Disusun oleh:
RIJWAN
9882405219111022
REDI GUNAWAN
9882405219111033
Idealnya, seluruh tahapan metode scrum bisa diselesaikan dalam 7 hingga 30 hari.
Untuk itu, meeting perlu dilakukan untuk menentukan apa saja yang harus dikerjakan
dan siapa saja yang bertanggung jawab akan tiap-tiap pekerjaan dalam proses scrum.
d. Tunjuk Produk Owner
Selain scrum master, sebuah tim scrum juga harus memiliki product owner. Posisi
ini memiliki wewenang untuk memastikan tim membuahkan hasil yang sesuai dengan
keinginan klien. Biasanya, product owner berhubungan lebih sering dengan klien.
e. Buat Product Backlog
Product backlog adalah bagian penting dari tahapan metode scrum. Dalam product
backlog, ada semua kebutuhan dari user story yang diharapkan selesai dari suatu
proyek. Semakin penting suatu user story, posisinya semakin tinggi di daftar backlog.
Ada dua tipe work item dalam backlog, yaitu epic dan story. Epic adalah story level
tinggi yang tidak begitu mendetail. Sementara, story adalah kebutuhan yang lebih
detail mengenai apa saja yang perlu dikerjakan.
Product owner adalah orang yang memiliki hak untuk mengatur prioritas
dalam backlog sesuai dengan kebutuhan klien dan perusahaan.
f. Mulai Sprint
Tahap selanjutnya bagi tim scrum adalah mulai melakukan sprint. Kegiatan yang
dimulai sebagai tahap pertama dari metode scrum pada titik ini adalah mengerjakan
hal pertama di backlog. Sebuah tim harus mengadakan sprint meeting dan mulai
mengerjakan proyeknya.
g. Akhiri Sprint
Setelah suatu proyek selesai, tahap selanjutnya dalam metode scrum adalah
menutup sprint tersebut dan memulai yang baru. Perlu dilakukan evaluasi dari
proses sprint yang sudah selesai agar proses kerja bisa lebih efektif di waktu
mendatang.
3. Tools
a. monday.com
Monday adalah OS kerja kolaboratif yang digunakan oleh orang-orang seperti
Hulu, Adobe, GameLoft, BBC Studios, dan Universal. Alat yang penuh warna dan
ramah pengguna ini menekankan pentingnya kerja sama dengan fitur-fitur seperti
penjadwalan tim drag-and-drop, pembaruan kemajuan RAG, dan akses/berbagi
tamu yang sederhana. Paket gratis itu sendiri menyediakan papan tanpa batas,
200+ templat, lebih dari 20 jenis kolom, dan pemirsa gratis tanpa batas. Ini
memiliki aplikasi iOS dan Android yang bagus juga.
3
b. Zoho sprint
Zoho Sprints adalah alat manajemen proyek tangkas yang membantu tim Scrum
mengatur cerita pengguna, mengelola backlog, dan melacak kemajuan di Papan
Scrum. Ini adalah perangkat lunak Scrum sederhana dan bebas kekacauan yang
membantu tim untuk fokus pada pengiriman pekerjaan berkualitas tinggi.
c. Teamwork
4
Digunakan oleh lebih dari 20 ribu perusahaan, Teamwork adalah alat manajemen
proyek yang menyoroti akuntabilitas dan kolaborasi dengan pelacakan waktu,
manajemen beban kerja, serta templat dan otomatisasi. API Teamwork fleksibel
dan dapat diakses dengan modul bantuan mandiri yang berbeda untuk
memanipulasi data, membangun integrasi, menyesuaikan alur kerja
pengembangan produk, dan memvisualisasikan konten Anda. Tim lintas fungsi
yang berorientasi scrum akan menyukai kemampuan beradaptasi ini.
d. ClickUp
Papan Jira Scrum mengambil pembangkit tenaga perangkat lunak alur kerja ini
dan mengasahnya di sekitar kolaborasi tim dan pengiriman tambahan dimulai.
Beberapa fitur yang akan berguna bagi scrum master adalah kartu cerita pengguna
5
tangkas yang dapat dicetak, 25+ ekstensi dan filter tangkas, dan manajer templat
proyek yang tangguh. Atlassian memiliki Jira, Confluence, Trello, BitBucket,
SourceTree, Bamboo—sehingga cocok untuk perusahaan yang menginginkan
semuanya dalam satu ekosistem.
f. Targetprocess
VivifyScrum adalah alat manajemen proyek berbasis web yang dilengkapi dengan
pelatihan Scrum gratis melalui kursus VivifySCrum EDU—hanya salah satu dari
banyak manfaat tambahan yang akan dihargai oleh tim kecil dan pemula. Mereka
juga memiliki lisensi harga tetap untuk UKM yang mencoba menavigasi dunia
yang berkembang dari langganan aplikasi alur kerja bulanan. Selain itu, tim dari
semua ukuran akan menghargai papan gesit yang fleksibel, grafik burndown, dan
grafik metrik Scrum.
6
h. Axosoft
Axosoft adalah rangkaian perangkat lunak Scrum yang digunakan oleh Cisco,
Fujifilm, IBM, dan Oxfam. Fitur mereka termasuk pelacakan bug, meja bantuan,
dan alat wiki yang dirancang khusus untuk tim pengembang. Perencana Rilis
mereka sempurna untuk mengatur sprint dan Mode Peringkat mereka membantu
Anda menyusun peringkat item simpanan apa pun sesuai dengan prioritas. UI
modern dasbor sprint mereka dan visual tanpa bulu membuat tampilan data sekilas
sempurna dengan akses mudah ke fitur deep-dive.
i. Orangescrum
Orangescrum adalah solusi scrum cloud atau swakelola dengan alur kerja status
kustom, template proyek, papan Scrum dan Kanban, serta pelacakan manajemen
waktu dan sumber daya. Profesional manajemen dapat mengambil keuntungan
khusus dari fitur tambahan seperti alokasi sumber daya, manajemen cuti, template
rekrutmen, dan e-book manajemen proyek gratis mereka. Produk mereka juga
dilengkapi dengan aplikasi untuk iOS dan Android.
j. SwiftKanban
SwiftKanban adalah salah satu dari banyak alat X yang merupakan bagian dari
keluarga Digité dan sangat mudah dihubungkan dengan solusi mereka yang lain,
7
B. KANBAN
1. Sejarah Perkembangan
Metode Kanban pertama kali diperkenalkan oleh Taichi Ohno dari Perusahaan Toyota
di industry manufaktur Jepang di tahun 1950. Pada saat itu Kanban diartikan sebagai
papan nama atau visualisasi barang dari item inventaris yang digunakan dalam sistem
penjadwalan produksi Just in Time (JIT). Alasan utama di balik pengembangan teknik
Kanban adalah untuk menemukan dan mengusulkan suatu sistem yang dapat
menjamin pemeliharaan dan peningkatan sistem produksi.
Kanban pada dasarnya adalah mekanisme yang digerakkan oleh aliran tarikan
produksi JIT, dimana aktivitasi item/aktivitas pemrosesan dari hulu dipicu oleh sinyal
permintaan di hilir. Teknik Kanban telah terbukti sebagai teknik peningkatan produksi
dan menjamin kelancaran sistem produksi.
Kata Kanban dalam Bahasa jepang berarti waktu kosong (idle time). Dalam
pengertian Kanban sendiri adalah sistem penjadwalan kerja dengan memaksimalkan
produktivitas tim dengan mengurangi waktu kosong. Kanban juga memiliki beberapa
9
arti lain, salah satunya yaitu kartu atau papan nama untuk menvisualisasikan
pekerjaan, membuat alur kerja yang terstruktur, dan mengurangi pekerjaan yang
terbuang percuma serta memaksimalkan keefektifan dan efesiensi jadwal atau waktu
pengembangan.
Kanban digunakan untuk menvisualisasikan macam-macam tahapan dalam proses
pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu metode pengembangan Kanban
dapat mempermudah pemantauan pekerjaan pada saat proses pengembangan dan
meningkatkan kualitas dan nilai dari hasil pengembangan perangkat lunak.
2. Langkah-langkah
a. Visualisasikan pekerjaan
Dengan membuat suatu model visual dari semua pekerjaan dan alur pekerjaan dari
masing-masing tim. Hal ini akan mempermudah komunikasi dari tiap proses yang
dijalankan.
b. Membatasi pekerjaan dalam proses
Tak perlu menyusun penugasan yang banyak dalam tiap prosesnya, namun perlu
adanya pembatasan dalam setiap penugasan. Hal ini akan mengurangi waktu
pengerjaan dan memberikan hasil yang lebih maksimal.
c. Berfokus pada alur
Dengan membatasi tugas dalam tiap prosesnya, hal ini akan mengembangkan
kebijakan yang mampu mendorong tim. Metode Kanban yang dilakukan pun akan
menjadi lebih optimal.
10
Hal ini untuk meningkatkan kelancaran alur kerja, mengumpulkan metrik untuk
menganalisis alur kerja, dan bahkan mendapatkan indikator utama dari masalah di
masa yang akan datang dengan menganalisis proses tersebut.
d. Ketahui batasan
Ketika melaksanakan suatu proses, sering kali ditemukan masalah-masalah baru.
Kamu tentu harus memecahkan masalahnya agar proses dapat berjalan dengan baik.
Dalam melakukan inovasi untuk pemecahan masalah, kamu harus memahami batasan
dalam pengerjaan tersebut, sehingga apa yang kamu lakukan tidak tumpang tindih dan
mengganggu proses anggota tim lainnya.
e. Saling memberikan timbal balik
Setiap anggota tim dalam melaksanakan suatu proses perlu secara rutin memberikan
timbal balik.
Selain untuk melaporkan hal yang sedang dikerjakan, hal ini dalam menjalankan
metode Kanban dapat memberikan kesamaan persepsi terhadap yang dikerjakan. Hal
ini membuat tiap orang bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
f. Perbaikan terus-menerus
Metode Kanban yang diterapkan pada perusahaan akan menumbuhkan budaya
perbaikan terus-menerus. Seluruh tim mengukur efektivitas mereka dengan
memantau workflow, throughput, lead time, dan yang lainnya.
Lakukanlah eksperimen dan analisis hasilnya. Hal ini untuk mengetahui sistem seperti
apa yang meningkatkan efektivitas tim.
3. Tools
Kanban Flow
11
b. Kekurangan
❖ Perlu adanya kesamaan persepsi dan kesepakatan atau kontrak yang dibuat yang
menyatakan bahwa produksi yang akan dijalankan menggunakan sistem JIT.
Kesepakatan tersebut harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya
baik antara pihak manajemen dan pekerja maupun antara perusahaan dengan
pemasok atau konsumen. Apabila tidak terjadi kesepakatan sebelumnya,
dikhawatirkan akan mengalami hal-hal berikut ini:
✓ Antara pekerja dan manajemen tidak ada pengertian yang sama mengenai
produksi just in time, maka sasaran yang telah ditetapkan tidak akan
tercapai.
12
C. DEVOPS
1. Sejarah Perkembangan
DevOps diciptakan pada tahun 2009 oleh Patrick Debois, yang merupakan seorang
pengajar. Istilah ini dibentuk dengan menggabungkan “development” dan
“operations,” yang menyediakan titik awal untuk memahami apa yang biasanya orang
maksud ketika mereka mengatakan “DevOps.” Khususnya, DevOps bukan proses
atau teknologi atau standar. Banyak orang menyebut DevOps sebagai “budaya”.
Adapun penjelasan sejarah lainnya yaitu dimulai pada tahun 2009, dimana konferensi
pertama yang diberi nama “Devopsdays” diadakan di Ghent, Belgia. Konferensi ini
didirikan oleh seorang konsultan Belgia, yang merupakan manajer proyek dan praktisi
yang gesit Patrick Debois. Konferensi ini sekarang telah menyebar ke negara lain.
Kemudian pada tahun 2012, laporan State of DevOps disusun dan diluncurkan oleh
Alanna Brown di Puppet. Pada tahun 2014, laporan tahunan State of DevOps
diterbitkan oleh Nicole Forsgren, Gene Kim, Jez Humble dan lainnya. Pada tahun
2014 tersebut juga mereka menemukan bahwa adopsi DevOps terbilang semakin
cepat. Selain itu juga pada tahun 2014, Lisa Crispin dan Janet Gregory menulis buku
yang berjudul More Agile Testing, yang berisi bab tentang testing (pengujian) dan
DevOps. Dan akhirnya pada tahun 2015, Nicole Forsgren, Jez Humble dan Gene Kim
menemukan DORA: DevOps Research and Assessment. Istilah ini terus digunakan
ketika mencakup pengembangan teknologi hingga sekarang ini di tahun 2020.
13
2. Langkah-langkah
a. Continuous Integration
Continuous Integration merupakan layanan yang diberikan DevOps untuk
melakukan build dan automation testing. Kegiatan ini dikerjakan dengan
menggunakan tools berupa Source Code Repository (SCR) untuk menemukan error
code dan fixed code.
b. Continuous Delivery
Continuous Delivery selalu bekerja di dalam software development untuk merubah
kode. Proses ini dilakukan setelah Continuous Integration untuk menambah update
lebih banyak untuk aplikasi yang sedang berjalan.
c. Continuous Deployment
Setelah proses Continuous Integration-Delivery sudah dinyatakan dengan baik, tim
development dapat melihat perubahan yang terjadi pada environment test /
environment development / environment production.
d. Configuration Management
Proses ini berkaitan dengan system engineering yang bertujuan untuk maintain
konfigurasi sebuah produk. Configuration Management memungkinkan otomatisasi
dan standardisasi konfigurasi produk.
e. Infrastructure as a Code (IAAC)
IAAC adalah pekerjaan yang mana infrastruktur suatu produk didefinisikan melalui
kode yang dapat diprogram, distandarisasi, dan mudah dalam duplikasi. Melalui
IAAC, tim development dapat menambah mesin melalui satu baris kode.
14
f. Monitoring
Produk IT menjadi sangat baik karena adanya proses monitoring saat produk tersebut
digunakan oleh pengguna. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan
yang ada pada kode cukup berdampak pada produk dan penggunanya.
g. Logging
Centralized logging menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan DevOps.
Dengan menerapkan log aplikasi, kita developer bisa mengetahui produk yang dibuat
berjalan dengan baik atau tidak.
3. Tools
Amazon Web Services dan Microsoft Azure adalah contoh infrastruktur virtual.
Virtual Infrastructure ini disediakan oleh vendor cloud yang menjual insrastruktur
atau Platform as a Service (PaaS). Infrastruktur ini memiliki API yang memungkinkan
kamu membuat mesin baru yang terprogram dengan alat manajemen konfigurasi.
Ada juga private cloud di mana private infrastructure virtual memungkinkan kamu
menjalankan cloud di hardware sebagai data terpusat.
Alat ini dikombinasikan dengan alat otomatisasi untuk memberdayakan organisasi
yang melatih DevOps dengan kemampuan konfigurasi server tanpa jari di atas
keyboard. Jika ingin menguji kode baru, cukup mengirimkan kode ke infrastruktur
cloud untuk membangun lingkungan. Kemudian tes dijalankan tanpa adanya campur
tangan manusia.
e. Test Automation
Test automation sebenarnya sudah ada sejak lama. Pengujian yang diadopsi oleh
DevOps berfokus pada pengujian otomatis melalui pipeline build untuk memastikan
bahwa build deployable sudah dilakukan. Tools populer untuk tahapan ini adalah
Selenium dan Air.
4. Kelebihan dan Kekurangan
Penerapan metode DevOps memiliki banyak sekali kelebihan, akan tetapi terdapat
juga kekurangan juga dari penerapan metode ini.
a. Kelebihan
• Siklus pengembangan yang lebih pendek
• Meningkatkan kualitas dan fleksibilitas
• Biaya yang lebih efisien
• Kontrol Resiko dan Pemulihan yang lebih baik
• Dapat meningkatkan Praktik Keamanan
b. Kekurangan
• Penerapan Metode DevOps harus merubah kebiasaan atau kebudayaan dalam
pengembangan proyek
• Membutuhkan Software Engineering yang ahli
• Memerlukan kolaborasi yang kuat
16
Referensi
(n.d.). Retrieved from KanbanFlow: https://kanbanflow.com/
Ben, A. (n.d.). 10 Best Scrum Software Tools & Scrum Boards Of 2022. Retrieved
from The Digital Project Manager:
https://thedigitalprojectmanager.com/tools/best-scrum-software/
Dicoding. (2020, November 18). Apa itu DevOps? Berikut Penjelasan Lengkapnya.
Retrieved from Dicoding: https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-devops/
Kadas, A. K. (2022, Januari 3). Ketahui Awal Mula Metode Scrum, Yuk! Retrieved
from myskill.id: https://myskill.id/blog/dunia-kerja/awal-mula-metode-
scrum/
Musyaffa, I. (n.d.). Metode Pengembangan DevOps. Retrieved from Agus Hemanto:
https://agus-hermanto.com/blog/detail/metode-pengembangan-devops
Musyaffa, I. (n.d.). Metode Pengembangan Kanban. Retrieved from Agus Hermanto:
https://agus-hermanto.com/blog/detail/metode-pengembangan-kanban
Perdana, A. (2021, Mei 31). Kenalan dengan Metode Kanban dalam Project
Management, Yuk! Retrieved from glints.com:
https://glints.com/id/lowongan/mengenali-metode-kanban/#.YoRGh6hBw_5
Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2020). Software Engineering A Practitioner's
Approach. New York: McGraw-Hill Education.
Rahmalia, N. (2021, Mei 28). 7 Tahapan Metode Scrum, Kunci Project Management
Minim Kendala. Retrieved from Glint:
https://glints.com/id/lowongan/tahapan-metode-scrum/
Rahmat. (2019, Juli 27). Kelebihan dan Kekurangan pada SCRUM. Retrieved from
rachmat.id: https://rachmat.id/articles/kelebihan-dan-kekurangan-scrum
Sari, P. M. (2020, September 17). Peran Scrum dalam Implementasi Bisnis dan
Inovasi yang Adaptif Terhadap Perubahan. Retrieved from PT Mitra Integrasi
Informatika: https://www.mii.co.id/Insight/Listing/2020/09/17/05/22/Scrum