Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SELI SARASWATI

NIM : 030969146

Manajemen keuangan sektor publik

Nomor 1

Manajemen keuangan publik dapat didefinisikan sebagai sistem untuk menghasilkan dan
mengendalikan sumber daya keuangan publik untuk pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Manajemen keuangan publik meliputi perencanaan dan penganggaran, akuntansi dan pelaporan,
pengendalian internal, audit dan pengawasan eksternal, antara lain dengan maksud untuk:
meningkatkan ketersediaan manfaat (benefit) untuk jumlah warga yang terbesar; mendukung
pemerintahan yang baik (good governance); dan memfasilitasi pencapaian 3 tujuan anggaran disiplin
agregat fiskal, alokasi sumber daya secara efektif untuk prioritas dan pelayanan yang efisien

gambar di atas, MKP melibatkan organisasi publik seperti kantor presiden, kementerian keuangan,
kementerian sektoral, pemerintah daerah, partai politik, lembaga legislatif, akademisi dan masyarakat
sipil. Lingkup MKP terdiri dari kegiatan-kegiatan.

Realisasi anggaran merupakan proses pelaksanaan segala sesuatu yang telah direncanakan dan
dianggarkan oleh organisasi publik. Audit merupakan kegiatanpemeriksaan terhadap kegiatan
yangdilakukan oleh organisasi publik untuk mengetahui pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas
pengelolaan dana masyarakat, dengan membandingkan hasil pencapaian program, fungsi atau kegiatan
sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.
Nomor 2

Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan keputusan pengelolaan
keuangan dan aset keuangan. Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah memperoleh keuntungan
yang maksimal melalui sumber daya keuangan yang tersedia. Lingkup manajemen keuangan dimulai dari
pencarian sumber keuangan, cara penggunaan keuangan yang diperoleh, serta pembagian laba sebagai
hasil dari pengelolaan keuangan. Manajemen keuangan dapat diadakan secara individu maupun melalui
perusahaan.

Pengambilan keputusan di dalam manajemen keuangan mengandalkan data-data akuntansi khususnya


informasi yang ada pada laporan keuangan. Ruang lingkup pengambilan keputusan di dalam manajemen
keuangan terbagi menjadi kebijakan keuangan, kebijakan investasi dan kebijakan dividen. Manfaat dari
manajemen keuangan adalah memberikan kesejahteraan kepada para pemegang sumber daya
keuangan. Penerapan manajemen keuangan diantaranya pada lembaga keuangan, industri, dan
pemerintahan khususnya sektor publik.

Salah satu tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan lain
dari manajemen keuangan adalah meminimalkan penggunaan biaya perusahaan. Manajemen keuangan
juga bertujuan memberikan laba kepada pemegang saham secara maksimal dinilai dari harga saham.
Selain itu, manajemen keuangan juga bertujuan untuk menyiapkan struktur modal, peningkatan efisiensi
serta pengurangan risiko operasional perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan
dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan
arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:

Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.

Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana
internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.

Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana
harus dikelola seefisien mungkin.
Nomor 3

Proses Pengadaan Barang/Jasa

1. Pembentukan panitia pengadaan barang/jasa

2. Persiapan dokumen pengadaan/pengumuman Inisiator melalui surat resmi menyerahkan dan


memberitahukan kepada Ketua Panitia Pengadaan

3. Panitia melakukan rapat bersama untuk menghasilkan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) serta
menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
4. Pendaftaran peserta . Pendaftaran peserta lelang dilaksanakan setelah pengumuman lelang diadakan
hingga batas waktu yang telah ditentukan.

5. Penjelasan Pekerjaan ( Aanwidjzing ) Penjelasan lelang dilakukan di tempat dan pada waktu yang
telah ditentukan, dihadiri oleh para penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam daftar peserta lelang.

6. Pakta Integritas I
Pakta integritas merupakan suatu bentuk kesepakatan tertulis mengenai transparansi dan
pemberantasan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa barang publik melalui dokumen-dokumen
yang terkait, yang ditandatangani kedua belah pihak, baik sektor publik maupun penawar dari pihak
swasta.

7. Pembukaan Penawaran

Pembukaan penawaran dilaksanakan pada hari, tanggal, dan waktu yang telah ditentukan. Dalam
pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya, menggunakan salah satu dari tiga metode
penyampaian dokumen penawaran berdasarkan jenis barang/jasa yang akan diadakan,

8. Penelitian berkas (evaluasi penawaran)

Penelitian berkas dilakukan oleh seluruh panitia pengadaan

Metode evaluasi penawaran yang sering digunakan adalah :

a. Sistem gugur, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengancara memeriksa dan meneliti dokumen
penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi

b. Sistem nilai, yaitu evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada
setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam pemilihan penyedia
barang/jasa, kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran
peserta lainnya.

9. Pakta Integritas II. Pakta integritas II berisi pernyataan bahwa pengadaan yang dilakukan semata-mata
untuk kepentingan perusahaan dan yang terbaik untuk perusahaan, tidak ada keputusan yang diambil
untuk kepentingan diluar perusahaan.

10. Pengumuman pemenang lelang. pengumuan lelang dilakukan oleh panitia pengadaan barang/jasa
setelah penetapan pemenang pelelangan dari pejabat yang berwenang.
11. Pemberitahuan Kepada Rekanan. Pemberitahuan kepada seluruh peserta penyedia barang/jasa
terhadap satu nama pemenang lelang.

12. Masa sanggah. Kepada peserta lelang yang merasa keberatan atas penetapan pemenang lelang
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 5
(lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang. Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diterima sanggahan tersebut.
13. Surat Kesanggupan
Memastikan bahwa penyedia barang/jasa menyanggupi kesepakatan yang telah di tetapkan sebagai
pemenang lelang

14. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)


Pengguna barang/jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana
pekerjaan yang dilelangkan.

15. Penandatanganan kontrak


Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang/jasa menyiapkan dan menandatangani kontrak pelaksanaan
pekerjaan apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran.

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus memenuhi etika sebagai
berikut :
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran
dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
b. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untukmencegahterjadinya penyimpangan dalam

Pengadaan Barang/Jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya
persaingan tidak sehat;
d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yangditetapkan sesuai dengan kesepakatan
tertulis para pihak;
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan Barang/Jasa (conflict of interest);
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
Pengadaan Barang/Jasa;

g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara; dan
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga
berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa

Nomor 4

Dalam sebuah perekonomian, kamu pasti mengenal istilah konsumen dan produsen. Orang yang
menggunakan suatu barang/jasa, dan yang menyediakan barang/jasa. Mereka kita sebut sebagai pelaku
ekonomi, yaitu orang/lembaga/instansi pemerintahan yang melakukan kegiatan ekonomi. Di dalam
ekonomi yang lebih luas, pelaku kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas konsumen dan produsen, atau
penjual dan pembeli aja. Tetapi, lebih dari itu, termasuk pemerintah dan masyarakat luar negeri. Secara
sederhana, kita bisa dapatkan pengertian dari Rumah Tangga Konsumen (RTK) sebagai pelaku kegiatan
konsumsi, Rumah Tangga Produsen (RTP) sebagai pelaku kegiatan produksi, Rumah Tangga Negara
(RTN) sebagai pengambil kebijakan kepemerintahan, dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri
(RTMLN) sebagai pelaku kegiatan ekspor-impor.

Penjelasan Dua Sektor (RTK dan RTP)


Sektor RTK (konsumen) membeli barang/jasa dari sektor RTP (produsen). Di sisi lain, RTP akan menerima
uang dari RTK. Artinya, di sini RTK berperan sebagai pembeli barang/jasa dan RTP penjual. Pada arus ini,
RTP menetapkan harga produknya berdasarkan biaya tenaga kerja dan kemampuan yang dimilikinya.
Sementara harga yang muncul di pasar barang ditentukan oleh pertemuan antara permintaan RTK dan
penawaran RTP. Transaksi barang dan jasa terjadi di pasar barang atau pasar output.

Pendapatan yang didapat RTK ini diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dia punya. Sektor RTK
menawarkan faktor produksi kepada sektor RTP. Sebagai gantinya, RTP akan memberikan balas jasa.
Artinya, di sini RTK berperan sebagai pemilik faktor produksi dan RTP pengguna faktor produksi.
Transaksinya dilakukan di pasar faktor produksi atau pasar input.

Anda mungkin juga menyukai