Gambar 1.1:
Siklus Pengembangan Aplikasi Pengembangan Multimedia Menurut Luther
(Sutopo, 2003 : 32)
1. Konsep
Tahap concept (pengonsepan) adalah tahap untuk menetukan tujuan dan
siapa pengguna program (identifikasi audiens). Tujuan dan pengguna akhir
program berpengaruh pada nuansa multimedia sebagai pencerminan dari
identitas organisasi yang menginginkan informasi sampai pada pengguna
akhir. Karakteristik pengguna termasuk kemampuan pengguna juga perlu
dipertimbangkan karena dapat memengaruhi pembuatan desain.
Photo/ Image · Menggunakan photo atau image dengan format .JPEG dan .PNG
Animasi Animasi yang digunakan animasi sederhana
seperti zooming pada object pendukung dan photo atau image.
Interaktifitas Menggunakan tombol Pause, stop, play, back, drag button dan input
1. Perencanaan storyboard
Visual Link
Scene
Scene Scane ini akan tampil pertama ketika Scene 2
Pembuka program
Scene 28
dijalankan, pada tampilan ini terdapat
judul perangkat ajar interaktif mata
pelajaran IPA
18, 19.
Scene Scene ini akan muncul jika pengguna Scene 3
penjelasan mengklik tombol pembahasan pada
materi tiap-tiap materi yang dipilih, dan dalam
scene ini terdapat tombol-tombol
menu. Fungsi tombol-tombol dalam
menu materi:
16, 17,
18, 19.
Scene Scene ini adalah tampilan dari Scene 2
pembahasan pembahasan dari setiap soal-soal yang
dijawab salah oleh pengguna.
Scene menu Scene ini adalah tampilan dari
interaktifitas interaktifitas dari setiap materi dalam
Bab yang akan ditampilkan, sehingga
pengguna lebih berinteraktifitas
dengan
gitabiology.blogspot.com
3. Pengumpulan Bahan
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap perancangan. Adapun proses
dari material collecting (pengumpulan bahan) ini adalah
4. Pembuatan
Tahap assembly adalah tahap pembuatan semua obyek atau bahan
multimedia. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design, seperti
storyboard, bagan alir, dan/atau struktur navigasi. Tahap ini biasanya
menggunakan perangkat lunak authoring, seperti Macromedia Director. Selain
itu, Macromedia Flash atau produk open source yang gratis, yaitu Sophie
yang dapat berjalan di Linux maupun di Mac OS X juga dapat digunakan.
Jika program macromedia flash telah terinstal, berikut ini beberapa Langkah
Pembuatan Multimedia Interakitf:
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Membuat menu perkenalan program, pada tahap ini berisi tentang perkenalan
pembelajaran IPA yang bermoto "Sains Mudah & Asik"
Tahap 5
Tahap 6
Tahap 7
Jika pengguna memilih menu materi, selanjutnya terdapat materi bab dari
program. Dibagi menjadi 5 materi yang berhubungan dengan alat indera
manusia yaitu: mata, hidung, telinga, lidah dan kulit.
Gambar 4.10: frame 7
Tahap 8
Jika pengguna memilih menu soal, selanjutnya terdapat latihan soal yang
berhubungan dengan materi yang telah disampaikan
Tahap 9
Tahap selanjutnya yaitu membuat tombol untuk melihat skor yang telah di
raih dari hasil jawaban pertanyaan - pertanyaan yang telah di lalui pengguna
Gambar 4.12: frame 9
Tahap 10
Tahap terakhir yaitu membuat halaman skor dari hasil yang diperoleh, disini
pengguna dapat mengukur kemampuannya dari penguasaan materi yang
telah dipelajarinya
5. Percobaan
Tahap Testing (pengujian) dilakukan setelah menyelesaikan tahap pembuatan
(assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan melihatnya apakah
ada kesalahan atau tidak. Tahap pertama pada tahap ini disebut tahap
pengujian alpha (alpha test) yang pengujiannya dilakukan oleh pembuat atau
lingkungan pembuatnya sendiri. Setelah lolos dari pengujian alpha, pengujian
beta yang melibatkan pengguna akhir akan dilakukan.
Tahap uji coba produk ini bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang
dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Produk yang baik memenuhi dua kriteria yakni kriteria
pembelajaran
6. Distribusi
Pada tahap ini, aplikasi akan disimpan dalam suatu media penyimpanan. Jika
media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi
terhadap aplikasi tersebut akan dilakukan.Tahap ini juga dapat disebut tahap
evaluasi untuk pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik.
Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk tahap concept pada
produk selanjutnya.