Anda di halaman 1dari 18

BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Keadaan Umum Rs Panti wilasa “Dr. Cipto” Semarang


Rumah Sakit Panti Wilasa Dr Cipto (RS PWDC) adalah sebuah rumah sakit
umum kelas madya (kelas C) yang merupakan satu unit kerja dari Yayasan
Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM), yaitu sebuah yayasan kesehatan
kristen yang berdiri sebagai hasil kerjasama antara Sinode Gereja Kristen Jawa
dan Sinode Gereja Kristen Indonesia. Rumah Sakit Panti Wilasa Dr Cipto saat
ini telah berdiri selama 66 Tahun yang bermula dari keberadaan Rumah Sakit
Bersalin Panti Wilasa yang didirikan pada 19 Januari 1950 di Jl. Dr. Cipto No. 50
Semarang.

B. Sistem Pembiayaan Dan Informasi RM

1. BPJS dan Non-BPJS


a. BPJS
Merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial .
Sebagai upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat adalah dengan meyelenggarakan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) atau disebut BPJS.

1) RS Panti Wilasa menerapkan kebijakan umum pelayanan kesehatan


tingkat lanjutan bagi peserta yang mengacu pada Undang – undang,
Peraturan Presiden, Permenkes dan peraturan BPJS terkait kerja
sama antara pihak rumah sakit dan BPJS.
2) RS Panti Wilasa melakukan perjanjian kerjasama pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan bagi peserta dengan BPJS Kesehatan
serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan tingkat
lanjutan berupa upaya pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
spesifik meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat
lanjutan berdasarkan rujukan berjenjang.
3) Untuk Pelayanan IGD tanpa rujukan, yaitu pelayanan kesehatan yang
diberikan harus secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan,
dan kecacatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit.
4) RSPWDC sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan dan
rumah sakit tipe C . mendapatkan besaran biaya / pembayaran klaim
pelayanan kesehatan dari BPJS Kesehatan dengan cara paket
layanan atas pengelompokan diagnosa penyakit yang disebut tarif
Indonesian-Case Based Groups / tarif INA-CBG’s. Tarif INA-CBG’s
untuk pasien rawat inap petugas melakukan metode forecasting
sesuai dengan SOAP yang dilakukan setiap hari (kasus tertentu).
5) Pelayanan kesehatan diluar kemampuan RS Panti Wilasa wajib
dilakukan rujukan ke jenjang lebih tinggi sebagaimana diatur dalam
berita acara yang dikirimkan ke BPJS regional Semarang, namun bila
pasien menolak akan dilakukan edukasi batas kemampuan RS Panti
Wilasa. Ketika pasien di rujuk ke Rumah Sakit lain / ke jenjang lebih
tinggi maka informasi dan keterangan harus tertera dengan jelas.
6) Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang wajib
diselenggarakan di RS Panti Wilasa dalam paket tarif INA-CBG’s,
meliputi :
a) Administrasi pelayanan , meliputi biaya pendaftaran pasien dan
biaya administrasi lain yang terjadi
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dpkter
spesialis, termasuk pelayanan kedaruratan di IGD rumah sakit
c) Tindakan medis spesialistik baik bedah maupun non bedah
sesuai dengan indikasi medis
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai dengan
berpedoman pada Formularium Nasional serta Formalium
pendamping formas. Pelayanan obat diluar formularium nasional
atas indikasi medis, sudah termasuk dalam pembiayaan paket
tarif INA-CBG’s. Untuk alat kesehatan yang tidak termasuk paket
tarif INA-CBG’s, ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan dibayar
melalui tarif top up Special Group CMG RS kelas tipe C regional 1
e) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
f) Rehabilitasi medis
g) Pelayanan darah
h) Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal/pemulasaran
jenazah di rumah sakit , tidak termasuk peti mati dan ambulance
jenazah
i) Perawatan inap non intensif
j) Perawatan inap di ruang insentif

7) Petugas rumah sakit wajib memastikan keaktifan kartu JKN


a. Rawat Jalan
Bila tidak aktif , maka petugas menginfokan kepada peserta dan
saat itu pelayanan penjamin tidak bisa dilakukan
b. Rawat Inap
Bila tidak aktif petugas menginfokan kepada peserta dan masih
diberi kesempatan untuk mengurus denda / aktivasi kartu JKN
maximal 3 x 24 jam setelah rawat inap / sebelum pasien pulang
8) Pelayanan peserta BPJS kesehatan disesuaikan hak kelas perawatan
peserta. Ada tiga yaitu : Kelas IB, Kelas II dan Kelas III.

b. Non BPJS
Pada pelayanan / alur pasien BPJS dan non BPJS di RS Panti wilasa
sama. Hanya saja untuk pasien BPJS saat periksa ke rumah sakit wajib
membawa kartu BPJS dan petugas perlu mengecek keaktifan kartu /
keabsahan kartu peserta. Untuk pasien non BPJS perkiraan besaran
biaya akan disepakati oleh kedua pihak sebelum melakukan perawatan
dan perhitungan besaran biaya saat rawat inap akan dilakukan dengan
forecasting.

2. Billing System

1. Billing INA-CBG
Sistem INA-CBG'S adalah aplikasi yang digunakan sebagai aplikasi
pengajuan klaim Rumah Sakit, Puskesmas dan semua Penyedia
Pelayanan Kesehatan (PPK) bagi masyarakat miskin Indonesia. Case
Base Groups (CBG's), yaitu cara pembayaran perawatan pasien
berdasarkan diagnosis- diagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama.
Verifikasi kepersetaan dengan meneliti kesesuaian berkas klaim antara
SEP dengan data yang diinput dalam aplikasi INA CBGs dengan berkas
pendukung lainnya. Pemeriksaan berkas yang dilakukan meliputi :
a) SEP
b) Dilegalisasi petugas BPJS
c) Nomor SEP
d) Identitas peserta harus disamakan dengan SEP maupun berkas
pendukung lain
e) Melampirkan bukti pelayanan dengan mencantumkan diagnosa yang
diberikan
f) Pelayanan dan prosedur yang di tandatangani DPJP
g) Pengecekan pada resume medis

Setelah itu proses klaim BPJS dengan aplikasi , petugas menginput


nomor rekam medis / nama peserta. Berikut ini adalah tampilan E-klaim
INA-CBG di RS Panti Wilasa Semarang :
Gambar 3.1 E-klaim INA-CBG

Sumber : RS Panti Wilasa Semarang

2. Billing Rekam Medis di RS Panti wilasa


Terdapat beberapa sub-sistem dalam sistem rekam medis di RSPWDC :
a. Sensus Harian ;
1) Sensus Harian Gawat Darurat
2) Sensus Harian Rawat Jalan
3) Sensus Harian Rawat Inap
b. Filling ;
1) Ekspedisi Filling dengan tracer
2) History status pasien
3) Laporan Ekspedisi Filing
c. Rekam Medis ;
1) Pasien Rawat Inap
2) Pasien Rawat Jalan
3) Historis Pasien Rawat Jalan
4) Historis Pasien Rawat UGD
5) Pasien Rawat Gawat Darurat
6) Edit data rekam medik
7) Info pasien inap
8) Info pasien rawat jalan
9) Pasien Covid—19
10) Input ekspedisi
11) Surat kematian
12) Surat SL 3 BPJS
13) Master ICD
14) Master ICD 9 CM
15) Master ICOPIM
16) Resume Medis Rawat Inap
17) Cetak Penyerahan Rawat Inap
18) Cetak Penyerahan Rawat Jalan
19) Cetak Penyerahan IGD
d. Laporan Internal ;
1) Laporan Penerimaan Pasien Inap
2) Laporan Harian Rawat Jalan
3) Laporan Per Dokter
4) Rekap kunjungan rawat inap
5) Rekap Kunjungan Rawat Jalan
6) Laporan Pasien – Belum ada diagnosa
7) Indeks Penyakit Rawat Inap
8) Indeks Penyait Rawat Jalan
9) Indeks Operasi
10) Indeks Operasi (ICOPIM)
11) Operasi 15 besar
12) Indeks Penyakit ICD 9 CM
13) Indeks Kematian
14) Laporan Mingguan Wabah Rumah Sakit
15) Laporan UGD Kasus Bedah Non Bedah
16) Laporan UGD Kegawatan
17) Laporan Rawat Jalan Poliklinik
18) Laporan Imunisasi
19) Laporan Keluarga Berencana
20) Laporan Harian Poli Gigi
21) Laporan Rujukan Rekam Medis
22) Laporan RL
23) Laporan Ekspedisi
24) Laporan Persalinan
25) Laporan Clinical Pathway
e. Laporan Internal 2 ;
1) Laporan PAPS
2) Laporan Rawat Inap Dirujuk
3) Laporan kegiatan rujukan rawat inap
4) Laporan Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
5) Laporan KIA
6) Laporan Jumlah Pasien Per Klinik
7) Laporan Tranfusi darah
8) Laporan Jumlah Tranfusi darah
9) Lap KIUP
10) Laporan Input RM Rawat Inap
11) Laporan BPJS
12) Laporan Rujukan Obstetri
13) Laporan BPJS Naik Kelas
14) Laporan Pasien Inap – BPJS
15) Rekapitulasi Rawat Jalan Per Tanggal Per Shift
16) Preview Hasil LAB
17) Preview Hasil Radiologi
18) Laporan Pelayanan
19) Laporan Pelayanan ECG
20) Laporan HIV ( Rawat Jalan )
f. Laporan RL ;
1) RL 1 : Kegiatan Rumah Sakit
2) RL 2 : Morbiditas Pasien Rawat Inap
3) RL 3 : Data RS
4) RL 4 : Data Kepegawaian
5) RL 5 : Inventarisasi
6) RL 6 : Morbiditas Pasien Rawat Inap (NEW)
g. Informasi
h. Utilitas
i. Window
Gambar 3.2 Billing System Rekam Medis

Sumber : RS Panti Wilasa Semarang

3. Billing Pasien Rawat Jalan


Untuk melakukan proses klaim pasien rawat jalan di RS Panti
Wilasa . berkas klaim yang diverifikasi berupa SEP ( Surat Eligibilitas
Peserta ), bukti pelayanan mencantumkan diagnosis dan prosedur yang
ditandatangani DPJP, protokol terapi , resep alat kesehatan ( diluar
prosedur operasi) dan berkas pendukung lainnya . Dalam proses
verifikasi dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pemeriksaan berkas
dan melakukan konfirmasi. Pemeriksaan berkas terdiri dari kelengkapan
berkas , isi , dan biaya yang diajukan. Sedangkan verifikasi dilakukan jika
terdapat temuan khusus seperti konfirmasi pelayanan dan konfirmasi
administrasi klaim jika diperlukan. Berikut ini tampilan billing sistem
pasien rawat jalan di RS Panti Wilasa :

Gambar 3.3 Billing System Pasien Rawat Jalan

Sumber : RS Panti Wilasa Semarang

3. Diagram Konteks Sistem Informasi Rekam Medis


a. Input
Input dalam sistem informasi rekam medis di RSPWDC adalah 5M yaitu;

1) Man : Dokter dan petugas rekam medis,


2) Material :
- SEP ( Surat Elegibilitas Peserta) Peserta BPJS Kesehatan yang
datang berkunjung ke Rumah Sakit haruslah membawa Surat
Rujukan dari faskes tingkat pertama, kemudian dari surat rujukan
tersebut petugas akan mendaftarkan untuk mendapatkan Surat
Eligibilitas Peserta atau yang sering disebut dengan SEP.
- Identitas Pasien seperti data diri nama pasien, nomor rekam
medis, tanggal lahir dan NIK
- Resume medis / ringkasan pulang ( resume atau discharge
summary) adalah ringkasan dari seluruh masa perawatan dan
pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh
para tenaga kesehatan dan pihak terkait, lembar resume medis
harus ditandatangani oleh dokter penanggung jawab pasien.
3) Method : SOP (Standar Operasional Prosedur) adalah tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu.
4) Money : Biaya dari RS.
5) Machine : SIRS adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa
dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.

b. Proses
Proses yang dilakukan adalah menganalisa kelengkapan berkas, koding,
verifikasi dan pengentrian data klaim BPJS

c. Output
Ketepatan dan keberhasilan klaim BPJS
INPUT PROSES OUTPUT
Man : Analisa Ketepatan dan
Dokter dan Petugas kelengkapan : keberhasilan
RM berkas RM, klaim BPJS
Material: koding, verifikasi
SEP
dan pengentrian
Identitas peserta
Resume medis data klaim BPJS
Method:
- SPO Kelengkapan
DRM
- SPO Koding
diagnosa
Money :
Biaya dari RS
Machine :
- Sistem Informasi
Rekam Medis

Gambar 3.4 Diagram Konteks


C. Analisa Kuantitatif
Sesuai dengan kebijakan peraturan direktur tentang pedoman kerja tim
rekam medis di Rumah Sakit Panti wilasa Semarang yang memuat Pelayanan
Dalam Tim, Pengorganisasian Tim Rekam Medis, Kegiatan Dan Rincian
Kegiatan, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan.

Peraturan direktur sebagai acuan dalam pengkajian rekam medis di Rumah


Sakit memiliki tujuan khusus yaitu :

1. Meningkatkan ketertiban petugas dalam pengisian rekam medis.


2. Mengetahui data rekam medis tentang ketepatan waktu, keterbacaan dan
kelengkapan rekam medis dan isi rekam medis.
3. Melakukan upaya perbaikan terhadap hasil pengkajian rekam medis.

Ruang lingkup pengkajian Rekam Medis RS Pantiwilasa meliputi :

1. Ringkasan Pulang ( Lengkap, Tidak Lengkap dan Tidak Mengisi / terbaca


dan tidak terbaca ) seemua item.
2. Lembar Masuk Keluar ( Lengkap, Tidak Lengkap, Tidak mengisi / terbaca
dan tidak terbaca )
3. Assesmen Awal
a. Assesmen Awal Rawat Inap oleh DPJP
( lengkap 1 x 24 jam sejak pasien masuk ) Lengkap dan Tidak Lengkap
b. Assesmen keperawatan ( lengkap dan tidak lengkap )
Harus direview oleh DPJP dengan di tandatangani
b.1 Screening Gizi
b.2 Risiko Jatuh
b.3 Nyeri
b.4 Fungsional
Semua item terisi lengkap jika tidak ada keterangan beri keterangan tidak
ada
c. Gizi ( Review dengan tanda tangan)
c.1 Screening
c.2 Assesmen Ulang Gizi.
4. Catatan perkembangan pasien terintegrasi ( CPPT)
a. SOAP oleh Dokter, Perawat dan Farmasis
b. Adime oleh dietisien
c. DART untuk Fisiotherapi
d. Review DPJP
Diberi nama DPJP, tanggal, jam verifikasi di pojok kanan bawah.
e. Monitoring Evaluasi Assesmen ulang Perawat 3 Shift dilakukan dengan
SOAP
f. Monitoring Evaluasi Assesmen Ulang Farmasi untuk 10 CP dengan
metode SOAP
5. Laporan Operasi ( Semua form terisi )
6. Laporan Anesthesi ( Semua form terisi )

Rumah Sakit Panti wilasa “Dr. Cipto” Semarang melakukan analisis DRM setiap
tiga bulan sekali dengan menggunakan teknik Measure Validasi Sample Table
dalam menentukan populasi dan sampel.

Dengan contoh data sebagai berikut :

Total Populasi Sampel


>= 640 128
320 – 639 20% dari total populasi
64 – 319 64
< 64 Tidak ada sampel . 100% Populasi
Sumber : RS Panti Wilasa Semarang

Hasil dari analisis akan disampaikan dalam rapat komite medis berisi materi
kelengkapan Rekam Medis dan disosialisasi ke PPA dan Dokter.

Waktu dalam melakukan pengkajian rekam medis dilakukan dengan dua cara
yaitu :
1. Retrospective , yaitu analisis yang dilakukan setelah pasien pulang. Cara ini
dapat menganalisis DRM secara keseluruhan walaupun dapat
memperlambat proses melengkapi yang kurang.
2. Concurrent, yaitu analisis dilakukan saat pasien masih dalam perawatan.
Analisis ini dilakukan di ruang perawatan untuk mengidentifikasi kekurangan /
ketidaksesuaian, salah interprestasi secara cepat.

Kelengkapan Form RM (Identifikasi, Pencatatan, Pelaporan, Autentifikasi).


Sesuai dalam standar MRMIK 12 tentang upaya perbaikan kinerja, rumah sakit
secara teratur melakukan evaluasi atau pengkajian rekam medis yang meliputi :

a. EP 1 Rumah Sakit menetapkan komite medis / tim rekam medis


b. EP 2 Komite / tim secara berkala melakukan pengkajian rekam medis
pasien secara berkala setiap tahun dan menggunakan sampel yang
mewakili (rekam medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang
sudah pulang).
c. EP 3 Fokus pengkajian paling sedikit mencakup pada ketepatan waktu,
keterbatasan, kelengkapan, rekam medis dan isi rekam medis
d. EP 4 Hasil Pengkajian yang dilakukan oleh komite / tim rekam medis
diaporkan kepada pimpinan rumah sakit dan dibuat upaya perbaikan
D. Analisa Kualitatif
1. Analisa laporan Informed consent

KOMPONE AKURAT, LENGKAP,KONSISTEN


NO
N ANALIS JUMLAH TOTAL
IV. SURAT PEMBERIAN INFORMASI
DOKTER
1 Informasi
sesuai
dengan
operasi/tin
dakan yang
dilakukan
PERAWAT
2 Kelengkapa
n isi
informasi
IV. SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN LENGKAP
DOKTER
1 Informed
consent
sesuai
dengan
operasi/tin
dakan yang
dilakukan
PERAWAT
2 Kelengkapa
n isi
Informed
consent
Average 0 0
Tidak semua pasien ada tindakan operasi/tindakan yg perlu
dilakukan jdi tidak ada informed consent yg berlu dilengkapi.
KESAN:

SARAN:
E. Kodifikasi Penyakit

1. Kode Penyakit Infeksi (A & B)


Tabel analisa kode penyakit Infeksi

No NOM DIAG DIAGNOSIS DATA YANG DIANALISIS KODE DIAGNOSA ANALIS


. OR NOSI LAIN UTAMA IS
KAS S Diagnosa Diagnosa Diagnosa Lembar ICD X (SESUA
US UTA Masuk pada pada Masuk I/TIDA
MA Resume (Resume Keluar K
Keluar Akhir) SESUAI
)
1 - - - - -
2 - - - - - -

2. Kode Penyakit Neoplasma (C & D)


Analisa kode penyakit neoplasma

No NOM DIAG DIAGNOSIS DATA YANG DIANALISIS KODE DIAGNOSA ANALIS


. OR NOSI LAIN UTAMA IS
KAS S Diagnosa Diagnosa Diagnosa Lembar ICD X (SESUA
US UTA Masuk pada pada Masuk I/TIDA
MA Resume (Resume Keluar K
Keluar Akhir) SESUAI
)
1 - - - - -

2 - - - - - -

F. Kodifikasi Tindakan

1. Kode Tindakan Neoplasma


NO TINDAKAN TINDAKA DATA YANG DIANALISIS KODE TINDAKAN ANALISIS
MO UTAMA N (SESUAI/
Tindaka Tindaka Tindaka Lembar ICD
R SEKUND TIDAK
n pada n pada n pada Masuk 9CM
KAS ER SESUAI)
LMK Resume Resume Keluar
US
Keluar Akhir
- e
-
-
-
2. Kode Tindakan Cedera/Injury & Penyebab Luarnya

3. Kode Keracunan

G. Peraturan Morbiditas

1. Menganalisis beberapa rekam medis sesuai dengan aturan MB 1 s/d MB 5

H. Peraturan Mortalitas

1. Sertifikat Kematian Perinatal

2. Sertifikat Kematian Umum

I. Kepuasan Pasien

1. Analisis Kepuasan Pasien di TPP

Anda mungkin juga menyukai