Anda di halaman 1dari 4

PENAMBAHAN HUMIDITY METER UNTUK AKURASI PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA TEKAN

DI PT INDONESIA POWER UNIT


5-7 UP SURALAYA
AKIB WIDYANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya unit 5-7 adalah unit
pembangkitan yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power yang memiliki kapasitas 3 x
600 MW, unit pembangkitan dengan kapasitas 1.800 MW merupakan pembangkit
yang besar dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi sistem apabila terjadi
gangguan pada sistem pembangkitan. Dalam pengoperasian pembangkit listrik,
Unit 5-7 harus handal dalam sistem jaringan 500 KV dengan frekuensi 50 Hz,
karena apabila terjadi gangguan pada salah satu sistem, maka sistem yang lain akan
terganggu.
Salah satu sistem yang diperlukan dalam pengoperasian unit pembangkitan
adalah sistem udara instrument yang disuplai menggunakan IAC (instrument air
compressor). Fungsi dari udara instrument di unit pembangkitan yaitu digunakan
pada control pneumatic, control instrument dan peralatan lain yang membutuhkan
udara instrument untuk operasinya. Sistem udara instrument/udara tekan harus
dilengkapi dengan pengering udara (air dryer), karena untuk keperluan
instrumentasi diperlukan udara yang benar-benar kering. Syarat udara
instrument/udara tekan yaitu bertekanan, kering, dan bersih.
Guna mengetahui tingkat kelembaban udara instrument maka dibutuhkan alat
ukur humidity meter untuk mengukur kualitas udara instrument yang akan disuplai
ke peralatan. humidity meter akan dipasang di outlet air dryer. Dengan mengetahui
humidity udara instrument maka kita dapat memonitor hasil udara yang telah
dikeringkan oleh air dryer dan keandalan unit air dryer.
Penulis mengamati jika peralatan air dryer di unit pembangkitan Suralaya
belum memiliki indikator kelembaban udara sehingga operator tidak dapat
memonitor tingkat kelembaban udara instrument. Apabila air dryer dalam kondisi
abnormal, yakni dewpoint temperature high yang mengakibatkan tingkat
kelembaban udara tinggi maka akan mempengaruhi kerja dari peralatan instrument

1
PENAMBAHAN HUMIDITY METER UNTUK AKURASI PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA TEKAN
DI PT INDONESIA POWER UNIT
5-7 UP SURALAYA
AKIB WIDYANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

yang menggunakan suplai udara tekan mengalami gangguan dan akan


mengakibatkan kerugian bagi sistem lain yang menggunakan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka timbul permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara operator mengetahui tingkat kelembaban udara tekan?
2. Bagaimana penempatan indikator tambahan humidity meter pada air dryer?
3. Keuntungan yang diperoleh dengan penerapan indikator tambahan.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan laporan tugas akhir dengan judul “Penambahan
Humidity Meter pada Air Dryer untuk Akurasi Pengukuran Kelembaban Udara
Tekan” adalah sebagai berikut:
1. Menambah indikator tambahan berupa humidity meter pada air dryer yang
berfungsi membantu operator dalam memonitor tingkat kelembaban udara
tekan.
2. Membuat desain baru untuk penempatan indikator tambahan humidity meter
pada outlet air dryer.
3. Melakukan analisa dan perhitungan keuntungan yang diperoleh dengan
penerapan desain baru bagi perusahaan.

1.4. Batasan Masalah


Dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini menerapkan batasan masalah.
Sehingga permasalahan yang diambil sebagai pokok pembahasan terdapat batasan-
batasan yang diantaranya :
1. Laporan tugas akhir ini dibuat berdasarkan kondisi di unit 5-7 unit
pembangkitan Suralaya.
2. Hanya membahas air dryer dalam sistem instrument air compressor (IAC).

2
PENAMBAHAN HUMIDITY METER UNTUK AKURASI PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA TEKAN
DI PT INDONESIA POWER UNIT
5-7 UP SURALAYA
AKIB WIDYANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.5. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini
meliputi:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka untuk menemukan teori dasar yang menunjang untuk
pembahasan materi, melalui berbagai sumber seperti buku petunjuk
pengoperasian (manual book), jurnal ilmiah, dan studi literatur untuk
menemukan teori dasar yang menunjang untuk pembahasan materi.
2. Observasi
Observasi ini yaitu dengan mengamati kondisi langsung dilapangan serta
mengambil data yang dibutuhkan dalam perhitungan dan analisa seperti data
tekanan, data temperatur, desain air dryer, dan sebagainya.
3. Wawancara
Wawancara bebas atau terbuka dengan mentor dan tutor operasi unit 5 -7 B
unit pembangkitan Suralaya. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan
data primer dalam melengkapi dan memperjelas hasil-hasil observasi untuk
memperoleh gambaran tentang permasalahan yang dibahas dalam laporan
tugas akhir.
4. Perhitungan dan analisa data
Metode ini dilakukan dengan menganalisa perpindahan kalor dari udara tekan
ke refrigerant dan menghitung besar kerugian yang dapat hindari dengan
penerapan desain baru penambahan humidity meter pada air dryer.
5. Metode browsing
Metode yang digunakan untuk mencari referensi jurnal ilmiah dengan media
internet, intranet perpustakaan, dan mengumpulkan data mengenai harga
barang dalam penulisan laporan tugas akhir.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan


Hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis kemudian disusun dalam
bentuk laporan tugas akhir dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

3
PENAMBAHAN HUMIDITY METER UNTUK AKURASI PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA TEKAN
DI PT INDONESIA POWER UNIT
5-7 UP SURALAYA
AKIB WIDYANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang proses pengambilan data yang digunakan untuk
menganalisis kebutuhan penambahan humidity meter pada air dryer
untuk akurasi pengukuran kelembaban udara tekan.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil perhitungan dan analisis data yang telah
dikumpulkan, diantaranya : perhitungan perpindahan kalor di air
dryer dan perhitungan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan dan
disertai pula dengan saran-saran sebagai rekomendasi berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh dalam praktik kerja lapangan.

Anda mungkin juga menyukai