PEMBAHASAN
Berdasarkan paparan data dan temuan data yang telah disajikan pada Bab
IV, maka pada Bab V ini peneliti melakukan pembahasan. Pembahasan yang
subrordinat, aspek stereopit, aspek kekerasan, aspek beban kerja dan bentuk citra
perempuan berupa aspek fisik, aspek psikis, aspek social, dan aspek budaya yang
terdapat dalam novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian
Purnomo.
satu pihak ( Alfian, 2016:18). Akan tetapi yang menjadi masalah dan perlu
digugat oleh mereka adalah struktur ketidakadilan yang ditimbulkan oleh peran
gender dan perbedaan gender tersebut. Berdasarkan studi yang dilakukan dengan
kaum perempuan. Kedua, terjadi subordinasi terhadap salah satu jenis kelamin,
karena peran gender perempuan adalah mengolah rumah tangga, maka banyak
perempuan menanggung beban kerja domestik lebih banyak dan lebih lama
(burden).
tersebut diungkapkan pula oleh Handayani dan Sugiarti (2008). Guna memahami
5.1.1 Marginalisasi
eksploitasi namun ada salah satu bentuk pemiskinan yang berakibat hanya pada
menjadi langkah awal dalam menentukan posisi dalam relasi selanjutnya ketika
kabihu/kabizu yang terlibat di dalamnya belum jelas posisinya apakah sebagai
salah satu tradisi yang mempunyai pertautan erat dengan tradisi-tradisi lain terkait
penyerahan hewan (biasanya kerbau babi, dan kuda) dari pihak calon pengantin
sebuah pernikahan selalu di atur orang tua, bahkan urusan belis pun di atur oleh
orang tua, pengantin hanya menerima jadi. Tapi jika sudah menikah segala
sesuatu kalua ada utang itu yang menangung bukan lagi orang tua melainkan
penganti tersebut.
5.1.2 Subordinasi
munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting.
Hal tersebut terjadi dalam segala macam bentuk yang berbeda dari tempat ke
tempat dan dari waktu ke waktu secara peran dan posisi juga pekerjaan.
dalam adat masyarakat Sumba. Dalam istilah adat, cara peminangan ini
dinamakan piti rambang atau ambil paksa. Dalam hal ini, calon mempelai laki-
dan dinikahi. Kawin tangkap sebenarnya sudah ada kesepakatan antara kedua
belah pihak yaitu keluarga laki-laki dan keluarga perempuan, namun tanpa
itu yang menyebabkan tidak adanya keterlibatan perempuan dalah hal perjanjian
tersebut.
oleh wunang kedua keluarga maka tidak bisa dibatalkan atau diingkari karena
mengingkari sama saja dianggap keluarga pembawa bencana. Walau pun Magi
berontak atau berpedapat kepada keluarganya akan tetapi suaranya tidak akan
pernah dianggap, begitu juga suara perempuan yang lainnya di dalam rumahnya
sendiri.
5.1.3 Stereopit