Anda di halaman 1dari 18

METODE AGILE DEVELOPMENT

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Rekayasa Perangkat Lunak Terapan

Disusun oleh:

RIJWAN
9882405219111022

RIZAL RIZKI MAULANA


9882405219111034

REDI GUNAWAN
9882405219111033

PROGRAM STUDI STRATA SATU INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ i


A. SCRUM............................................................................................................ 1
1. Sejarah Perkembangan ..................................................................................... 1
2. Langkah-langkah.............................................................................................. 1
3. Tools ................................................................................................................ 2
4. Kelebihan dan Kekurangan .............................................................................. 7
B. KANBAN ........................................................................................................ 8
1. Sejarah Perkembangan ..................................................................................... 8
2. Langkah-langkah.............................................................................................. 9
3. Tools .............................................................................................................. 10
4. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................................ 11
C. DEVOPS ........................................................................................................ 12
1. Sejarah Perkembangan ................................................................................... 12
2. Langkah-langkah............................................................................................ 13
3. Tools .............................................................................................................. 14
4. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................................ 15
Referensi ................................................................................................................... 16
A. SCRUM
1. Sejarah Perkembangan
Scrum diperkenalkan pertama kali pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan
Ikujiro Nonaka dalam sebuah artikel di The Harvard Business Review yang
berjudul “The New Product Development Game.” Mereka menggunakan metafora
untuk menggambarkan dua pendekatan yang berbeda. Sebagian tim seperti pelari
estafet yang berlari secara bergantian dengan mengoper tongkat estafet dan berada
dalam satu jalur. Tim yang lain bagaikan tim rugby yang bermain secara bersamaan,
saling mengoper satu sama lain jika dibutuhkan, dan disatukan oleh kesamaan objektif
untuk mencetak skor sebanyak mungkin.
Takeuchi dan Nonaka beranggapan bahwa tim ‘pelari estafet’ tersebut ketinggalan
jaman dan percaya bahwa cara ‘tim rugby’ akan memberikan perusahaan sebuah
kekuatan untuk bersaing di dunia bisnis multinasional. Lalu beberapa tahun
setelahnya, John Sutherland, John Scumniotales, dan Jeff McKenna mengatakan
bahwa mereka telah mencoba Scrum di Easel Corp pada tahun 1993.
Metode Scrum adalah metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile. Metode ini
menjelaskan bagaimana cara pelaku mengelola dan menjalankan sebuah project.
Mulai dari pembuatan software, website, marketing, planning, dan sebagainya.
Metode kerja yang satu ini sangat membantu karena cara bekerjanya yang mampu
mengatasi masalah-masalah kompleks. Metode Scrum memprioritaskan tugas-tugas
individual, lalu membagi tugas-tugas tersebut kepada anggota tim yang berkompeten
dan sesuai bidang dalam masing-masing tugas tersebut.
2. Langkah-langkah
Menurut Forecast, ada 7 langkah/tahapan pada scrum, yaitu:
a. Buat Tim Scrum
Untuk melakukan proses scrum yang efektif, penting untuk memilih anggota tim yang
tepat. Disarankan untuk membuat tim beranggotakan lima sampai sembilan orang.
Tim ini harus memiliki kompetensi yang beragam, mulai dari developer, tester,
support, designer, business analyst, dan lain-lain.
b. Tunjuk Scrum Master
Setelah menentukan siapa saja anggota tim untuk proses Scrum, jangan lupa tunjuk
juga seseorang untuk bertanggung jawab sebagai Scrum master. Scrum master adalah
orang yang memastikan bahwa tim Scrum bekerja dengan efektif dan progresif. Jika
ada masalah, scrum master harus berusaha menyelesaikannya. Posisi ini cukup
mirip dengan project manager.

c. Tentukan Jangka Waktu Proses


2

Idealnya, seluruh tahapan metode scrum bisa diselesaikan dalam 7 hingga 30 hari.
Untuk itu, meeting perlu dilakukan untuk menentukan apa saja yang harus dikerjakan
dan siapa saja yang bertanggung jawab akan tiap-tiap pekerjaan dalam proses scrum.
d. Tunjuk Produk Owner
Selain scrum master, sebuah tim scrum juga harus memiliki product owner. Posisi
ini memiliki wewenang untuk memastikan tim membuahkan hasil yang sesuai dengan
keinginan klien. Biasanya, product owner berhubungan lebih sering dengan klien.
e. Buat Product Backlog
Product backlog adalah bagian penting dari tahapan metode scrum. Dalam product
backlog, ada semua kebutuhan dari user story yang diharapkan selesai dari suatu
proyek. Semakin penting suatu user story, posisinya semakin tinggi di daftar backlog.
Ada dua tipe work item dalam backlog, yaitu epic dan story. Epic adalah story level
tinggi yang tidak begitu mendetail. Sementara, story adalah kebutuhan yang lebih
detail mengenai apa saja yang perlu dikerjakan.
Product owner adalah orang yang memiliki hak untuk mengatur prioritas
dalam backlog sesuai dengan kebutuhan klien dan perusahaan.
f. Mulai Sprint
Tahap selanjutnya bagi tim scrum adalah mulai melakukan sprint. Kegiatan yang
dimulai sebagai tahap pertama dari metode scrum pada titik ini adalah mengerjakan
hal pertama di backlog. Sebuah tim harus mengadakan sprint meeting dan mulai
mengerjakan proyeknya.
g. Akhiri Sprint
Setelah suatu proyek selesai, tahap selanjutnya dalam metode scrum adalah
menutup sprint tersebut dan memulai yang baru. Perlu dilakukan evaluasi dari
proses sprint yang sudah selesai agar proses kerja bisa lebih efektif di waktu
mendatang.
3. Tools
a. monday.com
Monday adalah OS kerja kolaboratif yang digunakan oleh orang-orang seperti
Hulu, Adobe, GameLoft, BBC Studios, dan Universal. Alat yang penuh warna dan
ramah pengguna ini menekankan pentingnya kerja sama dengan fitur-fitur seperti
penjadwalan tim drag-and-drop, pembaruan kemajuan RAG, dan akses/berbagi
tamu yang sederhana. Paket gratis itu sendiri menyediakan papan tanpa batas,
200+ templat, lebih dari 20 jenis kolom, dan pemirsa gratis tanpa batas. Ini
memiliki aplikasi iOS dan Android yang bagus juga.
3

b. Zoho sprint

Zoho Sprints adalah alat manajemen proyek tangkas yang membantu tim Scrum
mengatur cerita pengguna, mengelola backlog, dan melacak kemajuan di Papan
Scrum. Ini adalah perangkat lunak Scrum sederhana dan bebas kekacauan yang
membantu tim untuk fokus pada pengiriman pekerjaan berkualitas tinggi.
c. Teamwork
4

Digunakan oleh lebih dari 20 ribu perusahaan, Teamwork adalah alat manajemen
proyek yang menyoroti akuntabilitas dan kolaborasi dengan pelacakan waktu,
manajemen beban kerja, serta templat dan otomatisasi. API Teamwork fleksibel
dan dapat diakses dengan modul bantuan mandiri yang berbeda untuk
memanipulasi data, membangun integrasi, menyesuaikan alur kerja
pengembangan produk, dan memvisualisasikan konten Anda. Tim lintas fungsi
yang berorientasi scrum akan menyukai kemampuan beradaptasi ini.
d. ClickUp

ClickUp menyebut dirinya sebagai "satu aplikasi untuk menggantikan semuanya"


dan saya cenderung setuju. Ini adalah opsi jack-of-all-trade yang bagus yang
menangani tugas-tugas dasar, dokumen, obrolan tim, dan tujuan dalam antarmuka
yang ramping dan ramah. Tim scrum jarak jauh akan menyukai tangkapan layar
dan fitur perekaman yang mudah untuk rapat jarak jauh. Di atas segalanya, paket
gratis mereka cukup murah hati, dengan tugas tak terbatas dan anggota tak terbatas
ditambah 100MB ruang penyimpanan.
e. Jira

Papan Jira Scrum mengambil pembangkit tenaga perangkat lunak alur kerja ini
dan mengasahnya di sekitar kolaborasi tim dan pengiriman tambahan dimulai.
Beberapa fitur yang akan berguna bagi scrum master adalah kartu cerita pengguna
5

tangkas yang dapat dicetak, 25+ ekstensi dan filter tangkas, dan manajer templat
proyek yang tangguh. Atlassian memiliki Jira, Confluence, Trello, BitBucket,
SourceTree, Bamboo—sehingga cocok untuk perusahaan yang menginginkan
semuanya dalam satu ekosistem.
f. Targetprocess

Targetprocess adalah aplikasi manajemen tim Scrum dengan solusi yang


disesuaikan untuk pemilik produk, release train engineers, manajer portofolio, dan
pelatih agile. Mereka membuat retrospektif sprint menjadi sederhana dengan alat
bawaan untuk memeriksa kebahagiaan tim, mengatur umpan balik, atau hanya
merekam ringkasan proyek tingkat tinggi. Targetprocess memiliki tag papan
untuk "bekerja dengan baik," "tidak bekerja dengan baik," dan "ide perbaikan",
membuat retrospektif kolaboratif lebih mudah.
g. VivifScrum

VivifyScrum adalah alat manajemen proyek berbasis web yang dilengkapi dengan
pelatihan Scrum gratis melalui kursus VivifySCrum EDU—hanya salah satu dari
banyak manfaat tambahan yang akan dihargai oleh tim kecil dan pemula. Mereka
juga memiliki lisensi harga tetap untuk UKM yang mencoba menavigasi dunia
yang berkembang dari langganan aplikasi alur kerja bulanan. Selain itu, tim dari
semua ukuran akan menghargai papan gesit yang fleksibel, grafik burndown, dan
grafik metrik Scrum.
6

h. Axosoft

Axosoft adalah rangkaian perangkat lunak Scrum yang digunakan oleh Cisco,
Fujifilm, IBM, dan Oxfam. Fitur mereka termasuk pelacakan bug, meja bantuan,
dan alat wiki yang dirancang khusus untuk tim pengembang. Perencana Rilis
mereka sempurna untuk mengatur sprint dan Mode Peringkat mereka membantu
Anda menyusun peringkat item simpanan apa pun sesuai dengan prioritas. UI
modern dasbor sprint mereka dan visual tanpa bulu membuat tampilan data sekilas
sempurna dengan akses mudah ke fitur deep-dive.
i. Orangescrum

Orangescrum adalah solusi scrum cloud atau swakelola dengan alur kerja status
kustom, template proyek, papan Scrum dan Kanban, serta pelacakan manajemen
waktu dan sumber daya. Profesional manajemen dapat mengambil keuntungan
khusus dari fitur tambahan seperti alokasi sumber daya, manajemen cuti, template
rekrutmen, dan e-book manajemen proyek gratis mereka. Produk mereka juga
dilengkapi dengan aplikasi untuk iOS dan Android.
j. SwiftKanban
SwiftKanban adalah salah satu dari banyak alat X yang merupakan bagian dari
keluarga Digité dan sangat mudah dihubungkan dengan solusi mereka yang lain,
7

seperti pemasaran, pembelajaran mesin, dan manajemen QA. Fitur termasuk


papan tugas dan manajemen proyek visual, kemampuan Scrum dan Scrumban,
dan metrik aliran prediktif. Insinyur akan menghargai alat SwiftESP mereka untuk
analisis prediktif yang kuat dan solusi manajemen risiko.

4. Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan
• SCRUM dapat membantu perusahaan Anda dalam menghemat waktu dan
biaya (dalam hal ini uang). Biaya overhead dari proses dan manajemen sangat
minim sehingga dapat mengarahkan kita kepada hasil yang lebih cepat dan
lebih murah
• Dengan menggunakan metode SCRUM, Anda dapat mentransformasikan
bisnis yang sulit untuk diukur menjadi mudah untuk dikembangkan.
• Pada metode SCRUM, pergerakan pengembangan cutting edge dapat dengan
cepat dikodekan dan diuji menggunakan metode ini. Bagaikan kesalahan yang
mudah untuk diperbaiki.
• Dengan menggunakan SCRUM, Anda dapat mengontrol dan memonitoring
aktivitas peningkatan dan penurunan beban pekerjaan yang bisa terjadi kapan
saja.
• Seperti metodologi agile pada umumnya, SCRUM merupakan metode
iterative yang membutuhkan feedback secara berkelanjutan dari user atau
pengguna.
• Dengan adanya short sprint dan constant feedback, SCRUM dapat dengan
mudah mengatasi setiap perubahan yang terjadi.
• Dengan adanya daily scrum meeting, memungkinan SCRUM untuk mengukur
produktvitas individu, hal ini mengarah pada peningkatan produktivitas dari
setiap anggota tim.
• Dengan SCRUM, setiap ada masalah yang timbul dapat di identifikasi dengan
baik pada pertemuan harian dan oleh karena itu setiap masalah dapat di
selesaikan dengan cepat.
8

• Dengan menggunakan metode SCRUM, Anda dapat dengan mudah untuk


mengirim produk berkualitas sesuai dengan waktunya.
• SCRUM dapat bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman.
Namun secara khusus berguna untuk pengembangan proyek dengan teknologi
web 2.0 ataupun media proyek baru lainnya.
b. Kekurangan
• SCRUM bisa menjadi salah satu penyebab utama terjadinya scope creep,
kecuali ada tanggal akhir tertentu. Stakeholder proyek atau manajemen akan
terus menuntut fungsi dan fitur baru untuk disampaikan.
• Setiap tugas harus didefinisikan dengan baik, karena hal ini dapat
mempengaruhi perkiraan biaya dan waktu pengerjaan proyek. Jika tidak
didefinisikan dengan baik maka semua hal tersebut tidak akan akurat. Dalam
kasus seperti ini, biasanya tugas dapat tersebar di beberapa sprint.
• Jika anggota tim Anda tidak berkomitmen dengan baik, maka proyek Anda
tidak akan selesai atau bahkan bisa gagal.
• Metode SCRUM ini hanya membutuhkan anggota tim yang sudah
berpengalaman, jika tim Anda berisi orang-orang yang masih pemula maka
proyek tidak dapat selesai sesuai dengan waktunya.
• SCRUM dapat bekerja dengan baik jika seorang Scrum Master dapat
mempercayai tim yang mereka kelola. Jika Scrum Master terlalu mengontrol
secara ketat, hal ini dapat menyebabkan tim menjadi tertekan dan stress,
sehingga mengakibatkan demoralisasi dan kegagalan dari proyek tersebut.
• Jika sering terjadi pergantian anggota tim saat pengembangan proyek
berlangsung, hal ini dapat menyebabkan efek yang kurang baik bagi
perkembangan proyek tersebut, proyek akan semakin lama selesai dari
waktunya.

B. KANBAN
1. Sejarah Perkembangan
Metode Kanban pertama kali diperkenalkan oleh Taichi Ohno dari Perusahaan Toyota
di industry manufaktur Jepang di tahun 1950. Pada saat itu Kanban diartikan sebagai
papan nama atau visualisasi barang dari item inventaris yang digunakan dalam sistem
penjadwalan produksi Just in Time (JIT). Alasan utama di balik pengembangan teknik
Kanban adalah untuk menemukan dan mengusulkan suatu sistem yang dapat
menjamin pemeliharaan dan peningkatan sistem produksi.
Kanban pada dasarnya adalah mekanisme yang digerakkan oleh aliran tarikan
produksi JIT, dimana aktivitasi item/aktivitas pemrosesan dari hulu dipicu oleh sinyal
permintaan di hilir. Teknik Kanban telah terbukti sebagai teknik peningkatan produksi
dan menjamin kelancaran sistem produksi.
Kata Kanban dalam Bahasa jepang berarti waktu kosong (idle time). Dalam
pengertian Kanban sendiri adalah sistem penjadwalan kerja dengan memaksimalkan
produktivitas tim dengan mengurangi waktu kosong. Kanban juga memiliki beberapa
9

arti lain, salah satunya yaitu kartu atau papan nama untuk menvisualisasikan
pekerjaan, membuat alur kerja yang terstruktur, dan mengurangi pekerjaan yang
terbuang percuma serta memaksimalkan keefektifan dan efesiensi jadwal atau waktu
pengembangan.
Kanban digunakan untuk menvisualisasikan macam-macam tahapan dalam proses
pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu metode pengembangan Kanban
dapat mempermudah pemantauan pekerjaan pada saat proses pengembangan dan
meningkatkan kualitas dan nilai dari hasil pengembangan perangkat lunak.
2. Langkah-langkah

a. Visualisasikan pekerjaan
Dengan membuat suatu model visual dari semua pekerjaan dan alur pekerjaan dari
masing-masing tim. Hal ini akan mempermudah komunikasi dari tiap proses yang
dijalankan.
b. Membatasi pekerjaan dalam proses
Tak perlu menyusun penugasan yang banyak dalam tiap prosesnya, namun perlu
adanya pembatasan dalam setiap penugasan. Hal ini akan mengurangi waktu
pengerjaan dan memberikan hasil yang lebih maksimal.
c. Berfokus pada alur
Dengan membatasi tugas dalam tiap prosesnya, hal ini akan mengembangkan
kebijakan yang mampu mendorong tim. Metode Kanban yang dilakukan pun akan
menjadi lebih optimal.
10

Hal ini untuk meningkatkan kelancaran alur kerja, mengumpulkan metrik untuk
menganalisis alur kerja, dan bahkan mendapatkan indikator utama dari masalah di
masa yang akan datang dengan menganalisis proses tersebut.
d. Ketahui batasan
Ketika melaksanakan suatu proses, sering kali ditemukan masalah-masalah baru.
Kamu tentu harus memecahkan masalahnya agar proses dapat berjalan dengan baik.

Dalam melakukan inovasi untuk pemecahan masalah, kamu harus memahami batasan
dalam pengerjaan tersebut, sehingga apa yang kamu lakukan tidak tumpang tindih dan
mengganggu proses anggota tim lainnya.
e. Saling memberikan timbal balik
Setiap anggota tim dalam melaksanakan suatu proses perlu secara rutin memberikan
timbal balik.
Selain untuk melaporkan hal yang sedang dikerjakan, hal ini dalam menjalankan
metode Kanban dapat memberikan kesamaan persepsi terhadap yang dikerjakan. Hal
ini membuat tiap orang bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
f. Perbaikan terus-menerus
Metode Kanban yang diterapkan pada perusahaan akan menumbuhkan budaya
perbaikan terus-menerus. Seluruh tim mengukur efektivitas mereka dengan
memantau workflow, throughput, lead time, dan yang lainnya.
Lakukanlah eksperimen dan analisis hasilnya. Hal ini untuk mengetahui sistem seperti
apa yang meningkatkan efektivitas tim.
3. Tools

Kanban Flow
11

KanbanFlow adalah alat manajemen proyek Lean yang memungkinkan kolaborasi


waktu nyata antara anggota tim. Mendukung teknik Pomodoro untuk pelacakan
waktu. KanbanFlow juga memiliki situs seluler untuk memperbarui tugas Anda saat
bepergian.
4. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
Ada beberapa alasan mengapa metode Kanban dipilih untuk mengatur dan
memanajemen proyek. Berikut adalah kelebihan penerapan Metode Kanban di dalam
manajemen proyek.

❖ Pengiriman perangkat lunak menjadi lebih cepat.


❖ Persyaratan dan prioritas yang berubah dapat dikelola dengan mudah. Kanban
menyambut baik perubahan persyaratan, bahkan jika terlambat dalam
pengembangan dan meningkatkan kontrol ruang lingkup karena pelanggan dan
pemangku kepentingan dapat menambahkan persyaratan baru, mengubah
prioritas, atau memikirkan kembali persyaratan.
❖ Meningkatkan produktivitas secara signifikan.
❖ Hasil dari proses pengembangan perangkat lunak memiliki kode kualitas yang
tinggi.
❖ Meningkatkan prediktabilitas pengiriman. Tim pengembangan perangkat lunak
yang efektif dapat secara akurat memprediksi pengiriman mereka dalam waktu,
cakupan, dan kualitas total sambil terus mencari cara untuk meningkatkan
produktivitas mereka dengan Kanban.
❖ Meningkatkan visibilitas proyek. Dengan menerapkan metode Kanban semua
anggota tim tahu apa yang perlu dilakukan, apa yang sedang berlangsung dan apa
yang telah dilakukan.
❖ Mengurangi risiko proyek secara signifikan.
❖ Mengurangi biaya total proyek.
❖ Pengelolaan tim terdistribusi menjadi lebih efisien.

b. Kekurangan
❖ Perlu adanya kesamaan persepsi dan kesepakatan atau kontrak yang dibuat yang
menyatakan bahwa produksi yang akan dijalankan menggunakan sistem JIT.
Kesepakatan tersebut harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya
baik antara pihak manajemen dan pekerja maupun antara perusahaan dengan
pemasok atau konsumen. Apabila tidak terjadi kesepakatan sebelumnya,
dikhawatirkan akan mengalami hal-hal berikut ini:

✓ Pemasok terlambat memasok barang, maka produksi akan terhenti karena


tidak memiliki cadangan persediaan.

✓ Antara pekerja dan manajemen tidak ada pengertian yang sama mengenai
produksi just in time, maka sasaran yang telah ditetapkan tidak akan
tercapai.
12

✓ Antara perusahaan dengan pemasok terjadi keretakan, dimana masing-


masing pihak melanggar ketentuan yang berlaku
❖ Sistem produksi just in time menuntut para pekerja untuk bekerja lebih giat agar
target tercapai. Jika diperlukan, bekerja lembur atau malam hari di luar jam kerja
diperlukan agar volume produksi yang diminta pelanggan terpenuhi.

❖ Untuk mempercepat proses produksi, perusahaan membutuhkan pemasok yang tidak


hanya mampu memasok bahan baku yang berkualitas, namun lokasinya dekat
dengan pabrik sehingga keterlambatan pengiriman bahan baku dapat dihindari.

C. DEVOPS
1. Sejarah Perkembangan
DevOps diciptakan pada tahun 2009 oleh Patrick Debois, yang merupakan seorang
pengajar. Istilah ini dibentuk dengan menggabungkan “development” dan
“operations,” yang menyediakan titik awal untuk memahami apa yang biasanya orang
maksud ketika mereka mengatakan “DevOps.” Khususnya, DevOps bukan proses
atau teknologi atau standar. Banyak orang menyebut DevOps sebagai “budaya”.
Adapun penjelasan sejarah lainnya yaitu dimulai pada tahun 2009, dimana konferensi
pertama yang diberi nama “Devopsdays” diadakan di Ghent, Belgia. Konferensi ini
didirikan oleh seorang konsultan Belgia, yang merupakan manajer proyek dan praktisi
yang gesit Patrick Debois. Konferensi ini sekarang telah menyebar ke negara lain.
Kemudian pada tahun 2012, laporan State of DevOps disusun dan diluncurkan oleh
Alanna Brown di Puppet. Pada tahun 2014, laporan tahunan State of DevOps
diterbitkan oleh Nicole Forsgren, Gene Kim, Jez Humble dan lainnya. Pada tahun
2014 tersebut juga mereka menemukan bahwa adopsi DevOps terbilang semakin
cepat. Selain itu juga pada tahun 2014, Lisa Crispin dan Janet Gregory menulis buku
yang berjudul More Agile Testing, yang berisi bab tentang testing (pengujian) dan
DevOps. Dan akhirnya pada tahun 2015, Nicole Forsgren, Jez Humble dan Gene Kim
menemukan DORA: DevOps Research and Assessment. Istilah ini terus digunakan
ketika mencakup pengembangan teknologi hingga sekarang ini di tahun 2020.
13

2. Langkah-langkah

a. Continuous Integration
Continuous Integration merupakan layanan yang diberikan DevOps untuk
melakukan build dan automation testing. Kegiatan ini dikerjakan dengan
menggunakan tools berupa Source Code Repository (SCR) untuk menemukan error
code dan fixed code.
b. Continuous Delivery
Continuous Delivery selalu bekerja di dalam software development untuk merubah
kode. Proses ini dilakukan setelah Continuous Integration untuk menambah update
lebih banyak untuk aplikasi yang sedang berjalan.
c. Continuous Deployment
Setelah proses Continuous Integration-Delivery sudah dinyatakan dengan baik, tim
development dapat melihat perubahan yang terjadi pada environment test /
environment development / environment production.
d. Configuration Management
Proses ini berkaitan dengan system engineering yang bertujuan untuk maintain
konfigurasi sebuah produk. Configuration Management memungkinkan otomatisasi
dan standardisasi konfigurasi produk.
e. Infrastructure as a Code (IAAC)
IAAC adalah pekerjaan yang mana infrastruktur suatu produk didefinisikan melalui
kode yang dapat diprogram, distandarisasi, dan mudah dalam duplikasi. Melalui
IAAC, tim development dapat menambah mesin melalui satu baris kode.
14

f. Monitoring
Produk IT menjadi sangat baik karena adanya proses monitoring saat produk tersebut
digunakan oleh pengguna. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan
yang ada pada kode cukup berdampak pada produk dan penggunanya.
g. Logging
Centralized logging menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan DevOps.
Dengan menerapkan log aplikasi, kita developer bisa mengetahui produk yang dibuat
berjalan dengan baik atau tidak.
3. Tools

a. Source Code Management


Melalui sumber repository, antar developer dapat memeriksa dan mengubah kode
tanpa perlu saling menulis satu sama lainnya. Source control ini mungkin telah ada
sejak 40 tahun yang lalu, tetapi ini merupakan komponen utama dari Continuous
Integration atau CI.
Adapun contoh produk yang berfungsi sebagai SCM yaitu Git, Subversion,
Cloudforce, Bitbucket, dan TFS.
b. Build Server
Build server adalah alat otomatisasi yang mengkompilasi kode dalam SCR (Source
Code Repository) ke dalam basis kode yang dapat dieksekusi. Alat ini bisa kamu
temukan seperti Jenkins, SonarQube, dan Artifactory.
c. Configuration Management
Manajemen konfigurasi berguna untuk menetapkan konfigurasi pada server atau
lingkungannya. Alat yang populer biasa kamu temukan seperti Puppet dan Chef.
d. Virtual Infrastructure
15

Amazon Web Services dan Microsoft Azure adalah contoh infrastruktur virtual.
Virtual Infrastructure ini disediakan oleh vendor cloud yang menjual insrastruktur
atau Platform as a Service (PaaS). Infrastruktur ini memiliki API yang memungkinkan
kamu membuat mesin baru yang terprogram dengan alat manajemen konfigurasi.
Ada juga private cloud di mana private infrastructure virtual memungkinkan kamu
menjalankan cloud di hardware sebagai data terpusat.
Alat ini dikombinasikan dengan alat otomatisasi untuk memberdayakan organisasi
yang melatih DevOps dengan kemampuan konfigurasi server tanpa jari di atas
keyboard. Jika ingin menguji kode baru, cukup mengirimkan kode ke infrastruktur
cloud untuk membangun lingkungan. Kemudian tes dijalankan tanpa adanya campur
tangan manusia.
e. Test Automation
Test automation sebenarnya sudah ada sejak lama. Pengujian yang diadopsi oleh
DevOps berfokus pada pengujian otomatis melalui pipeline build untuk memastikan
bahwa build deployable sudah dilakukan. Tools populer untuk tahapan ini adalah
Selenium dan Air.
4. Kelebihan dan Kekurangan
Penerapan metode DevOps memiliki banyak sekali kelebihan, akan tetapi terdapat
juga kekurangan juga dari penerapan metode ini.
a. Kelebihan
• Siklus pengembangan yang lebih pendek
• Meningkatkan kualitas dan fleksibilitas
• Biaya yang lebih efisien
• Kontrol Resiko dan Pemulihan yang lebih baik
• Dapat meningkatkan Praktik Keamanan
b. Kekurangan
• Penerapan Metode DevOps harus merubah kebiasaan atau kebudayaan dalam
pengembangan proyek
• Membutuhkan Software Engineering yang ahli
• Memerlukan kolaborasi yang kuat
16

Referensi
(n.d.). Retrieved from KanbanFlow: https://kanbanflow.com/
Ben, A. (n.d.). 10 Best Scrum Software Tools & Scrum Boards Of 2022. Retrieved
from The Digital Project Manager:
https://thedigitalprojectmanager.com/tools/best-scrum-software/
Dicoding. (2020, November 18). Apa itu DevOps? Berikut Penjelasan Lengkapnya.
Retrieved from Dicoding: https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-devops/
Kadas, A. K. (2022, Januari 3). Ketahui Awal Mula Metode Scrum, Yuk! Retrieved
from myskill.id: https://myskill.id/blog/dunia-kerja/awal-mula-metode-
scrum/
Musyaffa, I. (n.d.). Metode Pengembangan DevOps. Retrieved from Agus Hemanto:
https://agus-hermanto.com/blog/detail/metode-pengembangan-devops
Musyaffa, I. (n.d.). Metode Pengembangan Kanban. Retrieved from Agus Hermanto:
https://agus-hermanto.com/blog/detail/metode-pengembangan-kanban
Perdana, A. (2021, Mei 31). Kenalan dengan Metode Kanban dalam Project
Management, Yuk! Retrieved from glints.com:
https://glints.com/id/lowongan/mengenali-metode-kanban/#.YoRGh6hBw_5
Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2020). Software Engineering A Practitioner's
Approach. New York: McGraw-Hill Education.
Rahmalia, N. (2021, Mei 28). 7 Tahapan Metode Scrum, Kunci Project Management
Minim Kendala. Retrieved from Glint:
https://glints.com/id/lowongan/tahapan-metode-scrum/
Rahmat. (2019, Juli 27). Kelebihan dan Kekurangan pada SCRUM. Retrieved from
rachmat.id: https://rachmat.id/articles/kelebihan-dan-kekurangan-scrum
Sari, P. M. (2020, September 17). Peran Scrum dalam Implementasi Bisnis dan
Inovasi yang Adaptif Terhadap Perubahan. Retrieved from PT Mitra Integrasi
Informatika: https://www.mii.co.id/Insight/Listing/2020/09/17/05/22/Scrum

Anda mungkin juga menyukai