1. Dailies Dailies merupakan proses dimana kita melihat hasil dari gambar yang telah direkam dan dikonversikan ke gambar proxy. Proses dailies biasanya melibatkan crew seperti producer, sutradara, script supervisor untuk memberi laporan dan memastikan hasil dari segi kontinyuitas tiap footage yang nantinya akan diproses dalam tahap offline editing. 2. Offline Editing Tahap offline editing ini meliputi audio sync dimana suara footage sejajarkan dengan audio yang telah direkam secara terpisah. Setelah itu, editor dan sutaradara akan melakukan pemotongan clip ke timeline sesuai dengan cerita film dengan menggunakan program non- linear editing seperti Final Cut Pro atau Adobe Premiere Pro dengan file proxy. Setelah itu, akan dilakukan revisi bersama editor dan sutradara terhadap jalan cerita dan continuity dalam film yang dibuat hingga melibatkan produser. Proses revisi ini biasanya dilakukan secara bertahap bersama sutradara hingga versi director’s cut dan bersama produser hingga versi producer’s cut. Proses offline editing membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa bulan sampai picture lock. Picture lock sendiri artinya revisi pada susunan clip yang telah diedit versi producer’s cut sudah fix dan siap dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yaitu Online Editing. 3. Online Editing Pada tahap online editing, kamu akan melakukan beberapa tahap seperti visual effects atau motion graphic editing sesuai dengan kebutuhan pada filmmu. Dalam proses penambahan animasi, animator akan memastikan bahwa seluruh animasi yang ditambahkan sesuai dengan visi sutradara. Setelah melakukan visual effects atau motion graphic editing, footage yang telah ditambahkan animasi akan memasuki tahap color correction dan color grading yang dimana seorang colorist akan mengatur warna keseluruhan gambar pada film. Pengaturan warna melibatkan proses pengaturan dan koreksi pada highlight, shadow, color balance dan warna footage agar sesuai dengan tone film dan visi sutradara.Setelah dilakukann proses color correction dan color grading, maka akan dilanjutkan pada proses sound design. 4. Sound Design Pada tahap sound design, terdapat tahap dimana timeline dari clip dan audio yang sudah tersusun dari program non-linear editing seperti Final Cut Pro akan dipindahkan atau migrasi ke program Digital Audio Workstation (DAW) seperti Audobe Audition dan Pro Tools. Disini, audio akan dimixing dan mastering dengan cara melakukan pengaturan suara serta menambahkan efek suara. Selain mixing dan mastering, terkadang, sound designer juga melakukan tahap Automate Dialog Replacement (ADR) atau dubbing pada tahap mixing. Setelah tahap mixing dan mastering, maka suara akan diexport dalam satu bagian audio atau mixdown. Proses sound design sangat memperi pengaruh pada film sehingga suara yang dihasilkan dapat didengar dengan nyaman oleh penonton nantinya. 5. Finishing & Delivery Setelah itu, tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah review terakhir dan finishing dalam bentuk medium yang ingin dibuat. Pada tahap ini, sutradara biasanya meminta masukkan dari crew dan beberapa orang pilihan untuk mendapatkan masukan. Masukkan itu biasanya tentang jalan cerita, pergerakkan karakter atau continuity, suara, sinematografi dan aspek – aspek lainnya. Setelah itu, produser akan melakukan review bersama beberapa orang penting seperti executive producer dan asosiasi lainnya. Setelah semuanya telah disetujui oleh sutradara dan produser, maka editor akan melibatkan beberapa orang untuk mengkonversi film ke dalam beberapa bentuk finishing yang diinginkan seperti film finish, videotape finish, hingga wrap-up dan siap dikirimkan ke bioskop dengan format khusus.
B. Post Produksi pada Film Dokumenter
Proses ini merupakan tahapan terakhir dalam memproduksi sebuah film. Pada tahap ini penulis menyatukan hasil video maupun audio yang sudah diambil pada tahapan produksi menjadi sebuah cerita yang berkesinambungan. Pada proses ini penulis menggunakan dua aplikasi yaitu aplikasi Adobe Premiere CC 2021 untuk melakukan editing video dan Adobe Audition CC 2021 untuk menjernihkan audio. Pada tahapan pasca produksi ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu editing offline dan online: 1) Offline. pada tahap ini penulis melakukan management file dan melakukan editing cut to cut tanpa memberik efek apapun; 2) Online. Pada tahap editing online penulis melakukan tahap finishing yaitu berupa pemberiak efek untuk memperhalus transisi audio dan video, sound effect, subtitlr dan melakukan colourgrading.
C. Post Produksi pada Music Video
Proses ini lebih dikenal dengan proses editing. Setelah ditentukan harinya, maka editor mulai dengan proses editing sampai dengan proses rendering. Tentu dengan bekal shootlist (shooting report) dari scripwriter dan catatan dari sutradara. 1. Editing Editing yaitu suatu proses memilih atau menyuting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar cut to cut, atau dengan menggabungkan gambar dengan menyisihkan sebuah transisi dan efek. Berbicara tentang editing, berarti tidak lepas seorang Editor. Editor bertugas menyusun gambar dan suara agar menjadi sebuah video klip. Hal utama yang harus diperhatikan oleh editor adalah lembaran shootlist (shooting report), editor memilih gambar yang telah disetujui oleh sutradara untuk dipakai dalam video klip. Keterangan bertanda ok berarti gambar telah disetujui oleh sutradara.