Anda di halaman 1dari 33

9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

ASKEP
HOME BLOG TECHNOLOGY BUSSINESS HEALTHY GALLERY LIFESTYLE MUSIC DROPDOWN

DROPDOWN

Askep Addison’s Disease


Askep Addison’s Disease - Hallo sahabat askep, Pada Artikel yang
anda baca kali ini dengan judul Askep Addison’s Disease, kami telah
mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil
informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel
Perawat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat
membaca.

Judul : Askep Addison’s Disease


link : Askep Addison’s Disease
Baca juga
Materi Penyuluhan : Perawatan Pasien Penyakit Jantung Koroner
di Rumah + Leaflet
Materi Penyuluhan : Kemoterapi + Flip chart
Askep Terapi Hiperbarik Oksigen pada Pasien dengan Diabetes
Mellitus dan Gangren
Tips Mengambil Darah Intravena dan Intraarteri
Materi Penyuluhan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
dan Flip chart

Askep Addison’s Disease


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Adrenal


Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenalis adalah dua
struktur kecil yang terletak di atas masing – masing ginjal.
Pada masing – masing kelenjar adrenal tersebut terbagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian dari luar ( korteks ) dan
bagian tengah ( medulla ).

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 1/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Fungsi kelenjar adrenal:


Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-
1
garam.
Mengatur atau mempengaruhi metabolisme lemak,
2
hidrat arang dan protein.
3 Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.
Kelenjar adrenal terbagi atas 2 bagian, yaitu:
1 Medula Adrenal
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system
saraf otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik pra
ganglion yang berjalan langsung ke dalam sel-sel pada
medulla adrenal akan menyebabkan pelepasan
hormon katekolamin yaitu epinephrine dan
norepinephrine.

Peranan adrenalin pada metabolism normal tubuh


belum jelas. Sejumlah besar hormone ini dilepaskan
dalam darah apabila seseorang dihadapkan pada
tekanan, seperti marah, luka, atau takut. Jika hormone
adrenalin menyebar di seluruh tubuh, hormone akan
menimbulkan tanggapan yang sangat luas : laju dan
kekukatan denyut jantung meningkat sehingga tekanan
darah meningkat. Kadar gula darah dan laju
metabolism meningkat. Bronkus membesar sehingga
memungkinkan udara masuk dan keluar paru – paru
lebih mudah. Pupil mata membesar. Hormone
adrenalin juga menyebabkan peningkatan darah.
1 Korteks Adrenal
Korteks adrenal tersusun atas beberapa zona:
1 Zona Glomerulosa

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 2/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Zona Glomerulosa terdapat tepat di bawah


sampai, terdiri atas sel polihedral kecil
berkelompok membentuk bulatan, berinti gelap
dengan sitoplasma basofilik. Zona glomerulosa
pada manusia tidak begitu berkembang. Dan
merupakan penghasil hormon
mineralokortikoid. 

Hormon Mineralokortikoidpada dasarnya bekerja


pada tubulus renal dan epitelgastro intestinal
untuk meningkatkan absorpsi ion natrium dalam
proses pertukaran untuk mengeksresikan ion
kalium atau hydrogen. Sekresi aldesteron hanya
sedikit dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama
disekresikan sebagai respon terhadap adanya
angiotensin II dalam aliran darah. Kenaikan kadar
aldosteron menyebabkan peningkatan
reabsorpsi natrium oleh ginjal dan traktus gastro
intestinal yang cederung memulihkan tekanan
darah untuk kembali normal. Pelepasan
aldesteron juga ditingkatkan oleh hiperglikemia.
Aldesteron merupakan hormon primer untuk
mengatur keseimbangan natrim jangka panjang.
1 Zona Fasikulata
Zona fasikulata merupakan sel yang lebih tebal,
terdiri atas sel polihedral besar dengan
sitoplasma basofilik. Selnya tersusun berderet
lurus setebal 2 sel, dengan sinusoid venosa
bertingkap yang jalannya berjajar dan diantara
deretan itu. Sel-sel mengandung banyak tetes
lipid, fosfolipid, asam lemak, lemak dan
kolesterol. Sel ini juga banyak mengandung
vitamin C dan mensekresikan kortikosteroid. Dan
merupakan penghasil hormon glukokortikoid.

Hormon Glukokortikoid memiliki pengaruh yang


penting terhadap metabolisme glukosa;
peningkatan hidrokortison akan meningkatan
kadar glukosa darah. Glukokortikoid disekresikan
dari korteks adrenal sebagai reaksi terhadap
pelepasan ACTH dari lobus anterior hipofisis.
Penurunan sekresi ACTH akan mengurangi
pelepasan glukokortikoid dari korteks
adrenal.  Glukokortikoid sering digunakan untuk
menghambat respon inflamasi pada cedera
jaringan dan menekan manifestasi alergi. Efek
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 3/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

samping glukokortikoid mencakup kemungkinan


timbulnya diabetes militus, osteoporosis, ulkus
peptikum, peningkatan pemecahan protein yang
mengakibatkan atrofi otot serta kesembuhan
luka yang buruk dan redistribusi lemak tubuh.
Dalam keadaan berlebih glukokortikoid
merupakan katabolisme protein, memecah
protei menjadi karbohidrat dan menyebabkan
keseimbangan nitrogen negatif.
1 Zona Retikularis.
Lapisan ini terdiri atas deretan sel bulat
bercabang-cabang berkesinambungan. Sel ini
juga mengandung vitamin C. Sel-selnya penghasil
hormon kelamin (progesteron, estrogen &
androgen). ·

Hormon-hormon seks adrenal (Androgen)


Androgen dihasilkan oleh korteks adrenal, serta
sekresinya didalam glandula adrenalis
dirangsang ACTH, mungkin dengan sinergisme
gonadotropin. Kelompok hormon androgen ini
memberikan efek yang serupa dengan efek
hormon seks pria. Kelenjar adrenal dapat pula
mensekresikan sejumlah kecil estrogen atau
hormon seks wanita. Sekresi androgen adrenal
dikendalikan oleh ACTH. Apabila disekresikan
secara berlebihan, maskulinisasi dapat terjadi
seperti terlihat pada kelainan bawaan defisiensi
enzim tertentu. Keadaan ini disebut Sindrom
Adreno Genital.

Korteks adrenal menghasilkan hormon steroid yang


terdiri dari 3 kelompok hormone:
1 Glukokortikoid
Hormon ini memiliki pengaruh yang penting
terhadap metabolisme glukosa; peningkatan
hidrokortison akan meningkatan kadar glukosa
darah. Glukokortikoid disekresikan dari korteks
adrenal sebagai reaksi terhadap pelepasan ACTH
dari lobus anterior hipofisis. Penurunan sekresi
ACTH akan mengurangi pelepasan glukokortikoid
dari korteks adrenal. Glukokortikoid sering
digunakan untuk menghambat respon inflamasi
pada cedera jaringan dan menekan manifestasi
alergi.

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 4/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Efek samping glukokortikoid mencakup


kemungkinan timbulnya diabetes militus,
osteoporosis, ulkus peptikum, peningkatan
pemecahan protein yang mengakibatkan atrofi
otot serta kesembuhan luka yang buruk dan
redistribusi lemak tubuh. Dalam keadaan
berlebih glukokortikoid merupakan katabolisme
protein, memecah protein menjadi karbohidrat
dan menyebabkan keseimbangan nitrogen
negatif.
1 Mineralokortikoid
Mineralokortikoid pada dasarnya bekerja pada
tubulus renal dan epitelgastro intestinal untuk
meningkatkan absorpsi ion natrium dalam
proses pertukaran untuk mengeksresikan ion
kalium atau hydrogen. Sekresi aldesteron hanya
sedikit dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama
disekresikan sebagai respon terhadap adanya
Angiotensin II dalam aliran darah. Kenaikan
kadar aldesteron menyebabkan peningkatan
reabsorpsi natrium oleh ginjal dan traktus gastro
intestinal yang cederung memulihkan tekanan
darah untuk kembali normal. Pelepasan
aldesteron juga ditingkatkan oleh hiperglikemia.
Aldesteron merupakan hormon primer untuk
mengatuk keseimbangan natrim jangka panjang.
1 Hormon-Hormon Seks Adrenal (Androgen)
Androgen dihasilkan oleh korteks adrenal, serta
sekresinya didalam glandula adrenalis
dirangsang ACTH, mungkin dengan sinergisme
gonadotropin. Kelompok hormon androgen ini
memberikan efek yang serupa dengan efek
hormon seks pria. Kelenjar adrenal dapat pula
mensekresikan sejumlah kecil estrogen atau
hormon seks wanita. Sekresi androgen adrenal
dikendalikan oleh ACTH. Apabila disekresikan
secara berlebihan, maskulinisasi dapat terjadi
seperti terlihat pada kelainan bawaan defisiensi
enzim tertentu. Keadaan ini disebut Sindrom
Adreno Genital.

2.2   Definisi Addison Disease


Penyakit Addison atau lebih dikenal dengan nama Addison’s
Disease adalah suatu hipofungsi dari adrenal yang timbul

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 5/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

secara spontan dan berangsur-angsur, dimana


ketidakmemadaian adrenal, dapat menjadi penyakit yang
mengancam jiwa. Penyakit ini terjadi sebagai hasil dari
kerusakan pada kelenjar adrenal (juga dikenal sebagai
kekurangan adrenalin kronik, hipokortisolisme atau
hipokortisisme) adalah penyakit endokrin langka dimana
kelenjar adrenalin memproduksi hormon steroid yang tidak
cukup.

Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan


terganggunya fungsi dari kelenjar korteks adrenal. Hal ini
menyebabkan penurunan produksi dua penting bahan kimia
(hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal yaitu kortisol
dan aldosteron (Liotta EA et all, 2010).

2.2   Etiologi
Etiologi penyakit Addison terus mengalami perubahan
sepanjang tahun. Prior, 1920, tuberculosis merupakan
penyebab utama adrenal insufisiensi. Sejak 1950, adrenal
autoimun dengan adrenal atrofi dijumpai pada sekitar 80%
dari kasus.

Autoimun pada penyakit Addison semakin meningkat seiring


meningkatnya penyebab autoimun pada penyakit metabolic
lainnya. Tampilan yang paling sering pada autoimun
adrenokortikal insufisiensi ialah berhubungan dengan
kerusakan pada HLA (human leucocyte antigen) termasuk
diabetes tipe I, penyakit tiroid autoimun, alopecia areata dan
vitiligo (Gardner DG et all, 2007).

Bilateral adrenal hemoragik saat ini relative sering dijumpai


sebagai penyebab adrenal insufisiensi. Faktor anatomic yang
merupakan predisposisi terjadinya adrenal hemoragik.
Adrenal glandula memiliki banyak arteri untuk mensuplai
darah, namun hanya memiliki single vena untuk drainase.
Adrenal vein thrombosis dapat terjadi periode statis atau
aliran turbulen. Ini merupakan penyebab dari hemoragik
pada kelenjar adrenal yang menyebabkan insufisiensi adrenal
kortikal (Cooper MS et all, 2003).

Infeksi Human Immunodefisiensi Virus (HIV) memiliki efek


yang kompleks pada hipotalamik pituitary adrenal axis
(Gardner DG et all, 2007). Adrenal infeksi dan peningkatan
penggunaan obat seperti rifampisin, ketokonazole dan
megestrol asetat meningkatkan resiko hipoadrenalisme
(Bornstein SR, 2009). Insufisiensi adrenal pada pasien HIV

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 6/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

mulai sering dijumpai. Adrenal nekrosis sering dijumpai pada


data postmortem pasien AIDS (accured immune defisiensy
syndrom). Adrenal insufisiensi pada AIDS biasanya
disebabkan oleh infeksi oportunistik seperti cytomegalovirus
dan mycobacterium avium kompleks (Cooper MS et al, 2003).
Obat-obatan yang dapat menyebabkan hipofungsi kelenjar
adrenal dengan menghalangi biosintesis yaitu metirapon;
sedang yang membloking enzim misalnya amfenon, amino-
glutetimid dan lain lain.

Penyebab paling umum penyakit Addison adalah kerusakan


dan/ atau atrofi dari korteks adrenal. Pada sekitar 70% dari
semua kasus, atrofi ini diduga terjadi karena adanya
gangguan autoimun. Pada sekitar 20% dari semua
kasus,kerusakan korteks adrenal disebabkan oleh
tuberculosis. Kerusakan kelenjar Adrenal akibat tuberkulosis
didapatkan pada 21% dari penderita . Tampak daerah
nekrosis yang dikelilingi oleh jaringan ikat dengan serbukan
sel-sel limfosit, kadang kadang dapat dijumpai tuberkel serta
kalsifikasi Seringkali didapatkan proses tuberkulosis yang
aktif pada organ-organ lain, misalnya tuberkulosis paru,
tuberkulosis genito-urinari, tuberkulosis vertebrata(Pott s
disease),  hati, limpa serta kelenjar limpa. Dan kasus lainnya
dapat disebabkan oleh infeksi jamurseperti histoplasmosis,
coccidiomycosis dan kriptokokosis yang memengaruhi
glandula adrenal (Gardner DG et all, 2007).

2.3   Manifestasi Klinis


Depresi karena kadar kortisol memengaruhi mood dan
1
emosi.
Keletihan, yang berkaitan dengan hipoglikemia, dan
2
penurunan glukoneogenesis.
3 Anoreksia, muntah, diare dan mual.
Hiperpigmentasi kulit apabila kadar ACTH tinggi
(insufisiensi adrenal primer) karena ACTH memiliki efek
4
mirip hormone perangsang melanin (melanin stimulating
hormon) pada kulit.
Rambut tubuh yang tipis pada wanita apabila sel adrenal
5 penghasil androgen rusak atau apabila kadar ACTH sangat
rendah.
Ketidakmampuan berespons terhadap situasi stress,
6
mungkin menyebabkan hipotensi berat dan syok.

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 7/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

2.4   Patofisiologi
Penyakit Addison (Addison’s Disease) merupakan gangguan
autoimun yang mana lapisan dari korteks adrenal rusak akibat
inflamasi dan akibat dari antibodi IgG justru menyerang
seluruh maupun sebagian kelenjar adrenal. Penyebab lainnya
antara lain tuberculosis (yang dapat menyebabkan
tersebarnya bakteri Bacillus tubercele dari paru-paru ke organ
lainnya melalui media aliran darah) dan tumor kelenjar
adrenal yang destruktif, kanker limfa, kanker payudara,
kanker paru-paru, kanker gastrointestinal (mengakibatkan
penyebaran metastase) dan gangguan hati yang
menyebabkan perdarahan bilateral adrenal.

Penyakit Addison terjadi akibat kekurangan hormon steroid


yang dihasilkan oleh korteks kelenjar adrenal (kortikosteroid).
Penyakit ini juga sering disebut melasma suprarenal atau
penyakit kulit perunggu (bronze skin disease). 

Penyakit Addison dikarakteristikan dengan level


glukokortikoid yang rendah ditemani dengan kadar ACTH  dan
CRH yang tinggi.  Keseluruhan adrenal insufisiensi juga
menyebabkan kekurangan hormon androgen dan aldosteron.
Defisiensi aldosteron memicu peningkatan natrium yang
dikeluarkan melalui urin menyebabkan hiponatremia
(kekurangan natrium dalam darah), dehidrasi, dan hipotensi
(karena kehilangan air akibat kehilangan natrium ). Penurunan
ekskresi kalium melalui urin akan menyebabkan hiperkalemia
(peningkatan kadar kalium dalam darah). Kekurangan hormon
steroid ini, akan merangsang kelenjar hipofisis untuk
memproduksi hormon perangsang korteks adrenal (ACTH),
yang berfungsi merangsang kelenjar adrenal. Dalam keadaan
normal, produksinya dihambat oleh hormon steroid adrenal.
Oleh karena itu, produksi ACTH menjadi berlebihan. ACTH
yang berlebihan akan menimbulkan bercak-bercak pigmentasi
kehitaman pada kulit muka, leher, dahi, siku, punggung, dan
parut bekas luka. Pigmentasi juga terjadi di selaput lender
dubur, mulut, usus besar dan vagina.

Penyakit Addison sekunder dapat terjadi sebagai akibat dari


hipopituitarism maupun disfungsi hipotalamus. Adrenal
insufisiensi hormon ACTH tidak dikeluarkan, sehingga adrenal
tidak akan mensekresi glukokortikoid maupun androgen.
Pembentukan aldosteron pun mungkin juga bisa terpengaruh.
Keadaan kekurangan ACTH tidak menimbulkan bercak
pigmentasi pada kulit.

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 8/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Insufisiensi adrenal dapat terjadi karena pemakaian obat-


obatan kortikosteroid. Karena kortikosteroid akan
menghambat sekresi ACTH dari pituitary dalam feedback
negatif. Selain itu, terapi glukokortikoid oral dapat
menyebabkan kadar ACTH menurun, dan menyebabkan
insufisiensi adrenal sekunder.  

2.5   Web of Caution


 

2.6   Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan laboratorium menunjukkan:
Penurunan konsentrasi glukosa darah
1
(hipoglikemia)
Peningkatan jumlah sel darah putih
2
(leukositosis)
1
Kekurangan kortikosteroid (terutama
3
kortisol)
4 Kadar natrium yang rendah (hiponatremia)
Peningkatan konsentrasi kalium serum
5
(hiperkalemia).
Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan
2
adanya klasifikasi di adrenal:
1 CT Scan

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 9/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Detektor klasifikasi adrenal dan pembesaran


yang sensitive hubungannya dengan insufisiensi
pada tuberculosis, infeksi, jamur, penyakit
infiltrasi malignan dan non malignan dan
hemoragik adrenal.
1 Gambaran EKG
Tegangan rendah aksis QRS vertical dan
gelombang ST non spesifik abnormal sekunder
akibat adanya abnormalitas elektrolik.
1 Tes stimulating ACTH
Kortisol darah dan urin diukur sebelum dan
setelah suatu bentuk sintetik dari ACTH diberikan
dengan suntikan. Pada tes ACTH yang disebut
pendekcepat. Penyukuran cortisol dalam darah
di ulang 30 sampai 60 menit setelah suatu
suntikan ACTH adalah suatu kenaikan tingkatan –
tingkatan cortisol dalam darah dan urin.
1 Tes Stimulating CRH
Ketika respon pada tes pendek ACTH adalah
abnormal, suatu tes stimulasi CRH “Panjang”
diperlukan untuk menentukan penyebab dari
ketidak cukupan adrenal. Pada tes ini, CRH
sintetik di suntikkan secara intravena dan cortisol
darah diukur sebelum dan  30, 60 ,90 dan 120
menit setelah suntikan. Pasien – pasien dengan
ketidak cukupan adrenal seunder memp. Respon
kekurangan cortisol namun tidak hadir /
penundaan respon – respon ACTH.
Ketidakhadiran respon – respon ACTH menunjuk
pada pituitary sebagai penyebab ; suatu
penundaan respon ACTH menunjukan pada
hypothalamus sebagai penyebab.

2.7   Penatalaksanaan
Pengobatan cepat diarahkan untuk melawan syok.
Pulihkan sirkulasi darah, berikan cairan, pantau
tanda-tanda vital, dan baringkan pasien dalam posisi
1
rekumben (setengah duduk) dengan tungkai
ditinggikan.
Berikan hidrokortison IV, disertai dengan dekstrosa
2
5% dalam salin normal.
Kaji stress/keadaan sakit yang menimbulkan
3
serangan akut.

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 10/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Antibiotik dapat saja diresepkan untuk mengatasi


4
infeksi.
Masukan oral mungkin dilakukan segera setelah
5
dapat ditoleransi.
Jika kelenjar adrenal tidak dapat pulih kembali
fungsinya, maka perlu dilakukan terapi penggantian
6
preparat kortikosteroid dan mineralokortikoid
sepanjang kehidupan.
Masukan diit akan memerlukan tambahan dengan
7 garam selama waktu kehilangan cairan
gastrointestinal melalui muntah dan diare.
2.8 Pencegahan 
Pencegahan penyakit Addison lebih difokuskan untuk
mengatasi gejala dan mencegah terjadinya Addison crisis yang
dipicu akibat lingkungan yang stress. Pencegahan penyakit ini
termasuk dalam perawatan terhadap kondisi dan membatasi
faktor risiko seperti penyakit autoimun. Berikut merupakan
faktor risiko yang bisa dicegah yakni :
1 Perawatan penyakit infeksi jamur
2 Mengontrol penyakit diabetes
Mengidentifikasi gejala kanker untuk mencegah
3
penyebaran sel ke kelenjar adrenal dan aliran darah
Perawatan penyakit infeksi bakteri seperti
4
tuberculosis
Bagi penderita penyakit Addison , dianjurkan untuk
mengurangi stress dan melakukan kegiatan relaksasi guna
mencegah beberapa gejala dan komplikasi. Edukasi pasien
sangatlah penting. Pasien tidak boleh menghentikan
pengobatannya dan meningkatkan dosis apabila diperlukan
selama pengobatan, seperti hidrokortison merupakan
hormon stress yang esensial.

2.9 Komplikasi
      Komplikasi Addison’s disease
a. Syok akibat infeksi akut atau hiponatremia
b. Dehidrasi
c. Hiperkalemia
d. Hipotensi
e. Kardiak arrest
f. Diabetes mellitus
g. CA paru
h. Kolaps sirkulasi

3.1 Asuhan Keperawatan


1 Pengkajian
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 11/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Identitas :identitas pada klien yang harus diketahui


diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan,
1
pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status
perkawinan, dan penanggung biaya.
Keluhan utama: mengeluh badan panas, lemah,
2
fatigue, mual, atau muntah
Riwayat penyakit dahulu: klien pernah menderita
3 TBC, hipoglikemia, Ca paru, payudara, atau
lymphoma.
Riwayat penyakit sekarang: kelemahan, fatigue,
anorexia, nausea, muntah, BB turun, hipotensi dan
4 hipoglikemia, lemah yang berlebih, hiperpigmentasi,
rambut pubis dan axila berkurang pada wanita,
hipotensi arteri.
Riwayat penyakit keluarga:  Perlu dikaji apakah
5 dalam keluarga ada yang pernah mengalami
penyakit yang sama / penyakit autoimun yang lain.
6 Review of system          
B1 (Breathing): Dada simetris, pergerakan
dada cepat, adanya kontraksi otot bantu
1 pernapasan (dispneu), terdapat pergerakan
cuping hidung, resonan,terdapat suara ronkhi,
krekels pada keadaan infeksi.
B2 (Blood): peningkatan denyut nadi dan
lemah, hipotensi, termasuk hipotensi postural,
takikardia, disritmia, suara jantung melemah,
2
pengisian kapiler memanjang. Ictus Cordis
tidak tampak, ictus cordis teraba pada ICS 5-6
mid clavikula line sinistra. 
B3 (Brain): Pusing, sinkope, gemetar,
kelemahan, kesemutan terjadi disorientasi
waktu, tempat, ruang (karena kadar natrium
3 rendah), letargi, kelelahan mental, peka
rangsangan, cemas, koma ( dalam keadaan
krisis). Kelelahan mental, cemas, koma,
kesemutan/ baal/ lemah.
B4 (Bladder): diuresis yang diikuti oliguria,
4
perubahan frekuensi dan karakteristik urine.
B5 (Bowel): anorexia, kram abdomen, diare
sampai konstipasi, mual/ muntah. Mulut dan
5
tenggorokan : bibir kering, bising usus ↑, nyeri
tekan karena ada kram abdomen.
B6 (Bone): nyeri ekstremitas atas dan bawah,
penurunan tonus otot, lelah, nyeri / kelemahan
6 pada otot terjadi perburukan setiap hari), tidak
mampu beraktivitas / bekerja. Penurunan
kekuatan dan rentang gerak sendi.

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 12/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Psikososial: riwayat faktor stres yang baru


dialami, termasuk sakit fisik atau pembedahan,
7
ansietas, peka rangsang, depresi, emosi tidak
stabil.

1 Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS: Aldosteron ↓ Defisit volume


Klien mengatakan ↓ cairan
mudah merasa haus. Ekskresi air ↑

DO: Volume
ekstraseluler ↓
1 rambut kusut,

mukosa bibir
Dehidrasi
klien kering,
turgor kulit
tidak elastic,
2
pengeluaran
urin inadekuat
(<1cc/kgBB/jam)
,
intake dan
3 output tidak
seimbang,
diuresis yang
4
diikuti oliguria,
perubahan
frekuensi dan
5
karakteristik
urine.

DS: Glukokortikoid/ Ketidakseimbang


Mukosa bibir klien Cortisol ↓ an nutrisi kurang
terasa kering, dan kram ↓ dari kebutuhan
pada area perut. Glukoneogenesis ↓ tubuh
DO: ↓
Diare sampai Hipoglikemia
konstipasi, mual/ ↓
muntah. Bibir kering, Mual, muntah, kram
bising usus ↑, nyeri abdomen
tekan karena ada kram ↓
abdomen, penurunan Anoreksia

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 13/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

BB, mata cekung, porsi


makan tidak habis.

DS: Aldosteron ↓ Intoleransi


Klien mengeluh nyeri ↓ aktivitas
pada ekstremitas atas Ketidakseimbangan
dan bawah. elektrolit

DO: Hipotensi

penurunan
1 CO↓
tonus otot,

2 mudah lelah,
Gangguan perfusi
nyeri / perifer
kelemahan

pada otot
3 Otot kekurangan
terjadi
perburukan suplai O­2­
setiap hari), ↓
Kelemahan otot
tidak mampu
4 beraktivitas /
bekerja. Atau
penurunan
kekuatan dan Aldosteron ↓
5
rentang gerak ↓
sendi. Ggn. Metabolisme
karbohidrat, lemak
dan protein

Kelemahan otot

DS : Glukokortikoid ↓ Resiko tinggi ↓ CO



Pasien
mengeluh Defisiensi
1 jantungnya aldosteron
berdebar- ↓
debar Ekskresi natrium
Pasien dalam urine naik
2 mengeluh mual sedangkan Ekskresi
dan pusing kalium dalam urine
DO: turun

Klien tampak
Natrium dalam
kelelahan dan
1 darah turun
mengalami
disorientasi sedangkan Kalium
dalam darah naik
Klien

2 mengalami
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 14/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

kram otot Hiponatremia &


Hasil Hiperkalemia
pemeriksaan TD ↓
3 klien Aritmia, syok,
mengalami hipotensi, kolaps
hipotensi sirkulasi
Irama jantung ↓
klien yang tidak Resiko tinggi ↓ CO
teratur, yang
4 berupa palpitasi
(jantung
berdebar
keras).
5 Hasil lab :
Na = 132 mM
K= 5,5 mEq/L
darah
1
DS: Glukokortikoid ↓ Risiko harga diri
Pasien mengatakan ↓ rendah
enggan untuk bergaul Androgen ↓ situasional
dengan teman dan ↓
tetangga sekitar. Peningkatan
DO: pigmentasi kulit dan
hiperpigmentasi, mengurangi
rambut pubis dan pertumbuhan
aksila berkurang pada rambut aksila &
wanita. pubis

Diagnosa Keperawatan
Defisit volume cairan berhubungan dengan
1
ketidakseimbangan input dan output.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
2
berhubungan dengan hipoglikemia.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan
produksi energi metabolisme, perubahan kimia
3
tubuh, ketidakseimbangan cairan elektrolit dan
kelemahan otot
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
berhubungan dengan menurunnya aliran darah vena
4
dan berubahnya kecepatan, irama dan konduksi
jantung
Risiko harga diri rendah situasional berhubungan
5
dengan perubahan fungsi, hiperpigmentasi kulit

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 15/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

1 Intervensi
Defisit Volume cairan berhubungan dengan
1
ketidakseimbangan input dan output.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam, klien dapat klien dapat mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Kriteria Hasil :
TTV dalam batas normal (N:80-100 x/mnt S: 36-370C ,
1
TD: 120/80 mmHg )
2 Rasa haus tidak ada
3 CRT < 3 detik
Hematokrit dan hemoglobin pasien dalam batas
4
normal
Asupan dan haluaran  klien seimbang dalam 24 jam
5
(0,5- 1cc/kgBB/jam)
6 Turgor kulit elastis
7 Membran mukosa klien baik / lembab
8 BB ideal: (TB-100)-10%(TB-100)

Intervensi Rasional

Pantau TTV, catat Hipotensi postural merupakan


perubahan tekanan bagian hipovolemia akibat
1 darah pd perubahan kekurangan hormon
posisi, kekuatan dari aldosteron dan penurunan
nadi perifer. curah jantung sebagai akibat
dari penurunan kortisol. Nadi
mungkin melemah yang
dengan mudah dapat
menghilang
Pantau hasil
laboratorium yang
relevan dengan
kesimbangan cairan (
1
misalnya, kadar Hb,
hematocrit, BUN,
albumin, berat jenis urin, Memberikan perkiraan
osmolalitas serum ) kebutuhan akan penggantian
2 Timbang BB setiap hari volume cairan dan keefektifan
pengobatan

Pantau status hidrasi


klien ( misalnya,
kelembapan membrane
1 mukosa, keadekuatan
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 16/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

nadi, dan tekanan darah Membantu menurunkan rasa


ortostatik ) tidak nyaman akibatt dehidrasi
Lakukan higine oral dan mempertahankan
2
secara sering. kerusakan membran mukosa

Tentukan jumlah cairan


yang masuk dala 24 jam,
1
hitung asupan yang
dibutuhkan.
Kolaborasi :
Berikan cairan / terapi IV sesuai
dengan kebutuhan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


1
berhubungan dengan hipoglikemia.
Tujuan                : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat
Kriteria Hasil      :
1 Adanya peningkatan BB sesuai tujuan
2 BB ideal sesuai TB : (TB-100)-10%(TB-100)
3 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4 Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
5 Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
TTV dalam batas normal ( Nadi: 80-100x/menit, TD:
6
120/80 mmHg, Suhu: 36-370C, dan RR: 16-24x/menit)

Intervensi Rasional

Gejala hipoglikemiadengan
Catat adanya kulit yang
dingin atau basah, timbulnya tanda tersebut dan
perubahan tingkat mungkin perlu pemberian
1
kesadaran, nadi yang glukosa dan pemberian
cepat, nyeri kepala, dan tambahan glukokortikoid
sempoyongan

Lingkungan yang nyaman dapat


Berikan lingkungan yang
nyaman untuk makan meningkatkan nafsu makan
misalnya bebas dari bau dan memperbaiki intake
1 tidak sedap, tidak terlalu makanan

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 17/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

ramai, udara yang tidak


nyaman

Perencanaan menu yang


Berikan informasi
1 disukai dapat merangsang
tentang menu pilihan
nafsu makan dan
meningkatkan intake makanan

Mengistirahatkan
Pertahankan status
1 gastrointestinal, mengurangi
puasa sesuai indikasi
rasa tidak enak dan kehilangan
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan muntah

Mengkaji kadar gula darah dan


Lakukan pemeriksaan
1 terhadap kadar gula kebutuhan terapi, jika menurun
darah sesuai indikasi sebaiknya pemberian
glukokortikoid dikaji kembali

1 Kolaborasi
Memperbaiki hipoglikemia, dan
Berikan glukosa IV dan obat-
memberikan asupan energy
obatan sesuai indikasi
untuk fungsi seluler

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan


1 produksi energi metabolisme, perubahan kimia tubuh,
ketidakseimbangan cairan elektrolit dan kelemahan otot.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam, klien dapat beraktivitas secara normal
Kriteria Hasil :
Saturasi oksigen dalam batas normal saat
1
beraktivitas
2 Mampu menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
3 Menunjukkan peningkatan tenaga dan kemampuan
4 Berpartisipasi dalam aktivitas
TTV dalam batas normal (N: 80-100x/mnt, TD:
5
120/80mmHg, S: 36-370C, RR 16-24 x/menit)

Intervensi Rasional

Tentukan penyebab Pasien biasanya telah


kelemahan klien dan kaji mengalami penurunan tenaga,
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 18/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

1 tingkat kemampuan kelelahan otot menjadi terus


klien untuk beraktivitas . memburuk setiap hari.

Kolapsnya sirkulasi dapat


Pantau TTV
sebelum,selama, dan terjadi sebagai akibat sterss
setelah aktivitas ; aktivitas jika curah jantung
hentikan aktivitas jika terus meningkat.
tanda – tanda vital tidak
1
dalamrentang normal
bagi klien atau jika ada
tanda – tanda bahwa Memastikan sumber –sumber
aktivitas tidak dapat energy yang adekuat
ditoleransi.
2 Pantau asupan nutrisi. Mengurangi kelelahan dan
mencegah ketegangan pada
Rencanakan aktivitas jantung
bersama pasien dan
keluarga yang
1
meningkatkan
kemandirian dan
ketahanan.
Bantu klien untuk
mengubah posisi secara
berkala, bersandar,
2
duduk, berdiri, dan
ambulasi sesuai
toleransi

Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung


1 berhubungan dengan menurunnya aliran darah vena dan
berubahnya kecepatan, irama dan konduksi jantung
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam, menunjukkan curah jantung yang adekuat.
Kriteria Hasil :
TTV dalam batas normal (N: 80-100x/mnt, TD:
1
120/80mmHg, S: 36-370C, RR 16-24 x/menit)
2  Nadi perifer teraba dengan baik
3 Pengisian kapiler cepat dan status mental baik

Intervensi Rasional

Pantau tekanan darah, Peningkatan Fungsi jantung


merupakan manifestasi awal
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 19/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

adanya sianosis, status sebagai kompensasi


1 pernapasan, status hipovolemia dan kegagalan
mental, denyut perifer, otot jantung.
pengisian ulang kapiler
dan warna ekstremitas.
Walaupun biasanya ada
Pantau asupan dan poliuria, penurunan haluaran
haluaran, haluaran urin, urine menggambarkan
2
BB klien, dan tanda – penurunan perfusi ginjal oleh
tanda kelebihan cairan.
penurunan curah jantung

Hiperpireksia yang tiba-tiba


Pantau suhu tubuh catat dapat terjadi yang di ikuti oleh
1 bila ada yang mencolok hipotermia sebagai akibat dari
dan tiba-tiba ketidakseimbangan hormonal,
cairan, dan elektrolit yang
mempengaruhi FJ dan curah
jantung.

Ubah posisi klien setiap


2 jam atau pertahankan
aktivitas lain yang sesuai
1
atau dibutuhkan untuk
menurunkan status
sirkulasi perifer.
Kolaborasi :
Dapat memperbaiki volume
Berikan cairan, darah,
larutan NaCl, dan sirkulasi
1 volume ekspander
melalui IV sesuai
kebutuhan

Risiko harga diri rendah situasional berhubungan dengan


1
perubahan fungsi, hiperpigmentasi kulit
Tujuan                        : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x24 jam diharapkan harga diri pasien kembali positif
Kriteria Hasil   :
1 Mampu beradaptasi dengan orang lain
2 Mampu mengungkapkan perasaan tentang dirinya

Intervensi Rasional

Membantu mengevaluasi
Dorong pasien untuk
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 20/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

mengungkapkan berapa banyak masalah yang


1 perasaan tentang dapat diubah oleh pasien
keadaannya misalnya;
perubahan penampilan
peran

Meminimalkan perasaan stres,


Sarankan klien untuk
melakukan manajemen frustasi, dan meningkatkan
1 stres misalnya teknik kemampuan koping
relaksasi, visualisasi,
imajinasi

Dapat meningkatkan semangat


Fokus pada perbaikan
yang sedang terjadi dan dan harga diri klien
1 pengobatan misalnya
menurunkan pigmentasi
kulit

Dapat menolong klien untuk


Sarankan klien untuk
mngunjungi seseorang melihat hasil pengobatan yang
1 yang penyakitnya telah telah dilakukan
terkontrol dan gejalanya
telah berkurang

Pendekatan secara
Rujuk klien ke pelayanan
sosial konseling dan komprehensif dapat membantu
1 memenuhi kebutuhan klien
kelompok pendukung
lainnya untuk memelihara tingkah laku
klien.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

KASUS :
Tn. G  (60 th) dibawa ke rumah sakit oleh istrinya  pada tanggal
05 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB dengan kondisi tubuh yang
lemas. Tn.G mengeluh mual dan terus muntah serta
jantungnya berdebar- debar. Baru 6 bulan lalu Tn G didiagnosa
positif TB.  Kakak Tn.G meninggal akibat TB 5 tahun yang lalu. 
Pada saat di inspeksi Tn.G  tampak pucat, mengalami
hiperpigmentasi dan gemetar. Pada serum Tn.G terdapat
peningkatan imunoglobulin G. Klien diberikan terapi berupa
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 21/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

pemberian kortisol sebesar 25mg pada pagi hari dan 12,5 mg


pada sore hari per oral. Ketika dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil TTV sebagai berikut: suhu 370C, TD 80/60 (saat
berdiri), nadi: 125 x/menit teraba lemah, pernapasan: 28 x/
menit. Hasil laboratorium Tn. G adalah GDA= 25 mg/dL, Na =
102 mM dan K= 5,5 mEq/L darah

A. Pengkajian
1 Identitas :
Nama               : Tn.G
Umur               : 60 tahun
Agama             : Islam
Jenis kelamin   : laki-laki
Suku/bangsa    : Jawa
Pendidikan      : SMP
Alamat             : Surabaya
Tanggal masuk : 05 Oktober 2014
1 Keluhan utama:
Tn.G mengeluh nausea dan muntah
1 Riwayat penyakit dahulu:
Tn.G pernah positif TB enam bulan yang lalu.
1 Riwayat penyakit sekarang:
Tn G mengalami lemah yang berlebih, anorexia, nausea,
muntah, BB turun, hipotensi dan hipoglikemia
hiperpigmentasi, hipotensi postural.
1 Riwayat penyakit keluarga:
Dahulu kakak Tn.G meninggal akibat TB
1 Review of system
a. B1 (Breathing):
1 Dada simetris,
2 pergerakan dada cepat,
adanya kontraksi otot bantu pernapasan
3
(dispneu),
4 terdapat pergerakan cuping hidung,
5 krekels pada keadaan infeksi.
b. B2 (Blood):
1 peningkatan denyut nadi dan lemah,
2 hipotensi, termasuk hipotensi postural,
3 takikardia, disritmia,
4 suara jantung melemah,

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 22/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

5 pengisian kapiler memanjang.


Ictus Cordis tidak tampak, ictus cordis teraba
6
pada ICS 5-6 mid clavikula line sinistra. 
c. B3 (Brain):
1 Pusing
2 gemetar,
3 kelemahan,
terjadi disorientasi waktu, tempat, ruang
4
(karena kadar natrium rendah),
5 letargi, kelelahan mental,
6 peka rangsangan,
d. B4 (Bladder):
1 diuresis yang diikuti oliguria,
perubahan frekuensi ( Tn.G 7-9X bolak balik
2
kamar mandi) dan karakteristik urine (pekat)
e. B5 (Bowel):
1 anorexia,
2 kram abdomen,
3 mual/ muntah.
4 mulut dan tenggorokan : bibir kering,
5 nyeri tekan karena ada kram abdomen.
f. B6 (Bone):
1 nyeri ekstremitas atas dan bawah,
2 penurunan tonus otot, lelah
3 Penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi.

B. Analisis Data

Data Etiologi Mas

DS: Pasien mengeluh pusing ↑ Eksresi insulin Penu


dan tubuhnya lemas Jantu
↑Ekskresi air
DO:
TD : 80/50 mmHg Vol. Ekstra seluler ↑
Nadi : 141x/menit
Dehidrasi

Hipotensi

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 23/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

↓Cardiac Output

Penurunan curah jantung

S : Pasien mengatakan mual, kortisol ↓ Peru


nafsu makan kurang. kura
O: glukoneogenis ↓ tubu
- Porsi makan tidak habis
- Muntah setelah selesai hipoglikemia
makan
Mual Muntah

Kurang intake nutrisi

Perubahan nutrisi kurang dari


kebutuhan

DS: Aldosteron↓↓ Kura


Pasien mengeluh mual dala
Penyerapan Na+↓↓
DO:
Pasien muntah setelah Kadar K+↑↑
makan atau minum
Na = 102 mmol/L ↑Ekskresi air

Vol. Ekstra seluler ↑

Dehidrasi

Kurang volume cairan dalam


tubuh

DS : pasien mengatakan Insufisiensi kortisol Harg


merasa malu dengan bintik-
bintik coklat yang keluar di ACTH ↓
kulitnya .
MSH ↑
DO : kulit pasien terdapat
bintik-bintik berwarna coklat Hiperpigmentasi kulit dan
sehingga pasien selalu mukosa
menunduk saat berbicara
dengan orang. Harga diri rendah

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 24/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

C. Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipotensi
1
berat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2
berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
Kurang volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan
3
ketidakseimbangan elektrolit
Harga diri rendah berhubungan dengan hiperpigmentasi
4
kulit dan mukosa.

D. Intervensi

Diagnosa 1: Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipotensi be

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam dih


dalam batas yang normal

Kriteria Hasil:
Tekanan darah normal
TTV dalam batas normal

Intervensi Rasiona

1 Observasi TTV 1 Mengetahiu tanda-t


Kaji warna kulit, suhu, pengisian Untuk menget
2
kapiler an nadi perifer 2 terjadinya syok, se
yang dingin, nadi la
Mengurangi teka
Tinggikan bagian kepala tempat
1 pada diafragma da
tidur. 3
pengembangan tor
paru yang maksima
Mengurangi kebu
4
dan oksigen pasien
Istirahatkan pasien dengan Memantau jika a
1 5
membatasi aktivitas tambahan
Auskultasi suara nafas, catat
2
adanya suara tambahan.
1 Agar tidak terjadi h
3 Berikan alat bantu nafas

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 25/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Diagnosa 2: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubunga


mual dan muntah

Tujuan: Dalam waktu 3 x 24 jam pada pasien akan mempertahankan keb


adekuat.

Kriteria Hasil:
Tidak ada mual dan muntah
Menunjukkan peningkatan BB
 Anoreksia (-)
Bising usus: 5-12x/mnt
TTV dalam batas normal (N: 80-100x/mnt, TD: 120/80mmHg, S: 36-370C

Intervensi Rasio

Catat adanya kulit yang Mengetahui


1
dingin,basah, perubahan tingkat hipoglikemi
1
kesadaran,nadi yang cepat,nyeri Mengetahui ada
kepala, sempoyongan bising usus
Auskultasi bising usus dan kaji adanya gastro
2 2
adanya nyeri perut berat seh
mempengaruhi
absorpsi dari m
    Mengidentifik
3
kebutuhan nutr
Hitung masukan kalori, jaga
1 komentar tentang nafsu makan Mengetahui sta
sampai minimal. 4 dan mengeva
rencana diet.
Pantau pemasukan makanan dan
2 Membantu un
timbang berat badan sesuai indikasi.
5 derajat kemam
Catat muntah mengenai jumlah atau absorpsi m
3
kejadian atau karakteristik lainnya
melibatkan
perencanaan,
6
Konsul tentang kesukaan / pasien memilik
ketidaksukaan pasien, makanan mendorong unt
1
yang menyebabkan distress, dan untuk menin
jadwal makan yang disukai. 7
makan/menuru
Berikan suasana menyenangkan
2 pada saat makan, hilangkan
rangsangan berbau. mulut yang ber
1
nafsu makan.
Berikan kebersihan oral sebelum
3 membantu dala
makan.
flatus, penu
Ambulasi dan tingkatkan aktivitas abdomen,
4
sesuai toleransi. penyembuhan
2
dan menurunk
https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 26/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

masalah sekun
dengan imobilis
Berfungsi un
Konsul dengan ahli diet/tim rencana keb
1 3
pendukung nutrisi sesuai indikasi. individual me
paling tepat.
Diet TKTP

Diagnosa 3: Kurang volume cairan dalam tubuh berhubungan dengan


elektrolit

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam dihara


sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat seimbang

Kriteria Hasil:
TTV normal (N:80-100 x/mnt S: 36-370C , TD: 120/80 mmHg)
Tidak menunjukan tanda- tanda dehidrasi
Pengeluaran urin adekuat (1cc/kgBB/jam)
CRT < 3 det
Turgor kulit elastis, Membrane mukosa lembab,  Warna kulit tidak puca
-          

Intervensi Rasio

Pantau TTV, catat perubahan 1 Mengetahui TTV


1 tekanan darah pada perubahan
posisi, kekuatan dari nadi perifer.
2 Ukur dan timbang BB setiap hari
Untuk membe
kebutuhan ak
1
volume cairan
Kaji pasien mengenai adanya rasa pengobatan
haus,kelelahan,nadi jelek,membrane Untuk mengide
1
mukosa kering dan catat warna 2 hipovolemia da
kulita. kebutuhan volu
2 Monitor cairan dalam batas diet 3 Membuat klien
Mempermudah
4
pemantauan ko
Rencanakan target pemberian
1 Pemahaman
asupan cairan
5 tersebut memb
Kaji pemahaman klien tentang
mengatasi gang
2 alasan mempertahankan hidrasi
yang adekuat Untuk
perkembangan

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 27/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Catat asupan dan luaran Pantau 6 klien serta un


3
asupan per oral. asupan klien
Menghindari
Pertahankan lingkungan yang 7 untuk menghi
1 cairan
nyaman
Memberikan t
Anjurkan cairan oral > 3 liter perhari
2 pada pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien 8
membantu m
tidak nyaman a

Diagnosa 4: Harga diri rendah berhubungan dengan hiperpigmentasi kulit

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharap


meningkat

Kriteria Hasil:
Menyatakan penerimaan diri pada situasi yang ada
Mengidentifikasi perasaan dan metoda koping terhadap persepsi diri n

Intervensi Rasion

Kontrak dengan pasien mengenai Penyediaan


1 waktu untuk mendengar. Dorong meningkatkan     
diskusi perasaan masalah. 1 percaya dan
kesempatan pa
mengekspresikan
Dukung atau berikan perawatan
1 2 Meningkatkan ha
yang positif.
Dorong keluarga untuk
2
berpartisipasi dalam perawatan. Partisipasi dari
Anjurkan klien menggunakan baju 1 bisa menambah
yang berwarna gelap agar tidak pasien.
3
terlihat bintik-bintik coklat pada 2 Meningkatkan pe
kulitnya .
4 Rujuk ke pelayanan konselor.
Untuk meningka
1
lebih efektif pada

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 28/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

DAFTAR PUSTAKA

Bruner, Suddarth.2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 1.


Jakarta:EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Corwin, Elizabeth J.2008.  Handbook of Pathophysilogy, 3rd
Edition.Michigan: Lippincott Williams & Wilkins
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Peerencanaan Dan Pendekomentasian Pasien; Alih Bahasa. I
Made Kariasa, Ni Made Sumarwati ; editor bahasa Indonesia,
Monica Ester, Yasmin Asih,- Ed. 3. Jakarta : EGC
Florida Hospital Medical Center. Addison’s Disease.
https://www.floridahospital.com/addisons-disease/prevention.
Diakses hari Rabu, 08 Oktober 2014 pada pukul 05:17.
http://alfinzone.files.wordpress.com/2011/08/addison-disease.pdf /
diakses pada tgl 05 Oktober 2014 pukul 11:43
Pearce, Evelyn C. 2002.  Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Smeltzer, Suzanne C. 2001.  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Ed. 8. Vol. 2. Jakarta: EGC.
Syaifuddin. 2006.  Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Ed. 3. Jakarta: EGC.

Demikianlah Artikel Askep


Addison’s Disease
Sekianlah artikel Askep Addison’s Disease kali ini, mudah-mudahan
bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa
di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Askep Addison’s Disease dengan


alamat link https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-
addisons-disease.html

Label:UKOM, soal, perawat, STR, lulusUKOM


Perawat

Tidak ada komentar:

Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk


login dengan Google.

LOGIN DENGAN GOOGLE

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 29/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Type and click enter...

Tips Mengambil Darah Intravena


dan Intraarteri
Materi Penyuluhan : Perawatan
Pasien Penyakit Jantung Koroner di
Rumah + Leaflet
Daftar Nama Diagnosa
Keperawatan Internasional
Berdasarkan NANDA 2015-2017
Lengkap
Tanya Jawab tentang Puasa
Ramadhan : Niat
Materi Penyuluhan : Kemoterapi +
Flip chart

PALING DILIHAT

Asuhan Keperawatan Diare


pada Anak Lengkap

Contoh Soal Uji Kompetensi


Keperawatan Gawat Darurat
Chapter 2

Endometriosis

Dokumentasi dalam
Keperawatan Lengkap

Contoh Soal Uji Kompetensi


Keperawatan Anak Chapter 1

LABEL LABEL
Ciptaan disebarluaskan di bawah
Lisensi Creative Commons Atribusi-
Agama BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Agama

Anak FORMULIR KONTAK Anak

askep askep

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 30/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep
Nama

askep pdf askep pdf

Astronomi Astronomi
Email
*
asuhan keperawatan asuhan keperawatan

Asuhan Keperawatan Anak Pesan


* Asuhan Keperawatan Anak

Asuhan Keperawatan Anak Asuhan Keperawatan Anak

Cuap-cuap Cuap-cuap

Dokumentasi Keperawatan Dokumentasi Keperawatan


Kirim
Fairy Tail Fairy Tail

Gawat Darurat Gawat Darurat

Hematologi Anak Hematologi Anak

Hepatologi Hepatologi

Home Care Home Care

Info Anime Info Anime

Info Unik Info Unik

Jiwa Jiwa

Keperawatan Keperawatan

Keperawatan Lintas Budaya Keperawatan Lintas Budaya

Keperawatan Profesional Keperawatan Profesional

Kimia Kimia

KMB 1 KMB 1

Komunitas Komunitas

Komunitas Pantai Komunitas Pantai

Konsep Dasar Keperawatan Konsep Dasar Keperawatan

Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan Gangguan Laporan Pendahuluan Gangguan


Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan

Laporan Pendahuluan Sistem Laporan Pendahuluan Sistem


Pernafasan Pernafasan

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 31/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep

Manajemen dan Kepemimpinan Manajemen dan Kepemimpinan


dalam Keperawatan dalam Keperawatan

Materi Belajar Materi Belajar

Materi Kuliah Materi Kuliah

Maternitas Maternitas

Medikal Bedah Medikal Bedah

Medis Medis

Melancong Melancong

my class my class

My Task My Task

Nefrologi Anak Nefrologi Anak

Ners-News Ners-News

Next Edition Next Edition

nice nice

Pengetahuan Pengetahuan

Penyuluhan Penyuluhan

Perawat Perawat

Personal Hygiene Personal Hygiene

Poster Poster

Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan

Renungan Renungan

Reumatologi Reumatologi

SAP SAP

Sastra Sastra

Teks Teks

Tips Tips

True Story True Story

Uji Kompetensi Keperawatan Uji Kompetensi Keperawatan

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 32/33
9/17/22, 11:56 AM Askep Addison’s Disease - askep
COPYRIGHT © 2015 ASKEP ALL RIGHT RESERVED
UKOM PERAWAT|UKOM |ASKEP |ASUHAN KEPERAWATAN |DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN|BELAJAR
EKG|PERAWAT INDONESIA

https://askep-nursing.blogspot.com/2015/01/askep-addisons-disease.html 33/33

Anda mungkin juga menyukai