SKRIPSI
HASANAH
NIMKO: 1205. 15. 3967
Hasanah – nimko 1205 – 15- 3967 dapat diterima dan disetujui untuk
dimunaqasyahkan panitia ujian sarjana strata satu ( S-1) sekolah tinggi agama
islam ( STAI) al – azhar pekanbaru dalam rangka sebagian dari persyaratan yang
telah ditetapkan.
terhadap kinerja guru di smp negeri tiga tambusai desa talikumain kecamatan
tambusai kabupaten rokan hulu. Populasi penelitian ini adalah guru yang mengajar
di smp negri tiga tambusai. Oleh sebab itu jumlah opulasi tersebut sedikitmaka
smp negri tiga tambusai penulis menggunaka tehnik pengumpulan data berupa
data yang bersifat kualitatif yaitu data yang digambarkan dalam kata – kata atau
kalimat dan data yang bersifat kuantitatif yaitu data yang berwujud angka – angka
bahwa keterampilan guru smp negri tiga tambusai ‘’baik’’ dengan angka 86.00%.
DAFTAR ISI
Halaman
yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam semoga
selalu mencurahkan kepada pemimpin mulia, manusia yang paling baik ahlaknya
Sarjana Srata Satu ( S1 ) Pendidikan Agama Islam Disekolah Tinggi Agama Islam
bimbingan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
Pekanbaru.
Pekanbaru.
3. Yang terhormat Bapak / Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Agama
kekurangan , oleh karena itu sangat harapkan saran dan kritik yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua . akhir kata penulis
Penulis
Hasanah
DAFTAR TABEL
Tabel 5. Kepala sekolah mengontrol beberapa kelas pada saat proses belajar
Mengajar berlangsung ................................................................... 53
Tabel 7. Kepala sekolah memeriksa cacatan tentang siswa diruang piket ..56
Tabel 9. Kepala sekolah memintak guru lebih awal memasuki ruang kelas
ketika jam pelajaran dimulai ................................................. 60
Tabel 10. Kepala sekolah melarang guru keluar kelas sebelum jam pelajaran
berakhir ..................................................................................... 62
Tabel 11. Kepala sekolah memintak guru agar memberi teguran kepada
siswa yang telah melanggar tata tertib .................................... 64
Tabel 12. Kepala sekolah memberi teguran kepada guru yang terlambat
datang ke sekolah ...................................................................... 66
Tabel 13. kepala sekolah memberi teguran atau hukuman kepada guru yang
tidak disiplin melaksanakan tugas piket sekolah .............................67
Tabel 14. Kepala sekolah memeriksa cacatan pribadi guru mengenai tingkah
laku siswa .............................................................................................70
Tabel 15. Tepala sekolah menghargai setiap masukan dan saran dari para
guru .................................................................................................. 71
PENDAHULUAN
dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimana rumit dan luasnya
dengan rencana yang dibuat, intruksi – intruksi yang dikeluarkan , dan prinsip
lingkungan.
1
Nanang fatah, landasan manajemen pendidikan, PT. Ramaja Rosdakarya, Bandung, 2008. Hlm.
101
4. Cocok dengan organisasi pendidikan dengan memperhatikan
bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentu titik pusat dan irama
proses belajar mengajar, guru jugak mempunyai tugas yang sangat penting
mengawasi siswa terhadap tata tertip yang telah ditentukan oleh lembaga
akan terlaksana dengan baik apa bila unsur – unsur pendukung , diantara
guru dan siswa, tidak menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan baik
2
Syaipul sagala, administrasi pendidikan kontenporer, Alfabet, Bandung, 2009. Hlm. 59
3
Mujamil qomar, manajemen pendidikan islam, Erlangga, Malang, 2007. Hlm 286-287
berintekrasi dengan anak didik, karena itu sesungguhnya guru adalah penentu
masa depan. Disisi lain guru dihadapkan dengan luapan perkembangan ilmu
serta iklim kerja yang tidak menyenangkan. Oleh kerena itu kemampuan yang
dimiliki oleh guru lebih dulu dipelajari secara tekun dierguruan tinggi,
maupun pemerintah.4
murid didepan kelas. Akan tetapi ida merupakan tenaga profesional yang
hendak bercita – cita tinggi, berpendidikan luas , berkebadian kuat dan tegar
hidup sekolah yang sehat yang mendorong guru – guru, pegawai – pegawai
tata usaha , murid – murid dan para orang tua murid untuk mempersatukan
kehendak, pikiran tindakan dalam kegiatan – kegiatan kerja sama yang efektif
4
Syaiful segala, Op. Cit, hlm. 191
5
Syafrudi nurdi, basyirudin usman, guru profesional dan implementasi kurikulum, ciputat pers,
jakarta, 2002. Hlm. 8
6
bagi tercapainya tujaun sekolah. dalam sekolah yang sangat bagus kita
dapat menjumpai kepala sekolah yang agresif, profesional dan dinamis, tekun
sekolah lah yang membuat perbedaan antara sekolah bagus dan sekolah
kelas ada gurunya dan setiap guru penganti mengelola kelas dengan baik.
sekolah, juga harus dapat bekerja sama dan berhubungan erat dengan
6
Ngalim purwanti, administrasi supevisi pendidikan, PT. Remaja rosdakarya, bandung, 2009.
Hlm. 73-74
7
Salfen hasri, sekolah efektif dan guru efektif, aditya media, yogyakarta, 2009. Hlm. 17-19
masyarakat, ia kewajiban membengkitkan semangat staf guru- guru dan
berkelanjutan.9
guru, staf dan para siswa yang mempunyai latar belakang kehidupan,
8
Ngalim purwanto, OP. Cit. Hlm. 75
9
Salfen hasri, Op. Cit. Hlm. 20
sasaran tersebut selalu dapat memilihara bahkan meningkatkan
guru, staf dan siswa, baik berupa dana, peralatan, waktu, bahkan
dengan baik.
5. Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan oleh setiap orang baik
Dalam pelaksaaan tata tertib siswa, guru dituntut untuk mematuhi tata
siswa. Apabila guru tidak melaksanakannya tugas tersebut, maka guru akan
diberi sanksi oleh kepala sekolah yang bersifat teguran. Guru diberikan
arahan oleh kepala sekolah , jika guru tidak melaksanakan tugasnya, maka
kepala sekolah bertindak untuk memberi skor untuk tidak mengajar selama
satu minggu.
tengah keramaian dan memiliki jumlah siswa/i yang cukup banyak . sehingga
guru dalam pelaksanaan tata tertip siswa . karena kepala sekolah merupakan
orang yang memiliki tanggung jawab , tugas, fungsi dan wewenang untuk
siswa serta mengatur jalan kegiatan yang ada pada suatu lembaga
yang terjadi pada para guru dalam mendisiplinkan tingkah laku siswa.
10
Wahjosumitjo, keppimpinan kepala sekolah, PT. RajaGrafindo persada, jakarta, 2005. Hlm. 107-
109
2. Kepala sekolah jarang memberikan teguran atau sanksi kepada para
laku siswa.
6. Masih adanya guru yang lalai dengan tugas, fungsi dan perannya,
kinerja guru dalam pelaksanaan tata tertib siswa sekolah menengah SMP
Negri 3 tambusai’’.
TAMBUSAI .
3. Penulis merasa mampu untuk meneliti judul ini di SMP N 3
TAMBUSAI.
C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalah pahaman pada penulis ini, maka penulis
1. Pengawasan
11
Pengawasan adalah penilikan atau penjagaan. selain itu
ditetapkan. 13
11
Hoetomo, kamus lengkap bahasa indonesia, Mitra Pelajar, surabaya, 2005. Hlm. 69
12
Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, manajemen pendidikan, Adia Media, yogyakarta, 2008. Hlm.
13
13
Daryanto, administrasi pendidikan, Rineka Cipta, jakarta, 2010. Hlm. 83
2. Kepala sekolah
3. Kinerja guru
14
Mujamil Qomat, Manajemen Pendidikan islam , Erlangga, Malang. 2007. Hlm. 287
15
Wahjosumidjo,op, Cit. Hlm. 108
16
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka,
jakarta. 1997. Hlm. 157
17
Daryanto. Op. Cit. Hlm. 157
4. Pelaksanaan
5. Tata tertib
6. Siswa
pendidikan nasional.
18
Sardiman, interaksi dan motiasi belajar mengajar, PT. RajaGrafindo Persada, jakarta,
2004. Hlm. 125
Dari pengertian pengertian diatas , bisa dikatakan bahwa
D. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
berikut :
maksimal.
siswa.
2. Batasan masalah
3. Rumusan Masalah
SMP N 3 Tambusai.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
TAMBUSAI.
2. Kegunaan penelitian
KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis
pengawasan sekolah.19
19
Daryanto , op. Cit. Hlm. 169
20
Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, op, cit, hlm, 370
tingkat efesiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam
21
Syaiful Sagala, OP, Cit, hlm. 59
22
Ibid, hlm. 60
semua pekerjaan yang tengah dilakukan berjalan sesuai dengan
tidak membingungkan.
23
Nizar Ali, Ibi Syatibi , manajemen pendidikan islam, pustaka istafan, Yogyakarta, 2009. Hlm.
96
dibutuhkan dalam pelajaran, ketatausahaan, keuangan serta
kemajuan bersama.
c. Urgensi pengawasan
24
Drs. Herabudin, Administrasi & supervisi pendidikan, CV. Pustaka setia, bandung, 2009. Hlm.
210-213
25
Suharsimi Arikunto, OP, Cit, hlm. 14
dilaksanakan dan tingkat efesiensi pengguna komponen, yang
sekecil – kecinya. 26
terang – terangan.
26
Ibid
6. Menggunakan cacatan secermat mungkun agar data yang
subjektif.27
tanggung jawabnya.
– orang dewasa.
27
Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, OP. Cit, hlm. 14
5. Sangsi – sangsi yang ada ditangan pemimpin, kekuatan yang
lain :
sebaliknya.
menyempurnakannya.
1. Motivasi.
3. Niat
2. Kinerja Guru
a. Pengertian guru
dilingkungan kerjanya.
28
Veithzal Rivai, Sylviana Murni, Education management, Rajawali pers, jakarta, 2009. Hlm. 821
29
Tohirin, spikologi pembelajaran pendidikan agama islam, Rajawali pers, jakarta, 2006, hlm.
164
30
Ibid. Hlm. 177
Disekolah guru berada dalam kegiatan administasi sekolah.
31
Soetjipto, raflis kosasi, Profesi keguruan, PT. Rineke Cipta, jakarta, 2009, hlm. 142-143
c. Peran guru dalam administrasi siswa
adalah :
pelaksanaan tugas.
barunya.
siswanya.
6. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik,
yang diinginkan.
32
Ibid . hlm. 168
3) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa ( kepribadian,
jawab guru.
33
Oemar Hamalik, profesi belajar mengajar, PT. Bumi Aksara, jakarta, 2008. Hlm.
127-129
Tanpa ada kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh
sekolah.34
34
Ibid. Hlm. 131-133
35
Kartini Kartono, pemimpin dan kepimpinan ,PT. RajaGrafindo persada, Jakarta, 2008. Hlm. 1
dan kebudayaan dan ada tertib khusus untuk suatu sekolah. Tata
tertib ini disusun dengan rapat guru. Dengan adanya tata tertib
sikapnya baik.
kepada suatu cita – cita tau tujuan tertentu utuk mencapai efek
36
Suharsimi Arikunto, Lia Yuliana, Op, Cit. Hlm. 61
37
Syaiful Sagala, Op, Cit, hlm. 173
dan sanksi – sanksinya. Witte dam walsh mengemukakan dua
disiplin sekolah.
disiplin sekolah.
c. Pembinaan siswa
oleh sebab itu para siswa harus dilibatkan secara aktif dan
pengertian yang lebih besar dari dan memahami isi hati para
akademik .
dapat berupa :
porsentase 53,3%.
38
Mulyasa, Op, cit. Hlm. 69-70
2. Rita Samela tahun 2005, meneliti tentang ‘’ pengawasa kepala
SMP N 3 TAMBUSAI’’.
C. Konsep Operasional
batasan terhadap kerangka teoritis, dan hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
dihadapi oleh para guru denga cara menasehati dan memberi masukan
siswa.
siswa.
sekolah terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan tata tertib siswa di SMP N
METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah dan 83 orang guru di SMP N
39
Suharsimi Harikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan dan praktik, Rineka Cipta,
jakarta. 2006. Hlm. 130
40
Ibid. Hlm. 131
subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua , sehingga
di SMP N 3 TAMBUSAI.
41
Ibid
tehnik mengambarkan penomena yang diperoleh apa adanya, kemudian
keterangan :
p : presentase
F : frekuensi
N : jumlah
42
Riduwan, skala pengukuran variabel – varibel peneitian, Alfabeta, Bandung, 2010
Data yang digunakan adalah data kuantitatif yang merupakan data
menerima siswa baru dan sekolah tersebut tidak jauh dari SMP
TABEL . 1
Sekarang
NAMA PERIODE
tersebut .
berikut:
kuliah.
lain:
sekolah.
dan siswa.
pembelajaran.
penduduk.
4. Keadaan tenaga pengajar SMP Negri 3 tambusai
pendidikan dan belajar, akan memberi pengaruh dan corak yang kuat
TABEL . 2
13 Herda, SE Guru -
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahw guru yang mengajar
keahlian masing – masing status gur di SMP Negri 3 tambusai ada dua
status yaitu ada yang berstatus guru komite dan guru tetap SMP
didik.
TABEL . 3
LOKAL
VII 1 35 20 106
VIII 2 37 42 77
IX 3 34 17 10
6. Kurikulum
Pendidikan nasioanl bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
kebangsaan ( UUD No. 2 pasal 4 tahun 1989 ) oleh karena itu SMP
KTSP.
TABEL . 4
PRASARANA
berada.
berlangsung.
B. Penyajian Data
Penyajian data ini berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di
tiga tambusai.
berikut :
a. 81% - 100% berarti pengawasan kepala sekolah terhadap
pada setiap butir angket, maka penulis memberi standar dari setip
tergolong baik.
pengawasan kepala
TABEL . 5
mengajar berlangsung
Jawaban
1` B Kadang- 2 57 68,67 %
kadang
C Tidak 1 3 0,00 %
Pernah
Jumlah ( N ) 83 100 %
TABEL . 6
diruang piket
Jawaban
1` B Kadang- 2 11 13,25 %
kadang
C Tidak 1 - 0,00 %
Pernah
Jumlah ( N ) 83 100 %
TABEL . 7
FREKUENSI PERSENTASE
3 3,61 %
36 43,37 %
44 53,01 %
83 100 %
tertib
FREKUENSI PERSENTASE
13 15,66 %
63 75,90 %
7 8,44 %
83 100 %
Kepala sekolah memintak guru lebih awal memasuki Ruang kelas ketika
FREKUENSI PERSENTASE
45 54,22 %
38 45,78 %
- 0,00 %
83 100 %
berakhir
FREKUENSI PERSENTASE
43 51,81 %
40 48,18 %
- 0,00 %
83 100 %
tidak pernah ) dengan bobot 1 tidak ada. Jawaban pada tabel diatas,
Negeri 3 tambusai .
TABEL . 11
FREKUENSI PERSENTASE
44 53,01 %
39 46,99 %
- 0,00 %
83 100 %
FREKUENSI PERSENTASE
25 30,12 %
51 61,45 %
7 8, 43 %
83 100 %
Negeri 3 tambusai.
TABEL . 13
siswa
FREKUENSI PERSENTASE
57 68,67 %
26 31,33 %
- 0,00 %
83 100 %
Kepala Sekolah Menghargai Setiap Masukan Dan Saran Dari Para Guru
FREKUENSI PERSENTASE
15 18,07 %
50 60, 24 %
18 21, 69 %
83 100 %
FREKUENSI PERSENTASE
51 61,45 %
32 38,55 %
- 0,00 %
83 100 %
tambusai.
2. Penyajian data tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
3 tambusai.
jawaban :
Jawaban :
Mereka biasanya selalu menerima masukan yang saya berikan
Jawaban :
laku siswa.
Jawaban :
Jawaban :
Secara keseluruhan ya mereka orang – orang disiplin dalam
laku siswa.
tertib sisea ?
Jawaban :
namun bukan berarti guru yang lain ( yang tidak masuk dala tim)
Jawaban :
tentang pengawasan?
Jawaban :
Jawaban :
sekolah .
C. Analisis Data
Negeri 3 tambusai.
TABEL . 16
terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan Tata tertib siswa smp negeri
tiga tambusai
ALTERNATIF JAWABAN
No A B C JUMLAH
P = F N X 100%
P = 79,72%
diberitahu sebelumnya .
dengan melihat cacatan mereka apa adanya, sesui apa yang telah
laku siswa.
h. Apa bila ada para gur yang tidak perduli dengan tingkah laku
sebaliknya .
i. Apabila kepala sekolah melihat adanya guru yang tidak memberi
kepada guru tersebut, agar para guru menjadi lebih baik lagi
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
berikut :
penawasn kinerjanya.
b. Kedisplinanan kinerja guru, secara keseluruhan kinerja guru
tertib siswa.
dan manajemen.
B. Saran
menyarankan agar :
guru dalam pelaksanaan tata tertib siswa, agar tata tertib siswa
yang ada disekolah menegah ( smp ) N egeri 3 tambusai berjalan
siswa dan selalu bersikap baik terhadap kepala sekolah apa bila
visi dan misi, agar pelaksanaan tata tertib siswa berjalan dengan
Mulyasa, manajemen & kepimpinan kepala sekolah , jakarta ; PT. Bumi aksara
, 2011
Nizar Ali, Ibi Syatibi, majemen pendidikan islam, yogyakarta : pustaka isfahan,
2009
Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, jakarta : PT. Bumi aksara, 2008