Anda di halaman 1dari 5

Terdapat beberapa transisi sederhana menurut website Adobe Creative.

Pertama,
transisi additive dissolve yaitu penambahan warna klip B ke klip A dan
mengurangi warna klip A ke klip B. Transisi cross dissolve menghilangkan klip A
ketika menyatakan klip B; juga dapat digunakan sebagai fade in atau fade out di
awal klip dan atau akhir klip. Transisi dip to black membuat klip A menghilang
menjadi hitam, dan menyatakan warna hitam ke klip B. Transisi dither dissolve
menghilangkan klip A ke klip B menggunakan algoritma dithering atau
pembatasan ukuran klip, warna, dan kualitas anti-aliasing. Terakhir, transisi film
dissolve adalah pemudaran transisi yang akan menyatu dengan warna linear.

3. METODE PENCIPTAAN

Deskripsi Karya

Penulis berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan karya video teaser


perawatan rambut, tepatnya scalp spray, semasa bekerja magang di Thinkwell
Projects. Video scalp spray brand P+US merupakan teaser yakni video yang
diproduksi dengan tujuan memperkenalkan produk perawatan rambut baru. Video
teaser ini berdurasi 21 detik dengan rasio 1:1 untuk diunggah pada feed Instagram
klien. Video ini dibuat dengan tujuan mendeskripsikan kandungan-kandungan
yang terkandung dalam produk scalp spray. Dalam produksi pembuatan video
teaser ini, penulis dibantu oleh beberapa rekan kerja untuk menyatukan konsep
yang diinginkan oleh klien.

Konsep Karya

Konsep penciptaan video launching berupa teaser yang mengenalkan kemasan


serta komposisi produk perawatan rambut hair sculpt spray klien People with Us
(P+US). Konsep bentuk video ini merupakan campuran atau hybrid antara live
action dan 2D yang dikemas menjadi motion graphic. Konsep penyajian karya
video teaser ini diawali dari pemilihan konsep plot dengan footage video
pengenalan kemasan produk berjudul “Thick with Me” yang berputar
menggunakan turn table agar penonton dapat melihat seluruh teks pada kemasan
produk yang kemudian dikombinasi menggunakan footage foto untuk

6
menampilkan komposisi produk tersebut. Konsep visual yang diterapkan
menggunakan hybrid video live action dan aset foto (2D) sehingga membentuk
motion graphic. Konsep treatment pendekatan yang dituju adalah memberi
informasi mengenai komposisi produk terbaru klien yaitu memiliki kandungan
utama koppyrol aqua dan ginseng.

Tahapan Kerja

1. Pra produksi:
a. Ide atau gagasan
Salah satu produk andalan klien P+US adalah hair sculpt untuk mengurangi
minyak, menyehatkan kulit kepala, dan mengatasi rambut rontok hanya
dalam 3 minggu. Untuk mempromosikan produk tersebut, klien meminta
untuk dibuatkan video teaser berisi komposisi produk hair sculpt ini. Setelah
mendapat brief, penulis dan rekan melakukan brainstorming mengenai video
teaser ini. Penulis membuat storyboard video untuk mempermudah proses
produksi. Tujuannya untuk mempermudah proses produksi dan menjadi
acuan visual

Gambar 3.1 Storyboard Serta Revisi dari Senior


(Sumber Dokumentasi Penulis)
b. Observasi

Gambar 3.2 Referensi Layout dan Motion


(Sumber Channel Youtube Daniel Schihffer)

7
Pembuatan video teaser menggunakan beberapa referensi dari internet
sebagai acuan karya. Penulis dan rekan melakukan riset dengan
memaksimalkan eksplorasi pada motion karena footage video yang dishot
sangat terbatas. Untuk memahami referensi visual, penulis dan rekan mencari
referensi untuk membuat transisi dan visual yang menunjukkan komposisi
suatu produk pada beberapa platform seperti Instagram dan Pinterest agar
visual dapat sesuai dengan ekspetasi klien.
c. Studi Pustaka
Teori-teori yang diterapkan dalam pembuatan video teaser ini sedikit
banyak menggunakan buku fisik, e-book, dan jurnal yang penulis temui di
internet. Penulis menggunakan konsep visual, paska produksi dan
penghalusan transisi sebagai teori utama. Sedangkan penulis membahas
mengenai space, garis, bentuk, pergerakan (movement), teknik dalam
penyuntingan, efek visual, efek suara, pemotongan (cutting), serta
berbagai ragam efek transisi sebagai teori pendukung.
d. Eksperimen Bentuk dan Teknis
Penulis melakukan eksperimen saat membuat karya menggunakan aplikasi
software Adobe Creative seperti Adobe Photoshop untuk membuat aset
motion graphic, Adobe After Effect untuk pergerakan (movement), serta
Adobe Premiere Pro untuk compositing footage, aset video, efek suara
serta latar musik. Dalam eksperimen bentuk, penulis mencari konsep
visual sesuai dengan mood board seperti mencari warna yang tepat,
penempatan tiap aset agar terbangun efek kedalaman, hingga memberikan
efek seakan lebih realistis. Selain menggunakan software Adobe Creative,
penulis menggunakan Fusion untuk memisahkan latar green screen dan
objek dengan cepat mengingat tenggat waktu cukup sedikit. Sebelumnya,
penulis mencoba menghapus green screen menggunakan ultra key Adobe
Premiere dan After Effects namun hasilnya kurang rapi karena latar green
screen tidak merata. Penulis bereksperimen menggunakan masking untuk
meratakan objek, akan tetapi hal ini tidak dilanjutkan karena memakan
waktu cukup lama. Saat penulis menggunakan chroma key pada Fusion,

8
durasi atau waktu yang dipakai oleh penulis menghapus green screen lebih
efektif dan efisien.
Eksperimen lain yang penulis lakukan adalah menentukan transisi agar
terlihat saling berkesinambungan antara satu shot dengan shot lainnya.
Tujuannya agar penonton tidak merasa video teaser terlalu berulang-ulang
dari segi bentuk, suara, dan pergerakan. Penulis melakukan eksperimen
seperti memasukkan transisi objek ginseng menjadi botol produk sebagai
representasi bahwa komposisi produk tersebut memiliki kandungan
ginseng yang dapat bermanfaat untuk rambut pengguna. Pada shot ini,
penulis bereksperimen banyak seperti menggunakan potongan ginseng
namun ginseng terlihat tidak realistis karena akar terlihat terapung. Bila
penulis menghapus bagian akar, ginseng tidak terlihat seperti ginseng pada
umumnya dan akan membuat penonton kesulitan memahami objek
tersebut. Akhirnya penulis memutuskan untuk mengubah potongan
ginseng menjadi ginseng utuh dan memainkan efek blur sebagai transisi
ginseng ke botol produk.
2. Produksi:
Pertama-tama penulis mencari referensi berupa video teaser, video b-roll, dan
video periklanan skin care di Youtube, sedangkan penulis mencari referensi
berupa motion graphic di Pinterest. Penulis selesai menggambar 8 shot yang
kemudian direvisi menjadi hanya menggunakan 5 shot karena beberapa shot
digabung menjadi 1 shot. Setelah penulis dan tim video menyepakati
storyboard, penulis mulai bereksperimen pada beberapa shot yang
membutuhkan visual effect (VFX) dan green screen. Tujuannya agar penulis
dan tim dapat mengetahui shot apa saja yang harus di take. Penulis membuat
motion graphic sembari menunggu tim video membuat footage dengan
menggunakan Adobe Photoshop dan Adobe After Effects. Adobe Photoshop
digunakan untuk membuat aset dengan format png yang akan digerakkan
menggunakan Adobe After Effects. Setelah penulis bereksperimen dengan
bentuk dan teknis, penulis diberikan footage yang telah dishot untuk
melengkapi video tersebut.

9
Footage ini masih berupa objek produk dengan latar belakang green screen.
Maka dari itu, penulis harus menghapus green screen menggunakan Fusion
dengan menerapkan chroma key pada footage tersebut. Setelah menghapus
green screen dengan chroma key, penulis melakukan rendering. Penulis
menyelesaikan beberapa shot motion graphic menggunakan After Effects
karena software tersebut mudah digunakan khususnya untuk menerapkan
beberapa pergerakan tertentu agar terlihat smooth. Setelah seluruh shot
motion graphic selesai dirender, penulis memasukkan shot-shot tersebut dan
mengolah hasil render dengan Adobe Encoder format mp4.

3. Paska Produksi:
Seusai seluruh proses shooting dan pembuatan motion selesai dirender,
penulis melakukan editing dengan Adobe Premiere Pro untuk melakukan
online dan offline editing. Sebelum mulai editing, penulis memeriksa setiap
shot yang telah dirender untuk menghindari kesalahan teknis. Tahap editing
dimulai dengan offline editing yaitu menentukan cut dan urutan shot. Setelah
proses offline editing sudah selesai, penulis memasukkan efek visual, audio,
transisi, dan color grading pada tahap online editing. Penulis menggunakan
beberapa website (royalty free) untuk mencari efek audio dan latar musik.
Ketika seluruh proses sudah selesai dirender, karya tersebut diupload ke
Google Drive untuk dilihat oleh klien.

4. HASIL KARYA

Video produk perawatan rambut P+US dikemas menjadi teaser agar dapat
memenuhi kebutuhan konten untuk target pasar klien di platform Instagram.
Agensi Thinkwell Projects mendapat kesempatan untuk membuat suatu video
teaser launching produk perawatan rambut untuk menjangkau konsumen mereka
melalui platform daring (Kennedy, 2015). Pada kesempatan ini, penulis membuat
shot 2, yakni ginseng yang jatuh dari atas menggunakan efek blur 80% - 0% -80%
dengan tujuan adanya pergerakan pada objek melalui kecepatan (Block, 2021).
Efek bergerak garis tipis pada kiri dan kanan membuat efek seolah ada pergerakan
yang terjadi dan membuat objek seolah terjatuh dari atas ke bawah. Setelah

10

Anda mungkin juga menyukai