Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
3. Reticuloendothelial system : berhubungan dengan sistem imun dan Sel Kuffer yang
paling berperan
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh; organ ini dapat dipandang
sebagai pusat biokimia utama tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi
pencernaan empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hati juga
melakukan berbagai fungsi yang tidak berkaitan dengan pencernaan, termasuk yang
berikut:
BILIRUBIN
Definisi
Zat yang memberikan pigmen kuning pada empedu. Berasa dari sel darah merah yang
tua/rusak tepatnya bagian heme.
1 gr Hb = 35 mg Bilirubin
Membentuk 250-350 mg/day
100 mL = 25mg Unconjugated Bilirubin
Fungsi
Antioksidan
Pemberi warna pada feses dan urin
Jenis
A. Unconjugated Bilirubin (UCB) / Indirect / tidak terkonjugasi
Tidak larut dalam air
Tidak dalam kondisi bebas / harus diikat oleh albumin
Saat ada peningkatan : gangguang prehepatic, anemia hemolytik, gilbert syndrom
b. Conjugated Bilirubin (CB) / Direct / Terkonjugasi
Larut dalam air
Kondisi bebas / tidak perlu terikat albumin
Jika terjadi peningkatan : gangguan hepatic (criggle najjar syndrome, dubin
jhonson syndrome) dan gangguan post-hepatic (rotor syndrome dll)
Rbc yang telah 120 hari kemudian pecah dan difagosit oleh makrofag
Hb dipecah jadi heme dan globin. Globin jadi asam amino lalu jadi protein. Heme jadi
iron dan non iron.
Non-iron menjadi bilirubin, dimana dengan cara heme dipecah oleh hemeoxygenase
jadi biliverdin, lalu oleh biliverdin reductase jadi bilirubin. Proses awalnya ini
umumnya terjadi pada limfa, lalu diangkut ke hati dan terikat pada albumin.
---
Bilirubin masuk hepatosit dengan mengikat protein transporter dan melewati
membran sel
Lalu mengikat protein Y dan Z, lalu ke ligandin untuk diangkut ke RE halus
Di RE halus, yang awalnya unconjugated kemudian dikonjugasikan menjadi asam
glukoronat oleh UDP-glukoronil tranferase 1 menghasilkan monoglucoronides dan
diglucoronides dari bilirubin
---
Lalu diekskresi ke dalam canaliculi oleh protein transporter pengikat adenosine
triphosphate MRP2/cMOAT/ABCC2
Dialirkan ke bile duct
Ke gallbladder
Di usus, akan berekasi dengan bakteri (beta glucoronidase) membentuk urobilinogen
Urobilinogen kemudian diabsorpsi ke darah, masuk ginjal, teroksidasi menjadi
urobilin (pigmen kuning) untuk pewarnaan urine
Urobilinogen yang tetap di usus kemudian teroksidasi oleh intestine bacterial menjadi
stercobilin (pigmen coklat) untuk pewarnaan feses
BILE SALT
Komponen Billiary system
Liver
Gallblader
Bileduct
Duodenum
Ileum
Portal circulation
1. Hepatosit secara berlanjut akan menghasilkan bile salt dikeluarkan dari hepar ke
bile duct dengan bantuan Secretin yang akan menambahkan ion dan air kedalam bile
salt
2. Bile salt yang telah tercampur oleh ion dan water akan masuk ke gallbladder
terjadi absorpsi ion dan water sehingga bile salt lebih terkonsentrasi
3. 30 menit setelah makan & stimuli oleh cck (cholecystokinin) kontraksi gallbladder
mengeluarkan bile salt ke bile duct mengalir ke cycstic duct common hepatic
duct reklaksasi spinchter oddi bile salt masuk ke lumen duodenum
(duodenum) terjadi emulsi lemak. Saat digest lipid sudah complete bile salt akan diserap
oleh ileum resirkulasi via enterohepatic circulation menuju hepar
Hyperbilirubinemia (JAUNDICE)
Faktor yang bisa menyebabkan hyperbilirubin :
1. Pre-Hepatik
Anemia hemolitik : banyak RBC lisis dan menumpuk secara abnormal peningkatan
unconjugated bilirubin
Gilbert syndrome : defek pada protein transporter bilirubin peningkatan
unconjugated bilirubin
Crigler-najjar syndrome : mutasi gen pengkode UDP glucoronil tranferase
peningkatan unconjugated bilirubin
2. Hepatik
Dubin-johnson sydrome : mutasi gen MRP2/CMOAT/ABCC2 peningkatan
conjugated bilirubin
Infeksi hepatitis
Sirosis
3. Post-Hepatik
Rotor syndrome : blockade saluran empedu oleh batu atau lesi (gg. Proses eksresi)
peningkatan conjugated bilirubin
Tumor
Cholelithiasis
Jaundice
Enzim-Enzim yang ada di Hepar
Dibagi menjadi 2 bagian besar :
1. Aminotransferase
AST (Aspartate Transferase) (SGOT)
Halflife 17 jam
Tersebar di berbagai jaringan tubuh; jantung,otot skelet,
Ada 2 type : intramitochondrial (astm) & ektramithocondria (astc)
ALT (Alanin Transferas) (SGPT)
Halflife 47 jam
Extramithocondria ; sitoplasma & sitosol
Lactat Dehydrogenase (LDH)
Ada 5 jenis isoenzyme LD1-LD5
LD1&2 : cardiac muscle,kidney,erytrosit. LD4&5: liver dan skeletal
muscle
LD 4&5 halflife 4-6 jam
Tempat : sitosol
2. Canalicular Enzyme
ALP (Alkaline Phosphatase)
Halflife 3 jam
Tersebar di beberapa jaringan liver,tulang,intestine dan placenta
Tempat : canalicular surface hepatocyte
GGT (Gama glucoronyl transferase)
Halflife : 10 hari
Bisa meningkat saat alcholic induce tapi tanpa ada kerusakan hati
Tempat canalicular surface hepatocyte,microsome