien mengatakan ada luka dikaki yang semakin hari semakin
membusuk. Klien terdiagnosis DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu dan jarang melakukan
control. Klien hanya mengandalkan resep obat yang sebelumnya saja tanpa pernah
konsultasi ke dokter. Klien tinggal berdua dengan suaminya.
Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat luka DM pada kaki kanan berbau, terlihat
kehitaman, dan tulang terlihat. Nafas klien berbau keton, kulit kering dan nafas cepat.
Hasil laboratorium menunjukan GDS 450 mg/dL, AGD: pH 7,2 pCO2 30 mmHg, HCO3
34 mmol, Na: 140 mmol/L, Kalum: 4,0 mmol/L. TTV TD: 100/60 mmHg, N: 102 x/menit,
RR: 30 x/menit, T: 36,9 C, BB: 60, TB: 165.
Kondisi Ny. A sudah mulai stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan. Ny A di
jadwalkan untuk operasi elektif 1 hari lagi amputasi pada kaki kanan yang mengalami
luka. Saat pemeriksaan harian ditemukan bahwa gula darah Ny A naik dari 190 mg/dL
menjadi 320 mg/dL. Perawat yang bertugas melaporkan hal tersebut kepada dokter
jaga. Dokter menginstruksikan lakukan protocol penurunan GD pre operasi.
Pasien mengatakan lupa meminum obat yang diberikan oleh perawat dan makan
setelahnya. Pasien juga mengatakan merasa takut dengan operasi yang akan
dihadapinya. Pasien akan merasa tidak berguna jika kakinya diamputasi.

Kerjakanlah Pertanyaan Berikut! (Step by Step)


1. Clarifying unfamiliar terms/mengklarifikasi istilah atau konsep: istilah-istilah dalam
skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu
ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan kamus keperawatan, kamus
kedokteran, tutor.
2. Lakukanlah proses keperawatan pada kasus diatas (pengkajian, diagnosa,
perencanaan dan intervensi)
3. Buatlah WOC pada kasus diatas yang dapat mengancam nyawa.
4. Berapakah kecepatan syringe pump yang diberikan per jamnya sampai kondisi GD
pasien stabil?
5. Jika dalam 12 jam setelahnya GD belum mencapai target (penurunan hanya 40
mg/dl) berapakah koreksi kecepatan syringe pump?

Anda mungkin juga menyukai