Anda di halaman 1dari 3

RESUME AKUNTANSI FORENSIK

MATERI : PERENCANAAN DAN TEKNIK AUDIT

Nama : Mila Ardini Fakultas : FEBI

NIM : 195221075 Mata Kuliah : Akuntansi Forensik

Program Studi : Akuntansi Syariah Dosen Pengampu : Muhrom Ali Rozai,


SE., M.E.Sy., M. Si., CRMO
Kelas : 7D

A. Perencanaan Audit

Perencanaan audit merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan
perencanaan awal sampai pada pengembangan rencana audit menyeluruh. Perencanaan audit
meliputi strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Tahapan dalam
perencanaan audit yakni :

1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang klien


2. Melaksanakan prosedur dan analitis
3. Menetapkan pertimbangan awa tentang tingkat materialitas
4. Mempertimbangkan risiko audit
5. Menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi
6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian klien

B. Prosedur Perencanaan audit


Prosedur yang dapat dipertimbangkan ole auditor dalam perencanaan dan supervisi
biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan entitas dan
pembahasan dengan personel lain dalam kantor akuntan dan personel entitas tersebut.
Contoh prosedur tersebut meliputi :
1. Me-review arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan, dan
laporan auditor tahun lalu
2. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan personel kantor
akuntan yang bertanggungjawab atas jasa non audit bagi entitas
3. Meminta keterangan tentang perkembangan bisnis saat ini yang berdampak terhadap
entitas
4. Membaca laporan keuangan intern tahun berjalan
5. Membahas tipe, lingkup, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau
komite audit
6. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan standar
auditing yang ditatapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang baru
7. Mengkoordinasi bantuan dari personel entitas dalam penyiapan data
8. Menentukan kuasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis, dan auditor intern
9. Membuat jadwal pekerjaan audit
10. Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staff audit
11. Melaksanakan diskusi dangan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan
informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat
mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang
dipandang perlu.
C. Isi Perencanaan Audit

Isi dari audit plan meliputi :


1. Hal-hal mengenai klien
Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam :
a. Mengidentifikasi bidang yang memerlukan pertimbangan khusus
b. Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, di
review dan dikumpulkan dalam organisasi
c. Manilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresiasi,
penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang
d. Menilai kewajaran representasi manajemen. Mempertimbangkan kesesuaian
prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.
2. Hal-hal yang mempengaruhi klien
Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi, surat kabar, dll
3. Rencana kerja auditor, hal-hal penting antara lain ;
1) Waktu dimulainya suatu pemeriksaan
2) Berapa lama waktu pemeriksaan
3) Deadline
4) Budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya pemeriksaan
4. Jenis jasa yang diberikan
1) General Audit
2) Spesial Audit
3) Bantuan Adminisntrasi
4) Menyusun neraca/laba rugi
5) Perpajakan

Hal-hal tambahan :

a. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien :


1) Mengisi formulir konformasi piutang, utang
2) Membuat schedule
3) Time schedule
D. Elemen-elemen Perencanaan Audit
1. Perencanaan Awal (Pra Plan)
Beberapa hal penting yang terdapat dalam perencanaan awal yakni menyangkut
informasi mengenai klien untuk diaudit, menerima atau menolak klien baru,
mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit, menentukan staf untuk pebugasan dan
memperoleh surat penugasan.
2. Memperoleh latar belakang informasi
Auditor harus memiliki tantang ciri-ciri lingkungan kegiatan perusahaan klien yang
akan diaudit yang berguna sebagai acuan dalam menentukan surat penugasan atau
perlu tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Meninjau lokasi pabrik dan kantor
b. Menelaah kebijakan-kebijakan penting perusahaan
c. Mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
d. Serta mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar.
3. Memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-undang klien
4. Melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan
5. Menetapkan materialistis dan menetapkan risiko audit yang dapat diterima
6. Memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali
7. Mengembangkan program audit dan rencana audit

E. Teknik Audit
Teknik audit merupakan cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran penyajian
laporan keuangan. Hasil penerapan audit adalah bukti audit, jenis bukti audit yang dapat
digunakan untuk teknik fraud investigatif yakni :
1. Memeriksa fisik dan mengamati
Untuk audit investigatif, penulis penulis tidak membedakan pemeriksaan fisik dan
pengamatan. Daam kedua teknik ini investigator menggunakan inderanya, untuk
mengetahui dan memahami sesuatu.
2. Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee dan kofirmasi
Dalam audit investigatif kita harus memperhatikan apakah pihak ketiga mempunyai
kepetingan dalam audit investigatif.
3. Memeriksa dokumen
4. Review analitikal
5. Menghitung kembali

Anda mungkin juga menyukai