SIMPUS
1. Loket pendaftaran
a. Produk SIMPUS : SIMPUS DKK Semarang
b. Sumber Data : Pasien yang mendaftar dibedakan menjadi pasien
dalam wilayah (berdasarkan administrasi kependudukan), luar wilayah,
kunjungan baru, kunjungan lama. kartu identitas pasien, kartu berobat.
c. Data Input :
1) No registrasi
2) Nama pasien
3) Nama KK (nama kepala keluarga)
4) Kode kelurahan (karekter awal 00 untuk kode didalam wilayah
dan karakter awal 90 untuk kode pasien luar wilayah)
5) Unit yang dituju
6) Cara pembayaran
d. Proses :
1) Buka browser SIMPUS DKK kemudian akan muncul tampilan
seperti dibawah
Gambar 2.2
Halaman Utama SIMPUS
2) Pilih Info pasien untuk melihat apakah pasien sudah pernah
datang sebelumnya atau belum sama sekali dengan cara
memasukkan nomor Registrasi.
3) Jika sudah pernah maka kita inputkan poli yang akan dituju.
Kemudian disimpan.
Gambar 2.3
Halaman input poli tujuan pasien
4) Jika pasien belum pernah datang sama sekali maka kita pilih
menu Reg Pasien. Maka akan muncul tampilan seperti ini.
Gambar 2.4
Halaman Registrasi Pasien Baru
5) Inputkan data pasien sesuai dengan identitas pasien.kemudian
pilih proses dan jangan lupa pilih poli yang akan dituju oleh pasien.
6) Data pasien baru yang diinput :
a) Masukkan nomor registrasi
b) Nama pasien
c) Nama KK
d) Alamat ( nama jalan , Rt/RW , kode kel, telp)
e) Kode pos
f) Tempat tanggal lahir
g) Jenis kelamin
h) Golongan darah
i) Status pasien
j) Cara bayar
k) Pekerjaan
l) Petugas
e. Data Output
a) Mecetakkan Kartu Berobat untuk pasien baru
b) Laporan kunjungan per kelompok umur
c) Laporan kunjungan semua pasien
d) Laporan kunjungan pasien bayar
e) Laporan kunjungan pasien gratis
f) laporan kunjungan pasien askes
g) Laporan kunjungan pasien Jamkeskot
2. Poli Umum
a. Produk Simpus: Simpus DKK Semarang
b. Sumber Data: DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input :
1) Nama pasien
2) Anamsesa
3) Kode keperawatan
4) TB (tinggi badan)
5) BB (berat badan)
6) Tensi
7) Nama dokter / perawat yang menangani pasien
8) Obat
d. Proses :
1) Buka browser SIMPUS DKK kemudian akan muncul tampilan
seperti dibawah
2) Pilih Catatan Medik kemudian masukkan tanggal, dan pilih poli
yang sesuai. Jika di BP Umum maka kita pilih BP Umum kemudian
klik CM. Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut.
Gambar 2.5
Halaman Catatan Medik Pasien
3) Klik nama pasien yang akan di input ke SIMPUS kemudian
inputkan Diagnosa Pasien dan Pilih nama Petugas.
4) Simpan.
5) Pasien yang sudah dilayani dan diinput maka, nama pasien akan
berubah menjadi merah
6) Jika kita ingin menginputkan pasien di poli KIA maka pada menu
Masukkan Catatan medis kita pilih KIA. Begitu juga dengan Gigi.
Berikut adalah tampilan menu Masukkan Catatan Medis.
Gambar 2.6
Halaman Pilihan Catatan Medik
e. Output :
1) Laporan kunjungan pasien
3. Poli Gigi
a. Produk Simpus : Simpus DKK Semarang
b. Sumber data : DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input :
1) Nama pasien
2) Anamnesa
3) Kode diagnosa
4) Kode tindakan
5) Obat
6) Nama dokter / perawat yang melayani
d. Proses :
1) Memilih nama pasien yang akan dientry datanya pada simpus
2) Mengisi anamnesa pasien dan riwayat alergi
3) Mengisi kode diagnosis penyakit pasien
4) Mengisi kode tindakan
5) Mengisi obat
6) Mencentang no. gigi yang dilakaukan tindakan
a. Mengisikan dokter / nama perawat yang menangani pasien
7) Simpan
e. Output :
1) Laporan kasus penyakit pasien.
4. Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
a. Merk Simpus : Simpus DKK Semarang
b. Sumber data : DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input :
1) Nama pasien
2) TB (bayi/anak/ibu)
3) BB (bayi/anak/ibu)
4) Lingkar kepala (bayi dan anak)
5) Lingkar lengan (bayi dan anak)
6) Tensi (ibu)
7) Diagnosa
8) Nama dokter, perawat, dan bidan yang menangani pasien
d. Proses :
a. Login simpus
b. Pada tampilan menu simpus pilih catatan medik
c. Pilih nama pasien
d. Pilih jenis pelayanan :
5. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) seperti imunisasi anak,
a. Merk Simpus : Simpus DKK Semarang
b. Sumber data : DRM (Dokumen Rekam Medis)
c. Data input :
1) Nama pasien
2) TB (bayi/anak/ibu)
3) BB (bayi/anak/ibu)
4) Lingkar kepala (bayi dan anak)
5) Lingkar lengan (bayi dan anak)
6) Tensi (ibu)
7) Diagnosa
8) Nama dokter, perawat, dan bidan yang menangani pasien
d. Proses :
1) Login simpus
2) Pada tampilan menu simpus pilih catatan medik
3) Pilih nama pasien
4) Pilih jenis pelayanan :
a) MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) seperti imunisasi anak,
campak, polio, dll
b) MTBM (Manajemen Terpadu Balita Muda)
c) Status gizi pada anak-anak
d) Pemeriksaan kehamilan
e) Kunjungan nifas
f) Catin (Calon Pengantin)
5) Isi identitas sesuaijenis pelayanan
6) Dalam pilihan yang menangani pilih semua (Dokter, Bidan, dan
Perawat)
7) Simpan
e. Output :
1) Laporan kasus penyakit pasien
6. Farmasi (obat)
a. Produk SIMPUS : SIMPUS DKK Semarang
b. Sumber Data : Resep Dokter
c. Data Input :
1) Kode obat
2) No register
3) Nama obat
4) Jumlah dosis
5) Sumber
6) Nama petugas
d. Proses :
1) Login simpus
2) Pada tampilan menu simpus pilih LPLPO (Laporan Pemakaian
dan Lembar Permintaan Obat)
3) Pilih penerimaan dan pemakaian obat
4) Pilih transaksi obat
5) Masukkan no. registrasi pasien
6) Pilih daftar obat, yang isinya ; kode obat, nama obat, isi, satuan,
harga, expired, no batch.
7) Nama obat dan sumber obat akan otomatis keluar jika mengisi
daftar obat
8) Mengisi Jumlah dosis
9) Pilih sumber obat
10) Simpan
e. Data Output :
1) LPLPO
C. SP3 ONLINE
1. Alur Pencatatan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal:
a. pencatatan, pelaporan, dan pengolahan;
b. analisis; dan
c. pemanfaatan.
2. Cara Pengolahan Data
Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku
register yang berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut
kemudian direkapitulasikan ke dalam format laporan SP3 yang sudah
dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas menerima laporan-laporan
dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk arsip dan yang
lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-
masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten. Dari Dinas
Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke koordinator
SP3 di Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk
pemanfaatannya.
3. Sumber Data
Data bersumber dari buku register yang dipegang dan diisi oleh
pemegang program dari masing-masing jenis pelayanan.
4. Jenis Data
a. UKP
b. Pelayanan Puskesmas
c. Kesakitan Umum
d. Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Kesakitan Terbanyak
f. Kematian
g. LPLPO
h. UKME
i. Promosi Kesehatan
j. Kesehatan Lingkungan
k. Program Gizi
l. Kesehatan Ibu
m. Kesehatan Anak
n. Usaha Kesehatan Sekolah
o. Immunisasi
p. Penyakit Menular
q. Penyakit Tidak Menular
r. Perkesmas
s. UKMP
t. Kesehatan Kerja,Olahraga dan Tradisional
u. Pelayanan Lansia
v. SPM
w. Pencapaian SPM
5. Laporan yang dihasilkan :
a. Laporan FKTP kegiatan pelayanan usila ( usia lanjut )
b. Laporan bulanan UKP 1 pelayanan puskesmas.
c. Laporan bulanan puskesmas program perbaikan gizi
d. Laporan Surveilance Gaky (NHI)
e. Laporan Surveilance Gaky ibu hamil ( TER )
f. Promosi kesehatan umum
g. Promosi kesehatan penyakit menular
h. Promosi kesehatan lingkungan
i. Promosi kesehatan KIE dan remaja
j. Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
k. Promosi kesehatan penyakit tidak menular
l. Kampanye PHBS
m. Pelayanan laboraturium
n. Pelayanan farmasi
o. Laporan pelayanan
p. Kunjungan pasien per poli
q. Kunjungan pasien berdasar cara bayar
r. Rujukan
s. Hepatitis
t. Kusta
u. Frambusia
v. Typoid
w. Tb paru
x. HIV AIDS
y. Diare
z. Ispa
aa. Laporan bulanan URM esensial 3 kesehatan anak
6. Pihak-Pihak yang memanfaatkan data SP3 Online/SIP Online
a. Petugas catatan medik
b. Dinas Kesehatan Kota dengan tujuan pemantauan.
c. Pihak puskesmas itu sendiri, dengan maksud dapat mengevaluasi
dan merencanakan kegiatan ditahun selanjutnya
D. P-CARE
1. Alur P-care:
a. Login ke alamat P-Care, setelah itu akan muncul gambar
dengan tulisan untuk memasukan ussername dan password
faskes. Ussername dan password faskes sudah dibuatkan
pada puskesmas tersebut.
b. Setelah itu akan masuk kehalaman utama P-Care.
c. Buka aplikasi P-care maka nanti akan muncul tampilan entri
pendaftaran pasien
d. Pada saat kita memilih menu entri pendaftaran pasien
makaakan tampil form seperti berikut ini
2. Sumber Data
a. BPJS
b. Untuk menulis nomor asuransi
c. Sebagai syarat membuat rujukan ke fasilitas kesehatan yanglebih
tinggi
3. Jenis Data
a. BPJS
4. Cara Pengolahan P-Care
a. Klik No pencarian
b. Ketik no BPJS
c. Klik cari
d. Muncul menu data pasien
e. Pilih poli tujuan
f. Lalu simpan
5. Laporan yang dihasilkan
a. Jumlah peserta terdaftar
b. Daftar kunjungan peserta sakit
c. Daftar kunjungan peserta sehat
d. Daftar 10 diagnosa terbanyak
e. Daftar kegiatan kelompok
f. Tagihan non kapasitas
Daftar tagihan meliputi pembuatan FPK dan detail data FPK
6. Pihak-pihak yang memenfaatkan data P-Care
a. BPJS
b. Praktek dokter
7. Langkah-langkah pengisian Form Entri data Kunjungan Pasien
adalah sebagai berikut :
a. Pilih Jenis Peserta, apakah peserta umum atau peserta BPJS
b. Pilih Jenis Kartu Apakah No Kartu atau NIK
c. Masukan No Kartu
d. Klik Tombol Cari
e. Maka detail dari data yang kita cari otomatis akan tampil
f. Pilih jenis pelayanan
g. Pilih Poli tujuan
h. Isi Keluhan pasien
i. Kemudian tekan simpan
B. SIMPUS
Penggunaan SIMPUS di loket pendaftaran belum optimal, petugas
terkadang kurang lengkap dalam mengidentifikasi pasien sehingga informasi
yang dihasilkan SIMPUS menjadi kurang akurat. Pencatatan beberapa
identitas pasien, seperti nama, alamat, nama KK, tidak sesuai dengan kartu
identitas pasien sehingga petugas mengalami kesulitan mencari pasien
apabila pasien tersebut tidak membawa kartu berobat. Selain itu, petugas
BP tidak menginput anamnesa dan informasi lain seperti tekanan darah.
C. SP3 ONLINE
SP3 ONLINE adalah salah satu media penyampaian pelaporan kegiatan
puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kota (DKK) secara online melalu SP3
ONLINE di harapkman dapat terjalin komunikasi pelaporan secara cepat dan
efisien sehingga proses analisa data dapat dilakukan sesegera mungkin oleh
pemegang program di Dinas Kesehatan untuk menciptakan proses
pengambilan keputusan terhadap penangan kasus-kasus kesehatan dapat
dilaksanakan secara maksimal.
Tata cara pengisian SP3 ONLINE:
1. Input data SP3 sesuai dengan form – form yang tersedia, berdasarkan
tanggal pelaporan yang akan di entry
2. Lakukan penyimpanan dengan cara klik tombol simpan
3. Apabila ada perbaikan data laporan, lakukan penambah atau
pengurangan terhadap data laporan yang telah di entry sesuai dengan
perubahannya.
4. Lakukan penyimpanan dengan cara klik tombol simpan
D. P-CARE
Jenis pelayanan dan rujukan untuk peserta BPJS
a. Jenis Pelayanan untuk peserta BPJS di Puskesmas Padangsari
adalah sebagai berikut:
1) Poli Umum
2) Poli Gigi
3) Poli Kesehatan Ibu dan Anak
b. Cara pembuatan rujukan dari Puskesmas Padangsari adalah sebagai
berikut :
1) Login ke sistem primary care BPJS dengan user dan password
yang dimiliki Puskesmas Padangsari.
2) Pilih menu entri data kemudian pilih pelayanan pasien.
3) Lalu cari data pasien menggunakan nomor BPJS pasien.
4) Setelah data pasien yang dimaksud muncul, masukkan diagnose
dan data sosial pasien (tinggi badan, berat badan, tekanan darah,
respiratory rate, dan heart rate).
5) Kemudian pilih rumah sakit dan poli yang ditersedia dan disetujui
pasien, lalu simpan.
6) Jika sudah tersimpan, cetak rujukan dan berikan stempel serta
tanda tangan dokter pada tempat yang tersedia.
7) Rujukan sudah dapat digunakan pasien di rumah sakit yang dituju.
Dalam pelaksanaannya membuat rujukan akan dikerjakan
perawat di poli saat pasien diperiksa oleh dokter. Jadi pasien keluar
poli sudah membawa surat rujukan dari dokter, hal ini dilakukan untuk
mempersingkat waktu pelayanan agar pasien tidak lama menunggu
lalu dimintakan stempel.
E. PELAYANAN BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial juga membuka pendaftaran peserta
BPJS baru melalui Android, dengan cara sebagai berikut:
2. Material
Dari hasil pengamatan bahan yang digunakan untuk DRM di
Puskesmas Padangsari menggunakan kertas kuarto. DRM berwarna
Merah. Filing sudah menggunakan Roll o’pack. Selain itu karena
banyaknya dokumen pasien membuat DRM di laci file penuh dan
mengakibatkan DRM berdesak-desakkan di dalam penyimpanan.
Secara teori material yang digunakan belum sesuai, karena pada
Puskesmas Padangsari masih menggunakan kertas kuarto yang
mudah rusak. Pemeliharan dRM di bagian Filing masih kurang,
beberapa dokumen yang rusak tidak diganti dengan dokumen baru.
3. Methods
Di Puskesmas Padangsari belum ada SOP/ Protap yang mengatur
tentang semua pelayanan di Filing digunakan sebagai pedoman.
Metode sistem penyimpanan yang digunakan adalah sentralisasi yaitu
dimana penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan disimpan
menjadi satu tempat, sistem penomoran Unit Numbering Sistem (UNS)
dan sistem penjajarannya Straight Numerical Filing (SNF). Kekurangan
dari SNF itu sendiri petugas harus memperhatikan seluruh angka no
rekam medis sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan, petugas
perlu konsentrasi yang tinggi karena petugas harus memperhatikan
seluruh angka dari nomor rekam medis untuk menghindari tertukarnya
angka-angka. Kesulitan dengan menggunakan penjajaran SNF yang
dimana dilihat dari angka depan tengah belakang. Petugas terkadang
kesulitan saat pengambilan DRM karena harus menghafal letak angka
tersebut. Akibat yang ditimbulkan dari adanya kejadian missfile adalah
dapat memperlambat pelayanan pasien. Jika dokumen rekam medis
tentang pasien yang ada di dalam dokumen tersebut tidak dapat
diketahui sehingga informasi rekam medisnya tidak dapat
berkesinambungan. Di Puskesmas Padangsari masih ada kejadian
duplikasi nomor, yang dimana satu pasien mempunyai dua nomor
rekam medis. Kekurangan dari familyfolder adalah ketika ada 2
anggota keluarga berobat di poliklinik yang berbeda, petugas
membuatkan map baru dengan nama KK yang sama, hal tersebut
menyebabkan terdapat DRM double pada 1 familyfolder.
4. Machine
Pengendalian Filing di Puskesmas Padangsari belum
menggunakan komputerisasi, dan belum mengunakan tracer. Untuk
memudahkan dalam pengambilan dan penyimpanan DRM beberapa
peralatan dapat mendukung dalam penyimpanan atau filing DRM,
diantaranya tracer. Kegunaan tracer sebagai kartu pengganti dokumen
rekam medis yang diambil untuk digunakan sebagai keperluan
pelayanan rekam medis, sehingga apabila dokumen telah selesai
digunakan dapat diambil ketempat semula. Hal ini dapat menyebabkan
beberapa petugas kesulitan dalam mengembalikan dokumen yang
dipinjam, sehingga dapat meningkatkan kejadian missfile. Bagi
petugas yang baru pindah ke bagian pendaftaran, petugas kesulitan
saat pengembalian dokumen rekam medis ke bagian filing. Secara
teori belum sesuai, karena belum menggunakan tracer sebagai alat
bantu pengganti dokumen rekam medis yang keluar dari filing.
5. Money
Dana adalah salah satu hal yang paling berperan untuk mencapai
pelaksanaan suatu sistem di Puskesmas agar terciptanya pelayanan
yang baik dan cepat sesuai dengan yang diharapkan pasien. Apabila
dana di puskesmas tidak memenuhi dalam pengadaan pendukung
maka tingkat terjadinya missfile semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Jika petugas membutuhkan barang, petugas membuat laporan dan
melaporkannya kepada petugas pengadaan.
A. Kesimpulan
1. Sistem Penamaan di Puskesmas Padangsari peenulisan nama
pasien harus nama asli pasien sendiri yang sesuai dengan
KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku
2. Puskesmas Padangsari menerapkan sistem penomoran Unit
Numbering System (UNS)
3. Dalam penyimpanan DRM, Puskesmas Padangsari menggunakan
sistem penyimpanan secara familyfolder
4. Di Puskesmas Padangsari menerapkan sistem penjajaran SNF
(Serial Numeric Filing) untuk dokumen rekam medis luar wilayah
atau angka awal 90. Sedangkan untuk pasien dalamwilayah atau
nomor awal 00 sudah menggunakan sistem TDF (Terminal Digit
Filing)..
5. Unit rekam medis di puskesmas padangsari hanya loket pendaftaran
dan penyimpanan (Filing)
6. Pendaftaran pasien di Puskesmas Padangsari tidak lagi
menggunakan KIUP karena sudah menggunakan SIMPUS,
sehingga semua data langsung di input dan disimpan di
komputer
7. Pengambilan DRM di Puskesmas Padangsari tidak
menggunakan tracer, pelacakan DRM menggunakan buku
register
8. Pemberian nomor rekam medis secara manual mengakibatkan
sering terjadi nomor double pada satu pasien
9. Puskesmas sudah menggunakan Simpus, P-care dan SP3
Online untuk menunjang pelayanan.
10. Pelaksanaan koding di puskesmas padangsari belum sesuai teori
ICD 10 dimana petugas tidak menyantumkan karakter keempat untuk
spesifik diagnosa.
B. Saran
1. Membuat SOP/ Protap pengendalian DRM di Filing, seperti
peminjaman, pengembalian, retensi
2. Pengadaan tracer, buku ekspedisi, buku bon pinjam, untuk
mengurangi tingkat kejadian misfile.
3. Dilakukan retensi untuk mengurangi beban rak dan mengembalikan
kapasitas rak.
4. Menambah pelatihan petugas tentang rekam medis