Panduan Asesmen Kesiapan Satuan Pendidikan DKI Jakarta
Panduan Asesmen Kesiapan Satuan Pendidikan DKI Jakarta
Asesmen ini digunakan untuk memetakan kesiapan dan menjadi pertimbangan keputusan
pembukaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Informasi ini perlu berdasarkan
kondisi sebenarnya satuan pendidikan, kondisi sebenarnya guru dan tenaga kependidikan
yang dimiliki satuan pendidikan, serta kondisi sebenarnya peserta didik.
Asesmen ini wajib dilakukan oleh setiap satuan pendidikan sebelum keputusan pembukaan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan setiap 4 minggu sekali. Jika satuan pendidikan
tidak melakukan kembali asesmen dan memutakhirkan data, maka satuan pendidikan tidak
diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Pengawas beserta
sudin akan melakukan verifikasi dan validasi data.
Adapun informasi/ data yang perlu disiapkan oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Data terkait Guru dan Tenaga Kependidikan dikumpulkan melalui sensus oleh sekolah
dalam file excel:
a. Jumlah guru yang berusia 45 tahun ke bawah
b. Jumlah guru yang berusia 45-50 tahun
c. Jumlah guru berusia 45 tahun ke bawah yang memiliki penyakit bawaan yang
berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
d. Jumlah guru berusia 45-50 tahun yang memiliki penyakit bawaan yang berisiko
(asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
e. Jumlah guru yang berusia 45 tahun ke bawah yang anggota keluarga
serumahnya memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung,
hipertensi, dll.)
f. Jumlah guru yang berusia 45-50 tahun yang anggota keluarga serumahnya
memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi,
dll.)
g. Jumlah guru yang sedang hamil
h. Jumlah guru yang sedang menyusui
i. Jumlah guru yang yang siap melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
Catatan:
Jika seorang guru memenuhi lebih dari satu pada poin (c) sampai (h), maka diputuskan
dihitung ke salah satu poin saja.
Contoh: Seorang guru bernama Andin berusia 37 tahun, dari informasi yang didapat,
Bu Andin tengah menyusui dan tinggal bersama ibunya yang memiliki sakit jantung.
Maka Bu Andin memenuhi poin (f) dan (h), maka Bu Andin bisa dimasukkan ke dalam
poin (f) saja atau poin (h).
2. Data terkait peserta didik dikumpulkan melalui sensus oleh setiap guru kelas/ sekolah
dalam file excel:
a. Data peserta didik yang memiliki penyakit bawaan yang berisiko (asma,
diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
b. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumahnya yang memiliki
penyakit bawaan yang berisiko (asma, diabetes, jantung, hipertensi, dll.)
c. Data peserta didik yang dalam kurun waktu 2 minggu terakhir mengalami
gejala demam, batuk, flu, diare, atau kehilangan indera penciuman
d. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumahnya yang dalam
kurun waktu 2 minggu terakhir mengalami gejala demam, batuk, flu, diare, atau
kehilangan indera penciuman
e. Data peserta didik yang memiliki anggota keluarga serumah berusia 60 tahun
ke atas
f. Data peserta didik yang diizinkan oleh orang tua/ wali untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
g. Data keputusan peserta didik yang diperbolehkan dan diizinkan oleh orang tua/
wali, bisa dilihat di file excel bagian sheet Peserta Didik kolom AE (otomatis) →
Blended Learning ini akan diagregat per jenjang kelas untuk mengisi instrumen
Catatan:
Jika seorang anak memenuhi lebih dari satu pada poin (a) sampai (e), maka
diputuskan dihitung ke salah satu poin saja.
Contoh: Seorang anak bernama Bunga kelas 3 SD, dari informasi yang didapat, Bunga
memiliki gejala flu satu minggu sebelum asesmen serta tinggal bersama neneknya
yang berusia 67 tahun. Maka Bunga memenuhi poin (c) dan (e), maka Bunga bisa
dimasukkan ke dalam poin (c) saja atau poin (h).
5. Data terkait pengisian aplikasi JakCLM, yang memuat pertanyaan apakah guru dan
peserta didik sudah mengisi asesmen kesehatan diri di JakCLM. Satuan pendidikan
perlu menghimbau agar peserta didik, guru dan tenaga kependidikan mengisi
asesmen diri di JakCLM. Satuan pendidikan perlu mendata berapa jumlah peserta
didik dan guru yang sudah mengisi asesmen di JakCLM saat dilakukan asesmen
kesiapan satuan pendidikan.