Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, kami

ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezki dan nikmat sehingga

kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik, juga kepada Guru mata pelajaran

Fiqih yang telah memberikan materi dengan baik kami ucapkan terima kasih. Makalah

ini kami buat serinci-rincinya agar masyarakat mengerti dengan jelas apa isi makalah

kami.

Apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf, karena sesungguhnya

kesempurnaah hanyalah milik Allah SWT.

Ciwidey, Januari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
3. Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. SEDEKAH................................................................................................................... 2

A. Pengertian Sedekah........................................................................................... 2

B. Dalil dan Hadits................................................................................................... 2


C. Hukum Sedekah................................................................................................... 4
D. Rukun dan Syarat Sedekah.............................................................................. 4
E. Cara Pelaksanaan Sedekah............................................................................... 4
F. Hikmah Sedekah................................................................................................. 6

2. HADIAH..................................................................................................................... 6

A. Pengertia Hadiah................................................................................................. 6
B. Hukum Hadiah....................................................................................................... 6
C. Dalil dan Hadits.................................................................................................... 7
D. Rukun dan Syarat Hadiah.................................................................................. 7
E. Hikmah Hadiah..................................................................................................... 7

3. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEDEKAH, HADIAH ............................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 11

MAKALAH
FIQIH
ii
TENTANG

“ SEDEKAH & HADIAH “

Disusun oleh Kelompok 1:


ROSIDA YUNIAR
KHAMILA YULIYANTI
ERNAWATI
FEBI FEBRIYANTI
RIPAN
RIAN FAISAL

X - IPS

MADRASAH ALIYAH WANASARI CIWIDEY


2018 - 2019

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT dan sebagai rahmat bagi

seluruh alam semesta melalui nabi Muhammad SAW. Semasa hidup, beliau selalu

berbuat baik dengan amalan sholeh seperti zakat, pemberian hadiah, hibah dan lain

sebagainya. Zakat adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan karena bagian

dari rukun Islam, demikian pula sedekah karena islam menganjurkan untuk

bersedekah dengan tujuan menolong saudara muslim yang sedang kesusahan dan

untuk mendapat ridho Allah SWT. Sedekah bisa berupa uang, makanan, pakaian dan

benda-benda lain yang bermanfaat. Dalam pengertian luas, sedekah bisa berbentuk

sumbangan pemikiran, pengorbanan tenaga dan jasa lainnya bahkan senyuman

sekalipun. Beberapa hal diatas adalah bagian dari tolong menolong dalam kebaikan

yang diperintahkan agama islam seperti pemberian hadiah, hibah dan sedekah. Maka

pada makalah yang singkat ini penulis akan sedikit menguraikan hal tersebut

seberapa penting dalam dunia pendidikan Islam.

2. Rumusan Masalah
Agar pembahasan memahami tentang Hadiah dan Sedekah ini lebih sistematis,
maka yang menjadi fokus/ rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dan dasar hukum hadiah dan sedekah?
2. Apa Dalil & Hadits Sedekah dan Hadiah??
3. Hal-hal yang berkaitan dengan hadiah dan sedekah?
4. Perbedaan hadiah & sodaqoh?
3. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah:
1. Menjelaskan tentang hadiah dan sodaqoh dan dasar hukumnya.
2 Menjelaskan tentang Dalil dan Hadits Sedekah dan Hadiah.
3 Menjelaskan tentang apa saja yang berkaitan dengan hadiah dan sedekah.
4 Menjelaskan tentang perbedaan hadiah dan sedekah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1 . SEDEKAH

a. Pengertian Sedekah secara etimologi dan terminology


Secara etimologi Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti

suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara

spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga

berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang

mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata.


Secara terminologi Sedekah diartikan para ulama antara lain :

1. Syed Mahmudunnasir--Sedekah ialah pemberian derma yaitu pemberian

sebagian dari harta karena Allah kepada orang-orang fakir dan miskin.

2. Amir Ali--Sedekah berarti suatu pemberian dengan tujuan memperoleh

ridha Allah atau ganjaran yang akan datang.

b. Dalil dan Hadits


        
          
          
          
264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)

sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),

seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia

tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu

seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan

lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai

sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk

kepada orang-orang yang kafir[168].

[168] Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan
tidak pula mendapat pahala di akhirat. (QS Al Baqarah [2]: 264).

2
             
          
   
114. tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali

bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau

berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan

Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka

kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar (QS An Nisaa [4]: 114).

        


          
  

88. Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al

Aziz, Kami dan keluarga Kami telah ditimpa kesengsaraan dan Kami datang

membawa barang-barang yang tak berharga, Maka sempurnakanlah sukatan

untuk Kami, dan bersedekahlah kepada Kami, Sesungguhnya Allah memberi

Balasan kepada orang-orang yang bersedekah"( QS- Yusuf – 88)

Hadits

Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan : "jika tidak

mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil,

berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar

adakah sedekah".

Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang

cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau

bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid

shadaqah, setiap amar ma'ruf adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan

menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR. Muslim)

c. Hukum Sedekah

3
Para fuqaha (ahli fiqh) sepakat hukum sedekah pada dasarnya adalah sunah,

berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Di samping sunah,

adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang

bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah

tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. Terakhir ada

kalanya juga hukum sedekah berubah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang

bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam

keselamatan jiwanya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa

yang diperlukan saat itu. Hukum sedekah juga menjadi wajib jika seseorang

bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga.

d. Rukun dan Syarat Sedekah

Rukun shadaqah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak

untuk mentasharrufkan ( memperedarkannya )

2. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah

memberi kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi

kepada binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu

3. Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi

sedangkan qabul ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima

pemberian .

4. Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual.

e. Cara Pelaksanaan Sedekah

Rasulullah saw. menjelaskan bahwa shadaqah mencakup:

1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid

Rasulullah saw. menggambarkan pada awal penjelasannya tentang

shadaqah bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah shadaqah. Oleh

karenanya mereka ‘diminta’ untuk memperbanyak tasbih, tahlil dan tahmid, atau

bahkan dzikir-dzikir lainnya. Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah

4
di sisi Allah SWT.

2. Bekerja dan memberi nafkah pada sanak keluarganya

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin

Ma’dikarib Al-Zubaidi ra, dari Rasulullah saw. berkata, “Tidaklah ada satu

pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada

pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang

menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya

melainkan akan menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah).

3. Menjenguk orang sakit

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Ubaidah bin

Jarrah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa

yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah swt., maka Allah akan

melipatgandakannya dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang

berinfak untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau

menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan

sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan

barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan

menjadi penggugur (dosa-dosanya).” (HR. Ahmad)

4. Berwajah manis atau memberikan senyuman

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Dzar r.a.

berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian menganggap

remeh satu kebaikan pun. Jika ia tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia

ketika menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah ramah, dan jika

engkau membeli daging, atau memasak dengan periuk/kuali, maka

perbanyaklah kuahnya dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya.” (HR.

Turmudzi)

f. Hikmah Sedekah

Hikmah Shadaqah antara lain yaitu:

5
a. Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah

b. Dapat menghindarkan dari berbagai bencana

c. Akan dicintai Allah SWT

2. HADIAH

a. Pengertian Hadiah secara etimologi dan terminology

Hadiah secara etimologi adalah pemberian sesuatu kepada seseorang

dengan maksud untuk memuliakan atau memberikan penghargaan. Rasulullah

SAW menganjurkan kepada umatnya agar saling memberikan hadiah. Karena

yang demikian itu dapat menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antara

sesama.

Menurut terminology para ulama mendefinikasikan hadiah sebagai berikut:

1. Zakkariya Al- Ansari

Hadiah adalah penyerahan hak milik harta benda tanpa ganti rugi yang

umumnya dikirimkan kepada penerima untuk memuliakannya.

2. Muhammad Qal’aji

Hadiah adalah pemberian sesuatu tanpa imbalan untuk menyambung tali

silaturrahim, mendekatkan hubungan, dan memuliakan

b. Hukum Hadiah

Hukum hadiah adalah mubah. Nabi sendiri juga sering menerima dan

memberi hadiah kepada sesama muslim, sebagaimana sabdanya: "Rasulullah saw

menerima hadiah dan beliau selalu membalasnya". (HR. AI Bazzar).

c. Dalil dan Hadits

1. Dalil

        

6
35. dan Sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan

(membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh

utusan-utusan itu". (an-Naml: 35)

2. Hadits

Hadits Aisyah – rodhiyallohu ‘anha – dalam ash-Shahih juga, “Bahwa

Barirah memberi hadiah berupa daging kepada Aisyah.” (Muttafaq ‘alaih) .

Dan dari Aisyah – rodhiyallohu ‘anha – berkata, wahai Rasulullah,

sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, maka kepada yang manakah aku

memberi hadiah? Beliau menjawab, “Kepada yang paling dekat pintunya.”

(Riwayat al-Bukhari).

d. Rukun dan Syarat Hadiah

Rukun dan Syarat hadiah yaitu :

1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang

berhak mentasyarrufkannya (memanfaatkannya).

2. Orang yang diberi, syaratnya orang yang berhak memiliki.

3. Ijab dan qabul.

4. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual

e. Hikmah Hadiah

- Akan mendidik seseorang untuk selalu menepati janji.

- Akan mendorong seseorang untuk berprestasi.

- Akan terhindar dari sifat iri dan dengki.

3. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEDEKAH DAN HADIAH

Perbedaan Antara Sedekah, dan Hadiah

7
Baik sedekah, maupun hadiah merupakan perbuatan memberikan sesuatu
kepada orang lain yang menerimanya. Namun demikian, terdapat perbedaan antara
ketiganya. Persamaan dan perbedaannya adalah sebagai berikut:
Persamaan
1. Sedekah, dan hadiah sama-sama merupakan wujud kedermawanan yang dimiliki
seseorang
2. Sedekah, dan hadiah merupakan pemberian secara cuma-cuma tanpa mengharap
pemberian kembali.
Perbedaan
1. Sedekah
Ø Merupakan pemberian sesuatu yang didasarkan atas kepedulian terhadap
fakir miskin.
Ø Perbuatan ini dilakukan semata-mata untuk mencari Ridha Allah SWT
Ø Sebagai salah satu perwujudanrasa syukur kepada Allah SWT
Ø Pemberian ini ditujukan kepada fakir miskin dan anak yatim
Ø Pemberian biasanya dalam bentuk uang untuk melaksanakan sedekah tidak
perlu tata cara tertentu.
Ø Sedekah hukumnya sunnah muakkad
2. Hadiah
Ø Merupakan pemberian yang diberikan atas keadaan atau peristiwa tertentu
Ø Pemberian ini lebih bersifat keduniawian
Ø Pemberian ini ditujukan kepada orang-orang tertentu
Ø Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang, baik barang bergerak seperti
alat-alat sekolah, televisi, dan lain-lain, maupun barang bergerak
Ø Untuk melaksanakan hadiah, bisa melalui tata cara atau prosedur tertentu
dan bisa pula tidak
Ø Hadiah hukumnya mubah (boleh)

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seluk beluk tentang Hibah,

Hadiah dan Sedekah. Setelah di jelaskan segala macam tentang yang berhubungan

dengan Hibah, Hadiah dan Sedekah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

B. Hadiah

Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk

mmnuliakan atau memberikan penghargaan. Rasulullah SAW menganjurkan kepada

umatnya agar saling memberikan hadiah. Karena yang demikian itu dapat

menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antara sesama. Hukum hadiah

adalah boleh ( mubah ).

Syarat dan rukun hadiah

1. Pemberi hadiah

2. Penerima hadiah

3. Barang hadiah

Dan terdapat banyak sekali hikmah jika kita melakukan pemberian hadiah

C. Sedekah

Sedekah secara bahasa berasal dari huruf shad, dal, dan qaf, serta dari

unsur ash-shidq yang berarti benar atau jujur. Sedekah menunjukkan kebenaran

penghambaan seseorang kepada Allah SWT. Secara etimologi, sedekah ialah kata

benda yang dipakai untuk suatu hal yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pengertian sedekah adalah pemberian kepada orang lain dimaksudkan untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan diberikan kepada orang yang sangat

membutuhkan tanpa mengharapkan pengganti pemberian tersebut. Hukum sedekah

itu disunnahkan dan dianjurkan untuk dikeluarkan kapan saja.

9
Syarat rukun dan rukun sedekah

1. Pemberi sedekah

2 Penerima sedekah

3 Barang sedekah

Dan terdapat banyak sekali hikmah jika kita melakukan pemberian sedekah

D. Perbedaan dan Persamaan Hadiah dan Sedekah

Terdapat banyak perbedaan dan juga persamaan antara hadiah dan sedekah

yang telah di uraikan di atas.

10
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/.../Makalah_Fiqih_Muamallah_2_Hibah_Sedekah_dan_Hadiah

soerbacte.blogspot.com/2016/06/makalah-sedekah-hadiah-dan-hibah.html

hafsary.blogspot.com/2014/05/makalah-fiqih-shadaqah-hibah-dan-hadiah.html

rozali643.blogspot.com/2014/04/makalah-shodaqoh-indfaq-hadiah-ku.htmindo-

moeslim.blogspot.com/2010/08/pengertianhukum-dan-

rukun.htmmyfiqihibadah.blogspot.com/2016/11/shadaqah-hibah-dan-hadiah-prtm-1-

2.htm

11

Anda mungkin juga menyukai