Anda di halaman 1dari 3

MAKSIMALISASI PEMASARAN PRODUK “KERIS” DESA AENG TONG-TONG

SEBAGAI LANGKAH KATALISASI EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR

Mata Kuliah / Kelas

METODOLOGI PENELITIAN / E

Dosen Pengampu :

Dr. Sumani, S.E., M.Si., CRA.

Disusun Oleh :

1. Diantika Fitriani Srirahayu 190810201055


2. Umi Imroatul Khasanah 190810201056
3. Latifah Istiqomah 190810201060
4. Moh. Zadul Washil 190810201104

PRODI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021
Latar Belakang

Setiap desa memiliki sejarah yang merupakan cerminan dari ciri khas atau karakter
dari suatu desa. Sejarah serimg kali menjadi cerita rakhyat yang di wariskan secara turun
temurun. Dalam hal ini, nama Desa Aeng Tong-Tong juga memiliki arti dan filosofi yang
sudah diketahui oleh masyarakat sekitar yang di wariskan secara turun temurun dari mulut ke
mulut.

Keris adalah karya nenek moyang anak bangasa yang pembuatannya menggunakan
proses teknik tempa lipat. Yang artinya, keris tersebut dilakukan dengan dengan cara dilipat,
dibakar, dan ditempa secara berulang-ulang yang pada akhirnya menghasilkan bermacam-
macam bentuk bilah keris dengan beragam variasi yang dihiasi tatanan motif pamor yang
sangat unik, berkarakteristik dan indah pastinya. Keris dibuat dan menjadi warisan budaya
hampir di seluruh wilayah Nusantara, seperti di Sumenep ujung timur pulau Madura.
Keberadaan keris ini hampir seluruh lapisan masyarakat ikut melestarikan baik dari
masyarakat biasa, pejabat, hingga kolektor keris.

Pengrajin keris di Desa Aeng Tong-Tong awalnmya belajar membuat keris secara
otodidak, mereka hanya melihat dan memperhatikan para pengarajin keris bekerja dan
mempraktekkan sendiri apa yang mereka lihat. Hingga sampai saat ini, Keris di di Desa Aeng
Tong-Tong memiliki ciri khasnya tersendiri. Hasil karya keris di Desa lain hanya berfokus
pada kegunaan sebagai senjata saja, sedangakan di Desa Tong-Tong tersebut keris ini selain
digunakan sebagai senajata jugfa bisa di fungsikan sebagai hasil karya seni, dimana hal itu
dikarenakan pengrajin keris di Desa tersebut memfokuskan hasil karya mereka dengan
menambahkan seni dalam karya mereka. Beberapa ciri khas dari keris tersebut yaitudapat
dilihat dari variasi dan keunikan corak,bentuk dan pamor atau ukiran yang terdapat pada
permukaan keris. Setiap keris tersebut yang dibuat sudah memiliki keunikan serta
kerumitannya tersendiri, karena setiap pengrajin keris di Aeng Tong-Tong memiliki teknik
khusus dalam pembuatan keris

Desa Aeng Tong-Tong disini merupakan desa yang menghasilkan keris dalam jumlah
yang banyak, keris yang dihasilkan di desa tersebut memiliki kualitas yang tidak kalah bagus
dengan keris yang berasal dari daerah lain. Menurut para pengrajin keris di desa ini,
pekerjaan membuat keris adalah pekerjaaan yang mampu meningkatkan perekonomian
keluarga mereka. Yang mana, untuk penjualannya diberi harga yang bervariasi sesuai dengan
jenis dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan keris tersebut. Seperti contohnya, keris
yang istimewa dibandrol dengan harga yang fantastis, hal tersebut disebabkan oleh pola
ukiran yang terdapat pada keris memiliki nilai yang tinggi.

Walaupun demikian masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang


perkembangan, hingga karakteristik keris di daerah Sumenep. Hal itu disebabkan salah
satunya oleh kurangnya ketersediaan buku yang membahas tentang keris Sumenep. Karena
pada dasarnya, pengetahuan tentang keris Sumenep selama ini hanya dipahami oleh orang-
orang tertentu saja.Pengetahuan tentang keris Sumenep dipelajari melalui tradisi lisan berupa
pengetahuan yang dituturkan dari satu generasi ke generasi berikutnya yaitu para keturunan
bangsawan Sumenep, pengrajin keris, pedagang keris, hingga kolektor keris.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud keris?


2. Bagaimana Karakteristik keris desa Aeng tong-tong?
3. Berapa jumlah pendapatan masyarakat sekitar dari kerajinan keris?
4. Bagaimana langkah pemasaran sebagai upaya maksimalisasi produk keris Desa Aeng
tong-tong?

Anda mungkin juga menyukai