Dosen Pengampu:
5A
- manajemen harga
- manajemen waktu
- manajemen kualitas
- administrasi kontrak
- manajemen keselamatan
- praktik profesional.
2. 5W + 1H
Ada suatu target yang akan dicapai yaitu program. Di dalam suatu perencanaana ada 5 W dan
1H yaitu What, where, who, when. why. Kegiatan yang dilakukan didalam perencanaan
ialah kegiatan pokok yang secara langsung akan dikerjakan pada pencapaian tujuan yang
akan dicapai dan kegiatan yang menunjang aktivitas guna mendukung tujuan tersebut.
1. What
Apa yang akan dilakukan atau dikerjakan. Dana sumber yang didapat. Dana
apa yang akan dihubungkan. Sumber daya manusia. Sarana dan prasarana agar
tercapai.
2. Where
Dimana kita melakukan kegiatan. Berpegang kepada aspekbilitas (
kemampuan untuk menyelesaiakan diri ). Tersedianya tenaga kerja yang memenuhi
berbagai persyaratan guna menjamin kelancaran tugas.
3. When:
Kapan kita melakukan tugas. Kemampuan untuk mengelola waktu. Memilih
waktu yang tepat untuk mengisi waktu yang luang.
4. Who
Menganalisis kebutuhan tenaga kerja baik kuantitatif maupun kwalitatif. Pola
pembinaan karier. Kebijaksanaan didalam pengolahan dan pengajian. Metode dan
teknik tentang pengadaan tenaga kerja yang akan dilaksanakan.
5. Why
Rencana itu harus mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah
dilaksanakan. Rencana itu harus mempunyai rincian yang cermat. Perencanan bukan
merupakan suatu tindakan melainkan suatu proses. Suatu proses yang masih
mempuyai suatu tindakan –tindakan untuk menuju suatu tujuan. Tidak dibatasi atas
startegi yang akan dilakukan sebelum diambil suatu keputusan karena bisa saja terjadi
perubahan.
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pemerintah di Indonesia Penyedia Barang Jasa
wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha
2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan Barang/Jasa;
3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang Jasa dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak;
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas, dikecualikan bagi Penyedia
Barang Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
5. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam Pengadaan Barang Jasa;
6. Dalam hal Penyedia Barang Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang Jasa
harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/ kemitraan yang memuat presentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk Pengadaan
Barang dan Jasa Konsultansi;
8. Khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Kontsruksi
memiliki dukungan keuangan dari bank;
9. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan jasa Lainnya harus
memperhitungan Sisa Kemampuan paket (SKP) sebagai berikut: SKP = KP – P; KP =
nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima)
paket pekerjaan;
untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6
(enam) atau 1,2 (satu koma dua)
Auditor
Audit secara umum merupakan suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan
mengkaji secara objektif bahan bukti (evidence) perihal pernyataan ekonomi dan kegiatan
lain. Hal ini bertujuan mencocokan atau membandingkan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dari hasil langkah itu, disimpulkan suatu pendapat atau opini dan
mengkomunikasikannya kepada pihak yang berkepentingan (D.R. Carmichael dan J.J.
Wilingham, 1987). Sedangkan audit proyek didefinisikan oleh Leo Herbert (1979) sebagai:
1. Merencanakan, mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang cukup
jumlahnya, relevan, dan kompeten
2. Dilakukan oleh auditor yang bebas (independent)
3. Dengan tujuan audit yaitu untuk menjawab beberapa pertanyaan :
Apakah manajemen atau personil suatu perusahaan atau agen yang ditunjuk
telah melaksanakan kegiatan atau tidak?
Apakah kegiatan yang dilakukan memakai norma yang sesuai untuk mencapai
hasil yang telah ditetapkan oleh yang berwenang?
Apakah kegiatan telah dilakukan dengan cara yang efektif?
Auditor mengambil keputusan atau pendapat dari bahan pembuktian, dan
melaporkannya kepada pihak ketiga serta melengkapi bahan bukti untuk meyakinkan
kebenaran isi laporan, dan usulan perbaikan untuk meningkatkan efektifitas proyek.
Arti dan proses audit secara umum mencakup
1. Kegiatan audit terdiri dari langkah-langkah sistematis mengikuti urutan yang
logis
2. Pengkajian secara objektif; dilakukan oleh orang bebas, dalam arti tidak
berperan dalam objek yang akan diaudit.
3. Diperlukan bahan bukti (evidence) yaitu fakta atau data dan informasi yang
mendukung yang harus dikumpulkan oleh auditor
4. Ada kriteria sebagai patokan pertimbangan atau perbandingan. Kriteria
merupakan standar yang telah ditentukan dimana organisasi, manajemen, atau
pelaksana harus mengikutinya dalam usaha mencapai tujuan sesuai dengan tanggung
jawab masing-masing. Kriteria digunakan auditor untuk menilai apakah suatu
kegiatan telah dilakukan dengan benar atau menyimpang
5. Ada kesimpulan berupa pendapat atau opini auditor
Prosedur auditor :
- Tahapan Perencanaan.
Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar objek
yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain
sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
- Mengidentifikasikan resiko dan kendali.
Tahap ini untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini
aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
- Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti melalui berbagai teknik
termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
- Mendokumentasikan dan mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan
dengan audit.
- Menyusun laporan. Hal ini mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman
pemeriksaan yang dilakukan.
4. Network Planning Diagram
Waktu Pengerjaan selama 30 hari