Anda di halaman 1dari 6

Cara Membuat Film Pendek –

Part 3. Offline dan Online Editing

Apabila syuting sudah selesai dilakukan, berarti sekarang saatnya membawa hasil
syuting tersebut untuk diedit oleh editor. Tahap ini disebut pasca produksi film, di
mana editor melakukan offline dan online editing sampai final rendering.

Di dalam produksi sebuah film pendek ada tiga tahap yang perlu dilewati olehmu
sebagai filmmaker, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil
rekaman video yang sudah di-shoot pada tahap produksi film selanjutnya akan
diproses lagi pada tahap pasca produksi film. Hasil gambar yang masih raw perlu
diedit lagi untuk menghasilkan sinematik yang apik.

Saat masuk ke proses editing, seorang editor harus kreatif dalam memilih dan


merangkai footage. Untuk dapat menyelesaikan semuanya, ada dua tahap utama
yang mesti dilalui saat proses editing film, yaitu offline editing dan online editing.

Apa perbedaan offline dan online editing? Mari simak penjelasan selengkapnya

berikut ini. 

Editing adalah proses finalisasi hasil syuting.


Offline Editing

Mengedit video (sumber: unsplash.com)

Offline dan online editing terkadang masih sulit dibedakan oleh sebagian orang.


Sederhananya, offline editing adalah proses penggabungan beberapa
potongan footage hasil syuting menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. 

1. Membuat Proxy Footage


Pada tahap ini, raw footage diduplikasi untuk kemudian dikonversi menjadi proxy
footage, yaitu gambar dengan low resolution. Konversi video dilakukan
agar offline editor lebih mudah saat memotong dan merangkai video. Apalagi
kalau kamu menggunakan kamera dengan resolusi 4K, bakal “berat” banget
gambarnya, GenK, karena tidak semua device dan software  edit video mumpuni
untuk mengedit high resolution footage. 

2. Sinkronisasi Gambar dan Suara


Proses sync atau sinkronisasi antara video yang diambil oleh cameraman dan
audio yang diambil oleh soundman akan dilakukan pada tahap offline editing.
Semuanya akan disinkronisasi sesuai timecode, itulah makanya
penggunaan clapper board sangat diperlukan, GenK.
Clapper board (sumber: unsplash.com)

Buat kamu yang belum tahu, clapper board adalah papan kayu yang dibunyikan
untuk membantu sinkronisasi antara gambar dan suara, serta untuk menandai
adegan tertentu selama proses produksi berlangsung.

3. Menyusun Proxy Footage Sesuai Alur Cerita


Pekerjaan berikutnya yang bakal kamu lakukan di offline editing adalah
menyusun proxy footage sesuai alur cerita dengan memilih dan mensortirnya
terlebih dahulu. Susunan ini berdasarkan script yang ditulis oleh script writer dan
sudah disetujui oleh sutradara pada tahap pra produksi film.

4. Membangun Mood Cerita


Tidak sekadar menyusun footage saja loh, seorang offline editor dituntut untuk
bisa membangun mood cerita dengan memperhatikan flow antara shot satu
dengan shot berikutnya serta antara scene satu
dengan scene berikutnya. Flow yang baik adalah flow yang tidak menghancurkan
garis imajiner penonton, entah itu dari segi gambar maupun suaranya.

Dapat memancing emosi penonton lewat susunan footage yang sudah dipilih juga


merupakan salah satu tugas offline editor, GenK.
5. Menambahkan Sound Effect
Nah, yang terakhir adalah menambahkan sound effect sesuai dengan mood yang
ingin dibangun. Akan tetapi ini bukanlah pekerjaan yang wajib banget dilakukan
oleh offline editor, karena pada dasarnya menambahkan sound effect atau
musik dummy hanya untuk mempermudah pekerjaan online editor nantinya.

Online Editing
Color grading (sumber: unsplash.com)

Setelah susuna file proxy dapat dikatakan picture lock, berarti kamu bisa sudah


bisa lanjut ke tahap online editing, GenK.

Online editing adalah tahap finalisasi offline editing dengan melakukan shot


matching, color correction, color grading, audio mixing, dan sebagainya. Tahap
ini benar-benar menentukan bagaimana hasil akhir karyamu, GenK.

1. Mengembalikan Resolusi Video


File proxy yang sudah dibuat pada offline editing kemudian diubah lagi
kualitasnya menjadi high resolution untuk diproses online. Makanya
pastikan footage sebelumnya sudah diduplikasi, GenK. 

2. Color Correction dan Color Grading


Sebagian orang masih belum tahu apa perbedaan color correction dan color
grading. Color correction adalah teknik memperbaiki kualitas warna pada
videomu yang meliputi exposure, contrast, noise, white balance, dll. Sehingga dari
segi pencahayaan dan warna di videomu terlihat lebih baik.

Sedangkan color grading  adalah pengaturan warna dasar untuk mengubah nuansa


videomu yang meliputi shot matching, removing object, cinematic looks, dll.
Tujuannya untuk memanipulasi gambar sampai terlihat berbeda dari aslinya.
3. Audio Mixing

Ilustrasi mengedit audio (sumber: unsplash.com)

Audio juga memiliki peran penting dalam pembuatan film pendek.


Memaksimalkan pengerjaan audio mixing perlu dilakukan pada tahap online
editing. Entah itu dari segi voice over, dialog, atau background music.
Adapun sound effect yang telah ditambahkan pada offline editing dapat kamu
perbaiki di online editing,

Anda mungkin juga menyukai