Berdasarkan penjelasan ini, jika dikaitkan dengan kasus Harmonisasi dan Sinkronisasi Regulasi Agraria di
atas, maka kita dapat menggunakan pendekatan perundang-undangan dan Pendekatan Historis untuk
masalah yang dihadapi. Dengan pendekatan perundang-undangan maka kita akan memahami hierarki,
asas-asas dalam peraturan perundang-undangan, materi muatan undang-undang dan interpretasinya,
sehingga tidak mungkin peraturan dibawah akan bertolak belakang dengan peraturan di atasnya, jika
demikian maka peraturan dibawahnya batal demi hukum. Atau dapat menggunakan pendekatan historis
dimana dengan mengacu pada pendapat Satjpto Rahardjo, lembaga hukum yang dibentuk untuk tujuan
apa, fungsinya, perubahannya, diperlukan atau tidak dan bagaimana pola perkembangan umum yang
dijalani oleh lembaga hukum dari system hukum tertentu. Jika ini dipahami maka peraturan yang
tumpang tindih tersebut tidak akan mungkin terjadi.
Sumber :