Anda di halaman 1dari 2

NAMA :

NIM :

Tugas 1

Rekan-rekan mahasiswa semuanya.


Jawablah pertanyaan berikut ini dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk pengerjaan tugas!
Uraikanlah bagaimana eksistensi Pemerintahan Daerah dan permasalahannya dalam negara
kesatuan ?
Petunjuk pengerjaan:
1. Pembahasan meliputi konsep-konsep pokok terkait keberadaan pemerintahan daerah, dasar
hukum, pembentukannya, kewenangan daerah, organisasi , sumber daya, dan lain sebagainya.
2. Identifikasilah permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul sehubungan dengan design
pemerintahan daerah di Indonesia
3. Jika Anda merujuk pada peraturan perundang-undangan, gunakanlah yang terbaru.
4. Jika Anda merujuk referensi, cantumkanlah sesuai dengan kaidah penulisan artikel ilmiah.
5. Di akhir pembahasan, Anda harus menyertakan daftar pustaka.
6. Format penulisan :
1. Jenis huruf Times New Roman
2. Spasi 1 (satu), Font 12, A4
3. Tulisan dalam 1 (satu) halaman
4. Sumbernya dicantumkan (daftar referensi) dengan menggunakan APA style.
5. Tidak boleh hasil plagiat, jika terbukti plagiat diberi nilai 0
(nol). Selamat Mengerjakan.

Berdasarkan UUD 1945, wilayah Indonesia adalah negara kesatuan sebagai republik. Sesuai
dengan pengaturan Pasal 4 ayat (1) UUD 1945, dalam penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan
bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan administratif. Mengingat luasnya
wilayah Indonesia, maka UUD 1945 dan revisinya telah memberikan landasan bagi
penyelenggaraan pemerintahan teritorial di Indonesia. Sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari
premis yang telah ditetapkan, unit otoritas publik di bawah focal government, khususnya daerah
dan wilayah/kota, memiliki kapasitas wajib dan diskresi. Pemerintah kota yang dikelola negara
bagian. Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memiliki empat aspek
penting yang perlu diperhatikan, yang meliputi hubungan kekuasaan, kemapanan, uang, dan
manajemen. Hubungan kekuasaan antara lembaga legislatif fokal dan legislatif di sekitarnya,
sebagaimana diatur dalam UU No. 22 Tahun 1999. Kemudian lagi, pemberian kemerdekaan
yang luas kepada negara-negara tetangga, yang telah diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004,
juga telah menimbulkan berbagai misteri yang berkembang dan administrasi. Memang, bahkan
di daerah-daerah tertentu itu mendorong akhir bahwa kekecewaan terhadap kemerdekaan lokal
tercermin tanpa jejak korespondensi politik, ketanggapan lingkungan dan tanggung jawab di
dekatnya. Kemandirian daerah berencana memperluas kerjasama dan tanggung jawab publik
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kepastian investasi daerah sebagai pedoman lingkungan
belum menjadi kebutuhan dan komitmen pemerintah daerah terdekat. Persiapan dan perencanaan
yang sedang berkembang, misalnya, masih dipandang hanya dominan oleh otoritas publik dan
realitasnya harus disembunyikan dari masyarakat. Kemudian lagi, kesempatan bagi daerah
setempat untuk berlatih kontrol. Pemerintah Daerah, dilaksanakan dengan kerangka
dekonsentrasi berdampingan dengan desentralisasi, dan memiliki wilayah, khususnya pemekaran
dan masyarakat. (Farid et al., 2017) Pemerintah Daerah merupakan akibat dari pembangunan
oleh Pemerintah, bahkan dapat dibatalkan oleh Pemerintah melalui interaksi yang sah apabila
daerah tersebut tidak dapat mempraktekkan kemandiriannya setelah melalui penguatan bantuan;
dalam hal desentralisasi, di wilayah Indonesia dibentuk Provinsi dan di Provinsi Kabupaten dan
Kota dibentuk daerah yang mandiri; Sebagai hasil dari kualitas fokus 1 dan 2 maka strategi
desentralisasi sudah siap dan dibentuk oleh Pemerintah, sedangkan pelaksanaan kemerdekaan
provinsi diselesaikan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
mengikutsertakan daerah setempat sebagai kesan administrasi berbasis popularitas. organisasi
dan tidak tunduk satu sama lain. Dalam merinci dan membentuk pendekatan teritorial, kedua
lembaga bekerja sama dalam rasa asosiasi. Padahal, pada jam (eksekusi). Kedua lembaga
tersebut memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Kepala Daerah melaksanakan penataan wilayah
dan DPRD melakukan pendekatan provinsi. Untuk mengakui administrasi yang hebat, standar
administrasi lingkungan yang menarik, produktif, lugas, aturan mayoritas, partisipatif dan
bertanggung jawab diambil. Oleh karena itu, keterhubungan antara Kepala Daerah, DPRD, dan
Masyarakat Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang seimbang sangat
dibutuhkan. Pemerintah provinsi akan mencerminkan tiga hal, yaitu: kuantitas tingkat, jumlah
unit bantalan setiap tingkat, dan penyebaran kewajiban di dalam dan antar tingkat. Secara lebih
rinci, Boyne mengklarifikasi bahwa jumlah tingkat pemerintahan terdekat dipengaruhi oleh:
ruang negara, populasi, jumlah "unit dasar" pemerintah lingkungan, dan tingkat sentralisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Farid, M., Antikowati, A., & Indrayati, R. (2017). Kewenangan Pemerintah Daerah dan
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Potensi Daerah. E-Journal Lentera Hukum, 4(2), 95.
https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i2.5128

Anda mungkin juga menyukai