Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Konsep penyebaran statistika

Diajukanuntukmemenuhitugasmatakuliah

statistika

Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dosenpengampuh :

AshariLintangYudhanti S.E, M.Ak

Disusunoleh :

Dendy Purnama Putra

Chania Aini Nisa

Fara Ulfi Ulmiyah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR
Hal yang pertama dan utama yang wajib sampaikan adalah ungkapan rasa syukur kami
(kelompok 9) kepada Allah SWT karena hanya atas bimbingan dan hidayah-Nya, kelompok
kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “konsep penyajian data

Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw yang
telah memberikan teladan kehidupan kepada kita semua dan semoga kita diberikan kemampuan
untuk bisa menteladani apa yang sudah dicontohkan kepada kita.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika Dalam penyusunan
makalah ini kami sempat mengalami berbagai kesulitan, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih atas bimbingan dan bantuan kepada:

1. Ibu AshariLintangYudhanti S.E, M.Ak sebagai dosen pembimbing mata kuliah


Statistika di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

2. Teman-teman program studi Akuntansi

Kami (kelompok 9) sangat menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini tentunya
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kelompok kami sangat
mengharapkan saran dan koreksi yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah
ini. Kelompok kami juga berharap bahwa makalah ini dapat menjadi sarana untuk saling bertukar
informasi dan sebagai bentuk pengabdian diri penulis kepada Allah SWT.

Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan umat islam
umumnya. Amiin Ya Robbal’alamin

Surabaya,

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. LatarBelakang..................................................................................................................................1
B. RumusanMasalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A Ukuran penyebaran relative............................................................................................................2
B. Ukuran kemiringan..............................................................................................................................4
C. Ukuran keruncingan / kurtosis (k).......................................................................................................5
D. Penyebaran lainnya.............................................................................................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

Dalam era modern ini kebanyakan orang masih belum mengenal penyusunan data
secara ilmu pendidikan. Jadi, tidak heran masih banyak yang belum bisa dengan penyajian data
statistika ini. Salah satu tugas dari statistik sebagai ilmu pengetahuan ialah menyajikan data angka yang
telah berhasil dikumpulkan dengan teratur, jelas, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas
dapat memberikan deskripsi yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di dalam data tersebut
Oleh karena itu dalam makalah ini akan di jelaskan Apa saja ukuran penyebaran yan di gunakan
di statistika?

B. RumusanMasalah

Apa itu ukuran penyebaran relatif?

Apa itu penyebaran lainnya?

Apa itu ukuran kemiringan ?

Apa itu ukuran keruncingan?

C. Tujuan

Tujuan dalam menyusun makalah resumeini yaitu untuk memudahkan pemahaman


tentang konsep penyajian data statistika, di karenakan dalam hal banyak sekali macam – macam
cara penayajiannya dan pengertian – pengertian yang harus dipahami. Maka dari itu, agar
memudahkan pemahaman tersebut kita menyusun makalah resume dengan mengambil inti – inti
pembahasannya.

1
BAB II PEMBAHASAN
A Ukuran penyebaran relative
Ukuran penyebaran relatif adalah ukuran penyebaran yang dapat digu- nakan untuk
membandingkan sebaran dari dua atau lebih kelompok (distri- busi) suatu data yang memiliki
satuan yang sama ataupun satuan yang ber- beda. Yang termasuk ukuran penyebaran relatif ialah
(1) koeisien dari range, (2) koeisien dari deviasi kuartil, (3) koeisien dari deviasi rata-rata, dan
(4) koeisien dari deviasi standar yang lebih dikenal dengan nama koeisien va- riasi. Di bawah
ini akan dibahas ukuran penyebaran relatif mulai dari ukuran yang paling banyak
digunakan dalam analisis statistik.
Contoh
Pada label susu bayi merk A dan merk B tertera berat netto 400 gram. Hasil pemeriksaan dua
buah sampel berukuran 10, berupa 10 kaleng susu bayi merk A dan 10 kaleng susu bayi merk B,
mengenai berat nettonya diperoleh hasil sebagai berikut:
= 400 gram = 400 gram
sA = 80 gram sB = 125 gram
(a) Hitunglah koeisien variasi berat netto susu bayi merk A dan merk B tersebut (b) Bila kita
ingin membeli susu bayi yang berat nettonya sesuai dengan yang
tertera pada labelnya yaitu 400 gram, susu bayi merk manakah yang se- baiknya di beli? Berikan
alasan.
Penyelesaian
(a) Menghitung koeisien variasi berat netto masing-masing susu bayi Per rumus (6.22) dapat
dihitung masing-masing koeisien variasinya
KVA = x 100% KVB = x 100%
= x 100% = x 100%
= 20% = 31%

Jadi, koeisien variasi berat netto susu bayi merk A adalah 20% dan koei- sien variasi susu bayi
merk B adalah 31%.
(b) Oleh karena koeisien variasi berat netto susu bayi merk A, KVA = 20% lebih kecil dari
koeisien variasi berat netto merk B, KVB = 31% yaitu (KVA = 20% <KV B = 31%), itu
menunjukan bahwa berat netto-berat netto susu bayi merk A lebih seragam dari pada berat- berat
netto susu bayi merk B, maka dari itu sebaiknya dibeli susu bayi merk A. Dengan kata lain,
perbe- daan berat-berat netto susu bayi merk A tersebut satu sama yang lainnya, lebih kecil dari
perbedaan berta-berat netto susu bayi merk B.

2
Cara lain, dalam menentukan pilihan sedemikian itu, khusus untuk mean yang sama, maka
mean dengan simpangan baku yang lebih kecil dapat diandalkan atau dipercaya untuk
mewakili kelompoknya. Jadi, dalam ka- sus di atas pilihan tetap jatuh pada susu bayi merk A.

lXt-Ẍl f . IXt-ẌI IXt-ẌI² f . IXt-ẌI²


Kelas Xt f
1.215-1.984 1.599,5 8
932,1 7.456,8 868.810,41 6.950.483,28
1.985-2.754 2.369,5 4
162,1 648,4 26.276,41 105.105,64
2.775-3.524 3.139,5 3
607,9 1.823,7 369.542,41 1.108.627,23
3.525-4.294 3.909,5 3
1.377,9 4.133,7 1.898.608,41 5.695.825,23
4.295-5.064 4.679,5 1
2.147,9 2.147,9 4.613.474,41 4.613.474,41

                                        18.473.515,79 


16.210,5

- koefisien range
Pengukuran penyebaran dengan menggunakan range secara relative

KR= La – Lb Χ 100%
La + Lb
Contoh
R = [(La nilai tertinggi - Lb nilai terendah)/(La nilai tertinggi + Lb nilai
terendah)] x 100%
= (5.064,5-1.213,5)/(5.064,5+1.213,5) x 100%
= (3.850/6.279)  x 100%
= 61,3%

- koefisien Deviasi Rata – Rata


Ukuran penyebaran dengan menggunakan devisi rata – rata relative terhadap nilai rata –
ratanya,atau presentase dari deviasi rata – rata terhadap nilai rata – ratanya.
KMD = MD × 100%

3
Χ
Contoh
KMD = (MD/Ẍ)  x 100%
= (853,18/2.513,6) x 100%
=  33,70%
Koefisien standar deviasi
Ukuran penyebaran yang menggunakan standar deviasi relative terhadap nilai rata – rata
yang di nyatakan sebagai presentase.
Contoh
KSD = (S/Ẍ)   x 100%
= (1.013,06/2.531,6) x100%
=  40,01

B. Ukuran kemiringan
Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan sebuah model distribusi yang mempunyai
kemiringan tertentu. Apabila diketahui besarnya nilai ukuran ini maka dapat diketahui pula bagaimana
model distribusinya, apakah distribusi itu simetrik, positif, atau negatif.

Berikut ini diberikan ketiga macam model distribusi tersebut.

Untuk mengetahui apakah sekumpulan data mengikuti model distribusi positif, negatif, atau simetrik,
hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien kemiringannya.

 Koefisien kemiringan (Modus)


Koefisien kemiringan = Χ – Mo
S
dimana : = rata-rata, Mo = Modus, s = simpangan baku

 Koefisien kemiringan (Median)

4
Koefisien Kemiringan = 3(X – Mo)
S
dimana : = rata-rata, Mo = Median, s = simpangan baku

 Koefisien kemiringan menggunakan nilai kuartil


Koefisien kemiringannya = K₃ – 2K₂ + K₁
K₃ K₁
dimana : K1 = kuartil ke satu, K2 = kuartil ke dua, K3 = kuartil ke tiga

Menurut Pearson, dari hasil koefisien kemitingan diatas, ada tiga criteria untuk
mengetahui model distribusi dari sekumpulan data (baik data berkelompok maupun data tidak
berkelompok), yaitu : • Jika koefisien kemiringan < 0, maka bentuk distribusinya negatif • Jika
koefisien kemiringan = 0, maka bentuk distribusinya simetrik • Jika koefisien kemiringan > 0,
maka bentuk distribusinya positif.

C. Ukuran keruncingan / kurtosis (k)


adalah ukuran mengenai tinggi rendahnya atau runcingnya suatu kurva.
Keruncingan distribusi data adalah derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu
distribusi data terhadap distribusi normalnya data. Keruncingan distribusi data disebut
kurtosis.
Ada 3 jenis derajat keruncingan yaitu:
·         Leptokurtis  — jika puncak relatif tinggi
·         Mesokurtis — jika puncak normal
·         Platikurtis — jika puncak  terlalu rendah / datar

Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering        digunakan


adalah koefisien kurtosis persentil.
1. Koefisien keruncingan
Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan a4 (alpha 4).
Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh :

5
1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik
2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtik
3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi           mesokurtik
Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data    tunggal dan
data kelompok.
Untuk data tunggal
Contoh:
Tentukan keruncingan kurva dari data 2, 3, 6, 8, 11 !
Penyelesaian :

Karena nilainya 1,08 (lebih kecil dari 3) maka distribusinya adalah distribusi platikurtik.
Untuk data kelompok untuk data kelompok

D. Penyebaran lainnya
Ada 3 ukuran penyebaran lainnya yaitu inter – kuartil [range nterquartile], deviasi kuartil
[quartile deviation] dan range persentil [ percentile range].

- Range inter kuartil

Tentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari data berikut.


20     35     50     45     30     30     25     40     45     30     35

Penyelesaian:

6
Ingat hal pertama yang Anda lakukan adalah mengurutkan data tersebut
untuk mencari kuartil atas dan kuartil bawahnya, yakni sebagai berikut.

Jadi, kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3) dari data tersebut yakni 30
dan 45, maka:
QR = Q3 – Q1
QR = 45 – 30
QR = 15
Sedangkan simpangan kuartilnya yakni:
Qd = ½QR
Qd = ½.15
Qd = 7,5
Jadi, jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari data tersebut
adalah 15 dan 7,5.

-Deviasi kuartil
Q1 merupakan kuartil pertama, Q2 merupakan kuartil kedua dan sama dengan
median (Q2 = md), sedangkan Q3 dinamakan kuartil ketiga. Dalam distribusi
kuartil, 50% dari semua nilai-nilai observasi seharusnya terletak antara Q1 dan Q3.
Jarak antara Q1 dan Q3 dinamakan jarak inter-kuartil (inter-quartilrange). Makin
kecil jarak tersebut, maka makin tinggi tingkat konsentrasi distribusi tengah seluas
50% dari seluruh distribusi.

7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN

Ukuran penyebaran relatif adalah ukuran penyebaran yang dapat digu- nakan untuk
membandingkan sebaran dari dua atau lebih kelompok (distri- busi) suatu data yang memiliki
satuan yang sama ataupun satuan yang ber- beda. Sedangkan pada ukuran kemiringan Ukuran
kemiringan adalah ukuran yang menyatakan sebuah model distribusi yang mempunyai kemiringan
tertentu. Dan ukuran keruncinga adalah ukuran mengenai tinggi rendahnya atau runcingnya suatu
kurva. Dari hasil di atas di ketahui bahwa ada beberapa yang harus kita ketahui tentang bab ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
RATU ILMA INDRA PUTRI,(2012), ukuran kemiringan dan keruncingan
https://ilma69.files.wordpress.com/2012/10/ukuran-kemiringan-dan-keruncingan-baru.pdf

Suharyadi dan Purwanto S.K. (2016) STATISTIKA UNTUK BISNIS DAN KEUANGAN
MODERN 1. Edisi Ketiga, SALEMBA EMPAT, Indonesi

isengisengnetworking,(8 APRIL , 2019 ),Kemiringan dan Keruncingan Data


https://isengisengnetworking.wordpress.com/2019/04/08/2-7pertemuan-9-kemiringan-dan-
keruncingan-data/

Anda mungkin juga menyukai