Anda di halaman 1dari 6

Jawablah pertanyaan berikut :

1. Jelaskan tujuan Pengadaan berdasarkan Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018


Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek
kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;
d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional;
e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian;
f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
g. mendorong pemerataan ekonomi; dan
h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan.
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah !

2. Jelaskan mengenai tujuan manajemen pengadaan asset dan manajemen pengadaan


asset publik!
Tujuan manajemen pengadaan secara umum “untuk mendapatkan aset berupa barang atau jasa
baik yang dipenuhi sendiri, maupun oleh pihak luar sebagai penyedia/pemasok secara epektif
dan efisien.”
Khususnya manajemen pengadaan aset publik, tujuan manajemen pengadaan meliputi (Thai,
2008):
1. Public confidence yakni untuk menciptakan kepercayaan publik atas pengadaan
bersangkutan. Berkenaan dengan hal tersebut, di dalamnya mencakup penerapan prinsip
akuntabilitas, transparansi, equiti, dan prosesnya adil atau fair dealing.
2. Efficiency and effectiveness: yakni untuk mewujudkan nilai uang tertinggi dalam
pengadaan dan mencapai tingkat efisiensi tertinggi sehingga meraih outcome.
3. Policy compliance and consistency: yaitu untuk melaksankan kebijakan dan sesuai
tuntutan yang berkembang, misal kebijakan pengadaan berorientasi pada isu pelestarian
lingkungan, perluasan kesempatan kerja bagi penduduk setempat, peningkatan
pendapatan masyarakat miskin, dan lainnya.
3. Sebutkan kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah! Jelaskan minimal 6
untuk masing-masing contohnya!

4. Jelaskan mengenai perencanaan kebutuhan asset!


Perencanaan Kebutuhan asset
Ps 1 ayat (8) PP No 27/2014: Perencanaan Kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah
lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang
akan datang.
Rangkaian aktivitas dalam perencanaan KEBUTUHAN ASET :
1. Mendefinisikan tujuan akhir (defining goals)
2. Menetapkan strategi (establishing strategy), dan
3. Mengembangkan rencana ke dalam rangkaian aktivitas yang terkoordinasi (developing
plans to coordinate activities)
Tujuan perencaana kebutuhan asset untuk memperjelas arah dalam pengadaan asset,
memastikan agar operasi asset dapat dilakukan sesuai kebutuhan, menyediakan asset
yang berfungsi secara efektif dan efisien, dan memikih cara paling tepat untuk
menyediakan asset tersebut.
5. Jelaskan mengenai siklus pengadaan asset!
SIKLUS PENGADAAN ASET (Sugiama, 2014)

6. Jelaskan tahapan persiapan pengadaan!


1. Perencanaan Umum
(Identifikasi kebutuhan, anggaran, pemaketan, cara pengadaan, organisasi, KAK)
2. Perencanaan Pelaksanaan Pengadaan
(Kaji ulang RUP, menyusun spesifikasi teknis, HPS dan rancangan kontrak)
3. Perencanaan Pemilihan
(Pengkajian ulang spek dan HPS, pemilihan sistem pengadaan, penetapan metode
penilaian kualifikasi, penyusunan jadwal pelelangan, penyusunan dokumen pengadaan)
7. Jelaskan mengenai prinsip pengadaan barang dan jasa !
Prinsip Pengadaan Barang/Jasa
a. efisien;
artinya seluruh proses pengadaan mampu menggunakan berbagai sumber daya yang
serendah mungkin untuk mendapatkan B/J dalam kuantitas dan kualitas yang
diharapkan, dan diperoleh dengan waktu yang tersedia;
b. efektif;
Semua pengadaan B/J harus diarahkan untuk mencapai tujuan pemerintah, publik,
dan lingkungan sosial ekonomi masyarakat setempat. Setiap pengadaanB/J
pemerintah harus sesuai dengan azas maksimal (pemanfaatan B/J yang tepat guna);
c. transparan;
Setiap pengadaan barang/jasa harus dilakukan secara terbuka dan selalu memberikan
kesempatan untuk diklarifikasi oleh pihak manapun (publik) yang memerlukannya.
d. bersaing;
Pengadaan B/J publik harus dilaksanakan dengan memberikan kesempatan kepada
semua penyedia barang dan jasa yang kompeten untuk mengikuti pengadaan;
e. adil;
f. sikap adil dan tidak diskriminatif, pemberian perlakuan yang sama, termasuk
melindungi hak-hak semua calon penyedia B/J yang berminat mengikuti proses
penawaran bagi pengadaan B/J;

g. akuntabel
dapat dipertanggung jawabkan terhadap seluruh kegiatan pengadaan. Akuntabilitas
harus
dicerminkan dalam jumlah angka satuan keuangan (misal jumlah rupiah) atas seluruh
risiko, biaya dan pengeluaran untuk pengadaan barang/jasa bersangkutan.
Akuntabilitas adalah kemampuan memberi jawaban kepada siapapun termasuk
kepada publik untuk mempertanggungjawabkan semua pengeluaran dalam sebuah
pengadaan. Pengadaan yang akuntabel adalah yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan pada pemerintah, publik/masyarakat, dan pemeriksa (to be
responsible for our actions and decisions);
h. Responsiveness:
Setiap pejabat dalam pengadaan B/J harus dapat menyerap aspirasi, harapan dan
kebutuhan publik;
i. Legality:
Semua rangkaian kegiatan dalam pengadaan B/J harus dilandasi oleh aturan yang
berlaku;
j. Informed decision-making:
Setiap pengambilan keputusan dalam pengadaan B/J harus didasari oleh data dan
fakta yang akurat;
k. Integrity
Integritas setiap pelaksana dan semua pihak terkait harus menjadi dasar pengadaan
B/J sehingga terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme);
l. Integration
Semua pengadaan B/J harus memiliki keterkaitan dan berada dalam garis wewenang,
tanggung jawab serta kebijakan (in line) antara pemerintah, pihak pemasok maupun
pihak lain yang terkait dalam pengadaan tersebut;
m. Consistency
semua penyedia B/J harus mampu mengimplementasikan semua aturan dan
kebijakan (konsisten) yang berlaku sejak awal hingga tuntasnya proses penyediaan
B/J tersebut;

8. Panitia Dalam pengumuman prakualifikasi, panitia menghimbau kepada peserta untuk


membentuk konsorsium sebelum menyampaikan dokumen penawaran. Beberapa peserta
tidak melakukan konsorsium karena merasa cukup mampu sebagai penyedia
tunggal/sendiri. Menurut Anda, bagaimana terkait himbauan tsb?
9. Apa saja yang dilarang dalam pemaketan pengadaan ? Jelaskan melalui contoh
mengenai pelarangan tersebut!
10. Karena proses penetapan anggaran terlambat, maka waktu pelaksanaan kontrak
berkurang, sehingga pekerjaan yang harus selesai pada pertengahan bulan
Desember tidak bisa diselesaikan. Langkah apa yang harus diambil oleh PPK ?
11. Jelaskan minimal 5 macam kontrak dalam pengadaan !
Kontrak Lumsum
Kontrak lumsum merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang
pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai berikut:

Semua resiko sepenuhnya ditanggung penyedia.


Berorientasi pada keluaran.
Pembayaran didasarkan pada tahapan/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kontrak.
Kontrak Harga Satuan
Kontrak harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan
dengan ketentuan:
1. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak
ditandatangani.
2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi pekerjaan.
3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
Kontrak gabungan lumsum dan harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya gabungan lumsum gabungan lumsum dan harga satuan dalam satu
pekerjaan yang diperjanjikan.
Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
Kontrak terima jadi (turnkey) merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan keyentuan sebagai berikut:
1. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh peker jaan selesai dilaksanakan.
2. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam kontrak.
3. Kontrak Payung
4. Kontrak paying dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode tertentu untuk
barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada
saat kontrak ditandatangani.
5. Kontrak Berdasarkan Waktu Penugasan
6. Kontrak berdasarkan batas waktu penugasan merupakan kontrak jasa konsultansi untuk
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.
7. Kontrak Tahun Jamak
8. Kontrak tahun jamak merupakan kontrak pengadaan barang/jasa yang membebani lebih
dari satu tahun anggaran dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat berupa:
9. Pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari dua belas bulan atau satu tahun anggaran.
10. Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakan untuk jangka waktu lebih
dari satu tahun anggaran dan paling lama tiga tahun anggaran.
11.
12. Jelaskan kegiatan pada perencanaan pelaksanaan pengadaan!

Anda mungkin juga menyukai