Perlunya bimbingan konseling di perguruan tinggi tidak hanya ada dalam Undang-undang tetapi
lebih mementingkan untuk memfasilitasi para mahasisiswa agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai perkembangannya, seperti : aspek fisik, emosi, intelektual, sosial,
dan moral-spiritual. Pada dasarnya bimbingan konseling di perguruan tinggi juga sama dengan
bimbingan konseling dilingkungan sekolah, hanya saja yang membandingkan adalah
sasarannya. Dari sekian banyak mahasisiwa yang saya kenal ternyata masih memiliki
permasalahan sosial dan pribadi masing-masing yang perlu dibimbing dengan dosen
pendamping agar tidak menganggu persoalan akademik mereka. Dalam fase kemandirian atau
masa remaja mahasiswa masih butuh dibimbing oleh para orangtua atau dosen, karena fase ini
pastinya ada kendala-kendala yang mungkin dihadapi oleh para mahasiswa.
Bahkan problem sosial merupakan kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengelola
kehidupannya dan menyesuaikan diri kehidupan sosial baik di kampus maupun ditempat
tinggalnya, dan konflik pertemanan. Permasalahan biaya kuliah juga diperlukan adanya
bimbingan untuk mahasisiwa yang kesulitan dalam lingkup ekonomi keluarga.
(1)mengubah suatu sikap atau tingkah laku yang merugikan dan menolong sesama untuk
mengentri nilai-nilai kehidupan yang ada. (2) meningkatkan kualitas kehidupan seseorang. (3)
mendampingi, membimbing, dan menemukan solusi. (4) membantu seseorang untuk
mengekspresikan perasaan.
Materi
1.spritual
3.kuwalitas tertinggi
a.mencari nila
b.mencari jabatan
Adapun pelaksanaan pakstoral konseling bagi mahasiswa dilakukan dengan tatap muka dikelas dan
secara pribadi atau empat mata