Berikut ini diberikan tabel data mengenai hasil ujian tengah semester mata kuliah
Statistika 100 orang mahasiswa S1 di suatu perguruan tinggi
Tabel : Hasil Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Statistika
30
25
20
15
10
0
interval skor 31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100
98 100
78
46
32
28
18 20
12
65
1 2
31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100
x=
∑ f i . x t = 7080 =70,8
∑ f i 100
Sehingga Nilai Meannya adalah 70,8
Modus
Nilai Mo adalah
Mo=Tb+
( b1
)
b 1 + b2
.p
Mo=70,5+ ( 4+12
4
) . 10
Mo=7 0 , 5+( ) . 10
4
16
Mo=7 0 , 5+ ( 2 ,5 )
Mo=73
Sehingga nilai Mo dus=7 3
Median
Nilai Me adalah
( )
1
n−f k
2
Me=Tb+ .p
fi
( )
1
100−46
2
Me=7 0 , 5+ . 10
32
Me=7 0 , 5+ ( 5 0−46
32 )
.10
Me=7 0 , 5+ ( 1 , 25 )
Me=7 1 , 75
Sehingga nilai Me=7 1 , 75
Simpangan baku
s=
√ ∑ f i ( x t −x )2 =
n √ 14291
100
=11,95
( )
1
n−f k
4
Q1=Tb+ .p
fi
Nilai Q3
3
Letak Q3 = data ke ( n+1 )
4
= data ke 75,75
Sehingga Q1 terletak pada kelas interval ke – 5. dari letak Q3maka diketahui Tb = 71 – 0,5 =
70,5 ; p = 10 ; f k = 46 ; f i = 32. Jadi,
( )
3
n−f k
4
Q3=Tb+ .p
fi
Nilai P10
10
Letak P10 = data ke ( n+1 )
100
= data ke 10,1
Sehingga P10 terletak pada kelas interval ke – 3 . dari letak P10maka diketahui Tb = 51 – 0,5
= 50,5 ; p = 10 ; f k = 6 ; f i = 12. Jadi,
( )
10
n−f k
100
P10=Tb+ .p
fi
P10=5 0 , 5+ ( 10−6
12 )
. 10
Nilai P90
90
Letak P90 = data ke ( n+1 )
100
= data ke 90,9
Sehingga P90 terletak pada kelas interval ke – 6 . dari letak P90 maka diketahui Tb = 81 – 0,5
= 80,5 ; p = 10 ; f k = 78 ; f i = 20. Jadi,
( )
90
n−f k
100
P90 =Tb+ .p
fi
Karena nilai koefisien kurtosis = 0,253 kurang dari 0,263 maka distribusinya adalah
Platikurtis yaitu suatu distribusi (kurva) lebih landai atau lebih tumpul dibandingkan
terhadap kurva normal.
2. Dalam suatu ujian terdapat 300 siswa yang mengikuti ujian tersebut. Rata-rata dari
hasil ujian yaitu 70 serta simpangan baku hasil ujian tersebut adalah 10. Jika data nilai
hasil ujian siswa tersebut berdistribusi normal, maka berapa persen mahasiswa yang
mendapat nilai A jika syarat untuk mendapatkan nilai A adalah nilai lebih dari 85?
Jawab :
Dik : Rata rata (μ) =70
Simpangan baku (σ ) = 10
Jumlah data (n) = 300
Dit : Jumlah data (n) dimana x > 85
Penyelesian :
85−70
P(X > 85)=P( Z> )
10
15
P(X > 85)=P( Z> )
10
P( X > 85)=P(Z>1,5)
P ( X >85 ) =1−P(Z< 1,5)
P ( X >85 ) =1−0,9332
P ( X >85 ) =0,067
Persentase mahasiswa yang nilainya >85 (yang mendapat nilai A) 0,067 × 100% = 6,7 %
3. Berikut ini adalah hasil pengukuran data IQ Siswa Sekolah Negeri dan Sekolah
Swasta.
Jika data kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan variansi kedua populasi sama
namun tidak diketahui, ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan antara IQ Siswa sekolah
Negeri dan siswa sekolah swasta pada taraf signifikan 0,05!
Jawab :
Mencari mean
100+116+132+107+107+ 109+ 102
x n= =110,43
7
87+ 104+91+93+ 103+111+ 96
x s= =97,86
7
Mencari standar deviasi
σ=
√ ∑ ( x− x )2
n−1
σ n=1 0,81
σ s=8,45
Dari penjelasan diatas convidence interval untuk rata-rata IQ siswa sekolah negeri tidak
memiliki batas bawah yang lebih tinggi dari batas atas rata-rata IQ siswa sekolah swasta.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara IQ Siswa sekolah Negeri dan siswa
sekolah swasta tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
4. Berikut adalah data tentang nilai rata-rata SKHU SMA dengan nilai rata-rata ujian
saringan masuk yang diambil dari 8 orang calon mahasiswa secara acak.
Berdasarkan data di atas :
a. Tentukan besarnya koefisien korelasi antara nilai rata-rata SKHU (X) calon
mahasiswa dengan rata-rata nilai tes saringan masuk (Y) tersebut! Tentukan juga
koefisien determinasinya!
b. Tentukan nilai koefisien regresi (a dan b) untuk persamaan regresi linier
sederhana Y = a + bX. Kemudian Tentukan persamaan regresinya! Berdasarkan
persamaan regresi tersebut, hitung berapakah rata-rata nilai tes saringan masuk
yang diharapkan jika nilai rata-rata SKHU adalah 9?.
Jawab :
3336−3300
r=
√ ( 3064−3025 ) ( 3648−3600 )
36
r=
√( 39)( 48)
36
r= =0,832
43,267
Interpretasi : nilai korelasi yang diperoleh adalah 83,2%, hal ini bearti terdapat hubungan
sangat kuat antara nilai rata-rata SKHU terhadap rata-rata nilai tes saringan masuk.
b. Koefisien a dan b
a=
∑ y ∑ x −∑ x ∑ xy
2
n¿¿
( 60 )( 383 )−(55)( 417)
a= 2
8 ( 383 )−( 55 )
22980−22935
a=
3064−3025
45
a=
39
a=1,154
n ∑ xy−∑ x ∑ y
b=
n¿¿
8(417)−(55)(60)
b= 2
8 ( 383 )− (55 )
3336−3300
b=
3064−3025
36
b=
39
b=0,923
Sehingga koefisien a dan b adalah 1,154 dan 0,923
10
9
8 f(x) = 0.923076923076923 x + 1.15384615384615
7 R² = 0.692307692307692
Rata-rata Nilai Tes Saringan
6 Masuk (Y)
5 Rata-rata Nilai Tes Saringan
4 Masuk (Y)
3
2
1
0
6 6.5 7 7.5 8 8.5
Rata-rata SKHU (X)
Dari persamaan rata-rata nilai tes saringan masuk yang diharapkan jika nilai rata-rata SKHU
adalah 9 adalah
Y = 1,154 + 0,923X
Y = 1,154 + 0,923(9)
Y = 1,154 + 8,307
Y = 9,461
Sehingga rata-rata nilai tes saringan masuk yang diharapkan adalah 9,461