0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan keluarga berencana di rumah sakit Trimitra yang meliputi 14 langkah mulai dari panggilan nama pasien, konseling, pemeriksaan fisik, pemberian kontrasepsi, hingga penjelasan tentang kunjungan ulang. Tujuannya adalah menjadikan dokumen ini sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan keluarga berencana di rumah sakit Trimitra yang meliputi 14 langkah mulai dari panggilan nama pasien, konseling, pemeriksaan fisik, pemberian kontrasepsi, hingga penjelasan tentang kunjungan ulang. Tujuannya adalah menjadikan dokumen ini sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan keluarga berencana di rumah sakit Trimitra yang meliputi 14 langkah mulai dari panggilan nama pasien, konseling, pemeriksaan fisik, pemberian kontrasepsi, hingga penjelasan tentang kunjungan ulang. Tujuannya adalah menjadikan dokumen ini sebagai acuan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit.
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
PENGERTIAN pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga. Sebagai acuan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) TUJUAN
SK Direktur Nomor tentang pemberlakuan standar operasional
KEBIJAKAN prosedur pelayanan KB dirumah sakit trimitra.
1. Petugas memanggil nama pasien berdasarkan nomor urut
PROSEDUR 2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan identitas dalam rekam medis 3. Jika tidak sesuai petugas melakukan konfirmasi ulang kebagian pendaftaran dan rekam medis sampai terjadi kesesuaian 4. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien 5. Petugas melakukan pemeriksaan antropometri berat badan dan pemeriksaan tekanan darah pasien 6. Jika pasien merupakan akseptor baru petugas memberikan konseling kb dengan menggunakan ABPK ( alat bantu pengambilan keputusan ) jika pasien merupakan pasien lama petugas mennyakan keluhan utama 7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kesesuaian alat kontrasepsi yang diinginkan pasien dengan keadaan fisik 8. Petugas melakukan penapisan 9. Pada pasien baru jika terdapat ketidaksesuaian pilihan pasien dengan penapisan petugas maka kembali ke langkah 6, jika tidak ada masalah petugas memberi inform consent pada pasien untuk pemberian jenis kontrasepsi yang dipilih 10. Petugas memberikan kontrasepsi yang sesuai kondisi dan pilihan pasien 11. Petugas memberikan konseling setelah pemberian alat kontrasepsi 12. Petugas menulis dan memberi resep bila perlu 13. Petugas mencatat direkam medis KB, kartu KB pasien dan buku register 14. Petugas menjelaskan tentang kunjungan ulang