Anda di halaman 1dari 1

‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat

menemukan kemerdekaannya dalam belajar.


● KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun
tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,
“waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita,
yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau
batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut
dilaraskan lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-barang’
sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun
selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki
potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar.

● Kodrat Alam dan Kodrat Zaman


■ KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk”
lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat
zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”
■ KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan
kodrat zaman sebagai berikut

“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu,


hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-
anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun
hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan
segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat
keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu,
segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya)
hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya
selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup

23 | Modul 1.1: Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional: Ki Hadjar Dewantara

Anda mungkin juga menyukai