SKRIPSI
Oleh
ST. UMRAH
NIM : 10541 00268 10
Oleh
ST. UMRAH
NIM : 10541 00268 10
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptakan orang lain atau
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
St. Umrah
NIM: 10541 00268 10
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl.Sultan Alauddin no.259, tlp.(0411)866132, Fax.(0411)-860132
SURAT PERJANJIAN
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skirpsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
St. Umrah
NIM: 10541 00268 10
MOTTO :
vii
ABSTRAK
ST. UMRAH. 2015. Pembuatan Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu
pada Siswa Kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
Dibimbing oleh Muhammad Rapi dan Andi Baetal Mukaddas.
Lampu hias merupakan jenis lampu yang memiliki bentuk dan desain yang
unik dan menarik. Lampu hias ini sudah banyak dibuat dan ditemukan disentra
kerajinan. Sejauh ini telah banyak ragam lampu hias yang telah dibuat oleh
perajin, sebagian besar terbuat dari bahan plastik, kertas, kayu dan lain-lain. Dari
situlah banyak ide yang bermunculan untuk membuat ragam lampu hias dengan
berbagai macam bentuk, ukuran dan variasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Metode ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi tentang Pembuatan
Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu Siswa Kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros. Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu
hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dikumpulkan lalu diadakan
kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting, kemudian
disusun menjadi bagiaan-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya
diadakan deskripsi data-data yang telah diperoleh.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pembuatan Lampu hias dengan
Pemanfaatan Bambu Siswa Kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten
Maros. Dalam pembuatanya harus melakukan beberapa proses menyiapkan alat
dan bahan yang terdiri dari pensil dan buku gambar digunakan membuat sket,
memotong bambu sesuai dengan yang di inginkan, bentuk potongan bambu sesuai
dengan desain yang telah di buat, potong bambu yang telah terbentuk selanjutnya
dipadukan satu sama lain dengan lem, lubangi pinggiran bambu agar cahaya bias
keluar, tambahkan lubang bagian bawah atau tengah untuk kabel, kemudian
pasangkan kabel, vitting lampu dan lampu di dalam bambu, kemudian cat bambu
tersebut. Alat yang digunakan Gergaji, pisau atau cutter, parang, pahat dan obeng.
Bahan yang digunakan bambu, lem korea,balon lampu, vitting, kabel listrik,
colokan dan piloks. Faktor penghambat dalam kegiatan pembuatan lampu hias
dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe
ialah kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam penyediian alat. Serta tidak
tersedianya ruang kerja selain di dalam kelas. Faktor Kesulitan dalam pembuatan
lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe ialah kusulitan dalam memotong bambu serta melubangi pinggiran
bambu agar cahaya lampu bisa keluar.
viii
KATA PENGANTAR
Azzawa Jalla, karena telah memberikan begitu banyak taufiq, hidayah, dan
dalam bentuk yang sangat sederhana, begitu pula shalawat dan taslim semoga
Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Akan tetapi, penulis tidak pernah menyerah karena penulis yakin ada Allah SWT.
haturkan kepada:
2. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Andi Baetal Mukaddas, S. Pd., M. Sn., Ketua Program Studi Pendidikan Seni
ix
4. Muhammad Thahir. M, S. Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni
Makassar.
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang telah
Makassar.
namun itulah usaha penulis yang maksimal. Oleh karena itu, penulis
karya yang akan datang. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah
SWT. penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama
Penulis
x
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
xi
4. Bahan ............................................................................ 6
5. Lampu Hias .................................................................. 6
6. Pemanfaatan ................................................................. 12
7. Bambu........................................................................... 13
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................. 45
LAMPIRAN .................................................................................................. 47
xii
DAFTAR GAMBAR
NO Uraian Halaman
xiii
21 Gambar 4. 13. Lampu Hias Karya Suhardi 32
xiv
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehadiran seni kerajinan tidak lepas dari kebutuhan hidup manusia sehari-
kemenarikan, keunikan, dan kerajinan dipandang sebagai karya seni yang khas
kerajinan bukan hanya dipandang sebagai benda pakai, tetapi ada juga yang hanya
sebagai hiasan dan cenderamata. Seni kerajinan berangkat dari latar belakang
historis yang berkembang dalam kategori tradisional. (di askes pada 29 juli 2015
di http//helloinspirasiku.blogspot.co.id.2014/12/prakaryakewirausahaan.htmi?=1).
dan menghasilkan apreasiasi dari setiap orang yang menjadi penikmat seni.
Intelegensi dan kemampuan berimajinasi perajin menjadi tolak ukur dari apa yang
mampu dihasilkan oleh perajin itu sendiri. Banyak karya yang dihasilkan perajin
dalam dunia seni. Di jaman sekarang ini salah satunya Lampu Hias turut
meramaikan jenis hasil karya yang banyak diminati oleh khalayak ramai.
Lampu hias ini sudah banyak dibuat dan ditemukan disentra kerajinan.
Sejauh ini telah banyak ragam lampu hias yang telah dibuat oleh perajin, sebagian
1
2
besar terbuat dari bahan plastik, kertas, kayu dan lain-lain. Dari situlah banyak ide
yang bermunculan untuk membuat ragam lampu hias dengan berbagai macam
bentuk, ukuran dan variasi. Selain ramah lingkungan bahan yang digunakan dalam
jenis lampu hias yang bernilai eksotis di mata penikmat seni itu sendiri.
maka banyak guru-guru disetiap jenjang sekolah memasukkan lampu hias dalam
program pembelajaran seni budaya di sekolah, seperti jenjang, SMP dan SMA. Itu
memberi sisi positif dalam pengembangan skill siswa dalam berkarya. Lampu hias
diperoleh data bahwa hasil belajar seni budaya pada semester genap tahun ajaran
2014/2015 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian
murid yaitu 65 dan hanya 11 orang dari 18 murid yang tuntas sebelum diadakan
remedial (ulangan perbaikan nilai), di mana dari nilai rata-rata murid tersebut
pada guru. Siswa cenderung pasif dan sebagai pendengar ceramah guru tanpa
dalam belajar mengajar kurang fleksibel, kurang demokratis dan guru cenderung
menggunakan satu metode yang monoton. metode ini terkesan sangat lamban
dalam proses pentransferan ilmu dari guru ke murid. Di samping itu, guru hanya
3
dituntut dapat melakukan sesuatu yang kreatif dan inovatif agar mampu
merangsang kemampuan siswa dalam menerima setiap bahan ajar yang akan
disampaikan guru. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk melakukan
analisis terhadap kemampuan murid dalam sebuah kelas agar bisa memberikan
solusi kreatif dan efektif dalam pengembangan ilmu dan skill alamiah dari murid
itu sendri. Khusus dalam bidang kesenian dalam hal ini seni rupa dan terkhusus
lagi kepada pembuatan lampu hias yang membutuhkan skill, imajinasi dan
kreatifitas lebih dari murid-murid di sekolah itu. Berdasarkan uraian di atas, maka
B. Rumusan Masalah
karya kerajinan tangan (lampu hias) pada kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe.
Untuk terarahnya penelitian ini maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan lampu hias pada siswa kelas VIII MTs
2. Bahan dan alat apa yang di gunakan dalam membuat lampu hias pada
C. Tujuan Penelitian
Maros.
D. Manfaat Penelitian
penelitian secara teoritis. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan
kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan
A. Tinjauan Pustaka
1. Proses
Dengan bahan mentah yang ada, untuk tujuan tertentu, proses (material change)
sengaja mengolah bahan mentah (bahan baku dan penolong) menjadi barang jadi.
Oleh karena proses produksi merupakan aktivitas sengaja, meka proses bekerja di
dasarkan atas suatu perencanaan atau tujuan. (Dr. Purwanto, M. Pd, 2014 : 22).
kata Pembuatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara atau
produk.(Depdiknas,2007:899 )
5
6
2. Pembuatan
Umum Bahasa Indonesia pengertian pembuatan adalah cara yang dilakukan untuk
3. Alat
(dalam Masuara, 1998 : 20). Dari pengertian tersebut, maka dapat diuraikan
bahwa alat adalah merupakan suatu benda atau perkakas yang dipakai untuk
4. Bahan
adalah “barang yang akan dibuat menjadi barang lain. Atau barang yang diolah
untuk melalui proses menjadi barang jadi”. moeliyono (dalam Masuara, 1998 :
65).
5. Lampu Hias
Lampu hias merupakan jenis lampu yang memiliki bentuk dan desain yang
unik dan menarik. Lampu hias pada ruang tamu menjadi daya tarik tersendiri pada
ruang tamu. Aksesoris ini memang memiliki harga yang cukup mahal. Tak heran
jika lampu hias gantung hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki banyak
com/2014/05/model-lampu-hiasgantung-untuk-ruang.htm1?m=1)
7
toko lampu. Jenis ini biasanya di pasang dengan tempat lampu yang
untuk perkantoran.
8
3. Lampu gantung lampu hias yang dipasang secara menjutai pada bagian
sejenis ini bisa digunakan untuk lampu baca disebelah kursi baca
6. Lampu tidur lampu ini memiliki lampu khas dengan cahayanya yang
redup. Itulah sebabnya, lampu tidur ini paling cocok untuk menemani
saat istirahat malam anda dan lampu tidur biasanya diletakkan dekat
lain di meja atau juga bisa sebagai lampu hiasan, dan sebagian besar
merupakan lampu untuk area meja saja. Lampu sejenis ini biasanya bisa
diatur dari segi kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya sesuai
kebutuhan kita.
8. Lampu kayu lampu jenis ini merupakan suatu karya seni dari desain
untuk menambah nilai estetika dari ruangan dan lampu kayu merupakan
pilihan bagus jika anda ingin menambah nilai estetika rumah anda.
12
Dalam membuat lampu hias ada banyak bahan dasar yang dapat dipilih,
antara lain tempurung kelapa, sendok plastik bekas, bambu dan lain-lain. Dalam
skripsi ini saya mencoba melakukan penelitian proses lampu hias yang terbuat
6. Pemanfaatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2003-992) dijelaskan bahwa
pemanfaatan adalah proses, cara, dan pembuatan. Kata pemanfaatan berasal dari
hal, cara, hasil kerja manfaat, membuat suatu menjadi berguna, memakai sesuatu
13
pemanfaatan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang memiliki
7. Bambu
rumput sembarang rumput. Bambu-bambu ini sangat banyak jenisnya dan mudah
memegang peranan penting, harganya cukup murah, dan gunanya cukup luar
Adapun jenis-jenis bambu yang sering digunakan dalam pembuatan lampu hias
a. Bambu tali
Bambu Tali atau bambu apus mempunyai nama latin “gigan tochioa
Apus”, bambu ini umumya berumpun rapat, dan tingginya mencapai 15 sampai
20 meter. Kulit bambu ketika masih basah berwarna hijau dan setelah kering
Dan pelapahnya tak mudah lepas meskipun bulunya sudah tua. Ia tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan sampai ketinggian 1000 meter diatas pemukiman
b. Bambu betung
“Dendrocalaimus Asper” bambu betung mempunyai batang yang lebih besar dan
meter lebih, dan garis tengahnya sampai 20 cm. Buku-bukunya sering berakar
pendek yang bergerombol. Panjang ruasnya ada yang mencapai 50 cm bahkan ada
jatuh, dan miangnya berwarna coklat keputih-putihan. Daun pelapah bulu sempit
8. Kerangka Pikir
Kerajinan tangan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai
bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang
pakai. Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang-barang bekas seperti botol bekas,
kardus, dan plastik makanan. arti lain yaitu usaha yang berterusan penuh
sesuatu perkara kerajinan tangan bisa juga disebut suatu kegiatan dalam
Berikut skema kerangka pikir yang merupakan acuan dalam melakukan penelitian
Pembelajaran
Lampu Hias
Metode
Pembelajaran
Proses Berkarya
Faktor Faktor
Pendukung Penghambat
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
2. Lokasi penelitian
Keterangan :
: MTs. Fardillah
16
17
: Ke arah Maros
Gambar 4. 1
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga variabel utama yang akan diteliti yaitu:
2. Bahan dan alat pembuatan lampu hias pada siswa kelas VIII MTs
Kabupaten Maros.
apa adanya dalam proses pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu
2. Desain penelitian
yaitu rancangan yang hanya menggambarkan suatu hal. Dalam artian rancangan
18
lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada kelas VIII MTs Fardillah
Teknik Pengumpulan
Data
Penyajian data
Analisis data
Deskripsi Data
Kesimpulan
karena itu definisi operasional sangat penting dalam sebuah penelitian. Berikut ini
2. Bahan dan alat yang di maksud adalah bahan-bahan dan alat yang
lampu hias.
D. Instrumen Penelitian
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
20
alat bantu yang digunakan untuk merekam pada umumnya secara kualitatif
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
diajukan, maka peneliti menggunakan metode kajian pustaka dan studi lapangan.
Hal ini dimaksudkan untuk pengetahuan tambahan dan dasar teori yang
Cara ini dilakukan dengan berbaur dan berinteraksi dengan siswa agar
Hias Dengan Pemanfaatan Bambu Pada Siswa Kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk maksut tersebut maka metode yang dipakai
adalah.
21
a. Observasi
objek. Penelitian mengamati langsung fenomena yang ada di lapangan secara rinci
kemudian akan diketahui beberapa fakta di lapangan dan didapat data yang
proses pemilihan dan pengolahan bahan baku, alat atau sarana yang digunakan,
b. Wawancara
orang atau lebih secara langsung untuk memperoleh informasi dan ide dengan
tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam topik tertentu.
c. Dokumentasi
Kabupaten Maros. Data ini merupakan data yang dapat menunjang dan berkaitan
dengan penelitian. Alasan pemilihan cara ini karena dianggap sebagai salah satu
d. Tes Praktik
tes, kualitas menggambar peserta didik dapat diketahui. Tes praktik dilakukan
melakukan : Membuat desain lampu hias yang akan di buat. Adapun bentuk
instrumen yang diberikan adalah peserta didik diminta membuat satu buah karya
lampu hias.
Analisis data yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah deskriptif
pengelolahan data. Yang dimaksud dengan pengolahan data pada penelitian ini
adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil
mengorganisasikan data ke dalam kategori, memilih mana yang penting dan akan
pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada peserta atau penelitian
ini.
menggunakan data kualitatif. Data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk
A. Hasil Penelitian
Kabupaten Maros. Sekolah ini didirikan pada 24 Maret 2011 didirikan oleh
sekaligus menjadi visi dari yayasan MTs Fardillah. Adapun visi Mts Fardillah,
mencetak generasi yang cerdas, berakhlat dan berprestsi dan berlandaskan iman
dan takwa. Misi Mts Fardillah, 1, membentuk perilaku yang berprestasi, pola
pikir yang keritis dan kreatif pada siswa. 2. Mengembangkan pola pembelajaran
yang inivatif dan tradisi berfikir ilmiah didasari oleh kemantapan penghayatan
23
24
lingkungan islami berwawasan ilmiah. Saat ini yang bertanggung jawab sebagai
seni budaya kelas VIII ini memiliki jadwal satu kali dalam seminggu yaitu setiap
hari rabu pukul 07.30 wita selama dua jam pelajaran. Proses pembelajaran lampu
dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
dihasilkan dalam pemanfaatan bambu dalam membuat lampu hias, pada dasrnya
jenis-jenis lampu yang dihasilkan tidak lepas dari pertimbangan pola piker dan
Maros yang diterapkan dalam pembuatan karya yang terbuat dari bambu.
Sebelum dimulai pembuatan lampu hias ini terlebih dahulu melihat referensi
sebagai acuan untuk berkarya agar karya yang diciptakan nantinya lebih kreatif
sebagai berikut:
(
Gambar 4. 19 : Hasil Karya Syahrianti
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
B. Pembahasan
menghadapi dan menghargai karya seni. Dalam pembuatan karya lampu hias
berikut yaitu menyiapakan alat dan bahan yang terdiri dari pensil dan buku
inginkan, bentuk potongan bambu sesuai dengan desain yang telah di buat, potong
bambu yang telah terbentuk selanjutnya dipadukan satu sama lain dengan lem,
lubangi pinggiran bambu agar cahaya bias keluar, tambahkan lubang bagian
36
bawah atau tengah untuk kabel, kemudian pasangkan kabel, vitting lampu dan
bersumber dari bahan yang akan diilustrasikan. Setelah ada gagasan, peserta didik
dapat menentukan adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya,
bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu
gunakan. Jadi tema yang di ambil lampu hias pada siswa kelas VIII.
c. Proses menggambar yang paling awal adalah sketsa gambar atau membuat
besarnya) gambar rancangan. Menggambar sketsa adalah salah satu proses dalam
mendesain sebuah gambar pada kertas dengan tema yang sudah ditentukan.
Dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam membuat objek gambar secara
utuh.
Dalam penganalisasian data bahwa kegiatan yang paling pertama yang harus
dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan
untuk mengerjakan sesuatu kerajinan tidak akan berhasil. Oleh karena itu alat dan
bahan merupakan hal yang sangat penting dalam melalkukan suatu kegiatan
dalam hal ini pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari bambu cukup mudah
didapatkan begitu pula dengan alat yang digunakan sehinggah memudahkan siswa
a. Alat
benda tertentu. Gergaji ini sangat berguna untuk memotong benda seperti
kayu, balok, bambu dan yang lain. dalam pembuatan lampu hias sangat
Gambar 4. 22 : Gergaji
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
Gambar 4. 23 : Katter
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
sebagai suatu benda yang nantinya akan memiliki nilai keindahan dalam
Gambar 4. 24 : Parang
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
39
lampu bias keluar dan nantinya akan memiliki nilai keindahan tesendiri.
Gambar 4. 25 : Pahat
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
baut.
Gambar 4. 26 : Obeng
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
40
b. Bahan
1. Bambu, adalah bahan utama yang akan dijadikan suatu karya lampu hias
Gambar 4. 27 : Bambu
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
2. Lem korea, berfungsi untuk perekat untuk satu sama lain agar tidak mudah
lepas.
Gambar 4. 31 : Piloks
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
bambu ini merupakan hal yang dapat mengganggu kelancaran proses pembuatan
antara lain :
bambu.
BAB V
A. Kesimpulan
Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu pada siswa kelas VIII MTs
1. Proses pemanfaatan bambu dalam pembuatan lampu hias pada siswa kelas
VIII dimana peserta didik masih perlu bimbingan dan arahan dalam proses
pembuatan lampu hias dari bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe kabupaten Maros. Dengan bahan dan alat yang digunakan, siswa
pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe ialah
kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam penyediian alat. Serta tidak
pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe ialah Semangat dan
antusias siswa dalam pembuatan lampu hias, bambu sangat muda didapat,
44
45
B. Saran
disarankan:
pembelajaran.
benar.
menemukan cara yang efektif dan bervariasi dalam usaha untuk menarik
Badudu Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Cetakan IV. Jokjakarta: PT. Bumi
Askara.
Restianti Hetti, 2009. kreasi lampu cantik dan unik. Bandung Barat : CV
Pringgandani.
Subekti, Ari dkk. 2010. Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: PT Intan
Pariwara
46
47
(online)(https//www.mentessobredotadas.blogspot.com/2014/05/model-lampu-
LAMPIRAN
49
Lampiran 1
Lampiran 2
FORMAT WAWANCARA
pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bamboo pada siswa kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe kabupaten Maros. Karena data ini sangat penting dan kami
butuhkan, maka kami memohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan secara
objektif, jujur dan sadar. Adapun rumusan pertanyaan dasar yang diajukan oleh
peneliti, adalah :
2. Berapa lama waktu yang digunakan untuk membuat suatu karya lampu hias?
3. Selain bambu bahan dan alat apa saja yang harus dipersiapkan?
4. Apa faktor penghambat dan kesulitan yang di alami dalam membuat karya
lampu hias ?
Lampiran 3
FORMAT OBSERVASI
Lampiran 4
RIWAYAT HIDUP
melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Mandai dan tamat pada tahun 2007, melanjutkan
pendidikan di SMA Neg 7 Makassar tamat pada tahun 2010. Di tahun yang sama
Pendidikan Seni Rupa. Berkat lindungan Allah SWT, dan iringan Do’a kedua orang
tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari teman-teman
Bambu Pada Siswa Kelas VIII MTs FARDILLAH Moncongloe Kabupaten Maros”.
53
Lampiran 5
DOKUMENTASI
B. MATERI POKOK
Menampilkan sikap apresiatif berkarya lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
C. METODE PEMBAYARAN
Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan pertama dan kedua:
1. Kegiatan pendahuluan
Langkah-langkah membuat lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Tahap proses pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai
materi yang akan diajarkan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bagaimana cara membuat lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Melibatkan Peserta didik mencari informasi yang luas dan dan
dalam tentangan topic/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran dan sumber belajar lain.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan
kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik berkompotensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Membuat karya lampu hias dengan media pemanfaatan bambu
Menampilkan sikap apresiatif terhadap kerajinan tangan
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun
kelompok.
Konfirasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpaman balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik.
Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan elabolasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompotensi dasar:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar:
Membantu menyelesaikan masalah
Memberian acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi.
Member informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutupan
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa dapat mengumpulkan tugas hasil karya pembuatan lampu
hias dengan media pemanfaatan bambu
Menyimpulkan materi pembelajaran.
E. SUMBER BELAJAR
Buku seni budaya
Media elektronik laptop
F. PENILAIN
Penilain dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar
Penilain
Indikator pencapain Tekni Bentuk Contoh
kompotensi Instrumen Instrumen
Mengetahui, Maros,
Kepala MTS Guru Mata Pelajaran Seni Budaya,
………………………. …………………...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. MATERI POKOK
Karya Lampu hias
C. METODE PEMBAYARAN
Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan pertama dan kedua:
1. Kegiatan pendahuluan
Apresiasi dan motivasi
Memberikan informasi kompotensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai
materi yang akan diajarkan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik membaca referensi jenis karya lampu hias.
Peserta didik melihat contoh gambar karya lampu hias di terapkan
oleh gurunya.
Peserta didik mendeskripsikan karya berdasarkan teknik
pembuatannya.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Member kesempatan untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan
kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik berkompotensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun
kelompok.
Konfirasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpaman balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik.
Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan elabolasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompotensi dasar:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar:
Membantu menyelesaikan masalah
Memberian acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi.
Member informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
4. Kegiatan Penutupan
Dalam kegiatan penutup, guru:
Mengumpulkan berupa gambar desain lampu hias
Menyimpulkan materi pembelajaran.
E. SUMBER BELAJAR
Buku seni budaya
Media elektronik laptop
F. PENILAIN
Penilain dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar
Penilain
Indikator pencapain Tekni Bentuk Contoh
kompotensi Instrumen Instrumen
Mengetahui, Maros,
Kepala MTS Guru Mata Pelajaran Seni Budaya,
………………………. …………………...