0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
SOP ini memberikan panduan pelayanan keluarga berencana di unit KIA-KB dengan tujuan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan tersebut. SOP ini mengatur prosedur pelayanan mulai dari pendaftaran, konseling, pemeriksaan, pemberian alat kontrasepsi, dan penulisan rekam medis. Dokumen ini juga mengatur peraturan dan unit terkait yang mendukung pelaksanaan pelayanan keluarga berencana.
SOP ini memberikan panduan pelayanan keluarga berencana di unit KIA-KB dengan tujuan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan tersebut. SOP ini mengatur prosedur pelayanan mulai dari pendaftaran, konseling, pemeriksaan, pemberian alat kontrasepsi, dan penulisan rekam medis. Dokumen ini juga mengatur peraturan dan unit terkait yang mendukung pelaksanaan pelayanan keluarga berencana.
SOP ini memberikan panduan pelayanan keluarga berencana di unit KIA-KB dengan tujuan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan tersebut. SOP ini mengatur prosedur pelayanan mulai dari pendaftaran, konseling, pemeriksaan, pemberian alat kontrasepsi, dan penulisan rekam medis. Dokumen ini juga mengatur peraturan dan unit terkait yang mendukung pelaksanaan pelayanan keluarga berencana.
No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : Halaman : 1/2 NAMA PRAKTIK HANIE IMELDA S. PENANGGUNG JAWAB PMB MANDIRI TANDA TANGAN BIDAN PENANGGUNG JAWAB PMB 1. Pengertian Pelayanan Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga 2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di unit KIA-KB
3. Kebijakan Permenkes No. 28 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan ijin dan
praktik bidan 4. Referensi Standart pelayanan kebidanan 5. Prosedur 1. Petugas memanggil nama pasien berdasarkan nomor urutan 2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam rekam medis 3. Jika tidak sesuai petugas melakukan konfirmasi ulang kebagian pendaftaran sampai terjadi kesesuaian 4. Petugas melakukan anamnese terhadap pasien 5. Petugas melakukan pemeriksaan antropometri berat badan dan pemeriksaan tekanan darah pasien 6. Jika pasien merupakan akseptor baru petugas memberikan konseling KB dengan menggunakan ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan) jika pasien merupakan akseptor lama petugas menanyakan keluhan utama 7. Petugas melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kesesuaian alat kontrasepsi yang diinginkan pasien dengan keadaan fisik 8. Petugas melakukan penapisan 9. Pada pasien baru jika terdapat ketidaksesuaian pilihan pasien dengan penapisan petugas maka kembali ke langkah 6 . Jika tidak ada masalah petugas memberi inform consent pada pasien untuk pemberian jenis kontrasepsi yang dipilih 10. Petugas memberi pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi dan pilihan pasien 11. Petugas memberikan konseling setelah pemberian alat kontrasepsi 12. Petugas menulis dan memberi resep bila perlu 13. Petugas mencatat di rekam medis KB, kartu KB pasien dan buku register 14. Petugas menjelaskan mengenai kunjungan ulang