Anda di halaman 1dari 40

SMART BOOK

PUSKESMAS GAMPING 1
Bersama Kami Menuju Sehat

Hal 2 | BUKU SAKU PUSKESMAS GAMPING 1


DAFTAR ISI
Da ar Isi ............................................................................................ i
Visi, Misi, dan Moto .......................................................................... 1
Struktur Organisasi ............................................................................ 2
Hak dan Kewajiban Pasien ................................................................. 3
Enam sasaran keselamatan pasien .................................................... 5
Insiden Keselamatan Pasien ............................................................. 8
Alur Penanganan Insiden ................................................................. 9
Perilaku yang mencerminkan budaya mutu dan
budaya keselamatan ......................................................................... 10
Indikator Mutu ................................................................................. 11
Pemakaian APD ................................................................................. 12
Pelepasan APD .................................................................................. 13
Hal-hal yang dak boleh dilakukan
pada penggunaan APD ...................................................................... 14
Pen ng diingat .................................................................................. 14
Pencegahan dan Pengendalian infeksi PPI ........................................ 15
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ........................................... 17
1. PHBS di Tatanan Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat kerja
4. PHBS di Instansi kesehatan
5. PHBS di Tempat umum
6 Langkah cuci tangan ....................................................................... 20
Pemilahan limbah .............................................................................. 21
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) .................................. 23
Jalur Evakuasi .................................................................................... 24
Da ar obat LASA HA dan PSIKO NARKO ............................................ 25
Manajemen Penggunaan Obat (MPO) .............................................. 27
Tata laksanan Pajanan ....................................................................... 29
Penanganan Syok anafilak k ............................................................. 29
Cara menyun k dengan aman .......................................................... 30
Cara Pembuatan Cairan Desinfektan ................................................. 31
Dekontaminasi alat medis ................................................................. 32
Langkah sterilisasi dengan autoclave ................................................. 34
Prosedur peenggan an dan perbaikan alat rusak ............................. 34
Prosedur uji coba dan fungsi alat baru .............................................. 34
Prosedur pengeluaran barang ........................................................... 34
Alur penanganan keluhan pelanggan ................................................ 35
No Telp Darurat ................................................................................. 36
Catatan .............................................................................................. 37

Hal i | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Visi, Misi, dan Moto
Puskesmas Kabupaten Sleman
Tahun 2021 – 2026 adalah :
VISI
“Terwujudnya Pelayanan Puskesmas yang Berkualitas,
Terjangkau dan Berdaya Saing menuju Masyarakat Sleman
yang berbudaya Hidup Bersih dan Sehat”.

MISI
1. Meningkatkan tatakelola Puskesmas yang baik dengan
dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di ngkat pertama
yang bermutu dan terjangkau dengan penyediaaan sarana dan
prasarana yang sesuai standar
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan ak f
dalam upaya peningkatan derajat Kesehatan masyarakat.

MOTTO
“Bersama kami menuju sehat”

TATA NILAI
1. Profesional
2. Tanggung jawab
3. Kebersamaan

Hal 1 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


STRUKTUR ORGANISASI
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
GAMPING I
PERMENKES 43 TH 2019
PERBUB 60 TH 2016
SK KADINKES 188/004 TH 2022

KEPALA PUSKESMAS
drg. DENI ANDRIANI

KEPALA SUB
BAGIAN TATA USAHA
SUGIHARTA RAHARJA,S.KM

PJ UKM Esensial PJ UKM PJ UKP PJ Jaringan Pelayanan PJ Bangunan PJ Mutu


Dan Perawatan Pengembangan Kefarmasian Puskesmas dan Prasarana dan dr.AIS FAUZIYAH R
Kesehatan dan Laborat Jejaring Puskesmas Peralatan Puskesmas
JEFRI REZA.
Masyarakat
PAHLEVI. dr. FITRIA dr. ROSDIANI S MARSIYEM
SLAMET HARIYANTO, S.GZ S.Psi.M.Psi.Psikolog KUSUMA DEWI

Hal 2 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Hak & Kewajiban Pasien
HAK PASIEN (19)
1. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
2. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
3. Memperoleh pelayanan yang efek f dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
4. Memilih dokter dan dokter gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Puskesmas.
5. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter dan dokter
gigi lain yang mempunyai Surat Izin Prak k (SIP) baik di dalam maupun di luar
Puskesmas.
6. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
7. Mendapatkan informasi yang melipu diagnosis dan tata cara ndakan medis,
tujuan ndakan medis, alterna ve ndakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap ndakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas ndakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
9. Didampingi keluarganya dalam keadaan kri s.
10. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
tersebut dak mengganggu pasien lainnya.
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama perawatan di Puskesmas.
12. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya.
13. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang dak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut.
14. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam
medis.
15. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis.
16. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
peneli an kesehatan.
17. Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima.
18. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang dak sesuai standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
19. Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas diduga
memberikan pelayanan yang dak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.

Hal 3 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


KEWAJIBAN PASIEN (8)
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas.
2. Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggung jawab.
3. Menghorma hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas.
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan
yang dimilikinya.
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau dak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya, dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Hal 4 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran
NO Keselamatan Penjelasan KET
Pasien/SKP
1. Ketepatan a. Dilakukan pada saat skrining, Dilakukan oleh
iden fikasi pasien penda aran, melakukan Semua petugas yg
( melakukan terapi prosedur diagnos c, prosedur melakukan kegiatan
dak boleh salah Tindakan, pemberian obat dan di point a.
orang) pemberian Diit
b. Dilakukan dengan mencocokkan
minimal 2 iden tas ( nama ,
tanggal lahir, alamat, nomer RM)

2. Peningkatan Realisasi nya dalam bentuk : Situa on : kondisi


komunikasi yang terkini yg terjadi
a. Penyampaian nilai kri s laborat (
efek f Background:
dari analis ke dokter maksimal 10
informasi pen ng
menit) jika
yg b e r h u b u n ga n
· HB < 7 g/dl
d e n ga n ko n d i s i
· GDS < 40 mg/dl atau > 600
terkini
mg/dl
Assessment : hasil
· AT < 20.000/mmk
kajian kondisi
· AL > 50.000 mmk
terkini
· Hmt > 60%
Recommenda on :
b. Serah terima pasien dilakukan
apa yg diperlukan
dengan jelas, saat pergan an
untuk mengatasi
jaga/piket, saat rujukan internal
kondisi
maupun rujukan eksternal.
c. K o m u n i k a s i e f e k f i n i
menggunakan teknik SBAR (
situa on – Background –
Assessment – Recommenda on )
dan di dokumentasikan dengan
baik
d. K o m u n i k a s i l e w a t t e l e p o n
dengan Teknik TBK
T , Tulis lengkap
B, Baca ulang oleh penerima
perintah
K , Ko n fi r m a s i o l e h p e m b e r i
perintah

Hal 5 |SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


3. Peningkatan a. Obat-obat yang diwaspadai ( high
keamanan obat alert) diberi label merah, karena
ya n g p e r l u resiko penyalahgunaan/terjadi
diwaspadai kesalahan pemberian /resiko
kema an seper psikotropika dll
b. Obat-obat yang nama dan rupa
mirip ( sound alike look alike)
diatur penyimpanannya agar
dak tertukar saat ambil obat

4. Kepas an tepat- a. Dilakukan penandaan lokasi


lokasi, tepat- t u b u h p a d a s i s i ya n g a ka n
prosedur, tepat dilakukan operasi ( agar dak
pasien operasi salah sisi operasi)
( dak boleh salah b. Menggunakan form sign in dan
dalam melakukan me out ( sebelum dan sesudah
ndakan operasi)
medis/operasi) Form sign in : yang memas kan
kesiapan alat , pasien dan petugas
Form men out : yang
memas kan kondisi aman setelah
operasi, aman alat, pasien dan
petugas.

5. Pengurangan risiko ·Penyediaan handsrub dan wastafel


infeksi tekait cucitangan
pelayanan ·Pemakaian APD sesuai level resiko
infeksi
·Dekontaminasi dan sterilisasi alat
sesuai prosedur
·Melakukan cuci tangan pada 5
moment cuci tangan:
1. Sebelum kontak pasien
2. Sesudah kontak pasien
3. Sebelum Tindakan asep s
4.Sesudah terkena cairan
tubuh pasien
5.Sesudah kontak dengan
lingkungan sekitar pasien
· 6 langkah cuci tangan yang benar

Hal 6 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


6. Pengurangan risiko Penerapannya dalam bentuk :
pasien jatuh a. Ada pegangan tangan pada pintu
masuk puskesmas dan di kamar
mandi lansia
b. tersedia alat bantu jalan (tripod,
kursi roda, walker) di ruang
tunggu pintu depan
c. jika melihat pasien dengan
gangguan pola berjalan atau
pasien buta atau pasien dengan
se daknya penutup pada satu
mata, berikan alat bantu jalan,
persilahkan pasein duduk di
tempat duduk prioritas untuk
pasien resiko jatuh.
d. Tuliskan pasien resiko jatuh
dengan gangguan fisik…. Di rekam
medis nya

Hal 7 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Insiden Keselamatan Pasien / IKP :

I. PENGERTIAN : Se ap kejadian yang dak disengaja dan kondisi yang


mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien.
II. JENIS INSIDEN :
a. KPC ( Kondisi potensial cedera) , belum terjadi insiden tapi beresiko
nggi, seper obat ED masih ada di ruang pelayanan, tensimeter rusak
terletak di meja pemeriksaan.
b. KNC ( Kejadian Nyaris Cedera) , insiden sudah terjadi tapi belum
mengenai pasien contoh apoteker sudah siap memberikan obat tapi saat
mau diberikan pasien petugas menyadari kesalahan obat bukan milik ybs
sehingga tidak jadi diberikan.
c. KTC ( Kejadian dak cedera) , kejadian sudah terjadi mengenai pasien
tapi dak ada cedera, contoh pasien balita jatuh dari tempat
dur periksa tapi dak ada cedera.
d. KTD ( kejadian dak diinginkan ) ,insiden menyebabkan cedera pasien,
salah menyun kan obat ke pasien sehingga pasien alergi/ infeksi, salah
memberikan obat karena salah iden fikasi sehingga pasien hipoglikemia
Kejadian Sen nel, Tindakan yang mengakibatkan cacat atau kema an
pasien

III.PERHATIAN :
1. Semua jenis insiden harus dilaporkan ke m keselamatan pasien.
2. Insiden yang bersifat kri kal harus dilaporkan m keselamtan pasien
dalam waktu 2 x 24 jam
3. Jika insiden bersifat ringan atau dak kri kal maka di ndaklanju dengan
inves gasi sederhana, menggunakan FORM IKP.
4. Jika insiden bersifat kri kal maka di ndaklanju dengan membuat
laporan RCA/ root cause Analisa.

Hal 8 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


ALUR PENANGANAN INSIDEN

Insiden

Lapor ke atasan Unit ybs,


buat koronologis

Lapor ke kepala puskesmas dan


tim keselamatan pasien

Lakukan Investigasi sederhana / Root cause


Analisa dengan tim yang terlibat

Ketua Tim keselamatan


pasien mendokumentasikan hasil tindak lanjut

Laporan hasil tindak lanjut


ke Kepala puskemas

Hal 9 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Perilaku dalam pemberian pelayanan
yang mencerminkan budaya mutu dan
budaya keselamatan :

I. Perilaku terkait budaya mutu dan keselamatan, berupa :


a. Penyediaan layanan yang baik
b. Pengambilan keputusan Bersama
c. Bekerjasama dengan pasien
d. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan
e. Bekerjasama dalam system layanan Kesehatan
f. Meminimalisir resiko
g. Mempertahankan kinerja professional
h. Perilaku professional dan bere ka
i. Memas kan pelaksanaan proses pelayanan yang terstandar
j. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan termasuk keterlibatan dalam
pelaporan dan ndak lanjut insiden

II. Perilaku yang dak mendukung budaya mutu dan keselamatan, seper :
a. Perilaku yang dak layak seper kata-kata atau Bahasa tubuh yang
merendahkan atau menyinggung perasaan sesama staf atau ke pasien
semisal mengumpat, memaki
b. Perilaku yang mengganggu/ dak layak yang berulang
c. Tindakan verbal/non verbal yang membahayakan
d. Mengin midasi staf lain
e. Berbicara sembrono di depan pasien
f. Menurunkan kredibilitas staf lain di depan pasien ( Tindakan nega ve
seper mengomentari, memarahi, melarang, melempari)
g. Melecehkan ras, agama, suku dan gender
h. Pelecehan seksual

Hal 10 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


INDIKATOR MUTU

3 Indikator Mutu di Puskesmas:


1. INDIKATOR PRIORITAS PUSKESMAS:
“balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar tercapai 100%”
2. INDIKATOR NASIONAL MUTU/INM
2.1 KEPATUHAN PEMAKAIAN APD tercapai 100%
2.2 KEPATUHAN CUCI TANGAN tercapai ≥ 85%
2.3 KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN tercapai 100%
2.4 KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TBC SENSITIF OBAT tercapai 100%
2.5 PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR tercapai 100%
2.6 INDEX KEPUASAN PELANGGAN /IKM tercapai ≥76,61%
3. INDIKATOR MUTU PELAYANAN MASING-MASING POLI = INDIKATOR
NASIONAL MUTU/INM

Hal 11 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Pemakaian APD

Hal 12 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Pelepasan APD

Hal 13 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Hal-hal yang tidak boleh
dilakukan pada penggunaan APD

1. Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD


2. Menyentuh bagian depan masker
3. Mengalungkan masker di leher
4. Menggantung APD di ruangan kemudian mengunakan kembali
5. Menggunakan APD keluar dari area perawatan
6. Membuang APD dilantai
7. Menggunakan sarung tangan berlapis saat bertugas apabila dak dibutuhkan
8. Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa indikasi
9. Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik pasien,
memegang handle pintu, memegang HP
10 Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung

Penting diingat

1. Jangan menggunakan sarung tangan sama untuk >1Pasien


2. Jangan mencuci untuk digunakan kembali
3 Jangan menjamah benda lain

1. Lakukan hand hygiene, pakai kedua tangan


2. Gan bila tampak rusak/bocor
3. Segera lepas bila sudah selesai dan buang ke tempat pembuangan

Hal 14 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI PPI
Kewaspadaan PPI Adalah : Kewaspadaan Isolasi dari penyebab infeksi.
Tujuan dari kewaspadaan isolasi untuk memutuskan dari penyebab infeksi.
Kewaspadaan Isolasi Terdiri dari 2 kriteria :
1. Kewaspadaan standar yaitu semua pasien diperlakukan sama.
Terdiri dari :
- Kebersihan tangan
- Penggunaan Alat pelindung Diri (APD)
- E ka batuk/Kebersihan pernafasan
- Penempatan pasien
- Pengelolaan limbah dan benda tajam
- Pengendalian lingkungan
- Penatalaksanaan Linen
- Prak k penyun kan yang aman
- Prak k pencegahan infeksi untuk prosedur punksi lumbal
- Perlindungan dan kesehatan karyawan.
- Peralatan perawatan pasien

Hal 15 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


2. kewaspadaan transmisi, yaitu terdiri dari :

- Airbone/udara
- Kontak
- Droplet/percikan

Hal 16 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga
keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran ak f dalam ak vitas masyarakat.
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
berak vitas dalam kehidupan sehari – hari.
Berikut ini 5 tatanan PBHS : PHBS di Rumah tangga
1. PHBS di Tatanan Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat kerja
4. PHBS di Instansi kesehatan
5. PHBS di Tempat umum

1. PHBS di Tatanan Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu
menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang ak f
pada gerakan di ngkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di ngkat rumah
tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Indikator PHBS di Tatanan RT ada 13 :


1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga Kesehatan
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
4. Menggunakan air bersih
5. Cuci tangan dengan sabun
6. Pengelolaan air minum dan makanan
7. Menggunakan jamban sehat
8. Pengelolaaan limbah cair
9. Buang sampah ditempat sampah
10. Memberantas jen k nyamuk
11. Makan buah dan sayur se ap hari
12. Ak vitas fisik se ap hari
13. Tidak merokok di dalam rumah

Hal 17 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


2. PHBS di Sekolah
PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.
Indikator PHBS di Tatanan di Sekolah :
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
3. Tidak meludah sembarangan
4. Memberantas jen k di sekolah
5. Menggunakan jamban sehat
6. Membuang sampah pada tempatnya
7. Tidak merokok
8. Tidak mengkonsumsi Napza (Narko ka, psikotropika dan zat
adik f lainnya)

3. PHBS di Tempat Kerja


PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar
tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang sehat.
Indikator PHBS di Tatanan di Tempat kerja:
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
3. Tidak meludah sembarangan
4. Memberantas jen k di sekolah
5. Menggunakan jamban sehat
6. Membuang sampah pada tempatnya
7. Tidak merokok
8. Tidak mengkonsumsi Napza (Narko ka, psikotropika dan zat
adik f lainnya)

4. PHBS di Instansi Kesehatan


Ins tusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
seper rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di ins tusi kesehatan
merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan
petugas agar tahu, mampu, dan mampu memprak kkan hidup perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan ak f dalam mewujudkan in tusi kesehatan ber-PHBS.

Hal 18 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


Indikator PHBS di Instansi Kesehatan:
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
3. Tidak meludah sembarangan
4. Memberantas jen k di sekolah
5. Menggunakan jamban sehat
6. Membuang sampah pada tempatnya
7. Tidak merokok
8. Tidak mengkonsumsi Napza (Narko ka, psikotropika dan zat
adik f lainnya)

5. PHBS di Tempat Umum


Ins tusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintaha/swasta atau
perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seper
rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di ins tusi kesehatan merupakan upaya
untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu,
dan mampu memprak kkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan ak f
dalam mewujudkan in tusi kesehatan ber-PHBS.
Indikator PHBS di Tempat Umum:
1. Cuci tangan pakai sabun
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
3. Tidak meludah sembarangan
4. Memberantas jen k di sekolah
5. Menggunakan jamban sehat
6. Membuang sampah pada tempatnya
7. Tidak merokok
8. Tidak mengkonsumsi Napza (Narko ka, psikotropika dan zat
adik f lainnya)

Hal 19 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


6 LANGKAH CUCI TANGAN

Catatan : menutup kran menggunakan su atau siku

Hal 20 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


PEMILAHAN LIMBAH
a. Limbah B3 medis padat ditampung dengan tempat limbah dilapisi plas k
kuning. Contoh . masker, kapas, su terkontaminasi darah, dahak , pot bekas
sputum
b. Limbah non B3 padat ditampung dengan tempat limbah dilapisi plas k hitam.
Contoh : kertas , plas k , sisa makanan , dos
c. Limbah B3 medis benda tajam ditampung di safety box. Contoh : jarum
sun k.
d. Limbah B3 non Medis. Contoh : (pecahan lampu, baterai,catrig, aki, oli bekas)
ditampung Di TPS Limbah B3.
e. Khusus limbah B3 cair dari laboratorium, Ruang Tindakan dan BP gigi di
salurkan ke tempat penyimpanan sementara dalam jerigen.
f. Khusus limbah penangangan pasien covid-19 ditampung dalam tempat
khusus dilapisi plas k kuning kemudian dimasukan kedalam kardus dan diberi
label tanda limbah covid-19.

PENANGANAN TUMPAHAN
B3 DAN LIMBAH B3

1. Petugas menemukan tumpahan b3 dan limbah b3 di lingkungan Puskesmas


Gamping I
2. Petugas memasang tanda peringatan di dekat tumpahan b3 atau limbah b3
yang ditemukan dan mengambil kotak spill kit.
3. Petugas mengambil dan memakai APD
a. Gaun pelindung (1 buah)
b. Gloves /Sarung tangan (2 pasang)
c. Masker
d. penutup wajah (face shields) dan mata (googles) (@1 buah)
e. Sepatu pelindung (rubber shoe cover protec ve) atau sepatu boot
f. Penutup kepala

4. Petugas memas kan jenis tumpahan atau percikan ,


- Jika cairan infeksius
a. petugas meletakkan absorben ( su, kapas, koran atau perca ) ke dalam
tumpahan ,sesudah tumpahan terserap lalu di masukkan ke plas k kuning
menggunakan serok dan spatula.

Hal 21 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


b. Petugas menuangkan cairan detergen kernudian serap dengan kain
perca/handuk/ su/koran bekas masukan ke kantong warna kuning
c. Petugas menuangkan desinfektan atau cairan klorin 0.5 % kernudian serap
dan buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius
- Jika tumpahan cairan B3

a. Petugas menuangkan air bersih pada tumpahan, lalu keringkan dengan


kertas/koran/kain perca kernudian masukan ke kantong warna coklat,
b. Petugas menuangkan detergen dan serap/keringkan dengan
kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat. Berikan label B3
pada plas k warna coklat tumpahan kimia.

- Jika tumpahan reagan

a. Petugas menaburkan Natrium Bicarbonat sekitar area tumpahan,


kumpulkan bekas resapan kedalam plas k hitam/coklat, kernudian
bersihkan lantai dengan detergen kernudian serap dan buang ke kantong
warna hitam/coklat

5. Petugas membawa limbah di bawa ke TPS limbah B3 di Puskesmas


6. Petugas memasukkan APD di Plas k limbah kuning

Hal 22 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


MANAJEMEN FASILITAS
DAN KESELAMATAN (MFK)
LOKASI APAR DIPUSKESMAS GAMPING 1
1. Depan Ruang Obat (lantai bawah)
2. Depan laboratorium (lantai bawah)
3. Depan MTBS (lantai bawah)
4. Dekat tangga (lantai atas)
5. Depan Kesling (lantai atas)
6. Se ap puskesmas pembantu yaitu Pustu Mancasan, Pustu Gejawan, Pustu
Ja sawit
7. Ambulan terdapat APAR
8. Se ap bulan akan dicek oleh satpam berupa tekanan/bor, dan tabung dibalik
agar dak mengumpal
9. Refil dilakukan secara berkala/sesuai kondisi lapangan.

PROSEDUR PENGGUNAAN APAR


1. Tarik keluar segel pengaman handle picu
2. Angkat nozel kearea bebas
3. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 atau powder keluar
4. Bawa APAR ke k api
5. Arahkan Nozel ke k api dan tekan handle picu
6. Jarak APAT dengan itk api : 2 meter

Hal 23 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


PROSEDUR EVAKUASI:
1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, iku petunjuk arah evakuasi atau
2. arahan dari petugasevakuasi
3. Jangan mencoba mencari barang yang ter nggal
4. Lepaskan sepatu hak nggi
5. Gunakan jalur terdekat untuk menuju ke k kumpul
6. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan atau ssue yang telah dibasahi
air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat beracun
7. Keluar menuju tempat berhimpun di k kumpul

JALUR EVAKUASI
Ruangan lantai atas ( Aula, ruang kepala puskemsas, Promkes, Kesling,
Tata Usaha, Perpus, Mushola)→Jalur evakuasi menuruni tangga menuju
k kumpul di halaman samping di depan poli batuk (arah utara).
Ruangan lantai bawah jalur evakuasi menuju k kumpul di halaman
samping di depan poli batuk (arah utara).

Hal 24 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


DAFTAR OBAT LASA HA DAN PSIKO NARKO
DAFTAR OBAT HIGH ALERT

No Kelas Terapi Nama Obat Bentuk Sediaan


1 Adrenergik agonis Epinefrine 0,1% Injeksi
Lidocain HCL 2% Injeksi
2 An aritmia Lidocain Comp Injeksi
(Lidocain 20 mg + Epinefrine 0,0125 mg)
3 Elektrolit Larutan Pekat MgSO4 20% 25 mL Injeksi
4 Oxytosin Oksitosin injeksi 10 IU/ml-1 ml. Injeksi
5 Inotropik Digoxin 0,25 mg Tablet
Glimepirid 1 mg Tablet
6 An diabe c Oral Glimepirid 2 mg Tablet
Me ormin 500 mg Tablet

DAFTAR OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

LOOK ALIKE
Domperidon 10 mg Amlodipine 10 mg
Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
Paracetamol 500 mg Kalsium Laktat 500 mg
Me ormin 500 mg Rani dine 150 mg
Asam Mefenamat 500 mg Omeprazole 20 mg
Kloramfenikol Tetes Mata Kloramfenikol Tetes Telinga
Vitamin B6 10 mg Vitamin C 250 mg
Vitamin B komplek Vitamin C 50 mg
Salep An fungi Salep 2-4
Dexamethasone inj 5 mg/5 ml Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml
Hidrokor son Krim 25 mg Hidrokloro azida 25 mg
Tablet Tambah Darah Kombinasi Tablet Kalium
Kloramfenikol Klorfeniramin Maleat tab 4 mg (CTM)
Asam Askorbat/ Vit. C 50 mg Asam Askorbat/ Vit. C 250 mg
Nista n Suspensi 100.000 UI/ml Nista n Vaginal 100.000 IU
Methyldopa Tablet 250 mg Me lprednisolone tab 4 mg

Hal 25 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


SOUND ALIKE
Allopurinol 100 mg Allopurinol 300 mg
Amoxicillin Sirup 125 mg/5 ml Amoxicillin Sirup 250 mg/5 ml
Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg
Azithromycin 500 mg Erythromycin 500 mg
Betametason Salep Hydrocor son Salep
Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
Glimepiride 1 mg Glimepiride 2 mg
Haloperidol 1,5 mg Haloperidol 5 mg
Kloramfenikol Tetes Mata Kloramfenikol Tetes Telinga
Miconazole Salep Ketoconazole Salep
Natrium Diklofenak 25 mg Natrium Diklofenak 50 mg
Bisacodyl Suppo 5 mg Bisacodyl Suppo 10 mg
Tablet Kalium Tablet Kalsium

DAFTAR OBAT PSIKOTROPIKA -NARKOTIKA

No Kelas Terapi Nama Obat Bentuk Sediaan


Diazepam tab. 2 mg Tablet
1 Psikotropika Diazepam inj. 5 mg/ml - 2 ml Injeksi
Diazepam rectal 5 mg Tube
2 Narko ka - -

Hal 26 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)

No. Pertanyaan Jawaban


1 Apa saja da ar obat- Da ar obat-obatan NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan
obatan yang termasuk Mirip) / LASA ( Look Alike Sound Alike) dapat ditemukan di
dalam NORUM? SPO Obat-obatan NORUM/LASA dan juga pada buku quality
and safety.

Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan


yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis (misalnya
Amlodipin 5 mg dan Amlodipine 10 mg). Sementara contoh
obat sound alike adalah azithromycin dan erythromycin
(terdengar mirip).
2 Bagaimana prosedur · Obat emergensi disimpan dalam kit emergensi
pengelolaan obat tersegel, diperiksa, dipas kan selalu tersedia dan
emergensi di harus digan segera jika jenis dan jumlahnya sudah
Puskesmas? dak sesuai lagi dengan da ar yang ditempel di kit
emergensi. Perbekalan farmasi dan pensegelan kit
tersebut dikontrol oleh farmasi.
· Kit dibuka 3 bulan sekali untuk dilakukan
pemeriksaan kesesuaian perbekalan farmasi dengan
da ar, ketepatan penyimpanan dan tanggal
kadaluwarsa.
3 Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya
pelaporan insiden medica on error boleh melaporkan kejadian tersebut.
apabila terjadi SPO Pelaporan Insiden.
medica on error?
4 Bagaimanakah Resep harus memenuhi kelengkapan :
kebijakan Puskesmas · Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika
tentang persyaratan dak dapat mengingat tanggal lahir), no rekam
resep yang lengkap? medik dan berat badan pasien (untuk pasien anak)
· Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ru ang
pelayanan
· Mengisi kolom Riwayat alergi obat pada bagian
kanan atas lembar resep manual
· Menuliskan tanda R/ pada se ap sediaan. Untuk
nama obat tunggal ditulis dengan nama generic.
Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama dalam
Formularium, dilengkapi dengan bentuk sediaan
obat ( contoh : injeksi, tablet, kapsul, salep), serta
kekuatannya ( contoh : 500 mg, 1 gram)
· Bila obat berupa racikan dituliskan nama se ap
jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk
bahan padat : microgram, milligram, gram) dan
untuk cairan: tetes, mililiter, liter.

Hal 27 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


· Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan
dak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campuran tersebut telah terbuk aman dan efek f
· Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re
nata”, harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari.
5 Bagaimana prosedur Pemberian obat menggunakan prinsip 7 besar :
pemberian obat yang 1. Benar Pasien
berlaku di 2. Benar Indikasi
Puskesmas? 3. Benar Obat
4. Benar Dosis
5. Benar Cara Pemberian
6. Benar Waktu Pemberian
7. Benar Dokumentasi

Hal 28 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


TATALAKSANA PAJANAN
Tujuan tata laksana pajanan adalah untuk mengurangi waktu kontak dengan darah,
cairan tubuh atau jaringan sumber pajanan dan untuk membersihkan dan melakukan
dekontaminasi tempat pajanan.
Tata laksananya adalah sebagai berikut :
a. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir dan sabun/cairan
an sep k sampai bersih.
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau tusukan, cuci
dengan sabun dan air mengalir.
c. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan kumur-kumur dengan
air beberapa kali.
d. Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi), dengan
posisi kepala miring ke arah mata yang terpecikk
e. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan
f. Bagian tubuh yang tertusuk dak boleh ditekan dan dihisap dengan mulut.

PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK


A.Penanganan syok anafilak k bagi petugsa non medis:
1.Cari/panggil bantuan ke petugas medis
2.Posisikan pasien terlentang dan kaki diangkat (posisi trendelenburg)
3.Berikan oksigen 2-5 liter/menit

B. Penanganan syok anafilak k bagi petugsa medis:


1.Petugas medis mengecek tanda-tanda vital
2. Tata laksana selanjutnya sesuai SOP alur penanganan syok anafilak k

Hal 29 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


CARA MENYUNTIK DENGAN AMAN
1. Persiapan alat
a. Disposable syringe yang baru
b. Alcohol swab
c. Safety box
d. Cairan yang akan diinjeksikan (vaksin)
2. Persiapan pasien
a. Informasikan dan meminta ijin kepada pasien jika akan disun k (cairan apa atau
b. vaksin yang berkaitan)
Informasikan prosedur penyun kan
3. Prosedur penyun kkan
a. Memposisikan pasien sesuai dengan cara penyun kan supaya ergonomis
b. Menyedotkan cairan injeksi/vaksin yang akan disun kkan, mengeluarkan udara
dari dalam spuit tanpa mencabut jarum dari dalam vial
c. Melakukan disinfeksi dengan alcohol swab di area yang akan disun k
d. Mencubit kanan kiri area yang akan disun k jika pasien kurus atau menegangkan
kulit area yang akan disun k jika pasien gemuk
e. Menyun kkan cairan injeksi/vaksin ke area yang akan disun k sesuai cara
penyun kkan (IM, SC, IV, IC) tanpa re-caping (memasukkan jarum ke dalam
penutup jarum)
f. Sebelum menyun k, melakukan aspirasi untuk memas kan apakah ada darah
yang masuk atau dak, setelah yakin dak ada darah di spuit, dorong spuit
secara perlahan sampai dengan cairan injeksi masuk seluruhnya
g. Cabut spuit dari kulit lalu dep bekas sun kan dengan alcohol swab
h. Rapikan kembali pasien

Hal 30 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


CARA PEMBUATAN CAIRAN DESINFEKTAN CHLORIN 0.5%
DARI LARUTAN CHLORIN 5,25%
(CAIRAN PEMUTIH BAJU / BAYCLIN®)

Hal 31 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


DEKONTAMINASI ALAT MEDIS

Keterangan Alur :
1. Pembersihan Awal (pre-cleaning): Proses yang membuat benda ma lebih aman
untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan dan juga mengurangi tapi dak
menghilangkan jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.
2. Pembersihan: Proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau
cairan tubuh lainnya dari permukaan benda ma ataupun membuang sejumlah
mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau
menangani objek tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan
sabun atau detergen dan air atau menggunakan enzim, membilas dengan air bersih
dan mengeringkan.
Jangan menggunakan pembersih yang bersifat mengikis, karena produk ini bisa
menyebabkan goresan yang kemudian menjadi sarang mikroorganisme yang
membuat proses pembersihan menjadi lebih sulit serta membentuk karat.
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT): Proses menghilangkan semua mikroorganisme,
kecuali beberapa endospora bakterial dari objek dengan merebus, menguapkan
atau memakai desinfektan kimiawi.
4. Sterilisasi: Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan
parasit) termasuk endospora menggunakan uap tekanan nggi (autoklaf), panas
kering (oven), sterilisasi kimiawi atau radiasi.

Hal 32 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


LANGKAH STERILISASI DENGAN AUTOCLAVE
1. Petugas mengecek dan mengisi air dibak reservoir sampai batas maksimal yang
tertera ditutup bak reservoir.
2. Petugas menghubungkan kabel dengan arus listrik/ stop kontak.
3. Buka pintu AutoClave dengan memutar pengunci kekiri.
4. Petugas memposisikan jarum berwarna merah kearah kiri pada pressure gauge
meter agar sejajar dengan jarum pu h.
5. Petugas memutar knob mul purpose valve kearah kanan, memposisikan di k
“Fill Water”, sambil memperha kan kondisi air mengalir sampai mencapai batas
garis depan, jika air sudah mencapai batas garis depan langsung Knob diposisikan
ke k “STE” dan air akan kemudian berhen .
6. Petugas memasukan alat yang siap distrerilkan.
7. Petugas menutup pintu AutoClave dan memutar pengunci kekanan.
8. Petugas menekan tombol Switch ON sampai indikator Heat menyala hijau.
9. Petugas mengatur suhu (121⁰C/ 134 ⁰C).
10. Petugas memutar Knob mer searah jarum jam sesuai waktu 25 menit.
11. Petugas menuggu sampai proses sterilisasi selesai ditandai dengan bunyi buzzer
“kling”.
12. Petugas memutar tombol Mul Purpose Valve ke k Exhaust + Dry.
13. Petugas membuka pintu AutoClave dengan memutar pengunci kekiri, sampai
pintu terbuka 1 inchi.
14. Petugas memas kan pressure gauge jarum merah dan pu h sejajar/ angka 0.
15. Petugas memutar knob timer ke k 20-30 menit untuk proses pengeringan,
tanpa mengeluarkan alat.
16. Petugas memutar tombol mul purpose Valve ke k “0” jika mer selesai dengan
ditandai bunyi buzzer “kling” kedua
17. Petugas mema kan tombol Switch OFF dan mencabut kabel listrik.
18. Petugas mengambil alat steril dari bak AutoClave, kemudian memberi label
tanggal dan jam sterilisasi.

Hal 33 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


PROSEDUR PENGGANTIAN DAN
PERBAIKAN ALAT YANG RUSAK
1. Petugas menerima laporan kerusakan dari pengguna alat yang menulis di buku
2. kerusakan dan ndak lanjut.
3. Petugas memverifikasi laporan tentang keadaan/ kerusakan barang.
4. Jika dibutuhkan, petugas akan menghubungi pihak ke ga untuk melakukan
perbaikan lebih lanjutt.
5. Petugas mendokumentasikan ndak lanjutnya dalam buku kerusakan dan ndak
lanjut.

PROSEDUR UJI COBA DAN


UJI FUNGSI ALAT BARU
1. Supplier menjelaskan spesifikasi alat dan memberikan penjelasan bagaimana
cara penggunaan sekaligus mendemonstrasikannya di depan petugas pengelola
barang dan pengguna alat tersebut.
2. Pengelola barang/petugas penerima barang membuat notulen atau berita acara
uji fungsi/uji coba

PROSEDUR PENGELUARAN BARANG

1. Pengguna barang mengajukan permintaan barang ke petugas pengelola barang.


2. Petugas mencatat dalam kartu barang dan kartu persediaan barang.
3. Penerima barang menandatangani buku pengeluaran barang
4. Petugas memasukkan ke aplikasi SIDIAN untuk barang habis pakai dan SIM ASET
untuk barang inventaris.

Hal 34 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


ALUR PENANGANAN
KELUHAN PELANGGAN
Pengguna layanan memberikan masukan/ saran melalui:

1.Kotak saran
2.Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
3.Telepon Pusk. Gamping 1 (0274) 6499870
4.WA Hotline 0817367788
5.Email puskesmasgamping1@gmail.com
6.Website pkmgamping1.slemankab.go.id
7.Google review/ ulasan Google Puskesmas Gamping 1

Tim keluhan pelanggan melaporkan masukan/saran


dari pengguna ke kepala puskesmas, ketua m mutu,
dan penanggungjawab unit/program terlapor

Masukan/saran dianalisa dan di ndaklanju oleh m


keluhan pelanggan bersama dengan kepala puskesmas,
ketua m mutu, dan penanggungjawab unit/program

Tim keluhan pelanggan menginformasikan ndak lanjut


penanganan kepada pengguna layanan melalui balasan
telepon/ WA/ ulasan google review/ papan informasi di

Penanggungjawab keluhan pelanggan


mendokumentasikan hasil masukan/saran serta ndak
lanjut penanganan di lembar LKP dan laporan keluhan

Selesai

Hal 35 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


NO TELP DARURAT

Hal 36 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


SMART BOOK
PUSKESMAS GAMPING 1
Bersama Kami Menuju Sehat

Catatan :

Hal 37 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1


SMART BOOK
PUSKESMAS GAMPING 1
Bersama Kami Menuju Sehat

Catatan :

Hal 38 | SMART BOOK PUSKESMAS GAMPING 1

Anda mungkin juga menyukai