Anda di halaman 1dari 4

Panduan Asesmen Kesiapan Satuan Pendidikan DKI Jakarta

Asesmen ini digunakan untuk memetakan kesiapan dan menjadi pertimbangan keputusan
pembukaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Informasi ini perlu berdasarkan
kondisi sebenarnya satuan pendidikan, kondisi sebenarnya guru dan tenaga kependidikan
yang dimiliki satuan pendidikan, serta kondisi sebenarnya peserta didik.

Asesmen ini wajib dilakukan oleh setiap satuan pendidikan sebelum keputusan pembukaan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan setiap 4 minggu sekali. Jika satuan pendidikan
tidak melakukan kembali asesmen dan memutakhirkan data, maka satuan pendidikan tidak
diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Pengawas beserta
sudin akan melakukan verifikasi dan validasi data.

Langkah-langkah pengisian asesmen:


1. Silakan unduh file excel dengan nama file “Asesmen Peserta Didik-Guru-Diisi Satuan
Pendidikan dan Guru”.
2. Lakukan sensus guru dan peserta didik dan isikan dalam file tersebut. Data agregat
pada file ini akan menjadi input untuk pertanyaan mengenai peserta didik dan guru.
3. Lakukan pendataan sesuai informasi yang dibutuhkan dalam instrumen kesiapan
satuan pendidikan di laman siapbelajarJakarta.go.id. Informasi/ data yang diperlukan
bisa didapat dalam panduan ini.
4. Jika data sudah dikumpulkan, silakan isikan dalam instrumen kesiapan satuan
pendidikan.

Asesmen ini terdiri dari 3 instrumen:


1. Instrumen kesiapan satuan pendidikan, ada di laman
siapbelajarJakarta.go.id diisi oleh satuan pendidikan dengan input isian
berdasarkan data guru dan tenaga kependidikan, data peserta didik,
serta sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
2. Instrumen kesiapan guru, berupa dokumen excel yang perlu diisi oleh sekolah
berdasarkan informasi dari guru. Data ini menjadi input untuk instrumen kesiapan
satuan pendidikan untuk bagian informasi guru. Data ini perlu sensus semua guru.
3. Instrumen kesiapan peserta didik, berupa dokumen excel (satu dokumen dengan
kesiapan guru, berbeda sheet), yang perlu diisi oleh sekolah (atau guru kelas masing-
masing kelas) berdasarkan keterangan sebenarnya peserta didik. Data ini menjadi
input untuk instrumen kesiapan satuan pendidikan untuk bagian informasi peserta
didik. Data ini perlu sensus untuk semua peserta didik di setiap jenjang.

Adapun informasi/ data yang perlu disiapkan oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Data terkait Guru dan Tenaga Kependidikan dikumpulkan melalui sensus oleh sekolah
dalam file excel:
a. Jumlah guru yang berusia 45 tahun ke bawah
b. Jumlah guru yang berusia 45-50 tahun
c. Jumlah guru berusia 45 tahun ke bawah yang memiliki penyakit bawaan yang
berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
d. Jumlah guru berusia 45-50 tahun yang memiliki penyakit bawaan yang berisiko
(asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
e. Jumlah guru yang berusia 45 tahun ke bawah yang anggota keluarga
serumahnya memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung,
hipertensi, dll.)
f. Jumlah guru yang berusia 45-50 tahun yang anggota keluarga serumahnya
memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi,
dll.)
g. Jumlah guru yang sedang hamil
h. Jumlah guru yang sedang menyusui
i. Jumlah guru yang yang siap melakukan pembelajaran tatap muka di satuan

pendidikan di ambil di excel kolom V dalam sheet Guru dengan keterangan

“Blended Learning” → data ini merupakan agregat yang dimasukkan dalam

instrumen kesiapan sekolah.

Catatan:
Jika seorang guru memenuhi lebih dari satu pada poin (c) sampai (h), maka diputuskan
dihitung ke salah satu poin saja.

Contoh: Seorang guru bernama Andin berusia 37 tahun, dari informasi yang didapat,
Bu Andin tengah menyusui dan tinggal bersama ibunya yang memiliki sakit jantung.
Maka Bu Andin memenuhi poin (f) dan (h), maka Bu Andin bisa dimasukkan ke dalam
poin (f) saja atau poin (h).

2. Data terkait peserta didik dikumpulkan melalui sensus oleh setiap guru kelas/ sekolah
dalam file excel:
a. Data peserta didik yang memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma,
diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
b. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumahnya yang memiliki
penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
c. Data peserta didik yang dalam kurun waktu 2 minggu terakhir mengalami
gejala demam, batuk, flu, diare, atau kehilangan indera penciuman
d. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumahnya yang dalam
kurun waktu 2 minggu terakhir mengalami gejala demam, batuk, flu, diare, atau
kehilangan indera penciuman
e. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumah berusia 60 tahun
ke atas
f. Data peserta didik yang diizinkan oleh orang tua/ wali untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
g. Data keputusan peserta didik yang diperbolehkan dan diizinkan oleh orang tua/

wali, bisa dilihat di file excel bagian sheet Peserta Didik kolom AE (otomatis) →

memastikan metode pembelajaran yang bisa diambil peserta didik, apakah

Blended Learning ataukah PJJ. Jumlah anak yang mendapat keterangan

Blended Learning ini akan diagregat per jenjang kelas untuk mengisi instrumen

Kesiapan Satuan Pendidikan.

Catatan:
Jika seorang anak memenuhi lebih dari satu pada poin (a) sampai (e), maka
diputuskan dihitung ke salah satu poin saja.

Contoh: Seorang anak bernama Bunga kelas 3 SD, dari informasi yang didapat, Bunga
memiliki gejala flu satu minggu sebelum asesmen serta tinggal bersama neneknya
yang berusia 67 tahun. Maka Bunga memenuhi poin (c) dan (e), maka Bunga bisa
dimasukkan ke dalam poin (c) saja atau poin (h).

3. Data terkait sarana dan prasarana, memuat informasi:


a. Jumlah ruang kelas di satuan pendidikan yang memiliki ventilasi dan
mendukung sirkulasi udara (misalnya jendela yang terbuka dan mendapat
sinar matahari atau ruang yang ber-AC dengan frekuensi pembersihan AC
minimal 3 bulan sekali atau exhaust fan)
b. Ruang kelas di satuan pendidikan yang memungkinkan untuk diubah setting
kelasnya dengan jarak antar peserta didik 1,5 meter
c. Ruang berukuran besar memiliki sirkulasi udara yang baik dan bisa
dialihfungsikan untuk ruang kelas
d. Kapasitas peserta didik yang bisa ditampung oleh ruang kelas dan ruang besar
yang dialihfungsikan yang sudah disetting ulang dengan jarak antar peserta
didik 1,5 meter

e. Jumlah toilet peserta didik dan guru


f. Jumlah wastafel/ tempat cuci tangan dengan air bersih mengalir beserta sabun
cuci tangannya dan apakah menyebar di setiap kelas atau tidak
g. Jumlah cairan pembersih (hand sanitizer), sapu, pel, desinfektan, tempat
sampah, serta frekuensi pengelolaan sampahnya.
h. Jumlah masker cadangan, thermal gun, APD, dokter kecil/ PMR, UKS, serta
ruang yang disediakan untuk ruang isolasi

4. Data terkait kesiapan blended learning, memuat informasi:


a. Petugas keamanan/ petugas yang akan mengatur traffic kedatangan dan
kepulangan peserta didik
b. Koordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat (puskesmas atau klinik
terdekat)
c. Pembentukan satgas pembukaan satuan pendidikan
d. Komitmen penerapan SOP/ protokol kesehatan Covid-19 saat pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan
e. Rencana program pembelajaran (semester/ tahunan) di masa pandemi/
adaptasi kebiasaan baru
f. Skenario pembelajaran di masa pandemi/ adaptasi kebiasaan baru
g. Komitmen update data

5. Data terkait pengisian aplikasi JakCLM, yang memuat pertanyaan apakah guru dan
peserta didik sudah mengisi asesmen kesehatan diri di JakCLM. Satuan pendidikan
perlu menghimbau agar peserta didik, guru dan tenaga kependidikan mengisi
asesmen diri di JakCLM. Satuan pendidikan perlu mendata berapa jumlah peserta
didik dan guru yang sudah mengisi asesmen di JakCLM saat dilakukan asesmen
kesiapan satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai