Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN

RAPAT KERJA DAERAH VII


IKATAN BIDAN INDONESIA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

”Konsolidasi Organisasi Ikatan Bidan Indonesia dalam Menghadapi


Perkembangan Pelayanan KIA, KB dan Kespro Utamanya
pada Masa Pandemi Covid-19”

PENGURUS DAERAH IKATAN BIDAN INDONESIA


PROVINSI JAWA TENGAH
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 1

2. LAPORAN KEGIATAN ……………………………………………………… 2

3. PENUTUP ……………………………………………………………………..3

4. LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan Laporan Rapat Kerja Daerah VII Ikatan Bidan
Indonesia Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 dapat kami diselesaikan.
Penyusunan Laporan ini merupakan upaya untuk menghimpun berbagai
kelengkapan administrasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, serta hasil
Pelaksanaan Kegiatan PD IBI Jawa Tengah.
Kami menyadari masih ada kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan
maupun penyusunan laporan, untuk itu kami berharap saran dan kerjasama dari
semua pihak demi kemajuan PD IBI Jawa Tengah.

Ketua PD IBI Jawa Tengah,

Hj. Sumarsih, SST, MH

.
LAPORAN RAPAT KERJA DAERAH VII
IKATAN BIDAN INDONESIA
PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN

Rakerda adalah rapat kerja daerah yang dilaksanakan diantara dua musyawarah
daerah. Rakerda IBI VII Jawa Tengah diselenggarakan merupakan tindak lanjut
dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang sebelumnya telah digelar.

Rakerda yang diselenggarakan IBI Jawa Tengah merupakan Rakerda pertama


IBI secara nasional untuk tahun ini sebagai tindak lanjut Rakernas. Kegiatan ini
digelar dengan tujuan konsolidasi organisasi sekaligus persiapan kongres tahun
2023 mendatang. Selain itu juga untuk menjaga kompakan organisasi profesi
bidan.

Rakerda ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari atmosfer organisasi.


Pengurus IBI Jawa Tengah berharap kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan
menghasilkan keputusan untuk memajukan organisasi.

Anggota IBI Jawa Tengah ada sebanyak 33.287 orang bidan. Para bidan
tersebut bekerja diberbagai fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh kabupaten
kota di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut sebesar 30 persen diantaranya atau
5.617 orang bidan masih berstatus honorer.

IBI Jawa Tengah merasa prihatin karena jumlah bidan dengan status honorer
sangat banyak. Pengurus IBI Jawa Tengah terus berupaya membantu bidan
dengan status honorer menjadi ASN atau PPPK.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :

1. Melakukan evaluasi kegiatan tengah periode kepengurusan PD IBI


Jateng
2. Meningkatkan Kompetensi anggota dengan terlaksananya kegiatan MU

Tujuan Khusus :

1. Terlaporkannya kegiatan tengah periode PD IBI Jawa Tengah dan


rekapituasi laporan IBI cabang dan IBI Ranting
2. Tercapainya peningkatan SDM bidan berkualitas sesuai standart
profesi, undang – undang dan Hukum.
3. Terindentifikasi permasalahan/ kesenjangan yang muncul serta
alternative pemecahan masalah.

III. PELAKSANAAN
A. Rapat Kerja Daerah VII Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2022 dilaksanakan di hotel Best Western Premier Sukoharjo
mulai tanggal 18 sampai 20 Maret 2022. Media yang digunakan
adalah melalui luring dan daring.

Kegiatan Rapat Kerja Daerah VII Ikatan Bidan terdiri atas Sidang
Ilmiah dan Sidang Pleno Organisasi.

1. Sidang Ilmiah terdiri atas pemateri sebanyak lima narasumber.


Diawali dengan keynote speaker (Ketua DPR RI) diwaliki oleh staf
khusus DPR RI Ibu Nida Zidni Paradhisa, kemudian dilanjutkan
oleh narasumber :
a. Menteri Kesehatan RI secara daring di wakili oleh Ibu Direktur
Jenderal Tenaga Kesehatan Menkes RI (Ibu drg. Arianti Anaya,
MKM) dengan materi “ Kebijakan Standar Pelayanan
Kebidanan”
b. Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi
Birokrasi (Kemenpan R B) Bapak Aba Subagja Deputi
perancangan jabatan, perencanaan dan pengadaan SDM
aparatur dengan materi “ Kebijakan Jabatan Fungsional Bidan
“.
c. Ketua Pengurus Pusat IBI, secara daring oleh Ibu Dr. Emy
Nurjasmi, M,Kes dengan materi “Jenjang Karir Bidan di
Pelayanan “
d. BPJS Ketenagakerjaan: daring oleh Direktur Keuangan BPJS
Pusat Bpk. Asep Rahmat Suwandha, CA, CFE, CRGP dengan
materi: “Kebijakan Jaminan dan Peningkatan Kesejahteraan
bagi Bidan Swasta & Bidan Non ASN ”
e. Komisi IX DPR RI : secara luring oleh Bp Dr. H. Edy Wuryanto,
S.Kp., M.Kep dengan materi: “Peluang Jenjang Karir Bidan
ASN dan Non ASN“
2. Sidang organisasi terdiri dari sidang pleno 1 :
a. Pembacaan tata tertib sidang organisasi
b. Pemilihan pimpinan sidang, sekretaris dan anggota
c. Penandatanganan tata tertib rakerda

3. Sidang Pleno 2 ( CB on Plate )


a. Pemukaan sidang pleno 2
b. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode PD IBI Jateng
c. Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode
35 PC IBI Kab/Kota
d. Laporan Keuangan PD IBI Jawa Tengah
e. Tanggapan pelaksanaan kegiatan Tengah Periode dan
Laporan Keuangan
f. Penutupan Sidang Organisasi Pleno 2

4. Sidang Pleno 3 :
a. Penyajian Hasil Komisi Usulan dari PD IBI Jawa Tengah dalam
kegiatan Rakernas VII
b. Penyerahan Berita Acara Hasil Sidang kelompok PD IBI
c. Penyampaian Rekomendasi Rakernas VII
d. Penutupan Rangkaian Sidang Organisasi

5. Konsolidasi antar Bidang Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang :


a. Bendahara: Dr. Tri Susilowati, SKM, M.Kes
b. Waket 2 : Dr. Runjati, M.Mid
c. Waket 1 : Nawangsih Zulaikah Pudjiati, SST, MH
d. Sekretaris : Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes
e. Ketua: Sumarsih, SST, MH

B. Peserta
Peserta kegiatan Rapat Kerja Daerah VII Ikatan Bidan Indonesia
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 terdiri atas :
1. Ketua PD IBI dan Pengurus Harian PD IBI Jawa Tengah
2. Ketua PC IBI dan Pengurus Harian PC Kabupaten/Kota se Jawa
Tengah
3. Anggota Ikatan Bidan Indonesia se Jawa Tengah
4. Tamu Undangan
Seluruh jumlah peserta sebanyak 16.500 dalam kegiatan sidang
ilmiah yang dilaksanakan daring dan 205 untuk kegiatan sidang
organisasi yang dilaksanakan secara luring.

C. Hasil
Adapun hasil dari kegiatan sidang ilmiah, sidang organisasi, dan
konsolidasi antar bidang adalah sebagai berikut : terlampir (dalam
notulen).

D. Penutup
Demikian laporan kegiatan Rapat Kerja Daerah VII Ikatan Bidan
Indonesia Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022. Besar harapan kami
bermanfaat bagi seluruh anggota IBI Provinsi Jawa Tengah
LAMPIRAN
RUNDOWN SIDANG ILMIAH RAKERDA VII IBI JAWA TENGAH

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022


Ruangan/Kapasitas : Hall/ The Best Western Premier
Seragam : IBI Nasional
PJ : Ibu Dr. Runjati, M.Mid
Koordinator : Ibu Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Waktu Deskripsi Kegiatan PJ -MODERATOR

07.00 - 08.00 Registrasi Peserta ilmiah melalui media Zoom dan Webinar: MC: Mutmainah, S.Tr.Keb,
07.30 Peserta Sidang Ilmiah secara luring siap di Hall: M.Kes.

08.00 - 09.30 Pembukaan Acara : MC, Panitia


- Parade Vandel : secara luring Ketua Cabang
- Pembacaan Doa oleh Ibu Zahidah, SST, M,H.Kes Panitia
- Diperdengarkan lagu Indonesia Raya dan Hymne IBI
- Sambutan dan Laporan kegiatan (Ketua PD IBI Jawa Tengah) oleh
Ibu Sumarsih, SST, M.H.
- Sambutan Bupati Kepala Daerah TK II Kab Sukoharjo, Ibu Hj. Etik
Suryani, SE., MM.
- Sambutan Kadinkes Provinsi Jawa Tengah, ibu Yunita Dyah
Suminar, SKM, M.Sc., M.Si
09.30 - 10.00 Keynote Speaker (Ketua DPR RI ) ibu Dr. (H.C.) Puan Maharani MC.
diwakili oleh Staf Khusus DPR RI Ibu Nida Zidni
Paradhisa
Diperdengarkan Lagu Mars IBI Panitia

Pemberian cindera mata kepada tamu undangan dan foto bersama Yenni, M.Kes dan
Titik Sapartinah,
M.Kes
10.10 Penutupan acara MC

SIDANG ILMIAH

10.10 - 10.55 SESI I : Moderator:


Menteri Kesehatan RI secara daring di wakili oleh Ibu Direktur Jenderal Tri Tuti Rahayu, SKM, M.Kes
Tenaga Kesehatan Menkes RI (Ibu drg. Arianti Anaya, MKM) .
“ Kebijakan Standar Pelayanan Kebidanan ” Notulen: Dr. Fitriani Nur
Damayanti, M.Kes
10.55 - 11.40 Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Mudrikatun, SSiT, SKM,
(Kemenpan R B) Bapak Aba Subagja M.M.Kes, M.H
Deputi perancangan jabatan, perencanaan dan pengadaan SDM Notulen: Dr. Fitriani Nur
aparatur. Damayanti, M.Kes
“ Kebijakan Jabatan Fungsional Bidan “
11.40 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.45 SESI II : Moderator:
Ketua Pengurus Pusat IBI, secara daring oleh Ibu Dr. Emy Nurjasmi, Ida Ariyanti, SSiT, M.Kes
M,Kes dengan materi “Jenjang Karir Bidan di Pelayanan ““ Notulen: Dr. Fitriani Nur
Damayanti, M.Kes
13.45 – 14.30 BPJS Ketenagakerjaan: daring oleh Direktur Keuangan BPJS Pusat Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Bpk. Asep Rahmat Suwandha, CA, CFE, CRGP dengan materi: Notulen: Dr. Fitriani Nur
“Kebijakan Jaminan dan Peningkatan Kesejahteraan bagi Bidan Swasta Damayanti, M.Kes
& Bidan Non ASN ”
14.30 – 15.15 Komisi IX DPR RI : secara luring oleh Bp Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp., Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes
M.Kep dengan materi: “Peluang Jenjang Karir Bidan ASN dan Non Notulen: Dr. Fitriani Nur
ASN“ Damayanti, M.Kes
15.15-15.30 Penyampaian plakat untuk para ketua cabang IBI se Jawa Tengah oleh MC
Ketua PD IBI dan PH PD IBI Yenni, M.Kes dan Titik
Sapartinah, M.Kes
RUNDOWN SIDANG ORGANISASI RAKERDA VII IBI JAWA TENGAH
Hari/Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022
Ruangan/Kapasitas : Hall/ The Best Western Premier
Seragam : IBI Lapangan
PJ : Ibu Nawangsih, SST, MH
Koordinator : Ibu Dr. Sri Sumarni, M.Mid

Waktu Deskripsi Kegiatan Penanggungjawab

19.00-19.00 Pengkondisian kegiatan MC


Pembukaan acara sidang organisasi
19.15-20.00 Sidang pleno 1 Penanggungjawab kegiatan Rakerda
Pembacaan tata tertib sidang organisasi Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes
Pemilihan pimpinan sidang, sekretaris dan anggota Ditandatangani pimpinan sidang
Penandatanganan tata tertib rakerda terpilih, penanggungjawab rakerda
dan ketua PD IBI JawaTengah
20.00 – 21.00 Sidang Pleno 2 ( CB on Plate ) MC. Sri Wahyuni Sigit, SKp, Ns,
Pimpinan Sidang: Dr. Sri Sumarni, M.Mid S.Tr.Keb, M.Kes
Notulen : Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes Mutmainah, S.Tr.Keb , M.Kes.-
Pemukaan sidang pleno 2
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode PD IBI Jateng Ketua PD IBI Jawa Tengah

Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode 35 Sekretaris, Sri Puji Astutik, SKM,
PC IBI Kab/Kota M.Kes
Laporan Keuangan PD IBI Jawa Tengah Bendahara Dr. Tri Susilowati, SKM.
M.Kes
Tanggapan pelaksanaan kegiatan Tengah Periode dan Laporan Moderator adalah pimpinan sidang:
Keuangan
Penutupan Sidang Organisasi Pleno 2 Ketua sidang

21.00 -22.00 Sidang Pleno 3


Pembukaan sidang pleno ke3
Pimpinan sidang : Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Notulen: Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes
Penyajian Hasil Komisi Usulan dari PD IBI Jawa Tengah dalam Sekretaris PD IBI Jawa Tengah
kegiatan Rakernas VII
Penyerahan Berita Acara Hasil Sidang kelompok PD IBI Penyerahan Berita Acara hasil dari
sekretaris PD IBI kepada Ketua
Sidang dilanjutkan ke Ketua PD IBI
Jawa Tengah
Penyampaian Rekomendasi Rakernas VII Ketua PD IBI JawaTengah

Penutupan Rangkaian Sidang Organisasi Pimpinan Sidang

22.00 – 22.30 Arahan pelaksanaan kegiatan Konsolidasi Antar Bidang MC. Sri Wahyuni, SSiT, M.Kes
untuk kegiatan di hari Minggu Ibu Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes

Penjelasan tentang rencana kegiatan hari Sabtu Outbond IO


Penutupan MC
RUNDOWN ACARA CAPACITY BUILDING PENGUATAN SDM PD DAN PC
IBI JAWA TENGAH
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Maret 2022
Ruangan/Kapasitas : Tawangmangu, Pabrik Gula Colomadu
Seragam : Kaos IBI, payung dari IO
PJ : Ibu Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Koordinator : Titik Kurniawati, S.SiT, M.Kes
Waktu Deskripsi Kegiatan Penanggungjawab

06.00 - 07.30 Breakfast Hotel


07.30 WIB Peserta siap di Bis masing - masing IO
08.00 -09.30 Capacity Building Penguatan SDM dan membangun komitmen
Menuju Wisata Ke Kemuning Tawangmangu
09.30-11.00 Lawu Park

12.00-13.00 Makan siang di “Bale Beranti “

13.00-13.30 Perjalanan menuju ke Kalipucung

13.30-15.30 Kegiatan Outbond Fun games Lanjut soft tubbing di Kalipucung

15.30-16.00 Mandi dan persiapan perjalanan ke Solo

16.00-17.30 Perjalanan ke museum colomadu : menikmati sunset

17.30 - 18.15 Di Museum Colomadu Pabrik Gula

18.15 - 19.30 Belanja di Pusat Oleh - oleh di Solo Javanier

19.30 – 21.00 Dinner di Gula Kelapa Manahan


RUNDOWN ACARA RAPAT KONSOLIDASI ANTAR BIDANG RAKERDA VII IBI JAWA TENGAH

Hari/Tanggal : Minggu, 20 Maret 2022


Ruangan/ Kapasitas : The Best Western Premier
Seragam : Batik IBI Jateng
PJ : Ibu Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes
Koordinator : Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes

Waktu Deskripsi Kegiatan


06.00 - 08.00 Breakfast Hotel

07.45-08.00 Peserta memasuki hall MC. Sri Wahyuni S, M.Kes


Lestari Puji Astuti, SST, M.Kes

08.00-09.00 Membangun komitmen bersama oleh ketua PD IBI, PH PD MC. Sri Wahyuni S, M.Kes
IBI dan seluruh ketua Cabang Kab dan Kota SeJawa Tengah PJ. Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes
09.00 – 12.00 Presentasi penyampaian hasil konsolidasi @ 30 menit ModeratorL: Lestari Puji Astuti, SST,
M.Kes
1. Bendahara: Dr. Tri Susilowati, SKM, M.Kes Notulen: Dr. Fitriani
2. Waket 2 : Dr. Runjati, M.Mid Sri Wahyuni, M.Kes
3. Waket 1 : Nawangsih Zulaikah Pudjiati, SST, MH Dr. Sri Sumarni
4. Sekretaris : Sri Puji Astutik, SKM, M.Kes Lestari Puji Astuti , M.Kes
5. Ketua: Sumarsih, SST, MH Utri
Dhita
Diskusi dan Pembahasan bersama Dr. Fitriani
Ida Aryanti
Titik Sapartinah, M.Kes
Titik Kurniawati, M.Kes
12.30-13.00 Kesimpulan dan Rekomendasi MC. lestari Puji Astuti, SST, M.Kes
Penutup
NOTULEN SIDANG ILMIAH RAKERDA IBI JAWA TENGAH

Materi : Kebijakan Standar Pelayanan Kebidanan


Narasumber : Ibu drg. Arianti Anaya, MKM
(Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Menkes RI)
Moderator : Tri Tuti Rahayu, SKM, M.Kes
Waktu : Jumat, 18 Maret 2022

RESUME :

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang di dalamnya terkandung
sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna Mutu merujuk pada tingkat
kesempurnaan dalam memberikan kepuasan pada pengguna layanan. Mutu pelayanan kesehatan adalah
yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan
kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan
Suatu pelayanan dikatakan bermutu jika penerapan semua persyaratan pelauanan kebidanan dapat
memuaskan pasien. Ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu adalah ketersediaan pelayanan
kebidanan (acailable), kewajaran pelayanan kebidanan (appropriate), kesinambungan pelayanan
kebidanan (continue), penerimaan jasa pelayanan kebidanan (acceptable), keterjangkauan pelayanan
kebidanan (affordable), efisiensi pelayanan kebidanan (efficient), dan mutu pelayanan kebidanan (quality).
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta
kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Tujuan akhir kedua
dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut adalah kepuasan pasien yang dilayani bidan.
Masyarakat mempunyai peran yang sangat penting serta ikut bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan regulasi dalam pelayanan kesehatan. Melalui Undang-Undang No 14 Tahun 2008,
tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka Fasilitas pelayanan kesehatan wajib membuka informasi
tentang kinerjanya kepada masyarakat melalui media massa, sehingga masyarakat mempunyai pilihan
dalam memilih fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai kinerja yang baik, dan menghindari fasilitas
pelayanan kesehatan yang mempunyai kinerja buruk. Masyarakat juga dapat melakukan kendali terhadap
sarana pelayanan kesehatan dengan membentuk lembaga independen yang memonitor kinerja fasilitas
pelayanan kesehatan dan memberikan umpan balik guna perbaikan mutu dan kinerja dalam pelayanan
kesehatan.

DISKUSI :

1. Bagaimana implementasi dari layanan primer PMB sesuai dengan peraturan menteri kesehatan Nomor
21 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi dan pelayanan kesehatan seksual?

a. Masa Sebelum Hamil


1) pemberian komunikasi, informasi dan edukasi;
2) pelayanan konseling;
3) pelayanan skrining kesehatan;
4) pemberian imunisasi;
5) pemberian suplementasi gizi;
6) pelayanan medis; dan/atau
7) pelayanan kesehatan lainnya.
b. Masa Hamil
1) 1 (satu) kali pada trimester pertama;

2) 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan

3) 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.

c. Masa Persalinan
1) membuat keputusan klinik;
2) asuhan sayang ibu dan bayi termasuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan resusitasi bayi baru
lahir;
3) pencegahan infeksi;
4) pencegahan penularan penyakit dari ibu ke anak;
5) persalinan bersih dan aman;
6) pencatatan atau rekam medis asuhan persalinan; dan
7) rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
d. Masa Pasca Persalinan
1) 1 (satu) kali pada periode 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pascapersalinan;
2) 1 (satu) kali pada periode 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pascapersalinan;
3) 1 (satu) kali pada periode 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari
pascapersalinan; dan
4) 1 (satu) kali pada periode 29 (dua puluh sembilan) hari sampai dengan 42 (empat puluh dua)
hari pascapersalinan
e. Pelayanan Kontrasepsi
1) metode kontrasepsi jangka panjang; dan
2) non-metode kontrasepsi jangka panjang.
f. Pelayanan kesehatan seksual
1) kesehatan ibu dan anak;
2) keluarga berencana;
3) kesehatan reproduksi;
4) kesehatan remaja;
5) kesehatan lanjut usia;
6) pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS, Hepatitis B dan infeksi menular seksual (sifilis);
7) pencegahan risiko kanker serviks melalui pemeriksaan IVA; dan
8) kesehatan jiwa.
2. Bagaimana dukungan kemenkes terhadap nakes bidan dalam pelayanan kebidanan terkait formasi
bidan menjadi P3K/ASN untuk bidan yang non ASN di instansi pemerintah?

Mendukung, dan untuk formasi disesuaikan dengan dengan otonomi masing-masing Daerah.

3. Bagaimanakah peran bidan dalam implementasi Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang
percepatan penurunan stunting karena ada lima pilar dari Strategi Nasional dalam Penanganan
Stunting?

a. Bayi Usia 6 Bulan – 5 Tahun


1) Posyandu Balita
a) 5 Meja Posyandu
b) Deteksi Tumbuh Kembang
c) Praktik Cuci Tangan
d) Kelompok Kb
e) PMT 4 bintang
2) Pengadaan kelompok pendukung PMBA
3) Posyandu balita massal
a) Penimbangan,
b) Pengukuran TB
c) Vitamin A
d) Pemberian Obat Cacing
e) Imunisasi
b. Remaja
1) Posyandu remaja
2) Roadshow gprs
3) Seminar kesehatan reproduksi
4) Monday FE
5) Pekan remaja sehat
6) Sosialisasi germas
c. PUS dan WUS
1) Penyuluhan KB
2) DIVAKU MAMAKU (Dengan IVA Ku Jaga Mahkotaku)
3) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
4) Pemeriksaan Kesehatan melalui Posbindu
d. Lansia
1) Posyandu Lansia
2) Penyuluhan ASI dan PMBA
3) JAMBORE LANSIA
4) Sosialisasi Germas
Materi : Kebijakan Jabatan Fungsional Bidan
Narasumber : Aba Subagja
(Asisten Deputi Perancangan Jabatan,
Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur)
Moderator : Mudrikatun, SSiT, SKM, M.M.Kes, M.H.
Waktu : Jumat, 18 Maret 2022

RESUME :

1. Jabatan Fungsional Bidan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan.
2. Pejabat Fungsional Bidan yang selanjutnya disebut Bidan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan
asuhan kebidanan sesuai dengan tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang berlaku.
3. Pelayanan Asuhan Kebidanan adalah rangkaian kegiatan kebidanan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
4. Tugas Jabatan : melakukan kegiatan kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengelolaan pelayanan kebidanan
a. Rumpun Jabatan : Kesehatan
b. Ruang Lingkup : PNS Pusat/Daerah
c. Instansi Pembina : Kementerian Kesehatan
5. Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keterampilan, terdiri atas:
a. Bidan Terampil;
b. Bidan Mahir; dan
c. Bidan Penyelia.
6. Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keahlian, terdiri atas:
a. Bidan Ahli Pertama;
b. Bidan Ahli Muda;
c. Bidan Ahli Madya; dan
d. Bidan Ahli Utama
7. Pengangkatan
a. Pertama
b. Perpindahan dari Jabatan lain
c. Promosi
8. Syarat Pengangkatan Pertama
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah D3 di bidang kebidanan u/ Bidan Keterampilan;
e. berijazah pendidikan profesi Bidan bagi JF Bidan kategori keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan;
g. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural sesuai Standar Kompetensi
yang telah disusun Instansi Pembina (dikecualikan berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 2020 dan SE
Menpanrb Nomor B/563/M.SM.02.00/2020); dan
h. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;
9. Syarat pengangkatan melalui perpindahan dari jabatan lain
a. memenuhi persyaratan pengangkatan pertama;
b. memiliki pengalaman dlm pelaksanaan tugas di bidang pelayanan Kebidanan paling singkat 2 tahun;
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 tahun terakhir;
d. berusia paling tinggi;
1) 53 tahun bagi kat Keterampilan dan Ahli Pertama dan Ahli Muda
2) 55 tahun utk menduduki jenjang Ahli Madya
3) 60 tahun utk menduduki jenjang Ahli Utama
10. Syarat perpindahan kategori
a. memperoleh ijazah pendidikan profesi Bidan
b. tersedia kebutuhan JF Bidan kategori keahlian
c. memiliki pangkat plg rendah sesuai dgn kualifikasi pangkat yg ditentukan utk JF Bidan kategori
keahlian
d. berusia paling tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan
DISKUSI :
1. Bagaimana kebijakan implementasi Permenpan No 36 Tahun 2020 jenjang karir bidan yang asn di
layanan primer, sekunder, dan tersier, serta yang tidak di layanan kesehatan misalnya di dinas
kesehatan /sejenisnya?
a. Pelayanan Kesehatan Ibu;
b. Pelayanan Kesehatan Anak;
c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
d. Perempuan dan Keluarga Berencana;
e. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
f. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
g. Melaksanakan Program Pemerintah;
h. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan
2. Bagaimana kebijakan terkait formasi bidan untuk P3K/ASN di layanan Kesehatan?
Peraturan Menteri PANRB No. 61/2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan/Formasi Pegawai
Negeri Sipil Dalam Seleksi CPNS Tahun 2018 tidak mengubah atau membatalkan kebijakan
sebelumnya yang tertuang dalam Peraturan Menteri PANRB No. 37/2018 tentang Nilai Ambang Batas
Seleksi Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018.
3. Saat ini bidan tidak hanya vokasi namun juga ada profesi dan magister mohon dijelaskan bagaimana
formasi jenjang karir bidan untuk bidan kualifikasi profesi dan magister?
a. Akademik, yaitu diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup sarjana (S1), magister (S2), dan
doktoral (S3)
b. Vokasi, yaitu menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan
Diploma
c. Profesi/spesialis, yaitu bidan memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan
pendidikan profesi akan mendapatkan gelar profesi.
Materi : Jenjang Karir Bidan di Pelayanan
Narasumber : Dr. Emy Nurjasmi, M.Kes
(Ketua PP IBI)
Moderator : Ida Ariyanti, SSiT, M.Kes
Waktu : Jumat, 18 Maret 2022

RESUME :

1. Pengertian Pengembangan Karir Bidan


Karir mempunyai 3 pengertian yang berbeda, diantaranya:
a. Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatanyang lebih tinggi dalam
jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
b. Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang
jelas dan sistematis.
c. Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang
pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini
sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap
orang pasti mempunyai karir.
2. Prinsip Pengembangan Karier Bidan
Berikut beberapa yang menjadi prinsip pengembangan bidan
a. Pendidikan lanjut
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan
antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan / pelayanan dan standar yang telah
ditentukan oleh hasil melalui pendidikan formal dan non formal.pengembangan pendidikan
kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai
dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat.
Tujuan pendidikan berkelanjutan adalah untuk mempertahankan profesionalisme bidan, baik melalui
pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggrakan oleh pemerintah. dan swasta dengan
dukungan IBI adalah program DIII,dan DIV Bidan Pendidik.
b. Job fungsional
Job fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, kewajiban, hak serta wewenang
pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta kenaikan
pangkatnya menggunakan angka kredit. Adapun jenis jabatan dibidang kesehatan adalah dokter,
dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, farmasi dan lain-lain. Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu
jabatan structural dan jabatan fungsional. Jabatan structural adalah jabatan yang secara jelas tertera
dalam sturktur dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah
jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat
dan Negara.
3. Prinsip Pengembangan Karier Bidan Dikaitkan Dengan Peran, Fungsi Dan Tanggung Jawab Bidan
a. Sebagai pelaksana
Bidan melaksanakan tugas mandiri, kolaborasi/kerjasama dan ketergantungan
b. Sebagai pengelola
1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk
individu,keluarga, kelompok,dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan klien
/masyarakat.
2) Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan
lain yang berada bawah bimbingan dalam wilayah kerja.
c. Sebagai pendidik
1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penaggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan
pihak terkait, kesehatan ibu anak dan KB.
2) Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan seta membina dukun di wilayah atau
tempat kerjanya.
d. Sebagai peneliti
1) Memberikan konseling kepada: remaja putri, pra nikah, pra hamil,ibu bersalin, ibu nifas,
klimakterium, dan menopause.
2) Memberikan pelayan kebidanan nomal, antara lain:ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,pemriksaan
fisik.
3) Memberikan pelayanan kebidanan kepada anak:intranatal,hyportemi, kontak dini,ASI eksklusif,
perwatan tali pusar,resusitasi pada asfiksia, pengobatan penyakit ringan.
4) Memberikan pelayanan KB
5) Penaganan efek samping,pembddrtian alkon,suntik pil, AKBP, tanpa penyulit.
e. Tanggung jawab bidan
1) Tanggung jawab bidan terhadap perundang-undangan
2) Tanggung jawab bidan terhadap pengembangan kompetensi
3) Tanggung jawab bidan terhadap penyimpanan catatan kebidanan
4) Tanggung jawab bidan terhadap keluarga yang dilayani
5) Tanggung jawab bidan terhadap profesi
6) Tanggung jawab bidan terhadap masyarakat

DISKUSI :

1. Bagaimana kebijakan OP IBI terkait jenjang karir bidan?


Ruang lingkup pelayanan bidan yang komprehensif meliputi kesehatan wanita sepanjang masa
reproduksinya mulai dari masa persiapan kehamilan, hamil, persalinan, pasca bersalin, nifas dan masa
berkeluarga berencana dapat dioptimalkan guna menurunkan AKI dan AKB. Namun, pelayanan
kebidanan di Indonesia belum sepenuhnya dilakukan secara profesional. Beberapa institusi pendidikan
kebidanan menyelenggarakan pendidikanhanya sampai program magister dan program profesi setelah
program sarjana kebidanan. Kegiatan sertifkasi, registrasi dan lisensi dilakukan secara manual yang
memungkinkan terjadi kesalahan, ketidaksamaan data di daerah dan di pusat, dan membutuhkan waktu
yang cukup lama. Pemberian pelayanan kebidanan yang profesional, hendaknya dilakukan oleh bidan
profesional menggantikan bidan vokasi.
2. Mohon dijelaskan implementasi UU No 4 Tahun 2019 tentang RPL bidan ke profesi?
Undang-Undang No. 4 tahun 2019 berlaku mulai tanggal 15 Maret 2019, ada masa peralihan yang
membuat bidan tetap dapat menjalankan praktik kebidanan yang selama ini telah berjalan. Bidan telah
melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan sebelum Undang-
Undang ini diundangkan, masih dapat menjalankan praktik tersebut paling lama hingga 7 tahun setelah
pengundangan UU 4/2019. Setelah itu, bagi bidan lulusan D3 yang melakukan praktik mandiri dapat
mengikuti penyetaraan Bidan lulusan profesi melalui rekognisi pembelajaran lampau.
3. Bagaimana kebijakan implementasi kredensial dan uji kompetensi bagi bidan dalam kenaikan pangkat?
Uji Kompetensi Bidan atau seringkali di singkat menjadi UKOM atau UK Bidan adalah
rangkaian ujian yang dilakukan untuk menguji (mengetes) sejauh mana pengetahuan, sikap dan
keterampilan para tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi sebelum mereka dinyatakan layak
menyandang gelar sebagai bidan. Uji kompetensi bidan dilaksanakan secara exit exam yaitu uji
kompetensi dilaksanakan pada tahap akhir pendidikan atau setelah menyelesaikan seluruh tahap
pendidikan. Implementasi saat ini, Uji Kompetensi bidan sudah dilaksanakan secara exit exam.
Pelaksaan Uji kompetensi bidan pada Vokasi D3 Kebidanan dan Profesi.
Materi : Kebijakan Jaminan dan Peningkatan
Kesejahteraan bagi Bidan Swasta & Bidan Non
ASN
Narasumber : Asep Rahmat Suwandha, CA, CFE, CRGP
(Direktur Keuangan BPJS Pusat)
Moderator : Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Waktu : Jumat, 18 Maret 2022

RESUME :

1. Program BPJamsostek
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh
manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami
kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja
b. Jaminan Kematian (JKM) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang
dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.
c. Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib dengan tujuan untuk menjamin agar
peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
meninggal dunia
d. Jaminan Pensiun (JP) Jaminan yang diberikan berupa manfaat atau penghasilan berupa uang yang
dibayarkan setiap bulan kepada peserta setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat
total, atau meninggal dunia.
e. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) adalah program yang akan memberikan manfaat bagi peserta
BPJS Ketenagakerjaan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam bentuk uang tunai,
akses informasi pasar kerja dan pelatihan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan
2. Harapan :
a. Meningkatkan awareness kepada stakeholders pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi
seluruh tenaga kerja termasuk bidan dan tenaga kesehatan
b. Perluasan Perlindungan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi seluruh Bidan dibawah naungan
Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
c. Inisiasi kerjasama dengan IBI untuk perluasan perlindungan dan campaign manfaat program
DISKUSI :

1. Bagaimana implementasi kebijakan bagi bidan di PMB dalam kepesertaan di BPJS Naker?

Bisa dengan menggunakan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari
Tua (JHT)

2. Bagaimana implementasi kebijakan bagi bidan yang diklinik atau di yankes lain coverage untuk
kepesertaan BPJS Naker?

Bisa langsung mendaftar ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan dengan cara :

a. Lakukan registrasi melalui website BPJS Ketenagakerjaan www.bpjsketenagakerjaan.go.id.


b. Pilih Tombol Pendaftaran Peserta lalu pilih Bukan Penerima Upah (BPU)
c. Masukkan alamat email dan kode captcha, klik DAFTAR.
d. Cek email dan klik aktivasi pendaftaran.
e. Isi data individu (Pekerja BPU)
Materi : Peluang Jenjang Karir Bidan ASN dan Non ASN
Narasumber : Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep
(Komisi IX DPR RI)
Moderator : Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes
Waktu : Jumat, 18 Maret 2022

RESUME :
DISKUSI :

1. Mohon dijelaskan tentang perkembangan pembahasan formasi nakes dengan P3 K/ASN serta
peluang bagi nakes sdh di yankes untuk diangkat sebagai tenaga P3K atau ASN?
Sudah proses komunikasi antara Mendagri, Menkes, Menpan, dan Menkeu dibutuhkan agar ada
formasi khusus bagi nakes honorer. Berapa jumlahnya nanti perlu didata. Nah, ini yang masih belum
clear datanya.
2. Bagaimana peluang bagi nakes honorer untuk pengangkatan tahun 2022 dan upaya yang perlu di
lakukan oleh forum nakes untuk kesempatan pembahasan di 2022?
Rekrutmen tahun anggaran 2022 difokuskan pada PPPK terlebih dahulu, khususnya untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan dasar tenaga pelayanan Kesehatan.
NOTULEN SIDANG ORGANISASI RAKERDA VII IBI JAWA TENGAH
Hari/Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022
Ruangan/Kapasitas : Hall/ The Best Western Premier
Seragam : IBI Lapangan
PJ : Ibu Nawangsih, SST, MH
Koordinator : Ibu Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Notulen : Ibu Lestari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes

Susunana acara :
1. Pembacaan tatib sidang organisasi oleh Sekretaris PD IBI Jawa Tengah
2. Pemilihan pimpinan siding oleh Sekretaris PD IBI Jawa Tengah
3. Penandatanganan pimpinan sidang, penanggung jawab sidang organisasi
4. Sidang di pimpiin oleh pimpinan sidang organisasi
5. Pemanggilan pengurus harian oleh pimpinan sidang
6. Penyampaian sidang pleno 2 oleh para pengurus harian
7. Tanggapan pelaksanaan kegiatan Tengah periode dan laporan Keuangan : sudah di proses dalam google
form yang sudah dikirim tgl 9 maret , dan diisi sd 13 maret 2022 -- > akan di sampaiakan dalam siding
konsolidasi
8. Penyampaian sidang pleno 3 oleh Sekretaris PD IBI Jawa Tengah → ada 126 slide
Di bacakan inti, sedangakn hasil slide akan di share
9. Penandatangan berita acara selanjutnya penyerahan berita acara dari sekretaris ke ketua sidang dan di
lanjutkan ke Ketua PD IBI Jateng
10. Penyampaian Rekomendasi Rakerda VII
11. Penutupan Rangkaian Sidang Organisasi

Waktu Deskripsi Kegiatan Penanggungjawab

20.00 – 21.00 Sidang Pleno 2 ( CB on Plate ) MC. Sri Wahyuni Sigit


Pimpinan Sidang: Dr. Sri Sumarni, M.Mid Mutmainah, S.Tr.Keb , M.Kes.-
Notulen : Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode PD IBI Jateng Ketua PD IBI Jawa Tengah

Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tengah Periode 35 Sekretaris, Sri Puji Astutik, SST,
PC IBI Kab/Kota M.Kes
Laporan Keuangan PD IBI Jawa Tengah Bendahara Bu Tri Susilowati

Tanggapan pelaksanaan kegiatan Tengah periode dan laporan Moderator adalah pimpinan sidang:
Keuangan

Penjelasan Pembahasan Sidang Organisasi Pleno 3 Ketua sidang

21.00 -22.00 Sidang Pleno 3


Pimpinan sidang : Dr. Sri Sumarni, M.Mid
Notulen: Lestari Puji Astuti, SSiT, M.Kes
Penyajian Hasil Komisi Usulan dari PD IBI Jawa Tengah dalam Sekretaris PD IBI Jawa Tengah
kegiatan Rakernas VII
Penyerahan Berita Acara Hasil Sidang kelompok PD IBI Penyerahan Berita Acara hasil dari
sekretaris PD IBI kepada Ketua
Sidang dilanjutkan ke Ketua PD IBI
Jawa Tengah
Penyampaian Rekomendasi Rakernas VII Ketua PD IBI JawaTengah

Penutupan Rangkaian Sidang Organisasi Pimpinan Sidang

22.00 – 22.30 Arahan pelaksanaan kegiatan Konsolidasi Antar Bidang MC. Sri Wahyuni, SSiT, M.Kes
Terbagi 5 bidang dari 6 karesidenan untuk kegiatan di hari Minggu Ibu Sri Puji Astutik, SST, M.Kes

Penjelasan tentang rencana kegiatan hari Sabtu Outbond EO


Penutupan MC
KESEPAKATAN KONSOLIDASI ANTAR BIDANG PENGURUS DAERAH DAN PENGURUS CABANG

1. BENDAHARA
Santunan kematian pengajuan → mohon diperpanjang 6 bulan
Iuran anggota, Untuk setor sebagai persyaratan KTA yang menumpuk akhir
Mohon transparansi tentang Fanraising
Tanggapan
Batas maksimal 6 bulan, lebih cepat lebih baik
Besaran dansos Rp. 1.250.000
Sesuai ketentuan, kalua sudah terdaftar sebagai anggota, KTA, wajib untuk membayar iuran/ melunasi
tunggakan,
Apabila anggota sudah tidak menjadi anggota di PC tersebut agar ketua Cabang untuk melaporkan ke
PD
Pihak-pihak yang bisa sebagai mitra dalam Fanraising
BPJS
Aplikasi Bubidan
OP Perempuan → ibu Puan Maharani
2. WAKA II
Ketentuan STR hanya 1 bagi setiap nakes.
Kenyataan di lapangan ada anggota yang dinasnya (ASN) bukan sebagai Bidan
Tanggapan
Ketentuannya nakes hanya bisa mempunyai 1 STR,
3. WAKA I
Anggota yang bekerja di luar bidang, apakah bisa memperpanjang STR, PC dapat memberikan
rekomendasi,
Tanggapan
Apabila anggota tersebut bisa memenuhi ketentuan yang berlaku, pengumpulan 25 SKP maka
pengurus wajib memberikan rekomendasi
4. SEKRETARIS
Sertifikat assessor, apakah masa berlakunya masih tetap 5 tahun
Utk Asessor siapa yang akan menilai
5. KETUA
PC IBI Kota Magelang belum punya Gedung secretariat,
Ketua PC saat ini belum pernah mengikuti pelatihan TOT, sbg kaitannya dengan pengurusan P2KP
Tanggapan
Silakan pendekatan dengan SpoG untuk pengajuan kepengurusan P2KP

Anda mungkin juga menyukai