Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

Menurut Perpres No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah yang dimaksud dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan
pengadaan barang/jasa oleh Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai
oleh APBN/APBD yang prosesnya dimulai dari identifikasi kebutuhan, sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan. Perubahan definisi tersebut secara otomatis akan akan
merubah kewenangan dan juga tugas para pejabat pengadaan, proses pembiayaan
pekerjaan hingga proses pelaksanaan pekerjaan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Tujuan Pengadaan barang/jasa


Tujuan Pengadaan barang/jasa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16
tahun 2018 adalah:
1. Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan,
diukur aspek kualitas, jumlah, waktu , biaya, lokasi dan Penyedia;
2. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
3. Meningkatkan peran serta usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah
4. Meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
5. Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil
penelitian;
6. Meningkatkan keikutsertaan industri kraetif;
7. Mendorong pemerataan ekonomi;
8. Menorong pengadaan berkelanjutan.

Kebijakan barang/jasa
Kebijakan barang dan jasa menurut Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018
adalah:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pengadaan barang dan jasa
2. Melaksanakan pengadaan barang/jasa yang lebih transparan, terbuka, dan
kompetitif
3. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia pengadaan
barang/jasa
4. Mengembangkan E-marketplace pengadaan barang/jasa
5. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta transaksi elektronik
6. Mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri san Strandar Nasional
Indonesia (SNI)
7. Memberikan kesempatan kepada usah mikro, usaha kecil, dan usaha
menengah
8. Mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif
9. Melaksanakan pengadaan berkelanjutan

Prinsip pengadaan barang/jasa


1. Efisien
2. Efektif
3. Transparan
4. Terbuka

2
5. Bersaing
6. Adil
7. Akuntabel

Etika pengadaan barang/jasa


Semua pihak yang terlibat dalam pengadaan/barang/jasa mematuhi etika
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk
mencapai sasaran, kelancaran dan ketepatan tujuan pengadaan barang/jasa
b. Bekerja secara profesional, mandiri dan menjaga kerahasiaan informasi yang
menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
pengadaan barang/jasa
c. Tidak saling memepengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang
berakbat persaingan usaha tidak sehat
d. Menerima dan bertanggun jawab atas segala keputusan yang ditetapkan
sesuai dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berakibat
persaingan usaha tidak sehat dalam pengadaan barang/jasa
f. Menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk membei
atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan apa sajadari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan
barangj/jasa

3
BAB III
TATA LAKSANA

Perencanaan pengadaan
Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa,
cara, jadwal dan anggaran pengadan barang/jasa.
Perencanaan pengadaan terdiri atas:
1. Perencanaan pengadaan melalui Swakelola
2. Perencanaan pengadaan melalui Penyedia
Perencanaan pengadaan melalui Swakelola meliputi:
1. Penetapan tipe swakelola
2. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK
3. Penyusunan perkiraan biaya/ Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja

4
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kontrak kerja pengadaan barang/jasa


2. Nota

Anda mungkin juga menyukai