Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING

STATISTIKA EKONOMI 2 B

DOSEN PENGAMPU:

Tatok Endhiarto, S.E, M.Si.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

Putri Ayu Lestari 190810201022


Diantika Fitriani Srirahayu 190810201055
Umi Imroatul Khasanah 190810201056
Latifah Istiqomah 190810201060
Ricky Oktavian Perdana Putra 190810201244
Rayga Maulana Atmana 190810201250

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
1|Page
UNIVERSITAS JEMBER

2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “ Sampling dan Distribusi Sampling ”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Statistika Ekonomi 2 B.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan
maupun pada materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi, khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan tugas dan bimbingan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu.

Selasa, 28 September 2020

Penulis

2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
2|Page
DAFTAR ISI

3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
3|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu statistika berperan penting dalam kehidupan manusia terutama pada era seperti
sekarang ini. Data statistik merupakan suatu pengetahuan yang terkait dengan teknik-teknik atau
cara-cara pengolahan data, penganalisaan data, penarikan data, dan penyajian data - data
tersebut dalam bentuk angka, sehingga bisa digunakan sebagai informasi untuk berbagai
keperluan seperti dasar dalam pengambilan keputusan.
Statistika terdiri dari berbagai bidang salah satunya yaitu bidang inferensia statistik.
Inferensia statistik yaitu bidang yang membahas generalisasi atau penarikan kesimpulan dan
prediksi atau peramalan. Generalisasi tersebut melibatkan sample, sehingga jarang menggunakan
populasi. Pendataan seluruh populasi disebut sensus, dan pendataan sebagian anggota populasi
atau pengambilan sampel disebut sampling.

4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
4|Page
Tujuan dari pengambilan sampel adalah Mengurangi jumlah objek atau orang yang
diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang sangat banyak jumlahnya. Menonjolkan
sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual diabaikan. (Soegeng dalam Tahir,
2011:37).
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001:
56).Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative (Margono,2004).
Dari tujuan pengambilan sample dan informasi mengenai teknik sampling tersebut,
diketahui bahwa dengan menggunakan pendataan sebagian populasi atau sampling dapat
memberikan informasi dan kesimpulan yang dibutuhkan dengan mengurangi jumlah objek atau
orang tanpa harus melakukan pendataan dari seluruh objek atau populasi. Namun, apabila
sampling dijalankan secara ceroboh dan memilih jenis sampel yang tidak sesuai dengan tujuan
maka hal tersebut membuat informasi dan kesimpulan yang didapatkan dari sampling menjadi
tidak benar dan relevan. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sampling ?


2. Apa saja macam – macam sampling ?
3. Bagaimana teknik penentu jumlah sampel ?
4. Apa yang dimaksud distribusi sampling ?
5. Apa saja jenis – jenis distribusi sampling ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang diatas, Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan
makalah ini yakni :
1. Untuk mengetahui pengertian sampling
2. Untuk mengetahui macam – macam sampling
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik penentu jumlah sampel
4. Untuk mengetahui pengertian distribusi sampling
5. Untuk mengetahui jenis – jenis distribusi sampling

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini diantara lain :
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
5|Page
1. Mahasiswa/i dapat memahami pengertian sampling, macam – macam sampling,
bagaimana teknik penentu jumlah sampel, pengertian distribusi sampling, dan jenis – jenis
distribusi sampling
2. Untuk dijadikan referensi tambahan materi sampling dan distribusi sampling dalam
penulisan makalah yang selanjutnya.

BAB 2
PEMBAHASAN

6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
6|Page
A. Pengertian
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang dianggap dapat
memiliki karakteristik tertentu yang dianggap dapat mewakili populasi. Populasi artinya jumlah
semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diamati atau diteliti.
Unit-unit dari populasi bisa berupa populasi hewan, populasi manusia, dll. Sedangkan hasil
perhitungan dengan menggunakan data sampel dinamakan statistik. Dan hasil perhitungan
berdasarkan populasi dinamakan populasi. Sedangkan Teknik sampling adalah teknik yang
dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan
dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek
penelitian.
Menurut para ahli :
 Sugiyono (2001: 56)
Teknik sampling merupakan serangkaian teknik yang biasanya dipergunakan untuk
pengambilan sampel dalam sebuah penelitian.
 Margono (2004)
Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

B. Macam – Macam Sampling

Sampel atau contoh merupakan bagian dari populasi. Macam – macam sampling ada 2,yaitu :
1. Sampling Random (Acak)
Sampling random adalah teknik pengambilan sampel, dimana setiap elemen populasi
memiliki peluang yang sama untuk dipilih dan memiliki sifat yang obyektif.

a. Sampling random sederhana (simple random sampling)

Sampling random sederhana adalah bentuk sampling random yang sifatnya sederhana, tiap
sampel berukuran sama, dan memiliki sifat yang sama untuk terpilih dari populasi. Sampling
random sederhana dilakukan apabila :
Elemen – elemen populasi yang bersangkutan homogen.
Hanya diketahui identitas identitas dari satuan-satuan individu atau elemen dalam
populasi,Sedangkan keterangan lain mengenai populasi, seperti derajat
keseragaman,  pembagian dalam  golongan-golongan tidak diketahui,  dan
sebagainya.
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
7|Page
Sampling random sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan  dua metode, yaitu metode
undian dan metode tabel random.

1.   Metode Undian
Metode undian adalah yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan pola pengundian. 
proses pengerjaannya ialah sebagai berikut:
  Memberi kode nomor urut pada semua elemen populasi pada gambar kertas-kertas
kecil
  Menggulung lembar kertas-kertas kecil kemudian memasukkannya ke dalam kotak,  
mengocoknya dengan rata,  dan mengambilnya satu persatu.
  Hasil undian itu merupakan sampel yang dipilih.  metode undian hanya cocok untuk
jumlah populasi yang kecil.

2. Metode tabel random


Metode tabel random adalah metode yang prosesnya dilakukan dengan menggunakan
tabel bilangan random. tabel bilangan random adalah tabel yang dibentuk dari bilangan biasa
yang diperoleh secara berturut-turut dengan sebuah proses random serta disusun ke dalam
suatu tabel.
Proses pengerjaannya ialah sebagai berikut:
  Memberi nomor urut( dimulai dari 1)  pada semua elemen populasi, sebanyak elemen
tersebut.
  Secara acak, memilih salah satu halaman tabel bilangan random,  demikian pula
dengan pemilihan kolom dan baris nya
  Nomor-nomor yang terpilih dari tabel tersebut merupakan nomor-nomor dari sampel.
apabila nomor  sampel sudah terpilih atau muncul,  kemudian muncul lagi,   maka
nomor itu dilewati.

b. Sampling Berlapis( Sampling Stratified)


Sampling berlapis adalah  bentuk sampling random yang populasi atau elemen
populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata.   sampling stratified
dilakukan apabila: 

8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
8|Page
 Elemen-elemen populasi heterogen
 Ada kriteria yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk stratifikasi populasi ke
dalam stratum stratum,   misalnya variabel yang akan diteliti
  Ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang akan digunakan untuk
stratifikasi
 Dapat diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan individu dari setiap stratum dalam
populasi
Proses Pengerjaannya ialah sebagai berikut :
  Membagi populasi menjadi beberapa  stratum
  Mengambil sebuah sampel random dari setiap stratum.  banyaknya unsur yang dipilih
dari setiap  stratum boleh sebanding atau tidak sebanding dengan jumlah stratum
dalam populasinya.   jika pengambilan banyaknya unsur tiap stratum sebanding
dengan ukuran-ukuran setiap stratum dan pengambilannya dilakukan secara random, 
dinamakan proportional random sampling
  Menggabungkan hasil dari pengambilan sampel tiap stratum,  menjadi satu sampel
yang diperlukan. 

c. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah bentuk sampling random yang mengambil elemen-elemen
yang akan diselidiki berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara
teratur. sampling sistematis dilakukan apabila:
 Identifikasi atau nama dari elemen-elemen dalam populasi itu terdapat dalam suatu
daftar, sehingga elemen-elemen tersebut dapat diberi nomor urut.
 Populasi memiliki pola beraturan, seperti blog-blog dalam kota atau rumah-rumah
pada suatu ruas jalan.
Proses pengerjaannya adalah sebagai berikut :
  Jumlah Elemen dalam populasi dibagi dengan jumlah unsur yang diinginkan dalam
sampel,  sehingga terdapat sub  populasi sub  populasi yang memiliki jumlah Elemen
yang sama ( memiliki interval yang sama).
  dari sub populasi pertama dipilih sebuah anggota dari sampel yang dikehendaki,
biasanya dengan menggunakan tabel bilangan random.

9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
9|Page
  anggota dari sub sampel pertama yang  terpilih digunakan sebagai titik acuan ( awal) 
untuk memilih sampel berikutnya, pada setiap jarak interval tertentu.

d. Sampling Kelompok (Sampling Cluster)


Sampling kelompok adalah bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi
beberapa kelompok (cluster)  dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, seperti seperti
batas seperti batas-batas batas batas alam dan administrasi pemerintah.
Proses pengerjaannya adalah sebagai berikut:
  populasi ke dalam beberapa sub kelompok
  memilih satu atau sejumlah kelompok dari kelompok-kelompok tersebut.  pemilihan
kelompok-kelompok itu dilakukan secara random.
  menentukan sampel dari satu atau sejumlah kelompok yang terpilih,  secara random.
Antara sampling cluster  dan sampling stratified terdapat perbedaan dari  cara pengambilan
sampelnya.  pada sampling sampelnya diambil dari cluster yang terpilih,  sedangkan pada
sampling stratified sampelnya diambil dari seluruh stratum.

2. Sampling Non Random (Sampling Tidak Acak)


Sampling non random atau sampel non probabilitas adalah cara pengambilan sampel
yang semua objek atau elemen populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel.  memiliki sifat subjektif atau kurang objektif.  hal itu disebabkan pada
waktu sampel diambil dari populasi, probabilitas tidak diikutsertakan, tetapi berdasarkan
aspek pribadi seseorang. yang termasuk sampling non random,   antara lain sampling kuota, 
sampling pertimbangan, dan sampling seadanya.
a.   Sampling kuota
Sampling kuota adalah bentuk sampling dan random yang diperinci kan terlebih dahulu
segala sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan sampel.  dengan demikian, petugas
hanya mengumpulkan data mengenai sesuatu yang telah dirinci.  akan tetapi,  pengambilan
unit sampingnya ditentukan oleh si petugasnya.
Contoh:
Sebuah kawasan dihuni oleh 1.000 KK.  dalam rangka penelitian, diperlukan 50 KK dalam
kategori umur dan pendapatan tertentu.  dalam penentuan sampel  sebanyak  50 KK itu,
Petugas melakukannya atas pertimbangan sendiri. 
b. Sampling Pertimbangan
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
10 | P a g e
Sampling pertimbangan adalah Bentuk sampling random yang pengambilan sampelnya 
ditentukan Oleh peneliti berdasarkan pertimbangan atau kebijaksanaannya. Cara samping
pertimbangan cocok untuk studi kasus.
Contoh :
Dari penyebaran 100 kuesioner,  ternyata yang kembali hanya 30 (30%).  berdasarkan
pertimbangan tertentu dari  peneliti  atau ahli,  diputuskan Untuk menggunakan 30 kuesioner
tersebut sebagai data sampel.
c.  Sampling seadanya
Sampling seadanya adalah  bentuk sampling non random yang pengambilan sampelnya
dilakukan seadanya atau berdasarkan kemudahannya mendapatkan data yang diperlukan. 
pada sampling seadanya, tingkat  kerepresentatifan  sampel tidak perlu diperhatikan
Contoh:
Pengambilan sampel mengenai ramalan tentang partai yang akan menjadi pemenang pada
pemilu yang akan datang. pengambilan sampel dilakukan dengan mengumpulkan opini 
masyarakat,  dalam hal ini adalah orang-orang yang yang lewat pada suatu jalan.  orang
orang  yang lewat tersebut tidak merupakan bagian  representative dari keseluruhan
masyarakat yang berhak memilih.

11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e
11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai