Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan ragam metode pendekatan penelitian

Pada umumnya pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan Penelitian hukum
normatif adalah terdiri dari 5 (lima) pendekatan yakni pendekatan perundang- undangan (statute
approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan historis (historical
approach), pendekatan Kasus (case approach) dan pendekatan perbandingan (comparative
approach)

1. Pendekatan perundang-undangan (statute approach) merupakan penelitian yang


mengutamakan bahan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan sebagai bahan
acuan dasar dalam melakukan penelitian. Pendekatan perundang-undangan (statute
approach) biasanya di gunakan untuk meneliti peraturan perundang-undangan yang
dalam penormaannya masih terdapat kekurangan atau malah menyuburkan praktek
penyimpangan baik dalam tataran teknis atau dalam pelaksanaannya dilapangan.
2. Pendekatan konseptual (conceptual approach) merupakan jenis pendekatan dalam
penelitian hukum yang memberikan sudut pandang analisa penyelesaian permasalahan
dalam penelitian hukum dilihat dari aspek konsep-konsep hukum yang
melatarbelakanginya, atau bahkan dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam
penormaan sebuah peraturan kaitannya dengan konsep- konsep yang digunakan.
3. Pendekatan historis (historical approach) adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengetahui nilai-nilai sejarah yang menjadi latar belakang serta yang berpengaruh
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah peraturan perundang-undangan.
Pendekatan historis (historical approach) ini banyak digunakan untuk meneliti dan
menelaah tentang sejarah kaitannya dengan pembahasan yang menjadi topik dalam
pembahasan dalam penelitian hukum
4. Pendekatan Kasus (case approach) adalah salah satu jenis pendekatan dalam penelitian
hukum normatif yang peneliti mencoba membangun argumentasi hukum dalam
perspektif kasus konkrit yang terjadi dilapangan, tentunya kasus tersebut erat
kaitannya dengan kasus atau peristiwa hukum yang terjadi di lapangan
5. Pendekatan perbandingan (comparative approach) merupakan jenis pendekatan yang
peneliti mencoba untuk membandingkan baik dengan negara-negara lain maupun dengan
peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dalam satu negara. Untuk itu dalam penelitian ini
dikenal dengan 2 Pendekatan perbandingan (comparative approach), yakni pendekatan
perbandingan makro (macro comparative approach) serta pendekatan perbandingan
mikro (microcomparative approach)
TENTUKAN PENDEKATAN PENELITIAN YANG PALING RELEVAN DIGUNAKAN
PADA WACANA PERTAMA ?
Persoalan “bawaan” negara hukum adalah potensi disharmonis regulasi yang mengakibatkan apa
yang disebut Richard Susskind sebagai hyper regulations atau istilah yang kemudian populer
disebut obesitas hukum. Selain meningkatnya peran pengadilan dalam menentukan validitas
setiap regulasi maupun kebijakan negara, ternyata penyusunan regulasi yang dilakukan secara
TSM (tidak terstruktur dan tidak sistematis namun masif) merupakan bom waktu bagi
penyelenggaraan negara hukum yang demokratis. Dengan dianutnya konsepsi negara hukum
yang berarti berujung kepada kepastian hukum, persamaan di hadapan hukum, dan perlindungan
hak asasi manusia akan menjadi ilusi semata apabila tatanan regulasi mengalami obesitas.
Regulasi yang saling tumpang (dan tumbang) tindih (serta menindih) merupakan faktor akut
yang justru melahirkan ke (tidak) pastian hukum, kesenjangan perlakuan dihadapan hukum, dan
alienisasi HAM.
secara singkatnya isi dari wacana disoal diatas seperti itu, jika dilihat dari pendekatan penelitian
yang paling relevan untuk kasus ini , menurut saya adalah memakai Pendekatan Kasus (case
approach) , hal ini yang dimana secara singkat pendekatan kasus dimana peneliti mencoba
membangun argumentasi hukum dalam perspektif kasus konkrit yang terjadi dilapangan,
tentunya kasus tersebut erat kaitannya dengan kasus atau peristiwa hukum yang terjadi di
lapangan. dilihat dari wacana diatas yang saya beri cetak tebal diterangkan bahwa " hal ini sudah
sering muncul dalam bahasan dan keprihatinan karena ribuan aturan itu akhirnya bermasalah " ,
melihat hal ini disimpulkan bahwa sudah terdapat banyak kasus kasus serupa yang terjadi
sebelum sebelumnya, yang pastinya sudah ada penyelesaiannya, dimana ketika akhir dari
penyelesaian tersebut diterima banyak orang, maka akan bisa digunakan untuk bahan
pertimbangan penyelesaian kasus yang ini, seperti contoh jika dulu ada kasus serupa yaitu
banyaknya aturan baru yang terkesan memperumit dan tidak sejalan dengan aturan diatasnya,
dan penyelesaiannya adalah menghapus aturan yang tidak sesuai dan mengkahi ulang aturan
yang sesuai., jika ini dapat memuaskan banyak orang , maka ini layak untuk dibuat
pertimbangan untuk penyelesaian kasus yang sekarang.

2. Jelaskan menurut saudara, berdasarkan latar Belakang diatas pendekatan penelitian


apa yang paling cocok dalam melakukan penelitian tersebut!

MENGHARMONISKAN UNDANG-UNDANG MELALUI OMNIBUS LAW MODEL


INDONESIA

Setiap negara yang dibentuk, selalu memiliki tujuan. Indonesia salah satunya, dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945, menjelaskan tujuan negara Indonesia, yaitu:

 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


 memajukan kesejahteraan umum,
 mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
 ikut melaksanakan ketertiban dunia

Dari keempat tujuan negara Indonesia, upaya memajukan kesejahteraan umum, merupakan ide
Welfare State (negara kesejahteraan). Dengan begitu, negara mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan hidup sandang, pangan dan papan. Tentunya upaya ini
dilakukan dengan meningkatkan pembangunan ekonomi di segala bidang, dengan mengupayakan
peningkatan pendapatan negara.
pendekatan penelitian yang paling tepat adalah Pendekatan historis (historical approach).
Pendekatan ini dilakukan dalam kerangka untuk memahami filosofi aturan hukum dari waktu ke
waktu, serta memahami perubahan dan perkembangan filosofi yang melandasi aturan hukum
tersebut. pendekatan ini menurut saya cocok untuk mengkaji hal hal yang berbau kebudayaan
adat seperti salah satunya masyarakat hukum adat, pendekatan ini akan menieliti mendalam
tentang hukum yang berlaku pada saat awal masyarakat hukum adat sampai saat ini, dan
menyimpulkan apakah seiring berkembangnya waktu kebudayaan adat tetap dipertahankan dan
dilindungi atau semakin memudat dalam segi hukumnya. dalam pendekatan ini nilai nilai
sejarah sangat berpengaruh.
3. Jelaskan menurut saudara, berdasarkan Jurnal diatas pendekatan penelitian apa yang
paling cocok dalam melakukan penelitian tersebut! wacana ketiga

KONSTITUSIONALITAS PEMBATALAN PERATURAN DAERAH DAN URGENSI


REVISI PENGATURAN PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

Dimulai dari inisiatif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dkk.,
dilakukanlah pengujian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
terhadap UUD 1945. Hasilnya, Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan para Pemohon
untuk sebagian, khususnya terkait norma pengujian atau pembatalan Perda kabupaten/kota.
Mahkamah Konstitusi dalam Putusan 137/PUU-XIII/2015, bertanggal 5 April 2017 tegas
menyatakan pengujian atau pembatalan peraturan daerah (Perda) kabupaten/kota menjadi ranah
kewenangan konstitusional Mahkamah Agung.

Inisiatif tersebut dilanjutkan oleh Abda Khair Mufti, dkk yang menguji norma pengujian atau
pembatalan Perda provinsi pada undang-undang yang sama. Dengan mendasarkan pada
pertimbangan hukum Putusan Nomor 137/PUU-XIII/2015, pembatalan Perda provinsi melalui
mekanisme executive review juga dinyatakan Mahkamah Konstitusi bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Hal demikian
tertuang dalam Putusan Nomor 56/PUU-XIV/2016, bertanggal 14 Juni 2017

untuk kasus ini pendekatan yang tepat menurut saya adalah Pendekatan perundang-undangan
(statute approach), pendekatan ini mengutamakan bahan hukum yang berupa peraturan
perundang-undangan sebagai bahan acuan dasar dalam melakukan penelitian. hal ini tepat untuk
mengkaji kasus diatas, dimana sejalan dengan wacana diatas untuk membentuk undang undang
harus taat dengan berbagai aspeknya da salah satu aspek terpeting adalah undang undang lainya
dan undang undang yang beradai diatasnya yang dapat dilihat di hierarki peraturan perundangan
di indonesia.

sumber referensi :
• BMP metode penelitian hukum
• materi inisiasi
• https://www.saplaw.top/pendekatan-perundang-undangan-statute-approach- dalam-
penelitian-hukum/

Anda mungkin juga menyukai