Anda di halaman 1dari 11

ASAS ASAS ILMU FIQH

DOSEN PENGAMPU : M.Husni, S,Pd.i.,MPd.

Disusun oleh:

NAMA NPM

AHMAD RIVA’I 21310021

MUKLAS 21310014

RAJIMAN 21310017

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI

ILMU TARBIAH (STIT) DARUL ISHLAH

TULANG BAWANG

TA.2021/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabilalamin segala puji bagi allah tuhan semesta alam,yang telah melimpahkan
rahmatnya pada kita semua, sehinnga kita selalu dalam keadaan sehat.Shalawat seiring salam
kita semoga tetap tercurahkan kepada nabi akhiruzzaman nabiyullah Muhammad
saw.Alhamdulillah disini say dan kawan kawan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Asas asas ilmu fiqih”Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah fiqh dan ushul fiqh.Tentu saja
penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lupa dari kerja sama teman teman yang selalu
aktif dalam tugas kelompok.Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca
sehingganya kita dapat meresapi imu ilmu yang kita dapat dengan baik dan berkah.

Tulang bawang,,29 Oktober 2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………2

BAB l PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………..……3

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………………………………………………..3


1.2 TUJUAN PENULIS……………………………………………………………………………………………………..……3

BAB ll PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………….4

2.1 ASAS-ASAS UMUM HUKUM ISLAM……………………………………………………………………………….4

2.2 ASAS ASAS KHUSU HUKUM ISLAM…………………………………………………………………………………7

BAB lll PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………9

3.I KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………9

DAFTATAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………10

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Kata asas berasal dari bahasa arab lafal bahasa Arab,asasun yang mengandung arti
dasar,basis,dan pondasi.Jika di kaitkan dengan sistem berfikir,yang di maksut dengan asas
adalah landasan berfikir yang sangat mendasar.Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
disebutkan,ada tiga pengertian :

1.Hukum dasar

2.Dasar (Sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir dan berpendapat

3.Dasar cita-cita atau cita cita yang menjadi dasar organisasiatau Negara.Sepertihalnya
Pancasila adalah dasarnegara Republik Indonesia.

Kata asas yang dihubungkan dengan hukum memiliki arti berupa suatu kebenaran yang
digunakan sebagaibtumpuan berfikir,dan alasann berpendapat,terutama dalam penegakan
dan pelaksanaanhukum.Seperti undang-undang tidak boleh bertentangan dengan
asas,demikian pula dengan putusan hakim,pelaksanaan hokum,dan system hokum,karena
pada umumnya asas hokum berfungsi sebagai rujukan dan pijakan untuk mengembalikan
segala masalah yang berkaitan dengan hokum.

1.2.TUJUAN PENULIS

Alhamdulillah makalah ini telah selesai,namun layaknya karya biasa yang masih
banyak kekurangan di dalam penyusunan dan pembahasan makalah ini,maka dari itu
saran dan keritik dari teman teaman semua,terutama pada dosen pembimbing yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan makalah in,.mudah mudahan
makalah ini dapat menambah wawasan dan tambahnya imu bagi kita semua,serta kita
termotifasi sehingga kita tetap semangat belajar lebih giat lagi.

3
BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Asas-Aasas Umum Hukum Islam39


A. Asas keadilan

Tutunan mengenai seorang muslim harus berlaku adil sangatlah banyak dijumpai
dalam Al-Qur’an.Berlaku adil adalah sebuah upaya seseorang dalam menempatkan atau

umum yang harus di terpkan dalam semua bidang atau peraktik ke Agamaan.Demikian
pentingnya,penyebutan asas keadilan dalam AL-Qur’an hingga lebih dari seribu kali.Berlaku
adil di peruntukan kepada seluruh manusia termasuk di dalamnya penguasa,khalifah
Allah,orang tua maupun rakyat biasa.Berlaku adil salah satunya di tekan kan dalam surath
An-Nisa’:135.

Yang artinya. “ Wahai orang-orang yang beriman,jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan,menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapak dan kaum kerabatmu.jika iya kaya ataupun miskin,

39
Muhammad daud Ali.Hukum Islam,pengantar ilmu hukum dan tata hukum islam di Indonesia,(Jakarta: Raja
Grafindu Persada,2014)hal.126-127.

B. Asas Kepastian

Hukum menjadi penentu bahwa hukum tidak boleh berlaku surut.sehingga Allah dalam hal
ini menegaskan Allah memaafkan apapun yang dilakukan di masa lampau sebelum adanya
aturan yang di sampaikan oleh rasul Muhammad saw.Allah memanfaatkan apa yang telah
lalu, QS.Al-Maidah :95.

4
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu membunuh binatang buruan
ketika kamu sedang ikhram.Barang siapa dia antara kamu membunuhnya dengan sengaja
maka dendamnya iyalah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang
di bunuhnya,menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-nya yang
dibawa sampai ke ka’bah,atau dendamnya membayar kafarat dengan member makan orang
miskin,atau ber puasa seimbnag dengan makanan yang di keluarkan itu,supaya dia
merasakan akibat yang buruk dari perbuatanya.Allah telah memaafkan apa yang telah lalau.
Dan barang siapa yang kembali mengerjakanya.Niscaya Allah akan menyiksanya.Allah
maha kuasa lagi mempunyai kekuasaan untuk menyiksa.

C.Asas Kemanfaatan

Asas kemanfaatan adalah asas yang mengiringi pelaksanaan asas keadilan dan
asas kepastian hukum. Adalah menegakan hukum,selain mempertimbangkan dimensi
keadilan dan penjaminan kepastiannya,maka juga perlu di perhatikan dimensi kemanfaatan
didalam penerapan hukum tersebut,baik untuk diri sendiri ataupun masyarakat bnayak.

D.Asas Tauhid (Mengesakan Tuhan)

Prinsip ke-esaan Tuhan(Tauhid)Memiliki pengaruh yang sangat luas terhadap


cara sseorang memahami tuhan dan berfirman-nya.Karena ke-esaan Allah yang
melambangkan kedaulatan,maka tidak ada pihak manapun yang dapat menyamai
kedaulatanya.Firman Allah

Yang artinya : “Dan tiada sesuatupun yang sebanding dengan dia”[Q.S. Al-Iklas:4]

Semua manusia bermuara dalam satu kalimat tauhid yang sama yaitu La ilaha illa Allah.
(Tiada tuhan selain Allah)Surah Al-Imran:64.

5
Yang artinya : “Katakanlah:’Hai ahli kitab,marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan)yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,bahwa tidak kita sembah
kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian
kita menjadikan sebagian ynag lain sebagai tuhan selain Allah.Jika mereka berpaling maka
berkatalagh kepada mereka,’saksikanlah,bahwa kami adalah orang-orang yang berserah
diri kepada allah”.

E.Asas Kemerdekaan atau Kebebasan

Islam mengenal asas kemerdekaan (Al-hurriyyah)bagi pemeluknya.Islam


memberiken kebebasan kepada setiap umatnya sejauh tidak bertentangan dengan syariat atau
melanggar kebebasan orang lain.Kebebasan tersebut meliputi kebebasan beragama,kebebasan
bertindak atau berbuat sesuatu,kebebasan berfikir,dan kebebasan individu dalam batas-batas
norma yang di benarkan hukum.Bahkan Allah swt.Secara tegas dalam firman-nya
menjelaskan bahwa tidak ada paksaan bagi setiap orang untuk memasuki agama islam semua
boleh memilih dengan kosekuensi pilihannya masing-masing firman Allah surah Al-
Baqoroh;256”

Yang artinya: “Tidak ada paksaan untuk(memasuki)agama(Islam);Sesungguhnya telah jelas


jalan yang benar daripada jalan yang sesat.Karena itu barang siapa yang ingkar kepada
thaghut dan beriman kepada Allah,maka sesungguhnya iya telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah maha mendengar lagi maha
mengetahui”

6
2.2.Asas-Asas Khusus Hukum Islam40

A.Asas-Asas Hukum Pidana

1.Asas Legalitas

Surat Al-Isra’:15

Yang artinya :” Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah(Allah)maka


sesungguhnya dia berbuat itu untuk(keselamatan)dirinya sendiri,dan barang siapa yang
sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi(kerugian)dirinya sendiri.Dan sese orang yang
dosa tidak dapat memikul dosaorang lain,dan kami tidak akan mengazab sebelum kami
mengutus seorang rasul”.

Ayat ini menjadikan landasan hukum asas legalitas sebagai asashukum pidana.Yang di
maksut dengan asas legalitas yaitu asas yang menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran
maupun sebelumterdapat peraturan yang mengatur sebelumnya.Hal ini sesuai dengan kaliat
terakhir firman Allah di atas,bahwa Allah tidak akan mengazab umat manusia sebelum dia
mengutus seorang Rasul(yang menyampaikan ketentuan dari Allah).

2.Asas Larangan Memindahkan Kesalahan Pada Orang lain

Asas larangan memindahkan kesalahan pada orang lain banyak di sebutkan dari beberapa
ayat Al-Qur’an.Dalam surat Al-Mudattssir:38 dinyatakan bahwa setiap diri bertanggung
jawab atas perbuatanya sendiri “kullu nafsinbima kasabat rahimah”.yang artinya”bahwa
masing-masing jiwa harus bertanggung jawab atas dirinya dan tidak dapat di benahi oleh
beban orang lain”.

Surat Al-An’am:164

Yang artinya: “katakanlah,apakah aku mencari tuhan selain Allah,padahal dialah tuhan dari
segala sesuatu.Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudaratanya kembali
kepada dirinya sendiri,dan seorang yang berdosa tidak akan memiliki dosa orang
lain.Kemudian kepada tuhanmulah kamu kembali,dan akan di beritakanya kepadamu apa
yang kamu perselisihkan”.

7
Asas pertanggung jawaban pidana bersifat individual,sehingga tidak bisa kesalahan seseorang
dipidanakan kepada orang lain,atau bahkaan di mintakan untuk mengganti.Siapapun yang
berani berbuat,maka ia sendiri yang harus berani bertanggung jawab.

3.Asas Praduga Tak Bersalah

Seseorang yang dituduh melakukan kejahatan, harus dianggap tidak bersalah sampai hakim
dengan bukti-bukti meyakinkan menyatakan dengan tegas kesalahan orang tersebut. Asas ini
juga didasarkan pada al-Quran yang menjadi landasan dari asas legalitas dan asas larangan
memindahkan kesalahan kepada orang lain.

B. Asas-Asas Hukum Perdata

1. Asas Kebolehan atau Mubah (Al-ashlu fi al-mu’âmalati al-ibâhah). Hukum asal suatu
hubungan perdata (muamalah) adalah boleh, selama tidak ada dalil atau ketentuan yang
melarang muamalah tersebut. Asas ini memberikan kebebasan dan kesempatan luas bagi
yang berkepentingan untuk dapat melakukan hubungan muamalah dan mengembangkan
hubungan tersebut, selama tidak terdapat larangan di dalam al-Quran dan as-Sunnah. Hal ini
karena Allah secara jelas menegaskan bahwa akan memudahkan dan tidak akan
menyempitkan kehidupan manusia. Firman Allah surat al-Baqarah: 185:

Yang artinya: “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan permulaan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara 48 Dr. Rohidin, SH, M. Ag
Pengantar Hukum Islam 49 hidup adalah segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan,
berguna, serta bermanfaat bagi kehidupan.

2.Asas menolak Mudarat dan mengambil manfat

Asas ini mengandung arti bahwa mencegah atu meng hindari kerusakan lebih di utamakan
daripada mendatangkan keuntungan.Apalagi transaksi(hubungan muamalah) yang dilakukan
sampai melanggar aturan agama,semisal perdata yang mendatngkan kerugian(mudarat)harus
di hindari,sedangkan hubungan perdata ysng mendatangkan kemanfaatan baik diri sendiri
maupun masyarakat luas harus di kembangkan.sesuia dengan kaidah fiqhyah.

8
BAB lll

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum Islam merupakan bagian yang sangat penting dalam Islam.Ia berperan sangat besar
dalam membentuk wajah islam,sekaligus member kerangka dasar bagiamana bertindak
sebagai seorang muslim.Ia memberikan rambu rambu yang bervisi ideal-filosofis sekaligus
praktis teknis.Kerangka yang di berikan hukum islam bersifat umum tapi detil,luas tapi
mendasar,bagi seorang muslim dalam kapasitas sebagai pribadi dalam ruang privat,sekaligus
peran-perannya di ruang publik.Begitu luas dan pentingnya hukum islam.Maka ketika kita
memahaminya,kita akan mengerti skesta besar wajah Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

-A.Djazuli,Ilmu Fiqh;penggalian,perkembangan,dan penerapan Hukum Islam,


(jakarta;prenada Media,2005).

-Abdoerraeof,Al-Qur;an dan ilmu hukum,(Jakarta;Bulan Bintang,1970).

-Afiyatun,Pemberian Kompensasi dan Restitusi bagi korban Pelanggaran Berat HAM.Dalam


hukum pidana Indonesia di tinjau dari perfekstif Hukum Pidana Islam,Tugas akhir S1 di
universitas Islam Indonesia,(Yogyakarta;Fakultas Hukum UII,2015).

-Ali, Zainudin ,Hukum Islam pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia,(Jakarta;Sinar


Grafika,2006).

-Anwar Syamsul,Studi Hukum Islam Kontemporer,(Yogyakarta;Cakrawala,2006).

-Bik,Syekh Muhammad khudari,Tarikh Tasyri’ al-islamiy,(Mesir;Matba’ah al-sa’adah,1954).

10

Anda mungkin juga menyukai