Anda di halaman 1dari 17

NOTULEN KONGRES AICI KEDUA

PERKUMPULAN JURU BAHASA KONFERENSI INDONESIA

Tempat : Salihara Arts Center Jl. Salihara No.16, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1252
Hari/Tanggal : Minggu, 5 Juni 2022
Waktu : Acara dibuka pukul 9.08 oleh MC (Eni Mariyani) ; ditutup pukul 14.30 oleh
Ketua Presidium (Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, M.A.)
============================================================================

Jumlah Peserta yang hadir : 43 orang (daring dan luring)

Hadir melalui daring 20 orang sbb :

a) Melalui Surat Kuasa kepada Danny Susanto : Angistiya Pinakesti, Witri Oktavia,
Fransiska Khoe, Tjia Karen Ingrid, Mutiara Yasmin Sugandhi, Endang Rahaju
Kunmarjanti, Maria Semy Nehemiya Manafe, S.S., Sitti Halimah Marala, Nina Farlina,
Ni Luh Windiari

b) Melalui Surat Kuasa kepada Moskwita Darmawan : Denni Rajagukguk, Annisa Cinantya
Putri, Penni Rusman, Vivi Sophia Zuber, Yuliana Tansil, Ihtiar Nur, Merti Megawaty,
Sherren Carensa, Sakdiyah Ma’ruf, Riky Ramadani Prabowo.

Tidak hadir dan memberi Surat Kuasa (1 orang) : Ausilinda Badib dengan Surat Kuasa kepada
Inanti P. Diran

Hadir dalam kongres (22 orang) :


1. Danny Susanto AICI-004-F-16
2. Moskwita Darmawan AICI-003-F-16
3. Inanti Pinintakasih AICI-002-F-16
4. Widyatmoko Kukuh Sanyoto AICI-001-F-16
5. Muchlis Muhammad Hanafi AICI 063-I-21
6. Michel Harjoprawito Mercado AICI-007-F-16
7. Susan Kumaat AICI-023-I-18
8. Mouna Suyati Mansjur AICI-009-V-16
9. Eni Mariyani AICI-018-I-18
10. Grace Tabaluyan AICI-014-VI-17
11. Martinus Manurung AICI-027-VII-18
12. Tria Puspita Sahir AICI-019-I-18
13. Michelle Mercy Smith AICI-016-I-18
14. Harkriswati AICI-024-I-18
15. Maria Dwi Karniati AICI-038-VII-19
16. Andi Deasy Hapsari AICI-044-JM-VII-19
17. Aryana Suseno AICI-070-JM-VII-21
18. Restu Surya Dinagara AICI-029-JM-I-22
19. Nyoman Kusuma Ardiantha AICI-029-VII-18
20. Theodorus Sule AICI-040-VII-19
21. Handewi Sri Pramesti AICI-036-VII-19
22. Riza Aries Setyawan AICI-078-I-22

AGENDA KEGIATAN

1. Pembukaan oleh MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Doa
4. Sambutan Dewan Pengurus 2018-2022
5. Pembentukan Presidium Kongres AICI II
6. Sidang Pleno I
7. Sidang Pleno II
8. Sidang Pleno III
9. Sidang Pleno IV
10. Sidang Pleno V
11. Sidang Pleno VI
12. Penutupan Kongres

PELAKSANAAN KONGRES

1. Pembukaan oleh MC
Acara dibuka oleh MC pada pukul 09.08

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya


Peserta daring dan luring menyanyikan lagu Indonesia Raya

3. Doa
Doa dipimpin oleh Bapak Mukhlis

4. Sambutan Dewan Pengurus 2018-2022


Bapak Danny Susanto selaku Ketua Dewan Pengurus periode 2018-2022
menyampaikan terima kasih atas kesediaan peserta yang telah hadir baik secara
luring maupun daring untuk mengikuti Kongres II AICI. Pak Danny mengapresiasi kerja
keras para anggota dewan pengurus selama masa kepengurusan dan dalam
mempersiapkan acara kongres agar berjalan lancar. Pak Danny juga mengucapkan
terima kasih kepada Presidium yang telah berkomitmen untuk membantu jalannya
Kongres. Terakhir Pak Danny berharap agar Kongres berjalan dengan lancar.
5. Pembentukan Presidium Kongres AICI II
MC membacakan susunan Presidium Kongres AICI II dan mengundang Presidium
untuk memulai Kongres AICI II.
Susunan Presidium Kongres AICI II
Ketua : Bapak Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, M.A
Wakil Ketua : Bapak Ir. Michel Harjoprawito Mercado, Msi
Sekretaris : Ibu Susan Kumaat, MBA
Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, MA selaku Ketua Presidium berdasarkan Pasal 12 ayat
9 Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan membuka Kongres secara resmi.

6. Sidang Pleno I
Informasi kehadiran anggota AICI : dri sebanyak 81 anggota AICI , hadir 43 orang
(daring dan luring dan surat kuasa) sehingga kuorum 50% tercapai.
Sidang Pleno I dibuka dan dimulai pukul 09.34 oleh Ketua Presidium Bapak Mukhlis
secara resmi.
Pembacaan (oleh Pak Mukhlis) dan Pengesahan Tata Tertib Kongres sebanyak 6
Pasal.
Ketua meminta persetujuan dari peserta untuk pengesahannya.

7. Sidang Pleno II – Laporan Pengurus 2018 - 2022


Laporan Kegiatan dari Wakil Ketua II Hubungan Kemitraan dan Pengembangan
Profesi: : Ibu Inanti Diran

Kilas Balik AICI


AICI digagas oleh 3 orang: Pak Kukuh, alm. Ibu Edlina Eddin, dan Ibu Inanti melalui
proses panjang dan berliku. Akhirnya pada 25 November 2016 AICI resmi berdiri,
dinotariskan dan menjadi satu-satunya organisasi juru bahasa yang diakui oleh
pemerintah.

Kemitraan
Menandatangani MOU dalam bentuk kerja sama pengembangan materi dan
kurikulum pendidikan penjurubahasaan dan pelatihan penjurubahasaan dengan HPI,
Polliteknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Jakarta dan Universitas Warmadewa, Bali.
Tahun lalu didirikan Forum Komunikasi Penerjemah dan Juru bahasa yang peserta
forumnya terdiri dari IPPI, HPI, INASLI (Indonesian Sign Language Interpreters) , PLJ
(Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat) dan AICI. Posisi Ketua Forum saat ini dipegang
oleh IPPI selaku penggagas.

Kegiatan Kerjasama
AICI bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan terutama dengan Lembaga
Bahasa Internasional FIB UI, dengan Sekretariat Kabinet dan Kementerian Luar Negeri
untuk pelatihan penjurubahasaan multi bahasa, dan dengan Badan Bahasa
Kemendikbudristek untuk pelatihan penjurubahasaan.

Sosialisasi AICI
AICI telah mengadakan kegiatan sosialisasi di beberapa tempat bekerjasama dengan
HPI dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi setempat yaitu:
Universitas Airlangga
Politeknik Negeri Malang
Universitas Nahdatul Wathan, Mataram
Universitas 11 Maret Solo, yang diikuti dengan pelatihan
Universitas Warmadewa, Denpasar

Pengembangan Profesi
 AICI mengadakan berbagai macam pelatihan dan kuliah umum dengan bekerja
sama dengan beberapa pihak diantaranya: Universitas Warmadewa-Bali,
Universitas Sam Ratulangi-Makasar, Terjemahan.co.
 AICI bekerja sama dengan UNHCR (2 bulan yang lalu) memberikan pelatihan untuk
penjurubahasaan konsekutif bagi pengungsi (tidak ada peserta Indonesia)
 Bekerja sama dengan Badan Bahasa dan Kemendikbudristek untuk membuat
SKKNI Juru Bahasa Konferensi dan Kemasyarakatan yang saat ini sudah disahkan
dan dicatat di Kementerian Tenaga Kerja.
 Kode Etik AICI sekarang ini digunakan sebagai Standar di Kementerian Tenaga
Kerja dan BNSP.
 AICI diminta oleh Sekertariat Kabinet untuk membuat grand desain pembinaan
jabatan fungsional penerjemah bagi semua ASN yang ada di Indonesia.

Events:
2019
 17 Maret 2019 : A New Beginning : Perkenalan dan Selamatan Pengurus Baru AICI
 27 Oktober 2019 : Lokakarya Bahasa Indonesia dalam Penjurubahasaan dengan
Ivan Lanin dan Emma Nababan
2020
 23 Februari 2020 Penjurubahasaan di Era Milenial
 22 Mei 2020 RSI in the “new normal”
 5 Juli 2020 Antara Job dan Pandemi
 15 November 2020 Menjaga Aset Utama Juru Bahasa
2021
 7 Februari 2021 Beban Kerja, Kode Etik dan Tarif Jurbah
 27 Juni 2021 Kesehatan Mental & Juru Bahasa
 14 Nivember 2021 Becoming a Professional Conference Interpreter
2022 dan selanjutnya
 Dua kegiatan yang bersifat internasional per tahun untuk workshop/webinar dan
pelatihan lain
 Empat kegiatan yang bersifat nasional per tahun untuk webinar/workshop dan
bincang-bincang
 Kegiatan-kegiatan khusus untuk anggota dalam bentuk refresher course untuk
seluruh anggota dan peningkatan kemahiran untuk Anggota Muda

Situs Web: Situs web diperbarui dan diluncurkan versi baru dengan tampilan yang
lebih ramah pengguna.

Media Sosial
Melakukan pengkinian terhadap platform sosmed: Twitter, IG, FB

Desain
Membuat berbagai desain untuk perayaan hari besar dan lain

Multi Media
Membuat video promo AICI

Laporan Keuangan dari Waket I Administrasi, Keanggotaan dan Keuangan: Ibu


Moskwita Darmawan
Saldo di bank per 31 Des 2021: Rp 50.624.206
Laporan Keuangan per Mei 2022 Rp 50.226.161

Beberapa catatan
1. Pemasukan dari iuran anggota:
 Iuran keanggotaan di masa sebelum pandemi:
Anggota penuh Rp750.000,00
Anggota muda Rp 400.000,00
 Iuran keanggotaaan selama masa pandemi dipotong 50%
 Mulai Juli 2022 iuran keanggotaan memasuki masa transisi
Anggota penuh Rp550.000,00
Anggota muda Rp300.000,00
 Bu Vita menyampaikan apresiasi kepada para anggota yang telah disiplin
membayar sehingga tingkat pembayaran sebesar 100%.

2. Pengeluaran rutin
 Pajak SPT per tahun
 Biaya bank
 Sewa host/domain
 Konsultan pajak
 Notaris (setiap 3 tahun)

3. Pengeluaran non-rutin
 Pembuatan kartu anggota berikut biaya pengiriman
 Pembayaran pendaftaran di Kumham
 Sosial / Kemanusiaan (mis: uang duka cita)
 Web revamping
 Pembuatan materi promosi/pembelian ATK
 Subsidi acara-acara AICI

LAPORAN KEANGGOTAAN

1. Prasayarat dan Jenis keanggotaan


a) Anggota Penuh
Minimal 200 jam kerja
Mendapatkan rekomendasi dari minimal 2 orang juru bahasa anggota penuh AICI
b) Anggota Muda (mulai batch ke 4)
50 jam kerja
Mendapatkan rekomendasi minimal dari 2 orang juru bahasa anggota penuh AICI
atau memiliki ijazah/sertifikat penjurubahasaan atau surat keterangan tempat
bekerja. Anggota muda yang sudah mengumpulkan jam kerja sampai 200 jam
dapat mengajukan permohonan kepada Ibu Mouna (Sie Keanggotaan) untuk
menjadi anggota penuh.
2. Cara menjadi anggota
Mengisi formulir pendaftaran yang bisa diunduh di website AICI
3. Penerimaan anggota
Penerimaan hanya 2 kali dalam setahun, bulan Juni dan Desember
(pemberitahuan awal Juli dan Awal Desember setelah dievaluasi oleh Dewan
Penerimaan Anggota (Pak Danny, Bu Vita, Bu Inanti)
Penerimaan anggota baru disampaikan melalui email dan kartu anggota serta
surat asli penerimaan dikirimkan ke alamat anggota. Biaya pembuatan kartu dan
pengiriman ditanggung oleh AICI.
4. Anggota AICI periode 2016-2022
Total 81 orang dari total 9 batches
5. Media Keanggotaan
 WAG AICI Family
Setelah resmi diterima akan dikirimkan pemberitahuan dan dimasukkan ke
WAG AICI Family
 Email anggota
Email khusus untuk anggota adalah aici.keanggotaan@gmail.com

8. Sidang Pleno III


Pembacaan Kode Etik amandemen kedua dibacakan oleh Pak Michel
Semua amandemen diterima/disetujui.
9. Sidang Pleno IV

Membahas tentang usulan topik yang telah diajukan oleh anggota, diurutkan sesuai
dengan topik yang paling banyak diusulkan. Dewan pengurus memberikan tanggapan.

Topik 1:

Perlunya pembicara yang dijurubahasakan menggunakan mikrofon yang layak,


supaya kualitas suaranya jelas dan layak dijurubahasakan (efek langsung) serta
tidak mengganggu kesehatan pendengaran juru bahasa (efek jangka panjang).

Idealnya, mikrofon yang layak berarti mikrofon yang terpisah dari alat dengar
(contohnya, seperti yang dipakai oleh para Podcaster/YouTuber; bukan berarti
harus mahal), dan bukan mikrofon yang tergabung/melekat pada alat dengar
(contohnya, earphones seperti bawaan ponsel, apalagi mikrofon pada komputer
laptop).

Apa yang bisa kita sepakati untuk dilakukan sebagai anggota AICI kepada klien RSI
untuk mengedukasi dan mendorong pembicara menggunakan mikrofon yang
layak? [Referensi: arahan AIIC, salah satunya melalui press release resmi di
https://aiic.org/company/roster/companyRosterDetails.html?companyId=12892&
amp;compan

Tanggapan dari Ibu Inanti

Saat ini AICI dari Divisi Kemitraan sedang membuat booklet yang akan diberikan
kepada para pengguna, vendor dan juru bahasa. Booklet ini akan memberikan banyak
informasi (dalam bentuk tulisan ataupun info grafis) salah satunya tentang RSI.
Booklet tersebut akan menjelaskan kebutuhan dalam melakukan RSI, misalnya
mikrofon untuk para pembicara, headset untuk juru bahasa. Booklet ini akan tersedia
dalam bahasa Indonesia dan akan diterjemahkan ke dalam beberapa Bahasa Asing
lainnya (rekan-rekan akan diminta bantuannya untuk menerjemahan). E-Booklet ini
akan diunggah ke website AICI dan juga akan dikirim via email kepada anggota.

Tanggapan dari Pak Mukhlis: hal-hal yang dibahas dalam kode etik juga untuk
nantinya dimasukkan dalam e-booklet.

Tanggapan dari Pak Kukuh: di kode etik disarankan agar jurubahasa menggunakan
headset yang berkualitas, akan tetapi ada kalanya justru pembicara yang tidak
menjaga kualitas suara (tidak melepas masker, tidak menggunakan mikrofon yang
baik) sehingga juru bahasa mengalami kesulitan menjurubahasakan. Butuh edukasi
kepada user agar moderator menyampaikan kepada pembicara untuk menggunakan
mikrofon dengan baik (bukan mikrofon laptop) dan informasi tersebut disarankan
dimasukkan ke dalam booklet.
Pihak user harus menjamin kualitas suara dapat diterima oleh juru bahasa dengan
jelas, terutama untuk RSI, karena kalau onsite ada teknisi yang bisa membantu.

Tanggapan Ibu Inanti: e-booklet dibuat secara rinci dengan grafis, gambar dll. Booklet
ini akan dikirimkan ke lembaga, EO, dll. Booklet ini adalah booklet yang komprehensif
untuk user dan juru bahasa.

Tanggapan dari Pak Kukuh: bagus ada e-booklet, dan diusulkan agar setiap menerima
pekerjaan booklet ini dilampirkan untuk klien sehingga dapat membantu mencapai
kerjasama yang efisien dan efektif.

TOPIK Ke 2: Website AICI

Saya mengusulkan di laman AICI, untuk menu daftar anggota AICI dicantumkan
atau ditambahkan lokasi atau domisili anggota berada atau bekerja. Alasan saya
karena hal ini dapat mempermudah para calon user yang ingin mencari juru bahasa
yang sudah ready di lokasi kegiatan mereka. Selain itu, hal ini juga dapat
memberikan kesempatan yang lebih luas bagi juru bahasa AICI yang mungkin belum
terlalu aktif di dunia kerja penjurubahasaan tentang Website AICI

Ibu Inanti:

Sudah dilaksanakan, dan akan diluncurkan dengan website yang baru

Klasifikasi akan berdasarkan bahasa, sertifikasi dan domisili (per provinsi). Website
akan dibuat lebih ramah pengguna yang memudahkan untuk mencari juru bahasa.

TOPIK 3:

Pada beberapa event, seminar maupun konferensi internasional hanya terdapat


juru bahasa non-Inggris sehingga tidak ada penjurubahasaan inggris-indonesia dan
tidak sesuai dengan Perpres no.63 tahun 2019. Apa yang dapat dilakukan oleh juru
bahasa terkait hal ini?

Ibu Inanti: sedang diskusi dengan Sekretaris Kabinet, ada beberapa lembaga yang
enggan memakai bahasa Indonesia, merujuk pada Perpres No. 63 dan akan lebih
dipertegas dengan SKKNI.

Dengan Indonesia menjadi presidensi dalam G20 akan ada banyak pertemuan, namun
masih banyak lembaga yang enggan menggunakan Bahasa Indonesia. Perpres dengan
jelas mencatumkan bahwa Presiden dan pejabat negara wajib menggunakan Bahasa
Indonesia untuk pertemuan di dalam dan luar negeri dan menggunakan juru bahasa.

Di dalam booklet akan disebutkan mengenai standar internasional penjurubahasaan


yakni harus dari : bahasa A (Bahasa Ibu) ke bahasa B (Bahasa Lain yang Aktif) dan tidak
boleh dari bahasa B ke bahasa C. Pembahasan ini akan dilakukan dengan Sekretariat
Kabinet dan Badan Bahasa. Ini berlaku secara internasional dan di PBB.

Pak Kukuh : menanyakan apakah ada sanksi yang diterapkan jika penyelenggara
negara tidak mengindahkan Perpres no 63 tahun 2019.

Ibu Inanti: akan ditanyakan kepada Sekneg dan Setkab, dan akan diadakan
pembahasan.

Pak Michel menyampaikan penulisan yang benar adalah “Bahasa Indonesia” bukan
“Bahasa”.

Ibu Inanti merespon akan dimasukkan dalam booklet

Topik 4 :

Sertifikasi dan Kompetensi Khusus


Kapan akan diadakan ujian sertifikasi juru bahasa ?
Apakah juru bahasa di Pengadilan harus memiliki kompetensi khusus? Bila iya, apa
saja?

Ibu Inanti menanggapi bahwa Sertifikasi yang sekarang ini diselenggarakan oleh HPI
dan hanya berlaku untuk anggota HPI (TSN). Yang tersertifikasi baru pasangan Inggris
–Indonesia. TSN Penjurubahasaan sudah diselenggarakan 2 (dua) kali.

Kedepannya dengan adanya SKKNI maka sertifikasi kompetensi akan terbuka untuk
umum. Sekarang ini masih dibutuhkan proses rapat dengan BNSP (Badan Nasional
Sertifikasi Profesi) untuk menyelenggarakan pelatihan assessor yang akan menguji
juru bahasa (HPI baru Inggris – Indonesia dan SKKNI rencananya akan tersedia assessor
dalam bahasa Spanyol, Rusia, Perancis dan Arab). Waktu yang dibutuhkan maksimal 5
tahun setelah SKKNI disahkan.

Tes Sertifikasi Nasional (TSN) Juru Bahasa sedang dalam pembahasan oleh Tim KKS
HPI. TSN HPI untuk Juru Bahasa akan dilaksanakan dalam Bulan November 2022, di 2
lokasi yaitu di Sentul dan Kementerian Luar Negeri (memiliki SIS) dan diselenggarakan
secara onsite.

Pak Mukhlis menanggapi bahwa perjalanan masih panjang untuk sertifikasi karena
assessor masih harus dilatih.

Topik 5 :

Pengembangan kemahiran
Agar semua anggota AICI, khususnya kami para jurbah muda juga dapat memiliki
kepercayaan diri yang cukup serta rasa memiliki terhadap asosiasi tercinta ini, maka
sebaiknya AICI lebih banyak mengadakan acara yang bertujuan untuk mendukung
pertumbuhan para jurbah muda. Kegiatan seperti interpreting refresher course atau
bahkan diberi kesempatan untuk melihat jurbah senior bekerja secara langsung,
atau semacamnya sungguh sangat dibutuhkan bagi para jurbah muda dalam
menambah jam terbang.

Ibu Inanti menyampaikan mengenai rencana kegiatan rutin untuk refresher course,
selain itu memberikan kesempatan bagi anggota muda untuk dapat mendengarkan
ketika ada penjurubahasaan RSI. Selain itu juga akan diberikan pelatihan kemahiran
diantaranya Simultaneous Interpreting, Salami Technique dan Note Taking.

Handewi mengusulkan pelatihan public speaking terutama untuk penjurubahasaan


konsekutif.

Ibu Inanti menyampaikan bahwa untuk pelatihan Public Speaking dan Manajemen
Keuangan sudah dipersiapkan, menunggu tanggal yang pasti.

Topik 6 :

Pengawasan dan sanksi bagi juru bahasa yang melakukan pelanggaran minor

Terdapat pertanyaan tentang pengawasan dan sanksi bagi juru bahasa yang
melakukan pelanggaran minor misalnya RSI sendirian selama 2-3 jam, membocorkan
informasi ke media sosial, mencuri klien sesama juru bahasa serta perang harga.

Terkait perang harga, Ibu Handewi menyampaikan bahwa hal ini biasa terjadi di
lapangan dan meminta AICI sebagai institusi untuk mendorong anggotanya agar
mencegah hal seperti di atas terjadi.

Pak Danny menanggapi bahwa sejauh ini belum ada laporan ataupun email resmi yang
dikirimkan ke AICI. Dihimbau kepada anggota AICI jika menemukan hal-hal tersebut
diatas untuk dilaporkan dan akan ditindaklanjuti oleh Dewan Etik. Ibu Inanti juga
menegaskan bahwa tindakan hanya bisa dilakukan jika ada laporan resmi (bukan via
WA) yang dikirimkan ke AICI dan yang dilaporkan adalah anggota AICI sehingga bisa
dilakukan intervensi.

Yang sudah dilakukan oleh AICI adalah menyelenggarakan event yang membahas
mengenai range harga jurubahasa untuk mengurangi/menghindari perang harga.
AICI hanya bisa menghimbau dan mengambil jalan tengah jika ada surat resmi / email
yang dikirimkan ke Sekretariat AICI.

Pak Kukuh menambahkan saran terkait rate juru bahasa.


Untuk penerjemahan dokumen sudah ada acuan dari Menteri Keuangan. Namun
sampai sekarang belum tersedia standar harga penjurubahasaan dan disarankan agar
kita juga menyampaikan kepada Kementerikan Keuangan agar dapat dicantumkan
juga ke dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Ibu Inanti menanggapi: akan ada sosialisasi dengan Kementerian Keuangan serta
Badan Bahasa melalui forum komunikasi.

Pak Mukhlis menambahkan untuk mengusulkan SBM: Standar Biaya Masukan untuk
tahun 2023, yang sudah bisa dilakukan mulai dari sekarang.

Ibu Inanti menambahkan bahwa belum ada kerjasama dengan Kumham terkait juru
bahasa di pengadilan. Terdapat perbedaan pemahaman antara pusat, daerah dan
pengadilan. Selama ini yang dicari oleh klien untuk pengadilan adalah penerjemah
tersumpah. Sedangkan yang dibutuhkan di pengadilan adalah juru bahasa. Sebelum
memulai tugasnya, juru bahasa akan di ambil sumpahnya oleh hakim. Anggota HPI
atau AICI dapat melakukan penjurubahasaan di pengadilan dengan menunjukkan
kartu tanda anggota.

Michel Mercado menambahkan : Kartu HPI dan AICI resmi dan diakui

Ibu Maria (peserta luring) menyampaikan bahwa sidang melalui zoom dapat dengan
menunjukkan kartu AICI dan Ibu Halimah (peserta daring) juga menambahkan, untuk
menjurubahasakan kasus di Pengadilan Negeri dapat dilakukan dengan menunjukkan
kartu HPI dan AICI.

Topik 7 : Edukasi klien/calon klien

Ditanyakan bagaimana AICI mengadakan edukasi klien/calon klien.

Bu Inanti merespons bahwa sosialisasi akan dilaksanakan dan informasi mengenai


penjurubahasaan akan tertuang di booklet. Juga akan disebutkan mengenai
pentingnya Chief Interpreter dalam acara-acara besar untuk memudahkan koordinasi.

Pak Danny menambahkan perlu adanya sosialisasi dilakukan oleh AICI untuk
memberikan edukasi kepada klien, bahwa klien harus memasukkan anggaran untuk
jurubahasa.

Ibu Inanti menanggapi bahwa akan dilaksanakan sosialisasi dengan Forum Forum
Komunikasi Penerjemah dan Juru bahasa yang peserta forumnya terdiri dari IPPI, HPI,
INASLI (Indonesian Sign Language Interpreters), PLJ (Pusat Layanan Juru Bahasa
Isyarat) dan AICI untuk membahas berbagai hal salah satunya mengenai tarif. Juga
perlu disosialisasikan ketentuan bahwa Presiden dan pejabat negara boleh didampingi
juru bahasa dan juga jurubahasa isyarat.
Pertanyaan dari Ibu Tiya (peserta daring) mengenai seberapa banyak permintaan Juru
bahasa untuk bahasa Rusia, Spanyol dan Perancis. Ibu Maria menjelaskan selama
masa pandemi, job berkurang, namun sekarang mulai banyak permintaan
penjurubahasaan Bahasa Rusia terutama di awal tahun 2022. Terutama sejak adanya
perang Ukraina karena adanya permintaan dari negara pecahan Uni Soviet yang
menggunaan bahasa Rusia.

Topik 8: Broadcast fee

Pertanyaan dari Ibu Handewi apakah anggota AICI pernah ada yang memilikii
pengalaman menjurubahasakan melalui televisi dan jika ya apakah ada tambahan
pembayaran untuk broadcast fee karena untuk youtube ada broadcast fee.

Tanggapan dari Ibu Inanti bahwa tren yang muncul adalah gelar acara disiarkan di
youtube dan masih merupakan hal yang baru. Kita masih memikirkan apakah perlu
minta tambahan fee untuk recording fee.

Pak Kukuh menanggapi bahwa juru bahasa dibatasi oleh ruang dan waktu, hanya di
saat itu dan waktu itu. Dengan adanya pandemi, penjurubahasaan dilakukan secara
remote dan direkam sehingga bisa dibroadcast beberapa kali. Penting untuk
mempertimbangkan masalah copyright dan perlu juga mendiskusikan dengan ahli
hukum.

Pak Danny menanggapi perlu ada fee ketika onsite dan direkam.

Ibu Handewi menanggapi jika Live streaming suara penerjemah disiarkan, maka
feenya harus lebih tinggi. Agency asing mencantumkan fee 25% untuk Youtube.

Topik 8: Mempertahankan website AICI muncul di halaman depan mesin pencarian

Pertanyaan dari Bapak Nyoman bagaimana mengembangkan potensi AICI ke


stakeholder yang lain, supaya website AICI tetap muncul di halaman depan dalam
mesin pencarian di internet.

Ibu Inanti menanggapi agar website AICI tetap di halaman pertama, maka harus
semakin sering di update.

Saran dari Bapak Michel: agar anggota AICI menulis di blog AICI, sehingga ketika
dilakukan pencarian website AICI akan tetap ada di halaman pertama. Anggota juga
disarankan untuk ikut menyumbangkan usulan dalam memperbaiki website AICI.

Ibu Inanti menyampaikan anggota AICI dapat menulis artikel mengenai pengalaman
menarik saat menjadi juru bahasa, tip and trick (akan diinformasikan lebih lanjut
berapa kata yang harus ditulis dalam artikel). Anggota AICI juga diminta
menyampaikan ke Ibu Mouna jika ada perubahan data pribadi, yaitu nomor telepon,
alamat rumah dan alamat email.

Pak Mukhlis mengakhiri sidang pleno IV dan mengucapkan terima kasih atas masukan,
yang semua telah dicatat dan akan ditindaklanjuti.

Pukul 12.03 istirahat makan siang

10. Sidang Pleno V

Dimulai pukul 13.29

Ketua Presidium mengundang Pak Kukuh untuk mewakili Dewan Pendiri.

Pak Kukuh mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang sekarang,
yang telah membawa AICI dalam perjalanan yang cukup jauh sehingga organisasi yang
masih baru ini dapat mendapatkan pengakuan secara formil yang membutuhkan
kerjasama dengan stakeholder dan pemerintah.

Pak Kukuh menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh semua anggota
baik anggota muda maupun penuh sehingga AICI bisa menjadi organisasi professional dan
berkontribusi terhadap perkembangan bangsa, baik secara nasional, regional dan
internasional. Juga menjadi pioner dalam bidang penjurubahasaan dan menjadi contoh
yang baik bagi negara lain.

Terakhir Pak Kukuh menyampaikan pesan kepada pengurus yang baru bahwa masa depan
profesi kita semakin jelas, dan semoga bermanfaat bagi para anggota yang bergabung di
AICI. Agar profesi ini semakin diakomodir dan pasar semakin terbuka. RSI membuka
semakin banyak kesempatan pekerjaan dan bisa dilakukan di mana saja.

Keputusan Kongres:

Setelah diadakan diskusi dan perundingan seperlunya, maka Kongres mengambil


keputusan dengan suara bulat sebagai berikut:

I. Memberikan dispensasi dan menyetujui keterlambatan pengangkatan anggota Dewan


Pengurus dan anggota Dewan Pengawas Perkumpulan yang telah berakhir sejak
tanggal 5 November 2021.

II.Meratifikasi dan memberikan persetujuan atas seluruh tindakan pengurusan dan


pengawasan yang dilakukan oleh:
 Tuan Danny Susanto selaku Ketua Umum Perkumpulan;
 Nyonya Moskwita Darmawan selaku Wakil Ketua I Perkumpulan;
 Nyonya Inanti Pinintakasih selaku Wakil Ketua II Perkumpulan;
 Nyonya Harkriswati selaku Sekretaris I Perkumpulan;
 Nyonya Eni Mariyani selaku Sekretaris II Perkumpulan;
 Nyonya Tria Puspita Sahir selaku Bendahara Perkumpulan;
 Nyonya Angistiya Pinakesti selaku Pengawas Perkumpulan;
terhitung sejak tanggal 5 November 2021 sampai dengan tanggal Berita Acara Kongres ini
ditandatangani sebagai tindakan yang mengikat dan berlaku bagi Perkumpulan serta
menerima semua perjanjian, mengambil alih semua hak dan kewajiban, mengukuhkan
perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pengurus dan pengawas Perkumpulan
tersebut.

Kongres selanjutnya memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Pengurus Perkumpulan
dan/atau Nyonya Moskwita Darmawan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri
untuk menyatakan sebagian atau seluruh isi keputusan Berita Acara Kongres ini ke dalam
akta notaris, berhak untuk menghadap Notaris, untuk menyatakan dan menandatangani
akta dan surat-surat yang diperlukan, serta melaksanakan segala tindakan yang
diperlukan untuk tercapainya tujuan itu. Selanjutnya penerima kuasa memohonkan
persetujuan dan/atau memberitahukan perubahan anggaran dasar dan/atau perubahan
data Perkumpulan kepada instansi yang berwenang, membuat perubahan dan/atau
tambahan dalam bentuk apapun agar persetujuan tersebut diperoleh dan/atau
pemberitahuan tersebut diterima, mengajukan, menandatangani semua permohonan
dan dokumen lainnya, memilih tempat kedudukan dan melaksanakan tindakan lain yang
diperlukan.

Penyerahan Pataka dipimpin oleh Bapak Michel Mercado.

Pak Michel menyampaikan bahwa organisasi sudah diakui dan melewati satu tahap untuk
memajukan AICI sebagai sebuah profesi. Dukungan dari stakeholder dan dengan adanya
SKKNI, maka AICI solid secara hukum dan teknis.

Selanjutnya, Pataka diserahkan kepada Ketua AICI periode 2022 – 2025 oleh anggota AICI
yang termuda yakni Restu Suryadinegara.

Sambutan Ketua 2022-2025

Pak Danny menyebutkan rencana kerja 2018-2022, meskipun terhambat pandemi, semua
rencana bisa dilaksanakan dengan baik meskipun di masa pandemi yang menuntut juru
bahasa untuk menyesuaikan diri.

Konteks dan Latar Belakang


Rencana kerja 2018-2022 secara umum dapat tercapai meskipun terjadi pandemi.
Kenyataan baru ini memunculkan tantangan sekaligus juga kesempatan. Terjadi perubahan
yang besar dalam pelaksanaan profesi penjurubahasaan.

Strategi Masa Depan Penjurubahasaan

AICI membekali Juru Bahasa dengan pengetahuan baru agar dapat beradaptasi dengan
praktik penjurubahasaan yang baru, meningkatkan kompetensi serta pengetahuan etika
kejurubahasaan, meningkatkan jumlah anggota dan mendorong anggota muda untuk
menjadi anggota penuh, memperkuat kekompakan dan persatuan di kalangan Juru Bahasa,
serta mengawasi pelaksanaan SKKNI dan memastikan dihormatinya Perpres no 63 tahun
2019.

RENCANA KEDEPAN HUBUNGAN KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

1. Memperluas kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah dan Lembaga


lainnya.

2. Memperluas kerjasama di bidang pengembangan profesi jurbah dengan berbagai pihak


melalui pelatihan, seminar, lokakarya, penelitian, pengembangan kurikulum pendidikan
bidang penjurubahasaan

3. Penerapan SKKNI Penjurubahasaan Konferensi bersama Badan Bahasa,


Kemendikbudristek serta dengan asosiasi sejenis.

4. Mengadakan sosialisasi bidang penjurubahasaan dengan bekerja sama dengan


Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah, membuat informasi dan
panduan kepada juru bahasa, pengguna, pemerintah, dan penyedia jasa layanan.

5. Event yang akan dilakukan adalah dua kegiatan yang bersifat internasional per tahun
dalam bentuk webinar/workshop dan pelatihan, empat kegiatan yang bersifat nasional
per tahun, serta kegiatan khusus untuk anggota (refresher course), peningkatan
kemahiran untuk anggota muda, pertemuan-pertemuan untuk seluruh anggota).

6. Akan terus memelihara dan melakukan pengkinian terhadap media sosial dan situs web
AICI, mengembangkan informasi visual mengenai penjurubahasaan konferensi dan
mengembangkan dan membuat materi cetak dan materi tayang elektronik.

RENCANA KEDEPAN ADMINISTRASI, KEUANGAN DAN KEANGGOTAAN

1. Administrasi: meningkatkan tertib administrasi dan pengelolaan data base yang


senantiasa terupdate dan akurat.

2. Keuangan: Pengelolaan keuangan yang prudent dan berimbang, mencari sumber-


sumber pemasukan baru
3. Keanggotaan: memperluas jaringan keanggotaan baik anggota penuh maupun muda,
mengupayakan agar semua bahasa terwakili dalam keanggotaan AICI, meningkatkan
hubungan internal dengan para anggota

11. SIDANG PLENO VI: peluncuran situs web yang baru

Situs web pada awalnya dibuat oleh Grace, akan tetapi sekarang kita telah menunjuk vendor
untuk melakukan perbaikan dan pembaruan website AICI (revamping). Situs web yang baru
ini akan lebih mudah digunakan dan memudahkan dalam mencari juru bahasa. Setiap
halaman ada foto kegiatan AICI. Di demonstrasikan juga cara melakukan pencarian juru
bahasa di situs AICI yang baru.

Dengan website yang diperbarui ini para anggota dapat mengunduh sendiri Formulir
pendaftaran, kode etik dan e-booklet.

- Keanggotaan : dapat memilih dengan cepat informasi tentang anggota (anggota penuh,
anggota muda, bersertifikasi AIIC dan HPI, tempat tinggal, dan pasangan bahasa).

-Alamat AICI, media sosial AICI dan email sekretariat serta keanggotaan.

Dengan adanya website baru ini diharapkan akan memudahkan klien untuk mencari juru
bahasa dan memudahkan juru bahasa untuk mendapatkan penawaran kerja baik di Jakarta
maupun di daerah.

Kongres ditutup secara resmi oleh Ketua Presidium pada hari ini juga pukul 14.30 WIB di
tempat tersebut.

Kongres AICI II diakhiri dengan doa dari Pak Danny.

Jakarta, 5 Juli 2022

Ketua Presidium Kongres

Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, MA

Wakil Ketua Presidium Sekretaris Presidium

Ir. Michel Harjoprawito Mercado, Msi Susan Kumaat, MBA

Anda mungkin juga menyukai