Anda di halaman 1dari 401

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA


NOMOR PM 67 TAHUN 2021
TENTANG
ORGANISASIDAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

Mcnimbang a. bahwa untuk mewujudkan organisasi dan tata kerja yang


lcbih cfcktif dan cfisicn, guna mcningkaLkan kincrja
pclaksanaan iugas dan fungsi KemenLcrian Pcrhubungan
scrta scbagai tindaklanjut pcnyedcrhanaan birokrasi,
pcrlu mclakukan periataan Organisasi dan Tata Kcrja
KcmcnLcrian Pcrhubungan;
b. bahwa pcnataan organisasi dan tata kcrja Kcmcnterian
Pcrhubungan, scbagaimana dimaksud dalam huruf a
Lelah mcndapat pcrsctujuan dari Mcnlcri Pcndayagunaan
Aparat.ur Ncgara dan Rcformasi Birokrasi berdasarkan
surat nomor B/281/M.KT.01/2021 tanggal 9 April 2021
pcrihal Pcnataan Organisasi dan Tata Kcrja Kerncntcrian
Pcrhubungan;
c. bahwa bcrdasarkan pcrtimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, pcrlu menctapkan
Pcraturan McnLcri Perhubungan tenLang Organisasi dan
Tala Kcrja Kcrnenterian Pcrhubungan;

Mcngingal 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Ncgara Rcpublik


Indonesia Tahun 1945;
-2 -

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kcrncnterian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Ncgara Rcpublik fndonesia Nornor 4916);
2. Pcraluran Prcsidcn Nomor 40 Tahun 2015 tcntang
Kcmenterian Pcrhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
3. Pcraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang
Badan Pengclola Transportasi .Jakarta, Bogor, Dcpok,
Tangerang, dan Bekasi (Lembaran Negara Rcpublik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 216);
4. Pcraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 lcnlang
Organisasi Kementerian Negara (Lernbaran Ncgara
Rcpublik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

MEMUTUSKAN:
Mcnct.apkan PERATURAN MENTERl PERHUBUNGAN TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN.

BAB I
KEDUDUKAN,TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1
(1) Kcmcnterian Perhubungan bcrada di bawah dan
bcrtanggung jawab kepada Prcsiden.
(2) Kcmenterian Perhubungan dipirnpin oleh Menteri.

Pasa12
Kemcnlcrian Perhubungan mernpuriyai tugas
menyclenggarakan urusan pemerintahan di bidang
transportasi untuk membantu Presiden dalam
mcnyclenggarakan pemerintahan negara.

Pasal 3
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Kemcntcrian Pcrhubungan menyelenggarakan fungsi:
-3-

a. perumusan dan perietapan kebijakan di bidang


penyelcnggaraan pelayanan, kcselarna tan , dan keamanan
transportasi, serta pcningkatan aksesabilitas,
koncktivitas, dan kapasitas sarana dan prasarana
lransportasi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan
pelayanan, keselamatan, dan keamanan transportasi,
serta peningkatan operasi, aksesabilitas, konektivitas
sarana dan prasarana transportasi;
c. pelaksanaan bimbingan leknis dan supervisi alas
pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan, keselamatan,
dan keamanan transportasi, serta periingkatan
akscsabilitas, koncktivitas, dan kapasitas sarana dan
prasarana transportasi di daerah;
d. pelaksanaan penclitian dan pengembangan di bidang
lransportasi;
e. pclaksanaan pengembangan sumber daya manusia
tranaportasi;
f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada
scluruh unsur organisasi di lingkungan Kcmenterian
Pcrhubungan;
g. pcmbinaan dan pemberian dukungan administrasi di
lingkungan Kcrncnterian Pcrhubungan;
h. pcrigelolaan barang milik/kckayaan negara yang menjadi
langgungjawab Kementerian Perhubungan; dan
1. pcngawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kcmenterian Perhubungan.

BAB II
SUSUNAN ORGANISASJ

Pasal 4
Kcmcntcrian Pcrhubungan, lerdiri atas:
a. SekreLarial Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
c. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
d. Dircktorat Jendcral Perhubungan Udara;
- 4 -

c. Dircktorat Jcnderal Pcrkeretaapian;


f. Badan PengcIola Transportasi Jakarta, Boger, Dcpok,
Tanggerang, dan Bekasi;
g. Inspcktorat JcnderaI;
h. Badan Pcnclilian dan Pcngembangan Perhubungan;
1. Badan Pengembangan Sumbcr Daya Manusia
Pcrhubungan;
J. Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan, dan Encrgi
Pcrhubungan;
k. Staf Ahii Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi
Pcrhubungan;
1. Staf AhJi Bidang Logistik, MuiLimoda, dan KcsclamaLan
Pcrhubungan;
m. SLaf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kcrnitraan
Pcrhubungan;
n. Pusat Tcknologi Informasi dan Komunikasi Pcrhubungan;
o. Pusat Pcngclolaan TransporLasi Bcrkelanjutan; dan
p. PusaL Fasititas: KcmiLraun dan Kclembagaan
In Lcrnasional.

BAB III
SEKRETARIATJENDERAL

Bagian Kesatu
Kcdudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 5
(1) SckrctariaL Jcnderal bcrada di bawah dan bcrtanggung
jawab kcpada Menteri.
(2) Sckretariat JcnderaJ dipimpin olch Sekrctaris Jcndcral.

Pasal 6
SekrcLarial Jcnderal mcmpunyai tugas melaksanakan
mcnyclcnggarakan koordinasi pelaksanaan lugas, pembinaan,
dan pcmberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kcmenterian Perhubungan.
-5 -

Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalam
Pasal 6, Sekrelarial Jenderal mcnyelenggarakan f'ungsi:
a. koordinasi kcgiatan Kernentcrian Perhubungan;
b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran Kcrncntcrian Perhubungan;
c. pcmbinaan dan pernberian dukungan administrasi yang
mcliputi kctatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kcrumahtanggaan, kerja sarna, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kcrncnterian Pcrhubungan;
d. pcmbinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
c. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serla pelaksanaan advokasi hukum;
f. pcngelolaan barang rnilik/ kckayaan negara dan layanan
pcngadaan bararig/jasa perncrintah; dan
g. pclaksanaan Iungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Bagian Kcdua
Susunan Organisasi

Pasa! 8
Sekrclariat Jcndcral, terdiri atas:
a. Biro Perencanaan;
b. Biro Kepegawaian dan Organisasi;
c. Biro Keuangan;
d. Biro Hukum;
e. Biro Layarian Pengadaan dan Pcngelolaan BMN;
f. Biro Umum; dan
g. Biro Komunikasi da.n Informasi Publik.

Bagian KeLiga
Biro Percncanaan

Pasa! 9
Biro Pcrcncanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dan penyusunan rencana, program, dan anggaran
Kcmcnlcrian Pcrhubungan.
-6 -

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9, Biro Pcrcncanaan mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi, sinkronisasi, integrasi dan
pengendalian kebijakan, pcnyusunan rencana jangka
mcnengah, jangka panjang dan rencana bergulir,
koordinasi penyusu nan rcncana pembangunan sararia
dan prasarana trarisportasi yang dibiayai dcngan
mekanisme Pinjaman/Hibah Luar Ncgeri di lingkungan
Kemenlerian Pcrhubungan, scrta Rencana Aksi Nasional
Pcmbcrantasan Korupsi unit Sckrctarial Jenderal;
b. pcnyiapan koordinasi, sinkronisasi dan pcngendalian
pcnyusunan rcncana jangka pendek, penyediaan dana
pcmbangunan sarana dan prasarana iransportasi yang
dibiayai dcngan mckanismc Pinjaman/Hibah Luar Ncgcri,
program dan anggaran scrta pcnyclcsaian dokumen
pclaksanaan anggaran Kcmcntcrian Pcrhubungan dalam
bcntuk Daftar lsian Pclaksanaan Anggaran;
c. pcnyiapan koordinasi, sinkronisasi dan pcngcndalian
kcbijakan pcnyusunan rcncana , analisis dan pcnctapan
pcntarifan di bidang transportasi, bahan urituk lcmbaga
ncgara dan pcmcrintah;
d. pcnyiapan analisis, cvaluasi dan pcnyusunan laporan
pclaksanaan rcncana dan program Kemcnlcrian
Pcrhubungan tcrrnasuk pcrkcmbangan fisik dan nilai
manfaatnya, Laporan Kincrja Inslansi Pcmcrintah ,
Pcrjanjian Kincrja Kcmcntcrian Perhubungan,
pcngendalian gratifikasi, kcgiatan pcmbangunan sarana
dan prasarana transportasi yang dibiayai dcngan
mckanismc Pinjaman/ Hibah Luar Negeri, serta Sislcm
Pcngendalian Intcrnal Pcmcrintah; dan
c. pclaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal 11
Biro Percncanaan tcrd iri atas:
a. Bagian Rcncana;
b. Bagian Program;
-7 -

c. Bagian Pentarifan dan Pelaporan;


d. Bagian Analisa dan EvaJuasi; dan
e. KeJompok Jabatan Pungsional.

Pasal 12
Bagian Rcncana mernpunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, sinkronisasi, intcgrasi dan pengcndalian
kcbijakan, penyusunan rcncana jangka menengah, jangka
panjang dan rencana bergulir, koordinasi penyusunan
rencana pembangunan sarana dan prasarana transportasi
yang dibiayai dengan mekanismc Pinjarnarr/ Hibah Luar Negeri
di lingkungan Kementcrian Pcrhubungan, serta Rencana Aksi
Nasional Pernberantasan Korupsi unit Sekretariat Jenderal.

Pasal13
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 12, Bagian Rencana mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan
pengendalian kcbijakan, pcnyusunan rencana jangka
menengah, jangka panjang dan rencana bergulir di
bidang transportasi darat dan perkeretaapian, strategi
integrasi an tar /jasa moda transportasi, serta koordinasi
penyusunan rencana pem bangunan sarana dan
prasarana transportasi yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjarnarr/Hibah Luar Negcri;
b. penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan
pengendalian kebijakan, penyusunan rencana jangka
menengah, jangka panjang dan rencana bcrgulir di
bidang transportasi laut dan multimoda, serta koordinasi
penyusunan rencana pembangunan saran a dan
prasarana transportasi yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjaman/Hibah Luar Negeri, serta Rencana Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi unit Sekretariat
Jenderal; dan
c. penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan
pengendalian kebijakan, pcnyusunan rencana jangka
mcnengah, jangka panjang dan rencana bergulir (rolling
-8 -

plan) di bidang transporlasi udara dan penunjang,


koordinasi penyusunan rcncana pembangunan saran a
dan prasarana transportasi yang dibiayai dengan
mekanisme Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) serta
pengelolaan leknologi informasi dan komunikasi di
bidang penyusunan rencana jangka menengah, jangka
panjang dan rcncana bcrgulir.

Pasal 14
Bagian Rencana terdiri dari Keiompok Jabatan Fungsional.

Pasal 15
Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, sinkronisasi dan pcngendalian penyusunan
rencana jangka pendck, penyediaan dana pembangunan
sarana dan prasarana transportasi yang dibiayai dengan
mckanisme Pinjaman /Hibah Luar Negeri, program dan
anggaran serta penyclesaian dokumcn pelaksanaan anggaran
Kemcntcrian Perhubungan dalam bentuk Oaftar Isian
Pelaksanaan Anggaran.

PasaJ ]6
Oalam melaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalam
Pasal 15, 8agian Program mcnyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan
pengcndalian penyusunan rcncana jangka pendek,
pcnyediaan dana pcmbangunan sarana dan prasarana
transportasi yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjarnarr/ Hibah Luar Negcri, Rencana Kerja dan
Anggaran, dokumen pelaksanaan anggaran dalam bentuk
Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran di bidang transportasi
darat dan perkeretaapian, serta bahan rapat kerja
dengan lembaga negara tcrkait program dan anggaran;
b. penyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan
pengcndalian penyusunan rencana jangka pendek,
penyediaan dana pembangunan sarana dan prasarana
lransporlasi yang dibiayai dengan mekanisme
-9 -

Pinjamanj Hibah Luar Ncgcri, pcnyusunan Rencana Kerja


dan Anggaran, dokumen pclaksanaan anggaran dalam
bcntuk Daftar Isian Pclaksanaan Anggaran di bidang
transportasi laut, scrta pengelolaan leknologi informasi
dan komunikasi di bidang pcnyusunan program dan
anggaran; dan
c. pcnyiapan bahan koord inasi, sinkronisasi dan
pengendalian penyusunan rencana jangka pendek,
penyediaan dana pembangunan sarana dan prasarana
trans portasi yang dibiayai dengan rnekanisme
PinjamanjHibah Luar Negeri, Rencana Kerja dan
Anggaran , dokumen pclaksanaan anggaran dalam bentuk
Daftar [sian Pelaksanaan Anggaran di bidang lransportasi
udara dan pcnunjang.

Pasa! 17
Bagian Program tcrdiri dari Kc!ompok Jabalan Fungsional.

Pasal 18
Bagian Pentarifan dan Pclaporari mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan koord inasi, sinkronisasi dan
pengcndalian kcbijakan pcnyusunan rencana, analisis dan
pcnclapan pentarifan di bidang lransportasi, bahan untuk
lembaga negara dan pemcrintah, pengclolaan jabalan
fungsional di bidang perencanaan serta urusan tala usaha
dan rumah tangga Biro.

Pasal19
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 18, Bagian Pentarifan dan Pelaporan menyelenggarakan
fungsi:
a. pcnyiapan bahan hubungan lcmbaga negara dan lembaga
pernerintah, koordiriasi, sinkronisasi dan pengendalian
perkcmbangan biaya lransporlasi, penyusunan rencana
peritarifan lermasuk tarif Pcncrimaan Negara Bukan
Pajak dan Badan Layanan Umum, penyusunan Iorrnula
dan penetapan Larif jasa transportasi darat dan
- lO -

perkcrctaapian, pelaksanaan urusan tata usaha dan


rumah tangga Biro, pengelolaan layanan pengadaan dan
barang milik negara, pela.ksariaan Laporari Harta
Kckayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Negara, dukungan pelaksanaan keterbukaan informasi
publik, serta pengelolaan jabatan fungsional di bidang
perencanaan;
b. penyiapan bahan hubungan lembaga negara dan lembaga
pemerintah, koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian
perkembangan biaya transportasi, penyusunan reneana
pentarifan termasuk tarif Penerimaan Negara Bukan
Pajak dan Badan Layanan Umum, penyusunan formula
dan pcnctapan tarif jasa lransportasi laut; dan
c. penyiapan bahan hubungan lembaga negara dan lembaga
pemerintah, koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian
perkembangan biaya transportasi, penyusunan rencana
pentarifan termasuk tarif Penerimaan Negara Bukan
Pajak dan Badan Layanan Umurn, penyusunan formula
dan penetapan tarif jasa transportasi udara dan
penunjang, serta pengeloJaan teknologi informasi dan
komunikasi di bidang peritarifan jasa transportasi.

Pasal 20
Bagian Pcntarifan dan Pelaporan terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal21
Bagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan analisis, evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan rencana dan program Kementerian Perhubungan
termasuk pcrkembangan fisik dan n ilai manfaatnya, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, Perjanjian Kinerja Kementerian
Perhubungan, pengendalian gratifikasi, kegiatan
pembangunan saran a dan prasarana transportasi yang
dibiayai dengan mekanisme Pinjaman/Hibah Luar Negeri,
serta Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.
- 11 -

Pasal 22
DaJam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21, Bagian Analisa dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan pcrnantauari, analisis dan evaluasi
pclaksanaan rencana dan program pembangunan sarana
dan prasarana transporlasi darat dan perkeretaapian
termasuk perkembangan fisik dan nilai manfaat, serta
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
transportasi yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjaman /Hibah Luar Ncgcri, penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pcmerintah Kcmcnterian Perhubungan,
Penyusunan Perjanjian Kinerja Kementerian
Perhubungan, pengendalian gratifikasi, serta
pelaksanaan reformasi birokrasi;
b. penyiapan bahan peman tauan, analisis dan evaluasi
pelaksanaan rencana dan program pembangunan saran a
dan prasarana transportasi laut dan multimoda termasuk
pcrkembangan fisik dan nilai manfaat, serta kegiatan
pembangunan saran a dan prasarana transportasi yang
dibiayai dengan mekanisme Pinjaman/Hibah Luar Negeri,
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sekretarial Jenderal, Pcnyusunan Pcrjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal, serta pengelolaan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang analisa dan evaluasi;
dan
e. penyiapan bahan peman tauan, analisis dan evaluasi
pelaksanaan rencana dan program pembangunan sarana
dan prasarana transportasi udara dan penunjang
termasuk perkembangan fisik dan nilai manfaal, serta
kcgiatan pembangunan sarana dan prasarana
lransportasi yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjaman z Hibah Luar Negeri, penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemcrintah Biro Perericanaan,
Pcnyusunan Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan, serta
Sistem PengendaJian Intcrria l Pemcrintah.
- 12 -

Pasal23
Bagian Analisa dan Evaluasi lcrdiri dari Kclompok Jabatan
F'ungsional.

8agian Kccmpal
Biro Kepegawaiandan Organisasi

Pasal24
Biro Kcpegawaian dan Organisasi mempunyai tugas
mc1aksanakan pembinaan dan pemberian dukungan
adminisLrasi kepegawaian, pcnataan organisasi dan tata
laksana, scrta adminislrasi rcformasi birokrasi di lingkungan
Kcmcnlerian Perhubungan.

Pasal25
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 24, Biro Kcpcgawaian dan Organisasi menyelcnggarakan
fungsi:
a. pcnyiapan pcmbinaan, pcrnbcrian dukungan
adrninistrasi, dan pcngcndalian pcrcncanaan
kcpcgawaian;
b. pcnyiapan pcmbinaan, pcmbcrian dukungan
adminislrasi, dan pcngcndalian pcngcmbangan
kompctcnsi pcgawai;
c. pcnyiapan pcmbinaan, pembcrian dukungan
administrasi, dan pcngcndalian mutasi, kescjahteraan,
disiplin, ascssmcnt dan konscling pegawai;
d. pcnyiapan pcmbinaan dan pcnataan organisasi dan tata
laksana, serta adrninistrasi rcformasi birokrasi; dan
c. pclaksanaan urusan tata usaha dan rumah iangga Biro.

Pasal 26
Biro Kcpcgawaian dan Organisasi tcrdiri alas:
a. Bagian Percncanaan Kcpcgawaian;
b. Bagian PengembanganKompctcris! Pcgawai;
c. Bagian Mutasi, Kcscjahtcraan, dan Disiplin Pegawai;
d. Bagian Organisasi dan Tata Laksana; dan
- 13 -

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal27
Bagian Perencanaan Kcpegawaian mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcmbinaan, pemberian dukungan
administratif, dan pengendalian pcrcncanaan kepegawaian,
serta pclaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal28
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 27, Bagian Pcrencanaan Kepegawaian
menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rcncana, program kerja,
anggaran, akuruabilitas kincrja Biro, pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah tangga Biro, pengelolaan
layanan pengadaan dan barang milik negara, sistem
perigendalian internal pcmcrinlah, dukungan pelaksanan
keterbukaan inforrnasi publik, serta evaluasi dan
penyusunan laporan Biro;
b. penyiapan bahan invcntarisasi, pengembangan, integrasi,
pengelolaan, evaluasi, dan pelaporan di bidang data
pegawai, analisis jabatan, analisis beban kerja,
kebut.uhan dan redistribusi pcgawai, penyusunan formasi
pcgawai, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di
bidang kepegawaian, serta pengendalian gratifikasi: dan
c. penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dan pelaporan di bidang pcngadaan dan pengangkatan
serta orientasi calon pegawai.

Pasal 29
Bagian Percncanaan Kepcgawaian lerdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.
- 14 -

Pasal 30
Bagian Pcngembangan Kompelensi Pegawai mernpunyai tugas
mclaksanakan pcnyiapan pcmbinaan, pemberian dukungan
adminislrasi, dan pengendalian pcngembangan kompetensi
pcgawai.

Pasa131
Oalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30, 8agian Pengcmbangan Kompetensi Pegawai
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, perumusan kebijakan ,
pengendalian, pembcrian dukungan administratif dan
bimbingan teknis, serta cvaluasi dan pelaporan di bidang
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, analisis
kebutuhan, dan evaluasi pengembangan kompetensi
pegawai;
b. penyiapan bahan pembinaan, pcrumusan kebijakan,
perigendalian, pemberian dukungan administratif dan
birn bingan teknis, serta cvaluasi dan pelaporan di bidang
fasilitasi dan kerja sarna program pengembangan
kornpetensi, serta pemberian tugas belajar pegawai; dan
c. penyiapan bahan pcmbinaan, perumusan kebijakan ,
pengendalian, pem berian dukungan administratif dan
bimbingan teknis, serta cvaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan kompeterisi jabalan fungsional dan tata
usaha jabatan fungsional.

Pasal 32
Bagian Pengembangan Kompctcnsi Pegawai terdiri dari
Kclompok Jabatan F'ungsional.

Pasal33
Bagian Mutasi, Kesejahteraan, dan Oisiplin Pegawai
mernpunyai tugas mclaksanakan penyiapan pembinaan,
pcmberian dukungan adrnin istra si, dan pengendalian mutasi,
kepangkatan, perawatan, kcscjahtcraan, disiplin, pensiun,
asessrnent, dan konseling pcgawai.
- 15 -

Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 33, Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, pemberian dukungan
administrasi, pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan
di bidang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
dari dan dalam jabatan struktural, rnutasi wilayah kerja,
asessment pengisian jabatan struktural, pelaksanaan
seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi, adrninistrasi
penugasan pegawai negeri sipil, dan kepangkatan
pegawai;
b. penyiapan bahan pembinaan, pemberian dukungan
administrasi, pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan
di bidang perawatan dan kesejahteraan pegawai dalam
bentuk fisik dan non fisik, serta pemberian tanda
penghargaan; dan
c. penyia pan bahan pembinaan, pemberian dukungan
administrasi, pengendalian, scrta cvaluasi dan pelaporan
di bidang disiplin pcgawai, pemanlauan pelaksanaan
penilaian prestasi kerja pcgawai, koriscling pegawai,
pemberhentian , dan pensiun pegawai.

Pasa135
Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 36
Bagian Organisasi dan Tala Laksana mernptmyai tugas
melaksanakan penyiapan pernbinaan dan pcnataan organisasi
dan lata laksana, serta adminislrasi reformasi birokrasi.

Pasa137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 36, Bagian Organisasi dan Tata Laksana
menyelenggarakan fungsi:
- 16 -

a. penyiapan bahan pembinaan, perumusan kebijakan,


pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan
organisasi, serta pengembangan, integrasi, dan
pengclolaan data organisasi;
b. penyiapan bahan pembinaan, perumusan kebijakan,
pclaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan di bidang lata
laksana, lala hubungan kerja dengan pcmcrintah daerah ,
dan administrasi rcforrnasi birokrasi; dan
e. penyiapan bahan pembinaan, perumusan kebijakan,
pclaksanaan, scrta cvaluasi dan pclapora n di bidang
pcnyusunan rancangan pcraturan kepegawaian ,
penyusunan tclaah, sosialisasi, dan pcndokurncntasian
pcraturan kepcgawaian, scrta evaluasi jabatan.

Pasal 38
Bagian Organisasi dan Tala Laksana tcrd iri dari Kelompok
Jabalan F'ungsional.

Bagian Kclima
Biro Keuangan

Pasa] 39
Biro Keuangan mempunyai tugas mclaksanakan pcngclolaan,
pcmbinaan adminislrasi dan pclaporan keuangan di
lingkungan Kerncntcrian Pcrhubungan.

Pasal 40
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 39, Biro Keuangan mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan pembinaan dan koordinasi pcnyusunan
rencana, pengclolaan adrnin istras i, revisi
pclaksanaanjrencana, pcmanlauan, penelitian, evaluasi,
penilaian, dan penyusunan laporan pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan
Kemcnterian Pcrhubungan;
b. pcnyiapan pembinaan dan peiaksanaan akuntansi,
pcnyusunan laporan kcuangan, analisa, cvaluasi laporan
- 17 -

kcuangan dan verifikasi laporan pertanggungjawaban


bendahara, serta penyiapan pcmbinaan pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umurn di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
c. penyiapan pembinaan pcngclolaan kcuangan negara,
penetapan PejabaL Perbcndaharaan Negara, tindak lanjut
Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi,
tiridak lanjut laporan hasil perneriksaan unsur
pengawasan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal
dan tindak lanjut laporan hasil perneriksaan unsur
pengawasan eksterrial pada laporan keuangan di
lingkungan KemenLerian Pcrhubungan;
d. penyiapan pembinaan pcngelolaan Penerimaan Negara
Bukan Pajak; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal41
Biro Keuangan terdiri alas:
a. Bagian Pelaksanaan Anggaran;
b. Bagian Akuntansi;
c. Bagian Perbendaharaan;
d. Bagian Perierimaan Negara Bukan Pajak; dan
c. Kelompok Jabatan F'ungsional.

Pasal 42
Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas
mclaksanakan penyiapan pcmbinaan dan koordinasi
penyusunan rencana, pengelolaan adrninistrasi, revisi
pelaksanaanjrencana, pcmantauan, peneLitian, evaluasi,
penilaian, dan penyusunan laporan pclaksanaan anggaran
pendapalan dan belanja di lingkungan Kementerian
Perhubungan.

Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 42, Bagian Pclaksanaan Anggaran menyelenggarakan
fungsi:
- 18 -

a. penyiapan bah an pembinaan dan koordinasi penyusunan


rencana, pengelolaan administrasi, revisi
pelaksanaanj rencana, pernaritauan, penelitian dan
evaluasi, penilaian dan penyusunan laporan pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat
.Jenderal Perkeretaapian, scrta pengelolaan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang pelaksanaan
anggaran;
b. penyiapan bahan pcmbinaan dan koordinasi penyusunan
rencana, pengelolaan administrasi, revisi
pelaksanaanjrencana, pemantauan, penelitian dan
evaluasi, penilaian dan pcnyusunan laporan pelaksanaan
anggaran pendapatan dan bclanja di lingkungan
Direktorat Jenderal Pcrhubungan Laut, serta pengelolaan
teknologi informasi dan komunikasi di bidang
pclaksanaan anggaran; dan
c. penyiapan bahan pcmbinaan dan koordinasi penyusunan
rericana, pcngclolaan administrasi, revisi
pclaksanaan/rencana, pemantauan, penelitian dan
evaluasi, periilaian dan pcnyusunan laporan pclaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan
Direktorat Jcnderal Pcrhubungan Udara dan Penunjang,
scrta pcngelolaan teknoJogi informasi dan komunikasi di
bidang pelaksanaan anggaran.

Pasal44
Bagian Pclaksanaan Anggaran tcrdiri dari Kelornpok Jabatan
Fungsional.

Pasal45
Bagian Akuntansi mernpunyai tugas melaksanakan penyiapan
pembinaan dan pelaksanaan akunlansi, pcnyusunan laporan
keuangan, analisa, evaluasi laporan keuangan dan verifikasi
Japoran perlanggungjawaban bendahara, serta penyiapan
pernbinaan pola Pengclolaan Keuangan Badan Layan an
Umum di lingkungan Kemcnterian Pcrhubungan.
- 19 -

Pasal46
Dalam mc1aksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 45, Bagian Akuntansi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcmbinaan dan pelaksanaan
akuntansi, penyusunan laporan kcuangan, analisa,
evaluasi laporan kcuangan dan vcrifikasi laporan
pertanggungjawaban bcndahara, serta penyiapan
pembinaan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat dan Perkerclaapian;
b. penyiapan bahan pem binaan dan pelaksanaan
akuntansi, penyusunan laporan keuangan, analisa,
evaluasi laporari keuangan dan verifikasi laporan
perlanggungjawaban bendahara, serta penyiapan
pcmbinaan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut: dan
c. pcnyiapan bahan pcmbinaan dan pelaksanaan
akuntansi, penyusunan laporan keuangan, analisa,
evaluasi laporan keuangan dan verifikasi laporan
perlanggungjawaban bcndahara, serta penyiapan
pembinaan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara dan Penunjang.

Pasal47
Bagian Akuntansi terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 48
Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas rnelakukan
periyiapan pembinaan pengelolaan keuangan negara,
penetapan Pejabat Perbendaharaan Negara, tindak lanjut
Tuntutan Perbendaharaan dan Tunlutan Ganti Rugi, tindak
lanjut laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan internal
di lingkungan Sekretariat Jcndera) dan tindak lanjut. laporan
hasil pemcriksaan unsur pengawasan eksternal pada laporan
- 20 -

keuangan di lingkungan Kementerian Perhubungan, serta


urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal49
Dalam mclaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 48, Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. periyiapan bahan pernbiriaan pengelolaan keuangan
negara, penetapan Pejabat Perbendaharaan Negara,
Tindak Lanjut Tuntutan Perbendaharaan dan Turitutan
Ganti Rugi, tindak lanjut laporan hasil perneriksaan
unsur pengawasan eksternal pada laporan keuangan di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta pelaksanaan
urusan lata usaha dan rumah tangga Biro, pengelolaan
layanan pengadaan dan barang milik negara, serta
pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara dan Aparatur Sipil Negara;
b. penyiapan bahan pembinaan pengelolaan keuangan
negara, penetapan Pejabat Perbendaharaan Negara,
Tindak Lanjut Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan
Ganti Rugi, tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
unsur pengawasan eksternal pada laporan kcuangan di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,
dukungan pelaksanaan keterbukaan informasi publik,
Sistem Pengendalian lnternal Pemerintah, serta
pengendalian gratifikasi: dan
c. penyiapan bahan pembinaan pengelolaan keuangan
negara, penetapan Pejabat Perbendaharaan Negara,
Tindak Lanjut Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan
GanLi Rugi, tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
unsur pengawasan eksternal pada laporan keuangan di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan
Penunjang, tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
unsur pengawasan internal di lingkungan Sekretariat
Jenderal, serta pelaksanaan reformasi birokrasi.
- 21 -

Pasal 50
Bagian Pcrbendaharaan tcrdiri dari Kelompok Jabalan
Furigsional.

Pasal51
Bagian Pcnerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan pengelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak.

Pasal 52
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 51, Bagian Pcncrimaan Negara Bukan Pajak
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcmbinaan pcngelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Daral dan Direktorat Jenderal
Perkcretaapian;
b. penyiapan bahan pcmbinaan pengelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut; dan
c. penyiapan bahan pembinaan pengelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dan Pcnunjang.

Pasa! 53
Bagian Pcnerimaan Ncgara Bukan Pajak tcrdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kcenam
Biro Hukum

Pasa! 54
Biro Hukum mempunyai tugas mclaksanakan koordinasi dan
pembentukan peraturan perundang-undangan, perjanjianj
kontrak, kesepakatan zkesepaharnan bersama, pelaksanaan
advokasi, pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Inforrnasi
Hukum (JDIH), dan sosialisasi hukum.
- 22 -

Pasal55
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 54, Biro Hukum menyclcnggarakan fungsi:
a. pcnylapan koordinasi dan pelaksanaan pembentukan
peraturan perundang-undangan di bidang transportasi
darat dan perkeretaapian, penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
terkait transportasi daral dan perkeretaapian, serta
pengelolaan JDIH dan pengelolaan Jabatan Fungsional di
bidang pembentukan peraturan pcrundang-undangan;
b. penyiapan koordinasi dan pclaksanaan pembentukan
peraturan perundang-undangan di bidang transportasi
laut, penyusunan pcraturan perundang-undangan
ratifikasi perjanjian intcrriasiorial terkait transportasi
laut;
c. periyiapan koordinasi dan pelaksanaan pembentukan
peraturan perundang-undangan di bidang transportasi
udara, multimoda, dan pcnunjang, serta penyusunan
peraturan perundang-undangan ratifikasi perjanjian
internasional terkait transportasi udara dan multimoda;
d. penyiapan koordinasi dan penyusunan
perjanjian/kontrak, kescpakatan bersama/kesepahaman
bersama, advokasi dan sosialisasi hukum di Kemeriterian
Perhubungan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal 56
Biro Hukum terdiri alas:
a. Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian;
b. Bagian Peraturan Transporasi Laut;
c. Bagian Peraturan Transportasi Udara, Multimoda, dan
Penunjang;
a. Bagian Perjanjian, Advokasi, dan Sosialisasi Hukum; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 23 -

Pasal 57
Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
pelaksanaan pernbent.ukan peraturan perundang-undangan di
bidang trarisportasi darat dan perkeretaapian, penyusunan
peraturan perundang-undangan ratifikasi perjanjian
internasional terkait transportasi darat dan perkeretaapian,
serla pengelolaan JDIH dan pengeJolaan Jabatan Fungsiorial
di bidang pembentukan peraturan perundang-undangan,
serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57, Bagian Peraturan Transportasi Darat dan
Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan, program, rencana, pernbiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan, serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pembentukan peraturan
perundang-undangan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
di bidang transportasi darat;
b. penyiapan bahan, program, rencana, pernbiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan, serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pemberitukan peraturan
perundang-undangan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
di bidang perkeretaapian; dan
c. penyiapan bahan pengelolaan jaringan dokumentasi
JDIH, pelaksanaan urusan lata usaha, rumah langga,
dan barang milik negara biro, pengelolaan leknologi
informasi dan komunikasi, Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara,
dukungan pelaksanaan keterbukaan informasi publik,
serta pengelolaan Jabatan Fungsional di bidang
pembentukan peraturan perundang-undangan.
- 24 -

Pasal 59
Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional,

Pasal 60
Bagian Peraturan Transportasi Laut mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan
pcmbentukan peraturan pcrundang-undangan di bidang
transportasi laut, pcnyusunan peraturan perundang-
undangan ratifikasi pcrjanjian internasional terkait
transportasi laut.

Pasal61
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana tersebut dalam
Pasal 60, Bagian Peraluran Transportasi Laut
rnenyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan, program, rencana, pembiayaan, dan
cvaluasi penyusunan pcraturan , serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pcmbentukan peraturan
perundang-undangan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
bidang kcarnanan dan kcsclamatan pelayaran dan
perlindungan lingkungan mari ti m;
b. penyiapan bahan, program, rencana, pembiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan, serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pembentukan peraturan
perundang-undangan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
di bidang kepelabuhanan; dan
c. penyiapan bahan, program, rencana, pembiayaan, dan
cvaluasi penyusunan peraturan, serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pembentukan peraturan
perundang-undangan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
di bidang angkutan di perairan.
- 25 -

Pasal 62
Bagian Peraturan Transportasi Laut terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal63
Bagian Peraturan Transportasi Udara, Multimoda, dan
Penunjang mcmpuriyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan pelaksanaan pembentukan peraturan
perundang-undangan di bidang transportasi udara ,
mulLimoda, dan penunjang, serta penyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
lerkait transportasi udara dan multimoda.

Pasa164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam
Pasal 63, Bagian Peraturan Transportasi Udara, Multimoda,
dan Penunjang menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan, program, rencana, pembiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan , serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pemberitukan peraturan
perundang-undangan dan pcnyusunan peraturan
perundang-undangan ratifikasi perjanjian internasional
di bidang transportasi udara;
b. penyiapan bahan, program, rcncana, pembiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan, pelaksanaan koordinasi
dalam rangka pembentukan peraturan perundang-
undangan dan pcnyusunan peraturan perundang-
undangan ratifikasi pcrjanjian inlcrnasional di bidang
transportasi multimoda, serta proses sinkronisasi
rancangan pcraturan perundang-undangan
kementerian/lembaga lain; dan
c. pcnyiapan bahan, program, rcncana, pernbiayaan, dan
evaluasi penyusunan peraturan , serta pelaksanaan
koordinasi dalam rangka pembentukan peraturan
perundang-undangan di bidang perencanaan,
kcpegawaian, organisasi dan kelembagaan, keuangan,
barang milik negara, pcrlengkapan, pcngelolaan teknologi
- 26 -

informasi dan komunikasi, komunikasi informasi publik,


layanan pengadaan barang dan jasa, pengawasan,
kemitraan, penclitian dan pengembangan, serta
pengembangan sumber daya manusia perhubungan.

Pasal65
Bagian Peraturan Transportasi Udara, Multimoda, dan
Penunjang terdiri dari Kelompok Jabalan Fungsional.

Pasal66
Bagian Perjanjian, Advokasi, dan Sosialisasi Hukum
mempunyai tugas melaksanakan periyiapan koordinasi
dan penyusunan perjanjianjkontrak, kesepakatan
bersamajkesepahaman bersama, advokasi dan sosialisasi
hukum di Kementerian Perhubungan.

Pasal67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam
Pasal 66, Bagian Perjanjian, Advokasi, dan Sosialisasi Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan, program, reneana, pembiayaan, dan
pelaksanaan koordinasi, evaluasi, serta penyusunan
perjanjianj kontrak dan kesepakatan bersamaj
kesepahaman bersama di bidang transportasi;
b. penyiapan bahan, program, rencaria, pembiayaan, dan
koordinasi, evaluasi, dan pclaksanaan advokasi di
lingkungan Kemenlerian Perhubungan, pcnyiapan
pertimbangan hukum lerhadap permasalahan hukurn di
Kernenterian Perhubungan, serta pengendalian
gratifikasi; dan
c. penyiapan bahan, program, rencana, pembiayaan, dan
koordinasi, evaluasi, dan pelaksanaan sosialisasi
peraturan perundang-undangan di bidang trarisportasi,
serta reformasi birckrasi terkait penataan peraturan
perundang-undangan.
- 27 -

Pasal 68
Bagian Perjanjian, Advokasi, dan Sosialisasi Hukum terdiri
dari Kelompok Jabatan Furigsional.

Bagian Kctujuh
Biro Layanan Pcngadaan
dan Pcngclolaan Barang Milik Ncgara

Pasal69
Biro Layanan Pengadaan dan Pcngclolaan Barang Milik Negara
mcrnpunyai tugas mclaksanakan pcngadaan bararig/ jasa,
pcngclolaan layanan pengadaan sccara clcktronik, pembinaan
sumbcr daya manusia dan kelembagaan pengadaan
barang/jasa, pclaksanaan pcndampingan, konsultasi, dan
bimbingan lcknis pcngadaan barang/jasa scrta pcngclolaan
barang milik ncgara.

Pasal 70
Dalam mclaksanakan lugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 69, Biro Layanan Pcngadaan dan Pcngclolaan Barang
Milik Ncgara mcnyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan fasilitasi slralcgi pcngclolaan barang/jasa,
pclaksanaan pcngclolaan advokasi dan pcnye1esaian
masalah hukum, konsulLasi dan Zatau bimbingan teknis
pcngadaan barang/jasa , pcngclolaan layanan pengadaan
sccara elcktronik, pcngclolaan katalog clcktronik,
pcnyusunan perLimbangan tcrhadap
pcngaduan/sanggah, pcnanganan lcrhadap
pcnyimpangan pcngadaan Barangy.Jasa, serta
pcngelolaan .Jabatan Pungsional di bidang pcngelolaan
barang/ jasa;
b. pcnyiapan Iasilitasi pcrcncanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pclaporan, pelaksanaan dan
pengawasan pengadaan Barang/ Jasa, serta pemilihan
mitra kerja sama pemanfaaLan barang milik negara;
c. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pengelolaan
barang milik negara yang meliputi perencanaan
- 28 -

kcbutuhan dan pcnganggaran, penggunaan,


pemanfaatan, pengamanan dan pcmeliharaan, penilaian,
pernindahtanganan, pemusnahan, penghapusan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan
pcngendalian di lingkungan Kementerian Perhubungan,
tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan unsur
pengawasan eksternal pada laporan Manajemen Aset,
serta sosialisasi peraturan di bidang pengelolaan barang
milik negara; dan
d. pelaksanaan dokurnentasi, urusan tata usaha,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta
rumah tangga Biro.

Pasal71
Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara
terdiri atas:
a. Bagian Perencanaan Strategis Pengadaan dan Tata
Kclola;
b. Bagian Layanan Pengadaan; dan
e. Sagian Pengelolaan Sarang Milik Negara; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 72
Sagian Perencanaan Strategis Pengadaan dan Tala Kelola
merripurryai tugas melaksanakan penyiapan fasilitasi strategi
pengclolaan barang/jasa, pelaksanaan pengelolaan advokasi
dan penyelesaian masalah hukurn, konsultasi dan Zatau
birnbingan leknis pengadaan barang/ jasa, pengelolaan
layanan pengadaan secara clektroriik, pengelolaan katalog
elektroriik, penyusunan pertimbangan terhadap
pengaduan/ sanggah, perianganan tcrhadap penyimpangan
pengadaan Barang/ Jasa, scrta perigelolaan Jabatan
Fungsional di bidang perigelolaan barang/jasa.
- 29 -

Pasal 73
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 72, Bagian Pcrcncanaan Strategis Pengadaan dan Tata
Kelola menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program kerja,
anggaran, akuruabilitas kincrja, Sistem Pengendalian
Internal Pemerinlah, evaluasi dan penyusunan laporan
Biro, serta pengelolaan leknologi informasi dan
komunikasi, pengelolaan layanan pengadaan dan z atau
pernilihan mitra kerja sarna pemanfaatan barang milik
ncgara secara elektronik dan katalog elektronik;
b. penyiapan bahan fasililasi strategi pengelolaan
barang/ jasa, pelaksanaan pcngclolaan advokasi dan
penyclesaian masalah hukum, konsultasi dan Zatau
bimbingan teknis pcngadaan barang /jasa, dukungan
Keterbukaan lnformasi Publik, koordinasi atas
penanganan terhadap penyimpangan,
pengaduan/sanggah dan menyusun pertimbangan
lerhadap permasalahan pengadaan barang/jasa serta
pemilihan mitra kerja sarna pemanfaatan barang milik
negara; dan
c. penyiapan bahan pclaksanaan urusan kepegawaian,
keuangan, lata usaha dan rumah tangga Biro, dukungan
reformasi birokrasi, pcngcndalian gratifikasi, Laporan
Harta Kekayaan Penyelcnggara Negara zLaporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara, scrta pengelolaan
jabatan fungsional di bidang pcngadaan barang/ jasa.

Pasal 74
Bagian Perencanaan Stratcgis Pcngadaan dan Tala Kelola
terdiri dari Kelompok Jabatan F'ungsional.

Pasal 75
Bagian Layanan Pengadaan mcmpunyai tugas melaksanakan
penyiapan fasilitasi percncanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi, pelaporan, pclaksanaan dan pcngawasan
- 30 -

pcngadaan Barang/Uasa, scrta pemilihan mitra kerja sarna


pemanfaatan barang milik negara.

Pasal76
Dalam mclaksanakan tuga s sebagairnana dimaksud dalarn
Pasal 75, Sagian Layanan Pengadaan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan fasilitasi perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pelaporan, pelaksanaan dan
pengawasan pengadaan Barang/ Jasa, serta pemilihan
mitra kerja sarna pernanfaatan barang milik negara di
bidang transportasi Darat dan Perkeretaapian;
b. penyiapan bahan fasilitasi perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pelaporan, pelaksanaan dan
pengawasan pengadaan Barang/ Jasa, serta pemilihan
mitra kerja sarna pernanfaatan barang rnilik negara di
bidang transportasi Laut; dan
c. penyiapan bahan fasiJitasi pcrencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi, pclaporan, pelaksanaan dan
pengawasan pengadaan Barang/.Jasa, serta pernilihan
rnitra kerja sarna pemanfaatan barang milik negara di
bidang transportasi Udara dan Pcnunjang.

Pasal 77
Bagian Layanan Pengadaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Furigsiorial.
Pasal 78
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara rnempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan
pengelolaan barang milik negara yang meliputi perencanaan
kebutuhan dan penganggaran, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pernusnahan, penghapusan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian di
lingkungan Kementerian Perhubungan, tindak lanjut laporan
hasil pemeriksaan unsur pengawasan eksternal pada laporan
- 3] -

Manajernen Asct, serta sosialisasi pcraturan di bidang


pengelolaan barang milik ncgara.

Pasal79
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 78, Bagian Pcngelolaan Barang Milik Negara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan
pengelolaan barang milik negara yang melipu ti
percncanaan kebutuhan dan pcnganggaran, penggunaan,
pernanfaatan, pengamanan dan pcmcliharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pcmusnahan, penghapusan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian, scrta tindak lanjut laporan hasil
pemcriksaan unsur pengawasan eksternal pada laporan
Manajemen Aset bidang transportasi darat dan
perkeretaapian;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan
pengelolaan barang milik negara yang rneliputi
perencanaan kebutuhan dan pcnganggaran, penggunaan,
pernanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
pernindahtanganan, pcmusnahan, penghapusan,
penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian, tindak lanjut laporan hasil pemcriksaan
unsur pengawasan eksternal pada laporan Manajemen
Aset bidang lransportasi laut, serta sosialisasi peraturan
di bidang pengelolaan barang milik negara; dan
c. penyiapan bahan pcmbinaan, koordinasi, dan
pengelolaan barang milik negara yang me1iputi
perencanaan kebutuhan dan penganggaran, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pcmusnahan, penghapusan,
penatausahaan, pembinaari, pengawasan dan
pengendalian, serta lindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan un sur pcngawasan ekstcrnal pada laporan
Manajemcn Asci bidang transportasi udara dan
periunjang.
- 32-

Pasal80
Sagian Pengeiolaan Sarang Milik Negara terdiri dari Kelornpok
Jabalan Fungsional.

Bagian Kedelapan
Biro Umum

Pasal81
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pembcrian dukungan urusan kcprotokolan , ketatausahaan,
arsip, kerumahtanggaan, serta pcnyiapan perencanaan dan
keuangan Sekretariat Jenderal.

Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 81, Biro Umum menyeJenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan pclaksanaan urusan ketatausahaan Mentcri,
Sckretaris Jcnderal, Star Ahli Menteri, dan Staf Khusus,
scrta pembinaan dan peiaksanaan kcprotokolan, serta
urusan kctatausahaan , kepcgawaian dan
kerumahtanggaan Biro;
b. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan persuratan,
kcarsipan, scrta pelaporan;
c. pcnyiapan pembinaan dan pclaksanaan urusan rumah
langga Sekretariat Jenderal; dan
d. penyiapan perencanaan, anggaran, akuntansi, laporan
perlanggungjawaban keuangan, penatausahaan
keuangan, pcrjalanan dinas Biro, scrla penggajian di
lingkungan Sckretariat .Jenderal.

Pasal83
Biro Umum lerdiri atas:
a. Bagian Tala Usaha Pirnpirian dan Keprolokolan;
b. Bagian Persuratan, Kearsipan, dan Peiaporan;
c. Bagian Rumah Tangga;
d. Bagian Perencanaan dan Kcuangan; dan
e. Kclompok Jabatan FungsionaJ.
- 33 -

Pasal84
Bagian Tala Usaha Pimpinan dan Keprotokolan mempunyai
lugas melaksanakan pcnyiapan pelaksanaan urusan
ketatausahaan Menteri, Sckrctaris Jenderal, Staf Ahli Menteri,
dan Staf Khusus, serta pembinaan dan pelaksanaan
keprotokolan, serta urusan kctatausahaan, kepegawaian dan
kerumahtanggaan Biro.

Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 84, Ba.gian Tata Usaha Pimpinan dan Keprolokolan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pclaksanaan urusan ketatausahaan
Menteri, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli Menteri, Staf
Khusus, dan Biro;
b. penyiapan bahan pclaksanaan urusan kepegawaian dan
kerumahtanggaan Biro, pengelolaan teknologi informasi
dan kornunikasi, pcmbcrian dukungan reformasi
birokra si, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Ncgara dan Aparatur Sipil Negara, dan
pengendalian gratifikasi; dan
c. penyiapan bah an pcmbinaan dan pelaksanaan
keprotokolan.

Pasal86
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kcprotokolan terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha Mcntcri;
b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal;
c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri;
d. Subbagian Keprotokolan; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa187
(1) Subbagian Tata Usaha Menter! mernpunyai tugas
melakukan penyiapan bahan urusan ketatausahaan
Menteri.
- 34 -

(2) Subbagian Tata Usaha Sckrctaris Jenderal mempunyai


tugas meLakukan pcnyiapan bahan urusan
ketatausahaan Sekrctaris Jcndcral.
(3) Subbagian Tata Usaha Star Ahli Menteri mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan urusan
ketatausahaan Staf Ahli Mentcri dan Star Khusus.
(4) Subbagian Keprotokolan mcmpunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pcmbinaan dan pelaksanaan
keprotokolan.

Pasal88
Bagian Persuratan, Kearsipan, dan Pelaporan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan pcmbinaan dan pelaksanaan
persuratan, kearsipan, serla pelaporan.

Pasal89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam
Pasal 88, Bagian Persuratan, Kcarsipan, dan Pelaporan
menyelenggarakan Iungsi:
a. penyiapan bahan pernbinaan , pcnyusunan pedoman, dan
pelaksanaan pers'uratan:
b. penyiapan bahan pernbinaan, pcnyusunan pedoman, dan
pelaksanaan kearsipan, dan pemberian dukungan dalam
pelaksanaan Keterbukaan Inforrnasi Publik; dan
c. penyiapan bahan kcgiatan Pimpinan dan Kementerian,
Laporan Tahunan Kernenterian Perhubungan dan
Sekretariat Jenderal, Laporan Kinerja Instansi
Pernerintahan , dan Rencana Strategis Biro Umum.

Pasal90
Bagian Persuratan, Kearsipan, dan Pelaporan terdiri dari
Kelompok Jabatan F'ungsional.

Pasal91
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan dan pclaksanaan urusan rumah tangga
Sekrctariat Jenderal.
- 35 -

Pasal92
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam
Pasal 91, Bagian Rumah Tangga mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan urusan
dalam, kearnanan kantor dan kediaman Pimpinan yang
menjadi langgung jawab Sckrctariat Jenderal, serta
urusan pelayanan kesehatan pegawai serta penanganan
bencana di lingkungan kan tor pusat Kementerian
Perhubungan;
b. penyiapan bahan pcngadaan peralatan dan
penatausahaan barang milikj kekayaari negara di
lingkungan Sekretarial JenderaJ; dan
c. penyiapan bahan pengelolaan sarana, prasarana, dan
angkutan serta penyelcnggaraan kelayakan lingkungan di
kantor pusat Kernenterian Perhubungan.

Pasal93
Bagian Rumah Tangga tcrdiri dari Kclompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 94
Bagian Pereneanaan dan Keuangan mcrnpuriyai lugas
melaksanakan periyiapan pereneanaan, anggaran, akuntansi,
laporan pertanggungjawaban keuangan, penatausahaan
keuangan, perjalanan dinas Biro dan penggajian di
lingkungan Sckretarial Jcnderal.

Pasal95
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana tersebut dalam
Pasal 94, Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perericanaan, anggaran, akuntansi dan
anggaran, serta laporan perlanggungjawaban keuangan
di lingkungan Sekretariat .Jendcral serta pelaksanaan
Sistern Pengendalian Intern Pernerintah;
b. penyiapan bahan pcnatausahaan keuangan di
lingkungan Sekretariat Jendcral; dan
- 36 -

c. penyiapan bahan penggajian dan perjalanan dinas di


lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasa196
Bagian Perencanaan dan Keuangan terd iri dari Kelompok
.Jabatan Fungsional.

Bagian Kcsernbilan
Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Pasal 97
Biro Komunikasi dan Informasi Publik mernpunyai tugas
mclaksanakan pembinaan, pemberian dukungan pelaksanaan
komunikasi dan informasi publik scrta jur u bicara
Kcmcnlerian Perhubungan.

Pasal 98
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 96, Biro Komunikasi dan Informasi Publik
menyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan pcmbinaan, perencanaan, pengendalian
program komunikasi publik, penyusunan perumusan
dan pelaksanaan strategi komunikasi kehumasan,
penanganan krisis komunikasi, pengukuran opini publik,
analisis, monitoring, evaluasi, pelaporan program
komunikasi publik, kepegawaian, keuangan, pengelolaan
Jabatan Fungsional bidang kehumasan, serta dukungan
rcformasi birokrasi;
b. pcnyiapan pcmbinaan, perencanaan, pelaksanaan,
pemberian informasi publik, menjalin hubungan dengan
pelaku media massa, serta koordinasi, pengelolaan,
pelaksanaan aktivitas komunikasi publik dan
membentuk opini sektor transpor tasi melalui jejaring
warganet dan komunitas;
c. penyiapan pelaksanaan kegiatan komunikasi dan
inforrnasi publik, cdukasi publik, pembinaan Pejabat
Pengelola Informasi Publik dan Dokumentasi,
- 37 -

pcngelolaan, pelaksanaan, pclaporan pelayanan informasi


publik, penyclesaian dan asistensi penanganan sengkcta
informasi publik, serta dokumcntasi kincrja dan kegiatan
pimpinan; dan
d. pcnyiapan pclaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga Biro.

Pasal 99
Biro Komunikasi dan lnformasi Publik terdiri alas:
a. 8agian Perencanaan Strategi Komunikasi dan Evaluasi;
b. Bagian Pernberitaan dan Media Sosial;
c. Bagian Publikasi dan Pelayanan Informasi; dan
d. Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasal 100
Bagian Percncanaan Stralegi Komunikasi dan Evaluasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan,
percncanaan, pcngendalian program komunikasi publik,
penyusunan pcrumusan dan pclaksanaan stratcgi komunikasi
kehumasan, pcnanganan krisis komunikasi, pengukuran
opini publik, analisis, monitoring, evaluasi, pelaporan program
komunikasi publik, kepegawaian, keuangan, pengelolaan
Jabalan Fungsional bidang kehumasan, serta dukungan
reformasi birokrasi, serta tata usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal 10]
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 100, Bagian Perencanaan Strategi Komunikasi dan
Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pembinaan, perencanaan, pengendalian
program komunikasi publik serta penyusunan
perumusan dan pelaksanaan strategi komunikasi
kchumasan;
b. pcnyiapan bahan penanganan krisis komunikasi,
pcngukuran opini pubJik, analisis, monitoring, evaluasi,
SisLem Pcngcndalian Internal Pemerintah, scrta
pclaporan program komunikasi publik; dan
- 38 -

c. penyiapan bahan urusan kepegawaian, pengelolaan


Jabatan Fungsional bidang kehumasan, keuangan,
dukungan reformasi birokrasi, Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara/ Laporan Harta Kekayaan Aparatur
Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, Pengelolaan
layanan Pengadaan dan Barang Milik Negara serta tata
usaha dan rumah tangga Biro.

Pasal 102
Bagian Perencanaan Strategi Komunikasi dan Evaluasi terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsiorial.

Pasal 103
Bagian Pemberilaan dan Media SosiaJ mempunyai tugas
mclaksanakan penyiapan pembinaan, perencanaan,
pelaksanaan, pemberian informasi publik, menjalin hubungan
dengan pelaku media massa, scrta koordinasi, pengelolaan,
pelaksanaan aktivitas komunikasi publik dan membentuk
opiru sektor transportasi melalui jejaring warganet dan
komunitas.

Pasal 104
Dalam mclaksanakan lugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 103, Bagian Pcmbcritaan dan Media Sosial
menyeJenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, pereneanaan, pelaksanaan,
pemberian informasi publik, menjalin hubungan dengan
pelaku media massa, optimalisasi pemanfaatan rubrik
dan program media melalui pemberian informasi publik,
penerbitan siaran pers, keterangan pers
tanggapan/ bantahan, artikel, advertorial dan sural
pembaca;
b. penyiapan bahan penyusunan, dan pelaksanaan
komunikasi publik melalui pernanfaatan media sosial;
dan
c. penyiapan bahan pcmbinaan, koordinasi, pengelolaan,
pelaksanaan aktivitas komunikasi publik dan
- 39 -

mcrnbentuk opini scktor transportasi melalui jejaring


warganet dan komunitas.

Pasal 105
Bagian Pernberitaan dan Mcdia Sosial terdiri dari Kelompok
Jabatan F'ungsional.

Pasal 106
Bagian Publikasi dan Pelayanan Informasi mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan pclaksanaan kegiatan komunikasi
dan informasi publik, edukasi publik, pembinaan Pejabat
Pengelola lnformasi Publik dan Dokurnentasi, pengelolaan,
pelaksanaan, pelaporan pclayanan informasi publik,
penyelesaian dan asistensi pcnanganan sengketa informasi
publik, serta dokumentasi kincrja dan kcgiatan pimpinan.

Pasal 107
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 106, Bagian Publikasi dan Pelayanan Informasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan komunikasi dan
inforrna si publik dalam bcntuk publikasi pesan layanan
masyarakat dan penerbitan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan komunikasi dan
informasi publik dalam rangka edukasi publik melalui
pcnyelenggaraan event pameran, below the line,
sosialisasi, promosi dan kampanye kebijakan dan kinerja
pimpinan; dan
c. periyiapan bahan pembinaan Pcjabat Pengelola Informasi
Publik dan Dokumentasi, pcngelolaan, pelaksanaan,
pelaporan pelayanan informasi publik, penyelesaian dan
asistensi penanganan scngketa informasi publik,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi serta
dokumentasi kinerja dan kcgiatan pimpina n.
- 40 -

Pasal108
Bagian Publikasi dan Pelayanan Informasi terdiri dari
Kclompok Jabatan Fungsional.

BAB IV
OIREKTORAT JENOERAL PERHUBUNGAN OARAT

Bagian Kesatu
Kcdudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 109
(1) Oirektoral Jenderal Perhubungan Darat berada di bawah
dan bertanggung jawab kcpada Menteri Perhubungan;
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dipimpin oleh
Oircktur Jcnderal.

Pasal110
Dircktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas
mcnyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidarig transportasi darat,

Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 110, Dircktorat Jenderal Perhubungan Daral
mcnyelenggarakan Iurigsi:
a. pcrumusan kcbijakan di bidang penyelenggaraan lalu
lintas, angkutan, sarana, prasarana, sistern lalu lintas
dan angkutan jalan, sungai, danau, penyeberangan, dan
angkutan multimoda, serta peningkatan keterpaduan
sistem antar moda dan kesclamatan transportasi darat;
b. pclaksanaan kcbijakan di bidang penyclcnggaraan lalu
lintas, angkutan, sarana, prasarana, sistem lalu lintas
dan angkulan jalan , sungai, danau, penyeberangan, dan
angkutan multimoda, scrta peningkalan keterpaduan
sistern antar moda dan kcsclamatan transportasi darat;
c. pcnyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyclenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana,
- 41 -

prasarana, sistcm lalu linlas dan angkutan jalan, sungai,


danau, penyeberangan, dan angkutan multimoda, serta
peningkatan keterpaduan sistcm antar moda dan
keselarnatan tra nsport.asi darat;
d. pelaksanaan pernbcrian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang penyelenggaraan lalu linlas, angkutan, sarana,
prasarana, sistem lalu linlas dan angkutan jalan, sungai,
danau, penyeberangan, dan angkutan multimoda, serta
peningkatan keterpaduan sistem an tar moda dan
kcselamatan transportasi darat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pcnyelenggaraan lalu lintas, angkutan , sarana,
prasarana, sistern lalu lintas dan angkutan jalan, sungai,
danau, penyeberangan, dan angkutan multimoda, serta
peningkatan kelcrpaduan sistcrn antar moda dan
keselarnatan transportasi darat;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat; dan
g. pclaksanaan fungsi lain yang diberikan olch Menteri.

Bagian Kcdua
Susunan Organisasi

Pasal 112
Dircktorat Jendera] Perhubungan Darat terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat .Jendcral;
b. Dircktorat Lalu Lintas Jalan;
c. Direktorat Angkutan .Jalan;
d. Dircktoral Prasarana Transportasi .Jalan;
e. Dircktorat Sarana Transporlasi Jalan; dan
f. Dircktorat Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan.
- 42 -

8agian Kctiga
Sekretariat Dircktorat Jcnderal

Pasal 1 13
Sekrctariat Direktorat Jcndcral mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
pelayanan, dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh
satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jendcral
Perhubungan Darat.

Pasal 1 14
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 113, Sekrctariat Dircktorat .Jcnderal menyelenggarakan
fungsi:
a. pcnyiapan koordinasi, pcnelaahan, penyusunan dan
tinjau ulang, kcbijakan jangka pcndck, menengah dan
panjang, sasaran dan arah pcngcmbangan sistern lalu
lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan
pcnycberangan, rcncana induk Lalu l.intas Angkutan
Jalan, Sungai, Danau dan Pcnycberangan (LLAJSDP),
kajian, rcncana dan program kerja dan anggaran , dan
hibah/banluan luar ncgcri, pcngelolaan data dan
pcngcmbangan sistcm informasi bidang LLAJSDP, sistcrn
pcngendalian intcrnal pcrncrin ta h, pengawasan dan
penyusunan evaluasi scrta pelaporan pclaksanaan
rcncana dan program kcrja di lingkungan Direktorat
Jcnderal Pcrhubungan Darat, rapat koordinasi dan rapat
kcrja dinas;
b. pelaksanaan manajcmcn kcpegawaian, penyusunan
organisasi dan tata laksana, adrninistrasi perkantoran,
kearsipan, reformasi birokrasi, dan urusan umum di
lingkungan Direkloral Jcndcral Perhubungan Darat,
scrta penyiapan dan pcngelolaan jabatan fungsional di
bidang transportasi darat;
c. penyiapan koordinasi pembentukan peraturan
perundang-undangan, pcmbcrian pertimbangan dan
advokasi hukum, cvaluasi peraturan perundang-
- 43 -

undangan serta pcrjanjian/ kontrak/ kesepakatan


bcrsarna, pcngclolaan dok urncn ta si hukum, hubungan
masyarakal dan antar lcmbaga, pengelolaan informasi
publik, layanan pengaduan publik, peliputan dan
dokurnentasi kcgiatan, scrta kcrja sarna dalarn negeri dan
luar negeri sub sektor transportasi darat; dan
d. penyiapan koordinasi dan pcngclolaan keuangan dan
pcnyusunan laporan kcuangan, pcngusulan BLU,
penelaahan dan koordinasi lcrhadap pclaksanaan tindak
lanjut lernuan hasil pcmeriksaan aparat fungsional
ckstcrn dan intern di lingkungan Direktorat Jcnderal
Pcrhubungan Darat scrta cvaluasi dan pelaporan.

Pasal 115
Sekrctariat Direktorat Jcndcral lcrdiri atas:
a. Bagian Perencanaan;
b. 8agian Kepcgawaian dan Umum;
c. 8agian Hukurn dan Hubungan Masyarakat; dan
d. Bagian Kcuangan; dan
c. Kclompok Jabalan Fungsional.

Pasa l 116
8agian Pcrcncanaan mcrnpunyai tugas melaksanakan
pcnyiapan koordinasi, pcnelaahan, pcnyusunan dan tinjau
ulang, rcncana induk LLAJ dan LLASDP, kebijakan jangka
pendek, menengah dan panjang, sasaran dan arah
pengernbangan sistcrn lalu linlas dan angkutan jalan,
sungai, danau, dan pcnyebcrangan, kajian, reneana program
kerja dan anggaran, dan hibah/bantuan luar negcri,
pcngelolaan data dan pengembangan sistern informasi
bidang LLAJSDP, sistcrn pcngcndalian internal perncrintah,
pcngawasan dan pcnyusunan cvaluasi serta pclaporan
pclaksanaan rencana dan program kcrja di lingkungan
Direktorat Jenderal Pcrhubungan Darat, rapat koordinasi
dan rapat kerja dinas.
- 44 -

Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 116, Bagian Perencanaan mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, pcnelaahan, penyusunan
dan tinjau ulang rencana induk jaringan LLAJ dan
LLASDP, rencana kcbijakan Pcmbangunan Jangka
Panjang, Rencana Pcmbangunan Jangka Menengah,
rcncana stratcgis, cctak biru, studi dan kajian kebijakan
di bidang lransporlasi darat, scrta pengelolaan data dan
pengembangan sistern informasi bidang LLAJSDP;
b. pcnyiapan bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan
dan tinjau ulang program tahunan, rencana
pcmbangunan jangka pcndck/rcncana kerja, rencana
kerja lahunan, rencana kcrja pcrncrintah, rcncana kcrja
dan anggaran, pcnyusunan daftar isian pclaksanaan
anggaran, scrta program pinjaman / hibah Iuar ncgcri;
c. pcnyiapan bahan koordinasi, peneIaahan dan
pcnyusunan cvaluasi dan pclaporan dokumcn Sistcrn
Akuntabilitas Kincrja Inslansi Pcmcrintah, laporan
Lahunan, analisa dan cvaluasi pclaksanaan program,
rapat pimpinan dan rapat koordinasi antar Icmbaga dan
unit kerja, Sislcm Pcngcndalian ln tcrrial Pcrncrintah,
scrta pclaksanaan rapat kcrja dinas.

Pasal ] 18
Bagian Pcrcncanaan tcrdiri dari Kclompok Jabatan
Furigsional.

Pasal 119
Bagian Kepcgawaian dan Umum mcmpunyai tugas
mclaksanakan pcnyiapan manajemcn kepcgawaian,
pcnyusunan organisasi dan tata laksana, adrninistrasi
pcrkanloran, kearsipan, rcformasi birokrasi, pelaksanaan
laporan harta kekayaan pcnyclcnggara ncgara dan aparatur
sipil ncgara, pengcndalian gralifikasi dan urusan umum di
lingkungan Direktoral Jcndcral Pcrhubungan Daral, serta
- 45 -

penyiapan dan pengelolaan jabatan fungsionaJ di bidang


tran sportasi darat.

Pasal 120
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 119, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan pcnyusunan dan pclaksanaan
manajemen kcpcgawaian, standar dan sertifikasi
kompetcnsi jabatan sumbcr daya manusia, reformasi
birokrasi, pcngendalian gratifikasi, scrta organisasi dan
tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat;
b. pcnyiapan bahan pcnyusunan dan pelaksanaan kegiatan
administrasi pcrkantoran , kcarsipan dan pelaksanaan
laporan harta kckayaan pcnyclcnggara ncgara dan
aparatur sipil ncgara di lingkungan Dircktorat Jcndcral
Pcrhubungan Darat; dan
c. pcnyiapan bahan pcngclolaan urusan dalam,
kerumahlanggaan dan kcscjahlcraan pegawai, urusan
umum, kcprotokolan, scrta urusan pcngadaan 8arang
Milik Negara di lingkungan Direktorat Jenderal
Pcrhu bungan Dara t.

Pasal ) 21
8agian Kepcgawaian dan Umum terd iri dari Kclompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 122
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat rnerripuriyat

tugas melaksanakan pcnyiapan koordinasi pernbcnrukan


pcraturan perundang-undangan, pcmberian pertirnbangan
dan advokasi, evaluasi pcraturan perundang-undangan serta
perjanjian /kontrak/kescpakatan bersarna, pelaksanaan
dokumentasi hukum, hubungan masyarakat dan antar
lembaga, informasi publik, layanan pengaduan publik,
- 46 -

pcliputan dan dokumcntasi kcgiatan, serta kerja sarna dalarn


negeri dan luar negeri sub sektor lransportasi darat.

Pasal123
Dalarn rnelaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 122, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi pembentukan peraturan
pcrundang-undangan, sosiatisasi hukum, evaluasi
peraturan perundang-undangan, serta asistensi
penyusunan rancangan Pcraturan Daerah yang berkaitan
dengan subsektor transportasi darat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan pembenan pertimbangan
hukum, pemrosesan dan pemberian advokasi,
penyusunan perjanjian/kcrja sarna dalarn negeri dan luar
negen, serta pcnelaahan, koordinasi, dan evaluasi
pelaksanaan perjanjian, kontrak dan kesepakatan
bersama dalam dan luar ncgcri, serta pengelolaan
dokumentasi hukum; dan
c. penyiapan bahan pelaksanaan hu bungan rnasyarakat
dan antar lernbaga, publikasi, pengelolaan informasi
publik dan koordinasi layanan pengaduan publik,
peliputan dan dokumentasi kegiatan.

Pasal 124
Bagian Hukurn dan Hubungan Masyarakat terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 125
Bagian Keuangan mempunyai tugas rnelaksanakan
pcnyiapan koordinasi dan pengelolaan keuangan dan
penyusunan laporan keuangan, penelaahan dan koordinasi
tcrhadap pelaksanaan Lindak lanjut temuan hasil
pcmeriksaan aparat fungsional ekstern dan intern di
lingkungan Direktorat Jendcral Perhuburigan Darat serta
evaluasi dan pelaporan.
- 47 -

Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 125, Sagian Keuangan menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan anggaran,
bimbingan teknis adminislrasi keuangan, revisi
anggaran, monitoring dan cvaluasi, serta penatausahaan,
penyusunan dan pcnggunaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak di lingkungan Dircktorat Jenderal Perhubungan
Darat;
b. penyiapan bahan koordinasi penggunaan, pemanfaatan,
penatausahaan, penghapusan, pembinaan, pengawasan
dan pengendalian Sarang Milik Negara dan penyusunan
laporari Sarang Milik Negara di lingkungan Direktorat
Jenderal Pcrhubungan Darat; dan
c. penyiapan bahan usulan pcngelola anggaran, tindak
lanjut Laporan Hasil Audit, pelaksanaan
perbendaharaan, akuritansi, dan penyusunan laporan
keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.

Pasal 127
Bagian Keuangan terdiri dari Kclompok Jabatan Fungsional.

Sagian Kccmpat
Direktorat Lalu Lintas Jalan

Pasal 128
Direktorat Lalu Lintas Jalan mcmpunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, proscdur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta cvaluasi dan pelaporan di bidang lalu
lintas jalan.

Pasal129
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 128, Direktorat Lalu Limas Jalan menyelenggarakan
fungsi:
- 48 -

a. pcnyiapan perumusan kcbijakan di bidang manajemen


dan rckayasa lalu linlas jalan, perlerigkapan jalan,
analisis dampak lalu lintas, dan pengendalian
operasional lalu lintas jalan;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang mariajemen
dan rekayasa lalu linlas jalan, pcrlcngkapan jalan,
analisis dampak lalu lintas, dan pengendalian
operasional lalu lintas jalan;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang manajemcn dan rekayasa lalu lintas
jalan, perlengkapan jalan, analisis dampak lalu lintas,
dan pengendalian opcrasional lalu linlas jalan;
d. penyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang manajcmcn dan rekayasa lalu lintas
jalan, perlengkapan jalan, analisis dampak lalu lintas,
dan pengcndalian opcrasional lalu lintas jalan;
e. pcnyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang manajemen
dan rekayasa lalu linlas jalan, perlengkapan jalan,
analisis dampak lalu lintas, dan pengendalian
operasionallalu lintas jalan; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan leknologi informasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 130
Direktoral Lalu Lintas JaJan terdiri alas:
a. Subdirektorat Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Jalan;
b. Subdirektorat Perlengkapan JaJan;
c. Subdirektorat Analisis Oampak Lalu Lintas;
d. Subdirektorat Pengendalian Operasional; dan
e. Kelompok Jabatan Pungsional.

Pasal ]31
Subdirektorat Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
- 49 -

prosedur, dan kritcria, pcmbcrian bimbingan teknis dan


supervisi serta evaluasi dan pclaporan di bidang manajemen
dan rekayasa lalu linlas jalan, audit dan inspeksi
keselamatan, serta laik fungsi jalan.

Pasal 132
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 131, Subdirektorat Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas Jalan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
mariajernen dan rekayasa lalu lintas jalari, rencana
umum LLAJ, penyclenggaraan fasilitas parkir untuk
umum, teknologi rekayasa lalu Iintas, penggunaan
jarrngan jalan dan gerakan lalu lintas pada jalan
nasional, tingkal pelayanan jalan nasional dan jalan
strategis nasional, laik fungsi jalan, kompetensi sumber
daya manusia bidang manajcmcn dan rekayasa lalu
lintas, audit dan inspeksi kcsclamatan, serta pengelolaan
data dan informasi lalu linLasjalan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
manajemen dan rckayasa lalu lintas jalan, rencana
umum LLAJ, penyeleriggaraan fasilitas parkir untuk
umum, Lcknologi rekayasa lalu lintas, penggunaan
jaringan jalan dan gcrakan lalu lintas pada jalan
nasional, tingkat pelayanan jalan nasional dan jalan
slrategis nasional, laik fungsi jalan, kompetensi sumber
daya manusia bidang manajemcn dan rekayasa lalu
lint.as, audit dan inspcksi kcselamatan, serta pengelolaan
data dan informasi lalu lintas jalan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang manajemen dan rekayasa lalu
lintas jalan, rencana umum LLAJ, penyelenggaraan
Iasilitas parkir untuk umum, tcknologi rekayasa lalu
lintas, penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas
pada jalan nasional, tingkaL pclayanan jalan nasional dan
jalan strategis nasional, laik fungsi jalan, kompetensi
sumber daya manusia bidang manajemen dan rekayasa
- 50 -

lalu lintas, audit dan inspcksi keselamatan, serta


pengclolaan data dan informasi lalu lin las jalan;
d. pcnyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang manajcmcn dan rckayasa lalu lintas
jalan, rcncana umum LLAJ, pcnyclcnggaraan Iasilitas
parkir untuk umum, tcknologi rckayasa lalu lintas,
pcnggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas pada
jalan nasional, tingkat pclayanan jalan nasional dan jalan
strategis nasional, laik fungsi jalan, kompctensi sumber
daya manusia bidang manajcmen dan rekayasa lalu
lintas, audit dan inspcksi kcsclamalan, serta pcngclolaan
data dan informasi lalu lintas jalan; dan
c. penyiapan bahan cvaluasi dan pclaporan di bidang
manajcmcn dan rckayasa lalu lintas jalan, rencana
umum LLAJ, pcnyclcnggaraan fasilitas parkir untuk
umum, tcknologi rckayasa lalu lintas, penggunaan
jaringan jalan dan gcrakan lalu lintas pada jalan
nasional, tingkat pclayanan jalan nasional dan jalan
stratcgis nasional, laik fungsi jalan, kompetensi sumbcr
daya manusia bidang manajcmcn dan rekayasa lalu
lintas, audit dan inspcksi kcsclama ta n, scrta pcngclolaan
data dan informasi lalu lintas jalan.

Pasal 133
Subdircktorat Manajcmcn dan Rckayasa Lalu Lintas Jalan
Lcrdiri dari Kclompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 134
Subdircktorat Perlcngkapan .Jalan mcmpunyai tugas
mclaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kcbijakan, penyusunan norma, sLandar, prosedur, dan
kritcria, pcmbcrian bimbingan lcknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pclaporan di bidang pcrlcngkapan jala.n.
- 51 -

Pasal 135
Da1am melaksanakan tugas scbagaimana dirnaksud dalam
Pasal 134, Subdircktorat Perlengkapan Jalan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
pernbangunan fasilitas pcrlcngkapan jalan pada jalan
nasional dan jalan stratcgis nasional, spesifikasi teknis,
kornpetensi sumbcr daya manusia, badan usaha,
pemanfaatan tekriologi, bantuan tcknis, serta pengelolaan
data dan informasi per1cngkapan jalan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembangunan Iasilitas pcrlcngkapan jalan pada jalan
nasional dan jalan strategis nasional, spesifikasi teknis,
kornpetensi surnber daya manusia, badan usaha,
pemanfaatan teknologi, bantuan teknis, serta pengelolaan
data dan informasi perlcngkapan jalan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pembangunan fasilitas
perlengkapan jalan pada jalan nasional dan jalan
strategis nasional, spcsifikasi teknis, kompetensi sumber
daya manusia, badan usaha, pernanfaatan tekriologi,
ban tuan teknis, serta pengelolaan data dan informasi
perlcngkapan jalan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang pembangunan fasilitas perlengkapan
jalan pada jalan nasional dan jalan strategis nasional,
spesifikasi teknis, kompctensi sumbcr daya manusia,
badan usaha, pernanfaatan tcknologi, bantuan teknis,
serta pengelolaan data dan informasi pcrlengkapan jalan;
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pembangunan fasilitas perlcngkapan jalan pada jalan
nasional dan jalan strategis nasional, spesifikasi teknis,
kompetensi surnber daya marrusia, badan usaha,
pemanfaatan teknologi, bantuan tckriis, serta pengelolaan
data dan informasi pcrlengkapan jalan.
- 52 -

Pasal 136
Subdircktorat Pcrlcngkapan Jalan terdiri dart Kelompok
Jabatan F'ungsional.

Pasal 137
Subdirektorat Analisis Oampak Lalu Lintas mernpunyai tugas
mclaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kritcria, pembcrian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pclaporan di bidang analisis dampak laJu Iintas.

Pasal 138
Dalarn melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam
Pasal 137, Subdirektorat Analisis Oampak LaJu Lintas
menyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan perumusan kebijakan di. bidang
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi,
penetapan persetujuan dan monitoring hasil,
pcnanganan, pengelolaan data dan informasi, kornpetensi
dan serlifikasi tenaga pcnilai dan tcnaga ahli, serta
bantuan teknis di bidang anal isis dampak lalu lintas;
b. pcnyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaJuasi,
penetapan persetujuan dan monitoring hasil,
penanganan, pengelolaan data dan informasi, kompeterisi
dan sertifikasi tenaga pcnilai dan tenaga ahli, serta
bantuan tcknis di bidang analisis darnpak laJu linlas;
c. penyiapan bah an penyusunan norma, standar, proscdur,
dan kritcria di bidang pcrencanaan, pelaksanaan,
pcnilaian dan evaluasi, pcnetapan pcrsetujuan dan
monitoring hasil, penanganan, pengclolaan data dan
informasi, kornpetensi dan serlifikasi lcnaga penilai dan
tenaga a hli, serta bantuan leknis di bidang analisis
dampak lalu lintas;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang perencanaan, pelaksanaan, penilaian
dan evaluasi, penetapan persetujuan dan monitoring
- 53 -

hasil, penanganan, pcngclolaan data dan informasi,


kompetensi dan sertifikasi lcnaga penilai dan tenaga ahli,
serta bantuan teknis di bidang analisis dampak lalu
lintas;
c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi,
perictapan persctujuan dan monitoring hasil,
penanganan, pengelolaan data dan informasi, kompetensi
dan sertifikasi teriaga pcnilai dan tenaga ahli, serta
bantuan teknis di bidang analisis darnpak lalu lintas.

Pasal 139
Subdirektorat Analisis Oampak Lalu Lintas terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 140
Subdirektorat Pengendalian Opcrasional mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, sta ndar, prosedur, dan
kriteria, pernberian bimbingan Lcknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pcngendalian operasional
dan penegakan hukurn oJeh pcnyidik pegawai negeri sipil.

Pasal 141
Dalam rneJaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 140, Subdirektoral Pcngcndalian Operasional
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrurnusan kebijakan di bidang
pengawasan pemcnuhan pcrsyaratan teknis dan laik
jalan kendaraan berrnotor umurn, kclcngkapan dokurnen
perizinan angkutan orang dan angkutan barang khusus,
perneriksaan kendaraan dan penindakan pelanggaran
administratif kendaraan bermotor urnurn di jalan,
penegakan hukurn bidang lalu linlas dan angkutan jalan,
pengusulan pengangkatan dan pemberhentian,
pengelolaan data dan inforrnasi, serta kompetensi sumber
- 54 -

daya marrusra Pcnyidik Pcgawai Negeri Sipil Lalu Lintas


dan Angkutan Jalan;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan pemenuhan pcrsyaratan teknis dan laik
jalan kendaraan bermotor urnum, kelengkapan dokumen
perizinan angkutan orang dan angkutan barang khusus,
perneriksaan kendaraan dan pcnindakan pelanggaran
administratif kcndaraan bcrmotor umum di jalan,
penegakan hukum bidang lalu lintas dan angkutan jalan ,
perigusulan pcngangkaLan dan pemberhentian,
pengelolaan data dan informasi, serta kompetensi sumber
daya manusia Penyidik Pcgawai Negeri Sipil Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pcngawasan pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor
umum, kelengkapan dokumcn pcrizinan angkutan orang
dan angkutan barang khusus, pcmeriksaan kendaraan
dan penindakan pelanggaran administratif kendaraan
bermotor umum di jalan, penegakan hukum bidang lalu
lintas dan angkutan jalan, pcngusulan pengangkatan dan
pember hen tian , pengclolaan data dan inforrnasi, serta
kompetensi sumber daya manusia Penyidik Pegawai
Negeri Sipil Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcngawasan pemenuhan persyaratan
teknis dan laik jalan kendaraan bermotor umum,
kelengkapan dokumen pcrizinan angkutan orang dan
angkutan barang khusus, pemeriksaan kendaraan dan
penindakan pelanggaran administratif kendaraan
bermotor umum di jalan, penegakan hukum bidang lalu
lintas dan angkutan jalan, pcngusulan pengangkatan dan
pember'hen tian , pengclolaan data dan inforrnasi, serta
kornpetensi sumber daya manusia Penyidik Pegawai
Negeri Sipil Lalu Lintas dan Angkulan Jalan;
e. penyiapan bahan evaluasi dan pclaporan di bidang
pcngawasan pemenuhan pcrsyaratan teknis dan laik
- 55 -

jalan kcndaraan bcrrnotor umum, kelengkapan dokumen


perizinan angkutan orang dan angkutan barang khusus,
pemeriksaan kendaraan dan penindakan pelanggaran
administratif kendaraan bcrrnotor umum di jalan,
pcnegakan hukum bidang lalu linlas dan angkutan jalan,
pengusulan perigangkatan dan pemberhentian,
pengelolaan data dan informasi, serta kompetensi sumber
daya manusia Penyidik Pcgawai Negeri Sipil Lalu Lintas
dan Angku tan J alan.

Pasal 142
Subdirektorat Pengendalian Opcrasional terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kclima
Dircktorat Angkutan Jalan

Pasal 143
Dircktorat Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pembcrian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
angku tan jalan.

Pasal 144
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 143, Direktorat Angkutari Jalan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang angkutan
orang anlar kola, angkutan pcrkotaan , angkutan barang,
angkutan mulLimoda dan an tarmoda;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang angkutan
orang antar kota, angkutan perkotaan, angkutan barang,
angkutan multimoda dan antarmoda;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang angkutan orang antar kota, angkutan
- 56 -

pcrkotaan, angkutan barang, angkutan multimoda dan


anLarmoda;
d. pcnyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang angkutan orang antar kota, angkutan
perkotaan, angkulan barang, angkutan multirnoda dan
antarmoda;
e. pcnyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang angkutan
orang an tar kola, angkutan pcrkotaan , angkutan barang,
angkutan mullimoda dan antarmoda; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kcpegawaian, pengelolaan Leknologi informasi dan
kornunikasi, dan rurnah tangga Direktorat.

Pasal ]45
Dircktorat Angkutan Jalan terdiri atas:
a. SubdirektoraL Angkutan Orang Antar Kola;
b. Subdirektorat Angkutan Pcrkotaan;
c. Subd irektorat Angkutan Barang;
d. Subdircktoral Angkutan Multirnoda dan Antarrnoda; dan
e. Kelompok JabaLan Fungsional.

Pasal 146
Subdirckloral Angkutan Orang AnLar Kota mernpunyai tugas
mclaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan , penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kritcria, pcmberian bimbingan tcknis dan supervisi, SCrLa
evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan orang antar kota.

Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 146, Subdirektorat Angkutan Orang Antar Kota
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
rencana umum jaringan trayek angkutan orang lintas
batas negara , angkutan antar kota antar provinsi,
angkutan pcrdesaan yang mclampaui batas satu provinsi,
dan angkutan perintis, pcngcmbangan jaringan trayek,
- 57 -

penentuan kebutuhan kendaraan umum, pertzirian, dan


pernbinaan perusahaan angkutan orang dalam trayek
dan angkutan orang tidak dalam trayek, ta.rif angkutan
orang, serta kompetcnsi dan scrtifikasi sumber daya
manusia di bidang angkutan orang;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidarig
rencana umum jaringan lrayek angkutan orang lintas
bata s negara, angkutan antar kota antar provinsi,
angkutan perdesaan yang melampaui batas satu provinsi,
dan angkutan perintis, pengembangan jaringan trayek,
penentuan kebutuhan kendaraan umum, perizinan, dan
pembinaan perusahaan angkutan orang dalam trayek
dan angkutan orang tidak dalam trayek, tarif angkutan
orang, serta kompetcnsi dan sertifikasi sumber daya
rnarrusia di bidang angkutan orang;
c. penyiapan bah an penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang rcncana umum jaringan trayek
angkutan orang lintas batas negara, angkutan antar kota
antar provinsi, angkutan perdesaan yang melampaui
batas satu provinsi, dan angkutan perintis,
pengembangan jaringan lrayck, penentuan kebutuhan
kendaraan umurn, perizinan, dan pem binaan perusahaan
angkutan orang dalam trayek dan angkutan orang tidak
dalam trayek, tarif angkutan orang, serta kornpetensi dan
sertifikasi sumber daya manusia di bidang angkutan
orang;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang rcncana umum jaringan trayek
angkutan orang lintas batas ncgara, angkutan antar kota
antar provinsi, angkutan perdcsaan yang melampaui
batas satu provinsi, dan angkutan perintis,
pengembangan jaringan trayck, penentuan kebutuhan
kendaraan umum, perizinan, dan pembinaan perusahaan
angkutan orang dalam trayck dan angkulan orang tidak
dalam trayek, tarif angkutan orang, serta kompetensi dan
scrtifikasi sumber daya manusia di bidang angkutan
orang; dan
- 58 -

e. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang


reneana umum jaringan trayck angkutan orang lintas
batas negara, angkutan antar kola antar provinsi,
angkutan perdesaan yang mclampaui batas satu provinsi,
dan angkutan perintis, pengembangan jaringan trayek,
penen tuan kebutuhan kendaraan umum, perizinan, dan
pembinaan perusahaan angkutan orang dalam trayek
dan angkutan orang tidak dalam trayek, tarif angkutan
orang, serta kompetensi dan sertifikasi sumber daya
manusia di bidang angkutan orang.

Pasal 148
Subdirekloral Angkutan Orang Antar Kota terdiri dari
Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 149
Subdirektorat Angkutan Perkotaan merripunyai tugas
mclaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakari, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kritcria, pemberian bimbingan lcknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pclaporan di bidang angkutan perkotaan.

Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 149, Subdirekloral Angkutan Perkotaan
menyelenggarakan fungsi:
a. periyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
angkutan umum massal perkotaan berbasis jalan,
rencana umum jaringan trayek angkutan perkotaan dan
jaringan lintas angkutan barang di kawasan perkotaan,
kebutuhan angkutan penumpang umum di kawasan
perkotaan, perizinan angkutan penumpang umum yang
mclayani kawasan perkotaan lebih dari ) (satu) provinsi,
area traffic control system, pcnurunan emisi gas rumah
kaca, serta bantuan leknis di bidang angkutan umum
massal perkotaan berbasis jalan;
- 59 -

b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang


angkutan umum massal pcrkotaan berbasis jalan ,
rencana umum jaringan trayck angkutan perkotaan dan
jaringan lintas angkutan barang di kawasan perkotaari,
kcbutuhan angkutan pcnumpang umum di kawasan
perkotaan, pcrizinan angkutan pcnumpang umum yang
melayani kawasan pcrkotaan Icbih dari 1 (satu) provinsi,
area traffic control system, pcnurunan emisi gas rumah
kaca, scrta bantuan tcknis di bidang angkutan umum
massal pcrkotaan bcrbasis jalan;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang angkutan urnurn massal pcrkotaan
bcrbasis jalan, rcncana umum jaringan Lrayck angkuLan
pcrkotaan dan jaringan lintas angkutan barang di
kawasan pcrkotaan, kcbuluhan angkutan pcnumpang
umum di kawasan pcrkotaan, pcrizinan angkutan
pcnumpang umum yang mclayani kawasan pcrkoLaan
Icbih dari 1 (satu) provinsi, area traffic control system,
pcnurunan cmisi gas rumah kaca, scrta bantuan teknis
di bidang angkutan umum massal pcrkotaan bcrbasis
jalan;
d. pcnyiapan bahan pcla ksa naari bimbingan tcknis dan
supcrvisi di bidang angkutan umum massal pcrkotaan
bcrbasis jalan, rcncana umum jaringan trayck angkutan
pcrkoLaan dan jaringan lintas angkuLan barang di
kawasan perkotaan, kcbutuhan angkutan penumpang
umum di kawasan pcrkotaan , perizinan angkutan
penumpang umum yang melayani kawasan perkotaan
lcbih dari 1 (satu) provinsi, area traffic control system,
penurunan emisi gas rumah kaca, serta bantuan teknis
di bidang angkutan umum massal pcrkotaan berbasis
jalan; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan umum massal perkotaan berbasis jalan,
rencana umum jaringan lrayck angkutan perkotaan dan
jaringan lintas angkulan barang di kawasan perkot.aan ,
kebutuhan angkutan pcnumpang umum di kawasan
- 60 -

pcrkotaan , perizinan angkutan penumpang umum yang


melayani kawasan perkolaan lebih dari 1 (satu) provinsi,
area traffic control system, penurunan cmisi gas rumah
kaea, serta bantuan teknis di bidang angkutan umum
massal perkolaan berbasis jalan.

Pasal 151
Subdirektorat Angkutan Perkotaan terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 152
Subdirektorat Angkutan Sarang mcrn punyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan , penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kritcria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pclaporan di bidang angkutan barang.

Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 152, Subdirektorat Angkutan Barang menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
angkutan barang umum dan khusus, pcrizinan angkutan
barang khusus, pembinaan perusahaan, monitoring
rrruatan , pedoman pentarifan, jaringan lintas angkut.an
barang, keperintisan angkulan barang urnurn, scrta
kompetensi dan sertifikasi sumber daya manusia di
bidang angku tan barang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
angkutan barang umum dan khusus, perizinan angkutan
barang khusus, pembinaan perusahaan, moniloring
rnuatan, pedoman pentarifan, jaringan lintas angkutan
barang, keperintisan angkutan barang urrium, serta
kompetcnsi dan sertifikasi surnber daya manusia di
bidang angkulan barang;
e. penyiapan bahan penyusurian norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang angkutan barang umum dan
- 61 -

khusus, perizinan angkutan barang khusus, pembinaan


perusahaan, monitoring muatan, pedoman pentarifan,
jaringan lintas angkutan barang, keperintisan angkutan
barang umum, serta kornpcte nsi dan sertifikasi sumber
daya manusia di bidang angkutan barang;
d. penyiapan bahan peiaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang angkutan barang umum dan khusus,
perizirian angkutan barang khusus, pernbinaan
perusahaan, monitoring muata n, pedoman pentarifan,
jaringan lintas angkutan barang, kcperintisan angkutan
barang urnurn, serta kornpctcnsi dan sertifikasi sumber
daya manusia di bidang angkutan barang; dan
c. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan barang umum dan khusus, perizirian angkutan
barang khusus, pcmbinaan perusahaan, monitoring
muatan, pedoman pentarifan, jaringan lintas angkutan
barang, keperintisan angkutan barang umum, serta
kornpcterisi dan sertifikasi sumber daya manusia di
bidang angkutan barang.

Pasal 154
S'ubdircktorat Angkutan Sarang tcrdiri dari Kelompok Jabatan
F'ungsional.

Pasal 155
Subdirektoral Angkutan Multimoda dan Antarmoda
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pcmbcrian bimbingan teknis dan
supcrvisi, serta evaluasi dan pciaporan di bidang angkutan
multirnoda dan angkutan antarrnoda.

Pasat 156
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 155, Subdirektorat Angkulan Multimoda dan Antarmoda
mcnyelenggarakan Iungsi:
- 62 -

a. penyiapan bahan perurnusan kebijakan di bidang


angkutan rnultimoda dan angkutan anLarmoda,
pengembangan, penerbitan 1Z1n usaha, pemberian
rekomendasi pcnyusunan dokumen, pemberian sanksi
administrasi badan usaha, pengelolaan data dan
informasi, pelaksanaan penanggulangan darurat akibat
bencana, serta kompetensi dan sertifikasi sumber daya
manusia angkutan multimoda dan angkutan antarmoda;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
angkutan multimoda dan angkutan antarmoda,
pengembangan, penerbitan izin usaha, pemberian
rekomendasi penyusunan dokumen, pemberian sanksi
adrnin istr'asi badan usaha, pengelolaan data dan
inforrnasi, pelaksanaan penanggulangan darurat akibat
bencana, serta kompetensi dan sertifikasi sumber daya
manusia angkutan multimoda dan angkutan antarmoda;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang angkutan multimoda dan angkutan
antarrnoda, pengembangan, penerbitan 12m usaha,
pem berian rekomendasi penyusunan dokumen,
pemberian sanksi administrasi badan usaha, pengelolaan
data dan informasi, pclaksanaan penanggulangan
darurat akibat bencana, serta kompetensi dan sertifikasi
sumber daya marrusra angkutan multimoda dan
angku tan antarmoda;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang angkutan multimoda dan angkutan
antarrnoda, pengembangan, penerbitan izm usaha,
pemberian rekomendasi penyusunan dokumen,
pernberian sanksi adrninistrasi badan usaha, pengelolaan
data dan informasi, pelaksanaan penanggulangan
darurat akibat bencana, serta kornpeterrsi dan sertifikasi
sumber daya manusia angkutan multimoda dan
angku tan an tarrnoda; dan
e. pcnyia pan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan multirnoda dan angkutan antarmoda,
pengembangan, penerbitan izin usaha, pcmberian
- 63 -

rckomendasi pcnyusunan dokumen, pernberian sanksi


administrasi badan usaha, pcngelolaan data dan
informasi, pelaksanaan pcnanggulangan darurat akibat
bencana, serta kornpeterisi dan sertifikasi sumber daya
manusia angkutan multirnoda dan angkutan antarmoda.

Pasal 157
Subdirektoral Angkutan Multimoda dan Antarrnoda terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsiorial.

Bagian Keeriam
Direktorat Prasarana Transportasi Jalan

Pasal 158
Direktorat Prasarana Transportasi Jalan mernpuriyai tugas
melaksanakan perumusan dan pclaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang prasarana lransportasi jalan.

Pasal 159
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 158, Direktorat Prasarana Transportasi Jalan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang terminal
angkutan jalan, penimbangan kendaraan bermotor,
fasilitas pendukung dan integrasi moda, dan
kepengusahaan prasarana;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang terminal
angkutan jalan , penimbangan kendaraan bermotor,
fasilitas pendukung dan integrasi moda, dan
kepengusabaan prasarana;
c. penyiapan penyusunan, norma, slandar, prosedur, dan
kriteria di bidang terminal angkulan jalan, penimbangan
kendaraan bermotor, Iasilitas pendukung dan integrasi
moda, dan kepengusahaan prasarana;
- 64 -

d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan


supervisi di bidang terminal angkutan jalan,
penimbangan kendaraan bermoLor, fasilitas pendukung
dan integrasi moda, dan kepengusahaan prasarana;
e. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang terminal
angkutan jalan, penimbangan kcndaraan bermotor,
fasilitas pendukung dan integrasi moda, dan
kepengusahaan prasarana; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan Lata. usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan Leknologi informa.si dan
komunikasi, dan ruma.h tangga Direktorat.

Pasa] 160
Dircktorat Prasarana Transportasi Jalan terdiri atas:
a. Subdircktorat Terminal Angkutan Jalan;
b. Subdirektorat Penimbangan Kendaraan Bermotor;
c. Subdirektoral Fasilitas Pendukung dan lntegrasi Moda;
d. Subdirektorat Kepengusahaan Prasarana; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsiorial.

Pasal 16]
Subdirektorat Terminal Angkulan Jalan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang terminal angkutan jalan.

Pasal 162
Dalam melaksanakan iugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ] 61, Subdirektorat Terminal Angkutan Jalan
menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan teknis, penctapan lokasi dan kelas terminal,
rencana induk terminal, pembangunan, peningkatan,
perneliharaan, rehabilitasi, pengoperasian atau
periutupan, rancang bangun, pengelolaan data dan
informasi terminal tipe A dan terminal barang,
- 65 -

persetujuan penyelenggaraan terminal barang untuk


kepentingan sendiri, bant.uan tcknis pembangunan dan
rchabilitasi atau pcningkatan terminal penumpang tipe B
dan tipe C, serta kompetensi sumber daya manusia
bidang terminal penumpang angkutan jalan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pereneanaan teknis, pcnctapan lokasi dan kelas terminal,
reneana induk terminal. pembangunan, peningkatan,
perneliharaan, rehabilltasi, pengoperasian atau
penulupan, raneang bangun, pengelolaan data dan
informasi lerminal tipc A dan terminal barang,
persetujuan penyelenggaraan terminal barang untuk
kcpcntingan sendiri, bantuan tcknis pembangunan dan
rehabilitasi atau peningkatan terminal penumpang tipe B
dan Lipe C, scrta kornpctcnsi sumber daya manusia
bidang terminal penumpang angkutan jalan;
e. penyiapan bahan penyusunan norma. standar, proscdur,
dan kriteria di bidang pereneanaan tcknis, pcnctapan
lokasi dan kelas terminal, rcncana induk terminal.
pembangunan, pcningkatan , pcrncliharaan , rchabilitasi,
pengoperasian atau pcriutupan, rancang bangun,
pcrigclolaan data dan informasi terminal tipc A dan
terminal barang, persetujuan penyelcnggaraan terminal
barang untuk kepenLingan scndiri, bantuan teknis
pembangunan dan rchabilitasi atau peningkatan terminal
penumpang Lipe B dan tipc C, serta kompetensi sumber
daya manusia bidang terminal penumpang angkutan
jalan;
d. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan tcknis dan
supervisi di bidang pcrencanaan teknis, penetapan lokasi
dan kelas terminal, reneana ind uk terminal,
pernbangurian, periingkatari, pcrneliharaan, rehabilitasi,
pengoperasian atau penutupan, rancang bangun,
pcngelolaan data dan informasi terminal tipe A dan
terminal barang, persctujuan penyelenggaraan terminal
barang untuk kcpcntingan sendiri, bantuan teknis
pembangunan dan rchabilitasi atau peningkatan terminal
- 66 -

pcnumpang tipe B dan tipe C, serta kompetensi sumber


daya manusia bidang terminal penumpang angkutan
jalan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pcrencanaan teknis, penetapan lokasi dan kelas terminal,
rencana induk terminal, pernbangurian, peningkatan,
pemeliharaan, rehabilitasi, pengoperasian atau
penutupan, rancang bangun, pengeJolaan data dan
informasi terminal tipe A dan terminal barang,
persetujuan penyelenggaraan terminal barang untuk
kepentingan sendiri, bantuan teknis pembangunan dan
rehabilitasi atau peningkatan terminal penumpang tipe B
dan tipe C, serta kompeterisi sumber daya manusia
bidang terminal penumpang angkutan jalan.

Pasal 163
Subdirektorat Terminal Angkutan .Jalan terdiri dari Kelompok
J abatan Fungsional.

Pasal 164
Subdirektorat Penimbangan Kendaraan Bermotor mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan , penyusunan norma, standar, prosed ur, dan
kriteria, pernberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang penimbangan kendaraan
bermotor.

Pasal 165
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ] 64, Subdirektorat Penimbangan Kendaraan Bermotor
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan teknis, penetapan lokasi, penetapan kelas,
rancang bangun, pembangunan, pengoperasian atau
penutupan, rehabilitasi, peningkatan, pemeliharaan,
pengelolaan data dan informasi, serta kompetensi sumber
daya manusia penimbangan kendaraan bermotor;
- 67 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


perencanaan teknis, penetapan lokasi, penetapan kelas,
rancang bangun, pembangunan, pengoperasian atau
penutupan, rehabilitasi, peningkatan, perneliharaan,
pengelolaan data dan informasi, serta kompetensi sumber
daya manusia penim bangan kendaraan bermotor;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang perencanaan teknis, penetapan
lokasi, penetapan kelas, rancang ban gun , pembangunan,
pengoperasian atau penutupan, rehabilitasi,
peningkatan, pemeliharaan, pengelolaan data dan
inforrnasi, serta kornpeten.si sumber daya marrusra
pen im bangan kendaraan bermotor;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang perencanaan teknis, penetapan
lokasi, penetapan kelas, rancang bangun, pembangunan,
perigopera.sian atau penutupan, rehabilitasi,
peningkatan, pemeliharaan, pengelolaan data dan
informasi, serta kompetensi sumber daya marrusra
penimbangan kendaraan bermotor; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan teknis, penetapan lokasi, penetapan kelas,
rancang bangun, pembangunan, pengoperasian atau
penutupan, rehabilitasi, periingkatan, pemeliharaan,
pengelolaan data dan informasi, serta kompetensi sumber
daya manusia penimbangan kendaraan bermotor.

Pasal l66
Subdirektorat Penimbangan Kendaraan Bermotor terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 167
Subdirektoral Fasilitas Pendukung dan Integrasi Moda
mempunyai tugas melaksanakan penyia pan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pernberian bimbingan teknis dan
- 68 -

supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas


pendukung dan integrasi moda.

Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 167, Strbdirektorat Fa silitas Pendukung dan Integrasi
Moda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan teknis, pembangunan, rehabilitasi,
peningkatan, pemeliharaan, rancang bangun,
pengelolaan data informasi, serta bantuan teknis
pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan fasilitas
pendukung dan integrasi moda;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakari di bidang
perencanaan tcknis, pembangunan, rehabilitasi,
peningkatan, pemeliharaan, rancang bangun,
pengelolaan data informasi, serta bantuan teknis
pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan fasilitas
pendukung dan integrasi moda;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang perencanaan teknis,
pembangunan, rehabilitasi, pcningkatan, pemeLiharaan,
rancang bangun, pengelolaan data informasi, serta
bantuan teknis pembangunan, rehabilitasi dan
peningkatan fasilitas pendukung dan integrasi moda;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang perencanaan teknis, pembangunan,
rehabilitasi, peningkatan, perneliharaan, rancang
bangun, pengelolaan data informasi, serta bantuan tekriis
pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan fasilitas
pendukung dan integrasi moda; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan tcknis, pembangunan, rehabilitasi,
peningkatan, pemeliharaan, rancang bangun,
pengelolaan data inforrnasi, serta bantuan teknis
pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan Iasilitas
pendukung dan integrasi moda.
- 69 -

Pasal169
Subdirektorat Fa silitas Pcndukung dan Integrasi Moda terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 170
Subdirektorat Kepengusahaan Prasarana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijaka n , penyusurian norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pernberian bim bingan tcknis dan supervisi, serta
cvaluasi dan pelaporan di bidang kepcngusahaan prasarana
transportasi jalan.

Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 170, Subdirektorat Kcpcngusahaan Prasarana
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
rencana, pembiayaan dan pcngoperasian, kerja sarna
kemitraan, pcngawasan, scrta pengelolaan data dan
informasi kepengusahaan prasarana lransportasi jalan;
b. penyiapan bahan pciaksanaan kcbijakan di bidang
rencana, pembiayaan dan pcngopcrasian, kerja sarna
kernitraan, pengawasan, scrta pengelolaan data dan
informasi kepengusahaan prasarana lransportasi jalan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang rcncana, pembiayaan dan
pengoperasian, kerja sarna kernitraari, pengawasan, serta
pengelolaan data dan informasi kepengusahaan
prasarana transportasi jalan;
d. penyiapan bahan peiaksanaan bimbingan teknis dan
supervrsi di bidang rencana, pembiayaan dan
pengoperasian, kerja sarna kcmitraan, pengawasan, serta
pengelolaan data dan informasi kepengusahaan
prasarana transportasi jalan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
rcncana, pcmbiayaan dan pcngoperasian, kerja sarna
- 70 -

kemitraan, pcngawasan, scrta pengclolaan data dan


inforrnasi kepengusahaan prasarana Lransportasi jalan.

Pasal 172
Subdircktorat Kcpcngusahaan Prasarana terdiri dari
Kclompok JabaLan Fungsional.

Bagian Kctujuh
Direktorat Sarana Transportasi Jalan

Pasal 173
Direktorat Sarana Transporlasi .Jalan mcmpunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pcnyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan icknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang sarana dan kcselarnatan transportasi
jalan.

Pasal 174
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 173, Dircktorat Sarana Transportasi Jalan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang UJl tipc dan
uji berkala kendaraan bcrrnotor, manajemen
keselamatan, scrta promosi dan kcrnitraan keselarnatan
transportasi jalan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang uji tipc,
manajemen keselamatan, serta promosi dan kemitraan
kcsclamatan transportasi jalan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang uji lipe dan uji bcrkala kendaraan
bermotor, manajemen keselamalan, serta promosi dan
kemitraan keselarnatan lransporLasi jalan;
d. penyiapan peiaksanaan pemberian bimbingan teknis, dan
supervisi di bidang uji tipe dan uji berkala kendaraan
bcrmotor, manajemen keselamatan, serta promosi dan
kcmitraan keselamatan Lransportasi jalan;
- 71 -

e. pcnyrapan evaJuasi dan pclaporan di bidang uji tipe dan


uji berkala kendaraan bermotor, manajemen
keselamatan, serta promosi dan kernitraan keselamatan
transporlasi jalan; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan leknologi informasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal ]75
Direktorat Sarana Transportasi .Jalan lerdiri atas:
a. Subdirektorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor;
b. Subdirektorat Uji Bcrkala Kcndaraan Bermotor;
c. Subdirektorat Manajemcn Kcsclamatan;
d. Subdirektorat Promosi dan Kcrnitraan Keselamatan; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1176
Subdirektorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor mempunyai tugas
mclaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang uji tipe kendaraan berrnotor.

Pasal )77
DaJam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daJam
PasaJ 176, Subdirektorat Uji Tipe Kendaraan Berrnotor
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penguj ian , sertifikasi dan regislrasi, pengesahan varian,
rancang bangun dan rekayasa, ambang batas laik jalan
pengujian, kompete nsi dan scrtifikasi tenaga penguji tipe
kendaraan bermotor, rancang bangun dan rekayasa,
serta akreditasi berigkel karoseri;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
pengujian, sertifikasi dan rcgistrasi, pengesahan varian,
rancang bangun dan rckayasa, ambang batas laik jalan
pengujian, kompetensi dan sertifikasi tenaga penguji tipe
- 72 -

kendaraan bermotor, rancang bangun dan rekayasa,


serta akreditasi bengkel karoseri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosed ur,
dan kriteria di bidarig pengujian, sertifikasi dan
registrasi, perigcsahan varian, rancang bangun dan
rekayasa, ambang batas laik jalan pcngujian, kompetensi
dan sertifikasi tenaga penguji tipe kendaraan berrnotor,
rancang bangun dan rekayasa, serta akreditasi bengkel
karoseri;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengujian, sertifikasi dan registrasi,
pengesahan varian, rancang bangun dan rekayasa,
am bang batas laik jalan pengujian, kompetensi dan
sertifikasi lenaga penguji tipe kendaraan berrnotor,
rancang bangun dan rekayasa, serta akreditasi bengkel
karoseri;
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengujian, sertifikasi dan registrasi, pengesahan vanan,
rancang bangun dan rekayasa, ambang batas laik jalan
perigujian, kornpetensi dan sertifikasi tenaga penguji tipe
kendaraan berrnotor, rancang bangun dan rekayasa,
serta akreditasi bengkel karoseri.

Pasal 178
Subdirektorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal179
Subdirektorat Uji Berkala Kendaraan Bermotor mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakarr, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang uji berkala kendaraan
berrnotor.
- 73 -

Pasal 180
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 179, Subdirektorat Uji Berkala Kendaraan Bermotor
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
fasilitas pengujian berkala, kalibr asi peralatan uji
berkala, penentuan ambang batas laik jalan pengujian
berkala, spesifikasi teknis bukti lulus uji berkala, serta
standar teknis, peJayanan, penetapan dan akreditasi unit
pelaksana pengujian berkala kendaraan bermotor,
pengelolaan data dan inforrnasi , kompetensi dan
sertifikasi tenaga penguji berkala dan tenaga kalibrasi
peralatan uji berkala kendaraan bermotor, penetapan
perusahaan pencetak bukti lulus uji berkala kendaraan
bermotor, serta ban tuan teknis bidang uji berkala
kendaraan bermotor;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
fasilitas pengujian berkala, kalibrasi peralatan uji
berkala, pcnentuan ambang batas laik jalan pengujian
berkala, spesifikasi teknis bukti lulus uji berkala, serta
standar tcknis, pelayanan , pcnetapan dan akreditasi unit
pelaksana pengujian berkala kendaraan bermotor,
pengelolaan data dan informasi, kompetensi dan
sertifikasi tenaga penguji berkala dan tenaga kalibrasi
peralatan uji berkala kendaraan berrnotor, penetapan
perusahaan pencetak bukti lulus uji berkala kendaraan
berrnotor, serta bantuan teknis bidang uji berkala
kendaraan bermotor;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, sLandar, prosedur,
dan kriteria di bidang fasilitas perigujian berkala,
kalibrasi peralatan uji berkala, penentuan ambang batas
laik jalan pengujian berkala, spesifikasi teknis bukti lulus
uji berkala, serta standar teknis, pelayanan, penetapan
dan akreditasi unit pelaksana pengujian berkala
kendaraan berrnotor, pengelolaan data dan inforrnasi,
kompetensi dan sertifikasi tenaga penguji berkala dan
tenaga kalibrasi peralatan UJI berkala kendaraan
- 74 -

bermotor, peneLapan pcrusahaan pencetak bukti lulus uji


berkala kendaraan berrnotor, serta bantuan teknis bidang
uji berkala kendaraan bcrmotor;
d. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang fasilitas pcngujian berkala, kalibrasi
peralatan uji berkala, penerituan ambang batas laik jalan
pengujian berkala, spcsifikasi teknis bukti lulus uji
berkala, serta standar tcknis, pclayanan, penetapan dan
akreditasi unit pclaksana pcngujian berkala kendaraan
bermotor, pengelolaan data dan inforrnasi, kompetensi
dan sertifikasi tenaga pcnguji berkala dan tenaga
kalibrasi peralatan uji bcrkala kcndaraan bermotor,
penetapan perusahaan pcncetak bukti lulus uji berkala
kendaraan bermotor, scrta bantuan teknis bidang uji
berkala kendaraan bermotor; dan
c. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
Iasilitas pengujian bcrkala, kalibrasi peralatan UJI

berkala, penentuan am bang batas laik jalan pengujian


berkala, spesifikasi tekn is bukti lulus uji berkala, serta
standar teknis, pelayanan, perictapan dan akredit.asi unit
pelaksana pengujian bcrkala kendaraan bermotor,
pengelolaan data dan informasi, kompetensi dan
sertifikasi tenaga penguji berkala dan tenaga kalibrasi
perala tan uji berkala kendaraan bermotor, penetapan
perusahaan pencetak bukti lulus uji berkala kendaraan
bermotor, serta bantuan teknis bidang uji berkala
kendaraan bermotor.

Pasal181
Subdirektorat Uji Berkala Kendaraan Bermotor terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1182
Subdirektorat Manajemen Kcsclarnatan mernpurryai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan lcknis dan supervisi, serla
- 75 -

evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen keselamatan


lalu lintas dan angkutan jalan.

Pasa.l 183
Dalam melaksanakan Lugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 182, Subdirektorat Manajemen Keselarnatan
menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
rcncana dan program pengembangan keselamatan lalu
linlas dan angkutan jalan , sistem manajemen
keselamatan angkutan urrrum, kualifikasi asesor sistem
rnanajemen keselarnatan, manajemen kecepatan, serta
pcngelolaan data dan informasi keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan;
b. pcnyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
rencana dan program pcngembangan kcsclarnatan lalu
lintas dan angkutan jalan, sistcm manajemcn
keselamatan angkutan umurn, kualifikasi asesor sistern
manajcmcn kcsclamatan, manajcmcn kccepatan , serta
pcngclolaan data dan inforrnasi kcsclamatan lalu lintas
dan angkutan jalan;
c. penyiapan bahan penyusurian norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang rencana dan program
pcngcmbangan keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan, sistcm manajemcn kcsclamatan angkutan umum,
kualifikasi asesor sistern manajernen kesclarnatan,
manajcmcn kecepata n, scrt.a pengclolaan dala dan
inforrnasi keselamatan lalu linlas dan angkutan jalan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang rencana dan program pengernbangan
kesclamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sistern
manajemen keselamatan angkutan umum, kualifikasi
asesor sistem manajemen keselamatan, manajemen
keccpatan , serta pengelolaan data dan inforrnasi
kcselamatan lalu lintas dan angkutan jalan; dan
e. penyiapan bah an evaluasi dan pela.poran di bidang
rencana dan program pengembangan keselamatan lalu
- 76 -

linlas dan angkutan jalan, sistem manajemen


keselamatan angkutan umum, kualifikasi asesor sistem
manajemen keselamatan, manajemen kecepatan, serta
pengelolaan data dan informasi keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan.

Pasal 184
Subdirektorat Manajemcn Kesclamatan lerdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 185
Subdirekloral Promosi dan Kcmitraan Keselamatan
mcmpunyai tugas penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kcbijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kritcria, pcmbcrian bimbingan tcknis dan supervisi, scrta
cvaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan kernitraan
kcsclarnatan lalu lintas dan angkulan jalan.

Pasal 186
Dalam mclaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalam
Pasal 185, Subdircktoral Promosi dan Kcmitraan Kesclamatan
mcnyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
promosi, kernitraan kcsclamatan antar lembaga dan
masyarakat, sosialisasi, publikasi, penyuluhan,
pcngclolaan data dan informasi, dan manajcmcn
kampanye kesclarnatan lalu lintas dan angkutan jalan,
scrta pcmbinaan awak kcndaraan angkutan umum;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
promosi, kcrnitraan kcsclarnatan antar lembaga dan
masyarakat, sosialisasi, publikasi, penyuluhan,
pengelolaan data dan informasi, dan manajemen
kampanye kesclamatan lalu lintas dan angkutan jala.n,
serta pembinaan awak kendaraan angkulan umum;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang promosi, kemilraan keselarnatan
antar lembaga dan masyarakal, sosialisasi, publikasi,
- 77 -

penyuJuhan, pengelolaan data dan informasi, dan


mariajcmen kampanye kcsclamatan lalu lintas dan
angkutan jalan , serta pembinaan awak kendaraan
angkutan umum;
d. pcnyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang promosi, kemitraan keselamatan
an tar lembaga dan masyarakat, sosialisasi, publikasi,
penyuluhan, pengelolaan data dan inforrnasi, dan
manajemen kampanye kcselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan, serta pcmbinaan awak kendaraan
angkutan umum; dan
e. penyiapan bahan pclaksanaan cvaluasi dan pelaporan di
bidang prornosi, kemitraan kcsclamatan antar lembaga
dan masyarakat, sosialisasi, publikasi, penyuluhan,
pengelolaan data dan informasi, dan manajemen
kampanye keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,
serta pembinaan awak kendaraan angkutan urrrurn.

Pasal 187
Subdirektorat Promosi dan Kernitraan Keselamatan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian KcdcJapan
Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Pasal 188
Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang transportasi
sungai, danau dan penyeberangan.

Pasal 189
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 188, Direktorat Transporlasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan menyelenggarakan fungsi:
- 78 -

a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang sarana,


prasarana, laJu lintas, angkutan, dan pengawasan
opcrasional sungai, danau, dan pcnycbcrangan;
b. pcnyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang sarana,
prasarana, lalu lintas, angkutan, dan pcngawasan
operasional sungai, danau, dan pcnyeberangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang sarana, prasarana, lalu lintas,
angkutan, dan pcngawasan opcrasional sungai, danau,
dan pcnyebcrangan;
d. pcnyiapan pclaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sarana, prasarana, lalu lintas,
angkutan, dan pcngawasan opcrasional sungai, danau,
dan pcnycbcrangan;
c. pcnyiapan cvaluasi dan pclaporan di bidang sarana,
prasarana, lalu linlas, angkuLan, dan pcngawasan
opcrasional surigai, danau, dan pcnycberangan; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, kcuangan,
kcpcgawaian, pcngclolaan tcknologi inforrnasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Dircklorat.

Pasal 190
Dircktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penycberangan
tcrdiri alas:
a. Subdircklorat Sarana TransporLasi Sungai, Danau, dan
Pcnycberangan;
b. Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai, Danau,
dan Penycbcrangan;
c. Subdirektorat Lalu Lintas Sungai, Danau, dan
Pcnye berangan;
d. Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau, dan
Pcnycberangan;
e. Subdireklorat Pengawasan OperasionaJ Sungai, Dariau,
dan Pcnyeberangan; dan
r. Kelompok JabaLan Fungsional.
- 79 -

Pasal 191
Subdirektoral Sarana Transportasi Sungai, Danau, dan
Pcnyeberangan mempunyai tugas mclaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kritcria, pemberian bimbingan leknis
da supervisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang sarana
transportasi sungai, danau dan pcnycberangan.

Pasal 192
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 19], Subdircktoral Sarana Transportasi Sungai, Danau,
dan Pcnycberangan mcnyclcnggarakan [ungsi:
a. pcnyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
rancang bangun sarana, pcngukuran kapal, status
hukum kapal, pemcriksaan garis muat dan keselarnatan
sarana, pcrawatan sarana, pcnutuhan sarana,
pencegahan pcnccmaran, barituan lcknis pembangunan
dan pcngadaan sarana, kornpcterisi dan scrtifikasi
kepclautan scrta pcngawakan sarana transportasi
sungai, danau, dan pcnycbcrangan;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
rancang bangun sarana, pcngukuran kapal, status
hukum kapal, pcmcriksaan garis muat dan kcsclamatan
sarana, pcrawatan sarana, pcnutuhan sarana,
pcnccgahan pcnccmaran, bantuan tcknis pembangunan
dan pcngadaan sarana, kornpctcnsi dan sertifikasi
kepclautan scrta pcngawakan sarana transportasi
sungai, danau, dan pcnycbcrangan;
c. penyiapan pcnyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang rancang bangun sarana, perigukuran
kapal, status hukum kapal, pcmeriksaan garis muaL dan
keselamatan sarana, pcrawatan sarana, pcnutuhan
sarana, pencegahan pcnccmaran, bantuan teknis
pembangunan dan pcngadaan sarana, kornpetensi dan
sertifikasi kepelautan serta pengawakan sarana
Lransportasi sungai, danau, dan pcnyebcrangan;
- 80 -

d. penyiapan bahan pclaksanaan pemberian bimbingan


teknis dan supervisi di bidang rancang bangun sarana,
pengukuran kapal, status hukum kapal, perneriksaan
garis muat dan keselamatan sarana, perawatan sarana,
penutuhan sarana, pencegahan pencemaran, bantuan
tekriis pcmbangunan dan pengadaan sarana, kompetensi
dan sertifikasi kepelautan serta pengawakan sarana
trarisportasi sungai, danau, dan penyeberangan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
rancang bangun sarana, perigukuran kapal, status
hukum kapal, perneriksaan garis muat dan keselamatan
sarana, perawatan sarana, penutuhan sarana,
pencegahan pencemaran, ban tuan teknis pembangunan
dan pengadaan sarana, kompetensi dan sertifikasi
kepelautan serta pengawakan sarana transportasi
sungai, danau, dan penyeberangan.

Pasal 193
Subdirektorat Sarana Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan terdiri dari Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 194
Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai, Danau, dan
Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan aupervtsr, serta evaluasi dan pelaporari di bidang
prasarana transportasi sungai, danau, dan penyeberangan.

Pasal 195
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 194, Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai,
Danau, dan Penyeberangan menyelenggarakan Iungsi:
a. periyrapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengembangan pelabuhan, rancang bangun fasilitas
pelabuhan , pelayanan jasa dan usaha pelabuhan, tarif
jasa pelabuhan, penyelenggaraan, pemeliharaan,
- 81 -

pcrawatan dan perbaikan, pcnetapan lokasi, sertifikasi,


bantuan teknis pcmbangunan dan rehabilitasi,
pencegahan pencemaran, pclaksanaan penariggulangan
darural akibat bcncana, pengelolaan data, serta
kompetensi sumbcr daya manusia bidang pelabuhan
sungai, danau, dan penyeberangan;
b. penyiapan bah an pelaksanaan kebijakan di bidang
pengcmbangan pelabuhan, rancang bangun fasilitas
pelabuhan, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan, tarif
jasa pelabuhan, pcnyelenggaraan, pemeliharaan,
perawatan dan perbaikan, perietapan lokasi, sertifikasi,
bantuan teknis pcmbangunan dan rehabilitasi,
pencegahan pencemaran, peiaksanaan penanggulangan
darurat akibat bencana, pengelolaan data, serta
kompetensi sumber daya manusia bidang pelabuhan
sungai, danau, dan penyebcrangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang pcngembangan pelabuhan ,
rancang bangun fasililas pclabuhan, pelayanan jasa dan
usaha pelabuhan, tarif jasa pclabuhan, penyelenggaraan,
pemeliharaan, pcrawatan dan perbaikan, penetapan
lokasi, sertifikasi, bantuan teknis pembangunan dan
rchabilitasi, pencegahan pencemaran, pelaksanaan
penanggulangan darurat akibat bencana, pengelolaan
data, serta kompelensi sumber daya manusia bidang
pelabuhan sungai, danau, dan pcnyeberangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengcmbangan pelabuhan, rancang
bangun fasilitas pelabuhan, pclayanan jasa dan usaha
peiabuhan, tarif jasa pelabuhan, penyelenggaraan,
perncliharaan, perawatan dan perbaikan, penetapan
lokasi, sertifikasi, ban tuan leknis pembangunan dan
rehabilitasi, pencegahan penccmaran, pelaksanaan
pcnanggulangan darural akibal bencana, pengelolaan
data, serta kompetensi sumbcr daya manusia bidang
pelabuhan sungai, danau, dan pcnyeberangan; dan
- 82 -

e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang


pengembangan pelabuhan, rancang bangun fasilitas
pclabuhan, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan, tarif
jasa pelabuhan, penyelenggaraan, pemeliharaan,
perawatan dan pcrbaikan, pcnetapan lokasi, sertifikasi,
barituan teknis pembangunan dan rehabilitasi.
pencegahan pcnccmaran, pclaksanaan penanggulangan
darurat akibat bcncana, pcngclolaan data, serta
kompetensi sumbcr daya manusia bidang pclabuhan
sungai, danau, dan pcnycbcrangan.

Pasal196
Subdircktoral Prasarana Transportasi Sungai, Danau, dan
Pcnycberangan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 197
Subdircktorat Lalu Liruas Sungai, Danau, dan Penycbcrangan
mcmpunyai tugas mclaksanakan pcnyiapan pcrumusan dan
pclaksanaan kcbijakan, pcnyusunan norma, standar,
proscdur dan kritcria, pcmbcrian bimbingan tcknis dan
supcrvisi, serta cvaluasi dan pclaporan di bidang lalu Iintas
sungai, danau dan pcnycbcrangan.

Pasal198
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal ] 97, Subdircktoral Lalu Limas Sungai, Danau, dan
Pcnycbcrangan menyclenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang sarana
bantu navigasi pclayaran sungai dan danau,
pembangunan haltc sungai dan danau, pengerukan dan
rcklamasi di sungai dan danau, rcncana pola lintas
angkutan, penctapan klasifikasi alur, pcngelolaan sistem
informasi manajcmcn lalu lintas. pencegahan
pencamaran alur, serta kompetensi sumber daya
marru sia bidang lalu linta s s'ungai, danau, dan
penyeberangan;
- 83 -

b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang


sarana bantu navigasi pelayaran sungai dan danau,
pcmbangunan halte sungai dan danau, pengerukan dan
reklamasi di sungai dan dariau, rencana pola lintas
angkutan, penetapan klasifikasi alur, pengelolaan sistem
informasi manajemcn lalu lintas, pencegahan
pencamaran alur, serta kompelensi surnber daya
manusia bidang lalu lintas sungai, danau, dan
penyeberangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang sarana bantu navigasi pelayaran
sungai dan danau, pcmbangunan halte sungai dan
danau, pengerukan dan rcklamasi di sungai dan daria.u,
rencana pola lintas angkutan, penetapan klasifikasi alur,
pengelolaan sistem informasi manajemen lalu lintas,
pencegahan pencamaran alur, scrta kompetensi sumber
daya manusia bidang lalu lintas surigai, danau, dan
penyeberangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pernberian bimbingan
teknis dan supervisi di bidang sarana bantu navigasi
pelayaran sungai dan danau, pembangunan halte sungai
dan danau, pengerukan dan rcklamasi di sungai dan
danau, rencana pola linlas angkutan, penetapan
klasifikasi alur, pengelolaan sistcm informasi manajemen
lalu lintas, pencegahan pencamaran alur, serta
kompetcnsi sumber daya manusia bidang lalu lintas
sungai, danau, dan penyebcrangan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
sarana bantu navigasi pclayaran sungai dan danau,
pembangunan halte sungai dan danau, pengerukan dan
reklamasi di sungai dan danau, rencana pola lintas
angkutan, penetapan klasifikasi alur, pengelolaan sistem
informasi manajemcn lalu lintas, pencegahan
pencamaran alur, serta kompetensi sumber daya
manusia bidang lalu lintas sungai, danau, dan
penyeberangan.
- 84 -

Pasal 199
Subdirektoral Lalu Lintas Sungai, Dariau, dan Penyeberangan
tcrdiri dari Kelompok Jabalan Pungsional.

Pasal200
Subdircktorat Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan
mernpunyai tugas rnelaksanakan pcnyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
proscdur dan kriteria, pernbcrian bimbingan teknis dan
supcrvisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang angkutan
sungai, danau, dan penycbcrangan.

Pasal201
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 200, Subdirektorat Angkulan Sungai, Danau, dan
Pcnyeberangan menyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
jaringan, standar pclayanan, tarif', kritcria kepcrintisan,
pclayanan subsidi kcpcrinLisan, pcrsctujuan operasi,
pcngclolaan data dan inforrnasi, pcngelolaan sistern
informasi manajcmcn jaringan , kompctcnsi sumber daya
manusia bidang jaringan dan kompcLcnsi tcknis pctugas
pcmcriksa standar pclayanan minimal angkutan sungai,
danau, dan penycbcrangan;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
jaringan, standar pclayanan, tarif, kritcria kepcrintisan,
pclayanan subsidi kcpcrinLisan, persctujuan opcrasi,
pcngclolaan data dan inforrnasi, pcngclolaan sistcrn
informasi manajcmcn jaringan, kornpctcnsi sumbcr daya
manusia bidang jaringan dan kompcLcnsi teknis pctugas
pemeriksa standar pelayanan minimal angkutan sungai,
danau, dan pcnyebcrangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kri ter'ia di bidang jaringan, standar pelayanan, tarif,
kriteria keperintisan, pelayanan subsidi kcperintisan,
persetujuan operasi, pengclolaan data dan informasi,
pengelolaan sistcm informasi mariajcrnen jaringan,
- 85 -

kompetensi sum ber daya manusia bidang jaringan dan


kompetensi teknis petugas pemeriksa standar pelayanan
minimal angkutan sungai, danau, dan penyeberangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang jaringan, standar pelayanan, tarif,
kriteria keperintisan, pclayanan subsidi keperintisan,
persetujuan operasi, pengelolaan data dan informasi,
pengelolaan sistem informasi manajemen jaringan,
kompetensi sumber daya manusia bidang jaringan dan
kompetensi teknis petugas pcmcriksa standar pelayanan
minimal angkutan sungai, danau, dan penyeberangan;
dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
jaringan, standar pelayanan, tarif, kriteria keperintisan,
pelayanan subsidi kepcrintisan, persetujuan operasi,
pengelolaan data dan inforrnasi, pengeJolaan sistern
informasi manajemen jaringan, kompetensi sumber daya
manusia bidang jaringan dan kornpetensi teknis petugas
pemeriksa standar pelayanan minimal angkutan sungai,
danau, dan penyebcrangan.

PasaJ 202
Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
terdiri dari Kelompok Jabatan F'ungsional.

PasaJ 203
Subdirektorat Pengawasan OpcrasionaJ Sungai, Danau, dan
Penyeberangan mempunyai tugas mclaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pcmberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaJuasi dan pelaporan di bidang
pengawasan operasional sungai, danau, dan penyeberangan.

Pasa1204
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 203, Subdirektorat Pcngawasan Operasional Sungai,
Danau, dan Penyeberangan mcnyeJenggarakan fungsi:
- 86 -

a. pcnyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


kcsyah bandaran, manajcmen keselamatan kapal, patroli
dan pcngamanan, penanggulangan musibah,
pcngawasan tertib berlayar, penegakan hukum,
pcmbinaan Pcnyidik Pegawai Ncgcri Sipil Lalu Lintas dan
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, bantuan
lcknis pcrlcngkapan keselarnatan sungai, danau, dan
pcnycberangan, serta kompetensi inspektur sungai dan
danau;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
kcsyahbandaran, manajemen keselamatan kapal, patroli
dan pengamanan, pcnanggulangan rrrusibah,
pengawasan tertib berlayar, penegakan hukum,
pcrnbinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lalu Lintas dan
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, bantuan
tcknis perlcngkapan keselarnatan sungai, danau, dan
pcnyeberangan, serta kompetcnsi inspektur sungai dan
danau;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, proscdur
dan kriteria di bidang kesyahbandaran, manajemen
kcsclamatan kapal, patroli dan pengamanan,
pcnanggulangan musibah, pengawasan tertib berlayar,
pcncgakan hukum, pcmbinaan Penyidik Pcgawai Ncgeri
Sipil Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau, dan
Pcnycberangan, bantuan teknis perlengkapan
keselamatan sungai, danau, dan penyeberangan, scrta
kompetensi inspektur sungai dan danau;
d. pcnyiapan bahan pclaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang kesyahbandaran, manajemen
kcsclarnatan kapal, patroli dan pengamanan,
pcnanggulangan musibah, pengawasan tertib berlayar,
pcnegakan hukum, pcmbinaan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan, bantuan leknis perlengkapan
kcsclamatan sungai, danau, dan penycbcrangan, scrta
kompetensi inspektur sungai dan danau; dan
- 87 -

e. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang


kcsyahbandaran, manajemen keselamatan kapal, patroli
dan pengamanan, pcnanggulangan musibah,
pcngawasan tertib berlayar, penegakan hukum,
pembinaan Penyid ik Pegawai Negeri Sipil Lalu Lintas dan
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, bantuan
teknis perlerigkapan kesclamatan sungai, danau, dan
penyeberangan, serta kompetensi inspektur sungai dan
danau.

Pasal 205
Subdirektorat Pcngawasan Opcrasional Sungai, Danau, dan
Penyeberangan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsicnal.

BABV
DIREKTORATJENDERAL PERHUBUNGANLAUT

Bagian Kcsatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasa1206
(1) Dircktorat Jcnderal Perhubungan Laut berada di bawah
dan bertanggung jawab kcpada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dipimpin olch
Direktur Jenderal.

Pasal 207
Dircktorat Jendcral Perhubungan Laut mernpunyai tugas
menyclcnggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pelayaran.

Pasal208
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 207, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pcnyelenggaraan
angkutan di perairan, kcpclabuhanan, sarana dan
- 88 -

prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan maritim,


serta peningkatan kcsclamatan dan keamanan pelayaran;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan
angkutan di perairan, kepclabuhanan, sarana dan
prasarana pclayaran, pcrlindungan lingkungan maritim,
scrta peningkatan kesclamatan dan kcamanan peJayaran;
c. pcnyusunan norma, standar, proscdur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan angkutan di perairan,
kcpelabuhanan, sarana dan prasarana pelayaran,
perlindungan lingkungan maritirn, serta peningkatan
keselamatan dan keamanan pclayaran;
d. pclaksanaan pembcrian bimbingan teknis dan supcrvisi
di bidang penyclcnggaraan angkutan di perarran ,
kcpclabuhanan, sarana dan prasarana pelayara n ,
perlindungan lingkungan maritim, scrta peningkatan
kcsclamatan dan kcamanan pclayaran;
e. pelaksanaan cvaluasi dan pcJaporan di bidang
pcnyclenggaraan angkutan di perairan, kepelabuhanan,
sarana dan prasarana pclayaran , pcrlindungan
lingkungan maritirn, serta pcningkatan keselamatan dan
kearnanan pclayaran;
f. pclaksanaan adrninistrasi Dircktorat Jendcral
Perhubungan Laut; dan
g. pclaksanaan fungsi lain yang dibcrikan olch Mcntcri.

Bagian Kcd ua
Susunan Organisasi

Pasal209
Dircktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri alas:
a. Sekretariat Direktorat Jendcral;
b. Direktorat, Lalu Lintas dan Angkutan Laut;
c. Direktorat Kepelabuhanan;
d. Direktorat Perkapalan dan Kcpelautan;
e. Direktorat Kenavigasian; dan
f. Dircktorat Kesatuan Pcnjagaan Laut dan Pantai.
- 89 -

Bagian Ketiga
Sekretariat Dircktorat Jendcral

Pasal210
Sckrelariat Direktoral Jcndcral mcmpunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
pelayanan dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh
satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.

Pasal211
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 2) 0, Sekretarial Dircktorat Jenderal menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pcnyusunan rencana strategis,
program dan anggaran kegiatan, pen larifan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan serta anggaran Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut;
b. penyiapan koordinasi dan pengelolaan keuangan dan
penyusunan laporan kcuangan, penelaahan dan
koordinasi lerhadap pelaksanaan tindak lanjut ternuan
hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern dan intern
di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
serta cvaluasi dan pelaporan;
c. penyiapan manajernen kepcgawaian di lingkungan
Direktoral Jenderal Perhubungan Laut, pengelolaan
jabatan fungsional di bidang lransportasi laut, serta
evaluasi dan pelaporan;
d. penyiapan koordinasi pembentukan peraturan
perundang-undangan di bidang transportasi laut,
pelaksanaan dokumentasi hukurn, pemberian
pertimbangan dan advokasi, perjanjian nasional,
penyuluhan peraturan perundang-undangan, bahan
pcrtimbangan urusan kerja sarna luar negen dan
pcrjanjian Intcrnasiorial di lingkungan Dircktorat
Jendcral Perhubungan Laut scrta evaluasi dan
pelaporan;
- 90 -

e. penyiapan koordinasi dan pcnyusunan pernbinaan


administrasi perkantoran dan kearsipan, kebutuhan
rumah tangga dan pcmcliharaan, perencanaan dan
pencntuan kebutuhan, invcntarisasi dan penatausahaan
Barang Milik Negara (8MN) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut serta cvaluasi dan peLaporan; dan
f. penyiapan koordinasi penataan organisasi dan tata laksana,
peLaksanaan hu bungan masyarakat dan pelayanan data
informasi publik, tindak lanjut laporan pengaduan
masyarakat, serta pengelolaan teknologi informasi dan
kornunikasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.

Pasal212
Sekretariat Direktorat Jenderal tcrdiri alas:
a. Bagian Perencanaan;
b. 8agian Keuangan;
c. Bagian Kepegawaian;
d. Bagian Hukum dan Kerja Sarna Luar Negeri;
e. Bagian Umum dan PerLengkapan; dan
r. Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal213
Bagian Perencanaan mcmpunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan pcnyusunan rencana strategis,
program dan anggaran kegiatan, pentarifan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan serta anggaran Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.

Pasa1214
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 213, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan koordinasi, sinkronisasi dan tinjau
ulang kebijakan, penyusunan rencana jangka panjan g,
rencana jangka mencngah dan rencana bergulir,
- 91 -

penetapan kinerja, dan pinjamanjhibah serta kerja


sarna;
b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program
dan anggaran tahunan, raneangan rencana kerja,
rencana kerja dan anggaran, konsep dokumen
peiaksanaan anggaran; dan
c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan iaporan
dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan
anggaran, pelaporan dan evaluasi kinerja, analisa dan
evaluasi pelaksanaan tarif, serta koordinasi pelaksanaan
Sistem Pcngendalian Intern Pcmerintah.

Pasal215
Bagian Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fu ngsional.

Pasal216
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan pengclolaan keuangan dan penyusunan
laporan keuangan, penelaahan dan koordinasi terhadap
pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aparat
fungsional ekstcrn dan intern di lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan.

Pasa) 217
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasa) 216, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi administrasi pelaksanaan
anggaran, penyusunan dan pernan tauan atas
pelaksanaan Dokurnen Pelaksanaan Anggaran, Pctunjuk
Operasional Kegialan dan revisi anggaran dan koordinasi
pelaksanaan reviu revisi anggaran oleh Aparat
Pengawasan intern Pemerintah, serta monitoring
eslirnasijprognosa dan penyerapan anggaran,
pelaksanaan anggaran kegiatan dan monitoring evaluasi
Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
- 92 -

b. penyiapan bahan koordinasi pcrbendaharaan termasuk


penyusunan Sistem Akuntansi Instansi Bcrbasis Akrual
dan Sistem Inforrnasi Manajemen Akuntansi Barang Milik
Negara tingkat satker kantor pusat dan wilayah OKI,
verifikasi pembukuan dan penatausahaan/pengelolaan
Pendapatan Negara Bukan Pajak termasuk piutang dan
target, koordinasi pelaksanaan audit, penyiapan bahan
koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil audit aparat
fungsional intern, monitoring penyelesaian tuntutan
pcrbendaharaan/tuntutan ganli rugi, serta monitoring
pengelola anggaran Zbarang: dan
c. penyiapan bahan koordinasi laporan keuangan tingkat
csclon I, penyusunan laporan Sistern Akuntansi Instansi
tingkat cselon I: Sistcm Akurrtansi Instansi Berbasis
Akrual dan Sistem Informasi Manajemen Akun tansi
Barang MiIik Negara, koordinasi pelaksanaan reviu
laporan keuangan, koordinasi pelaksanaan pemeriksaan,
pcnyiapan bahan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut
hasil pemcriksaan aparat fungsional ektern, scrta
pcnyiapan bahan pelaksanaan tindak lanjut hasil reviu
laporan keuangan.

Pasal 218
Bagian Keuangan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal219
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan manajemen kepegawaian di lingkungan Dircktorat
Jendcral Perhubungan Laut, pcngelolaan jabatan fungsional
di bidang lransportasi laut, serta evaluasi dan pelaporan.

Pasa1220
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 219, Bagian Kepegawaian menyeIenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan kebutuhan
pegawai, pcngadaan dan pengangkatan pegawai un tuk
pertama kali, pengembangan karier, pelaksanaan
- 93 -

sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil serta pengelolaan


sistern inforrnasi Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Dircktorat Jenderal Perhubungan Laut;
b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan usulan
pemindahan .Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Adrninistrasi dan Jabatan Fungaional, assessment,
pengangkatan dan pem berhen tian dalam jabatan
pelaksana, kepangkatan pcgawai, pengelolaan Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Ncgara, serta pengclolaan jabatan Iungsional di bidang
transportasi laut; dan
c. pcnyiapan bahan koordinasi dan penyusunan disiplin,
pemberbcntian, kesejahteraan, penilaian kinerja pegawai
dan pengendalian gratifikasi.

Pasal221
Bagian Kepegawaian terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 222
Bagian Hukum dan Kerja Sarna Luar Negeri mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi pcmberitukan peraturan
perundang-undangan eli bidang transportasi laut,
pelaksanaan dokumenlasi h ukurn, pemberian pertimbangan
dan advokasi, perjanjian nasional, penyuluhan peraturan
perundang-undangan, bahan pertimbangan urusan kerja
sarna luar negeri dan perjanjian Internasional di lingkungan
Direktorat Jcnderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan
pelaporan.

Pasal 223
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 222, Ba.gian Hukum dan Kerja Sarna Luar Negeri
menyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pernbentukan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi laut, serta dokumentasi
hukum;
- 94 -

b. pcnyiapan bahan penyusunan pemberian pertimbangan


dan pelaksanaan advokasi, perjanjian nasional, dan
penyuluhan peraturan perundang-undangan; dan
c. pcnyiapan bahan pcnyusunan pcrt.imbangan urusan
kcrja sarna luar negeri dan perjanjian intcrnasional di
lingkungan Direktorat Jendcral Perhubungan Laut.

Pasal 224
Bagian Hukum dan Kcrja Sarna Luar Negeri terdiri dari
Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal225
Bagian Umum dan Perlengkapan rnernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan pcnyusunan
pembinaan adrninistrasi pcrkanloran dan kcarsipan,
kcbuLuhan rumah langga dan pcmcliharaan, pcrcncanaan
dan pcncntuan kcbut.uhan, invcntarisasi dan pcnatausahaan
Barang Milik Ncgara Dircktoral Jendcral Perhubungan Laul
serta cvaluasi dan pclaporan.

Pasal 226
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 225, Bagian Umum dan Perlcngkapan
mcnyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan koordinasi dan pcmbinaan adrninistrasi
pcrkantoran, kearsipan, pcngendalian dan pcngawasan
kcarsipan, pengclolaan arus sural masuk dan surat
kcluar, mcmberikan pelayanan dan pengaturan surat-
mcnyurat, penyusunan perencanaan dan pencntuan
kcbutuhan barang dan jasa, pcngadaan barang dan jasa
tingkat. satker kantor pusat, pengurusan dan pengaluran
barang pcrsediaan;
b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
dan penycdiaan kebutuhan rumah tangga dan kcperluan
rapat scrta pertemuan dinas, pemeliharaan gedung dan
sarana prasarana kantor serta invenlaris kantor,
pelayanan angkutan pegawai, pcrawatan kendaraan
- 95 -

dinas, pcmbinaan dan pelaksanaan keprotokolan,


pelayanan kcsehatan pcgawai; dan
c. pcnyiapan bahan koordinasi, penyiapan bahan
inventarisasi/penatausahaan Barang Milik Negara, serah
tcrirna dan pcnetapan status pcnggunaan Barang Milik
Negara, pemanfaatan Barang Milik Negara, penghapusan
Barang Milik Negara, pemindahtanganan Sarang Milik
Ncgara, pcnataan Rumah Negara.

Pasal 227
Sagian Umum dan Perlengkapan terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal228
Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penataan
organisasi dan tata laksana, pclaksanaan hubungan
masyarakat dan pelayanan data informasi publik, tindak
lanjul laporan pcngaduan masyarakat, serta pengelolaan
teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Direktorat
Jendcral Perhubungan Laut.

Pasal229
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 228, Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat
menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan serta
pclaksanaan penataan organisasi tata laksana, reformasi
birokrasi, penyusunan pela jabatan dan uraian jenis
kegiatan, dan evaluasi jabatan di lingkungan Direktorat
.Jcnderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan
pelaporan;
b. pcnyia pan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
strategis, kebijakan, hubungan masyarakat, pelaksanaan
pcngelolaan operasional layanan komunikasi dan
pelayanan informasi publik, pcmbinaan dan evaluasi
pelaksanaan komunikasi, hubungan masyarakat dan
- 96 -

pelayanan informasi publik serta tindak lanjut


pengaduan masyarakat; dan
e. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan reneana
strategis, kebijakan, pembinaan, monitoring, evaluasi,
arsitektur dan standardisasi lata kelola data dan
inforrna si pada pclaksanaan danjatau pengelolaan
operasional layanan, manajemen risiko, pengembangan
scrta integrasi basis data dan sistem komunikasi dan
informasi Direktorat Jenderal Perb ubungan Laut.

Pasal230
Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Keernpat
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Pasal231
Direktorat Lalu Lin tas dan Angkutan Laut mempunyai tugas
rnelaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pembcrian birnbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan
pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan laut yang tidak
melayani lintas pcnyeberangan.

Pasa1232
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud daJarn
PasaJ 231, Dircktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
menyclenggarakan Iungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang lalu Iintas dan
angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri,
angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut,
pcngembangan usaha angkutan laut, sistern informasi
angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut yang
tidak melayani lintas penyeberangan serta pelaksanaan
penanggulangan darural akibaL bencana;
- 97 -

b. pcnyiapan pclaksariaan kebijakari di bidang lalu lintas


dan angkutan laut dalam negcri, angkutan laut luar
negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait
angkutan laut, pengembangan usaha angkutan taut,
sistem inforrnasi angkutan laut dan sarana prasarana
angkutan laut yang tidak mclayani lint.as penyeberangan,
tcrrnasuk pclaksanaan pcnanggulangan darurat akibat
bcncana;
c. pcnyiapan pcnyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang lalu linta s dan angkutan laut dalam
ncgeri, angkutan laut luar ncgeri, angkutan laut khusus,
usaha jasa tcrkaii angkutan laut, pengcmbangan usaha
angkutan laut, siatern inforrnasi angkulan laut dan
sarana prasarana angkutan laut yang tidak melayani
lintas pcnyebcrangan, tcrrnasuk pelaksanaan
pcnanggulangan darural akibat bencana;
d. pcnyiapan pclaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam
ncgeri, angkutan laut luar ncgcri, angkutan laut khusus,
usaha jasa tcrkait angkutan laut, pengcmbangan usaha
angkutan laut, sistcm informasi angkutan taut dan
sarana prasarana angkutan taut yang tidak mclayani
lintas pcnycbcrangan, lcrmasuk pclaksanaan
pcnanggulangan daruraL akibat bencana;
c. pcnyiapan cvaluasi dan pclaporan di bidang lalu lintas
dan angkutan laut dalam negcri, angkutan laut luar
ncgeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait
angkulan laut, pengernbangan usaha angkutan laut,
sistern inforrnasi angkutan laut dan sarana prasarana
angkutan laut yang tidak mclayani lintas penyeberangan,
tcrrnasuk pclaksanaan penanggulangan darurat akibat
bcncana; dan
r. pcnyiapan pclaksanaan urusan Lata usaha, perencanaan,
kcuangan, kcpegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan,
pcngelolaan teknologi informasi dan kornunikasi, scrta
rumah tangga Dircktorat.
- 98 -

Pasal 233
Dircktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut terdiri atas:
a. Subdircktorat Angkutan Laut Oalam Negcri;
b. Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negcri;
c. Subdirektorat Angkulan Lau t Khusus dan Usaha Jasa
Tcrkait;
d. Subdirektorat Pcngembangan Usaha Angkutan Laut;
e. Su bdircktorat Sistem Informasi dan Sarana Prasarana
Angkutan Laut; dan
f. Kclompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 234
Subdiroktcrat Angkutan Laut Dalarn Negcri mcmpunyai lugas
melaksanakan pcnyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kcbijakan, penyusunan norma, standar, proscdur dan kritcria,
pcmbcrian bimbingan tcknis dan supervisi, scrta cvaluasi dan
pclaporan di bidang lalu linlas dan angkutan laut dalam
ncgcri yang tidak melayani lin las pcnycberangan.

Pasal235
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 234, Subdircktorat Angkulan Laut Dalam Ncgcri
mcnyclcnggarakan Iungsi:
a. pcnyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut dcngan trayck tctap dan tcratur,
Lrayck tidak tetap dan tidak tcratur yang tidak mclayani
lintas pcnycbcrangan dan pclayaran rakyat;
b. pcnyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu
lin tas dan angkutan laut dcngan trayek Lctap dan tcratur,
trayck tidak tctap dan tidak teratur yang tidak mclayani
linlas penycbcrangan dan pclayaran rakyat;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, proscdur
dan kriteria di bidang lalu lintas dan angkutan laut
dcngan lrayck tctap dan teratur, trayck tidak tetap dan
tidak terat.ur yang tidak mclayani lin las penyeberangan
dan pelayaran rakyat;
- 99 -

d. pcnyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan


teknis dan supervisi di bidang lalu lintas dan angkutan
laut dengan trayek tetap dan teratur, trayek tidak tetap
dan tidak tcratur yang tidak mclayani linlas
pcnyeberangan dan pelayaran rakyat; dan
e. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu
linlas dan angkutan laul dcngan trayek tctap dan terat.ur,
lrayek tidak tetap dan tidak teratur yang tidak melayani
lintas penyeberangan dan pclayaran rakyat.

Pasal236
Subdircktoral Angkutan Laut Dalam Negcri terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1237
Subdirekloral Angkulan Laut Luar Ncgcri mempunyai
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pembcrian bimbingan tekriis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang lalu linlas dan angkutan laut luar negcri
yang tidak mclayani lintas penyebcrangan.

Pasal238
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 237, Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negcri
menyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lalu
linlas dan angkutan laut luar negeri dari dan ke wilayah
Amerika, Eropa, Afri.ka, Asia, Australia dan Pasifik yang
tidak melayani lintas penyeberangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut luar ncgeri dari dan ke wilayah
Amerika, Eropa, Afrika, Asia, Australia dan Pasifik yang
Lidakmelayani linlas penycberangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang lalu lintas dan angkutan laut luar
negeri dari dan ke wilayah Amerika, Ercpa, Afrika, Asia,
- 100 -

Australia dan Pasifik yang tidak mclayani lintas


pcnyeberangan;
d. pcnyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan
lcknis dan supervisi di bidang lalu lintas dan angkutan
laut luar ncgeri dari dan ke wilayah Arnerika, Eropa,
Afrika, Asia, Australia dan Pasifik yang tidak melayani
lin las penycberangan; dan
e. pcnyiapan bahan cvaluasi dan pclaporan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut luar negeri dari dan ke wilayah
Arnerika, Eropa, Afrika, Asia, Australia dan Pasifik yang
tidak melayani lintas penyeberangan.

Pasa1239
Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negeri terdiri dari
Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 240
Subdircktorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait
mempunyai tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
proscdur dan kriteria, pcmberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta cvaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas
dan angkutan laut khusus serla usaha jasa tcrkait angkutan
laut.

Pasal241
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 240, Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha
Jasa Terkait menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut khusus antara lain di bidang
industri, pariwisata, pertambangan, pcrtanian serta
kcgiatan khusus penelitian, pengerukan, kegiatan sosial,
dan kegiatan lain yang tidak mcngangkut barang umum
serta usaha bongkar muat barang, usaha jasa
pcngurusan transportasi laut, usaha angkutan perairan
pclabuhan laut., usaha penyewaan peralatan angkutan
- 101 -

laut atau pcralatan jasa tcrkait dengan angkutan laut,


usaha tally mandiri, usaha depo peti kemas, usaha
pcngelolaan kapal laut, usaha perantara jual bcli
dan Zatau sewa kapal laut, usaha keagenan awak kapal
laut, keagcnan kapal laut scrta perawatan dan perbaikan
kapallaut;
b. pcnyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut khusus antara lain di bidang
industri, pariwisata, pcrtarnbangan, pertanian serta
kegiatan khusus penelitian, pengerukan, kegiatan sosial,
dan kegiatan lain yang tidak mengangkut barang umum
serta usaha bongkar muat barang, usaha jasa
pengurusan transportasi laut, usaha angkutan perairan
pelabuhan laut, usaha penyewaan pcralatan angkutan
laut atau peralatan jasa tcrkait dengan angkutan laut,
usaha tally mandiri, usaha depo peti kemas, usaha
pcngelolaan kapal laut, usaha perantara jual beli
dan / atau sewa kapal laut, usaha keagenan awak kapal
1aut, keagenan kapal laut scrta perawatan dan perbaikan
kapallaut;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, proscdur,
dan kriteria di bidang lalu lintas dan angkutan laut
khusus antara lain di bidang industri, pariwisata,
pertambangan, pertanian serta kegiatan khusus
peneliLian, pengerukan, kegiatan sosial, dan kegiatan lain
yang tidak mengangkut barang umum serta usaha
bongkar mual barang, usaha jasa pengurusan
transportasi laut, usaha angkutan perairan pelabuhan
laut, usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau
peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, usaha tally
rnandiri, usaha depo pcti kemas, usaha pengeloJaan
kapal laut, usaha perantara jual beli dan Zatau sewa
kapaJ laut, usaha keagenan awak kapaJ laut, keagenan
kapaJ laut serta perawatan dan perbaikan kapal laut;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang lalu lintas dan angkutan laut khusus
antara lain di bidang ind ustri, pariwisata, pertambangan,
- 102 -

pcrtanian serta kegiatan khusus perielitian, pengerukan,


kcgiatan sosial, dan kegiatan lain yang tidak mengangkut
barang umum serta usaha bongkar muat barang, usaha
jasa pengurusan transportasi laut, usaha angkutan
perairan pelabuhan laut, usaha penyewaan perala tan
angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan
angkutan laut, usaha tally mandiri, usaha depo pcti
kemas, usaha pengelolaan kapal laut, usaha peran tara
jual beli darr/ atau sewa kapal laut, usaha keagenan awak
kapal laut, keagenan kapal laut serta perawatan dan
perbaikan kapal laut; dan
e. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu
lintas dan angkutan laut khusus antara lain di bidang
industri, pariwisata, pertambangan, pertanian serta
kegiatan khusus penclitian, pengerukan, kegiatan sosial,
dan kegiatan lain yang tidak mengangku t barang umum
serta usaha bongkar muat barang, usaha jasa
pengurusan transportasi laut, usaha angkutan perairan
pelabuhan laut, usaha penyewaan peralatan angkutan
laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut,
usaha tally mandiri, usaha depo peti kemas, usaha
pcngelolaan kapal laut, usaha perantara jual beli
dan Za tau sewa kapal laut, usaha keagenan awak kapal
laut, keagenan kapal laut serta perawatan dan perbaikan
kapallaut.

Pasal242
Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait
terdiri dari Kclompok Jabatan Fungsiona1.

Pasal243
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
- 103 -

pcngembangan usaha angkulan laut yang tidak mclayani


linlas pcnyebcrangan.

Pasal244
Dalam melaksanakan lugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 243, Subdircktorat Pengembangan Usaha Angkutan
Laut mcnyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
pcngembangan armada kapal laut nasional, perictapan
kcbutuhan bahan bakar scktor transportasi laut, bea
masuk suku cadang kapal laut, asuransi perkapalan,
pcrpajakan sektor Lransportasi laut yang tidak melayani
linta s pcnycberangan, usaha angkutan laut yang tidak
mclayani lintas pcnycbcrangan, opcrasi perusahaan
angkutan laut khusus, tarif angkutan laut yang tidak
mclayani lin las pcnycbcrangan, dan usaha angkutan
mulLimoda;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
pcngcmbangan armada kapal laut nasional, pcnctapan
kcbut.uhan bahan bakar scktor transportasi laut, bca
masuk suku cadang kapal laut, asuransi pcrkapalan,
pcrpajakan sektor transportasi laut yang tidak mclayani
lintas pcnycberangan, usaha angkutan laut yang Lidak
mclayani lin Las penycbcrangan, opcrasi pcrusahaan
angkutan laut khusus, tarif angkutan laut yang tidak
mclayani lintas pcnycbcrangan, dan usaha angkutan
mulLimoda;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kritcria di bidang pengembangan armada kapal laut
nasional, penetapan kebutuhan bahan bakar scktor
trarrsportasi taut, bca masuk suku cadang kapal laut,
asuransi pcrkapalan, pcrpajakan sektor transportasi laut
yang tidak mclayani lintas pcnycberangan, usaha
angkutan laut yang tidak melayani Iintas pcnyeberangan,
opcrasi perusahaan angkutan laut khusus, tarif
angkutan laut yang tidak melaya ni lin ta s penyeberangan,
dan usaha angkutan multimoda;
- 104 -

d. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan tekriis dan


supervisi di bidang pengcmbangan armada kapal laut
nasional, penetapan kebutuhan bahan bakar sektor
trarisportasi laut., bca masuk suku cadang kapal laut,
asuransi pcrkapalan, perpajakan sektor transportasi laut
yang tidak melayani lintas pcnyeberangan, usaha
angkutan laut yang tidak melayani lintas penyeberangan,
opcrasi perusahaan angkutan laut khusus, tarif
angkutan laut yang tidak melayani lintas penyeberangan,
dan usaha angkutan multimoda; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
pcngembangan armada kapal laut nasional, penctapan
kebutuhan bahan bakar scktor transportasi laut, bea
masuk suku cadang kapaJ laut, asuransi perkapalan,
perpajakan sektor transportasi laut yang tidak melayani
lintas penyeberangan, usaha angkutan laut yang tidak
melayani lintas penyeberangan, operasi perusahaan
angkutan laut khusus, tarif angkutan laut yang tidak
melayani lintas penyeberangan, dan usaha angkutan
multirnoda.

Pasal 245
Subdircktorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut terdiri
dari Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasal246
Subdirektorat 8istem Informasi dan Sarana Prasarana
Angkulan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, proscdur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, scrta evaluasi dan pelaporan di bidang sistem
informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut
yang tidak melayani lintas penyeberangan, termasuk
pelaksanaan pcnanggulangan darurat akibat bencana.
- 105 -

Pasal 247
Dalam mclaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 246, Subdirektoral Sistcm Informasi dan Sarana
Prasarana Angkutan Laut menyelenggarakan fungsi:
a. periyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistern
informasi angkutan laut dan saran a prasarana angkutan
laut yang tidak melayani lintas penyeberangan, termasuk
pelaksanaan penanggulangan darurat akibat bencana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang sistern
informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan
laut yang tidak melayani lintas penyeberangan, termasuk
pclaksanaan penanggulangan darurat akibat bencana;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang sistem informasi angkutan laut dan
sarana prasarana angkutan laut yang tidak melayani
lintas penyeberangan, termasuk pelaksanaan
penanggulangan darurat akibat bencana;
d. pcnyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sistem informasi angkutan laut dan
sarana prasarana angkutan laut yang tidak melayani
lintas penyeberangan, termasuk pelaksanaan
pcnanggulangan darurat akibat bcncana; dan
e. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
sistem informasi angkutan laut dan saran a prasarana
angkutan laut yang tidak melayani lintas penyeberangan,
termasuk pelaksanaan penanggulangan darurat akibat
bcncana.

Pasa1248
Subdirektorat Sistem Informasi dan Sarana Prasarana
Angkutan Laut tcrdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 106 -

8agian Kelima
o irekto rat Kepelabu hanan

Pasa1249
Direktorat Kepclabuhanan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakari, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pcmbcrian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang tatarian
dan pcrencanaan pengembangan pclabuhan laut yang lidak
digunakan untuk rnelayani angkulan penyeberangan,
perancangan dan program pembangunan fasilitas peJabuhan
laut yang tidak digunakan unluk meJayani angkutan
penyeberangan, pengerukan dan reklamasi, pcmanduan dan
penundaan kapal laut, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyebcrangan.

Pasal 250
Dalam mclaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 249, Direktorat Kepelabuhanan menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. pcnyiapan perumusan kebijaka n di bidang tatanan dan
pcrencanaan pengembangan pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk mclayani angkutan penyeberangan,
pcrancangan dan program pcmbangunan fasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan pcnyeberangan, pengerukan dan reklamasi,
pcmanduan dan penundaan kapal laut, pelayanan jasa
dan usaha pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
mclayani angkutan penyeberangan;
b. penyiapan pclaksanaan kebijakan di bidang tatanan dan
perencanaan pengembangan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
perancangan dan program pembangunan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, pengerukan dan reklamasi,
pcmanduan dan penundaan kapal laut, pelayanan jasa
- 107 -

dan usaha pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk


mctayani angkutan penyeberangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang tatanan dan perencanaan
pengembangan pclabuhan laut yang tidak digunakan
unt.uk mclayani angkutan penycberangan, perancangan
dan program pembangunan fasilitas pelabuhan laut yang
tidak digunakan unluk melayani angkutan
pcnycberangan, pcngerukan dan reklamasi, pemanduan
dan penundaan kapal laut, pelayanan jasa dan usaha
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang latanan dan perencanaan
pengembangan pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberangan, perancangan
dan program pembangunan fasilitas pelabuhan laut yang
tidak digunakan urituk melayani angkutan
penyeberangan, pengerukan dan rcklarnasi, pemanduan
dan penundaan kapal laut, pelayanan jasa dan usaha
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan;
e. pcnyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang tatanan dan
pcrencanaan pengembangan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
perancangan dan program pcmbangunan Iasilitas
pelabuhan taut yang tidak digunakan urituk melayani
angkutan penyebcrangan, pengerukan dan reklamasi,
pcmanduan dan pcnundaan kapal laut, pclayanan jasa
dan usaha pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan; dan
r. pclaksanaan urusan tata usaha, pcrencanaan, keuangan,
kcpegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta
rumah tangga Direktorat.
- 108 -

Pasal251
Direktorat Kepclabuhanan terdiri atas:
a. Subdirektorat Tatanan dan Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan;
b. Subdirektorat Pcrancangan dan Program Pembangunan
Fasilitas Pclabuhan;
c. Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi;
d. Subdircktorat Pemanduan dan Penundaan Kapal;
c. Subdirektorat Pelayanan Jasa dan Usaha Pclabuhan; dan
f. Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasal 252
Subdirektorat Tatanan dan Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan mcmpunyai tugas melaksanakan pcnyiapan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, proscdur, dan kriteria, pcmbcrian bimbingan tcknis
dan supcrvisi, scrta evaluasi dan pclaporan di bidang iatanan
dan percncanaan pengcmbangan pelabuhan laut yang Lidak
digunakan untuk mclayani angkutan penycberangan.

Pasal253
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 252, Subdircktorat Tatanan dan Pcrcncanaan
Pcngcmbangan Pclabuhan mcnyclenggarakan Iungsi:
a. pcnyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang
kclayakan lokasi pelabuhan dan pcnctapan lokasi
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan pcnyebcrangan, Tatarian Kcpclabuhanan
Nasional dan Rencana Induk Pclabuhan Laut Nasional,
pcnyusunan dan pcnetapan rencana induk dan rcncana
pcngcmbangan pclabuhan lau t yang tidak digunakan
untuk mclayani angkutan pcnyeberangan, kerja sarna
luar negcri di bidang teknis kepcJabuhanan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyebcrangan, kcrja sarna pemcrintah dan swasta
untuk pcmbangunan pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan pcnyeberangan,
- 109 -

ecoport serta penyiapan bahan dan pelaporan data-


informasi tatanan, lokasi, rencana induk pelabuhan dan
pcrencanaan pengcmbangan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan;
b. pcnyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelayakan lokasi pelabuhan dan penetapan lokasi
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyebcrangan, Tatanan Kepelabuhanan
Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan Laut Nasional,
pcnyusunan dan penetapan rencana induk dan rencana
pcngembangan pclabuhan laut yang tidak digunakan
untuk mclayani angkutan penyeberangan, kerja sarna
luar negeri di bidang teknis kepelabuhanan laut yang
tidak digunakan untuk mclayani angkutan
pcnycberangan, kerja sarna pemcrintah dan swasta
untuk pcmbangunan pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
ecoport serta penyiapan bahan dan peJaporan data-
inforrnasi tatarian, lokasi, rcncana induk pelabuhan dan
pcrencanaan pengcrnbangan pelabuhan laut yang Lidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan;
c. penyiapan bahan penyusurian norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang kclayakan lokasi peJabuhan dan
penetapan lokasi pelabuhan laut yang tidak digunakan
urituk mclayani angkutan penyeberangan, Tatanan
Kcpelabuhanan Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan
Laut Nasional, penyusunan dan penetapan rencana
induk dan rencana pengembangan peJabuhan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan, kerja sarna luar negeri di bidang teknis
kepelabuhanan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan pcnyeberangan, kerja sarna
pcmcrintah dan swasta untuk pcrnbangunan pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk rnelayani angkutan
pcnyeberangan, ecoport scrta penyiapan bahan dan
pclaporan data-informasi tatanan , lokasi, rcncana induk
pclabuhan dan perencanaan pengernbangan pelabuhan
- 110 -

laut yang tidak digunakan untuk rnelayani angkutan


pcnyeberangan;
d. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kelayakan lokasi pelabuhan dan
penctapan lokasi pclabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberangan, Tatanan
Kepelabuhanan NasionaJ dan Rencana Induk Pelabuhan
Laut Nasional, penyusunan dan penetapan rencana
induk dan rencana pengembangan pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, kerja sarna luar ncgeri di bidang teknis
kepelabuhanan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, kerja sarna
pernerin tah dan swasta urituk pernbangunan pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan, ecoport scrta penyiapan bahan dan
pclaporan data-informasi tatanan, lokasi, rencana induk
pelabuhan dan perencanaan pengernbangan pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan; dan
e. penyiapan bah an evaluasi dan pelaporan di bidang
kclayakan lokasi pelabuhan dan penetapan lokasi
pelabuhan taut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penyeberangan, Tatanan Kepelabuhanan
Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan Laut Nasional,
pcnyusunan dan penetapan rencana induk dan rencana
pengernbangan pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberangan, kerja sarna
luar negeri ill bidang teknis kepelabuhanan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, kerja sarna pemerintah dan swasta
urit.uk pcmbangunan pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
ecoport scrta penyiapan bahan dan pelaporan data-
informasi tatanan, lokasi, rencana induk pelabuhan dan
pcrcncanaan pengcmbangan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan.
- 1 11 -

Pasal 254
Subdirektoral Tatanan dan Pcrencanaan Pengembangan
Pelabuhan terdiri dari Kelompok Jabalan F'ungaiorial.

Pasal 255
Subdircktorat Pcrancangan dan Program Pcmbangunan
Fasilitas Pelabuhan mempunyai tugas mclaksanakan
penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pclaporan di bidang pcrancangan dan program pembangunan
fasilitas pclabuhan laut yang tidak digunakan urituk mclayani
angkutan pcnycbcrangan.

Pasal 256
Dalam rnclaksariakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 255, Subdircktorat Pcrancangan dan Program
Pcmbangunan Fasilitas Pclabuhan mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang
pcrancangan teknis Iasilitas pclabuhan laut yang lidak
digunakan un tuk melayani angkutan pcnycbcrangan,
survey topoqrafi, hidro-oceanoqrafi dan geoteknik,
pcngcsahan dcsain pcmbangunan dan perawatan fasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkulan pcnyebcrangan, scrtiflkasi kelayakan Iasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan unt.uk mclayani
angkulan pcnyebcrangan pada wilayah daratan,
scrLifikasi lcnaga ahli dalam perancangan, pcmbangunan
dan perawatan fasilitas pelabuhan laut yang lidak
digunakan untuk melayani angkutan pcnyebcrangan,
pcnyusunan program kcgiatan pembangunan dan
pcrawatan Iasilitas pclabuhan laut yang tidak digunakan
urituk mclayani angkulan penycbcrangan termasuk
pclaksanaan penanggulangan darurat akibat bcncana,
monitoring dan tindak lanjut Laporan Hasil Audit
kcgiatan pembangunan dan perawatan fasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan urituk melayani
- 112 -

angkutan penycberangan, serah terima hasil


pcmbangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnycberangan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyebcrangan serta penyiapan bah an dan pelaporan
data-informasi pedoman dan perancangan teknis fasilitas
pclabuhan serta program pembangunan Iasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan pcnyebcrangan;
b. pcnyrapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
bidang perancangan teknis fasilitas pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk rnelayani angkutan
pcnycberangan, survey topografi, hidro-oceanoqrafi dan
qeoteknik; pengcsahan dcsain pembangunan dan
pcrawatan fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan
urituk mclayani angkutan penyeberangan, sertifikasi
kelayakan fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyebcrarigan pada wilayah
daratan, sertifikasi tenaga ahli dalam perancangan,
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, penyusunan program kegiatan
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan taut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan termasuk pelaksanaan penanggulangan
darurat akibat bencana, monitoring dan tindak lanjut
Laporan Hasil Audit kegiatan pembangunan dan
perawatan fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberangan, serah terima
hasil pembangunan dan perawatan fasrlitas pelabuhan
lau t yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan, cvaluasi dan pelaporan kegiatan
pcmbangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan scrta penyiapan bahan dan pelaporan
- 113 -

data-informasi pedoman dan pcrancangan teknis fasilitas


pclabuhan serta program pembangunan Iasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk rnclayani
angkutan pcnyeberangan;
c. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang bidang perancangan teknis fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, survey topografi, hidro-
oceanoqrafi dan qeoteknik, pengesahan desain
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan, sertifikasi kelayakan fasilitas pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan pada wilayah daratan , sertifikasi lenaga
ahli dalam perancangan, pembangunan dan perawatan
Iasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, penyusunan program
kcgiatan pembangunan dan perawatan [asilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan termasuk pelaksanaan
penanggulangan darurat akibat bencana, monitoring dan
tindak lanjut Laporan Hasil Audit kegiatan pembangunan
dan perawatan [asilitas pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan pcnyeberangan,
serah terima hasil pembangunan dan perawatan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penyeberangan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan pembangunan dan perawatan Iasilitas
pelabuhan taut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyebcrangan scrta pcnyiapan bahan dan
pclaporan data-informasi pedoman dan perancangan
teknis fasilitas pelabuhan scrta program pembangunan
fasilitas pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyebcrangan;
d. pcnyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
bidang pcrancangan teknis fasilitas pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
- 1 14 -

penyeberangan, survey topoqrafi, hidro-oceanoqrafi dan


qeoteknik, pengcsahan desain pcmbangunan dan
perawatan Iasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan
unluk melayani angkutan penyeberangan, sertifikasi
kelayakan fasilitas peJabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberangan pad a wilayah
daratan, sertifikasi tenaga ahli dalam peraricangan,
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penycberangan, penyusunan program kegiatan
pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan laut
yang lidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan lermasuk pclaksanaan penanggulangan
darurat akibat bencana, monitoring dan tindak lanjut
Laporan Hasil Audit kegiatan pembangunan dan
perawatan Iasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan pcnyeberangan, serah terima
hasil pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan , evaluasi dan pclaporan kcgiatan
pembangunan dan perawatan Iasilitas pelabuhan laut
yang tidak digunakan urituk melayani angkutan
penye berangan serta penyiapan bahan dan pelaporan
data-informasi pcdoman dan pcrancangan teknis fasilitas
pelabuhan serta program pem bangunan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang bidang perancangan tcknis fasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, survey topoqrafi, hidro-
oceanoqrafi dan qeoteknik, pcngesahan desain
pembangunan dan perawatan Iasiluas pelabuhan laut
yang tidak digunakan urituk meJayani angkutan
penyeberangan, sertifikasi kelayakan fasilitas pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan pacta wilayah daratan, sertifikasi tenaga
- 115 -

ahli dalam perancangan, pcmbangunan dan perawatan


fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, penyusunan program
kegiatan pembangunan dan perawatan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan termasuk pelaksanaan
penanggulangan darurat akibat bencana, monitoring dan
tindak lanjut Laporan Hasil Audit kegiatan pembangunan
dan perawatan fasilitas pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
serah terima hasil pembangunan dan perawalan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penycberangan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan pembangunan dan perawatan fasilitas
pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan serta penyiapan bahan dan
pelaporan data-inforrnasi pedoman dan perancangan
teknis fasilitas pclabuhan serta program pembangunan
fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan.

Pasal 257
Subdirektorat Perancangan dan Program Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan terdiri dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 258
Subdireklorat Pengerukan dan Reklamasi mernpuriyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, pcnyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pembcrian bimbingan tekriis dan supervisi, serta
evaluasi dan pclaporan di bidang pengerukan dan reklamasi.

Pasa1259
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 258, Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi
menyelenggarakan fungsi:
- 116 -

a. pcnyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


perancangan dan kelayakan (teknis, lingkungan,
ekonomis) serta penyusunan program pengerukan dan
reklamasi, survey predredge sounding, persctujuan
desain kcgiatan pcngerukan dan reklamasi, monitoring
pciaksanaan pengerukan dan reklamasi, scrtifikasi
tcnaga ahli pcngerukan dan rcklamasi, bimbingan usaha
pengerukan dan reklamasi, Surat lzin Kerja Kcruk dan
Sural 1zin Kcrja Reklamasi, kerja sama pemerintah dan
swasta dalam kegiatan pengerukan, monitoring Surat Izin
Kcrja Kcruk dan Sural Izin Kcrja Reklamasi, scrtifikasi
pcralatan dan badan usaha pcngerukan dan rcklamasi,
scrta pcnyiapan bahan dan pclaporari data-inforrnasi
perancangan teknis, program pcngerukan dan reklamasi,
bimbingan usaha pengcrukan dan reklamasi serta
pekcrjaan pengcrukan dan rcklamasi;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
perancangan dan kelayakan (teknis, lingkungan,
ekonomis) serta penyusunan program pengcrukan dan
rcklamasi, survey predredge sounding, pcrsctujuan
dcsain kcgiatan pcngcrukan dan rcklarnasi, monitoring
pclaksanaan pcngcrukan dan rcklarnasi, scrtifikasi
teriaga ahli pcngcrukan dan rcklamasi, bimbingan usaha
pcngcrukan dan reklarnasi, Surat Izin Kcrja Kcruk dan
Sural lzin Kerja Reklamasi, kcrja sarna pemerintah dan
swasta dalam kcgiatan pcngcrukan, monitoring Sural Izin
Kcrja Kcruk dan Sural Izin Kerja Rcklamasi, scrtifikasi
pcralatan dan badan usaha pcngcrukan dan rcklamasi,
serta pcnyiapan bahan dan pclaporan data-informasi
perancangan tcknis, program pcngerukan dan rcklamasi,
bimbingan usaha pcngcrukan dan reklamasi serta
pckerjaan pengcrukan dan reklamasi;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang perancangan dan kcJayakan
(teknis, lingkungan, ekonomis) serta penyusunan
program pcngcrukan dan reklamasi, survey predredge
sounding, persctujuan desain kegiatan pengerukan dan
- 117 -

reklarnasi, monitoring pelaksanaan pengerukan dan


reklamasi, sertifikasi tenaga ahli pengerukan dan
reklarnasi, birnbingan usaha pengerukan dan reklamasi,
Surat Izin Kerja Keruk dan Surat Izin Kerja Reklarnasi,
kerja sarna pemcrintah dan swasta dalam kegiatan
pengerukan, monitoring Surat Izin Kerja Keruk dan SUral
Izin Kerja Reklamasi, sertifikasi peralatan dan badan
usaha pengerukan dan reklamasi, serta penyiapan bahan
dan pelaporan data-inforrnasi perancangan leknis,
program pcngerukan dan reklamasi, bimbingan usaha
pengerukan dan reklamasi serta pekerjaan pengerukan
dan reklamasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang perancangan dan kelayakan (teknis,
lingkungan, ckonomis) scrta penyusunan program
pengcrukan dan reklarnasi, survey predredge sounding,
persetujuan desain kegiatan pengerukan dan reklamasi,
monitoring pelaksanaan pengcrukan dan reklarnasi,
sertifikasi tenaga ahli pengerukan dan reklamasi,
bimbingan usaha pengerukan dan reklamasi, Sural Izin
Kerja Keruk dan Surat lzin Kerja Reklamasi, kerja sarna
pemerintah dan swasta dalam kegiatan pengerukan,
monitoring Surat Izin Kerja Keruk dan Surat Izin Kerja
Reklamasi, sertifikasi peralatan dan badan usaha
pengerukan dan reklamasi, serta penyiapan bahan dan
pelaporan data-informasi perancangan teknis, program
pengerukan dan reklarnasi, bimbingan usaha pengerukan
dan reklamasi serta pckerjaan pengerukan dan
reklamasi; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perancangan dan kelayakan (teknis, lingkungan,
ekonomis) serta penyusunan program pengerukan dan
reklamasi, su rvey predredqe sounding, persetujuan
desain kegiatan pengerukan dan reklamasi, monitoring
pelaksanaan pengerukan dan reklarnasi, sertifikasi
tenaga ahli pengerukan dan reklamasi, bimbingan usaha
pengerukan dan reklamasi, Sural Izin Kerja Keruk dan
- 118 -

Sural Izin Kerja Reklamasi, kcrja sarna pemerintah dan


swasta dalam kegiatan pengerukan, monitoring Surat 1zin
Kcrja Keruk dan Surat Izin Kerja Rcklarnasi, sertifikasi
peralatan dan badan usaha pengerukan dan reklamasi,
serla penyiapan bahan dan pelaporan data-informasi
perancangan teknis, program pcngerukan dan reklamasi,
bimbingan usaha pengerukan dan reklamasi serta
pekerjaan pengerukan dan reklamasi.

Pasal 260
Su bdirektorat Pengerukan dan Reklamasi terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal261
Subdirektoral Pemanduan dan Penundaan Kapal mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijaka.n, pcnyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pernbcrian bimbingan teknis dan supervisi, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang pemanduan dan penundaan
kapallaul.

Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 262, Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal
menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penetapan wi 1ayah perairan pandu, peJayanan
pemanduan dan penundaan kapal Iaut, penyelenggaraan
dan pelimpahan kembali kewenangan pemanduan, tarif
jasa pemanduan dan penundaan kapal laut, kerja sarna
pemerintah dan swasta dalam pelayanan pemanduan dan
penundaan kapal laut, standardisasi dan sertifikasi
sarana bantu dan prasarana pemanduan dan penundaan
kapal laut, penugasan sumber daya manusia pemanduan
dan penundaan kapal laut, serta pelaporan data-
informasi perairan dan pelayanan pandu, sumbcr daya
- 119 -

manusia pcmanduan dan penundaan kapal laut, sarana


bantu, dan prasarana pcmanduan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penetapan wilayah perairan pandu, pelayanan
pemanduan dan penundaan kapal laut, penyelenggaraan
dan pelimpahan kembali kewcnangan pemanduan, tarif
jasa pemanduan dan penundaan kapal laut, kerja sarna
pemerintah dan swasta dalarn pclayanan pemanduan dan
penundaan kapal laut, standardisasi dan sertifikasi
sarana bantu dan prasarana pemanduan dan penundaan
kapal laut, penugasan sumber daya manusia pemanduan
dan penundaan kapal laut, serta pelaporan data-
informasi perairan dan pelayanan pandu, sumber daya
rnanusia pernanduan dan penundaan kapal laut, sarana
bantu, dan prasarana pemanduan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pcnetapan wilayah perairan pandu,
pelayanan pemanduan dan penundaan kapal laut,
penyclenggaraan dan pclirnpahan kernbali kewenangan
pemanduan, tarif jasa pemanduan dan penundaan kapal
laut, kerja sarna pemerintah dan swasta dalam pelayanan
pemanduan dan penundaan kapal laut, standardisasi
dan sertifikasi sarana bantu dan prasarana pemanduan
dan penundaan kapaJ laut, penugasan sumber daya
manusia pemanduan dan penundaan kapal laut, serta
pelaporan data-informasi perairan dan pelayanan pandu,
sumber daya manusia pemanduan dan penundaan kapal
laut, sarana bantu, dan prasarana pcmanduan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcnetapan wilayah perairan pandu,
pelayanan pemanduan dan penundaan kapal laut,
penyelenggaraan dan pelimpahan kembali kewenangan
pemanduan, tarif jasa pcmanduan dan penundaan kapal
laut, kerja sarna pernerintah dan swasta dalam pelayanan
pemanduan dan penundaan kapaJ laut, standardisasi
dan sertifikasi sarana bantu dan prasarana pemanduan
dan penundaan kapal laut, penugasan sumber daya
- 120 -

marrusra pemanduan dan penundaan kapal laut, serta


pelaporan data-informasi perairan dan pelayanan pandu,
sumber daya rnanusia pemanduan dan penundaan kapal
laut, sarana bantu, dan prasarana pemanduan; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
penctapan wilayah pcrairan pandu, pelayanan
pemanduan dan penundaan kapal laut, penyelenggaraan
dan pelimpahan kembali kcwenangan pemanduan, tarif
jasa pemanduan dan penundaan kapal laut, kerja sarna
pemerintah dan swasta dalam pelayanan pemanduan dan
penundaan kapal laut, standardisasi dan sertifikasi
sarana bantu dan prasarana pernanduan dan penundaan
kapal laut, penugasan sumber daya manusia pernanduan
dan penundaan kapal laut, serta pelaporan data-
informasi perairan dan pclayanan pandu, sumber daya
manusia pemanduan dan penundaan kapal laut, sarana
bantu, dan prasarana pemanduan.

Pasal263
Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal terdiri dari
Kclornpok Jabatan Fungslonal.

Pasal 264
Subdirektorat Pelayanan Jasa dan Usaha Pelabuhan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pclaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang pclayanan
jasa dan usaha pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan.

Pasal 265
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 264, Subdirektorat Pelayanan Jasa dan Usaha
Pelabuhan mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
peningkatan kemampuan pengoperasian dan pelayanan
- 121 -

jasa pclabuhan laut yang tidak digunakan untuk


mclayani angkutan penyeberangan, kinerja peJayanan
opcrasional pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, sertifikasi peralatan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penyeberangan, tarif jasa kcpelabuhanan pada
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, penetapan pelabuhan terbuka
at au terminal khusus untuk perdagangan luar negeri,
penerbitan surat izin usaha Badan Usaha Pelabuhan,
penetapan batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepcntingan Pclabuhan pada pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk mclayani angkutan
penyeberangan, penggunaan atas tanah dan perairan,
persetujuan pembangunan, pengcmbangan dan
pengoperasian pelabuhan lau t yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyebcrangarr/ terminal
untuk kepentingan sendiri atau terminal khusus, kerja
sarna kepelabuhanan dalam pengelolaanj pemanfaatan
fasilitas pelabuhan pada pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
serta pclaporan data-informasi peJayanan jasa, tarif
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tata guna tanah, perairan dan
usaha kcpelabuhanan pada pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk mclayani angkutan penyeberangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kemampuan pengoperasian dan pelayanan
jasa pciabuhan laut yang tidak digunakan untuk
mclayani angkutan penyeberangan, kinerja pelayanan
operasional pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, sertifikasi peralatan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tarif jasa kepelabuhanan pada
pelabuhan taut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penyeberangan, penctapan pelabuhan terbuka
alau terminal khusus un t.uk pcrdagangan luar negeri,
- 122 -

pcncrbitan surat izm usaha Badan Usaha Pelabuhan,


penelapan batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan pada pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penycberangan, pcnggunaan atas tanah dan perairan,
persetujuan pembangunan, pengcmbangan dan
pengoperasian pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberanganj terminal
untuk kcperitingan scndiri atau terminal khusus, kerja
sama kepelabuhanan dalam pengelolaanj pemanfaatan
Iasilitas pelabuhan pada pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
serLa pelaporan data-inforrnasi pelayanan jasa, tarif
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tala guna tanah, perairan dan
usaha kepelabuhanan pada pelabuban laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang peningkalan kemampuan
pengoperasian dan pelayanan jasa pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk rnelayarii angkutan
penycberangan, kinerja pelayanan operasional pelabuhan
taut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyebcrangan, sertifikasi peralatan pclabuhan laut yang
tidak digunakan urituk melayani angkutan
penyeberangan, tarif jasa kepelabuhanan pad a
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, penetapan pelabuhan tcrbuka
atau terminal khusus unluk perdagangan luar negeri,
penerbitan surat izin usaha Badan Usaha Pelabuhan,
penetapan batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pclabuhan pada pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk mclayani angkutan
penyeberangan, penggunaan atas tanah dan pcrairan,
persetujuan pembangunan, pengembangan dan
pcngoperasian pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberanganj terminal
- 123 -

untuk kepentingan sendiri atau terminal khusus, kerja


sarna kepclabuhanan dalam pengelolaanj pemanfaatan
fasilitas pelabuhan pada pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
serta pelaporan data-informasi pelayanan jasa, tarif
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tata guna tanah, perairan dan
usaha kepelabuhanan pada pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcningkatan kemampuan
pengoperasian dan pelayanan jasa pclabuhan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, kinerja pelayanan operasional pelabuhan
laut yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, sertifikasi peralatan pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, tarif jasa kepeJabuhanan pada
pelabuhan lauL yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, penetapan pelabuhan terbuka
aiau terminal khusus untuk perdagangan 1uar negeri,
pencrbitan surat izin usaha Badan Usaha Pelabuhan,
pencLapan batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepcntingan Pclabuhan pada pclabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, penggunaan atas tanah dan perairan,
pcrsetujuan pembangunan, pengembangan dan
pengoperasian pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyeberanganj terminal
unluk kepentingan sendiri atau terminal khusus, kerja
sarna kepclabuhanan dalam pengeloJaanj pernanfaatan
Iasilitas pelabuhan pada pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
serta pelaporan data-inforrnasi pelayanan jasa, tarif
peJabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tata guna tanah, perairan dan
usaha kepelabuhanan pada pelabuhan laut yang tidak
- 124 -

digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan;


dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan kemampuan pengoperasian dan pelayanan
jasa pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
mclayani angkutan penyeberangan, kinerja pelayanan
opcrasional pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
mclayani angkutan penyeberangan, sertifikasi peralatan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, tarif jasa kepelabuhanan pada
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk mclayani
angkutan penycbcrangan, penctapan pelabuhan terbuka
atau terminal khusus untuk perdagangan luar negeri,
pencrbitan sural izin usaha Badan Usaha Pelabuhan,
pcnetapan batas Daera h Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan pada pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, penggunaan atas tanah dan perairan ,
persetujuan pembangunan, pengembangan dan
pengoperasian pelabuhan laut yang tidak digunakan
uriruk melaya.ni angkutan penyeberanganj terminal
untuk kepentingan sendiri atau terminal khusus, kerja
sarna kepelabuhanan dalam pengelolaanj pcmanfaatan
fasilitas pelabuhan pada pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
serta pelaporan data-informasi pelayanan jasa, tarif
pelabuhan laut yang tidak digunakan urituk melayani
angkutan penyeberangan, tata guna tanah, perairan dan
usaha kepelabuhanan pada pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan.

Pasal 266
Subdircktorat Pelayanan Jasa dan Usaha Pelabuhan terdiri
dari Kelompok Jabatan Furigsional.
- 125 -

Bagian Kecnam
Direktorat Perkapalan dan Kcpelautan

Pasal 267
Direktorat. Perkapalan dan Kepclautan mernpurryar tugas
melaksanakan perurnusan dan pelaksanaan kcbijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernbcrian bimbingan tekriis dan supervisi, serta evaluasi dan
pclaporan di bidang kelaiklaulan kapal laut yang tidak
digunakan scbagai angkutan pcnyebcrangan, pcrlindungan
lingkungan maritim dan kepclautan.

Pasal 268
Dalam rnclaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalam
Pasal 267, Dircktorat Pcrkapalan dan Kepelaulan
rncnyclcnggarakan fungsi:
a. pcnyiapan perurnusan kebijakan di bidarig rancang
bangun stabilitas dan garis rnuat kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkulan pcnyebcrangan, peti kcmas,
pcngukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal laut
yang tidak digunakan scbagai angkutan pcnycbcrangan,
kcsclarnatan kapal laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan pcnycbcrangan, pcnccgahan pcnccrnaran dari
kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
pcnycbcrangan, rnanajcmen kcselamatan kapal laut yang
tidak digunakan sebagai angkutan pcnyebcrangan dan
pcrlindungan lingkungan di pcrairan, dan kcpelautan;
b. pcnyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rancang
bangun stabilitas dan garis muat kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, peti kcrnas,
pcngukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal laut
yang tidak digunakan scbagai angkutan pcnyebcrangan,
kcsclarnatan kapal laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan pcnycbcrangan, pcncegahan pencemaran dari
kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyebcrangan, rnanajcmen kcselamatan kapal laut yang
- 126 -

tidak digunakan scbagai angkutan penyeberangan dan


perlindungan lingkungan di pcrairan, dan kepelautan;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan
kriteria di bidang rancang bangun stabilitas dan garis
muat kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penycbcrangan, pct.i kernas, pcngukuran dan pendaftaran
kebangsaan kapal laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan pcnycbcrangan, kcsclamatan kapal laut yang
Udak digunakan sebagai angkutan pcnyeberangan,
pencegahan penccmaran dari kapal laut yang tidak
digunakan scbagai angkutan pcnyebcrangan, manajemen
kcsclamatan kapal laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan penycbcrangan dan perlindungan lingkungan
di perairan, dan kcpelautan;
d. pcnyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang rancang bangun stabilitas dan garis
rriuat kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
pcnycbcrangan, pcti kcrnas, pcngukuran dan pendaftaran
kcbangsaan kapaJ laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan pcnycbcrangan, kcsclarnatan kapal laut yang
tidak digunakan scbagai angkutan pcnycbcrangan,
pcnccgahan pcnccrnaran dari kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan pcnyebcrangan, manajemen
kcsclarnatan kapal laut yang tidak digunakan scbagai
angkutan pcnycbcrangan dan perlindungan lingkungan
di pcrairan, dan kcpelautan;
c. pcnyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang rancang
bangun stabilitas dan garis rnuat kapal laut yang tidak
digunakan scbagai angkutan pcnyebcrangan, peti kcmas,
pcngukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal laut
yang tidak digunakan scbagai angkutan pcnyebcrangan,
kcselarnatan kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penycberangan, pcncegahan pencemaran dari
kapaJ laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, manajcmen kcselamatan kapal laut yang
tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan
- 127 -

perlindungan lingkungan di perairan, dan kepelautan;


dan
f. peJaksanaan urusan tata usaha, perencanaan, keuangan,
kepcgawaian, organisasi dan ketatalaksanaan,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta
rumah tangga Direktorat.

Pasal269
Direktcrat Perkapalan dan Kepelautan terdiri atas:
a. Subdirektorat Rancang Bangun, Stabilitas dan Garis
Muat Kapal;
b. Subdirektorat Pcngukuran, Pcndaftaran dan Kebangsaan
Kapal;
c. Subdirektorat Keselamatan Kapal;
d. Subdirektorat Pcncegahan Pencemaran dan Manajemen
Kesclamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di
Perairan;
e. Subdirektorat Kcpelautan; dan
f. Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasa1270
Subdirektorat Rancang Bangun, Stabilitas dan Garis Muat
Kapal mcmpunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan pclaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang rancang
bangun, stabilitas dan garis muat kapaJ laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan.

Pasal 271
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 270, Subdirektorat Rancang Bangun, StabiLitas dan
Garis Muat Kapal menyelenggarakan Iungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pcngesahan gambar rancang bangun dan penilaian aspek
konstruksi instalasi permesinan dan listrik, pengadaan
kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
- 128 -

penyeberangan, penilaian stabilitas dan garis muat kapal


barang, peti kemas, kapal penumpang, kapal penangkap
ikan dan kapal non konvensi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengesahan gambar rancang bangun dan perrilaian aspek
konstruksi instalasi pcrmesinan dan listrik, pengadaan
kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, penilaian stabilitas dan garis muat kapal
barang, pcti kemas, kapal penumpang, kapal penangkap
ikan dan kapal non konvensi;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pengesahan gambar rancang
bangun dan penilaian aspek konstruksi instalasi
permesinan dan listrik, pengadaan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, penilaian
stabilitas dan garis muat kapal barang, peti kemas, kapal
penumpang, kapal penangkap ikan dan kapal non
konverisi:
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengesahan gambar rancang bangun
dan penilaian aspek konstruksi instalasi permesinan dan
listrik, pcngadaan kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyeberangan, penilaian stabilitas
dan garis muat kapaJ barang, peti kemas, kapal
penumpang, kapal penangkap ikan dan kapal non
konvensi; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengesahan gam bar rancang bangun dan penilaian aspek
konstruksi instalasi permesinan dan listrik, pengadaan
kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, penilaian stabilitas dan garis muat kapaJ
barang, peti kemas, kapal penumpang, kapal penangkap
ikan dan kapal non konvensi.

Pasal 272
Subdirektorat Rancang Bangun, Stabilitas dan Garis Muat
Kapal terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 129 -

Pasa1273
Subdirektoral Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan
Kapal mernpunyai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan peiaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
slandar, prosedur dan krilcria, pcmberian bimbingan leknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengukuran kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, peti kemas, kapal non konvensi dan
pendaftaran, balik nama, hipotek dan kebangsaan kapal laut
yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan.

Pasal 274
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam
Pasal 273, Subdircktoral Pengukuran, Pendaftaran dan
Kebangsaan Kapal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pcngukuran kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan metode pengukuran dalam
negeri, metode pengukuran internasional, metode
pengukuran khusus, pengesahan daftar ukur dan
penerbit.an sural ukur kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan pcnyeberangan, pe nyelenggaraan
pendaftaran, baliknama, hipotek, surat tanda
kebangsaan kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penycberangan, penggunaan/ penggantian
bendera kapaJ laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, pcnggunaarr/ penggantian
nama kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, tanda panggilan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, surat
keterangan status hukum kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan pen yeberangan, sural
ketcrangan penghapusan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan
dokumen riwayat kapal kapal barang, peti kemas, kapal
penumpang, kapal penangkap ikan, dan kapal non
konvensi;
- 130 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


pcngukuran kapal lau l yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan metode pengukuran dalam
negerr, metode pengukuran internasional, metode
pcngukuran khusus, pcngesahan daftar ukur dan
penerbitan sural ukur kapal laut yang tidak digunakan
scbagai angkutan pcnyeberangan, penyelenggaraan
pcndaftaran, baliknama, hipotek, surat ta nda
kebangsaan kapal laut yang lidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, periggunaarr/ penggantian
bendera kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan pcnyeberangan, penggunaarr/ penggantian
nama kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
pcnyeberangan, tanda panggilan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, surat
kctcrangan status hukum kapal laut yang lidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, surat
kcterangan penghapusan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan
dokumen riwayat kapal kapal barang, peti kemas, kapal
pcnumpang, kapal pcnangkap ikan, dan kapaJ non
konvensi;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pengukuran kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan metode
pengukuran dalam negeri, metode pengukuran
internasional, metode pengukuran khusus, pengesahan
daftar ukur dan penerbitan surat ukur kapal laut yang
tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pcnyelenggaraan pendaftaran, baliknama, hipotek, surat
tanda kebangsaan kapal laut yang tidak digunakan
scbagai angkutan penyeberangan, penggunaan/
penggantian bendera kapal laut yang Lidak digunakan
scbagai angkutan penyeberangan, penggunaanj
penggantian nama kapaJ laut yang tidak digunakan
scbagai angkutan pcnycbcrangan, tanda panggilan kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
- 131 -

penycberangan, surat kcterangan status hukurn kapaJ


laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, surat keterarigan penghapusan kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan dan dokumen riwayat kapal kapal
barang, peti kernas, kapal periurnpang, kapal penangkap
ikan , dan kapal non konvensi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang pengukuran kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan metode
pengukuran dalam negcri, metode pengukuran
internasional, metode pcngukuran khusus, pengesahan
daftar ukur dan perierbitan surat ukur kapal laut yang
tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
penyelenggaraan pendaftaran, baliknarna, hipotek, surat
Landa kebangsaan kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan penycbcrangan, penggunaanJ
penggantian bendera kapaJ laul yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyeberangan, penggunaanj
penggan tian nama kapal tau l yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyebcrangan, tanda panggilan kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, surat kctcrangan status hukum kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, surat ketcrangan penghapusan kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan dan dokumen riwayat kapal kapal
barang, peti kernas, kapal penumpang, kapal penangkap
ikan, dan kapal non konvensi; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengukuran kapaJ laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan rnetode pengukuran dalam
negeri, metode pengukuran internasional, metode
pengukuran khusus, pengesahan daftar ukur dan
penerbitan suraL ukur kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan pcnycbcrangan, penyclenggaraan
pendafLaran, baJiknama, hipotek, surat tanda
- 132 -

kebangsaan kapaJ laut yang tidak digunakan sebagai


angkulan penycberangan, penggunaan / penggantian
bendera kapaJ laut yang lidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, penggunaan/pcnggantian
nama kapal laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penycberangan, tanda panggilan kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan, sural
keterangan status hukum kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkulan penyeberangan, surat
kelerangan penghapusan kapal laut yang tidak
digunakan scbagai angkutan penyeberangan dan
dokumcn riwayat kapal kapal barang, peti kemas, kapal
penumpang, kapal pcnangkap ikan, dan kapaJ non
konvcnsi.

Pasal 275
Strbdircktorat Pcngukuran, Pcndaftaran dan Kebangsaan
Kapal lcrdiri dari Kclornpok Jabalan Fungsiorial.

Pasal 276
Subdi rektora t Kcsclamatan Kapal mempunyai tugas
mclaksanakan pcnyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kcbijakan , pcnyusunan norma, standar, proscdur dan kriteria,
pcmbcrian bimbingan tckriis dan supervisi, scrta cvaluasi dan
pelaporan di bidang kcsclarnatan kapal penumpang, barang
dan penangkap ikan, yang tidak digunakan sebagai angkutan
pcnycbcrangan.

Pasal277
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud daJam
Pasal 276, Subdirektorat Keselamatan Kapal
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
keselamatan konstruksi kapal barang yang tidak
digunakan scbagai angkutan penyeberangan,
keselarriatan perlengkapan kapal barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
- 133 -

keselamatan radio kapal barang yang tidak digunakan


sebagai angkutan pcnycbcrangan, keselamatan kapal
dengan fungsi khusus, keselamatan kapal suplai lepas
paritai, kcselamatan kapal pcnumpang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan kapal kecepatan tinggi, kelaikan dan
pengawakan kapaJ penangkap ikan, kelayakan
pengangkutan muatan kapal barang berbahaya pada
kapal penumpang yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, Mobile Offshore Drilling Unit,
kelayakan pengangkutan muatan berbahaya, padat
curah, gas cair cura h, bahan kimia curah, bahan nuklir
dan otorisasi pengangkutan muatan biji-bijian;
b. pcnyiapan bahan petaksanaan kcbijakan di bidang
keselamatan konstruksi kapal barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan perlengkapan kapal barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penye berangan,
keselamatan radio kapal barang yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyebcrangan, keselamatan kapal
dengan fungsi khusus, kcsclarnatan kapal suplai lepas
pantai, keselamatan kapal pcnumpang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan kapal kecepatan tinggi, kelaikan dan
pengawakan kapal pcnangkap ikan, kelayakan
pengangkulan muatan kapat barang berbahaya pada
kapal penumpang yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, Mobile Offshore Drilling Unit,
kelayakan pengangkutan muatan berbahaya, padat
curah, gas cair curah, bahan kimia curah, bahan nuklir
dan otorisasi pengangkutan muatan biji-bijian ;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang kcsclamatan konstruksi kapal
barang yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, kesclarnatan perlengkapan kapal barang
yang tidak digunakan scbagai angkutan penyeberangan,
keselamatan radio kapaJ barang yang tidak digunakan
- 134 -

sebagai angkutan penycbcrangan, keselamatan kapaJ


dengan fungsi khusus, kcsclamatan kapaJ suplai lepas
pantai, keselamatan kapal penumpang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselarnatan kapal kecepalan tinggi, kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan, kelayakan
pengangkutan muatan kapal barang berbahaya pada
kapaJ penumpang yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, Mobile Offshore Drilling Unit,
kelayakan pengangkutan muatan berbahaya, padat
curah , gas cair curah , bahan kimia curah, bahan nuklir
dan otorisasi pengangkutan muatan biji-bijian;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang keselamatan konstruksi kapal barang
yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan perlengkapan kapaJ barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan radio kapal barang yang tidak digunakan
sebagai angkutan penycbcrangan, keselamatan kapal
dengan fungsi khusus, keselamatan kapal suplai lepas
pantai, keselarnatan kapal penumpang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan kapal kccepatan tinggi, kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan, kelayakan
pengangkutan muatan kapal barang berbahaya pada
kapal penumpang yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, Mobile Offshore Drilling Unit,
kelayakan pengan gku tan rnuatan berbahaya, padat
curah, gas cair curah , bahan kimia curah, bahan nuklir
dan otorisasi pengangkutan muatan biji-bijian; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
keselarnatan konstruksi kapal barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan perlengkapan kapal barang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan radio kapal barang yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyebcrangan, keselamatan kapal
- 135 -

dengan fungsi khusus, kcsclamatan kapal suplai lepas


pantai, keselamatan kapal pcnumpang yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
keselamatan kapal keccpaLan tinggi, kelaikan dan
pengawakan kapal pcnangkap ikari, kelayakan
pengangkutan rrruatan kapal barang berbahaya pada
kapal penumpang yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, Mobile Offshore Drilling Unit,
kelayakan pengangkutan muatan berbahaya, padat
curah, gas cair curah, bahan kimia curah, bahan rruklir
dan otorisasi pengangkutan muaLan biji-bijian.

Pasal278
Subdirektorat Keselamatan Kapal tcrdiri dan Kelompok
.Jabatan Fungsiorial.

Pasal279
Subdirektorat Pencegahan Penccmaran dan Manajemen
Keselamalan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pembcrian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan peJaporan di bidang pencegahan
pencemaran, gan ti rugi pcnccmaran dan rrianajemen
keselamatan kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angku tan penyeberangan .

Pasa) 280
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 279, Subdirektoral Pencegahan Pencemaran dan
Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan
di Perairan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
manajemen keselamalan kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyeberangan dan perlindungan
lingkungan maritirn, sertifikasi, evaluasi dan pelaporan di
bidang pencegahan pcncemaran oleh minyak, bahan cair
- 136 -

beracun, bahan berbahaya dalam kemasan, kotoran cair,


sampah, bahan pencemar udara, pengangkutan dan
pembuangan limbah, tanggung jawab pihak ketiga dan
kompensasi ganti rugi kcrusakan akibat pencemaran di
lingkungan marit.irn, pcncucian langki, manajemen air
balas, pelindung anti karat dan pcnutuhan kapal barang,
kapal penumpang, dan kapal pcnangkap ikan yang tidak
digunakan sebagai angkutan pcnycberangan;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
manajemen kesclarna tan kapal laut yang tidak digunakan
scbagai angkutan pcnycbcrangan dan perlindungan
lingkungan mariLim, sertifikasi, evaluasi dan pelaporan di
bidang pcnccgahan pcnccmaran olch minyak, bahan cair
bcracun, bah an bcrbahaya dalam kemasan, kotoran cair,
sampah, bahan penccmar udara, pengangkutan dan
pembuangan limbah, tanggung jawab pihak kctiga dan
kompensasi ganti rugi kcrusakan akibat pencernaran di
lingkungan mariLim, pcncucian tarigki, manajemen air
balas, pelindung anti karat dan penutuhan kapal barang,
kapaJ penumpang, dan kapal pcnangkap ikan yang tidak
digunakan sebagai angkutan pcnycbcrangan;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang manajcmcn kcsclarnatan kapal laut
yang tidak digunakan scbagai angkutan pcnyeberangan
dan pcrlindungan lingkungan maritirn, sertifikasi,
cvaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan
pcncemaran oleh minyak, bahan cair beracun, bahan
bcrbahaya dalam kcmasan, kotoran cair, sampah, bahan
pcncemar udara, pcngangkulan dan pembuangan
limbah, langgung jawab pihak kct.iga dan kompensasi
ganti rugi kerusakan akibat pcncemaran di lingkungan
maritirn, pencucian tangki, manajemen air balas,
pelindung anli karat dan pcnutuhan kapal barang, kapal
penumpang, dan kapal pcnangkap ikan yang tidak
digunakan sebagai angkutan pcnycberangan;
d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang manajcmcn keselamatan kapaJ laut
- 137 -

yang tidak digunakan scbagai angkutan penyeberangan


dan perlindungan lingkungan maritim, sertifikasi,
evaluasi dan pclaporan di bidang pencegahan
pencemaran oleh minyak, bahan cair beracun, bahan
berbahaya dalam kemasan, kotoran cair, sampah, bahan
pencemar udara, pengangkutan dan pernbuangan
limbah, tanggung jawab pihak ketiga dan kornpensasi
ganti rugi kerusakan akibat pencemaran di lingkungan
maritim, pencucian tangki, manajemen air balas,
pelindung anti karat dan penutuhan kapal barang, kapal
penumpang, dan kapal penangkap ikan yang tidak
digunakan sebagai angkutan pcnyeberangan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
manajemen keselamatan kapal laut yang tidak digunakan
sebagai angkutan penyeberangan dan perlindungan
lingkungan maritim, sertifikasi, evaluasi dan pelaporan di
bidang pencegahan pencernaran oleh minyak, bahan cair
beracun, bahan bcrbahaya dalam kernasan, kotoran cair,
sampah, bahan pencemar udara, pengangkutan dan
pembuangan lirnbah , langgung jawab pihak ketiga dan
kompensasi ganti rugi kcrusakan akibat pericernaran di
lingkungan maritirn, pencucian tangki, manajernen air
balas, pelindung anti karat dan penutuhan kapal barang,
kapal penumpang, dan kapaJ penangkap ikan yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan.

Pasal 281
Subdirektorat Pencegahan Pcncemaran dan Manajemen
Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa! 282
Subdirektorat Kepelautan mcmpunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pembcrian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengawakan kapal laut yang tidak
- 138 -

digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan


standardisasi, sertifikat pelaut tingkat manajerial dan
operasional.

Pasal283
Dalarn rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 282, Subdirektorat Kepclautan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
standar kompetensi dan sertifikasi pelaul, standar
pengujian keahlian pelaul tingkat rnanajerial, standar
pengujian keahlian pelaut tingkat operasional, perierbitan
sertifikat kompetcnsi dan kcahlian kepelautan, database
sertifikasi kepelautan, persetujuan program pendidikan
dan pelatihan kepelautan yang ditempatkan pada kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, pengawakan kapal, perlindungan awak
kapal, penerbitan Buku Pclaut dan Dokumen Identitas
Pelaut, perjanjian kerja laut, penyijilan awak kapal, lJlll

usaha pcrekrutan dan pcnempatan awak kapal;


b. penyiapan bahan pelaksanaan kcbijakan di bidang
standar kompetensi dan scrtifikasi pelaut, standar
perigujian keahlian pelaut lingkat manajerial, standar
pengujian keahlian pelaut tingkat operasional, penerbitan
sertifikat kompetensi dan kcahlian kepelautan, database
sertifikasi kepelautan, persetujuan program pendidikan
dan pelatihan kepelautan yang ditempatkan pad a kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, pengawakan kapal, perlindungan awak
kapal, penerbitan Buku Pelaut dan Dokurnen Identitas
Pelaut, perjanjian kerja laut, penyijilan awak kapal, lJlll

usaha perekrutan dan penempatan awak kapal;


c. penyiapan bahan penyusunan norma, stan dar, prosedur,
dan kriteria di bidang standar kompetensi dan sertifikasi
pelaut, standar pengujian keahlian pelaut tingkat
manaj erial, standar pengujian keahlian pelaut tingkat
operasional, penerbitan scrtifikat kompetensi dan
- 139 -

keahlian kepelauLan, daLabase sertifikasi kepelautan,


persetujuan program pcndidikan dan pelatihan
kepelautan yang diternpatkan pada kapal laut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pengawakan kapal, perlindungan awak kapal, penerbitan
Buku Pelaut dan Dokumcn Idcntitas Pelaut, perjanjian
kerja laut, penyijilan awak kapal, ijm usaha perekrutan
dan penempatan awak kapal;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang standar kornpeterisi dan sertifikasi
pelaut, standar pengujian keahlian pelaut tingkat
manajerial, standar pcngujian keahlian pelaut tingkat
operasional, penerbitan sertifikat kompetensi dan
keahlian kepelautan, database sertifikasi kepelautan,
persetujuan program pendidikan dan pelatihan
kepelautan yang diternpatkan pada kapallaut yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pengawakan kapal, perlindungan awak kapal, penerbitan
Buku Pelaut dan Dokumcn ldentitas Pelaut, perjanjian
kerja laut, penyijilan awak kapal, ijm usaha perekrutan
dan penempatan awak kapal; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
standar kompetensi dan sertifikasi pelaut, standar
pengujian keahlian pelaut tingkat manajerial, standar
pengujian keahlian pelaut tingkat operasional, penerbitan
sertifikat kompetensi dan keahlian kepelautan, database
sertifikasi kepelautan, persetujuan program pendidikan
dan peJatihan kepelautan yang ditempatkan pada kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan
penyeberangan, pengawakan kapal, perlindungan awak
kapal, penerbitan Buku Pelaut dan Dokumen Identitas
Pelaut, perjanjian kcrja laut, pcnyijilan awak kapal, tjm

usaha perekrutan dan pencmpalan awak kapal.

Pasal284
Subdirektorat Kepelautan tcrdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.
- 140 -

8agian Kctujuh
Dircktorat Kcnavigasian

Pasa1285
Direktorat Kenavigasian mcmpunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kritcria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi scrta eva luasi dan pclaporan di bidang
kcna vigasian.

Pasal 286
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 285, Dircktorat Kcnavigasian mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan pcrumusan kcbijakan di bidang pcrambuan
dan perbengkelan, lclckomunikasi pelayaran, armada
dan pangkalan kcnavigasian, pcnataan alur dan
perlintasan pada pclayaran umum dan pelabuhan laut
yang lidak digunakan untuk mclayani angkutan
pcnycberangan scrta pcrcncanaan tcknis kcnavigasian;
b. pcnyiapan pelaksanaan kcbija kari di bidang perarnbuan
dan perbengkelan, lclckomunikasi pclayaran, armada
dan pangkalan kcnavigasian, pcnataan alur dan
pcrlintasan pada pclayaran umum dan pclabuhan laut
yang tidak digunakan urrtuk mclayani angkutan
pcnyeberangan serta pcrcncanaan leknis kenavigasian;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, proscdur dan
kriteria di bidang pcrambuan dan perbengkelan,
lelckomunikasi pclayaran, armada dan pangkalan
kenavigasian, pcnataan alur dan perlintasan pada
pelayaran umum dan pclabuhan laut yang Lidak
digunakan untuk mclayani angkutan penycberangan
scrta perencanaan tck nis kcnavigasian;
d. penyrapan pelaksanaan pcmberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcrambuan dan perbengkelan,
Lelekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan
kenavigasian, periataan alur dan perlintasan pada
pelayaran umum dan pelabuhan lau t yang tidak
- 141 -

digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan


serta perencanaan teknis kcnavigasian;
e. penyiapan cvaluasi dan pelaporan di bidang perambuan
dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada
dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan
perlin tasan pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan serta perencanaan tek nis kenavigasian;
dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha, perencanaan, keuangan,
kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan,
pengclolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta
rumah tangga Direktorat.

Pasal287
Direktorat Kenavigasian tcrdiri alas:
a. Subdirektorat Perambuan dan Perbengkelan;
b. Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran;
c. Subdircktorat Armada dan Pangkalan Kenavigasian;
d. Subdirektorat Penataan Alur dan Pcrlintasan:
e. Subdirektorat Perencanaan Tcknis Kenavigasian; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1288
Subdirektorat Perambuan dan Perbengkelan mernpunyai
lugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan leknis dan aupervisr, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang perambuan pada pelayaran
umum dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyebcrangan dan perbengkelan.

Pasal 289
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasa1 288, Subdirektorat Perambuan dan Perbengkelan
menyelenggarakan fungsi:
- 142 -

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


perigoperasian sarana bantu navigasi pelayaran eli laut,
perigoperasian peralatan bcngkel beserta perlengkapan
penunjangnya, izin pengadaan sarana bantu navigasi
pelayaran di laut, izin pembangunan instalasiy bangunan
pada zona keamanan dan keselarnatan sarana bantu
navigasi pelayaran di laut, penandaan daerah terbatas
terlarang, rekomcndasi dacrah terbatas terlarang dan
daerah ship to ship, makl umal pelayaran bahaya
navigasi, peralatan , pcrcncanaan pembangunan,
replacement, perbaikan dan perncliharaan, gambar design
konstruksi sarana bantu navigasi pelayaran di laut,
peralatan bengkel beserta perlengkapan penunjangnya,
kelainan dan keandalan sarana bantu navigasi pelayaran
pada pelayaran umum dan pelabuhan laut yang tidak
diguriakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
pemberian nomor Daftar Suar Indonesia;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan eli bidang
pengoperasian sarana bantu navigasi pelayaran eli laut,
pengoperasran peralatan bengkel beserta perlengkapan
penunjangnya, izin pengadaan sarana bantu navigasi
pelayaran di laut, izin pembangunan instalasi Zbangunan
pada zona keamanan dan keselamatan sarana bantu
navigasi pelayaran di laut, pcnandaan daerah terbatas
terlarang, rekomendasi daerah terbatas terlarang dan
daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya
navigasi, peralatan, percncanaan pembangunan,
replacement, perbaikan dan pcmeliharaan, gambar design
konstruksi sarana bantu navigasi pelayaran di laut,
peralatan bengkel bescrta pcrlengkapan penunjangnya,
kelainan dan keandalan sarana bantu navigasi pelayaran
pada pelayaran umum dan pclabuhan taut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
pernberian nomor Oaftar Suar Indonesia;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pcngoperasian sarana bantu
navigasi pelayaran di laut, pengoperasian peralatan
- 143 -

bengkel beserta pcrlcngkapan penunjangnya, izin


pengadaan sarana bantu navigasi pelayaran di laut, izin
pembangunan instalasi Zbangunan pada zona keamanan
dan keselamatan sarana bantu navigasi pelayaran di
laut, penandaan daerah terbatas terlarang, rekomendasi
daerah terbatas terlarang dan daerah ship to ship,
maklumat pelayaran bahaya navigasi, peralatan,
perencanaan pembangunan, replacement, perbaikan dan
pemeliharaan, gambar design konstruksi saran a bantu
navigasi pelayaran di laut, peralatan bengkel beserta
perlengkapan penunjangnya, kelainan dan keandalan
sarana bantu navigasi pelayaran pada pelayaran umum
dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan, pemberian nomor
Daftar Suar Indonesia;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengoperasian sarana bantu navigasi
pelayaran di lau t, pcngopcrasian peralatan bengkel
beserta perlengkapan penunjangnya, 12m pengadaan
sarana bantu navigasi pelayaran di laut, izin
pembangunan instalasi/bangunan pada zona keamanan
dan keselamatan sarana bantu navigasi pelayaran di
laut, penandaan daerah terbatas terlarang, rekomendasi
daerah terbatas terlarang dan daerah ship to ship,
maklumat pelayaran bahaya navigasr, peralatan,
perencanaan pembangunan, replacement, perbaikan dan
pemeJiharaan, gambar design konstruksi sarana bantu
navigasi pelayaran di laut, peralatan bengkel beserta
perlengkapan pcnunjangnya, kelainan dan keandalan
sarana bantu navigasi pclayaran pada pelayaran umum
dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan pcnycberangan, pemberian nomor
Daftar Suar Indonesia; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengoperasian sarana bantu navigasi pelayaran di laut,
pengoperasian peralatan bengkel beserta perlengkapan
periunjangnya, izin pengadaan sarana bantu navigasi
- 144 -

pelayaran di lau t, izin pcm bangunan instalasi / bangunan


pada zona keamanan dan kesclamatan sarana bantu
navigasi pelayaran di laut, pcnandaan daerah terbatas
lerlarang, rekomendasi daerah tcrbatas terlarang dan
daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya
navigasr, peralalan, pcrencanaan pembangunan,
replacement, perbaikan dan perneliharaan, gambar design
konstruksi sarana bantu navigasi pelayaran di laut,
peralatan bengkel bescrta perlcngkapan penunjangnya,
kelainan dan keandalan sarana ban tu navigasi pelayaran
pada pelayaran umum dan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
pemberian nomor Daftar Suar Indonesia.

Pasal290
Subdirektorat Perambuan dan Pcrbcngkclan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 291
Subdirektorat Telckomunikasi Pclayaran rncmpunyai tugas
melaksanakan pcrumusan dan pclaksanaan kcbijakan,
penyusunan norma, standar, proscdur dan kriteria,
pembcrian bimbingan leknis dan supcrvisi, scrta evaluasi dan
pelaporan di bidang lclckomunikasi pelayaran pada pelayaran
umum dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan pcnycbcrangan.

Pasal 292
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 291, Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
pengoperasian, pcmbcrian izm pembangunan dan
penyelenggaran vessel traffic service, rekomendasi izin
komunikasi radio kapal yang Lidak melayani angkutan
penyeberangan, stasiun radio pantai dan saran a bantu
navigasi pelayaran elektronika di laut, penetapan
- 145 -

identitas untuk dinas bergerak pelayaran di laut serta


izin kuasa perhitungan jasa telekornunikasi pelayaran di
laut, perencanaan bangunan gedung, sistern jaringan,
peralatan dan suku cadang, serta penilaian teknis,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan telekornunikasi
pelayaran pada pelayaran urnurn dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk rnelayani angkutan
penyeberangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengoperasian, pemberian izm pembangunan dan
penyelenggaran vessel traffic service, rekornendasi izm

komunikasi radio kapal yang tidak melayani angkutan


penyeberangan, stasiun radio pantai dan sarana bantu
navigasi pelayaran elektronika di laut, penetapan
identitas untuk dinas bergerak pelayaran di laut serta
izin kuasa perhitungan jasa telekornunikasi pelayaran di
laut, perencanaan bangunan gedung, sistern jaringan,
perala tan dan suku cadang, serta penilaian teknis,
perneliharaan dan perbaikan peralatan telekomunikasi
pelayaran pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyebcrangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pengoperasian, pemberian izin
pembangunan dan penyelenggaran vessel traffic service,
rekornendasi izin komunikasi radio kapal yang tidak
rnelayani angkutan penyeberangan, stasiun radio pantai
dan sarana bantu navigasi pelayaran elektronika di laut,
penetapan identitas untuk dinas bergerak pelayaran di
laut serta izin kuasa perhitungan jasa telekomunikasi
pelayaran di laut, perencanaan bangunan gedung, sistem
jaringan, peralatan dan suku cadang, serta penilaian
teknis, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
telekomunikasi pelayaran pada pelayaran urnurn dan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angku tan penyeberangan;
- 146 -

d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan


strpervtai di bidang pengopcrasian, pemberian izin
pembangunan dan penyclenggaran vessel traffic service,
rekomendasi izin komunikasi radio kapal yang tidak
melayani angkutan penycbcrangan, stasiun radio pantai
dan sarana bantu navigasi pcLayaran elektronika di laut,
penetapan identitas untuk dinas bergcrak pelayaran di
laut serta izin kuasa pcrhilungan jasa telekomunikasi
pelayaran di laut, percncanaan bangunan gedung, sistern
jaringan, peralatan dan suku cadang, serta penilaian
teknis, pemeliharaan dan pcrbaikan peralatan
telekomunikasi pclayaran pada pelayaran umum dan
pelabuhan laut yang lidak digunakan untuk melayani
angkutan penycberangan; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
pengoperasian, pemberian izin pembangunan dan
pcnyelenggaran vessel traffic service, rekomendasi izin

komunikasi radio kapal yang tidak melayani angkutan


penyeberangan, stasiun radio pantai dan sarana bantu
navigasi pelayaran clcktronika di laut, pcnetapan
idcntitas untuk dinas bcrgcrak pclayaran di laut serta
izin kuasa perhitungan jasa lclckomunikasi pelayaran di
laut, perencanaan bangunan gcdung, sistern jaringan,
peralatan dan suku cadang, scrta penilaian tcknis,
pemeliharaan dan perbaikan pcralatan telekornunikasi
pclayaran pada pclayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
pcnyeberangan.

Pasal 293
Subdirektorat Tclekomunikasi Pclayaran tcrdiri dari Kelornpok
Jabatan FungsionaJ.

Pasal294
Subdirektorat Armada dan Pangkalan Kenavigasian
mcmpunyai tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
- 147 -

prosedur dan kriter ia, pernberian bimbingan teknis dan


supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang operasional,
pembangunan armada dan pangkalan kenavigasian pada
pelayaran umum dan pelabuhan laut yang tidak digunakan
untuk melayani angkutan penyebcrangan.

Pasa1295
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 294, Subdirektorat Armada dan Pangkalan Kenavigasian
menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan dan pengawasan operasional Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan, Iasilitas pangkalan dan
galangan, formasi dan penempalan Kapal Negara
Kenavigastan, perbekalan KapaJ Negara Kenavigasian,
pcngawakan dan pcngaturan penugasan khusus KapaJ
Ncgara Kenavigasian pada pelayaran umum dan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk mcJayani
angkutan penyeberangan, percncanaan serta pcnilaian
tcknis rancang bangun dan pcmbangunan Kapal Ncgara
Kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan serta
galangan, perbaikan dan pemeliharaan kapal,
penghapusan kapal negara kenavigasian, bangunan dan
fasilitas pangkaJan, scrta galangan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan dan pemeliharaan Kapal
Negara Kenavigasian, pcrlengkapan dan suku cadang
Kapal Negara Kenavigasian, bangunan dan fasilitas
pangkalan, serta galangan;
b. penyiapan bahan peJaksanaan kebijakan di bidang
percncanaan dan pengawasan operasional Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan, fasilitas pangkalan dan
galangan, formasi dan penempatan KapaJ Negara
Kenavigasian, perbekaJan KapaJ Negara Kenavigasian,
pengawakan dan pengaturan penugasan khusus Kapal
Negara Kenavigasian pada pelayaran umum dan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk meJayani
angkutan penyeberangan, perencanaan serta penilaian
- 148 -

teknis rancang bangun dan pernbangunan Kapal Negara


Kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan serta
galangan, perbaikan dan pemeliharaan kapal,
penghapusan kapal negara kenavigasian, bangunan dan
fasilitas pangkalan, serta galangan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan dan pemeliharaan Kapal
Negara Kenavigasian, perlengkapan dan suku cadang
Kapal Negara Kenavigasian, bangunan dan fasilitas
pangkaJan, serta galangan ;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang perencanaan dan pengawasan
operasional Kapal Negara Kenavigasian, bangunan ,
fasilitas pangkalan dan galangan, formasi dan
penempatan Kapal Negara Kenavigasian, perbekalan
Kapal Negara Kenavigasian, pengawakan dan pengaturan
penugasan khusus Kapal Negara Kenavigasian pada
pelayaran umum dan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
perencanaan serta penilaian teknis rancang bangun dan
pembangunan Kapal Negara Kenavigasian, bangunan dan
fasilitas pangkalan serta galangan, perbaikan dan
pemeliharaan kapal, penghapusan kapal negara
kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan, serta
galangan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
dan pemeliharaan Kapal Negara Kenavigasian,
perlengkapan dan suku cadang Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan, serta
galangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang perencanaan dan pengawasan
operasional Kapal Negara Kenavigasian, bangunan,
fasilitas pangkalan dan galangan, formasi dan
penempatan Kapal Negara Kenavigasian, perbekalan
Kapal Negara Kenavigasian, pengawakan dan pengaturan
penugasan khusus Kapal Negara Kenavigasian pada
pelayaran umum dan pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
- 149 -

perencanaan serta penilaian teknis rancang bangun dan


pcmbangunan Kapal Negara Kcnavigasian, bangunan dan
Iasilitas pangkalan scrta galangan, perbaikan dan
pemeliharaan kapal, pcnghapusan kapal negara
kenavigasian, bangunan dan Fasilitas pangkalan, serta
galangan, pelaksanaan dan pcngawasan pembangunan
dan pemeliharaan Kapal Negara Kenavigasian,
perlengkapan dan suku cadang Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan, serta
galangan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan dan pengawasan operasional Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan, fasilitas pangkalan dan
galangan, Iormasi dan pcnempatan Kapal Negara
Kenavigasian, perbekalan Kapal Negara Kenavigasian,
pengawakan dan pengaturan pcnugasan khusus Kapal
Negara Kenavigasian pada pelayaran umum dan
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyebcrangan, pcrencanaan serta penilaian
teknis rancang bangun dan pembangunan Kapal Negara
Kenavigasian, bangunan dan fasilitas pangkalan serta
galangan, perbaikan dan pemeliharaan kapal,
penghapusan kapal negara kenavigasian, bangunan dan
fasilitas pangkalan, scrla galangan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan dan pemeliharaan Kapal
Negara Kenavigasian, perlcngkapan dan suku cadang
Kapal Negara Kenavigasian, bangunan dan fasilitas
pangkalan, serta galangan.

Pasa1296
Subdirektorat Armada dan Pangkalan Kenavigasian terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 297
Subdirektorat Penataan Alur dan Pcrlinlasan mempunyai
tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, proscdur dan kriteria,
- 150 -

pemberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta evaluasi dan


pelaporan di bidang survey alur, perlintasan dan peralatan
pengamatan laut pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyebcrangan.

Pasal298
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 297, Subdirektorat Penataan Alur dan Perlintasan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang izin
penyelenggaraan alur pelayaran, survey alur pelayaran,
lzin penerituan clearance jcrnba tan , pengamalan laut dan
desain sistern rule scrta tata cara berlalu lintas di laut,
pemeliharaan alur pelayaran, koreksi pete laut dan
pcralatan laboratoriurn pcngarnatan laut pada pelayaran
urn urn dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
rnelayani angkutan penyeberangan;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang izin
pcnyelenggaraan alur pelayaran, survey alur pelayaran,
lzin penentuan clearance jernbalan, pengamatan laut dan
desain sistem rule scrta tata eara bcrlalu lintas di laut,
pemeliharaan alur pelayaran, koreksi peta laut dan
pcralatan laboraloriurn pengarnalan laut pada pelayaran
urn urn dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan pcnyeberangan;
e. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang izin penyelcnggaraan alur
pclayaran, survey alur pelayaran, Izin pcnentuan
clearance jernbatan , pengamatan laut dan desain sistem
rute serta tata cara bcrlalu lintas di laut, pemeliharaan
alur pelayaran, koreksi peta laut dan peralatan
laboratorium pengamatan laut pada pclayaran umum
dan pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan;
d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang izin penyclenggaraan alur pelayaran,
- 151 -

survey alur pelayaran, [zin penentuan clearance


jembatan, pengamatan laut dan desain sistem rute serta
tata cara berlalu lintas di laut, pemeliharaan alur
pelayaran, koreksi peta laut dan peralatan laboratorium
pengamatan laut pada pelayaran umum dan pelabuhan
lau t yang tidak d igunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang izin
penyelenggaraan alur pelayaran, survey alur pelayaran,
Izin penentuan clearance jembalan, pengamatan Iaut dan
desain sistem rute serta lata cara berlalu lintas di laut,
pemeliharaan alur pelayaran, koreksi peta laut dan
peralatan laboratorium pengamatan laut pada pelayaran
umum dan pelabuhan laul yang tidak digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan.

Pasal 299
Subdirektorat Penataan Alur dan Perlintasan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 300
Subdirektoral Perencanaan Tcknis Kenavigasian mcmpunyai
tugas pelaksanakan penyiapan perurnusan dan pelaksanaan
kebijakan, pcnyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengcmbangan dan perigelolaan
kenavigasian pada pelayaran umum dan pelabuhan laut yang
tidak digunakan untuk mclayani angkutan pcnyeberangan.

Pasal 301
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 300, Subdirektorat Perencanaan Tekriis Kenavigasian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan rumusan kebijakan rencana strategi,
rencana pembangunan jangka panjang dan rericana
pembangunan jangka menengah, kebijakan evaluasi dan
- 152 -

review reneana strategi serta Penetapan Kerja, skala


prioritas reneana kerja dan anggaran Kementerian,
standar biaya umum/khusus, penyusunan rumusan
kebijakan terkait pcraturan standar operasional prosedur
Kenavigasian, evaluasi pclaksanaan reneana dan
program kerja, anggaran serta pembangunan
kenavigasian pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, evaluasi, analisis kegiatan rutin dan
pcmbangunan kenavigasian, melaksanakan kegiatan
monitoring Penerirnaan Negara Bukan Pajak,
mclaksanakan kcgiatan serah terima hasil pelaksanaan
pcmbangunan, serta penelaahan dan melaksanakan
penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemcriksaaan ekstern dan intern;
b. penYlapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyusunan rumusan kebijakan reneana strategi,
reneana pembangunan jangka panjang dan reneana
pembangunan jangka menengah, kebijakan evaluasi dan
review reneana strategi serta Penetapan Kerja, skala
prioritas reneana kerja dan anggaran Kernenterian,
stan dar biaya umurrr/ khusus, penyusunan rumusan
kebijakan terkait perat.uran sta ndar operasional prosedur
Kenavigasian, evaluasi pelaksanaan reneana dan
program kerja , anggaran serta pembangunan
kenavigasian pad a pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, evaluasi, analisis kegiatan rutin dan
pembangunan kenavigasian, melaksanakan kegiatan
monitoring Penerimaan Negara Bukan Pajak,
mclaksanakan kegiatan serah terima hasil pelaksanaan
pembangunan, serta penelaahan dan melaksanakan
penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaaan ekstern dan intern:
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pcnyusunan rumusan kebijakan
reneana stratcgi, rencana pembangunan jangka panjang
- 153 -

dan rencana pembangunan jangka menengah, kebijakan


evaluasi dan review rencana strategi serta Penetapan
Kerja, skala prioritas rencana kerja dan anggaran
Kementerian, standar biaya umum/khusus, penyusunan
rumusan kebijakan tcrkait pcraturan standar operasional
prosedur Kenavigasian, evaluasi pelaksanaan rencana
dan program kerja, anggaran serta pembangunan
kenavigasian pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penyeberangan, evaluasi, analisis kegiatan rutin dan
pembangunan kenavigasian, melaksanakan kegiatan
monitoring Pcnerimaan Negara Bukan Pajak,
melaksanakan kegiatan serah tcrima hasil pelaksanaan
pembangunan, serta pcnelaahan dan melaksanakan
penciaahan dan koordinasi lerhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaaan ckstern dan intern;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbirigan teknis dan
supervisi di bidang penyusunan rumusan kebijakan
rcncana strategi, rencana pcmbangunan jangka panjang
dan rencana pembangunan jangka menengah, kebijakan
cvaluasi dan review rencana strategi serta Pcnetapan
Kcrja, skala priori las rcncana kerja dan anggaran
Kernen ter ian , standar biaya umum/khusus, penyusunan
rumusan kebijakan tcrkait peraturan standar operasional
prosedur Kenavigasian, evaiuasi pelaksanaan rencana
dan program kerja, anggaran scrta pembangunan
kenavigasian pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk melayani angkutan
penycberangan, evaluasi, analisis kegiatan rutin dan
pembangunan kenavigasian, melaksanakan kegiatan
monitoring Penerimaan Ncgara Bukan Pajak,
melaksanakan kegiatan serah terima hasil pelaksanaan
pembangunan, serta penelaahan dan melaksanakan
penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaaan ekstern dan intern; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyusunan rumusan kebijakan rencana strategi,
- 154 -

rcncana pembangunan jangka panjang dan rencana


pcmbangunan jangka mencngah, kebijakan evaluasi dan
review rencana strategi scrta Penetapan Kerja, skala
prioritas rencana kerja dan anggaran Kernenterian,
standar biaya umumjkhusus, penyusunan rurnusan
kcbijakan terkait peraturan sta ndar operasional prosedur
Kcnavigasian, evaluasi pelaksanaan rcncana dan
program kerja, anggaran serta pembangunan
kenavigasian pada pelayaran umum dan pelabuhan laut
yang tidak digunakan untuk mclayani angkutan
penyeberangan, evaluasi, anal isis kcgiatan rutin dan
pcmbangunan kcnavigasian, melaksanakan kegialan
moniloring Pcnerirnaan Ncgara Bukan Pajak,
mclaksanakan kcgiatan scrah tcrima hasil pclaksanaan
pcmbangunan, scrta penelaahan dan mclaksanakan
pcnelaahan dan koordinasi tcrhadap pclaksanaan tindak
lanjut hasil pcmcriksaaan ckstcrn dan intern.

Pasal 302
Subdircktoral Percncanaan Tcknis Kenavigasian terdiri dari
KcJompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kcdclapan
Dircktorat Kcsatuan Penjagaan Laut dan Pan tai

PasaJ 303
Dircktorat Kesaluan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai
tugas mclaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijaka n,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pembcrian bimbingan teknis dan supcrvisi. serta evaluasi dan
pelaporan di bidang patroli dan perigamanan, pcnegakan
hukum dan advokasi, tertib pclayaran di laut dan pantai,
pcnanggulangan musibah dan pckcrjaan bawah air, sarana
dan prasarana.
- 155 -

Pasal304
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 303, Direktorat Kesatuan Pcnjagaan Laut dan Pantai
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang patroli dan
pengamanan, pcncgakan hukum dan advokasi, tertib
pelayaran di laut dan pantai, penanggulangan musibah
dan pekerjaan bawah air, scrta sarana prasarana;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang patroli dan
pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib
pelayaran di laut dan pantai, pcnanggulangan musibah
dan pekerjaan bawah air, scrta sarana prasarana;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, proscdur, dan
kritcria di bidang patroli dan pcngamanan, pcnegakan
hukum dan advokasi, tcrtib pclayaran di laut dan pantai,
penanggulangan musibah dan pckerjaan bawah air, serta
sarana prasarana;
d. penyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supcrvisi di bidang palroli dan pcngamanan, pencgakan
hukum dan advokasi, tcrtib pclayaran di laut dan pantai,
pcnanggulangan musibah dan pckcrjaan bawah air, scrta
sararia prasarana;
c. pcnyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang patroli dan
pcngamanan, pcncgakan hukum dan advokasi, tcrtib
pelayaran di laut dan paritai, pcnanggulangan musibah
dan pekcrjaan bawah air, scrta sarana prasarana; dan
f. pelaksanaan urusan lata usaha, pcrcncanaan, keuangan,
kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan,
pcngclolaan tcknologi informasi dan komunikasi, serta
rumah tangga Direktorat,

Pasal 305
Direktorat Kesat.uan Penjagaan Laut dan Pantai terdiri atas:
a. Subdirektoral Patroli dan Pcngamanan;
b. Subdirektorat Penegakan Hukum;
c. Subdirektorat Tertib Bcrlayar;
- 156 -

d. Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan


Bawah Air;
e. Subdirektoral Sarana dan Prasarana; dan
f. Kclompok .Jabatan Fungsicnal.

Pasal306
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, scrta evaluasi dan
pelaporan di bidang patroli dan pengamanan sarana dan
prasarana transportasi laut di pclabuhan laut yang tidak
digunakan untuk mclayani angkutan penycberangan, laut,
dan pantai.

Pasal 307
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 306, Subdirektorat Patroli dan Pengamanan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang patroli
mandiri terpadu, operasi terkoordinasi dengan instansi
lain, analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan di
bidang keselamatan dan keamanan transportasi laut,
pcnggunaan dan pendistribusian amunisi dan senjata api
dinas, petugas operasi, kerja sarna teknis di bidang
patroli, penetapan dan pembinaan organisasi keamanan
yang diakui, pelaksanaan verifikasi dan penerbitan
scrtifikat keamanan kapaJ dan fasilitas pelabuhan,
penctapan kualifikasi tcknis petugas manajemen
pengamanan perusahaan, fasilitas pelabuhan, dan
petugas verifikasi keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penycberangan, serta kerja sarna teknis di
bidang pengamanan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang patroli
mandiri terpadu, operasi tcrkoordinasi dengan instansi
lain, analisa kcrawanan wilayah , penegakan peraturan di
- 157 -

bidang kcselamatan dan keamanan transportasi laut,


penggunaan dan peridistribuaian amunisi dan senjata api
dinas, petugas operas], kerja sarna teknis di bidang
patroli, pcnctapan dan pembinaan organisasi keamanan
yang diakui, pelaksanaan verifikasi dan penerbitan
sertifikat kcamanan kapal dan fasilitas pelabuhan,
penetapan kualifikasi teknis petugas manajernen
pengamanan perusahaan, fasilitas pelabuhan, dan
petugas verifikasi keamanan kapal dan Iasilitas
pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan, serta kerja sarna teknis di
bidang pengamanan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang patroli mandiri terpadu, operasi
terkoordinasi dengan instansi lain, analisa kerawanan
wilayah , pcncgakan peraturan di bidang keselamatan dan
keamanan transportasi laut, penggunaan dan
pendistribusian amunisi dan senjata api dinas, petugas
opcrasi, kcrja sarna teknis di bidang patroli, penctapan
dan pembinaan organisasi keamanan yang diakui,
pelaksanaan verifikasi dan penerbitan sertifikat
keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, penetapan
kualifikasi teknis peLugas manajemen pengamanan
perusahaan, fasilitas pelabuhan, dan petugas verifikasi
keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan,
serta kerja sama tekriis di bidang pengamanan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan tcknis dan
supervisi di bidang patroli marid iri terpad u, operasi
terkoordinasi dengan instansi lain, analisa kerawarian
wilayah, penegakan peraturan di bidang keselamatan dan
kearnanan Lransportasi laut, penggunaan dan
pendistribusian amunisi dan senjata api dinas, petugas
operasi, kerja sarna teknis di bidang patroli, penetapan
dan pembinaan organisasi keamanan yang diakui,
pelaksanaan verifikasi dan penerbitan sertifikat
keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, penetapan
- 158 -

kualifikasi teknis petugas manajemen pengamanan


perusahaan, fasiliLas pelabuhan, dan petugas verifikasi
keamanan kapaJ dan Iasilitas pelabuhan laut yang tidak
digunakan untuk melayarii angkutan penyeberangan,
serta kerja sarna tcknis di bidang pengamanan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
patroli mandiri tcrpadu, operasi terkoordinasi dengan
iristansi lain, analisa kerawanan wilayah, penegakan
peraturan di bidang keselamatan dan keamanan
transportasi laut, penggunaan dan pendistribusian
amunisi dan senjata api dinas, petugas operasi, kerja
sama teknis di bidang patroli, penetapan dan pembinaan
organisasi keamanan yang diakui, pelaksanaan verifikasi
dan penerbitan sertifikat keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan, penetapan kualifikasi teknis petugas
mariajernen pengamanan perusahaan, fasilitas
pelabuhan, dan petugas verifikasi kcamanan kapal dan
fasilitas pelabuhan laut yang tidak digunakan untuk
melayani angkuLan penyeberangan, serta kerja sama
teknis di bidang pcngamanan.

Pasal 308
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan tcrdiri dari Kelompok
JabaLan Fungsional.

Pasal 309
Subdirektorat Penegakan Hukum mempunyai tugas
mclaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan leknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pcnegakan hukum dan pelaksanaan
pencgakan hukurn desiminasi keselarnatan transportasi laut,
pengendalian dan pengawasan pangkalan, penetapan
kualifikasi teknis petugas di bidang intelijen dan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil.
- 159 -

Pasal 310
Dalam melaksanakan tugas se bagaimana dimaksud dalam
PasaJ 309, Su bdirektorat Penegakan Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penegakan hukum, penyidikan dan intelijen, pelaporan
kualifikasi teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
Intelijen, pelaksanaan penegakan hukum desiminasi
pengawasan keselamatan transportasi laut, serta
pengendalian dan pengawasan pangkalan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penegakan hukum, penyidikan dan intelijen, pelaporan
kualifikasi teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
Intelijen, pelaksanaan penegakan hukum desiminasi
pengawasan keselamatan transportasi laut, serta
pengendalian dan pengawasan pangkalan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang penegakan hukum, penyidikan dan
intelijen, pelaporan kualifikasi teknis Penyidik Pegawai
Negeri Sipil dan Intelijen, pelaksanaan penegakan hukurn
desiminasi pengawasan keselamatan transportasi laut,
serta pengendalian dan pengawasan pangkalan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penegakan hukum, penyidikan dan
intelijen, pelaporan kualifikasi teknis Penyidik Pegawai
Negeri Sipil dan Intelijen, pelaksanaan penegakan hukum
desiminasi pengawasan keselamatan transportasi laut,
serta pengendalian dan pengawasan pangkalan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
penegakan hukum, penyidikan dan intelijen, pelaporan
kualifikasi teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
Intelijen, pelaksanaan penegakan hukum desirninasi
pengawasan keselamatan transportasi laut, serta
pengendalian dan pengawasan pangkalan.
- 160 -

Pasal 311
Subdirektorat Penegakan Hukum terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 312
Subdirektorat Tertib Berlayar rnernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakari, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang kesyahbandaran dan pemeriksaan kapal
laut yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan.

Pasal 313
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 312, Subdirektorat Tertib Berlayar menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengawasan tertib lalu lintas kapal, kegiatan kapal di
pelabuhan, pengawasan penanganan barang berbahaya,
penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal,
sural persetujuan berlayar, dan penahanan kapal laut
yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pemeriksaan kecelakaan, pengajuan pemeriksaan
lanjutan, pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah
Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime
Organization, pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan
kapal berbendera Indonesia dan pengawasan kapal asing
di pelabuhan dalam keadaan tertentu, dan penetapan
kualifikasi teknis petugas pemeriksa kecelakaan,
pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal
berbendera Indonesia yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan dan pengawasan kapal asing di
pelabuhan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan tertib lalu lintas kapal, kegiatan kapal di
pelabuhan, pengawasan penanganan barang berbahaya,
penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal,
- 161 -

surat persetujuan berlayar, dan penahanan kapal laut


yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pemeriksaan keeelakaan, pengajuan pemeriksaan
lanjutan, pelaksaan eksekusi putusan Mahkamah
Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime
Organization, pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan
kapal berbendera Indonesia dan pengawasan kapal asing
di pelabuhan dalam keadaan tertentu, dan penetapan
kualifikasi teknis petugas pemeriksa kecelakaan,
pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal
berbendera Indonesia yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan dan pengawasan kapal asing di
pelabuhan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pengawasan tertib lalu lintas kapal,
kegiatan kapal di pelabuhan, pengawasan penanganan
barang berbahaya, penilikan pemcnuhan persyaratan
pengawakan kapal, surat persetujuan berlayar, dan
penahanan kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, pemeriksaan kecelakaan,
pengajuan pemeriksaan lanjutan, pelaksaan eksekusi
putusan Mahkamah Pelayaran dan pelaporan ke
International Maritime Organization, pemeriksaan
kelaiklautan dan keamanan kapal berbendera Indonesia
dan pengawasan kapal asing di pelabuhan dalam
keadaan tertentu, dan perietapan kualifikasi teknis
petugas pemeriksa kecelakaan, pemeriksaan kelaiklautan
dan keamanan kapal berbendera Indonesia yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan
pengawasan kapal asing di pelabuhan;
d. penyiapan bahan pelaksaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengawasan tertib lalu lintas kapal,
kegiatan kapal di pelabuhan, pengawasan penanganan
barang berbahaya, penilikan pemenuhan persyaratan
pengawakan kapal, surat persetujuan berlayar, dan
penahanan kapal laut yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan, pemeriksaan kecelakaan,
- 162 -

perigaj uan pemeriksaan lanjutan, pelaksaan eksekusi


putusan Mahkamah Pelayaran dan pelaporan ke
International Maritime Organization, pemeriksaan
kelaiklautan dan keamanan kapal berbendera Indonesia
dan pengawasan kapal asmg di pelabuhan dalam
keadaan terteritu, dan penetapan kualifikasi teknis
petugas pemeriksa kecelakaan, pemeriksaan kelaiklautan
dan keamanan kapal berbendera Indonesia yang tidak
digunakan sebagai angkutan penyeberangan dan
pengawasan kapal asing di pelabuhan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan tertib lalu lintas kapal, kegiatan kapal di
pelabuhan, pengawasan penanganan barang berbahaya,
penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal,
surat persetujuan berlayar, dan penahanan kapal laut
yang tidak digunakan sebagai angkutan penyeberangan,
pemeriksaan kecelakaan , peng2Juan perneriksaan
Lanjutan, pelaksaan eksekusi putusan Mahkamah
Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime
Organization, pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan
kapaJ berbendera Indonesia dan pengawasan kapal asing
di pelabuhan dalam keadaan terteritu, dan penetapan
kualifikasi teknis petugas pemeriksa kecelakaan,
pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal
berbendera Indonesia yang tidak digunakan sebagai
angkutan penyeberangan dan pengawasan kapal asing di
pelabuhan.

Pasal 314
Subdirektorat Tertib Berlayar terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasa1315
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah
Air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
- ] 63 -

SUPCrvlSl, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan


perizmari, pcnanggulangan musibah, pencemaran dan
pekerjaan bawah air.

Pasal316
Dalam melaksanakan lugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 315, Su bdirektorat Pcnanggulangan Musibah dan
Pekerjaan Bawah Air menyelcnggarakan Iungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pelayanan perizinan, pcncarian dan pertolorigan,
penanggulangan pcncemaran, pengesahan pemenuhan
persyaratan pcnanggulangan pcncemaran, tuntutan ganti
kerugian penccmaran, pcmadaman kcbakaran,
pembangunan, pcmindahan darr/ atau pcmbongkaran
bangunan atau instalasi di laut, kegiatan penyelaman,
pcnanganan kerangka kapaJ dan salvage, serta
pcnctapan kualifikasi lcknis pctugas pencarian dan
pcrtolorigan, pcmadaman kcbakaran, pcnanggulangan
pcncernaran, pctugas pcnyclam, salvage dan pckcrjaan
bawah air di laut;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
pelayanan perizinan, pcncarian dan pcrtolongan,
penanggulangan penccrnaran, pengcsahan pemenuhan
persyaratan pcnanggulangan pcncernaran, tuntutan ganti
kerugian pcnccmaran, pcmadaman kcbakaran,
pcmbangunan, pemindahan dan Zatau pembongkaran
bangunan atau instalasi di laut, kcgiatan penyelaman,
penanganan kerangka kapal dan salvage, serta
penelapan kualifikasi tcknis pctugas pencarian dan
pcrtolongan, pcmadaman kcbakaran, penanggulangan
pencemaran, petugas pcnyclam, salvage dan pekerjaan
bawah air di lau t;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pelayanan perizinan, pencarian
dan pertolongan, pcnanggulangan pencemaran,
pengesahan pemenuhan pcrsyaratan penanggulangan
pencemaran, tuntutan ganti ker ugian pencemaran,
- 164 -

pemadaman kebakara n , pembangunan , pemindahan


dan/ atau pembongkaran bangunan atau instalasi di laut,
kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan
salvage, serta penetapan kualifikasi teknis petugas
pencarian dan pertolcngan, pemadaman kebakaran,
penanggulangan pen cemaran , petugas penyelam, salvage
dan pekerjaan bawah air di laut;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pelayarian periziriari, pencarian dan
pertolongan, penanggulangan pencemaran, pengesahan
pemenuhan persyaratan penanggulangan pencernaran,
tuntutan ganti kerugian pencernarari, pemadaman
kebakaran, pembangunan, pemindahan dan/ atau
pembongkaran bangunan atau instalasi di laut, kegiatan
penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage,
serta penetapan kualifikasi leknis petugas pencarian dan
pertolongan, pemadaman kebakaran, penanggulangan
pencemaran, petugas penyelarn, salvage dan pekerjaan
bawah air di laut; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan perizinan, pencanan dan pertolorigan,
penanggulangan pencemaran, pengesahan pemenuhan
persyaratan penanggulangan pencernaran, tuntutan ganti
kerugian pencemaran, pemadaman ke bakaran,
pembangunan, pemindahan dan/ atau pembongkaran
bangunan atau instalasi di laut, kegiatan penyelaman,
penanganan kerangka kapal dan salvage, serta
penetapan kualifikasi teknis petugas pencarian dan
pertolongan, pemadaman kebakaran, penanggulangan
pencemaran, petugas penyelam, salvage dan pekerjaan
bawah air di laut.

Pasal317
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah
Air terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 165 -

Pasal 318
Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan , penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan tcknis dan stipervisi. serta evaluasi dan
pelaporan di bidang saran a dan prasarana.

Pasal319
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 318, Subdirektorat Sarana dan Prasarana
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana serta peningkatan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia KapaJ Negara Kesatuan Penjagaan
Laut, dan Pantai;
b. penytapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana serta peningkaLan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia Kapal Negara Kesatuan Penjagaan
Laut dan Pantai;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang perencanaan, pengadaan,
perneliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan
kuantitas dan kualitas sumber daya manusia Kapal
Negara Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
s'upervisi di bidarig perene an aan, pengadaan,
pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan
kuantitas dan kualitas sumber daya manusia Kapal
Negara Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana serta peningkatan kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia Kapal Negara Kesatuan Penjagaan
Laut dan Pantai.
- 166 -

Pasa1320
Subdirektorat Sarana dan Prasarana terdiri dari Kelornpok
Jabatan Fungsional.

BAB VI
DIREKTORAT
JENDERALPERHUBUNGANUDARA

Bagian Kcsatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasa1321
(1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipimpin oleh
Direktur J enderal.

Pasal322
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara rnernpunyai tugas
rnenyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang penerbangan.

Pasa1323
Dalarn rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 322, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
menyelenggarakan fungsi:
a. perurnusan kebijakan di bidang pemanfaatan wilayah
udara, pesawat udara dan bandar udara,
penyelenggaraan angkutan udara dan navigasi
penerbangan, peningkatan keselamatan, kearnanan, dan
kualitas lingkungan hidup penerbangan, serta
pemanfaatan fasilitas penunjang dan fasilitas umum
penerbangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pernanfaatan wilayah
udara, pesawat udara dan bandar udara,
penyelenggaraan angkutan udara dan navigasi
penerbangan, peningkatan kcselarnatan, kearnanan, dan
kualitas lingkungan hidup penerbangan, serta
- 167 -

pemanfaatan Iasilitas pcnunjang dan fasiLitas umum


penerbangan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara dan
bandar udara, pcnyelenggaraan angkutan udara dan
navigasi penerbangan, pcningkatan keselamatan,
keamanan, dan kualitas lingkungan hidup penerbangan,
serta pemanfaatan fasilitas penunjang dan fasilitas
umum penerbangan;
d. pelaksanaan pernberian bimbingan leknis dan supervisi
di bidang pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara
dan bandar udara, penyelcnggaraan angkutan udara dan
navigasi penerbangan, pcningkalan keselamatan,
keamanan, dan kualitas lingkungan hidup penerbangan,
serta pernanfaatan fasilitas penunjang dan fasilitas
umum penerbangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemanfaatan wilayah udara, pcsawat udara dan bandar
udara, penyelenggaraan angkutan udara dan navigasi
penerbangan, peningkatan keselamatan, keamanan, dan
kualitas lingkungan hidup penerbangan, serta
pemanfaatan fasilitas penunjang dan fasilitas umum
penerbangan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Bagian Kcdua
Susunan Organisasi

Pasa) 324
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jcndcral;
b. Direktorat Angkutan Udara;
c. Direktorat Bandar Udara;
d. Direktorat Keamanan Penerbangan;
e. Direktorat Navigasi Penerbangan; dan
- 168 -

f. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat


Udara.

Bagian Kctiga
Sekretariat Direktorat Jendcral

Pasal 325
Sekretariat Direktorat Jcndcral mempunyai tugas
mclaksanakan koordinasi pclaksanaan tugas dan pemberian
pelayanan dukungan tcknis dan administratif kepada seluruh
satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.

Pasal 326
Dalam melaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalam
Pasal 325, Sekretarial Dircktorat Jcndcral menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi, pclaksanaan kegiatan, evaluasi
dan pembinaan di bidang rcncana, program, monitoring,
dan evaluasi;
b. penyiapan koordinasi, pclaksanaan kcgiatan, evaluasi
dan pembinaan di bidang akuntansi dan
perbendaharaan, barang milik ncgara, serta pcnerimaan
negara bukan pajak;
c. pcnyiapan koordinasi, pclaksanaan kegiatan, evaluasi
dan pembinaan di bidang peraturan perundang-
undangan, advokasi, dan pcncgakan sanksi administratif;
d. penyiapan koordinasi, pclaksanaan kegiatan, evaluasi
dan pembinaan di bidang perencanaan dan mutasi,
pengembangan dan evaluasi serta organisasi dan tata
laksana; dan
e. penyiapan koordinasi, pclaksanaan kegiatan, evaluasi
dan pembinaan di bidang kerja sarna internasional,
hubungan masyarakat dan umum.
- 169 -

Pasal 327
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri alas:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Hukum;
d. Bagian Kepegawaian dan Organisasi; dan
e. Bagian Kerja Sarna Inlernasional, Hubungan Masyarakal
dan Umum; dan
I. Kelompok Jabatan FungsionaJ.

Pasal 328
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, pelaksanaan kcgiatan, evaluasi dan
pembinaan di bidang rencana, program, monitoring, dan
evaluasi.

Pasal329
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 328, Bagian Pereneanaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan
dan tinjau ulang reneana kebijakan pembangunan jangka
panjang, reneana pembangunan jangka menengah,
rencana stratcgis, cctak biru, studi dan kajian kebijakan
transportasi udara, rencana pembangunan yang dibiayai
dengan pinjamanjhibah luar negeri, serta pengelolaan
data dan teknologi dan informasi, penyusunan sistem
pengendalian intern pemerinlah.
b. penyiapan bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan
prioritas program, rencana pembangunan jangka
pendekjreneana kerja, reneana kerja pemerintah,
rencana kerja dan anggaran, penyusunan daftar isian
pelaksanaan anggaran; dan
c. penyiapan bahan koordinasi, penelaahan dan
penyusunan, evaluasi dan pcla.pora.n dokumen reneana
kinerja tahunan, pcnctapan kinerja dan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, laporan
tahunan, nota keuangan, analisa dan evaluasi
- 170 -

pelaksanaan program, memorandum rapat kerja, rapat


pimpinan dan rapat koordinasi antar lembaga dan unit
kerja, serta pelaksanaan rapa l kcrja dinas.

Pasal330
Bagian Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal331
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan pembinaan di
bidang akuntansi dan perbendaharaan, barang milik negara,
serta penerimaan negara bukan pajak.

Pasal332
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 331, Bagian Keuangan menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan penatausahaan
pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran
sekretariat direktorat jenderal perhubungan udara,
monitoring pelaksanaan daftar isian pelaksanaan
anggaran, koordinasi, pcmbinaan, pcnyusunan revisi
daftar rsian pelaksanaan anggaran dan realisasi
anggaran, penatausahaan, pembinaan, verifikasi dan
rekonsiliasi laporan keuangan dan e-monitorinq, serta
penyiapan bahan audit iaporan keuangan;
b. penyiapan bahan pcmbiriaan, penatausahaan,
koordinasi, monitoring, cvaluasi dan peiaporan barang
milik Negara meliputi pcnelaahan, pencatatan,
inventarisasi, penggunaan, peman faa tan , penilaian,
pemindah tanganan, penghapusan, pengawasan dan
pengendalian;
c. penyiapan bahan koordinasi, pcmbinaan, penyusunan,
dan pengelolaan pencrimaan negara bukan pajak yang
rneliputi penatausahaan, penyusunan target, analisa dan
evaluasi potensi, pelaksanaan dan besaran tarif
penerimaan negara bukan pajak, pagu penggunaan
- 171 -

penenmaan negara bukan pajak, pembinaan dan


verifikasi persyaratan pcngclola anggaran, evaluasi dan
penyusunan pengelolaan keuangan badan layanan
umum dan monitoring tindak lanjut laporan hasil audit.

Pasal 333
Bagian Keuangan terdiri dari Kelornpok Jabatan Fungsional.

Pasal 334
Bagian Hukum mempunyai lugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, pelaksanaan kegiatan, cvaluasi dan pembinaan di
bidang peraturan perundang-undangan, advokasi, dan
penegakan sanksi administratif.

Pasal335
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 334, Bagian Hukum menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pernbcntukan dan pendokurnentasian
peraturan perundang-undangan, serta telaahan hukum;
b. penyiapan bahan pemroscsan dan pemberian advokasi
baik Iitigasi maupun non litigasi, penelaahan,
penyusunan, koordinasi, cvaluasi pelaksanaan perjanjian
dan kesepakatan bersama dalam negeri,
pendokumentasian perjanjian dan kasus hukum; dan
c. penyiapan bahan kajian dan evaluasi terhadap laporan
hasil pengawasan, penyusunan, pemberian rekomendasi
pengenaan sanksi administratif, pengelolaan database
pelanggaran peraturan pcrundang-undangan bidang
penerbangan, dan sosialisasi peraturan perundang-
undangan.

Pasa1336
Bagian Hukum terdiri dari Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasal 337
Bagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas
me1aksanakan penyiapan koordinasi, pelaksanaan kegiatan,
- 172 -

evaluasi dan pernbinaan di bidang pcrencanaan dan mutasi,


pengembangan dan evaluasi serta organisasi dan tata laksana.

Pasa1338
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 337, Bagian Kepcgawaian dan Organisasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcnyusunan analisis beban kerja,
rencana kebutuhan aparatur sipil negara, forrnasi
jabatan, peta jabatan, pclaksanaan pengadaan dan
penyiapan bahan tes kompetensi bidang, pengangkatan
calon pegawai negeri sipil dan pcgawai negeri sipil dalam
jabatan, penyusunan kepangkatan, pola karier,
penyiapan bahan promosi jabatari, mutasi pegawai,
pelaksanaan sumpah jabatan, pemenuhan hak-hak
pegawai, monitoring LHKPN dan LHKASN, serta
pengclolaan sislem informasi aparatur sipil negara;
b. penyiapan bahan penyusunan standar kompetensi,
analisa dan evaluasi jabatan, pengembangan dan
evaluasi kompetensi ASN, pcmbinaan dan pengembangan
jabatan fungsional tertcntu, penyesuaian ijasah,
pembinaan dan penegakan disiplin ASN, koordinasi
pencegahan pernberantasan penyalahgunaan riarkoba,
pelaksanaan evaluasi kinerja ASN, penerbitan tanda jasa
dan kehormatan, kesejahteraan pegawai serta program
pengendalian gratifikasi: dan
c. penyiapan bahan penyusunan, pengembangan,
penghapusan dan evaluasi organisasi, harmonisasi
sistem tata laksana, bimbingan teknis penyusunan dan
evaluasi pola tata kelola, peta proses bisnis, dan standar
operasional prosedur, serla koordinasi pelaksanaan
program dan kegiatan reformasi birokrasi.

Pasal339
Bagian Kepegawaian dan Organisasi terd iri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.
- 173 -

Pasal340
Bagian Kerja Sarna Internasional, Hubungan Masyarakat dan
Umum mernpunyai tugas rnelaksanakan penyiapan
koordinaei, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan pernbinaan di
bidang kerja sarna internasional, hubungan rnasyarakat dan
umurn.

Pasal341
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 340, Bagian Kerja Sarna Internasional, Hubungan
Masyarakat dan Umurn menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan adrninistrasi
pernerintahan, koordinasi, pemantauan, pelaporari dan
evaluasi audit lernbaga penerbangan sipil interriasional,
penanganan kegiatan leAO Desk, pelaksanaan
dokurnentasi terhadap perbedaan dengan standar
internasional, pcnyusunan, pclaksanaan, koordinasi,
pernantauan, evaluasi dan pclaporan kegiatan program
keselamatan penerbangan sipil , serta materi kerja sarna
luar negeri di bidang keselamatan, keamanan, dan
lingkungan hidup, penyusunan, pernrosesan, evaluasi
dan dokumentasi ratifikasi perjanjian internasional;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan kehumasan,
publikasi, pengelolaan inforrnasi dan dokumentasi,
koordinasi tindak lanjut penanganan pengaduan publik,
juru bieara hubungan masyarakat dan keprotokoleran;
dan
c. penyiapan bahan pelaksanaan urusan tata usaha, rumah
tangga, persuratan, adrninistrasi perkantoran,
pengelolaan perpustakaan, urusan perjalanan dinas
pimpmari, kebutuhan Iasili tas pegawai, pengelolaan
sarana, prasarana dan angkutan kantor pusat.

Pasa1342
Bagian Kerja Sarna Internasional, Hubungan Masyarakat dan
Urnurn tercliri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 174 -

Bagian Kecmpat
Direktorat Angkutan Udara

Pasa1343
Direktorat Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan udara.

Pasa1344
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 343, Direktorat Angkutan Udara menyelenggarakan
fungsi:
a. periyiapan perumusan kcbijakan di bidang sistem
inforrnasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan
udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak
berjadwal dan bukan niaga, kcrja sarna angkutan udara,
serta pengusahaan dan tarif angkuta.n udara;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistern
inforrnasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan
udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak
berjadwal dan bukan niaga, kerja sarna angkutan udara,
serta pengusahaan dan tarif angkutan udara;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang sistem inforrnasi dan pelayanan
angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal,
angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga,
kerja sarna angkutan udara, serta pengusahaan dan tarif
angkutan udara;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sistem informasi dan pelayanan
angkutan udara, angkutan udara niaga berjadwal,
angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga,
kerja sarna angkutan udara, serta pengusahaan dan tarif
angkutan udara;
- 175 -

e. penyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang sistem


informasi dan pelayanan angkutan udara, angkutan
udara niaga berjadwal, angkutan udara niaga tidak
berjadwal dan bukan niaga, kerja sarna angkutan udara,
serta pengusahaan dan tarif angkutan udara; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan lata usaha, keuan gan ,
kepegawaian, pengclolaan leknologi informasi dan
komunikasi, dan rumah tarigga Direktorat.

Pasal 345
Direktorat Angkutan Udara terdiri atas:
a. Subdirektorat Sistcrn Inforrnasi dan Layanan Angkutan
Udara;
b. Subdircktorat Angkutan Udara Niaga Berjadwal;
c. Subdirektorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal
dan Bukan Niaga;
d. Subdirektorat Kerja Sarna Angkutan Udara;
e. Subdirektorat Pernbinaan Pengusahaan Dan Tarif
Angkutan Udara; dan
f. KelornpokJabatan Fungsional.

Pasal 346
Subdirektorat Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara
mempunyai tugas rnelaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pernberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporari di bidang sistern
informasi dan layanan angkutan udara.

Pasal347
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalarn
Pasal 346, Subdirektorat Sistem Informasi dan Layanan
Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bah an perurnusan kebijakan di bidang
pengelolaan data dan sistcm inforrnasi angkutan udara,
pemetaan rute dan jaringan angkutan udara, serta
layanan angkutan udara;
- 176 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


pengelolaan data dan sistern informasi angkutan udara,
pemetaan rute dan jaringan angkutan udara, serta
layanan angkutan udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pengelolaan data dan sis tern
informasi angkutan udara, pemetaan rute dan jaringan
angkutan udara, serta layanan angkutan udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang pengclolaan data dan sistem
informasi angkutan udara, pernetaan rute dan jaringan
angkutan udara, serla layanan angkutan udara; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang pengelolaan data dan sistem inforrnasi angkutan
udara, pemetaan rutc dan jaringan angkutan udara,
serta layanan angkutan udara.

Pasal348
Subdirektorat Sistem Informasi dan Layanan Angkutan Udara
lerdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 349
Subdirektorat Angkutan Udara Niaga Berjadwal mernpurryai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakari, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberiari bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporari di bidang angkutan udara niaga berjadwal dalam
negeri dan luar negeri.

Pasal350
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 349, Subdirektorat Angkutan Udara Niaga BerjadwaJ
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
persetujuan rule angkutan udara niaga berjadwal dalam
negeri dan luar negeri, persetujuan terbang angkutan
udara dalam negeri dan Iuar ncgeri yang dilaksanakan
- 177 -

oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal,


persetujuan terbang angkutan udara luar negeri yang
dilaksanakan perusahaan angku tan udara asing, serta
pengelolaan alokasi ketersediaan waktu terbang
angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dan luar
negen;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakari di bidang
persetujuan rute angkutan udara niaga berjadwal dalam
negen dan luar negeri, persetujuan terbang angkutan
udara dalam negeri dan luar negeri yang dilaksanakan
oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal,
persetujuan terbang angkutan udara luar negeri yang
dilaksanakan perusahaan angkutan udara asing, serta
pengelolaan alokasi ketersediaan waktu terbang
angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dan luar
negeri;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang persetujuan rute angkutan udara
niaga berjadwal dalam negen dan luar negeri,
persetujuan terbang angkutan udara dalam negeri dan
luar negeri yang dilaksanakan oleh badan usaha
angkutan udara niaga berjadwal, persetujuan terbang
angkutan udara luar negen yang dilaksanakan
perusahaan angkutan udara asing, serta pengelolaan
alokasi ketersediaan waktu terbang angkutan udara
niaga berjadwal dalam negeri dan luar negeri;
d. penyiapan bah an pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang persetujuan rute angkutan udara
niaga berjadwal dalam negen dan luar negeri,
persetujuan terbang angkutan udara dalam negeri dan
luar negeri yang dilaksanakan oleh badan usaha
angkutan udara niaga berjadwal, persetujuan terbang
angkutan udara luar negen yang dilaksanakan
perusahaan angkutan udara asing, serta pengelolaan
alokasi ketersediaan waktu terbang angkutan udara
niaga berjadwal dalam negeri dan luar negeri; dan
- 178 -

e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di


bidang persetujuan rute angkutan udara niaga berjadwal
dalam negen dan luar negeri, persetujuan terbang
angkutan udara daJam negeri dan luar negeri yang
dilaksanakan oleh badan usaha angkutan udara niaga
berjadwal, persetujuan terbang angkutan udara luar
negeri yang dilaksanakan perusahaan angkutan udara
asing, serta pengelolaan alokasi ketersediaan waktu
terbang angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri
dan 1uar negeri.

Pasal351
Subdirektorat Angkutan Udara Niaga BerjadwaJ terdiri dari
Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasa1352
Subdirektorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan
Bukan Niaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, scrta cvaluasi dan pclaporan di bidang
angkutan udara niaga tidak berjadwaJ dan bukan niaga dalam
negeri dan luar ncgeri.

Pasal 353
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 352, Subdirektorat Angkutan Udara Niaga Tidak
Berjadwal dan Bukan Niaga menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
angkutan udara niaga tidak berjadwaJ dan bukan niaga
dalam negeri dan luar negeri, angkutan udara perin tis
dan haji, persetujuan terbang angkutan udara niaga
tidak berjadwal dan bukan niaga dalam negeri dan luar
negeri yang dilaksanakan oleh bad an usaha angkutan
udara niaga tidak berjadwal, pemegang izin kegiatan
angkutan udara bukan niaga, dan perusahaan angkutan
uda.ra asing;
- 179 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukari niaga
dalarn negeri dan luar negeri, angkutan udara perintis
dan haji, persetujuan terbang angkutan udara niaga
tidak berjadwal dan bukan niaga dalarn negeri dan luar
negeri yang dilaksanakan oleh badan usaha angkutan
udara niaga tidak berjadwal, pernegang izin kegiatan
angkutan udara bukan niaga, dan perusahaan angkutan
udara asing;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang angkutan udara niaga tidak
berjadwal dan bukan niaga dalam negeri dan Iuar negeri,
angkutan udara perin tis dan haji, persetujuan terbang
angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga
dalam negeri dan luar negeri yang dilaksanakan oleh
badan usaha angkutan udara niaga tidak berjadwal,
pemegang izin kegiatan angkutan udara bukan niaga,
dan perusahaan angkutan udara asing;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang angkutan udara niaga tidak berjadwal
dan bukan niaga dalam negeri dan luar negeri, angkutan
udara perintis dan haji, persetujuan terbang angkutan
udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga dalam
negeri dan luar negen yang dilaksanakan oleh badan
usaha angkutan udara niaga tidak berjadwal, pemegang
izm kegiatan angkutan udara bukan niaga, dan
perusahaan angkutan udara asing; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga
dalam negeri dan luar negeri, angkutan udara perintis
dan haji, persetujuan terbang angkutan udara niaga
tidak berjadwal dan bukan niaga dalam negeri dan luar
negen yang dilaksanakan oleh badan usaha angkutan
udara niaga tidak berjadwal, pemegang izin kegiatan
angkutan udara bukan niaga, dan perusahaan angkutan
udara asing.
- 180 -

Pasal 354
Subdircktorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan
Bukan Niaga terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasal 355
Subdirektorat Kerja Sarna Angkutan Udara rnernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernbcrian bimbingan teknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang kerja sarna bilateral, multilateral dan
perusahaan angkutan udara.

Pasal 356
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 355, Subdirektorat Kerja Sarna Angkutan Udara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerja
sarna angkutan udara bilateral dan multilateral,
perusahaan angkulan udara asing dengan badan usaha
angkutan udara, antar badan usaha angkutan udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerja
sarna angkutan udara bilateral dan multilateral,
perusahaan angkutan udara asing dengan badan usaha
angkutan udara, antar badan usaha angkutan udara;
c. penyiapan bah an penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang kerja sarna angkutan udara
bilateral dan multilateral, pcrusahaan angkutan udara
asing dengan badan usaha angkutan udara, antar badan
usaha angkutan udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kerja sarna angkutan udara bilateral
dan multilateral, perusahaan angkutan udara asing
dengan badan usaha angkutan udara, antar badan usaha
angkutan udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang kerja
sarna angkutan udara bilateral dan multilateral,
- 181 -

perusahaan angkutan udara asing dengan badan usaha


angkutan udara, antar badan usaha angkutan udara.

Pasal357
Subdirektorat Kerja Sarna Angkutan Udara terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsiorial.

Pasal 358
Subdirektoral Pernbinaan Pcngusahaan dan Tarif Angkutan
Udara melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, slandar, prosedur dan kriteria,
pemberian birnbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengusahaan angkutan udara dan tarif
angkutan udara.

Pasal359
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dirnaksud dalam
Pasal 358, Subdirekloral Pembinaan Pengusahaan dan Tarif
Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang izin
usaha dan kegiatan angkutan udara, pengernbangan
usaha angkutan udara, penempatan kantor perwakilan
perusahaan angkutan udara asing dan penunjang
angkutan udara serta tarif angkutan udara dan tanggung
jawab pengangkut;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kcbijakan di bidang izin
usaha dan kegiatan angkutan udara, pengembangan
usaha angkutan udara, penernpatan kantor perwakilan
perusahaan angkutan udara asmg dan periunjang

angkutan udara serta tarif angkutan udara dan tanggung


jawab pengangkut;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang izin usaha dan kegiatan angkutan
udara, pengembangan usaha angkutan udara,
penempatan kantor perwakilan perusahaan angkutan
udara asing dan penunjang angkutan udara serta tarif
angkutan udara dan langgung jawab pengangkut;
- 182 -

d. penyiapan bahan peiaksanaan bimbingan teknis dan


supervisi di bidang izin usaha dan kegiatan angkutan
udara, pengembangan usaha angkutan udara,
penempatan kantor perwakilan perusahaan angkutan
udara asing dan penunjang angkutan udara serta tarif
angkutan udara dan tanggungjawab pengangkut; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang izin
usaha dan kegiatan angkutan udara, pengembangan
usaha angkutan udara, penempatan kantor perwakilan
perusahaan angkutan udara asing dan penunjang
angkutan udara serta tarif angkutan udara dan tanggung
jawab pengangkuL.

Pasa1360
Subdirektorat Pembinaan Pengusahaan dan Tarif Angkutan
Udara terdiri dari Kelompok Jabalan Fungsional.

Bagian Kclima
Direktorat Bandar Udara

Pasal361
Direktorat Bandar Udara mcmpunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pcmberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan peiaporan di bidang bandar
udara.

Pasal 362
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 361, Direktorat Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang standardisasi
keselamatan bandar udara, tatanan kebandarudaraan
dan lingkungan, prasarana bandar udara, perala tan dan
pelayanan darurat bandar udara serta sistem
penyelenggaraan dan pengusahaan bandar udara;
- 183 -

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang


standardisasi keselamatan bandar udara, tatanan
kebandarudaraan dan lingkungan, prasarana bandar
udara, perala tan dan pelayanan darurat bandar udara
serta sistem penyelenggaraan dan pengusahaan bandar
udara;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang standardisasi keselamatan bandar
udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan,
prasarana baridar udara, peralatan dan pelayanan
darurat bandar udara serta sistern penyelenggaraan dan
pengusahaan bandar udara:
d. penyiapan pelaksanaan pemberian birnbingan teknis dan
supervisi di bidang standardisasi keselarnatan bandar
udara, tatanan kebandarudaraan dan lingkungan,
prasarana bandar udara, peralatan dan pelayanan
darurat bandar udara scrla sistem penyelenggaraan dan
pengusahaan bandar udara;
e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi keselamatan bandar udara, tatanan
kebandarudaraan dan iingkungan, prasarana bandar
udara, perala tan dan pelayanan darurat bandar udara
serta sis tern penyelenggaraan dan pengusahaan bandar
udara; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan lata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengeloiaan teknoiogi informasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 363
Direktorat Bandar Udara terdiri atas:
a. Subdirektorat Standardisasi Kcselamatan Bandar Udara;
b. Subdirektorat Tatanan Kebandarudaraan dan
Lingkungan ;
c. Subdirektorat Prasarana Bandar Udara;
d. Subdirektorat Peralatan dan Pelayanan Darurat Bandar
Udara;
- 184 -

e. Subdirektorat Sistem Penyelenggaraan dan Pengusahaan


Bandar Udara; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 364
Subdirektorat Standardisasi Kesclamatan Bandar Udara
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
s'upervisr, serta evaluasi dan pclaporan eli bidang
standarelisasi keselamatan bandar udara.

Pasal365
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 364, Subdirektorat Standardisasi Keselamatan Bandar
Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang
penyusunan, amandemen dan harmonisasi peraturan
keselamatan penerbangan sipil, petunjuk teknis,
pedoman teknis operasional, pedoman standar teknis dan
opera.st dan edaran keselamatan dan operasi bandar
udara, liscnsi personel perigoperasian sisi udara,
sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan personel
bandar udara, sertifikasi lembaga inspeksi keselamatan
operasi bandar udara dan heliport, pernbiriaan inspektur
bandar udara, pemenuhan dan perbedaan terhadap icao
annex keselamatan bandar udara, sertifikasij register
bandar udara, heliport dan bandar udara perairan, sistem
dan dokumen keselamatan bandar udara, persetujuan
publikasi data fasilitas danjatau peralatan bandar
udaraj heliport] uiaterbase, pelaksanaan latihan
penanggulangan keadaan darurat dan implernentasi
safety management system.
b. penytapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyu sun an , amandemen dan harmonisasi peraturan
keselamatan penerbangan sipil, petunjuk teknis,
pedoman teknis opcrasional, pedoman standar teknis dan
- 185 -

operasi dan edaran keselamatan dan operas} bandar


udara, lisensi personel pengoperasian S1S1 udara,
sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan personel
bandar udara, sertifikasi lembaga inspeksi keselamatan
operasi bandar udara dan heliport, pembinaan inspektur
bandar udara, pemenuhan dan perbedaan terhadap icao
annex keselamatan bandar udara, sertifikasi /register
bandar udara, heliport dan bandar udara perairan, sistem
dan dokumen keselamatan bandar udara, persetujuan
pub likas i data fasilitas dan/ atau peralatan bandar
udara.Zheliport/ uiaterbase, pelaksanaan latihan
perianggulangan keadaan darurat dan implernentasi
safety management system.
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang penyusunan, amandernen dan
harmonisasi peraturan keselamatan penerbangan sipil,
petunjuk teknis, pedoman teknis operasional, pedoman
standar leknis dan operasi dan edaran keselamatan dan
operasi bandar udara, lisensi personel pengoperasian sisi
udara, sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan
personel bandar udara, sertifikasi lernbaga inspeksi
keselarnatan operasi bandar udara dan heliport,
pembinaan inspektur bandar udara, pemenuhan dan
perbedaan terhadap icao annex keselamatan bandar
udara, sertifikasr/ register bandar udara, heliport dan
bandar udara perairan, sistern dan dokumen
keselamatan bandar udara, persetujuan publikasi data
fasilitas dan / atau peralatan bandar
udara/ heliport/ waterbase, pelaksanaan latihan
penanggulangan keadaan darurat dan implernentasi
safety management system.
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyusunan, amandemen dan
harmonisasi peraturan keselamatan penerbangan sipil,
petunjuk teknis, pedoman teknis operasional, pedoman
standar teknis dan operasi dan edaran keselamatan dan
operasi bandar udara, lisensi personel pengoperasian si si
- 186 -

udara, sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan


persoriel bandar udara, sertifikasi lembaga inspeksi
keselamatan operasi bandar udara dan heliport,
pembinaan inspektur bandar udara, pemenuhan dan
pcrbedaan terhadap ieao annex keselamatan bandar
udara, sertifikasijregister bandar udara, heliport dan
bandar udara perairan , sistem dan dokumen
keselarnatan ban dar udara, persetujuan publikasi data
fasilitas danj atau peralatan bandar
udaraj heliportj iuaterbase, pelaksanaan latihan
penanggulangan keadaan darurat dan implementasi
safety management system.
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaJuasi dan pelaporan di
bidang pcnyusunan, amandemen dan harrnonisasi
peraturan kcsclamatan penerbangan sipil, petunjuk
teknis, pedoman teknis operasional, pedoman standar
tekriis dan operasi dan edaran kesclamatan dan operasi
bandar udara, lisensi pcrsonel pengoperaeian sisi udara,
sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan personel
bandar udara, sertifikasi lcmbaga inspeksi keselamatan
operasi bandar udara dan heliport, pembinaan inspektur
bandar udara, pemenuhan dan perbcdaan terhadap icao
annex kesclamatan bandar udara, sertifikasij register
bandar udara, heliport dan bandar udara perairan, sistem
dan dokumen keselamatan bandar udara, persetujuan
publikasi data Iasilitas danjatau peralatan baridar
udaraj heliportj waterbase, pelaksanaan latihan
penanggulangan keadaan darurat dan implementasi
safety management system.

Pasal 366
Subdirektorat Standardisasi Keselamatan Bandar Udara
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 367
Subdirektoral Tatanan Kebandarudaraan dan Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perurnusan dan
- 187 -

pelaksanaan kebijakan , penyusunan norma, standar,


prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang tata bandar
udara, program bandar udara, tala lingkungan dan kawasan
bandar udara.

Pasal368
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 367, Subdirektorat Tatanan Kebandarudaraan dan
Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
program pembangunan dan pengembangan bandar
udara, heliport, waterbase, penyusunan tatanan
kebandarudaraan nasional, usulan penetapan rencana
induk, usuJan penetapan bandar udara internasional,
tata ruang kawasan, dokumen pengelolaan bahaya
hewan liar, pelcstarian lingkungan hidup, pengendalian
produksi emisi dan perubahan iklim, implementasi energi
baru terbarukan di bandar udara;
b. periyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
program pembangunan dan pengembangan bandar
udara, heliport, waterbase, penyusunan tatanan
kcbandarudaraan nasional, usulan penetapan rencana
induk, usulan penetapan bandar udara internasional,
tala ruang kawasan, dokumen pengeloJaan bahaya
hewan liar, pelestarian lingkungan hidup, pengendalian
produksi emisi dan perubahan iklim, impiementasi energi
baru terbarukan di bandar udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang program pembangunan dan
pcngernbangan bandar udara, heliport, waterbase,
penyusunan tatanan kebandarudaraan nasional, usulan
penetapan rencana induk, usulan pcnetapan bandar
uda.ra internasional, tata ruang kawasan, dokumen
pcngelolaan bahaya hewan liar, pelestarian lingkungan
hidup, pengendalian produksi ernisi dan perubahan
- 188 -

iklirn, implementasi energi baru terbarukan di bandar


udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
s'upervisi di bidang program pembangunan dan
pengembangan bandar uda.ra, heliport, uiaterbase,
penyusunan tatanan kebandarudaraan nasional, usulan
penetapan rencana induk, usulan penetapan bandar
udara internasional, tata ruang kawasan, dokumen
pengelolaan bahaya hewan liar, pelestarian lingkungan
hidup, pengendalian produksi emisi dan perubahan
iklim, implernentasi energi baru terbarukan d i bandar
udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
program pembangunan dan pengembangan ban dar
udara, heliport, uiaterbase, penyusunan tatanan
kebandarudaraan nasional, usulan penetapan rencana
induk, usulan penetapan bandar udara internasional,
tata ruang kawasan, dokumen pengelolaan bahaya
hewan liar, pelestarian lingkungan hidup, pengendalian
produksi ernisi dan perubahan iklim, implementasi energi
baru terbarukan di bandar udara.

Pasal 369
Subdirektorat Tatanan Kebandarudaraan dan Lingkungan
terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasa1370
Subdirektorat Prasarana Bandar Udara mernpuriyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengelolaan, sertifikasi dan personel
prasarana bandar udara.
- 189 -

Pasa1371
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 370, Subdirektorat Prasarana Bandar Udara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
program kegiatan pembangunan atau pengembangan
prasarana bandar udara, pengesahan rancangan teknik
terinci atau pengesahan gambar teknis rencana
pelaksanaan pengembangan, pembangunan atau
pengembangan prasarana bandar udara,
penanggulangan darurat akibat bencana, izin mendirikan
bangunan bandar udara atau persetujuan pengembangan
bandar udara, verifikasi dan sertifikasi kelaikan fasilitas
prasarana bandar udara, Iiscnsi personel prasarana
bandar udara, pemeliharaan fasilitas prasarana bandar
udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
program kegiatan pembangunan atau pengembangan
prasarana bandar udara, pengesahan rancangan teknik
terinci atau pengesahan gambar teknis rencana
pelaksanaan pengembangan, pembangunan atau
pengernbangan prasarana bandar udara,
penanggulangan darurat akibat bencana, izin mendirikan
bangunan bandar udara atau persetujuan pengembangan
bandar udara, verifikasi dan sertifikasi kelaikan fasilitas
prasarana bandar udara, lisensi personel prasarana
bandar udara, perneliharaan fasilitas prasarana bandar
udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang program kegiatan pembangunan
atau pengembangan prasarana bandar udara,
pengesahan rancangan teknik teririci atau pengesahan
gambar teknis rencana pelaksariaan pengembangan,
pembangunan atau pengembangan prasarana bandar
udara, penanggulangan darurat akibat bencana, izin
mendirikan bangunan bandar udara atau persetujuan
pengembangan bandar udara, verifikasi dan sertifikasi
- 190 -

kelaikan fasilitas prasarana bandar udara, lisensi


personel prasarana bandar udara, pemcliharaan fasilitas
prasarana bandar udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang program kegiatan pembangunan atau
pengembangan prasarana bandar udara, pengesahan
rancangan teknik tcrinci atau pengesahan gambar teknis
rencana pelaksanaan pengembangan, pcmbangunan atau
pengembangan prasarana bandar udara,
penanggulangan darurat akibat bencana, izin mendirikan
bangunan bandar udara atau persetujuan pengembangan
bandar udara, verifikasi dan sertifikasi kelaikan Iasilitas
prasarana bandar udara, lisensi personel prasarana
bandar udara, pemeliharaan fasilitas prasarana bandar
udara; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang program kegiatan pem bangunan atau
pengembangan prasarana bandar udara, pengesahan
rancangan teknik terinci atau pengesahan gambar teknis
rencana pelaksanaan pengembangan, pcmbangunan atau
pengembangan prasarana bandar udara,
penanggulangan darurat akibat bencana, izin mendirikan
bangunan bandar udara atau persetujuan pengembangan
bandar udara, verifikasi dan sertifikasi kelaikan fasilitas
prasarana bandar udara, lisensi personel prasarana
bandar udara, pemeliharaan fasilitas prasarana bandar
udara.

Pasal 372
Subdirektorat Prasarana Bandar Udara terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasa1373
Subdirektorat Peralatan dan Pelayanan Darurat Bandar Udara
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
- 191 -

supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan


fasilitas pera1atan dan pelayanan darurat bandar udara serta
sertifikasi dan personel peralatan dan pelayanan darurat
bandar udara.

Pasal374
Dalam melaksanakan tugas se bagaimana dimaksud dalam
Pasal 373, Subdirektorat Perala tan dan Pelayanan Darurat
Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
sertifikasi peralatan, utilitas bandar udara, pelayanan
darurat bandar udara, dokumen rencana
penanggulangan keadaaan darurat, fasilitas pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran dan
salvage, sertifikasi peralatan, u tilitas bandar udara,
peralatan pelayanan darat pesawat udara, personel
peralatan pelayanan daral pesawat udara, pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran
serta salvage;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
sertifikasi peralatan, utilitas bandar udara, peJayanan
darural ban dar udara, dokumen rencana
penanggulangan keadaaan darurat, fasilitas pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran dan
salvage, sertifikasi peralatan, utilitas bandar udara,
perala tan pelayanan darat pesawat udara, personel
peralatan pelayanan darat pesawat udara, pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran
serta salvage;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang sertifikasi peralatan, utilitas
bandar udara, peJayanan darurat bandar udara,
dokumen rericana penanggulangan keadaaan darurat,
fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan dan
pemadaman kebakaran dan salvage, sertifikasi peralatan,
utilitas bandar udara, peralatan pelayanan darat pesawat
udara, personel peralatan pelayanan darat pesawat
- 192 -

udara, pertolcngan kecclakaan penerbangan dan


pemadaman kebakaran serta salvage;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sertifikasi peralatan, utilitas bandar
udara, pelayanan darurat bandar udara, dokumen
rencana penanggulangan keadaaan darurat, fasilitas
pertolongan kecclakaan penerbangan dan pemadaman
kebakaran dan salvage, sertifikasi peralatan, utilitas
bandar udara, peralatan pclayanan darat pesawat udara,
personel peralatan pelayanan darat pesawat udara,
pertolongan kecclakaan pcncrbangan dan pemadaman
kcbakaran serta salvage; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
sertifikasi perala tan, utilitas bandar udara, pelayanan
darurat bandar udara, dokumen rencana
pcnanggulangan kcadaaan darurat, fasilitas pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran dan
salvage, sertifikasi peralatan, utilitas bandar udara,
peralatan pelayanan darat pesawat udara, personel
peralatan pelayanan darat pesawat udara, pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran
serta salvage.

Pasal375
Subdirektorat Perala tan dan Pelayanan Darurat Bandar Udara
terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasa1376
Subdirektorat Sistem Penyelenggaraan dan Pengusahaan
Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang sistern
penyelenggaraan dan pengusahaan bandar udara, serta
pelaksanaan pembinaan pelayanan, kerja sama, dan
pengembangan pengusahaan bandar udara.
- 193 -

Pasa1377
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 376, Subdirektorat Sistem Penyelenggaraan dan
Pengusahaan Baridar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan eli bidang sistem
penyelenggaraan dan pengusahaan bandar udara, serta
pelaksanaan pem binaan pelayarian , kerja sama, dan
pengembangan pengusahaan bandar udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
sistem penyelenggaraan dan pengusahaan bandar udara,
serta pelaksanaan pembinaan pelayanan, kerja sarna,
dan pengembangan pengusahaan bandar udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang sistem penyelenggaraan dan
pengusahaan bandar udara, serta pelaksanaan
pembinaan pelayanan, kerja sama, dan pengembangan
pengusahaan bandar udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sistem penyelenggaraan dan
pengusahaan bandar udara, serta pelaksanaan
pembinaan pelayanan, kerja sama, dan pengembangan
pengusahaan bandar udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
sistem penyelenggaraan dan pengusahaan bandar udara,
serta pelaksanaan pembinaan pelayanan, kerja sarna,
dan pengembangan pengusahaan bandar udara.

Pasa1378
Subdirektorat Sistem Penyelenggaraan dan Pengusahaan
Bandar Udara terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Keenam
Direktorat Kearnanan Penerbangan

Pasal 379
Direktorat Keamanan Penerbangan mempunyai tugas
melaksanakan perurnusan dan pelaksanaan kebijakan ,
- 194 -

penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,


pemberian birnbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang keamanan penerbangan.

Pasal 380
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalarn
Pasal 379, Direktorat Keamanan Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang standardisasi
dan kerja sarna, personcl dan penilaian risiko, fasilitas
dan sertiflkasi, kendali mutu, serta penyidik pegawai
negeri sipil;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang
standardisasi dan kcrja sarna, pcrsonel dan penilaian
risiko, fasilitas dan sertifikasi, kendali mutu, serta
penyidik pegawai negeri sipil;
c. penyiapan penyusunan, norma, slandar, prosedur, dan
kriteria di bidang standardisasi dan kerja sarna, personel
dan penilaian risiko, fasilitas dan sertifikasi, kendali
mutu, serta penyidik pegawai negeri sipil;
d. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
di bidang standardisasi dan kerja sarna, personel dan
penilaian risiko, fasilitas dan sertifikasi, kendall mutu,
serta penyidik pegawai ncgeri sipil;
e. penyiapan pelaksanaan cvaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi dan kerja sarna, personel dan penilaian
risiko, fasilitas dan sertifikasi, kendali mutu, serta
penyidik pegawai negeri sipil; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan
kornunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasa1381
Direklorat Keamanan Penerbangan terdiri atas:
a. Subdirektorat Standardisasi dan Kerja Sarna;
b. Subdirektorat Personel dan Penilaian Risiko;
c. Subdirektorat Fastlitas dan Serlifikasi;
- 195 -

d. Subdirektorat Kendali Mutu;


e. Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan
f. KelornpokJabatan Fungsional.

Pasal382
Subdirektorat Standardisasi dan Kerja Sarna mernpunyai
tugas rnelaksanakan penyiapan pcrurnusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang standardisasi, kerja sarna keamanan
penerbangan, dan fasilitasi udara.

Pasal 383
Dalarn rnelaksanakan tugas scbagairnana dimaksud dalarn
Pasal 382, SubdirektoraL Standardisasi dan Kerja Sarna
rnenyelenggarakan fungsi:
a. periyiapan bahan perurnusan kebijakan di bidang
standardisasi keamanan pencrbangan, kerja sama
keamanan penerbangan, komite keamanan dan Iasilitasi
udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
standardisasi kearnanan penerbangan, kerja sarna
kearnanan penerbangan, komite keamanan dan fasilitasi
udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang standardisasi keamanan
penerbangan, kerja sarna keamanan penerbangan,
komite kearnanan dan fasilitasi udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang sLandardisasi keamanan
penerbangan, kerja sarna keamanan penerbangan,
komite keamanan dan fasiliLasiudara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi kearnanan penerbangan, kerja sarna
keamanan penerbangan, kornite keamanan dan fasilitasi
udara.
- 196 -

Pasal 384
Subdirektorat Standardisasi dan Kerja Sarna terdiri dari
Kelornpok Jabatan F'ungsional.

Pasal385
Subdirektorat Personel dan Pcnilaian Risiko rnernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan teknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang personel kcamanan penerbangan dan
pen ilaian risiko.

Pasal 386
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 385, Subdircktorat Pcrsoncl dan Pcnilaian Risiko
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
personel, instruktur dan manajer keamanan
pencrbangan scrta pcnilaian risiko;
b. pcnyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
personel, instruklur dan manajer keamanan
penerbangan serta pcnilaian risiko;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, slandar, prosedur,
dan kritcria di bidang pcrsoncl, instr uktur dan manajcr
kcamanan pencrbangan scrta pcnilaian risiko;
d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcrsonel, instruk tur dan manajcr
kcamanan pencrbangan scrta pcnilaian risiko; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pclaporan di bidang
personel, inst.ruktur dan manajer kcamanan
penerbangan serta pcniiaian risiko.

Pasal387
Subdirektorat Personel dan Penilaian Risiko terdiri dari
Kelompok Jabatan F'ungsional.
- 197 -

Pasal 388
Subdirektorat Fasilitas dan Scrtifikasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang fasilitas, sibcr dan sertifikasi organisasi
keamanan penerbangan.

Pasa1389
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 388, Subdirektorat Fasilitas dan Sertifikasi mempunyai
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
fasilitas keamanan penerbangan dan keamanan siber
penerbangan, sertifikasi pcngamanan kargo dan pos serta
rantai pasok, penyelenggara pendidikan dan pelatihan
keamanan penerbangan, program keamanan bandar
udara, angkutan udara, dan penyelenggara pelayanan
navigasi perierbangan, serta keamanan jasa boga
penerbangan, barang perbekalan dan persediaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
fasilitas keamanan penerbangan dan keamanan siber
penerbangan, sertifikasi pengamanan kargo dan pos serta
rantai pasok, penyelenggara pendidikan dan pelatihan
keamanan penerbangan , program keamanan bandar
udara, angkutan udara, dan pcnyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan, scrta keamanan jasa boga
penerbangan, barang perbekalan dan persediaan;
c. penyiapan bahan penyusunan Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria di bidang fasilitas keamanan penerbangan
dan keamanan siber penerbangan, sertifikasi
pengamanan kargo dan pos serta rantai pasok,
penyelenggara perididikan dan pelatihan keamanan
perierbangan, program keamanan bandar udara,
angkutan udara, dan penyclcnggara pelayanan riavigasi
penerbangan, serta keamanan jasa boga penerbangan,
barang perbekalan dan persediaan;
- 198 -

d. periyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan


supervisi di bidang Iasilitas kcamanan penerbangan dan
keamanan siber pencrbangan, sertifikasi pengamanan
kargo dan pos serta raritai pasok, penyelenggara
pendidikan dan pclatihan kcamanan penerbangan,
program keamanan bandar udara, angkutan udara, dan
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, serta
keamanan jasa boga pencrbangan, barang perbekalan
dan persediaan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
fasilitas keamanan pcnerbangan dan keamanan siber
penerbangan, sertifikasi pengamanan kargo dan pos serta
rantai pasok, penyelenggara pendidikan dan pelatihan
keamanan penerbangan, program keamanan bandar
udara, angkutan udara, dan penyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan, scrta keamanan jasa boga
penerbangan, barang perbekalan dan persediaan.

Pasal 390
Subdirektorat Fasilitas dan Ser tifikasi terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasa) 391
Subdirektorat Kendali Mutu mernpunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pclaksanaan kebijakari,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang kendali mutu keamanan penerbangan.

Pasal392
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 391, Subdirektorat Kendali Mutu mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kendali
mutu keamanan bandar udara dan angkutan udara,
penetapan dan pelatiha n inspektur keamanan
penerbangan direktorat jenderal serta pembinaan
irispektur keamanan ban dar udara dan angkutan udara;
- 199 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


kendali mutu keamanan bandar udara dan angkutan
udara, penetapan dan pelatihan inspektur keamanan
penerbangan direktorat jenderal serta pembinaan
inspektur keamanan bandar udara dan angkutan udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kendali mutu keamanan bandar
udara dan angkutan udara, penetapan dan pelatihan
inspektur keamanan penerbangan direktorat jenderal
serta pembinaan inspektur keamanan bandar udara dan
angkutan udara;
d. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kendali mutu keamanan bandar
udara dan angkutan udara, penetapan dan pelatihan
inspektur keamanan penerbangan direktorat jenderal
serta pembinaan inspektur keamanan bandar udara dan
angkutan udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
kendali mutu keamanan bandar udara dan angkutan
udara, penetapan dan pelatihan inspektur keamanan
penerbangan direktorat jenderal serta pembinaan
inspektur keamanan bandar udara dan angkutan udara.

Pasal 393
Subdirektorat Kendali Mutu terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 394
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian birnbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pembinaan penyidik pegawai negeri sipil
dan penindakan.
- 200 -

Pasal 395
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 394, Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
program, pengelolaan data dan informasi, dokurnentasi,
kerja sama antar lernbaga dalam rangka pencegahan
pelanggaran dan penegakan hukum penerbangan,
pengusulan pcngangkatan, pembinaan, dan
pernberhentian penyidik pegawai negeri sipil
penerbangan;
b. penyiapan bah an pelaksanaan kcbijakan di bidang
program, pengelolaan data dan informasi, dokurnentasi,
kerja sama antar lernbaga dalam rangka pencegahan
pelanggaran dan penegakan hukum penerbangan,
pengusulan pengangkatan, pernbinaan, dan
pemberhentian penyidik pegawai negeri sipil
penerbangan;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang program, pengclolaan data dan
informasi, dokumentasi, kerja sarna antar lembaga dalam
rangka pencegahan pelanggaran dan pcnegakan hukum
penerbangan, pengusulan pengangkatan, pernbinaan,
dan pernberhent.ian penyidik pegawai negeri sipil
penerbangan;
d. periyiapan bahan pemberian birnbingan teknis dan
supervisi di bidang program, perigelolaan data dan
inforrnasi, dokurncntasi, kerja sarna antar lembaga dalam
rangka pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum
penerbangan, pengusulan pengangkatan, pembinaan,
dan pemberhcnLian penyidik pegawai negeri sipil
penerbangan; da n
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
program, pengelolaan data dan informasi, dokumentasi,
kerja sama antar lembaga dalam rangka pencegahan
pelanggaran dan penegakan hukum penerbangan,
pengusulan pengangkatan, pembinaan, dan
- 201 -

pernberhentian penyidik pegawai negeri sipil


penerbangan.

Pasal 396
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negcri Sipil terdiri dari
Kelornpok Jabatan Fungsional.

Bagian Kctujuh
Direktorat Navigasi Pcncrbangan

Pasal 397
Direktorat Navigasi Pcncrbangan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pclaksanaan kebijakan,
pcnyusunan norma, sta ndar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang navigasi pcncrbangan.

Pasal 398
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 396, Dircktorat Navigasi Penerbangan
menyeleriggarakan Iungsi:
a. penyiapan perumusan kcbijakan di bidang standardisasi
dan sert.ifikasi prosedur, opcra si, lcknik, pengawasan,
data keselamatan, scrta liscnsi personel navigasi
penerbangan;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang
standardisasi dan scrLifikasi proscdur, operas], teknik,
pengawasan, data kcsclarnatan, scrta lisensi personcl
navigasi penerbangan;
c. penyiapan penyusunan, norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang standardisasi dan sertifikasi prosedur,
operasi, teknik, pcngawasan, data kcselarnatan, serta
lisensi personel navigasi pcncrbangan;
d. penyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang standardisasi dan sertifikasi
prosedur, operasi, teknik, pengawasan, data
keselamatan, serta lisensi pcrsonel navigasi penerbangan;
- 202 -

e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang


standardisasi dan sertifikasi prosedur, operasi, teknik,
pengawasan, data keselamatan, serta lisensi personel
navigasi penerbangan; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan Lata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan tcknologi informasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal399
Direktorat Navigasi Penerbangan terdiri atas:
a. Subdirektorat Standardisasi dan Prosedur Navigasi
Penerbangan ;
b. Subdirektorat Operasi Navigasi Penerbangan;
c. Subdirektorat Teknik Navigasi Penerbangan;
d. Subdirektorat Personel Navigasi Penerbangan;
e. Subdirektorat Pengawasan dan Data Keselarnatan
Navigasi Penerbangan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1400
Subdirektorat Standardisasi dan Prosedur Navigasi
Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan strpervrst, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi dan prosedur navigasi penerbangan.

Pasal401
Dalam melaksanakan tugas sc bagai mana dimaksud dalam
Pasal 400, Subdirektorat Standardisasi dan Prosedur Navigasi
Penerbangan menyelenggarakan Iungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan, amandemcn dan harmonisasi peraturan
keselarnatan penerbangan aipil, petunjuk teknis,
pedoman teknis operasional, pedoman standar teknis dan
operas] dan edaran keselamatan navigasi penerbangan,
pemenuhan dan perbcdaan Lerhadap leAO Annex
- 203 -

navigasi penerbangan, kerja sarna dalam negeri dan luar


negeri dan biaya pelayanan jasa navigasi penerbangan
serta evaluasi rencana investasi penyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan, sertifikasi penyedia perancang
prosedur dan peta penerbangan, prosedur penerbangan
dan koordinat navigasi penerbangan, peta aeronautika
publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart -
aeronautical information publication) dan peta aeronautika
non-publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart -
non aeronautical information publication), perijinan
pesawat udara tanpa awak dan balon udara, survei
penempatan alat bantu navigasi penerbangan dan obyek
halangan yang berada di area operasi penerbangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyusunan, amandemen dan harmonisasi peraturan
keselamatan penerbangan sipil, petunjuk teknis,
pedoman teknis operasional, pedoman standar tekriis dan
operasi dan edaran keselarnatan navigasi penerbangan,
pemenuhan dan perbedaan terhadap ICAO Annex
navigasi penerbangan, kerja sarna dalam negeri dan luar
negeri dan biaya pelayanan jasa navigasi penerbangan
serta evaluasi rencana investasi penyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan, sertifikasi penyedia perancang
prosedur dan peta perierbangan, prosedur penerbangan
dan koordinat navigasi penerbangan, peta aeronautika
publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart -
aeronautical information publication) dan peta aeronautika
non-publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart -
non aeronautical information publication), perijmari
pesawat udara tanpa awak dan balon udara, survei
penempalan alat bantu navigasi penerbangan dan obyek
halangan yang berada di area operasi penerbangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang penyusunan, amandemen dan
harmonisasi peraturan keselamatan penerbangan sipil,
petunjuk teknis, pedoman teknis operasional, pedoman
standar teknis dan operasi dan edaran keselamatan
- 204 -

navigasi penerbangan, pemenuhan dan perbedaan


terhadap ICAO Annex navigasi penerbangan, kerja sarna
dalam negeri dan luar negeri dan biaya pelayanan jasa
navigasi penerbangan serta evaluasi rencana investasi
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan,
sertifikasi penyedia perancang prosedur dan peta
penerbangan, prosedur pcnerbangan dan koordinat
navigasi penerbangan, pcta aeronautika publikasi
inforrnasi aeroriautika (aeronautical chart - aeronautical
information publication) dan peta aeronautika non-
publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart - non
aeronautical information publication), perijinan pesawat
udara tanpa awak dan balon udara, survei penernpatan
alat bantu navigasi penerbangan dan obyek halangan
yang berada di area operasi penerbangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang pcnyusunan, arnandemen dan
harrnonisasi peraturan keselamatan penerbangan sipil,
petunjuk teknis, pedoman Leknis operasional, pedornan
standar teknis dan operasi dan edaran keselarnatan
navigasi penerbangan, pcmenuhan dan perbedaan
terhadap ICAO Annex navigasi pcnerbangan, kerja sarna
dalarn negeri dan luar negeri dan biaya pelayanan jasa
navigasi penerbangan serLa evaluasi rencana investasi
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan,
sertifikasi penyedia perancang prosedur dan peta
penerbangan, prosedur pencrbangan dan koordinat
navigasi penerbangan, pcta aeronautika publikasi
inforrnasi aeronauLika (aeronautical chart - aeronautical
information publication) dan peta aeronautika non-
publikasi informasi aeroriautika (aeronautical chart - non
aeronautical information publication), perijinan pesawat
udara tanpa awak dan balon udara, survei penempatan
alat bantu navigasi penerbangan dan obyek halangan
yang berada di area operasi pcnerbangan; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang penyusunan, amandemen dan harrnonisasi
- 205 -

peraturan keselamatan penerbangan sipil, petunjuk


teknis, pedoman teknis operasional, pedoman standar
teknis dan operasi dan cdaran keselamatan navigasi
penerbangan, pemenuhan dan pcrbedaan terhadap ICAO
Annex navigasi pcncrbangan, kerja sarna dalam negeri
dan luar negeri dan biaya pelayanan jasa navigasi
penerbangan serta cvaluasi rencana investasi
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan,
sertifikasi penyedia perancang prosedur dan peta
penerbangan, prosedur penerbangan dan koordinat
navigasi penerbangan, peta aeronautika publikasi
informasi aeronautika (aeronautical chart - aeronautical
information publication} dan peta aeronautika non-
publikasi informasi aeronautika (aeronautical chart - non
aeronautical information publication), perijinan pesawat
udara tanpa awak dan balon udara, survei penempatan
alat bantu navigasi penerbangan dan obyek halangan
yang berada di area operasi pcncrbangan.

Pasa1402
Subdirektorat Standardisasi dan Prosedur Navigasi
Penerbangan terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasal 403
Subdirektorat Operasi Navigasi Pcnerbangan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang manajcmen lalu linlas penerbangan dan
manajemen informasi aeronautika.

Pasal404
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 403, Subdirektorat Operasi Navigasi Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perjanj ian operasionai manajemen lalu lintas
- 206 -

penerbangan (air traffic management), penggunaan dan


pengembangan ruang udara, sertifikasi penyelenggara
pelayanan lalu lintas pencrbangan dan unit pelayanan
lalu lintas penerbangan, air traffic flow and capacity
management, contingency plan arrangement, volcanic ash
contigency plan dan environmental protection, koordinasi
lalu Iintas penerbangan antara sipil-militer, publikasi dan
kendali mutu informasi acronautika, sertifikasi
penyelenggara pelayanan informasi aeronautika dan unit
pelayanan informasi aeronautika, serta evaluasi dan
pelaporan informasi meteorologi penerbangan, informasi
pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pesawat
udara, publikasi informasi acronautika, dan operasi lalu
lintas penerbangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
perjanjian operasional manajemen lalu lintas
penerbangan (air traffic management), penggunaan dan
pengembangan ruang udara, sertifikasi penyelenggara
pelayanan lalu lintas pencrbangan dan unit pelayanan
lalu lintas penerbangan, air traffic flow and capacity
management, contingency plan arrangement, volcanic ash
contigency plan dan environmental protection, koordinasi
lalu lintas penerbangan antara sipil-militer, publikasi dan
kendali mutu informasi aeronautika, sertifikasi
penyelenggara pelayanan informasi aeronautika dan unit
pelayanan informasi aeronautika, serta evaluasi dan
pelaporan informasi meteorologi penerbangan, informasi
pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pesawat
udara, publikasi informasi aeronautika, dan operasi lalu
lintas penerbangan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang perjanjian operasional manajemen
lalu lintas penerbangan (air traffic management),
penggunaan dan pengembangan ruang udara, sertifikasi
penyelenggara pelayanan lalu lintas penerbangan dan
unit pelayanan lalu lintas penerbangan, air traffic .flow
and capacity management, contingency plan arrangement,
- 207 -

volcanic ash contigency plan dan environmental protection,


koordinasi lalu linlas penerbangan antara sipil-militer,
publikasi dan kendali mutu informasi aeroriautika,
sertifikasi penyelenggara pelayanan informasi
aeronautika dan unit pelayanan informasi aeronautika,
serta evaluasi dan pelaporan informasi meteorologi
penerbangan, informasi pencarian dan pertolongan pada
kccclakaan pcsawat udara, publikasi informasi
aeronautika, dan opcrasi lalu lintas pencrbangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pembcrian bimbingan
tcknis dan supcrvisi di bidang pcrjanjian operasional
manajemen lalu lin las pcnerbangan (air traffic
management), pcnggunaan dan pcngcmbangan ruang
udara, sertifikasi pcnyelenggara pclayanan lalu lintas
penerbangan dan unit pclayanan lalu lintas
pcncrbangan, air traffic flow and capacity management,
contingency plan arrangement, volcanic ash contigency
plan dan environmental protection, koordinasi lalu lintas
pcncrbangan antara sipil-rniliter, publikasi dan kendali
mutu informasi acronautika, scrtifikasi penyelenggara
pclayanan inforrnasi aeronautika dan unit pelayanan
informasi aeronautika, serta evaluasi dan pelaporan
informasi metcorologi pencrbangan, informasi pencarian
dan pcrtolongan pada kccciakaan pcsawal udara,
publikasi informasi acronautika, dan opcrasi lalu lintas
pencrbangan; dan
c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
perjanjian opcrasional manajemcn lalu linlas
penerbangan (air traffic management), penggunaan dan
pengembangan ruang udara, sertifikasi penyelenggara
pelayanan lalu lintas penerbangan dan unit pelayanan
lalu lintas pencrbangan, air traffic flow and capacity
management, contingency plan arrangement, volcanic ash
contigency plan dan environmental protection, koordinasi
lalu lintas penerbangan antara sipil-rniliter, publikasi dan
kendali mutu informasi acronauLika, sertifikasi
penyelenggara pclayanan informasi acronautika dan unit
- 208-

pelayanan informasi aeronautika, serta evaluasi dan


pelaporan informasi metcorologi pcnerbangan, informasi
pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pesawat
udara, publikasi informasi acronautika, dan operasi lalu
lintas penerbangan.

Pasal405
Subdirektorat Operasi Navigasi Pencrbangan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal406
Subdirektorat Teknik Navigasi Pcncrbangan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, pcnyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang Iasilitas komunikasi dan frckucnsi scrta
Iasilitas banlu navigasi, pengamalan dan otornasi.

Pasal407
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 406, Subdircktorat Tcknik Navigasi Pcncrbangan
menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
frekuensi radio pcncrbangan, pcmeliharaan dan
pengoperasian fasilitas komunikasi dan frekuensi,
sertifikasi penyclcnggara pclayanan telekomunikasi
penerbangan bagian komunikasi dan frekuensi,
sertifikasi tipe pcralatan komunikasi dan frekuensi,
perijinan stasiun radio darat penerbangan, four letter
code locator indicator, pcmbcrian alokasi kode navigasi
(system identification code, system area code, dan
interrogator identifiercodes, kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemeliharaan Iaailitas bantu navigasi,
pengamatan dan otomasi, scrtifikasi tipe alat bantu
navigasi, pengarnatan dan otornasi, sertifikasi
penyelenggara pelayanan tclckornunikasi penerbangan
bagian fasilitas ban tu navigasi, pcngamatan dan otomasi,
- 209 -

sertifikasi penyelenggara kalibrasi fasilitas navigasi


penerbangan, pemcliharaan dan pengoperasian fasilitas
bantu navigasi, pcngarnatan dan otomasi, serta
pemberian alokasi kodc navigasi ELT 406 MHZ dan SSR
mode S;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
frekuensi radio pencrbangan, pemeliharaan dan
pengoperasian fasili tas korrrunikasi dan frekuensi,
sertifikasi penyelcnggara pclayanan telekomunikasi
penerbangan bagian komunikasi dan frekuensi,
ser'tifikasi tipe pcralatan komunikasi dan frekuensi,
pcriji na n stasiun radio darat pcnerbangan, Jour letter
code locator indicator, pcmbcrian alokasi kode navigasi
(system identification code, system area code, dan
interrogator ideniifiercodes, kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemcliharaan fasilitas bantu navigasi,
pengamatan dan otornasi, scrtifikasi tipe alat bantu
navigasi, pcngarnatan dan otornasi, sertifikasi
penyelenggara pclayanan tclckornunikasi penerbangan
bagian fasilitas bantu navigasi, pcngamatan dan otornasi,
sertifika si pcnyclcnggara kalibrasi fasilitas navigasi
pcnerbangan, pemcliharaan dan pcngopcrasian fasilitas
bantu navi.gasi, pcngarna tan dan otomasi, serta
pemberian alokasi kode navigasi ELT 406 MHZ dan SSR
mode S;
c. pcnyiapan bahan penyusunan norma, slandar, prosedur,
dan kriteria di bidang frckucnsi radio penerbangan,
perneliharaan dan pcngopcrasian fasilitas komunikasi
dan frekuensi, sertifikasi penyelenggara pelayanan
lelekomunikasi pcncrbangan bagian komunikasi dan
frekuensi, sertifikasi tipe pcralatan komunikasi dan
frekuensi, perijinan stasiun radio darat penerbangan,
four letter code locator indicator, pemberian alokasi kode
navigasi (system identification code, system area code,
dan interrogator identifiercode), kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemeliharaan fasilitas bantu navigasi,
pengamatan dan otornasi, scrtifikasi tipe alat bantu
- 210 -

navigasr, pengamalan dan otornasi, sertifikasi


penyelenggara pelaya nan telekom unikasi penerbangan
bagian fasilitas bantu navigasi, pengamatan dan otornasi,
sertifikasi penyelenggara kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pcmcliharaan dan pengoperasian fasilitas
bantu navigasi, pengamatan dan otomasi, serta
pemberian alokasi kode navigasi ELT 406 MHZ dan SSR
mode S;
d. penyiapan bahan peiaksanaan bimbingan teknis dan
aupervisi di bidang frckucnsi radio perierbangan,
pemeliharaan dan pengoperasian fasiJitas komunikasi
dan frekuensi, sertifikasi penyelenggara pelayanan
telekomunikasi penerbangan bagian komunikasi dan
frekuensi, sertifikasi tipe pcralatan komunikasi dan
frekuensi, perijinan stasiun radio darat penerbangan,
four letter code locator indicator, pemberian alokasi kode
navigasi (system identification code, system area code,
dan interrogator identifiercode), kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemeliharaan fasilitas bantu navigasi,

pengamatan dan otornasi, sertifikasi tipe alat bantu


navigasi, pengamatan dan otornasi, sertifikasi
penyelenggara peJayanan telekomunikasi penerbangan
bagian fasilitas bantu navigasi, pcngamatan dan otomasi,
sertifikasi penyelenggara kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas
bantu navigasi, pengamatan dan otornasi, serta
pemberian alokasi kode navigasi ELT 406 MHZ dan SSR
mode S; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan cvaluasi dan pelaporan di
bidang frekuensi radio pcnerbangan, pemeliharaan dan
pengoperasian fasilitas komunikasi dan frekuensi,
sertifikasi penyeienggara pclayanan telekomunikasi
penerbangan bagian kornunikasi dan frekuensi,
sertifikasi tipe peralatan komunikasi dan frekuensi,
perijinan stasiun radio darat penerbangan, four letter
code locator indicator, pemberian alokasi kode navigasi
(system identification code, system area code, dan
- 211 -

interrogator identifiercode}, kalibrasi fasilitas riavigasi


penerbangan, pemeliharaan fasilitas bantu navigasi,
pengamatan dan otomasi, scrtifikasi tipe alat bantu
navigasi, pengamatan dan otomasi, sertifikasi
penyelenggara pelayanan telekomunikasi penerbangan
bagian fasilitas bantu navigasi, pengamatan dan otomasi,
sertifikasi penyelenggara kalibrasi fasilitas navigasi
penerbangan, pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas
bantu navigasi, pengamatan dan otomasi, serta
pemberian alokasi kode navigasi ELT 406 MHZ dan SSR
mode S.

Pasa1408
Subdirektorat Teknik Navigasi Penerbangan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1409
Subdirektorat Personel Navigasi Penerbangan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakari, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang lisensi dan rating personel serta
sertifikasi pendidikan, pelatihan dan pembinaan inspektur.

Pasal410
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 409, Subdirektorat Personel Navigasi Penerbangan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lisensi
dan rating personel lalu lintas penerbangan, komunikasi
penerbangan, teknik, pelayanan informasi aeronautika,
dan perancang prosedur, pengujian radiotelephony,
evaluasi penguji perpanjangan rating personel lalu lintas
penerbangan, komunikasi penerbangan, teknik,
pelayanan informasi aeronautika, dan perancang
prosedur, penetapan dan bimbingan teknis checker,
assessor, endorser, administrator dan exammer,
- 212 -

pcrencanaan dan evaluasi kcbutuhan personel navigasi


pcnerbangan, sertifikasi pcnyelenggara pendidikan dan
pclatihan, rekomcndasi kurikulum dan silabus di bidang
navigasi pencrbangan, serta pembinaan inspektur
navigasi penerbangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Iisensi
dan rating pcrsonel lalu lintas penerbangan, komunikasi
penerbangan, teknik, pclayanan inforrnasi aeroriautika,
dan perancang prosedur, pengujian radiotelephony,
evaluasi penguji perpanjangan rating pcrsoneJ laJu lintas
pencrbangan, komunikasi penerbangan, teknik,
pelayanan informasi acronautika, dan perancang
prosedur, pcnetapan dan bimbingan tcknis checker,
assessor, endorser, administrator dan examiner,
pcrcncanaan dan cvaluasi kcbutuhan personel navigasi
pcncrbangan, scrLifikasi pcnyclenggara pcndidikan dan
pc1alihan, rckomendasi kurikulurn dan silabus di bidang
navigasi pencrbangan, scrta pembinaan inspcktur
navigasi pcncrbangan;
c. pcnyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, proscdur,
dan kriteria di bidang liscnsi dan rating personel lalu
lintas pcncrbangan, komunikasi pencrbangan, tcknik,
pelayanan informasi acronautika, dan perancang
prosedur, pcngujian radiotelephony, evaJuasi pcnguji
perpanjangan rating pcrsoncl lalu lintas penerbangan,
komunikasi pcnerbangan, tcknik, pelayanan informasi
acroriautika, dan perancang prosedur, penetapan dan
bimbingan teknis checker, assessor, endorser,
administrator dan examiner, perencanaan dan evaluasi
kcbutuhan pcrsonel navigasi penerbangan, sertifikasi
pcnyelenggara pendidikan dan pelatihan, rekomcndasi
kurikulum dan silabus di bidang navigasi penerbangan,
serta pembinaan inspektur navigasi pencrbangan;
d. pcnyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang lisensi dan rating personel lalu lin las
penerbangan, komunikasi penerbangan, tekriik,
pelayanan informasi acronautika, dan perancang
- 213 -

prosedur, pengujian radiotelephony, evaluasi penguji


perpanjangan rating personcl lalu lintas penerbangan,
komunikasi penerbangan, tekriik, pelayanan informasi
aeroriautika, dan perancang prosedur, penetapan dan
bimbingan teknis checker, assessor, endorser,
administrator dan examiner, pcrcncanaan dan evaluasi
kebutuhan personel navigasi penerbangan, sertifikasi
penyelenggara pendidikan dan pelatihan, rekomendasi
kurikulum dan silabus di bidang navigasi penerbangan,
serta pembinaan inspektur navigasi penerbangan;
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang lisensi dan rating
personel lalu lintas penerbangan, komunikasi
penerbangan, teknik, pelayanan informasi aeronautika,
dan perancang prosedur, pcngujian radiotelephony,
evaluasi penguji perpanjangan rating personellalu lintas
penerbangan, komunikasi penerbangan, teknik,
pelayanan inforrnasi aeroriautika, dan perancang
prosedur, penetapan dan bimbingan teknis checker,
assessor, endorser, administrator dan examiner,
perencanaan dan evaluasi kebutuhan personel navigasi
penerbangan, sertifikasi penyclenggara pendidikan dan
pelatihan, rekomendasi kurikulum dan silabus di bidang
navigasi penerbangan, serta pembinaan inspektur
navi.gasi penerbangan.

Pasal411
Subdirektorat Personel Navigasi Penerbangan terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1412
Subdirektorat Pengawasan dan Data Keselamatan Navigasi
Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kriteria, pcmberian bimbingan teknis
dan strpervrsr, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan dan data keselamatan navigasi penerbangan.
- 214 -

Pasal413
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 412, Subdirektorat Pengawasan dan Data Keselamatan
Navigasi Penerbangan menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
program dan penyusunan bahan pengawasan pelayanan
lalu lintas penerbangan, pelayanan informasi
aeronautika, pclayanan teknik telekomunikasi
penerbangan, pelayanan informasi rneteorologi
penerbangan, pclayarian informasi pencarian dan
pertolongan pada kecclakaan pesawat udara,
penyelenggaraan kalibrasi fasiliLas navigasi pencrbangan,
penyelenggaraan pcndidikan dan pelatihan bidang
navigasi penerbangan, pcngarnatan sistern manajemcn
keselamatan, evaluasi kincrja inspektur navigasi
pencrbangan, data kcsclamatan navigasi pencrbangan
(aeronautical information services dan aeronautical
information management), acceptable level of safety
performance, formal data keselarnatan navigasi
pcnerbangan, safety management system acceptance,
analisa kcsclamatan navigasi pcncrbangan, elektronik
publikasi informasi acronaulika (electronic aeronautical
information publication) dan pcmbaharuan data pada
aeronautical information management, pemeliharaan
sistem ADS-B testbed, sistcrn RAIM, sistern pusat data
keselamatan navigasi pcncrbangan, sistem flight plan
database, sistcm database manajemen informasi
aeronautika, sistcm pclaporan data keselamatan, dan
peralatan pcnunjang lainnya, serta dukungan
pelaksanaan invcstigasi air traffic services;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
program dan penyusunan bahan pengawasan pelayanan
lalu lintas pencrbangan, pelayanan informasi
aeronautika, pelayanan teknik telekomunikasi
penerbangan, pelayanan informasi meteorologi
penerbangan, pelayanan informasi pencanan dan
pertolongan pada kecelakaan pesawat udara,
- 215 -

penyelenggaraan kalibrasi fasilitas navigasi penerbangan,


penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang
navigasi penerbangan, pcngamatan sistem manajemen
keselamatan, cvaluasi kincrja inspektur navigasi
penerbangan, data kesclamatan navigasi penerbangan
(aeronautical information services dan aeronautical
information management), acceptable level of safety
performance, formal data kesclamatan navigasi
penerbangan, safety manaqement system acceptance,
analisa keselamatan navigasi penerbangan, elektronik
publikasi informasi acroriautika (electronic aeronautical
information publication} dan pcmbaharuan data pada
aeronautical information mariaqement, pemcliharaan
sistem ADS-B testbed, sistcrn RAIM, sistem pusat data
kesclarnatan navigasi pcncrbangan, sistern flight plan
database, sistern database manajemen informasi
aeronautika, sistern pclaporan data kcselamatan , dan
peralatan pcnunjang lainnya, serta dukungan
pelaksanaan invcsLigasi air traffic services;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, proscdur,
dan kritcria di bidang program dan pcnyusunan bahan
pengawasan pclayanan laJu lintas penerbangan,
pclayanan informasi acrorrautika, pelayanan teknik
telekomunikasi pcncrbangan, pclayanan informasi
meteorologi pencrbangan, pclayanan informasi pencarian
dan pcrlolongan pada kccciakaan pesawat udara,
penyelenggaraan kalibrasi fasilitas navigasi pencrbangan,
penyelenggaraan pcndidikan dan pclatihan bidang
navigasi penerbangan, pengamalan sistem manajemen
keselamatan, cvaJuasi kincrja inspektur navigasi
penerbangan, data kcsclamaLan navigasi penerbangan
(aeronautical information services dan aeronautical
information management), acceptable level of safety
performance, formal data keselamatan navigasi
penerbangan, safety management system acceptance,
analisa keselamatan navigasi penerbangan, elektronik
publikasi informasi aeronautika (electronic aeronautical
- 216 -

information publication) dan pembaharuan data pada


aeronautical information management, pemeliharaan
sistem ADS-B testbed, sistcm RAIM, sistem pusat data
keselamatan navigasi pencrbangan, sistem flight plan
database, sistem database rnanajernen informasi
aeronautika, sistern pclaporan data keselamatan, dan
peralatan penunjang lainnya, serta dukungan
pelaksanaan investigasi air traffic services;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang program dan penyusunan bahan
pengawasan pelayanan lalu lintas penerbangan,
pelayanan informasi aeronautika, pelayanan teknik
telekomunikasi penerbangan, pelayanan informasi
meteorologi penerbangan, pclayarian informasi pericarian
dan pertolongan pada kecelakaan pesawat udara,
penyelenggaraan kalibrasi fasilitas navigasi penerbangan,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang
navigasi penerbangan, pengamatan sistem manajemen
keselamatan, evaluasi kinerja inspektur navigasi
penerbangan, data keselamalan navigasi penerbangan
(aeronautical information services dan aeronautical
information management), acceptable level of safety
performance, formal data keselamatan navigasi
penerbangan, safety management system acceptance,
analisa keselamatan navigasi penerbangan, elektronik
publikasi informasi acroriautika (electronic aeronautical
information publication) dan pembaharuan data pada
aeronautical information management, pemeliharaan
sistern ADS-B testbed, sistcm RAIM, sistem pusat data
keselamatan navigasi penerbangan, sistem flight plan
database, sistern database manajemen informasi
aeroriautika, sistem pelaporan data keselamatan, dan
peralatan penunjang lainnya, serta dukungan
pelaksanaan investigasi air traffic services; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan cvaluasi dan pelaporan di
bidang program dan penyusunan bahan pengawasan
pelayanan lalu lintas penerbangan, pelayanan inforrnasi
- 217 -

aeronautika, pelayanan teknik telekomunikasi


penerbangan, pelayanan inforrnasi rneteorologi
penerbangan, pelayanan informasi pencarian dan
pertolongan pada kecelakaan pesawat udara,
penyelenggaraan kalibrasi Ias'ilitas navigasi penerbangan,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang
navigasi penerbangan, perigarnatan sistem manajemen
keselamatan, evaluasi kinerja inspektur navigasi
penerbangan, data keselamalan navigasi penerbangan
(aeronautical information services dan aeronautical
information management), acceptable level of safety
performance, format data keselamatan navigasi
penerbangan, safety management system acceptance,
analisa keselamatan navigasi penerbangan, elektronik
publikasi informasi aeronautika (electronic aeronautical
information publication) dan pembaharuan data pada
aeronautical information management, pemeliharaan
sistem ADS-B testbed, sistcm RAIM, sistem pusat data
keselamatan navigasi pcncrbangan, sistem flight plan
database, sistem database manajemen informasi
aeronautika, sis tern pclaporan data keselamatan, dan
peralatan penunjang lainnya, serta dukungan
pelaksanaan investigasi air traffic services.

Pasa1414
Subdirektorat Pengawasan dan Data Keselamatan Navigasi
Penerbangan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Delapan
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara

Pasa1415
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara
mernpunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
- 218 -

supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang


kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara.

Pasal416
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 415, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian
Pesawat Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi
kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara,
sertifikasi pesawat udara, lisensi personil perawatan dan
pengoperasian pesawat udara, kelaikudaraan, serta
operasi pesawat udara;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang
standardisasi kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat
udara, sertifikasi pesawat udara, lisensi personil
perawatan dan pengoperasian pesawat udara,
kelaikudaraan, serta opcrasi pcsawat udara;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang standardisasi kelaikudaraan dan
pengoperasian pesawal udara, sertifikasi pesawat udara,
lisensi personil perawatan dan pengoperasian pesawat
udara, kelaikudaraan, serta operasi pesawat udara;
d. penyiapan pelaksanaan pcmbcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang standardisasi kelaikudaraan dan
pengoperasian pesawat udara, sertifikasi pesawat udara,
lisensi personil perawatan dan pengoperasian pesawat
udara, kelaikudaraan, serta operasi pesawat udara;
e. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
standardisasi kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat
udara, sertifikasi pesawat udara, lisensi personil
perawatan dan pengoperasian pesawat udara,
kelaikudaraan, serta operasi pcsawat udara; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan lata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi, dan rurnah tangga Direktorat.
- 219 -

Pasal417
Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara
terdiri atas:
a. Subdirektorat Standardisasi Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara;
b. Subdirektorat Sertifikasi Pcsawat Udara;
c. Subdirektorat Liscn si Personcl Perawatan dan
Pengoperasian Pesawat Udara;
d. Subdirektorat Kelaikudaraan;
e. Subdirektorat Operasi Pesawat. Udara; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal418
Subdirektorat Standardisasi Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pcsawai Udara mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan tcknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang slandardisasi kelaikudaraan dan
pengoperasian pcsawat udara.

Pasa1419
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 418, Subdirektorat Standardisasi Kclaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan, amandemen dan harrnonisasi peraturan
kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara,
rancang bangun produksi, komponen, registrasi pesawat
udara, perawatan pesawat udara, sertifikasi lembaga
pendidikan dan pelalihan, lisensi personel perawatan dan
operasi pesawat udara, sistcrn manajemen keselamatan,
pencegahan terhadap kecelakaan, kejadian dan kejadian
serius, serta tindakan koreksi dan penegakan hukum
dibidang kelaikudaraan dan pengo perasran pesawat
udara;
- 220 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


penyusunan, arnandemen dan harrnonisasi peraturan
kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara,
rancang bangun produksi, kornponen, registrasi pesawat
udara, perawatan pesawat udara, sertifikasi lembaga
pendidikan dan pelatihan, lisensi personel perawatan dan
operasi pesawat udara, sistern rnanajemen keselarnatan,
pencegahan terhadap kecelakaan, kejadian dan kejadian
serius, serta tindakan koreksi dan penegakan hukum
dibidang kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat
udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang penyusunan, amandemen dan
harmonisasi peraturan kelaikudaraan dan pengoperasian
pesawat udara, rancang bangun produksi, komponen,
registrasi pesawat udara, perawatan pesawat udara,
sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan, lisensi
personel perawatan dan operasi pesawat udara, sistem
manajemen keselarnatan, pencegahan terhadap
kecelakaan, kejadian dan kejadian serius, serta tindakan
koreksi dan penegakan hukum dibidang kelaikudaraan
dan pengoperasian pesawat udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyusunan, arnandemen dan
harmonisasi peraturan kelaikudaraan dan pengoperasian
pesawat udara, rancang bangun produksi, komponen,
registrasi pesawat udara, perawatan pesawat udara,
sertifikasi lembaga pendidikan dan pelatihan, lisensi
personel perawatan dan operasi pesawat udara, sistem
manajemen keselamatan, pencegahan terhadap
kecelakaan, kejadian dan kejadian serius, serta tindakan
koreksi dan penegakan hukum dibidang kelaikudaraan
dan pengoperasian pesawat udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyusunan, amandemen dan harmonisasi peraturan
kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara,
rancang bangun produksi, komponen, registrasi pesawat
- 221 -

udara, perawalan pesawat udara, sertifikasi lembaga


perididikari dan pclatihan, liserrsi personel perawatan dan
operasi pesawat udara, sistern manajcmen keselamatan,
pencegahan terhadap kecelakaan, kejadian dan kejadian
serrus, serta tindakan koreksi dan penegakan hukum
dibidang kelaikudaraan dan pcngoperasian pesawat
udara.

Pasa1420
Subdirektorat. Standardisasi Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara terdiri dari Kelornpok Jabalan
Furigsiorial.

Pasal421
Subdirektorat ScrLifikasi Pcsawat Udara mernpunyai tugas
mclaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kcbijakan , penyusunan norma, standar, proscdur dan kritcria,
pcmberian bimbingan tcknis dan supervisi, scrta evaluasi dan
pclaporan di bidang rckayasa dan produk acronautika.

Pasal422
Dalarn mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalarn
Pasal 421, Subdircktorat Sertifikasi PcsawaL Udara
mcnyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kebijakan di bidang
rancang bangun, proses produksi, serta sertifikaai
kelaikudaraan dan rcgistrasi pcsawat udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kcbijakan di bidang
rancang bangun, proses produksi, serta scrtifikasi
kelaikudaraan dan rcgistrasi pcsawat udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang rancang bangun, proses produksi,
serta sertifikasi kclaikudaraan dan registrasi pesawat
udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang rancang bangun, proses produksi,
- 222 -

serta sertifikasi kclaikudaraan dan registrasi pesawal


udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
rancang bangun, proses produksi, serta sertifikasi
kelaikudaraan dan rcgistrasi pcsawat udara.

Pasal423
Subdirektorat Sertifikasi Pesawal Udara terdiri dari Kclompok
Jabatan F'ungsional.

Pasa1424
Subdirektoral Liscnsi Pcrsoncl Pcrawatan dan Pengoperasian
Pcsawat Udara mcmpunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pclaksanaan kcbijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur dan kritcr ia, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pclaporan di bidang liscnsi
personel perawatan dan pcngopcrasian pcsawat udara.

Pasal 425
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 424, Subdircktoral Liscnsi Pcrsoncl Perawatan dan
Pcngopcrasian Pesawat Udara mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kcbijakan di bidang lisensi
personel perawatan pcsawat udara dan komponcn
pesawatan udara, liscnsi pcnguji personel perawatan
pesawai udara, validasi lisensi personel perawatan
pesawat udara asing, scrtifikasi lcmbaga pendidikan dan
pelatihan personcl pcrawatan pesawal udara, lisensi
personel pengopcrasian pcsawal udara, penerbang, awak
kabin dan juru mcsin tcrbang, lisensi penguji personel
operasi pesawat udara, validasi lisensi operasi pesawat
udara asing, sert.ifikas: lcrnbaga pendidikan dan
pelatihan pengopcrasian pesawat udara, serta simulator
pesawat udara;
b. penyiapan bah an pclaksanaan kcbijakan di bidang lisensi
personel pcrawalan pcsawat udara dan komponen
pesawatan udara, liscnsi pcnguji personel perawatan
- 223 -

pesawat udara, validasi lisensi personel perawatan


pesawat udara asing, sertifikasi lembaga pendidikan dan
pelatihan personel perawatan pesawat udara, lisensi
personel pengoperasian pesawat udara, penerbang, awak
kabin dan juru mesin tcrbang, lisensi penguji personel
operasi pesawat udara, validasi lisensi operasi pesawat
udara asmg, sertifikasi lcrnbaga pendidikan dan
pelatihan pengoperasian pesawat udara, serta simulator
pesawat udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang lisensi personel perawatan pesawat
udara dan komponen pesawatan udara, liserisi penguji
personel perawatan pcsawat udara, validasi lisensi
personel perawatan pcsawat udara asing, sertifikasi
lembaga pendidikan dan pclatihan personel perawatan
pesawat udara, lisensi pcrsoncl pengoperasian pesawat
udara, penerbang, awak kabin dan juru mesm terbang,
liserisi penguji personcl opcrasi pcsawat udara, validasi
lisensi operasi pesawat udara asing, sertifikasi lembaga
pendidikan dan pelatihan pcngoperasian pesawat udara,
serta simulator pesawat udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang lisensi pcrsonel perawatan pesawat
udara dan komponen pcsawatan udara, lisensi penguji
personel perawatan pesawat udara, validasi lisensi
personel perawatan pcsawat udara asing, sertifikasi
lembaga pendidikan dan pclatihan personel perawatan
pesawat udara, lisensi personel pengoperasian pesawat
udara, penerbang, awak kabin dan juru mesin terbang,
lisen si penguji personel operasi pesawat udara, validasi
lisensi opera si pesawat udara asing, sertifikasi lembaga
pendidikan dan pelatihan pcngoperasian pesawat udara,
serta simulator pesawat udara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang lisensi
personel perawatan pesawat udara dan komponen
pesawatan udara, lisensi pcnguji personel perawatan
pesawat udara, validasi lisensi personel perawatan
- 224 -

pesawat udara asing, scrtifikasi lembaga pendidikan dan


pelatihan personel perawatan pcsawat udara, lisensi
personel pengoperasian pcsawat udara, penerbang, awak
kabin dan juru mesin terbang, lisensi penguji personel
operas} pesawat udara, validasi lisensi operasi pesawal
udara asing, scrtifikasi Icmbaga pendidikan dan
pelatihan pengoperasian pcsawat udara, serta simulator
pesawat udara.

Pasa1426
Subdirektorat Lisensi Personcl Pcrawatan dan Pengoperasian
Pesawat Udara lerdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal427
Subdirektoral Kclaikudaraan mcmpunyai tugas melaksanakan
pcnyiapan pcrumusan dan pclaksanaan kcbijakan,
penyusunan norma, standar, proscdur dan kriteria,
pembcrian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pclaporan di bidang kclaikudaraan.

Pasal 428
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 427, Subdirektorat Kclaikudaraan menyelenggarakan
[ungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
sertifikasi dan pcngawasan organisasi pcrawatan pesawal
udara dan operator pcsawat udara sisi pcrawatan;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
sertifikasi dan pengawasan organisasi pcrawatan pesawat
udara dan operator pcsawal udara sisi perawatan;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang scrtifikasi dan pengawasan
organisasi perawatan pcsawal udara dan operator
pesawat udara sisi pcrawaLan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sertifikasi dan pengawasan organisasi
- 225 -

perawatan pesawat udara dan operator pesawat udara


sisi perawatan; dan
e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
bidang sertifikasi dan pengawasan organisasi perawatan
pesawat udara dan operator pesawat udara sisi
perawatan.

Pasal 429
Subdirektorat Kelaikudaraan tcrdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasa1430
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang operasi pcsawat udara.

Pasal 431
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 430, Subdirektorat Operasi Pesawat Udara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
sertifikasi dan pengawasan operator pesawat udara sisi
pengoperasian pesawat udara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
sertifikasi dan pengawasan operator pesawat udara sisi
pengoperasian pesawat udara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang scrtifikasi dan pengawasan
operator pesawat udara sisi pengoperasian pesawat
udara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sertifikasi dan pengawasan operator
pesawat udara sisi pengopcrasian pesawat udara; dan
- 226-

e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan ill bidang


sertifikasi dan pengawasan operaLor pesawat udara sisi
pengoperasian pesawaL udara.

Pasal 432
Subdirektorat Operasi Pesawal Udara terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

BABVII
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Bagian Kcsatu
Kcdudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal433
(1) Dircktorat Jcnderal PcrkcrcLaapian bcrada di bawah dan
berLanggung jawab kcpada Mcntcri.
(2) Direktorat Jendcral Pcrkcrctaapian dipimpin oleh
Direktur Jenderal.

Pasa1434
Dircktorat Jenderal Pcrkcrctaapian mempunyai tugas
menyelcnggarakan pcrumusan dan pclaksanaan kcbijakan di
bidang pcrkerctaapian.

Pasal435
Dalam melaksanakan Lugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 434, Direktorat Jenderal Perkeretaapian
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penyelengggaraan lalu
lintas, angkutan , sarana, dan prasarana transportasi
kereta api, serta pcningkalan keselamatan transportasi
kereta api;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan lalu
lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi
- 227 -

kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi


kereta api;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, saran a,
dan prasarana transportasi kcreta api, serta peningkatan
keselamatan transportasi kcrcta api;
d. pelaksanaan pembcrian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana,
dan prasarana transportasi kcrcta api, serta peningkatan
keselamatan transportasi kereta api;
e. pelaksanaan evaJuasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana dan
prasarana transportasi kereta apr, serta peningkatan
keselamatan transportasi kereta api;
f. pelaksanaan adrninistrasi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian; dan
g. pelaksanaan furigsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Bagian Kcdua
Susunan Organisasi

Pasa1436
Direktorat Jenderal Perkeretaapian terdiri alas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api;
c. Direktorat Prasarana Perkeretaapian;
d. Direktorat Sarana Perkcretaapian; dan
e. Direktorat Keselamatan Perkeretaapian.

Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal

Pasal437
Sekretariat Direktorat Jenderal mernpunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
pelayanan dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh
- 228 -

satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal


Perkeretaapian.

Pasal438
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 437, Sekretariat DirektoraLJenderal menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan perumusan rencana, program,
penyusunan dan pengembangan sistem informasi,
evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian;
b. penyiapan pengelolaan kcuangan dan barang milik
negara serta pembinaan tata kelola Badan Layanan
Umum di lingkungan Dircktoral Jenderal Perkeretaapian;
c. penyiapan pembentukan peraturan perundang-undangan
dan dokumentasi hukum, advokasi, perjanjian, urusan
hubungan masyarakat dan antar lembaga, dukungan
pelaksanaan keterbukaan inforrnasi publik, kerja sarna
luar negeri di bidang perkerctaapian; dan
d. penyiapan koordinasi dan pclaksanaan pengelolaan
kepegawaian, standar kompctcnsi jabatan dan sumber
daya manusia, organisasi dan lata laksana, reformasi
birokrasi, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara,
pengendalian gratifikasi, kegiatan administrasi
perkantoran, kearsipan dan tata persuratan,
pelaksanaan urusan umum dan keruInahtanggaan,
pelaksanaan penanggulangan darurat akibat bencana,
kesejahteraan pegawai serta pengadaan barang milik
negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Pasal 439
Sekretariat Direktorat Jenderal lerdiri atas:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Hukum;
- 229 -

d. Bagian Kepegawaian dan Umum; dan


e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1440
Bagian Perencanaan mcmpunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi dan pcrumusan rencana, program,
penyusunan dan pcngelolaan teknologi informasi dan
komunikasi, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta koordinasi
penyusunan laporan penyelcnggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pcmerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.

Pasal441
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 440, Bagian Pcrcncanaan mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
kerja jangka panjang dan jangka mcnengah, tinjau ulang
rencana kerja, pcmbcrian bimbingan penyusunan
rencana regional dan lokal di bidang perkerctaapian,
serta pcnyusunan program pinjarnan luar negcri dan
dalam ncgcri;
b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program
pembangunan, rcncana kcrja dan anggaran, dokumen
anggaran, serta pcnyusunan program prioritas tahunan;
dan
c. penyiapan bahan koordinasi, pcnyusunan dan
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, evaluasi
dan pelaporan kincrja, serta koordinasi penyusunan
laporan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.

Pasal442
Bagian Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.
- 230 -

Pasal 443
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pengelolaan keuangan dan barang milik negara, serta
pembinaan tata kelola Badan Layanan Umum di lingkungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Pasa1444
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 443, Bagian Keuangan rncnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan anggaran,
penyusunan rencana dan adrninistrasi pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja serta revisi anggaran
di lingkungan Direktorat Jendcral Perkeretaapian;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan
perbendaharaan anggaran, tata usaha keuangan, dan
pengelolaan barang milik negara, serta pembinaan tata
kelola Badan Layanan Umum di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian; dan
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan verifikasi
anggaran, pembukuan dan pcrhitungan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Pasal445
Bagian Keuangan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1446
Bagian Hukurn mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pembentukan peraturan perundang-undangan, advokasi,
perjanjian, urusan hubungan masyarakat dan antar lernbaga,
dukungan pelaksanaan keterbukaan inforrnasi publik, kerja
sarna luar negeri, serta pendokumcn tasian hukurn di bidang
perkeretaapian.

Pasa1447
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 446, Bagian Hukum menyclenggarakan fungsi:
- 231 -

a. penyiapan bahan pemberitukan peraturan perundang-


undangan di bidang pcrkeretaapian dan dokumentasi
hukum;
b. penyiapan bahan dan penyusunan perjanjian, kerja sarna
dan pelaksanaan advokasi, sosialisasi hukum di bidang
perkeretaapian; dan
c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan hubungan
masyarakat dan antar lembaga, dukungan pelaksanaan
keterbukaan informasi publik, pemantauan dan
inventarisasi pelaksanaan kerja sarna luar negeri di
bidang perkeretaapian, publikasi dan edukasi publik
tentang kebijakan bidang pcrkeretaapian, pengelolaan
berita, serta penyelenggaraan pelayanan informasi dan
dokumentasi.

Pasal448
Bagian Hukum terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal449
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan
pengelolaan kepegawaian, standar kornpetensi jabatan dan
sumber daya manusia, organisasi dan tata laksana, reformasi
birokrasi, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara,
pengendalian gratifikasi, kegiatan administrasi perkantoran,
kearsipan dan tata persuratan, pelaksanaan urusan umum
dan kerumahtanggaan, pelaksanaan pcnanggulangan darurat
akibat bencana, kesejahteraan pegawai serta pengadaan
barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.

Pasa1450
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 449, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan
fungsi:
- 232 -

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana


kebut.uhan, pengembangan, promosi dan mutasi pegawai,
kepangkatan pegawai, standar kompetensi jabatan,
orgaru sasi dan tata laksana, reformasi birokrasi,
pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara dan Aparatur Sipil Negara, pengendalian
gratifikasi, serta penyiapan bahan administrasi jabatan
fungsional di bidang perkcrctaapian;
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusan
tata usaha kepegawaian, sural menyurat, kearsipan,
ekspedisi, penggandaan dan kcprotokolan; dan
c. penyiapan bahan pcngelolaan urusan umum dan rumah
tangga, pelaksanaan penanggulangan darurat akibat
bencana, kesejahteraan pegawai scrta pengadaan barang
milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian .

Pasal451
Bagian Kepegawaian dan Urn urn terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kecrnpat
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

Pasa1452
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api.

Pasa1 453
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 452, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penataan dan
pengernbangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta
- 233 -

api, serta kerja sarna dan pengcrnbangan usaha di bidang


perkeretaapian;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan
dan pengernbangan jaringan, lalu lintas dan angkutan
kereta api, serta kcrja sarna dan pengembangan usaha di
bidang perkeretaapian;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penataan dan pengembangan jaringan,
lalu lintas dan angkutan kerela api, serta kerja sarna dan
pengembangan usaha di bidang perkeretaapian;
d. penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
supervlsl di bidang penataan dan pengernbangan
jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja
sarna dan pengernbangan usaha di bidang
perkeretaapian ;
e. penyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang penataan
dan pengernbangan jaringan, lalu lintas dan angkutan
kereta api, serta kerja sarna dan pengembangan usaha di
bidang perkeretaapian; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi inforrnasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal454
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api terdiri atas:
a. Subdirektorat Penataan dan Pengcrnbangan Jaringan;
b. Subdirektorat Lalu Lintas;
c. Subdirektorat Angkutan;
d. Subdirektorat Kerja Sarna dan Pengembangan Usaha;
dan
e. KelornpokJabatan Fungsional.

Pasal455
Subdirektorat Penataan dan Pengembangan Jaringan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pcrnberian bimbingan teknis dan
- 234-

supcrvisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan


jalur kereta api baik perkeretaapian umum maupun
perkcretaapian khusus.

Pasal456
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 455, Subdircktorat PenaLaan dan Pengembangan
Jaringan menyelenggarakan Iungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
jaringan jalur kcrela api baik perkcretaapian umum
maupun perkcrctaapian khusus;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
jaringan jalur kcreta api baik perkcretaapian umum
maupun perkereLaapian khusus;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kritcria di bidang jaringan jalur kcrcta api baik
perkeretaapian umum maupun pcrkcrctaapian khusus;
d. pcnyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang jaringan jalur kereta api baik
pcrkercLaapian umum maupun pcrkcrctaapian khusus;
dan
e. pcnyiapan bahan cvaluasi dan pclaporan di bidang
jaringan jalur kercta api baik perkeretaapian umum
maupun perkerclaapian khusus.

Pasal457
Subdirektoral Pcnata.an dan Pengembangan Jaringan tcrdiri
dari Kclompok JabaLan Fungsional.

Pasal458
Subdirektorat Lalu LinLas mempunyai rugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan ,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pernberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang lalu lintas baik lalu lintas perkeretaapian
umum maupun pcrkcretaapian khusus.
- 235 -

Pasal 459
Dalam melaksanakan rugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 458, Subdirektorat Lalu Lintas menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang lalu
Lintas baik Lalu lintas pcrkcrctaapian umum maupun
perkeretaapian khusus;
b. penyiapan bahan peLaksanaan kcbijakan di bidang lalu
lintas baik lalu lintas pcrkcretaapian umum maupun
perkeretaapian khusus;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang lalu lintas baik lalu lintas
perkeretaapian umum maupun pcrkeretaapian khusus;
d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang lalu lintas baik lalu lintas
pcrkerctaapian umum maupun perkeretaapian khusus;
dan
c. penyiapan bahan cvaluasi dan pclaporan di bidang lalu
lintas baik lalu lintas pcrkcrctaa pian umum maupun
perkerctaapian khusus.

Pasal460
Subdirektoral Lalu Lintas lcrdiri dari Kclompok Jabatan
Fungsional.

Pasal461
Subdirektorat Angkulan mcmpunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kcbijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriter ia,
pemberian bimbingan tcknis dan supcrvisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang angkutan kcrcta api baik angkutan orang
rnaupun angkutan barang.

Pasal462
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 461, Strbdirektora t Angkutan mcnyelcnggarakan fungsi:
- 236 -

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


angkutan kereta api baik angkutan orang maupun
angku tan barang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
angkutan kereta api baik angkutan orang maupun
angkutan barang;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang angku tan kereta api baik angkutan
orang maupun angkutan barang;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang angkutan kereta api baik angkutan
orang maupun angku tan barang; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan kereta api baik angkutan orang maupun
angkutan barang.

Pasal463
Subdirektorat Angkutan tcrdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasa1464
Subdirektorat Kerja Sarna dan Pengembangan Usaha
rnernpunyai tugas rnelaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
s upervisr, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kerja sarna
dan pengembangan di bidang perkeretaapian baik
perkeretaapian urnum maupun perkeretaapian khusus.

Pasa1465
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalarn
Pasal 464, SubdirektoraL Kerja Sarna dan Pengernbangan
Usaha rnenyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kerja
sarna dan pengembangan usaha di bidang
perkeretaapian;
- 237 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang kerja


sarna dan pengembangan usaha di bidang
perkeretaapian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kcrja sarna dan pengembangan
usaha di bidang perkeretaapian;
d. penyiapan bahan pelaksanaan birnbingan teknis dan
supervisi di bidang kerja sarna dan pengembangan usaha
di bidang perkeretaapian; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang kerja
sarna dan pengembangan usaha di bidang
perkeretaapian.

Pasal466
Subdirektorat Kerja Sarna dan Pcngernbangan Usaha terdiri
dari KelompokJabatan Fungsional.

Bagian Kclirna
Direktorat Prasarana Perkeretaapian

Pasa1467
Direktorat Pra.sararia Perkcretaapian mernpunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian birnbingan leknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang prasarana perkerelaapian.

Pasal468
Dalam rnelaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalarn
Pasal 467, Direktorat Prasarana Perkeretaapian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang prasarana
perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan
kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api,
perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan
prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa
konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian;
- 238 -

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana


perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan
kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api,
perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan
prasarana perkcretaapian, serta pelaksana jasa

konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian;


c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri
atas jalur dan bangunan kcreta api, stasiun kereta api,
fasilitas operasi kercta api, perpotongan dan
persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana
perkeretaapian, serla pelaksana jasa konsultansi dan
konstruksi prasarana perkcrctaapian;
d. penyiapan pelaksanaan pembcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri
atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api,
fasilitas operas: kereta api, perpotongan dan
persmggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana
perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan
konstruksi prasarana perkerelaapian;
e. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana
perkeretaapian yang Lerdiri alas jalur dan bangunan
kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api,
perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan
prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa
konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian;
dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasal469
Direktorat Prasarana Perkerctaapian terdiri atas:
a. Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I;
b. Subdirektorat JaJur dan Bangunan Kereta Api Wilayah II;
c. Subdirektorat Fasilitas Operasi Kercta Api;
d. Subdirektorat Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api;
- 239 -

e. Subirektorat Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api; dan


f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal470
Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah r
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pembcrian bimbingan teknis dan
s'upervisr, serta evaluasi dan pelaporan di bidang jalur dan
bangunan kereta api serta stasiun kcreta api wilayah I.

Pasal471
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 470, Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api
Wilayah I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyelenggaraan adminislrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pernbangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanfaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kcreta api di wilayah I yang
meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyelenggaraan administrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanfaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kereta api di wilayah I yang
meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang penyelenggaraan administrasi material
dan pergudangan, perneriksaan, pembangunan,
pengoperasian, perawatan, ijin pemanfaatan, serta jasa
konsultansi dan konstruksi jalur, bangunan dan stasiun
kereta api di wilayah 1 yang meliputi Pulau Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;
- 240 -

d. penyiapan bah an pelaksanaan bimbingan teknis dan


supervisi di bidang penyelenggaraan administrasi
material dan pergudangan, pcmeriksaan, pembangunan,
pengoperasian, perawatan, ijin pemanfaatan, serta jasa
konsultansi dan konstruksi jalur, bangunan dan stasiun
kereta api di wilayah I yang rneliputi Pulau Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua; dan
e. penyiapan bah an evaluasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan administrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanfaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kcreta api di wilayah J yang
meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua.

Pasal472
Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I
terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasa1473
Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah II
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang jalur dan
bangunan kereta api serta stasiun kereta api wilayah II.

Pasal474
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 473, Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api
Wilayah II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyelenggaraan adrninistrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanIaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kcreta api di wilayah II yang
meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan;
- 241 -

b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang


penyelenggaraan adrninistrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanfaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kereta api di wilayah II yang
meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang penyelenggaraan adrninistrasi material
dan pergudangan, pemeriksaan, pembangunan,
pengoperasian, perawatan, ijin pemanfaatan, serta jasa
konsultansi dan konstruksi jalur, bangunan dan stasiun
kereta api di wilayah II yang meliputi Pulau Sumatera
dan Kaliman tan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyelenggaraan administrasi
material dan pergudangan, pemeriksaan, pembangunan,
pengoperasian, perawatan, ijin pemanfaatan, serta jasa
konsultansi dan konstruksi jalur, bangunan dan stasiun
kereta api di wilayah II yang meliputi Pulau Sumatera
dan Kaliman tan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
penyelenggaraan administrasi material dan pergudangan,
pemeriksaan, pembangunan, pengoperasian, perawatan,
ijin pemanfaatan, serta jasa konsultansi dan konstruksi
jalur, bangunan dan stasiun kereta api di wilayah II yang
meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Pasal 475
Subdirektorat Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah II
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal476
Subdirektorat Fasilitas Operasi Kereta Api mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang fasilitas operasi kereta api.
- 242 -

Pasal477
Dalam melaksanakan tugas se bagaimana dimaksud dalam
Pasal 476, Subdirektorat Fasilitas Operasi Kereta Api
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pelaksanaan pemeriksaan, penyelenggaraan
pembangunan, pengoperasian, perawatan, serta
pelaksanaan jasa konsultansi dan konstruksi fasilitas
operasr kereta api yang meliputi persinyalan,
telekomunikasi, pelistrikan dan bangunan pendukung
fasilitas operasi kereta api;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pelaksanaan pemeriksaan, penyelenggaraan
pem bangunan, pengoperasian, perawatan, serta
pelaksanaan jasa konsultansi dan konstruksi fasilitas
operas] kereta api yang meliputi persinyalan,
telekomunikasi, pelistrikan dan bangunan pendukung
fasilitas operasi kereta api;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang pelaksanaan perneriksaan,
penyelenggaraan pemban gu nan , pengoperasian ,
perawatan, serta pelaksanaan jasa konsultansi dan
konstruksi fasilitas operasi kereta api yang meliputi
persinyaian, telekornunikasi, pelistrikan dan bangunan
pendukung fasilitas operasi kereta api;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pelaksanaan pemeriksaan,
penyelenggaraan pembangunan, pengo perasian,
perawatan, serta pelaksanaan jasa konsultansi dan
konstruksi fasilitas operas] kereta api yang meliputi
persinyalan, telekomunikasi, pelistrikan dan bangunan
pendukung fasilitas operasi kereta api; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan perneriksaan, penyelenggaraan
pembangunan , pengo perasian, perawatan, serta
pelaksanaan jasa konsultansi dan konstruksi fasilitas
operas] kereta api yang meliputi persinyalan,
- 243 -

telekomunikasi, pelistrikan dan bangunan pendukung


fasilitas operasi kereta api.

Pasa1478
Subdirektorat Fasilitas Operasi Kereta Api terdiri dari
Kelompok J abatan Fungsional.

Pasal 479
Subdirektorat Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan
jalur dan bangunan kereta api serta stasiun kereta api.

Pasal480
Dalam melaksanakan tugas se bagaimana dimaksud dalam
Pasal 479, Subdirektorat Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta
Api menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
kelaikan jalur dan ban gun an kereta api, stasiun kereta
apr, pengesahan hasil uji, serta pengolahan dan
penyajian data di bidang kelaikan jalur dan bangunan
kereta api;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelaikan jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta
apr, pengesahan hasil UJI, serta pengolahan dan
penyajian data di bidang kelaikan jalur dan bangunan
kereta api;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kelaikan jalur dan bangunan
kereta api, stasiun kereta api, pengesahan hasil uji, serta
pengolahan dan penyajian data di bidang kelaikan jalur
dan bangunan kereta api;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kelaikan jalur dan bangunan kereta
api, stasiun kereta api, pengesahan hasil uji, serta
- 244 -

pengolahan dan penyajian data di bidang kelaikan jalur


dan bangunan kereta api; dan
e. penyiapan bah an evaluasi dan pelaporan di bidang
kelaikan jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta
api, pengesahan hasil uji, scrta pengolahan dan
penyajian data di bidang kclaikan jalur dan bangunan
kereta api.

Pasal481
Subdirektorat Kelaikan JaJur dan Bangunan Kereta Api terdiri
dari Kelompok Jabalan Pungsional.

Pasal 482
Subdircktorat Kelaikan Faailitas Opcrasi Kereta Api
mempunyai tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur dan kritcria, pembcrian bimbingan tcknis dan
supcrvisi, scrta evaluasi dan pclaporan di bidang kelaikan
Iasilitas opcrasi kereta api.

Pasal483
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 482, Subdircktoral Kclaikan Fasilitas Operasi Kereta Api
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcrumusan kcbijakan di bidang
kelaikan fasilitas opcrasi kcrcta api, pengesahan hasil uji,
serta pengolahan dan pcnyajian data di bidang kelaikan
fasilitas operasi kcrcta api;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kcbijakan di bidang
kelaikan fasilitas opcrasi kcreta api, pengesahan hasil uji,
serta pengolahan dan pcnyajian data di bidang kelaikan
fasilitas operasi kereta api;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang kclaikan fasilitas operasi kereta
api, pengesahan hasil UJl, serta pengolahan dan
penyajian data di bidang kelaikan fasilitas operasi kereta
api;
- 245 -

d. penyiapan bahan pclaksanaan bimbingan teknis dan


supervisi di bidang kclaikan fasilitas operasi kereta api,
pengesahan hasil uji, serta pengolahan dan penyajian
data eli bidang kelaikan fasilitas operasi kereta api; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
kelaikan fasilitas operasi kereta api, pengesahan hasil uji,
serta pengolahan dan penyajian data di bidang kelaikan
fasilitas operasi kereta api.

PasaJ 484
Subdirektorat Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api terdiri dari
Kelompok Jabatan F'ungsional.

Sagian Kccnam
Direktorat Sarana Pcrkeretaapian

Pasal 485
Direktorat Sarana Perkeretaapian mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang sarana perkcretaapian.

Pasal486
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 485, Direktorat Sarana Perkeretaapian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana
perkeretaapian yang mencakup pengembangan,
pengadaan, pengawasan, kclaikan dan sertifikasi saran a,
pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara,
pernberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian,
serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana
perkeretaapian;
b. penyiapan pelaksanaan kcbijakan di bidang sarana
perkeretaapian yang mcncakup pengembangan,
pengadaan, pengawasan, kclaikan dan sertifikasi sarana,
- 246-

pengelolaan saran a perkeretaapian milik negara,


pemberian tanda kelaikan sarana, Iasilitas pengujian,
serta pemeriksaan dan pcngawasan perawatan sarana
perkeretaapian;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang sarana pcrkeretaapian yang mencakup
pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan
sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian
milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas
pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan
perawatan sarana perkeretaapian;
d. pcnyiapan pelaksanaan pembcrian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sarana perkeretaapian yang
mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan,
kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana
pcrkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan
sarana, fasilitas pengujian , serta pemeriksaan dan
pengawasan perawatan sarana perkeretaapian;
e. penyiapan evaluasi dan pclaporan di bidang sarana
perkcretaapian yang mencakup pengembangan,
pengadaan, pengawasan, kclaikan dan sertifikasi sarana,
pcngelolaan sarana perkcrctaapian milik negara,
pernberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian,
serta pemeriksaan dan perigawasan perawatan sarana
perkeretaapian; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi inforrnasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

Pasa1487
Direktorat Sarana Perkeretaapian tcrdiri atas:
a. Subdirektorat Pengembangan dan Pengawasan Sarana;
b. Subdirektoral Pengelolaan Sarana Milik Negara;
c. Subdirektorat Kelaikan Saran a Wilayah I;
d. Subdirektorat Kelaikan Saran a Wilayah II; dan
e. Kelompok .Jabatan Fungsional.
- 247 -

Pasal488
Subdirektorat Pengembangan dan Pengawasan Sarana
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan , penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan dan pcngawasan sarana perkeretaapian.

Pasal 489
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 488, Subdirektorat Pcngcmbangan dan Pengawasan
Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
persyaratan spesifikasi tcknis, rancang bangun dan
rekayasa sarana pcrkcrctaapian scrta pengawasan
sarana perkcrctaapian;
b. penyiapan bahan pclaksanaan kebijakan di bidang
persyaratan spesifikasi tcknis, rancang bangun dan
rckayasa sarana pcrkcrctaapian scrta pcngawasan
sarana perkcrelaapian;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang pcrsyaratan spesifikasi teknis,
rancang bangun dan rckayasa saran a perkeretaapian
serta pengawasan saran a perkeretaapian;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pcrsyaratan spesifikasi teknis,
rancang bangun dan rckayasa sarana perkerctaapian
ser ta pcngawasan sarana pcrkcretaapian; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
persyaratan spesifikasi teknis, rancang bangun dan
rekayasa sarana perkcrctaapian serta pengawasan
sarana perkeretaapian.

Pasa! 490
Subdirektorat Pengembangan dan Pengawasan Sarana terdiri
dari Kelompok .Jabaian Fungsional.
- 248 -

Pasa1491
Subdirektorat Pengclolaan Sarana Milik Negara mempunyai
tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan tckriis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengelolaan sarana pcrkeretaapian milik
negara.

Pasa1492
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam
Pasal 491, Subdirektorat Pengelolaan Sarana Milik Negera
menyelenggarakan fu ngsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang pengelolaan sarana perkeretaapian
milik negara;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pengelolaan sarana perkeretaapian
milik negara; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara.

Pasal493
Subdirektorat Pengelolaan Sarana Milik Negara terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 494
Subdirektorat Kelaikan Sarana Wilayah mempunyai tugas
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan dan
sertifikasi sarana pcrkcretaapian wilayah r.
- 249 -

Pasal495
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 494, Subdirektorat Kelaikan Sarana Wilayah
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana perkcrctaapian wilayah I
yang meliputi PuJau Jawa, Bali, Nusa Tcnggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana pcrkeretaapian wilayah J
yang meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kelaikan dan sertifikasi sarana
perkeretaapian wiJayah I yang meliputi Pulau Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kelaikan dan sertifikasi sarana
perkeretaapian wilayah J yang meliputi Pulau Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana perkeretaapian wilayah I
yang meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku dan Papua.

Pasa1496
Subdirektorat Kelaikan Sarana Wilayah I terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 497
Subdirektorat Kelaikan Sarana Wilayah II mempunyai tugas
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan dan
sertifikasi sarana perkerctaapian wilayah H.
- 250 -

Pasal498
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 497, Subdircktorat Kelaikan Sarana Wilayah II
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana perkeretaapian wilayah II
yang meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana perkeretaapian wilayah Il
yang meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan;
c. penyiapan bah an penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang kelaikan dan sertifikasi saran a
perkeretaapian wilayah II yang meliputi Pulau Sumatera
dan Kalimantan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang kelaikan dan sertifikasi sarana
perkeretaapian wilayah II yang meliputi Pulau Sumatera
dan Kalimantan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pclaporan di bidang
kelaikan dan sertifikasi sarana perkeretaapian wilayah II
yang meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Pasa1499
Subdirektorat Kelaikan Sarana Wilayah Il terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Ketujuh
Direktorat Keselamatan Perkeretaapian

Pasal 500
Direktorat Keselamatan Perkeretaapian mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang keselamatan perkerctaapian.
- 251 -

Pasal501
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 500, Direktorat Kcselamatan Perkeretaapian
rnenyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang rekayasa dan
peningkatan keselamatan pcrkcretaapian, audit dan
inspeksi keselamatan, pcmcriksaan dan analisis
kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan
akreditasi kelembagaan, scrta pencegahan pelanggaran
dan penegakan hukum;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rekayasa dan
peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan
inspeksi keselarnatan, pcmcriksaan dan analisis
kecelakaan, sertifikasi sumbcr daya manusia dan
akreditasi kelembagaan, scrta pcncegahan pelanggaran
dan penegakan hukum;
c. penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan
kriteria di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan
perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan,
pemeriksaan dan analisis kecclakaan, sertifikasi sumber
daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta
pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang rekayasa dan pcningkatan keselamatan
perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan,
pemeriksaan dan analisis kccelakaan, sertifikasi sumber
daya marrusia dan akrcditasi kelembagaan, serta
pencegahan pelanggaran dan pencgakan hukum;
e. penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan
peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan
inspeksi keselamatan, pcmeriksaan dan analisis
kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan
akreditasi kelembagaan, serta pencegahan peJanggaran
dan penegakan hukum; dan
f. penyiapan pelaksanaan urusan lata usaha, keuangan,
kepegawaian, pengelolaan teknologi inforrnasi dan
komunikasi, dan rumah tangga Direktoral.
- 252 -

Pasal 502
Direktorat Keselamatan Perkerctaapian terdiri atas:
a. Subdirektorat Rekayasa dan Pcningkatan Keselamatan;
b. Subdirektorat Audit dan Inspeksi Keselamatan;
c. Subdirektorat Pemeriksaan dan Analisis Kecelakaan;
d. Subdirektorat Sertifikasi Sumber Oaya Manusia dan
Akredi tasi Kelem bagaan;
a. Subdirektorat Pencegahan dan Penegakan Hukum; dan
b. Kelompok Jabatan F'ungsional.

Pasal 503
Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan
mempunyai tugas melaksanakan pcnyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pcnyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pembcrian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa
dan peningkatan keselamatan perkeretaapian.

Pasa1504
Dalam melaksanakan tugas se bagairnaria dimaksud dalam
Pasal 503, Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan
Keselamatan mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian;
b. penYlapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
rekayasa dan peningkatan kcsclamatan perkeretaapian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang rekayasa dan peningkatan
keselamatan perkeretaapian;
d. periyiapan bah an pelaksanaan bimbingan teknis dan
s'upervisi di bidang rekayasa dan peningkatan
keselamatan perkeretaapian; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
rekayasa dan peningkatan kcselamatan perkeretaapian.
- 253 -

Pasal 505
Subdirektorat Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsicnal.

Pasal 506
Subdirektorat Audit dan Inspcksi Keselamatan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang audit dan inspeksi keselarnatan
perkeretaa pian.

Pasal 507
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 506, Subdirektorat Audit dan Inspeksi Keselamatan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang audit
dan inspeksi keselamatan tcrhadap lalu lintas dan
angkutan, sarana dan prasarana, serta pemantauan
tindak lanjut akibat kecelakaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kcbijakan di bidang audit
dan inspeksi keselamatan terhadap lalu lintas dan
angkutan, saran a dan prasarana, serta pemantauan
tindak lanjut akibat kecelakaan;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang audit dan inspeksi keselamatan
terhadap lalu lintas dan angkutan, sarana dan
prasarana, serta pemantauan tindak lanjut akibat
kecelakaan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang audit dan inspeksi keselarnatan
terhadap lalu lintas dan angkutan, sarana dan
prasarana, serta pemantauan tindak lanjut akibat
kecelakaan; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang audit
dan inspeksi keselamatan terhadap lalu lintas dan
- 254 -

angkutan, sarana dan prasarana, serta pemantauan


tindak lanjut akibat kecelakaan.

Pasal 508
Subdirektorat Audit dan lnspeksi Keselamatan terdiri dari
KelompokJabatan Fungsional.

Pasal 509
Subdirektorat Pemeriksaan dan Analisis Kecelakaan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pemeriksaan
dan ketanggapdaruratan kecelakaan serta anal isis dan
evaluasi kecelakaan perkeretaapian terhadap lalu lintas dan
angkutan, prasarana dan sarana perkeretaapian.

Pasa1510
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 509, Subdirektorat Pemeriksaan dan Analisis
Kecelakaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pemeriksaan dan ketanggapdaruratan kecelakaan serta
analisis dan evaluasi kecclakaan terhadap lalu lintas dan
angkutan, prasarana dan sarana perkeretaapian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan ill bidang
pemeriksaan dan ketanggapdaruratan kecelakaan serta
analisis dan evaluasi kecelakaan terhadap lalu lintas dan
an gkutan , prasarana dan sarana perkeretaapian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang pemeriksaan dan
ketanggapdaruratan kecelakaan serta anal isis dan
evaluasi kecelakaan terhadap lalu lintas dan angkutan,
prasarana dan sarana perkeretaapian;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pemeriksaan dan ketanggapdaruratan
kecelakaan serta analisis dan evaluasi kecelakaan
- 255 -

terhadap laJu lintas dan angkutan, prasarana dan sarana


perkeretaapian; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemeriksaan dan ketanggapdaruratan kecelakaan serta
analisis dan evaJuasi kecelakaan terhadap lalu lintas dan
angkutan, prasarana dan sarana perkeretaapian.

PasaJ 511
Subdirektorat Pemeriksaan dan Analisis Kecelakaan terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal512
Subdirektorat Sertifikasi Sumber Daya Manusia dan
Akreditasi Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan peJaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
pcmberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang sertifikasi sumber daya manusia dan
akreditasi kelembagaan.

Pasal 513
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 512, Subdirektorat Sertifikasi Sumber Daya Manusia
dan Akreditasi Kelernbagaan menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
sertifikasi sumber daya manusia dan kelembagaan,
penetapan ser tifikat keahlian dan kecakapan tenaga
perawatan, pemeriksa, pcnguji, inspektur, auditor dan
teriaga pengoperasian prasarana dan sarana kereta api,
penyiapan materi pcningkatan jumlah, kualitas dan
kornpetensi teriaga tcknis, pclaksanaan akreditasi
kelembagaan tcrhadap badan hukum atau lembaga yang
melakukan perigujian, pcmcriksaan dan perawatan
prasarana dan sarana, serlifikasi surnber daya manusia
perkeretaapian, monitoring pcnyelenggaraan lembaga
diklat perkeretaapian yang lerakreditasi, penyiapan
materi peningkatan kompctcnsi sumber daya manusia
- 256-

perkeretaapian, pengelolaan data dan inforrnasi di bidang


akreditasi, sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian, scrta program dan dokumentasi
di bidang sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
sertifikasi sumber daya manusia dan kelernbagaan,
penetapan sertifikat keahlian dan kecakapan tenaga
perawatan, perneriksa, pcnguji, inspektur, auditor dan
tenaga pengoperasian prasarana dan sarana kereta api,
penyiapan materi peningkatan jumlah, kuaJitas dan
kompetensi tenaga teknis, pelaksanaan akreditasi
kelembagaan terhadap badan hukum atau lembaga yang
melakukan pengujian, pcmcriksaan dan perawatan
prasarana dan sarana, sertifikasi sumber daya manusia
perkeretaapian, monitoring penyelenggaraan lembaga
diklat perkeretaapian yang terakreditasi, penyiapan
materi peningkatan kompclcnsi sumber daya manusia
perkeretaapian, pengelolaan data dan informasi di bidang
akreditasi, sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian, serta program dan dokumentasi
di bidang sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang sertifikasi sumber daya manusia
dan kclembagaan, penctapan sertifikat keahlian dan
kecakapan tenaga perawatan, pemeriksa, penguji,
inspektur, auditor dan tenaga pengoperasian prasarana
dan sarana kereta api, pcnyiapan materi peningkatan
jumlah, kualitas dan kompetensi tenaga teknis,
pelaksanaan akreditasi kelembagaan terhadap bad an
hukum atau lembaga yang melakukan pengujian,
pemeri ksaan dan perawatan prasarana dan sarana,
sertifikasi sumber daya manusia perkeretaapian,
monitoring penyelenggaraan lembaga diklat
perkeretaapian yang terakreditasi, penyiapan materi
peningkatan kompetensi sumber daya rnanusra
- 257 -

perkeretaapian, pengelolaan data dan informasi di bidang


akreditasi, sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian, serta program dan dokumentasi
di bidang sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sertifikasi sumber daya manusia dan
kelernbagaan, pcnetapan sertifikat keahlian dan
kecakapan tenaga perawatan, perneriksa , penguJl,
inspektur, auditor dan tenaga pengcperasian prasarana
dan sarana kereta api, pcnyiapan materi peningkatan
jurnlah , kualitas dan kornpeterisi tenaga teknis,
pelaksanaan akreditasi kclcmbagaan terhadap badan
hukurn atau lembaga yang melakukan penguj Ian ,
pemeriksaan dan perawatan prasarana dan sarana,
sertifikasi sumber daya manusia perkeretaapian,
monitoring penyelenggaraan lembaga diklat
perkeretaapian yang terakreditasi, penyiapan materi
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
perkeretaapian, pengelolaan data dan informasi di bidang
akreditasi, sertifikasi dan pcmbinaan sumber daya
manusia perkeretaapian, scrta program dan dokumentasi
di bidang sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang
sertifikasi sumber daya manusia dan kelembagaan,
penetapan sertifikat keahlian dan kecakapan tenaga
perawatan, pemeriksa, penguji, inspektur, auditor dan
tenaga pengoperasian prasarana dan sarana kerela api,
penyiapan materi peningkatan jurnlah, ku ali tas dan
kompetensi tenaga teknis, pelaksanaan akreditasi
kelembagaan terhadap badan hukum atau lembaga yang
melakukan pengujian, pemeriksaan dan perawatan
prasarana dan sarana, sert.ifikasi sum ber daya manusia
perkeretaapian, monitoring penyelenggaraan lembaga
diklat perkeretaapian yang tcrakreditasi, penyiapan
materi peningkatan kompetensi sumber daya manusia
- 258 -

perkeretaapian, pengelolaan data dan informasi di bidang


akreditasi, sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian, serta program dan dokumentasi
di bidang sertifikasi dan pembinaan sumber daya
manusia perkeretaapian.

Pasal 514
Subdirektorat Sertifikasi Sumber Daya Manusia dan
Akreditasi Kelembagaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 515
Subdirektorat Pencegahan dan Penegakan Hukum
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan
pelanggaran dan penegakan hukum.

Pasa1516
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 515, Subdirektorat Pencegahan dan Penegakan Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pelaksanaan pencegahan pelanggaran dan penegakan
hukum, sosialisasi regulasi pelanggaran hukum,
bimbingan teknis, koordinasi antar lembaga di bidang
penyidikan, pembinaan penyidik pegawai negeri sipil,
pengelolaan data dan informasi, serta penyiapan program
dan dokumentasi di bidang pencegahan dan penegakan
hukum perkeretaapian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
pelaksanaan pencegahan pelanggaran dan penegakan
hukum, sosialisasi regulasi pelanggaran hukum,
bimbingan teknis, koordinasi antar lembaga di bidarig
penyidikan, pembinaan penyidik pegawai riegeri sipil,
pengelolaan data dan informasi, serta penyiapan program
- 259 -

dan dokumentasi di bidang pencegahan dan penegakan


hukum perkeretaapian;
c. penyiapan bahan pcnyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria di bidang pelaksanaan pencegahan
pelanggaran dan pcnegakan hukum, sosialisasi regulasi
peJanggaran hukum, bimbingan teknis, koordinasi antar
lembaga di bidang penyidikan, pembinaan penyidik
pegawai negeri sipil, pengclolaan data dan informasi,
serta penyiapan program dan dokumentasi di bidang
pencegahan dan penegakan hukum perkeretaapian;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pelaksanaan pencegahan pelanggaran
dan penegakan hukum, sosialisasi regulasi pelanggaran
hukurn, bimbingan teknis, koordinasi antar lembaga di
bidang penyidikan, pembinaan penyidik pegawai negeri
sipil, pengelolaan data dan informasi, serta penyiapan
program dan dokumentasi di bidang pencegahan dan
penegakan hukum perkeretaapian; dan
e. penyiapan bahan cvaluasi dan pelaporan di bidang
pelaksanaan pencegahan pelanggaran dan penegakan
hukum, sosialisasi regulasi pelanggaran hukum,
bimbingan teknis, koordinasi antar Jembaga di bidang
penyidikan, pembinaan penyidik pegawai negeri sipil,
pengelolaan data dan informasi, serta penyiapan program
dan dokumentasi di bidang pencegahan dan penegakan
hukum perkeretaapian.

Pasa1517
Subdirektorat Pencegahan dan Penegakan Hukum terdiri dari
KelompokJabatan Fungsional.
- 260-

BAB VIII
BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI
JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal518
(1) Badan Pengeloia Transportasi Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi yang selanjutnya dalam peraturan
Menteri ini disebut BPTJ merupakan unit organisasi
khusus yang bcrada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Perhubungan.
(2) BPTJ dipimpin oleh Kepala.

Pasal519
BPTJ mempuriyai tugas mengembangkan, mengelola dan
meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan
menerapkan tata kelola organisasi yang baik.

Pasal 520
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 519, BPTJ menyelenggarakan Iungsi:
a. koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana umum
dan rencana program kegiatan Kemenlerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah dalam rangka pengembangan
dan peningkatan pclayanan transportasi yang terintegrasi
di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok, Tangerang, dan Bekasi
berdasarkan Rencana Induk Transportasi Perkotaan
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
b. koordinasi dan sinkronisasi perencanaan kebutuhan
anggaran dalam rangka pelaksanaan rencana umum dan
rencana program kegiatan dalam rangka pengembangan
dan peningkalan pelayanan transportasi yang terintegrasi
di wilayah .Jakart.a, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
- 261 -

c. fasilitasi teknis, pembiayaan, darr/ atau mariajemen


dalam rangka peningkatan pcnyediaan pelayanan
angkutan umum perkotaan di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi;
d. fasilitasi teknis, pembiayaan, dany atau mariajemen
dalam rangka pengembangan serta peningkatan sarana
dan prasarana penunjang penyediaan pelayanan
angkutan umum perkotaan di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi;
e. fasilitasi teknis, pembiayaan, dan atau manajemen dalam
rangka pelaksanaan rnanajemen perrnintaan lalu lintas di
wilayah Jakarta, Bogor, Dcpok, Tangerang, dan Bekasi;
f. penyusunan rencana pelaksanaan, perencanaan
kebutuhan anggaran, dan pelaksanaan program kegiatan
transportasi dalam Rencana lnduk Transportasi Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang tidak
termasuk dalam rencana umum dan rencana program
kegiatan transportasi dari Kernen terian I Lembaga dan
Pemerintah Daerah;
g. penyiapan bahan usulan regulasi dan kebijakan dalam
kaitannya dengan penyelcnggaraan transportasi yang
terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi;
h. pernberian rekomendasi pcnataan ruang yang
berorientasi angkutan umum massal;
i. pernberian perizinan angkutan umum yang melampaui
batas provinsi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi, dan pcmbcrian rekomendasi
untuk angkutan terusan (feeder service);
J. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan rencana umum dan program pengembangan
dan pelayanan transportasi yang terintegrasi di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
k. melakukan koreksi dan pcmberian sanksi terhadap
pelanggaran Rencana Induk Trarisportasi Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bckasi yang dilakukan oleh
instansi, operator, dan pihak lainnya; dan
- 262 -

1. pelaksanaan kegiatan lain yang ditetapkan oleh Menteri


Perhu bungan.

Bagian Kcdua
Susunan Organisasi

Pasa! 52]
BPTJ terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Direktorat Prasarana;
c. Direktorat Lalu Lintas; dan
d. Direktorat Angkutan.

Bagian Ketiga
Sekrelariat

Pasa! 522
Sekretariat mernpunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
sinkronisasi peJaksanaan tugas dan pemberian pelayanan,
dukungan teknis dan adrninistrasi kepada seluruh satuan
organisasi dalam lingkungan BPTJ.

Pasa! 523
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 522, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan
rencana dan program, pclaksanaan anggaran,
pengelolaan Bararig Milik Negara, serta evaluasi dan
pelaporan.
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan
rancangan dan penelaahan peraturan perundang
undangan, pelaksanaan dokumentasi dan sosialisasi
peraturan, penyusunan perjanjian dan kerjasama antar
lembaga, serta pemberian pertimbangan dan advokasi
hukum;
c. penyiapan pelaksanaan manajemen kepegawaian,
penyusunan organisasi dan tata laksana, reformasi
- 263 -

birokrasi, administrasi perkantoran, kearsipan serta


urusan kerumahtanggaan, kcprotokolan, dan urnum; dan
d. pcnyiapan pelaksanaan urusan hubungan masyarakal,
komunikasi dan informasi publik, edukasi, publikasi dan
dokumentasi scrta pelayanan informasi dan
dokumentasi.

Pasal 524
Sekretariat terdiri atas:
a. Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b. Bagian Hukum;
c. Bagian Kepegawaian dan Umum;
d. Bagian Hubungan Masyarakat; dan
e. Kelompok Jabatan F'ungsional.

Pasal 525
Bagian Perencanaan dan Keuangan mernpunyai tugas
melaksanakan pen yiapan koordinasi dan sinkronisasi
penyusunan rencana dan program, pelaksanaan anggaran,
pengelolaan Barang Milik Ncgara, serta evaluasi dan
pelaporan.

Pasal526
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 525, Bagian Perencanaan dan Keuangan
menyclenggarakan Iungsi:
a. pcnyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah,
jangka panjang serta program;
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
pclaksanaan anggaran dan pengelolaan Bararig Milik
Negara; dan
c. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program.
- 264 -

Pasal 527
8agian Perencanaan dan Keuangan terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal 528
Bagian Hukum mernpunyai lugas rnelaksanakan penyiapan
koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rancangan dan
penelaahan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
dokumentasi dan sosialisasi peraturan, penyusunan
perjanjian dan kerja sarna an tar lembaga, serta pemberian
pertimbangan dan advokasi hukurn.

Pasal 529
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam
Pasal 528, Bagian Hukurn rnenyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
penyusunan rancangan dan penelaahan peraturan
perundang-undangan, pclaksanaan dokumentasi dan
sosialisasi peraturan; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
penyusunan perjanjian dan kcrja sarna antar 1embaga,
serta pemberian pertimbangan dan advokasi hukum.

Pasal530
8agian Hukum terdiri dari KeJornpokJabatan Fungsional.

Pasal531
Bagian Kepegawaian dan Urnum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pclaksanaan mariajemen
kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana,
reformasi birokrasi, adrninistrasi pcrkantoran, kearsipan serta
urusan kerurnahtanggaan, keprolokolan, dan umum.

Pasal 532
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 531, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan
fungsi:
- 265 -

a. penyiapan bahan peiaksanaan manajemen kepegawaian,


penyusunan organisasi dan tata laksana serta reformasi
birokrasi;
b. penyiapan bah an pelaksanaan administrasi perkantoran,
kearsipan serta urusan kerumahtanggaan, keprotokolan,
dan umum.

Pasal 533
Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri dan Kelompok
Jabatan Fungsional.

PasaJ 534
8agian Hubungan Masyarakat mcmpunyai tugas penyiapan
bah an pelaksanaan kegiatan komunikasi dan informasi
publik, edukasi, publikasi dan dokumentasi serta pelayanan
inforrnasi dan dokumentasi.

Pasal 535
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 534, 8agian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan peJaksanaan kehurnasari, pemanfaatan
media massa, media sosial, jejaring komunikasi, dan
pengelolaan opini publik;
b. penyiapan bahan pelaksanaan publikasi, edukasi publik,
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
dokumentasi, serta koordinasi pengaduan pelayanan
publik.

Pasal 536
Bagian Hubungan Masyarakat tcrd iri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.
- 266-

Bagian Keempat
Direktorat Prasarana

Pasa1537
Direktorat Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan program
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, penyiapan
usulan regulasi dan kebijakan, pembiayaan, pengelolaan,
pembangunan, fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan
di bidang prasarana transportasi darat, perkeretaapian, serta
integrasi prasarana transportasi di wilayah Jakarta, Boger,
Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 538
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 537, Direktorat Prasarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kementeriarr/Jernbaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, pembiayaan,
pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana transportasi
darat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kementeriarr/Jernbaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan , pembiayaan,
pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana transportasi
perkeretaapian di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi; dan
c. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kementerian/lembaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan , pembiayaan,
pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang integrasi prasarana
transportasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
- 267 -

Pasa1539
Direktorat Prasarana terdiri atas:
a. Subdirektorat Prasarana Transportasi Darat.
b. Subdirektorat Prasarana Transportasi Perketetaapian.
c. Subdirektorat Integrasi Prasarana Transportasi; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1540
Subdirektorat Prasarana Transportasi Darat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan kebijakan,
pembiayaan, pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana transportasi
darat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi.

Pasa1541
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 540, Subdirektorat Prasarana Transportasi Darat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembangunan, fasilitasi teknis, serta
evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan prasarana dan
simpul transportasi angkutan jalan dan perairari, tempat
pemberhentian kendaraan angkutan urnum, fasilitas
pejalan kaki, jalur khusus angkutan umum, jalur Zlajur
kendaraan tidak bermotor di wilayah Jakarta, Boger,
Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kernenteriany lembaga dan
pemerintah daerah, usulan regulasi dan kebijakan,
pernbiayaan, pengelolaan, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang jaringan prasarana dan simpul transportasi
angkutan jalan dan perairan, tempat pemberhentian
kendaraan angkutan 'umum, fasilitas pejalan kaki, jalur
khusus angkutan umum, jalury lajur kendaraan tidak
- 268 -

bermotor di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,


dan Bekasi.

Pasal 542
Subdirektorat Prasarana Transportasi Darat terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 543
Subdirektorat Prasarana Transportasi Perkeretaapian
rnernpunyai tugas rnelaksanakan penyiapan koordinasi dan
sinkronisasi perencanaan dan program kementeriarr/ lembaga
dan pcrnerintah dacrah, pcnyiapan usulan regulasi dan
kcbijakan, pernbiayaan, pcngclolaan, pernbangunan, fasilitasi
teknis, serta evaluasi dan pclaporan di bidang prasarana
transportasi perkerctaapian di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok,
Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 544
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalarn
Pasal 543, Subdircktorat Prasarana Transportasi
Perkeretaapian rnenyelenggarakan Iungsi:
a. penyiapan bahan pembangunan, fasilitasi tekriis, serta
cvaluasi dan pelaporan di bidang jalur dan bangunan
kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api,
perpotongan dan pcrsinggungan jalur kereta api,
pemeriksaan dan pcngujian prasarana perkeretaapian,
pernberian tanda kelaikan prasarana perkeretaapian di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kemen terian / lernbaga dan
pemerintah daerah , usulan regulasi dan kebijakari,
pembiayaan, perneliharaan, perawatan, pengelolaan,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang jalur dan
bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi
kereta api, perpotongan dan persinggungan jalur kereta
apr, perneriksaan dan pengujian prasarana
- 269 -

perkeretaapian, pemberian tanda kelaikan prasarana


perkeretaapian di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 545
Subdirektorat Prasarana Transportasi Perkeretaapian terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1546
Subdirektorat Integrasi Prasarana Transportasi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementeriarr/Iembaga dan pemerintah
daerah, penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, pembiayaan,
pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang integrasi prasarana transportasi di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasal547
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 546, Subdirektorat Integrasi Prasarana Transportasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pernbiayaan, pengelolaan, pembangunan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
integrasi prasarana transportasi perkotaan, konektivitas
dan keterpaduan pada simpul transportasi angkutan
umum massal di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok,
Tangerang, dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kemen terian Zlernbaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pembiayaan, pengelolaan, pernbangunan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pem berian rekomendasi teknis kawasan berbasis
angkutan umum massal (Transit Oriented Development),
-
- 270 -

serta koreksi dan pemberian sanksi atas pelanggaran


pelaksanaan Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi terkait prasarana.

Pasal 548
Subdirektorat lntegrasi Prasarana Trarisportasi terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima
Direktorat Lalu Lintas

Pasa1549
Direktorat Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan program
kementerian zlembaga dan pemerintah daerah, penyiapan
usulan regulasi dan kebijakan, pengelolaan, fasilitasi teknis,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas transportasi
darat, lalu lintas transportasi perkeretaapian, serta
pengembangan sistem dan informasi transportasi di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 550
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 549, Direktorat Lalu Lintas menyelenggarakan Iungsi:
a. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kementerian zlembaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, pengelolaan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
lalu lintas transportasi darat di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi;
b. penyiapan koordiriasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kementerian zlembaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, pengelolaan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
lalu lintas transportasi perkeretaapian di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan
- 271 -

c. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan


program kemenlerianjlembaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, pengelolaan,
pembangunan, fasilitasi teknis, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan sistem dan informasi
transportasi di wilayah .Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi,

Pasal55]
Direktorat Lalu Linlas tcrd iri alas:
a. Subdirektorat Lalu Lintas Transportasi Darat;
b. Subdirektorat Lalu Lintas Perkcretaapian;
c. Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi
Transportasi; dan
d. Kelompok Jabalan Fungsional.

Pasal 552
Subdirektorat Lalu Lintas Transportasi Darat mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementerianj lembaga dan
pemerintah daerah, periyiapan usulan regulasi dan kebijakan,
pengelolaan, fasilitasi teknis, serla evaluasi dan pelaporan di
bidang 1a1u linlas transportasi darat di wilayah Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 553
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 552, Subdirektorat Lalu Lintas Transportasi Darat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
dan program kementerianjlcmbaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan regulasi dan kebijakari, pengelolaan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
manajemen dan rekayasa lalu lintas di wilayah Jakarta,
Boger, Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan
dan program kemenlerianjlembaga dan pemerintah daerah,
- 272 -

penyiapan usulan regulasi dan kebijakan, Iasilitasi teknis,


serta evaluasi dan pelaporan di bidang analisis dampak lalu
lintas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi.

Pasal 554
Subdirektorat Lalu Lintas Transportasi Darat terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 555
Subdirektorat Lalu Lintas Perkeretaapian mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementerian Zlembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan kebijakan,
pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang lalu lintas transportasi perkeretaapian di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasa1556
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 555, Subdirektorat Lalu Lintas Perkeretaapian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kernenteriany lernbaga dan
pernerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang lalu lintas kereta api perkotaan
di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementeriany lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan , pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang jaringan perkeretaapian di
wilayah Jakarta, Bogor, Dcpok, Tangerang, dan Bekasi.
- 273 -

Pasa1557
Subelirektorat Lalu Lintas Perkeretaapian terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1558
Subdirektorat Pengcmbangan Sistem dan Informasi
Tran sport.asi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan program
kementerianjlembaga dan pemerintah daerah, penyiapan
usulan regulasi dan kebijakan, pcngelolaan, pembangunan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan sistem dan informasi transportasi eli wilayah
Jakarta, Bogor, Oepok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 559
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 558, Subdirektorat Pengembangan Sistern dan Informasi
Transportasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkroriisasi
percncanaan dan program kementerianjlembaga dan
pernerin tah dacrah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pengelolaan, pernbangunan, fasilitasi teknis,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
teknologi dan sistern informasi di wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencariaan dan program kcmenterianj lernbaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan rcgulasi dan
kebijakan, pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang pengolahan data dan informasi
di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok, Tangerang, dan Bekasi.
- 274 -

Bagian Keenam
Direktoral Angkutan

Pasal 560
Direktorat Angkutan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan program
kementerianjlembaga dan pcmerintah daerah, penyiapan
usulan regulasi dan kebijakan, pernbiayaan, pengelolaan,
fasilitasi teknis, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
angkutan orang, angkutan barang, scrta pengawasan
angkutan di wilayah Jakarta, Bogor, Dcpok, Tangerang, dan
Bekasi.

Pasal561
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 560, Dircktorat Angkutan mcnyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kcrncrucriany lcmbaga dan pcmcrintah daerah,
penyiapan usulan rcgulasi dan kebijakan, pembiayaan,
pengelolaan, fasilitasi tcknis, scrta cvaluasi dan
pelaporan di bidang angkutan orang di wilayah Jakarla,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bckasi;
b. pcnyiapan koordinasi dan sinkronisasi pcrencanaan dan
program kcmentcrianjlcmbaga dan pcrnerintah daerah,
penyiapan usulan rcgulasi dan kebijakan, pembiayaan,
pcngelolaan, Iasilitasi tcknis, scrta evaluasi dan
peJaporan di bidang angkutan barang di wilayah Jakarta,
Boger, Depok, Tangerang, dan Bckasi; dan
c. pcnyiapan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
program kemenlcrianjlcmbaga dan pemerintah daerah,
penyiapan usulan rcgulasi dan kebijakan, pembiayaan,
pengelolaan, Iasilitaai tcknis, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pcndanaan dan pengawasan
angkutan di wilayah .Jakar ta, Boger, Depok, Tangerang,
dan Bekasi.
- 275 -

Pasal 562
Direktorat Angkulan terdiri atas:
a. Subdirektorat Angkulan Orang;
b. Subdirektorat Angkutan Barang.
c. Subdirektorat Pcndanaan dan Pengawasan Angkutan;
dan
d. Kelompok Jabalan Furigsional,

Pasal 563
Subdirektorat Angkutan Orang mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kemenlerianjlembaga dan
pernerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan kebijakan,
pcrnbiayaan, pengelolaan, pembangunan, fasilitasi teknis,
serta cvaluasi dan pelaporan di bidang angkutan orang di
wilayah .Jakarta, Boger, Dcpok , Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 564
Dalarn mclaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 563, Subdirektorat AngkuLan Orang menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kemenlerianj lernbaga dan
pernerin tah dacrah , penyiapan usulan regulasi dan
kebijakari, pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang angkutan orang transportasi
jalan dan perairan di wilayah .Jakarta, Boger, Depok,
Tangerang, dan Bckasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kcmenterianj lembaga dan
pemerintah dacrah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pengelolaan, fasilitasi tekriis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang angkutan orang transportasi
perkeretaapian di wilayah .Jakart.a, Boger, Depok,
Tangerang, dan Bckasi.
- 276-

Pasal 565
Subdirektorat Angkutan Orang terdiri dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 566
Subdirektorat Angkutan Barang mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kcmenteriarr/Iembaga dan
pernerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan kebijakan,
pengelolaan, fasilitasi teknis, scrta cvaluasi dan pelaporan di
bidang angkutan barang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 567
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 566, Subdirektorat Angkutan Barang menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementeriarr/Iembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang angkutan barang transportasi
jalan dan perairan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kemenlerian/lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pengelolaan, fasilitasi teknis, serta evaluasi
dan pelaporan di bidang angkutan barang transportasi
perkeretaapian di wilayah Jakarta, Boger, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.

Pasal 568
Subdirektorat Angkutan Bararig terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.
- 277 -

Pasal 569
Subdirektorat Pendanaan dan Pengawasan Angkutan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
sinkronisasi perencanaan dan program kementeriarr/Iembaga
dan pemerintah dacrah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pembiayaan, pengelolaan, Iasilitasi teknis, serta
evaluasi dan pelaporari d i bidang pendanaan dan pengawasan
angkutan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi.

Pasal 570
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 569, Subdirektorat Pendanaan dan Pengawasan
Angkutan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kernenteriany lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pembiayaan, pengelolaan, fasilitasi teknis,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pendanaan
angkutan di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok, Tangerang,
dan Bekasi; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan dan program kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah, penyiapan usulan regulasi dan
kebijakan, pembiayaan, pengelolaan, fasilitasi teknis,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan
angkutan di wilayah Jakarta, Bogor, Oepok, Tangerang,
dan Bekasi.

Pasal 571
Subdirektorat Pendanaan dan Pengawasan Angkutan terdiri
dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 278 -

8ABIX
INSPEKTORATJENOERAL

8agian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 572
(1) Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas
Kementerian Perhubungan yang bcrada di bawah dan
bertanggung jawab kcpada Menleri.
(2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.

Pasal 573
lnspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan intern di lingkungan Kemenlerian Perhubungan.

Pasal 574
Dalam melaksanakan lugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 573, Inspektorat Jenderal menyclenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan leknis pengawasan in tern di
lingkungan Kernen tcria n Perhubungan;
b. pelaksanaan pengawasan in terri di lingkungan
Kementerian Perhubungan tcrb ad ap kinerja dan
keuangan melaJui audit, rcviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lainnya;
e. pclaksanaan pengawasan u n tuk tujuan tertentu atas
penugasan Menteri;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan d i lingkungan
Kementerian Perhubungan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
- 279 -

Bagian Kcd ua
Susunan Organisasi

Pasa1575
Inspcktorat Jenderal terdiri atas:
a. Sckretarial Inspektoral Jenderal;
b. In spektorat J;
c. Inspektorat Il;
d. Inspektoral III;
e. Inspektorat IV; dan
f. InspektoralInvcstigasi.

Bagian KcLiga
Sckrctariat Inspcktorat Jenderal

Pasal 576
Sckrclarial lrispcktorat Jcndcral mcmpunyai tugas
mclaksanakan pclayanan leknis dan administratif kepada
semua unsur di lingkungan lnspcktorat Jendcral.

Pasal 577
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 576, Sekrctariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan
fungsi:
a. pcnyiapan rcncana, program dan anggaran pclaksanaan
pcngawasan, manajemcn r isiko, pcngeloJaan data
cvaluasi kcgiatan pcngawasan, pcngelolaan dan
pcnyajian data hasil pcngawasan, pelaksanaan
pcngendalian intern di lingkungan Inspektorat Jendcral,
pcngelolaan dan pemantauan tindak lanjut hasil
pcmeriksaan dan pengawasan eksterrial, pengelolaan
lcknologi informasi dan komunikasi di lingkungan
Inspektorat JcnderaJ, pcnyusunan laporan, scrta
pcngelolaan data catatan kincrjay prcstasi dan hukuman
disiplin di lingkungan Kcmcnterian Perhubungan;
b. penyiapan pemantauan pcngendalian internal, kodc etik
dan disiplin, pengelolaan kinerja, analisa jabata n,
- 280 -

evaluasi pemeringkalan jabalan, manajemen karier,


pengembangan kompetensi dan manajemen talenta,
pengelolaan dan pengcmbangan jabatan fungsional,
pengelolaan kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal,
manajemen informasi dan layanan sumber daya
manusia, pemantauan kcwajiban pelaporan harta
kekayaan pegawai, penelaahan, analisis, dan
pengembangan organisasi dan tata laksana, pengelolaan
reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan, serta
ketatausahaan Inspektoral Jenderal;
c. penyiapan penyusunan perbendaharaan, penganggaran,
penatausahaan keuangan, penyusunan laporan
pelaksanaan anggaran, pcngadaan dan pengelolaan
Sarang Milik Negara (SMN), pcngelolaan perlengkapan,
kerumahtanggaan di lingkungan Inspektorat Jenderal
serta pelaporan keuangan dan perpajakan; dan
d. penyiapan penelaahan dan penyusunan regulasi,
bantuan dan pertimbangan hukum, hubungan antar
lernbaga, usulan penycmpurnaan peraturan hasil
pelaksanaan perigawasan, pcngelolaan komunikasi
publik, dokurnentasi hasil pcngawasan, hubungan kerja
sarna antar lembaga, dan hubungan masyarakat serta
pelaksanaan protokoler.

Pasal 578
Sekretariat Inspektorat Jenderal tcrdiri atas:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;
c. Bagian Keuangan dan Perlengkapan; dan
d. Bagian Hukurn dan Hubungan Masyarakat; dan
e. KelompokJabatan Fungsional.

Pasal 579
Bagian Perencanaan mempunya i tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran
pelaksanaan pengawasan, manajemen risiko, pengelolaan
data evaluasi kegiatan pengawasan, pengelolaan dan
- 281 -

penyajian data hasil pengawasan, pelaksanaan pengendalian


intern di lingkungan Inspektorat Jenderal, pengelolaan dan
pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengawasan
ekstemal, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di
lingkungan Inspektorai Jcndcral, penyusunan laporan, serta
pengelolaan data catatan kinerja Zprestasi dan hukuman
disiplin di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Pasal 580
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 579, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana strategis,
dokumen rencana kerja, dokumen rencana kerja dan
anggaran Inspektorat Jendcral, daftar isian pelaksanaan
anggaran, petunjuk operasional kegiatan, standar biaya
keluaran, program kerja pengawasan tahunan, rencana
kinerja tahunan dan penetapan kinerja serta infografis
informasi keuangan; dan
b. penyiapan bahan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengawasan, pelaksanaan pengendalian intern
di lingkungan Inspektorat Jenderal, pengelolaan dan
pernantauan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan dan
pengawasan eksternal, penyusunan laporan kinerja,
penyajian tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat
Jenderal, pengelolaan leknologi informasi dan
kornunikasi, operasional tcknologi informasi, pengelolaan
data eksternal, serta pengelolaan data catatan
kinerjay prestasi dan hukuman disiplin di lingkungan
Kementerian Perhubungan.

Pasal581
Bagian Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.
- 282 -

PasaJ 582
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
mempunyai tugas meJaksanakan penyiapan pemantauan
pengendalian internal, kode etik dan disiplin, analisa jabatan,
pengelolaan kinerja, evaluasi pemeringkatan jabatan,
mariajemen karier, pengembangan kompetensi dan
manajemen talenta, pengeJolaan dan pengembangan jabatan
fungsional, pengelolaan kinerja Sekretariat Inspektorat
Jenderal, manajemen informasi dan layanan sumber daya
manusia, pemantauan kewajiban peJaporan harta kekayaan
pegawai, penelaahan, analisis, dan pengembangan organisasi
dan tata laksana, pengeJolaan reformasi birokrasi dan
transformasi kelembagaan, serta ketatausahaan Inspektorat
Jenderal.

Pasal 583
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 582, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan Iorrnasi jabatan, analisa
beban kerja, pelaksanaan pengadaan, kepangkatan, pola
karier, promosi, mutasi, moniLoring LHKPN dan LHKASN,
sistem informasi aparatur sipil negara, standar
kompetensi, analisa dan cvaJuasi jabatan, penerbitan
tanda jasa dan kchormatan, pengangkatan calon pegawai
negeri sipil dan pegawai negeri sipil, pengernbangan dan
evaluasi kompetensi ASN, pemenuhan hak-hak pegawai,
pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional
terterrtu, pembinaan dan penegakan disiplin ASN,
koordinasi pencegahan pcmberantasan penyalahgunaan
narkoba, serta pelaksanaan evaluasi kinerja ASN,
sumpah jabatan, pcnyesuaian ijasah, kesejahteraan
pegawai; dan
b. penyiapan bahan penyusunan, pengem bangan,
penghapusan dan evaluasi organisasi, harrnonisasi
sistem tata laksana, penyusunan peta jabatan dan
evaluasi pola tata kelola, peta proses bisnis, dan standar
- 283 -

operasionaJ proscdur, dan pengelolaan reformasi


birokrasi, serta ketatausahaan Inspektorat JenderaJ.

Pasal 584
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 585
Bagian Keuangan dan Pcrlcngkapan merripuriyai tugas
melaksanakan penyiapan pcnyusunan perbendaharaan,
penganggaran, penatausahaan keuangan, penyusunan
laporan pclaksanaan anggaran, pcngadaan dan pengelolaan
Barang Milik Negara, pcngclolaan perlengkapan,
kerumahtanggaan di lingkungan Inspektorat Jenderal serta
pelaporan keuangan dan pcrpajakan.

Pasal 586
Dalam mcLaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 585, Bagian Kcuangan dan Perlengkapan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pcnyusunan rcvisi anggaran tahun
berjalan, pengelolaan kcuangan, bclanja pegawai,
tunjangan kincrja, pcngclolaan dan pemutakhiran data
aplikasi keuangan, pcngclolaan perjalanan dinas,
penyusunan dan analisis laporan keuangan; dan
b. penyiapan bahan pclaksanaan urusan kerumahtanggaan,
pemeliharaan invcntaris kantor, pemantauan dan
dukungan kegiatan pimpinan lnspektorat Jcnderal, serta
pengelolaan barang milik ncgara dan barang persediaan.

Pasal 587
Bagian Keuangan dan Pcrlengkapan terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsicnal.

Pasal 588
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcnclaahan dan penyusunan
- 284 -

regulasi, bantuan dan pertirnbangan hukum, hubungan antar


lembaga, usulan penycmpurnaan peraturan hasil
pelaksanaan pengawasan, pengclolaan komunikasi publik,
dokumentasi hasil pengawasan, hubungan kerja sarna antar
lembaga, dan hubungan masyarakat serta pelaksanaan
protokoler.

Pasal 589
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 588, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi pembentukan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian, pertimbangan
hukum terkait pengawasan, serta dokumentasi hukum;
dan
b. penyiapan bah an kehumasan, publikasi, hubungan kerja
sarna antar lembaga, pelaksanaan komunikasi dengan
APIP lairmya dan organisasi profcsi, pelayanan informasi
publik, pemantauan, analisis, dan rekomendasi atas
perkembangan opini pu blik, pemantauan aktivitas harian
Inspektorat Jenderal, penyclcnggaraan acara kedinasan
dalarn lingkup regional/ nasional/ internasional, serta
pelaksanaan protokoler.

Pasal 590
Bagian Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kccmpat
Inspektorat [

Pasa! 591
lnspektorat I mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan intem serta
penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkup Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, dan
- 285 -

Inspektorat Jenderal serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) di


wilayah Provinsi Aceh, Surnatcra Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Bali,
Maluku Utara, Papua Barat.

Pasal 592
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 591, lnspektorat I menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan tekriis pengawasan intem di
lingkup Kantor Pusat Dirckloral Jenderal Perhubungan
Darat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan, dan Inspektorat Jenderal serta UPT di
wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Bali,
Maluku Utara, Papua Barat;
b. penyusunan rencana program pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, Sadan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan, dan lnspcktorat Jenderal serta UPT di
wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Bali,
Maluku Utara, Papua Barat;
c. pengawasan intern tcrhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat, Sadan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pcrhubungan, dan lnspektorat
Jenderal serta UPT di wilayah Provinsi Aceh, Surnatera
Barat, Jawa Tengah, Kalimanlan Tengah, Sulawesi Utara,
Sulawesi Barat, Bali, Maluku Utara, Papua Barat;
d. pelaporan hasil pengawasan;
e. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan, dan Inspektorat Jenderal serta UPT di
wi1ayah Provinsi Aceh, Sumatera Sarat, Jawa Tengah,
- 286 -

Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Bali,


Maluku Utara, Papua Barat; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat 1.

Pasal 593
Susunan Organisasi Inspektorat I terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kclima
lnspektorat II

Pasal 594
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan intern serta
penyusunan laporan hasil pengawasan pada lingkup Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Badan
Pengelola Transportasi Jabodctabck, serta UPT di wilayah
Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jawa
Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi
Selatan, dan Maluku.

Pasal595
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 594, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek,
serta UPT di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Bangka
Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku;
b. penyusurian rencana program pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek,
serta UPT di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Bangka
Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku;
- 287 -

c. pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan


melalui audit, reviu, cvaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut dan Badan Pengelola
Transportasi Jabodctabek, scrta UPT di wilayah Provinsi
Sumatera Utara, Bangka Bclitung, Banten, Jawa Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan,
dan Maluku;
d. pelaporan hasil pengawasan;
e. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dan Badan PengcloJa Transportasi Jabodetabek,
serta UPT di wilayah Provinsi Sumalera Utara, Bangka
Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Utara, Sulawesi Sclatan, dan Maluku; dan
f. pelaksanaan urusan tala usaha lnspcktorat II.

Pasal596
Susunan Organisasi Inspektorat II terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kccnam
Inspcktorat TIl

Pasal 597
Inspektorat III mempunyai tugas mclaksanakan pcnyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan intern scrta
penyusunan laporan hasil pengawasan pada lingkup Kantor
Pusat Direktorat Jcnderal Pcrhubungan Udar-a, Badan
Penclitian dan Pengembangan Perhubungan, serta UPT di
wilayah Provinsi Riau, Bcngkulu, Jambi, Jawa 'Tirrrur,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur.

Pasal 598
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 597, lnspektoral III menyelenggarakan fungsi:
- 288 -

a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di


lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan, serta UPT di wilayah Provinsi Riau,
Bengkulu, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur;
b. penyusunan reneana program pengawasan intem di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan, serta UPT di wilayah Provinsi Riau,
Bengkulu, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Timur,
Sulawesi Terigah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur;
c. pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara, Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan, serta UPT di wilayah
Provinsi Riau, Bengkulu, .Jarnbi, Jawa Tirrrur, Kalimantan
Timur, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur;
d. pelaporan hasil pengawasan;
e. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan intem di
lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara, Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan, serta UPT di wilayah Provinsi Riau,
Bengkulu, Jambi, Jawa Tirnur, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat III.

Pasal 599
Susunan Organisasi lnspektorat m terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
- 289 -

Bagian Kctujuh
lnspektorat Iv

Pasa1600
Inspektorat IV mempunyai tugas mclaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pcngawasan intern serta
penyusunan laporan hasil pcngawasan pada lingkup Kantor
Pusat Oirektorat Jcnderal Pcrkeretaapian, Sekretariat
.Jcridera.l, serta UPT di wilayah Provinsi Kepulauan Riau,
Sumatera Selatan, Larnpung, OKI Jakarta, Kalimantan Barat,
Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Pasal601
Oalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 600, Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kcbijakan teknis pcngawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Dircktorat Jcnderal Perkeretaapiari,
Sekrelarial .Jcndcral, scrta UPT di wilayah Provinsi
Kepulauan Riau, Sumatcra Sclatan, Larnpung, OKI
.Jakar ta, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi
Tenggara, dan Papua;
b. penyusunan rcncana program pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Dircktorat Jcndcral Perkcretaapian ,
Sckretariat Jendcral, scrta UPT di wilayah Provinsi
KepuJauan Riau, Surnatcra Sclatan, Lampung, OKI
Jakarta, Kalimantan Barat, GorontaJo, Sulawesi
Tenggara, dan Papua;
c. pengawasan intern terhadap kincrja dan keuangan
melalui audit, reviu, cvaluasi, pcmantauan, dan kcgiatan
pengawasan lainnya di lingkup Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perkere taapian, Sckrelariat .Jerideral, serta UPT
di wilayah Provinsi Kcpulauan Riau, Sumatera Selatan ,
Lampung, OKl Jakarta, Kalimantan Barat, Gorontalo,
Sulawesi Teriggara, dan Papua.;
d. pelaporan hasil pengawasan;
e. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan intern di
lingkup Kantor Pusat Dircktorat Jenderal Perkeretaapian,
- 290 -

Sekretariat Jendcral, scrta UPT di wilayah Provinsi


Kepulauan Riau, Surnatcra Selatan, Lampung, DKI
Jakarta, Kalimantan Barat, GoronLalo, Sulawesi
Tenggara, dan Papua; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat IV.

Pasal602
Susunan Organisasi Inspektorat IV terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kedelapan
Inspcktorat Invcstigasi

Pasal 603
Inspektorat Investigasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan
intern terhadap indikasi pelanggaran yang berpotensi
menimbulkan kerugian negara, pelanggaran administrasi,
tindak lanjut pengaduan masyarakat, dan penugasan lain
yang berdasarkan instruksi khusus Menteri dan / atau
lnspektur Jenderal, serta pcnyusunan laporan hasil
pengawasan investigatif.

Pasal 604
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 603, Inspektorat lnvestigasi menyelenggarakan fungsi:
Inspektorat Investigasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan investigatif;
b. penyusunan rencana program kerja pengawasan
investigatif;
c. pengawasan intern terhadap indikasi pelanggaran yang
berpotensi menimbulkan kerugian negara;
d. pengawasan intern terhadap pelanggaran administrasi;
e. pelaksanaan penanganan dan pemantauan laporan
pelanggaran dan pengaduan masyarakat;
f. penugasan lain berdasarkan instruksi khusus Inspektur
Jenderal dany atau Mentcri:
- 291 -

g. penyusunan laporan hasil pengawasan investigatif;


h. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan intem; dan
1. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat Investigasi.

Pasal 605
Susunan Organisasi Inspektorat lnvestigasi terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

BABX
BADAN PENELITlAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Furigsi

Pasal606
(1) Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Badan Penelitian dan Pcngembangan Perhubungan
dipimpin oleh Kepala Badan.

Pasal607
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan
mernpunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi.

Pasal608
Dalarn rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 607, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan
rnenyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan leknis, rencana, dan program
penelitian dan pengembangan di bidang transportasi;
b. pelaksanaan penelitian dan pengernbangan, harmonisasi
dan kerja sarna peneLitian dan pengembangan, dukungan
teknis penelitian dan pengembangan teknologi dan
rekayasa, serta pengkajian kebijakan di bidang
transportasi;
- 292 -

c. pernantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


penelitian dan pengembangan bidang transportasi;
d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Bagian Kcdua
Suaurian Organisasi

Pasa1609
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan terdiri
atas:
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Penelitian dan Pcngembangan Transportasi
Antarmoda;
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan
dan Perkeretaapian;
d. Pusat Penelitian dan Pengcmbangan Transportasi Laut,
Sungai, Danau, dan Pcnyeberangan; dan
e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara.

8agian Ketiga
Sekretariat Badan

Pasal 610
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi pelaksanaan tugas pemberian pelayanan
dukungan teknis dan administratif penelitian dan
pengembangan kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan.

Pasal611
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 610, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan
teknis, rencana, program dan anggaran serta
- 293 -

administrasi kerja sarna di bidang penelitian dan


pengembangan transportasi antarrnoda, transportasi
jalan dan pcrkeretaapian, transportasi laut, sungai,
danau dan penyeberangan dan transportasi udara;
b. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian
Badan Penelitian dan Pengcrnbangan Perhubungan;
c. pelaksanaan urusan kepcgawaian dan ketatausahaan
serta organisasi dan tata laksana Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan;
d. pengelolaan data, hubungan rnasyarakat, hukum, serta
publikasi hasil-hasil penclitian; dan
c. pelaksanaan urusan adrninistrasi keuangan dan
perlengkapan serta kcrumahtanggaan.

Pasal612
Sekrctariat Badan terdiri alas:
a. Bagian Pcrencanaan dan Kerja Sarna;
b. Bagian Kcpcgawaian dan Tala Usaha;
c. Bagian Data, Hubungan Masyarakat, dan Publikasi;
d. Bagian Keuangan dan Pcrlcngkapan; dan
c. Kelornpok Jabalan Fungsiorial.

Pasa1613
Bagian Pcrencanaan dan Kcrja Sarna rnempunyai tugas
rnelaksanakan penyiapan koordinasi pcnyusunan rcncana,
program, anggaran , adrninistrasi kerja sarna, dan evaluasi
serta pelaporan Badan Pcnclitian dan Pengernbangan
Perhubungan.

Pasal614
Dalarn rnelaksanakan tugas scbagaimana dirnaksud dalam
Pasal 613, Bagian Pcrcncanaan dan Kerja Sarna
menyelenggarakan fungsi:
a. penyia.pan bahan koordinasi penyusunan rencana,
anggaran dan adrninistrasi kerja sarna serta harmonisasi
kegiatan penelitian dan pcngembangan di bidang
transportasi;
- 294 -

b. penyiapan bahan penyusunan program penelitian dan


pengembangan serta pengkajian sistem transportasi; dan
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan
penelitian dan pengcm bangan di bidang transportasi
serta Sistem Pcngendalian Intern Pemerintah di
lingkungan Badan PcneliLian dan Pengembangan
Perhubungan.

Pasal615
Bagian Perencanaan dan Kerja Sarna lerdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal616
Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha rnernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan urusan kcpegawaian, organisasi dan
tata laksana, serta penanganan kctatausahaan di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengcmbangan Perhubungan.

Pasal617
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 616, Bagian Kepcgawaian dan Tala Usaha
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan adminislrasi kepegawaian,
dan reneana kebutuhan pcgawai, Reformasi Birokrasi,
Laporan Harta Kekayaan Pcnyelenggara Negara dan
Aparatur Sipil Ncgara, scrta pcmeliharaan basis data
kepegawaian;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan
pendidikan dan pelatihan pengembangan pegawai, serta
penataan organisasi dan tala laksana; dan
c. penyiapan bahan pembinaan jabatan fungsional,
pengelolaan ketatau sahaan , dan keprotokolan serta
kearsipan di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan.
- 295 -

Pasal618
Bagian Kepegawaian dan Tala Usaha terdiri dari Kelompok
Jabatan Fungsional.

Pasal619
Bagian Data, Hubungan Masyarakat, dan Publikasi
mempunyai tugas mclaksanakan penyiapan pelayanan
kebutuhan data dan informasi, hubungan masyarakat,
hukum, publikasi, dokurnentasi dan diseminasi hasil- hasil
peneli tian.

Pasa1620
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 619, Bagian Data, Hubungan Masyarakat, dan Publikasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kebutuhan data, pengumpulan,
pengelolaan dan penyimpanan data dan informasi
penelitian dan pengembangan;
b. penyiapan bahan hubungan masyarakat dan hukum;
dan
c. penyiapan bahan publikasi, dokumentasi dan
kepustakaan, serta diserninasi penelitian dan
pengembangan .

Pasal621
Bagian Data, Hubungan Masyarakat, dan Publikasi terdiri. dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 622
8agian Keuangan dan Perlcngkapan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengelolaan urusan
keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
- 296 -

Pasal623
Dalam melaksanakan tugas sc bagaimana dimaksud dalam
Pasal 622, Bagian Kcuangan dan Perlengkapan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Penelitian
dan Pengembangan Perhubungan;
b. penyiapan bahan pengelolaan dan pemeliharaan
perlengkapan dan aset di lingkungan Badan Penelitian
dan Pengernbangan Perhubungan; dan
c. penyiapan bahan pengelolaan urusan kerumahtanggaan
di lingkungan Badan Penclitian dan Pengembangan
Perhubungan.

Pasal 624
Bagian Keuangan dan Perlengkapan terdiri dan Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Kccmpat
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Antarmoda

Pasal 625
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Antarmoda
mernpunyai tugas melaksanakan penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi antarmoda.

Pasal 626
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 625, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi
Antarmoda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program serta
anggaran penelitian dan pengembangan di bidang
transportasi an tarmoda;
b. penyiapan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil
penelitian dan pengembangan di bidang transportasi
antarmoda;
- 297 -

c. penyiapan pelaksanaan kerja sarna penelitian dan


pengembangan di bidang transportasi antarmoda;
d. penyiapan pelaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan penelitian, pcngembangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi antarmoda;
e. penyiapan kebutuhan peralatan, metode, data dan
informasi penunjang penclitian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan lntelektual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi antarmoda; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan.

Pasal627
Pusat Penelitian dan Pengcmbangan Transportasi Antarmoda
terdiri atas:
a. Bidang Program dan Evaluasi;
b. Bidang Pengembangan Tcknologi dan Penunjang
Penelitian;dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal628
Bidang Program dan Evaluasi mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan rencana, program,
anggaran penelitian, harmonisasi dan kerja sarna, serta
evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang transporlasi antarmoda.

Pasa1629
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 628, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan rencana, program dan
anggaran, harmonisasi dan kerja sarna penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi antarmoda; dan
- 298 -

b. penyiapan bahan perumusan evaluasi dan pelaporan


hasil kegiatan penelitian dan pcngembangan di bidang
transportasi antarmoda.

Pasal 630
Bidang Program dan Evaluasi lcrdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal631
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Perielitian
mempunyai tugas mclaksanakan penyiapan pelaksanaan
penelitian, pengembangan lcknologi dan rekayasa, kebutuhan
peralatan, metode, data dan informasi pcnunjang penelitian
dan pengernbangan, dokumcnlasi, publikasi, standardisasi,
fasilitasi Hak Atas Kckayaan lntclektual, serta diseminasi
penclitian dan pengcmbangan di bidang transportasi
anlarmoda.

Pasa1632
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 631, Bidang Pcngembangan Teknologi dan Penunjang
Penclitian menyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan pclaksanaan pcnclilian, pcngendalian
pelaksanaan pcnclitian, pcngcmbangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan teknis penelitian dan
pcngernbangan di bidang transportasi antarmoda; dan
b. penyiapan bahan kcbutuhan peralatan, metode, data dan
informasi penunjang pcnclilian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelcktual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi antarmoda.

Pasal 633
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
terdiri dari Kelompok Jabatan Fu ngsiorial.
- 299 -

Bagian Kelima
Pusat Penclitian dan Pengembangan
Transporlasi Jalan dan Perkeretaapian

Pasa1634
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan
Perkeretaapian rnernpunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian.

Pasal 635
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam
Pasal 634, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi
Jalan dan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program serta
anggaran penelitian dan pcngembangan di bidang
transportasi jalan dan perkcrctaapian;
b. penyiapan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil
penelitian dan pengernbangan di bidang transportasi
jalan dan perkeretaapian;
c. penyiapan pelaksanaan kcrja sarna penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian;
d. penyiapan pelaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan penelitian, pcngembangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan tcknis penelitian dan
pengernbangan di bidang lransportasi jalan dan
perkeretaapian ;
e. penyiapan kebutuhan peralatan, rnetode, data dan
informasi penunjang pcnclitian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisaei, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan lntelektual, dan diserninasi penelitian dan
pengernbangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan transportasi jalan dan perkeretaapian.
- 300-

Pasal636
Pusat Penelitian dan Pcngembangan Transportasi Jalan dan
Perkeretaapian terdiri alas:
a. Bidang Program dan Evaluasi;
b. Bidang Pengem bangan Tcknologi dan Penunjang
Penelitian; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 637
Bidang Program dan Evaluasi mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan rencana, program,
anggaran penelitian, harmonisasi dan kerja sama, serta
evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang lransportasi jalan dan
perkeretaapian.

Pasal638
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 637, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan rencana, program dan
anggaran, harmonisasi dan kerja sarna penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian; dan
b. penyiapan bahan perurnusan evaluasi dan pelaporan
hasil kegiatan peneiitian dan pengembangan di bidang
transportasi jalan dan perkeretaapian.

Pasal639
Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal640
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
penelitian, pengembangan teknologi dan rekayasa, kebutuhan
peralatan, metode, data dan informasi penunjang penelitian
- 301 -

dan pengembangan, dokumentasi, publikasi, standardisasi,


fasilitasi Hak Atas Kekayaan Intelektual, serta diserninasi
penelitian dan pengembangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian.

Pasa1641
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 640, Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang
Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan penelitian, pengcmbangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan leknis penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi jalan dan
perkeretaapian; dan
b. penyiapan bahan kebutuhan peralatan, metode, data dan
informasi perrunjang penelitian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi jalan dan
pekeretaapian.

Pasa1642
Bidang Pengem bangan TeknoJogi dan Penunjang Penelitian
terdiri dari Kelompok .Jabatan F'ungsional.

Bagian Keenarn
Pusat Penelitian dan Pengcmbangan Transportasi
Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

PasaJ 643
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut,
Sungai, Danau, dan Penycberangan mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang
transportasi laut, sungai, danau, dan penyeberangan.
- 302 -

Pasal 644
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam
Pasal 643, Pusat Penelitian dan Pcngembangan Transportasi
Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan penyusunan rcncana dan program serta
anggaran penelitian dan pengembangan di bidang
transportasi Iaut, sungai, danau, dan penyeberangan;
b. penyiapan penyusunan cvaluasi dan pelaporan hasil
penelitian dan pengembangan di bidang transportasi laut,
sungai, danau, dan pcnycbcrangan;
c. penyiapan pelaksanaan kcrja sama penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi laut, sungai,
danau, dan penyeberangan;
d. penyiapan pelaksanaan pcnelitian, pengendalian
pelaksanaan perielitian, pcngcmbangan teknologi dan
rekayasa, scrta dukungan lcknis penelitian dan
pengcmbangan di bidang transportasi laut, sungai,
danau, dan penyeberangan;
e. penyiapan kcbutuhan peralalan, mctode, data dan
informasi pcnunjang pcnclitian dan pengembangan,
dokurnentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual, dan discminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transpor tasi laut, sungai,
danau, dan penycbcrangan; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahlanggaan Pusat PencliLian dan Pengcmbangan
Trarisportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan.

Pasal645
Pusat Penelitian dan Pcngcmbangan Transportasi Laut,
Sungai, Danau, dan Penycbcrangan terdiri atas:
a. Bidang Program dan Evaluasi;
b. Bidang Pengembangan Tcknologi dan Penunjang
Penelitian; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 303 -

PasaJ646
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan rencana, program,
anggaran penelitian, harmonisasi dan kerja sama, serta
evaJuasi dan pelaporan hasil kcgiatan perielitian dan
pengembangan di bidang transportasi laut, sungai, danau,
dan penyeberangan.

Pasal647
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 646, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan rencana, program dan
an ggaran , harrnonisasi dan kerja sama penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi laut, sungru,
danau, dan penyeberangan; dan
b. penyiapan bahan perumusan evaJuasi dan pelaporan
basil kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang
transportasi laut, sungai, danau, dan penyeberangan.

Pasal 648
Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal649
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
penelitian, pengembangan teknologi dan rekayasa, kebutuhan
peralatan, metode, data dan informasi penunjang penelitian
dan pengembangan, dokumentasi, publikasi, standardisasi,
fasilitasi Hak Atas Kekayaan Intelektual, serta diseminasi
penelitian dan pengembangan di bidang transportasi laut,
sungai, danau, dan penyeberangan.
- 304 -

Pasa1650
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 649, Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang
Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan peiaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan penelitian, pcngembangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan tekriis perielitian dan
pengembangan di bidarig transportasi laut, sungai,
danau, dan penyeberangan; dan
b. penyiapan bahan kebutuhan peralatan, metode, data dan
informasi penunjang penelitian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi laut, sungai,
danau, dan penyebcrangan.

Pasa1651
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Ket.ujuh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara

Pasa1652
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara
mernpunyai tugas melaksanakan penelitian pengembangan di
bidang transportasi udara.

Pasal653
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 652, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi
Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana dan program serta
anggaran penelitian dan pengembangan di bidang
transportasi udara;
- 305 -

b. penyiapan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil


penelitian dan pengcrnbangan di bidang transportasi
udara;
c. penyiapan pelaksanaan kerja sarna penelitian dan
pengernbangan di bidang transporlasi udara;
d. penyiapan pelaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan penelitian, pcngembangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan teknis penelitian dan
pengernbangan di bidang transportasi udara;
e. penyiapan kebutuhan peralatan, rnetode, data dan
informasi perrunjang penelitian dan pengembangan,
dokurnentasi, publikasi, standardisasi, [asilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi udara; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Pusat Penclitian dan Pengembangan
Transportasi Udara.

Pasa1654
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara
terdiri a tas:
a. Bidang Program dan Evaluasi;
b. Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang
Penelitian; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 655
Bidang Program dan Evaluasi mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan pcrumusan rencana, program,
anggaran penelitian, harmonisasi dan kerja sarna, serta
evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi udara.

Pasal656
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 655, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
- 306-

a. penyiapan bahan perumusan rencana, program dan


anggaran, harmonisasi dan kerja sarna penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi udara; dan
b. penyiapan bah an perumusan evaluasi dan pelaporan
hasil kegiatan pcnelitian dan pengcmbangan di bidang
transportasi udara.

Pasa1657
Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 658
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
penelitian, pengembangan teknologi dan rekayasa, kebutuhan
peralatan, metode, data dan informasi penunjang penelitian
dan pengembangan, dokumentasi, publikasi, standardisasi,
fasilitasi Hak Atas Kekayaan Intelektual, serta diseminasi
penelitian dan pengem bangan di bidang transportasi udara.

Pasa1659
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 658, Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang
Penelitian menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan penelitian, pengendalian
pelaksanaan perielitian, pengembangan teknologi dan
rekayasa, serta dukungan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi udara; dan
b. penyiapan bahan kebutuhan peralatan, metode, data dan
informasi perrunjarig penelitian dan pengembangan,
dokumentasi, publikasi, standardisasi, fasilitasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual, dan diseminasi penelitian dan
pengembangan di bidang transportasi udara.

Pasal660
Bidang Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian
terdiri dan Kelompok Jabatan Fungsional.
- 307 -

BABXI
BAOANPENGEMBANGAN
SUMBER OAYAMANUSIAPERHUBUNGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal661
(1) Badan Pengem bangan Sumber Oaya Manusia
Perhubungan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri.
(2) Badan Pengembangan Sumber Oaya Manusia
Perhubungan dipimpin oleh Kepala Badan.

Pasal 662
Badan Pengembangan Sumber Oaya Manusia Perhubungan
mernpuriyai tugas menyclenggarakan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi.

Pasa1663
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 662, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan lcknis, rencana dan program
pengembangan sumbcr daya marrusia di bidang
transportasi;
b. pelaksanaan pengembangan surnber daya marrusra di
bidang transportasi;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang
transportasi;
d. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber
Oaya Manusia Perhubungan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
- 308 -

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal664
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
terdiri atas:
a. Sekretariat Badan;
b. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Darat;
c. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Laut;
d. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Udara; dan
e. Pusat Pengembangan Sumbcr Oaya Manusia Aparatur
Perhubungan.

Bagian Kctiga
Sekrctarial Badan

Pasa1665
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan tcknis, rencana, program,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi,
serta pelaksanaan adrninistrasi kepada seluruh satuan
organisasi di lingkungan Badan Pcngembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan.

Pasa1666
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 665, Sekretariat Badan mcnyelenggarakan fungsi:
a.

Pengendalian Intern Pemerintah;


- 309 -

b. penyiapan mariajemen kepegawaian, organisasi, tata


laksana, reformasi birokrasi, pembinaan tata kelola
Badan Layanan Umum, peiaksanaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Ncgara dan Aparatur Sipil
Negara, serta pengendalian gratifikasi;
c. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan anggaran,
perbendaharaan, pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, Penerimaan Negara Bukan Pajak, akuntansi
keuangan, Barang Milik Negara, dan tindak lanjut hasil
audit, pemeriksaan danjalau pengawasan; dan
d. penyiapan urusan tata usaha, kerumahtanggaan,
keprotokolan, pelaksanaan penanggulangan darurat
akibat bencana, pembentukan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan pengembangan sumber
daya manusia di bidang lransportasi, pelaksanaan
advokasi, penyusunan dokumen kerja sarna baik dalam
negen maupun luar negcri, sosialisasi, hubungan
masyarakat, publikasi, dokumentasi, promosl,
keterbukaan informasi publik, dan pengelolaan teknologi
informasi dan komunikasi.

Pasal667
Sekretariat Badan terdiri atas:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
d. Bagian Umum; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1668
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,
program kerja dan anggaran, pcrumusan kinerja, pengolahan
dan pengelolaan data, pclaksanaan analisis, evaluasi, dan
pelaporan, serta penanganan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah .
- 310 -

Pasa1669
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 668, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program kerja
dan anggaran, rapat pimpinan, pelaksanaan pertemuan
dengan lembaga tinggi ncgara, dan bimbingan teknis
penyusunan anggaran;
b. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana
pengembangan sumber daya marrusra di bidang
transportasi, rapat koordinasi, penetapan Iridikator
Kinerja, penanganan Sistern Pengendalian Intern
Pemerintah, dan penerimaan calon taruna secara
terpusat; dan
c. penyiapan bahan pengolahan dan pengelolaan data,
penyusunan target kinerja, laporan akuntabilitas kinerja,
analisis dan evaluasi kinerja, serta pelaporan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.

Pasal 670
Bagian Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

PasaJ 671
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan manajemen kepegawaian, organisasi, tata laksana,
reformasi birokrasi, pembinaan lata kelola Badan Layanan
Umum, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara dan Aparatur Sipil Negara, serta pengendalian
gratifikasi.

PasaJ 672
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 671, Bagian Kepegawaian mcnyeJenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan kepegawaian,
penerimaan, pengangkatan, dan penempatan pegawai,
detasering, pengelolaan organisasi, tata laksana,
- 311 -

reformasi birokrasi, pembinaan tata kelola Badan


Layanan Umum, serta pemutakhiran basis data pegawai;
b. penyiapan bahan penyusunan rencana pengembangan
pegawai, pemberian tugas belajar, beasiswa, bantuan
biaya pendidikan, pembinaan jiwa korps aparatur,
asesmen jabatan fungsional, pelaksanaan ujian dinas
dan penyesuaian ijazah, serta pembinaan pengasuhan;
dan
c. penyiapan bahan pembinaan karir, disiplin, administrasi
kepegawaian, kesejahteraan pegawai, inpassing,
pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara dan Aparatur Sipi! Negara, serta pengendalian
gratifikasi.

Pasal 673
Bagian Kepegawaian terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal674
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pembinaan dan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan,
pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Penerimaan
Negara Bukan Pajak, akuntansi keuangan, Barang Milik
Negara, dan tindak lanjut hasil audit, pemeriksaan dan Zatau
pengawasan.

Pasal675
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 674, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana pelaksanaan
anggaran, usulan revisi anggaran, pengumpulan data
dukung dan evaluasi terkait dengan laporan hasil audit,
perneriksaan dan Zatau pengawasan, serta pembinaan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak;
- 312 -

b. penyiapan bahan penyusunan pernanlauan pelaksanaan


anggaran dan realisasi daya serap, usulan pengelola
anggaran, pengelolaan dan pelaporan keuangan; dan
c. penyiapan bahan dan pembinaan pelaksanaan
pengelolaan dan pclaporan Barang Milik Negara.

Pasal 676
Bagian Keuangan tcrdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

PasaJ 677
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
urusan tata usaha, kerumahtanggaan, keprotokolan,
pelaksanaan penanggulangan darurat akibat bencana,
pembcntukan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pengembangan surnber daya manusia di bidang
transportasi, pelaksanaan advokasi, penyusunan dokurnen
kerja sarna baik dalarn negeri maupun luar negeri, soeialisasi,
hubungan masyarakat, publikasi, dokumentasi, promosi,
keterbukaan informasi publik, dan pengelolaan teknologi
informasi dan komunikasi.

PasaJ 678
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daJam
PasaJ 677, Bagian Urnum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan urusan dalam, ketatausahaan,
pemeliharaan Iasilitas pegawai, kantor, pengelolaan
perpustakaan, layanan kesehatan, keprotokolan, dan
pelaksanaan rapat kedinasan, serta penanggulangan
darurat akibat bencana;
b. penyiapan bahan pembenLukan peraturan perundang-
undangan, ralifikasi konvensi internasional, penelaahan
pernberian pertimbangan dan bantuan hukum,
penyusunan dokumen kerja sarna dengan
instarrsiy lernbaga dalam negeri dan luar negeri, serta
sosialisasi; dan
c. penyiapan bahan dan pembinaan hubungan
masyarakat, publikasi, dokumentasi, promosi,
- 313 -

keterbukaan informasi publik, serta pengelolaan


teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 679
Bagian Umum terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kcempat
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Darat

Pasal680
Pusat Pengembangan Sumber Oaya Manusia Perhubungan
Darat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis dan
pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi
darat dan perkeretaapian.

Pasal68]
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 680, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi:
a. periyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program
kerja dan anggaran, rencana pengembangan sumber
daya manusia, penetapan dan perumusan kinerja,
analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja, pengelolaan
data, laporan evaluasi kegiatan, teknologi informasi dan
korrrunikasi, penanganan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, manajemen kepcgawaian, organisasi dan
tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Negara, pengendalian gratifikasi, urusan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, hukum, kehurnasan, keterbukaan
informasi publik, dan perpustakaan pengelolaan
keuangan, Sarang Milik Negara, Penerimaan Negara
Bukan Pajak, serta koordinasi tata kelola dan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum;
b. penyiapan koordinasi program dan anggaran pendidikan,
rencana kebutuhan sumber daya manusia pendidikan,
- 314 -

penyusunan kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman


pendidikan, program pembinaan lembaga pendidikan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan
sertifikasi, standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi
pendirian Lcmbaga Pendidikan, peman tauan, analisis,
evaluasi dan pelaporan penyclenggaran pendidikan; dan
c. penyiapan koordinasi program dan anggaran pelatihan,
rencana kebutuhan sumber daya manusia pelatihan,
penyusunan kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman
pelatihan, program pembinaan lembaga pelatihan,
pendidik dan tenaga kepcndidikan untuk pelatihan,
pelaksanaan sertifikasi, standardisasi, akreditasi, serta
rekomendasi pendirian Lembaga Pelatihan, pemantauan,
analisis, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
pelatihan.

Pasal 682
Pusat Pengembangan Sumber Oaya Manusia Perhubungan
Darat terdiri atas:
a. Bagian Umum;
b. Bidang Pendidikan;
c. Bidang Pelatihan; dan
d. KelompokJabatan Fungsional.

Pasal 683
Bagian Umum mcmpunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan rencana, program kerja dan
anggaran, rencana pengembangan sumber daya manusia,
penetapan dan perumusan kincrja, analisis, evaluasi dan
pelaporan kinerja, pengelolaan data, Japoran evaluasi
kegiatan, teknologi informasi dan komunikasi, penanganan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, manajemen
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, reforrnasi birokrasi,
pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
dan Aparatur Sipil Negara, pengendaJian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum, kehumasan,
ketcrbukaan informasi pubLik, dan perpuslakaan, pengelolaan
- 315 -

keuangan, Barang Milik Ncgara, Pcnerirnaan Negara Bukan


Pajak, serta koordinasi tata kelola dan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umurn.

Pasal 684
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasa1683, Bagian Umum menyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,
program kerja dan anggaran, rencana pengembangan
sumber daya manusia, pcnelapan dan perumusan
kinerja, analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja,
pengelolaan data, laporan evaluasi kegiatan, teknologi
informasi dan komunikasi, serta penanganan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah; dan
b. penyiapan bahan manajemen kepegawaian, organisasi
dan tata laksana, reformasi birokrasi. pelaksanaan
Laporan Harta Kekayaan Pcnyelenggara Negara dan
Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, kerumah tanggaan, hukum, kehumasan,
keterbukaan informasi publik, dan perpustakaan
pengelolaan keuangan, Barang Milik Negara, Penerimaan
Negara Bukan Pajak, serta koordinasi tata kelola dan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.

Pasal 685
Bagian Umum terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal686
Sidang Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi program dan anggaran pendidikari,
rencana kebutuhan sumber daya manusia pendidikan,
penyusunan kerja sama, kurikulum, silabus, pedoman
pendidikan, program pembinaan lembaga perididikan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lernbaga Pendidikan, pernantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaran pendidikan.
- 316 -

Pasa1687
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 686, Bidarig Pendidikan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi program dan anggaran
pendidikan, rencana kebutuhan sumber daya manusia
pendidikan, penyusunan kerja sarna, program pembinaan
lembaga pendidikan, perididik dan tenaga kependidikan
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan kurikulum, silabus,
pedoman pendidikan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pendidikan.

Pasal688
Bidang Pendidikan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasa1689
Bidang Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi program dan anggaran pelatihan, rencana
kebutuhan sumber daya manusia pelatihan, penyusunan
kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman pelatihan, program
pembinaan lembaga pelatihan, pendidik dan tenaga
kependidikan untuk pelatihan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pelatihan, pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pelatihan.

Pasa1690
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 689, Bidang Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi program dan anggaran
pelatihan, rencana kebutuhan sumber daya manusia
pelatihan, penyusunan kerja sarna, program pembinaan
lernbaga pelatihan, pendidik dan tenaga keperididikan
- 317 -

untuk pelatihan, pemantauan, analisis, evaluasi dan


pelaporan penyelenggaraan pclatihan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan kurikulum, silabus,
pedoman pelatihan, pclaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akrcditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pelatihan.

Pasal691
Bidang Pelatihan terdiri dari Kclornpok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima
Pusat Pengem bangan Sum ber Oaya Manusia
Perhubungan Laut

Pasal 692
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
Laut mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis dan
pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi
laul.

Pasal 693
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 692, Pusat Pengembangan Sumbcr Daya Manusia
Perhubungan Laut menye)enggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan pcnyusunan reneana, program
kerja dan anggaran, rencana pcngembangan sumber
daya manusia, penctapan dan perumusan kinerja,
analisis, evaluasi dan pclaporan kinerja, pengelolaan
data, laporan evaluasi kcgiatan , teknologi informasi dan
komunikasi, penanganan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, manajemen kepegawaian, organisasi dan
tata laksana, reforrnasi birokrasi, pelaksanaan Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Negara, pengendalian gratifikasi, urusan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, hukum, kehumasan, keterbukaan
inforrnasi publik, dan perpustakaan, pengelolaan
keuangan, Barang Milik Negara, Penerimaan Negara
- 318 -

Bukan Pajak, serta koordinasi tata kelola dan


pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum;
b. penyiapan koordinasi prograrn dan anggaran pendidikan,
rencana kebutuhan sumber daya manusia pendidikan,
penyusunan kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman
pendidikan, program pembinaan lembaga pendidikan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan
sertifikasi, standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi
pendirian Lembaga Pendidikan, pemantauan, analisis,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaran pendidikan; dan
c. penyiapan koordinasi program dan anggaran pelatihan,
rencana kebutuhan sumber daya marrusia pelatihan,
penyusunan kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman
pelatihan, program pembinaan lembaga pelatihan,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk pelatihan,
pelaksanaan sertifikasi, standardisasi, akreditasi, serta
rekomendasi pendirian Lembaga Pelatihan, pemantauan,
analisis, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
pelatihan.

Pasa1694
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
Laut terdiri atas:
a. Bagian Umum;
b. Bidang Pendidikan;
c. Bidang Pelatihan; dan
d. Kelompok.Jabatan Fungsicnal.

Pasa1695
Bagian Umum mernpuriyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan rencana, program kerja dan
anggaran, rencana pengembangan sumber daya manusia,
penetapan dan perumusan kinerja, analisis, evaluasi dan
pelaporan kinerja, pengelolaan data, laporan evaluasi
kegiatan, teknologi informasi dan kornunikasi, penanganan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, manajemen
kepegawaian, organisasi dan tata laksana, reformasi birokrasi,
- 319 -

pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara


dan Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum, kehumasan,
keterbukaan informasi publik, dan perpustakaan, pengelolaan
keuangan, Barang Milik Negara, Penerimaan Negara Bukan
Pajak, serta koordinasi tata kelola dan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum.

Pasal696
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 695, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,
program kerja dan anggaran, rencana pengembangan
sumber daya manusia, penetapan dan perumusan
kinerja, analisis, evaluasi dan pelaporan kinerja,
pengelolaan data, laporan evaluasi kegiatan, teknologi
informasi dan komunikasi, serta penanganan Sistem
Pengendalian Intern Perncrintah; dan
b. penyiapan bah an manajemen kepegawaian, organisasi
dan tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan
Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum, kehurnasan,
keterbukaan informasi publik, dan perpustakaan,
pengelolaan keuangan, Sarang Milik Negara, Penerimaan
Negara Bukan Pajak, serta koordinasi tata kelola dan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.

Pasa) 697
Bagian Umum terdiri dari KelompokJabatan Fungsional.

Pasal698
Bidang Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi program dan anggaran pendidikan,
rencana kebutuhan sumber daya manusia pendidikan,
penyusunan kerja sarna, kurikulum, silabus, pedoman
pendidikan, program pembinaan lembaga pendidikan,
- 320-

pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan sertifikasi,


standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pendidikan, pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaran pendidikan.

Pasal 699
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal698, Bidang Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi program dan anggaran
pendidikan, rencana kebutuhan sumber daya manusia
pendidikan, penyusunan kerja sama, program pembinaan
lembaga pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan,
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikan; dan
b. penYIapan bahan penyusunan kurikulum, silabus,
pedornan pendidikan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pendidikan.

Pasal 700
Bidang Pendidikan terdiri dari KelornpokJabatan Fungsional.

Pasal 701
Bidang Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi program dan anggaran pelatihan, rencana
kebutuhan sumber daya manusia pelatihan, penyusunan
kerja sarna, kurikulum, silabus, pedornan pelatihan, program
pembinaan lembaga pelatiha n, pendidik dan tenaga
kependidikan untuk pelatihan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasr, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pelatihan, pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pelatihan.

Pasal 702
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 701, Bidang Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
- 321 -

a. pen)'lapan bahan koordinasi program dan anggaran


pelatihan, rencana kebutuhan sumber daya manusia
pelatihan, penyusunan kerja sarna, program pembinaan
lembaga pelatihan, pendidik dan tenaga kependidikan
untuk pelatihan, pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan pelatihan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan kurikulum, silabus,
pedoman pelatihan, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, serta rekomendasi pendirian
Lembaga Pelatihan.

Pasal 703
Bidang Pelatihan terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Keenam
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Udara

Pasal704
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
Udara mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis dan
pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi
udara.

Pasal705
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 704, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program
kerja dan anggaran, rencana pengembangan sumber
daya manusia, perumusan kinerja, laporan akuntabilitas
kinerja, penanganan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, manajemen kepegawaian, organisasi dan
tata laksana, reformasi birokrasi, pengelolaan data,
keuangan, Barang Milik Negara, Penerimaan Negara
Bukan Pajak, laporan evaluasi kegiatan, teknologi
informasi dan komunikasi, perpustakaan, pelaksanaan
- 322 -

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan


Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, hukum, kehurnasan,
keterbukaan informasi publik, serta koordinasi tata
kelola dan pengelolaan keuangan Badan Layanan Urnurn;
b. penyiapan pembinaan lcmbaga pendidikan, tenaga
pendidik dan keperididikari, pemantauan dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikari, penyusunan kurikulurn,
silabus, pedoman pendidikan, kerja sarna, pelaksanaan
sertifikasi, standardisasi, akreditasi, dan rekomendasi
pendirian lembaga pendidikan; dan
c. penyiapan pembinaan lembaga pelatihan, tenaga pelatih
dan kepelatihan, pemantauan, dan pelaporan
penyelenggaraan pelatihan, penyusunan kurikulum,
silabus, pedoman pelatihan, kerja sama, pelaksanaan
sertifikasi, standardisasi, akrcditasi, dan rekomendasi
pendirian lembaga pelatihan.

Pasal 706
Pusat Pengembangan Sumber Oaya Manusia Perhubungan
Udara terdiri at as :
a. Bagian Umum;
b. Bidang Pendidikan; dan
c. Bidang Pelatihan; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 707
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi dan penyusunan rencana, program kerja dan
anggaran, rencana pengembangan sumber daya manusia,
perumusan kinerja, laporan akuntabilitas kinerja,
penanganan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
mariajemen kepegawaian, organisasi dan tata laksana,
reformasi birokrasi, pengelolaan data, keuangan, Barang Milik
Negara, Penerirnaan Negara Bukan Pajak, laporan evaluasi
kegiatan, teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan,
pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
- 323 -

dan Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan


ketatausahaan, kerurnahtanggaan, hukum, kehumasan,
keterbukaan informasi publik, scrta koordinasi tata kelola dan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.

Pasal 708
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 707, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
pengkoordinasian rencana, program kerja dan anggaran,
rencana pengembangan sumber daya manusia,
penetapan Indikator Kincrja, penyusunan rapat
koordinasi, target kinerja, analisis, evaluasi, penetapan,
dan pelaporan kinerja, pengelolaan laporan evaluasi
kegiatan, data, teknoiogi informasi dan komunikasi, serta
penanganan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; dan
b. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan,
hukum, kehumasan, keterbukaan informasi publik,
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan
Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi,
koordinasi pengelolaan keuangan dan tata kelola Badan
Layanan Umum, pengelolaan pcrpustakaan, penyiapan
bahan manajemen kepegawaian, organisasi dan tata
laksana, reformasi birokra si, penyusunan rencana
pelaksanaan anggaran, usulan revisi anggaran,
pemantauan anggaran dan realisasi daya serap,
pengumpulan data dukung dan evaluasi terkait dengan
laporan hasil audit, pemeriksaan dan/ atau pengawasan,
Penerimaan Negara Bukan Pajak, usulan pengelola
anggaran, serta pengelolaan dan pelaporan keuangan dan
Barang Milik Negara.

Pasal 709
Bagian Umum terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsiona1.
- 324 -

Pasal710
Bidang Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan lembaga pendidikan, tenaga pendidik
dan kependidikan, pernantauan dan pelaporan
penyelenggaraan pendidikan, pcnyusunan kurikulum, silabus,
pedoman pendidikan, kerja sama, pelaksanaan sertifikasi,
standardisasi, akreditasi, dan rckomcndasi pendirian lembaga
pendidikan.

Pasal711
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 710, Bidang Pendidikan mcnyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan
anggaran pendidikan, kcrja sarna, rencana kebutuhan
sumber daya manusia, scrta pelaksanaan pemantauan,
analisis, evaluasi dan pclaporan; dan
b. penyiapan bahan pcmbinaan Jcmbaga pendidikan,
pembinaan tenaga pcndidik dan kependidikan, serta
pelaksanaan sertifikasi, akrcdi tasi, standardisasi
program, dan rckomendasi pendirian lernbaga
pendidikan.

Pasal712
Bidang Pendidikan terdiri dari Kclompok Jabatan Fungsional.

Pasal713
Bidang Pelatihan mempunyai tugas mclaksanakan penyiapan
pembinaan lcmbaga pelalihan, lenaga pelatih dan
kepelatihan, pemantauan, dan pelaporan penyelenggaraan
pelatihan, penyusunan kurikulum, silabus, pedoman
pelatihan, kerja sama, pclaksanaan sertifikasi, standardisasi,
akreditasi, dan rekorncndasi pcndirian lcmbaga pelatihan.

Pasal714
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 713, Bidang Pelatihan mcnyclcnggarakan fungsi:
- 325 -

a. penyiapan bahan penyusunan rcncana, program dan


anggaran pelatihan, kerja sarna, rencana kebutuhan
sumber daya manusia, scrta pelaksanaan pernantauan,
dan pelaporan; dan
b. penyiapan bahan pembinaan lembaga pelatihan, tenaga
pelatih dan kepelatihan, serta pelaksanaan sertifikasi,
akreditasi, standardisasi program, dan bahan
rekornendasi pendirian lernbaga pelatihan.

Pasal715
Bidang Pelatihan terdiri dari KelornpokJabatan Fungsional.

Bagian Ketujuh
Pusat Pengernbangan Surnber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan

Pasal716
Pusat Pengembangan Surnber Oaya Manusia Aparatur
Perhubungan mernpunyai tugas melaksanakan pendidikan
dan pelatihan mariajerial, struktural dan fungsional untuk
surnber daya man usia aparatur perhubungan, serta
pemberian pembinaan teknis kepada satuan organisasi yang
menangaru pelaksanaan pcndidikan dan pelatihan
pembangunan karakter.

Pasal717
Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 716, Pusat Pengernbangan Surnber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bah an penyusunan rencana pelaksanaan
anggaran, usulan revisi anggaran, pengumpulan data
dukung dan evaluasi terkait dengan laporan hasil audit,
pemeriksaan dan/ atau pengawasan, Penerimaan Negara
Bukan Pajak, penyusunan pernantauan anggaran dan
realisasi daya serap, usulan pengelola anggaran,
pengelolaan dan pelaporan kcuangan dan Bararig Milik
Negara, pengelolaan kerumah ianggaan, sarana prasarana
- 326 -

perididikan dan pelatihan, perpustakaan, layanan


kesehatan, serta koordinasi pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum, teknologi inforrnasi dan komunikasi,
penyiapan bahan manajcmcn kepegawaian, organisasi,
dan tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan
Laporan Harta Kekayaan Pcnyclcnggara Negara dan
Aparatur Sipil Negara, pcngcndalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, hukum, kehumasan, keterbukaan
inforrnasi publik, serta koordinasi lata kelola Badan
Layanan Umum;
b. penyiapan jenis pendidikan dan pelatihan aparatur
perhubungan, rencana pengcmbangan sumber daya
manusia aparatur perhubungan, rencana, program kerja
dan anggaran, perumusan kincrja, monitoring, analisis,
evaluasi, dan pelaporan pcnyclcnggaraan pendidikan dan
pelatihan, serta pcnanganan Sistern Pcngendalian Intern
Perner intah;
c. penyiapan standardisasi, pcnjaminan rnutu dan
pelaksanaan pcndidikan dan pclatihan, kerja sarna,
pembinaan lernbaga pcndidikan dan pelatihan,
widyaiswara, instruktur, dan tcnaga rnanajernen serta
sertifikasi pendidikan dan pclatihan dasar calon pegawai
negen sipil, struktural dan fungsional aparatur
perhubungan; dan
d. penyiapan standardisasi, penjaminan mutu dan
pelaksanaan pendidikan dan pclatihan , kerja sama,
pernbinaan lernbaga pcndidikan dan pelatihan,
widyaiswara, instruktur, dan tcnaga manajernen serta
sertifikasi pendidikan dan pclatihan manajerial aparatur
perhubungan.

Pasa1718
Pusat Pengembangan Surnber Oaya Manusia Aparatur
Perhubungan terdiri atas:
a. Bagian Urnum;
b. Bidang Perencanaan;
- 327 -

c. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan


Fungsional; dan
d. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Manajerial; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsiorial.

Pasal 719
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan rcncana pelaksanaan anggaran, usulan
revisi anggaran, pengumpulan data dukung dan evaluasi
terkait dengan laporan hasil audit, pemeriksaan dan/ atau
pengawasan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, penyusunan
pemantauan anggaran dan realisasi daya serap, usulan
pengelola anggaran, pengclolaan dan pelaporan keuangan dan
Barang Milik Negara, pengelolaan kerurnahtanggaan, sarana
prasarana pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, layanan
kesehatan, serta koordinasi pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umurn, leknologi informasi dan kornunikasi,
penyiapan bahan manajemen kepegawaian, organisasi, dan
tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara,
pengendalian gratifikasi, urusan ketatausahaan, hukum,
kehumasan, keterbukaan informasi publik, serta koordinasi
tata kelola Badan Layanan Umum.

Pasal720
Dalam melaksanakan tugas se bagaimana dimaksud dalam
Pasal 719, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana pelaksanaan
anggaran, usulan revisi anggaran, pengumpulan data
dukung dan evaluasi terkait dengan laporan hasil audit,
pemeriksaan dan/ atau pengawasan, Penerimaan Negara
Bukan Pajak, penyusunan pemantauan anggaran dan
realisasi daya serap, usulan pengelola anggaran,
pengelolaan dan pelaporan keuangan dan Barang Milik
Negara, kerumahtanggaan, sarana prasarana pendidikan
dan pelatihan, pcrpustakaan, layanan kesehatan, serta
- 328-

koordinasi pengelolaan keuangan Badan Layanan U mum;


dan
b. penyiapan bah an manajemen kepegawaian, organisasi,
dan tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan
Laporan Harta Kckayaan Penyelenggara Negara dan
Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, urusan
ketatausahaan, hukurn, kehumasan, keterbukaan
informasi publik, pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi, serta koordinasi tata kelola Badan Layanan
Umum.

Pasal721
Bagian Umum lerdiri dari Kelompok Jabalan F'ungsional.

Pasal 722
Bidang Perencanaan mcmpunyai tugas melaksanakan
pcnyiapan jenis pendidikan dan pelatihan aparatur
perhubungan, rcncana pengembangan sumber daya manusia
aparatur perhubungan, rencana, program kcrja dan anggaran,
perumusan kincrja, monitoring, analisis, cvaluasi, dan
pelaporan pcnyelcnggaraan pendidikan dan pelatihan, scrla
pcnanganan Sistcm Pengendalian Intern Pcmcrintah.

Pasal 723
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 722, Bidang Pcrcncanaan mcnyelenggarakan fungsi:
a. pcnyiapan bahan penyusunan jenis pendidikan dan
pclatihan, rcncana pengcmbangan sumber daya mariusia
aparatur perhubungan, rcncana, program kerja dan
anggaran pendidikan dan pclatihan, pcnctapan Indikator
Kinerja, pcnyusunan kurikulum, silabus, metodik,
didaktik, alat pengajaran, lenaga pengajar, sarana dan
prasarana pendidikan dan pelatihan aparatur
perhubungan; dan
b. penyiapan bahan penyusunan target kinerja, laporan
akuntabilitas kinerja, analisis dan evaluasi kincrja,
pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan
- 329 -

pelatihan dan pengelolaan laporan evaluasi kegiatan,


serta penanganan Sistcm Pengendalian Intern
Pemerintah.

Pasal 724
Bidang Perencanaan terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal 725
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Fungsional
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan standardisasi,
penjarninan mutu dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,
kerja sarna, pembinaan lembaga pendidikan dan pelatihan,
widyaiswara, instruktur, dan lcnaga mariajemen serta
sertifikasi pendidikan dan pclatihan dasar calon pegawai
negeri sipil, struktural dan fungsional aparatur perhubungan.

Pasal 726
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 725, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan
Fungsional menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan standardisasi, penjaminan mutu, kerja
sarna pendidikan dan pelatihan dasar calon pegawai
negeri sipil, struktural, dan fungsional aparatur
perhubungan; dan
b. penyrapan bahan pendidikan dan peJatihan, serta
pembinaan widyaiswara, instruktur, dan tenaga
manajemen pendidikan dan pelatihan dasar calon
pegawai negeri sipil, struktural, dan fungsional aparatur
perhubungan.

Pasal 727
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Fungsional
terdiri dari Kelompok Jabatan Pungsional.
- 330-

Pasal 728
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Manajerial mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan standardisasi, penjarninan
mutu dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kerja sarna,
pembinaan lembaga perididikan dan pelatihan, widyaiswara,
instruktur, dan tenaga manajemen serta sertifikasi pendidikan
dan pelatihan manajerial aparatur perhubungan.

Pasal 729
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 728, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Manajerial
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan legalitas, kerja sarna, penjarninan
mutu, pembinaan sertifikasi bersarna instarisi pendidikan
dan pelatihan manajerial aparatur perhubungan dan
pembinaan lerhadap penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan oleh satuan pendidikan milik pernerintah
dan masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan
pelatihan manajerial transporlasi; dan
b. penyiapan bahan pendidikan dan pelatihan manajerial
serta pembinaan widyaiswara, instruktur, dan tenaga
manajemen pendidikan dan pelatihan manajerial
aparatur perhubungan.

Pasal 730
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Manajerial terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB XU
STAP AHLI

Pasa1731
(1) Menteri dibantu oleh 5 (lima) Staf Ahli.
(2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri.
(3) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada
Menteri mengenai masalah lertentu sesuai dengan bidang
- 331 -

keahliannya, yang tidak mcnjadi bidang tugas Sekretariat


Jenderal, Dircktorat Jendcral, Badan, dan Inspektorat
JendcraJ.
(4) Kelompok Star Ahli dibantu oleh Kelompok Jabatan
Fungsiorial.

Pasal 732
(1) Star Ahli terdiri atas:
a. Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan, dan Encrgi
Perhubungan;
b. Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi
Perhubungan;
c. Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan
Keselarnatan Perhubungan; dan
d. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan
Perhubungan.
(2) Staf Ahli dalam mclaksanakan tugasnya, sccara
administratif dikoordinasikan oleh Sckrctaris Jenderal.

Pasal 733
(1) Staf Ahli 8idang Tcknologi, Lingkungan, dan Encrgi
Perhubungan mempunyai tugas membcrikan
rckomendasi tcrhadap isu-isu stratcgis kepada Mcntcri
terkait dengan bidang tcknologi, lingkungan, dan cnergi
perhubungan.
(2) Staf Ahli Bidang Hukum dan Rcformasi Birokrasi
Perhubungan mempunyai tugas memberikan
rckomendasi tcrhadap isu-isu strategis kepada Mcnteri
tcrkait dcngan bidang hukum dan rcformasi birokrasi
pcrhubungan.
(3) Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan
Perhubungan mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Mentcri
terkait dengan bidang logistik, multimoda, dan
keselamatan perhubungan.
(4) Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan
Perhubungan mempunyai tugas rnemberikan
- 332 -

rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri


terkait dengan bidang ekonomi kawasan dan kemitraan
perhubungan.

BAB XlII
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI PERHUBUNGAN

Pasal 734
(1) Pusal Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
melalui Sekrctaris Jcndcral.
(2) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan
dipimpin oleh scorang Kcpala.

Pasa) 735
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan
mempunyai tugas mcngkoordinasikan dan melaksanakan
pcngclolaan dan standardisasi, rcncana dan kcbijaka n,
pcngembangan sistcrn, data dan layanan opcrasiorial sistcm
teknoJogi informasi dan komunikasi Kementerian
Perhubungan, pcnyusunan rencana kcrja dan anggaran ,
kctalausahaan dan .Jabatan Pungsional di bidang data dan
teknologi informasi.

Pasa) 736
Dalam melaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 735, Pusat Tcknologi Inforrnasi dan Komunikasi
Perhubungan menyclcnggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan perencanaan teknologi informasi
dan komunikasi, standar kebijakan dan tata kelola
teknologi inforrnasi dan komunikasi;
b. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan, perancangan,
pembangunan, pcngembangan, dan pengujian sistem
aplikasi, basis data, dan infrastruktur tcknologi informasi
dan komunikasi;
- 333 -

c. penyiapan pengelolaan data dan layanan operasional


teknologi informasi dan komunikasi;
d. penyiapan penyusunan rencana program anggaran,
urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan ad mini strasi
barang milik negara, pengendalian gratifikasi, evaluasi
dan pelaporan, serta penyiapan dan pengelolaan Jabatan
Furigsional di bidang data dan tcknologi informasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.

Pasal 737
Pusat Teknologi Informasi dan Kornunikasi Perhubungan
terdiri atas:
a. Bidang Perencanaan dan Kebijakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi;
b. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
c. Bidang Pengelolaan Data dan Operasional Teknologi
Inforrnasi dan Komunikasi;
d. Bagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 738
Bidang Perencanaan dan Kebijakan Teknologi Informasi dan
Korrrunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan perencanaan teknologi in formasi dan
kornunikasi, standar kebijakan dan tata kelola teknologi
informasi dan komunikasi.

Pasal 739
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 738, Bidang Percncanaan dan Kebijakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan perencanaan teknologi
informasi dan komunikasi; dan
b. penyiapan bahan penyusunan standar kebijakan dan
tata kelola teknologi inforrnasi dan komunikasi.
- 334 -

Pasal 740
Bidang Perencanaan dan Kebijakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal741
Bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
pelaksanaan, perancangan, pernbangunan, pengembangan,
dan pengujian sistem aplikasi, basis data, dan infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 742
Dalam melaksanakan tug as sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 741, Bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan,
perancangan, pembangunan, pengembangan, pengujian,
dokumentasi, serta evaluasi aplikasi dan basis data; dan
b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan,
perancangan, pembangunan, pengembangan, pengujian,
dokumentasi, serta evaluasi infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi.

Pasal 743
Bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 744
Bidang Pengelolaan Data dan Operasional Teknologi Informasi
dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pengelolaan data dan layanan operasional teknologi informasi
dan komunikasi.

Pasal 745
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 744, Bidang Pengelolaan Data dan Operasional
- 335 -

Teknologi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan


fungsi:
a. penyiapan bahan pengelolaan data teknologi informasi
dan komunikasi; dan
b. penyiapan bahan layanan operasional teknologi inforrnasi
dan komunikasi.

Pasa1746
Bidang Pengelolaan Data dan Operasional Teknologi Informasi
dan Komunikasi lerdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 747
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan rencana program anggaran, urusan
keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan administrasi barang
milik negara, pengendalian gratifikasi, evaluasi dan pelaporan,
serta penyiapan dan pengeJolaan Jabatan Fungsional di
bidang data dan teknologi informasi.

Pasal 748
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 747, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program
anggaran, urusan keuangan, pengelolaan administrasi
barang milik negara, peJaksanaan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah, serta evaluasi dan pelaporan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian,
reformasi birokrasi, pengendalian gratifikasi, persuratan,
kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Negara, serta pengelolaan Jabalan Fungsional dibidang
data dan teknologi informasi.

Pasal 749
Bagian Tata Usaha terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
- 336 -

BABXIV
PUSATPENGELOLAAN
TRANSPORTASIBERKELANJUTAN

Pasal 750
(1) Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan adalah
unsur penunjang Kementerian Perhubungan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui
Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan dipimpin
oleh seorang Kepala.

Pasal751
Pusat Pengelolaan Transpor tasi Berkelanjutan yang
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan
kebijakan lingkungan hidup, peningkatan sistem dan inovasi
pelayanan transportasi berkelanjutan.

Pasal 752
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 751, Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pembinaan dan pengelolaan kebijakan
lingkungan hidup, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
sektor transportasi;
b. penyiapan pembinaan dan pengelolaan kebijakan
peningkatan sistem dan inovasi pelayanan sarana dan
prasarana transportasi berkclanjutan; dan
c. penyiapan pelaksanaan penyusunan rencana, program
kerja dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan
administrasi barang milik negara, pelaksanaan urusan
keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,
kerumahtanggaan, monitoring dan evaluasi Pencegahan
dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba (P4GN), serta pengelolaan jabatan
fungsional di bidang lingkungan.
- 337 -

Pasal753
Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan terdiri atas:
a. Bidang Tala Kelola Lingkungan Hidup Transportasi;
b. Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan Sarana dan
Prasarana Transportasi;
c. Bagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan FungsionaJ.

Pasal 754
Bidang Tala Kelola Lingkungan Hidup Transportasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan
pengelolaan kebijakan lingkungan hidup, adaptasi dan
mitigasi perubahan ikIim scktor transportasi.

Pasal 755
Dalam mclaksanakan tugas scbagaimana dimaksud dalarn
Pasal 754, Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup Transportasi
menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program,
pemantauan, evaluasi, perumusan dan pelaporan
pcmbinaan dan pcngclolaan kcbijakan Iingkungan hidup
dan cnergi terbarukan, adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim subsektor transporlasi darat, pcrkcrctaapian dan
penunjang; dan
b. pcnyiapan bahan pcnyusunan rcncana dan program,
pernantauan, cvaluasi, perumusan dan pelaporan
pcmbinaan dan pengclolaan kcbijakan lingkungan hidup
dan energi terbarukan, adaptasi dan miligasi perubahan
iklim subsektor transportasi laut dan udara.

Pasal 756
Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup Transportasi terdiri dari
Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 757
Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi mempunyai lugas mclaksanakan penyiapan
- 338 -

pernbinaan dan pengelolaan kebijakan peningkatan sis tern


dan inovasi pclayanan saran a prasarana transportasi
berkelanjutan.

Pasal 758
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 757, Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan Sarana dan
Prasarana Transportasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program,
pemantauan, evaluasi, penilaian, perumusan dan
pelaporan pembinaan dan pengelolaan kebijakan
peningkatan sistcm, inovasi, pengarusutamaan
disabilitas dan budaya pelayanan sarana dan prasarana
transportasi darat, perkeretaapian dan penunjang; dan
b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program,
pemantauan, evaluasi, penilaian, perumusan dan
pelaporan pembinaan dan pengelolaan kebijakan
peningkatan sistem, inovasi, pengarusutamaan
disabilitas dan budaya pelayanan sarana dan prasarana
transportasi laut dan udara.

Pasal 759
Bidang Tata Kelola Sistem Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi terdiri dari Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 760
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pelaksanaan penyusunan rencana, program kerja
dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan
administrasi barang milik negara, pelaksanaan urusan
keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,
kerumahtanggaan, monitoring dan evaluasi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN), serta pengelolaan jabatan fungsional di
bidang lingkungan.
- 339 -

Pasa1761
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 760, Bagian Tata Usaha menyelcnggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program kerja
dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan
adrninistrasi barang milik negara, pelaksanaan urusan
keuangan, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah,
serta monitoring dan evaluasi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Percdaran Gclap
Narkoba (P4GN); dan
b. penyiapan bahan pclaksanaan urusan kepegawaian,
reformasi birokrasi, pcngendalian gratifikasi, Laporan
Harta Kekayaan Penyelcnggara Ncgara dan Aparatur Sipil
Negara, persuratan, kearsipan, kcrumahtanggaan, serta
pcngclolaan jabatan fungsiona) di bidang lingkungan.

Pasal762
Bagian Tata Usaha terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.

BABXV
PUSATFASILlTASIKEMITRAAN
DAN KELEMBAGAANINTERNASIONAL

Pasal 763
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kclcrnbagaan lnternasional
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan
perwakilan Kcmcnterian Pcrhubungan di luar negcri,
pelaksanaan kcrja sarna dan fasilitasi kemitraanjinvcsLasi,
kerja sarna luar negeri, scrta fasilitasi dan evaluasi ratifikasi
konvensi dan pcrjanjian intcrnasional di bidang transportasi.

Pasal 764
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn
Pasal 763, Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelernbagaan
Internasional mcnyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi, pernantauan, analisis, evaluasi,
pclaporan dan konsultasi dengan perwakilan
- 340-

Kementerian Perhubungan di luar negeri serta lembaga


terkait mengenai pelaksanaan kerja sarna dan fasilitasi
kernitraarr/ investasi, dan fasilitasi perizinan perjalanan
dinas luar negeri di bidang transportasi;
b. penyiapan koordinasi, pemantauan, analisis, evaluasi,
pelaporan dan konsultasi dengan negara mitra,
perwakilan Kementerian Perhubungan di luar negeri dan
lembaga terkait mengenai pelaksanaan kerja sarna luar
negeri, fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar negeri,
serta serta penyiapan monitoring, analisis, fasilitasi dan
evaluasi ratifikasi konvensi dan perjanjian internasional
dalarn hubungan bilateral dan subregional di bidang
transportasi;
c. penyiapan koordinasi, pernantauan, analisis, evaluasi,
pelaporan dan konsultasi dengan negara mitra,
organisasi internasional, perwakilan Kernenterian
Perhubungan di luar negen, dan lembaga terkait
merigenai pelaksanaan kerja sarna luar negeri, fasilitasi
perizinan perjalanan dinas luar negeri serta penyiapan
monitoring, analisisa, fasilitasi dan evaluasi ratifikasi
konvensi dan perjanjian internasional dalam hubungan
multilateral di bidang transportasi; dan
d. penyiapan perencanaan, penganggaran, penatausahaan
keuangan dan barang milik negara perwakilan
Kementerian Perhubungan di luar negeri; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.

Pasal 765
Pusat Fasilitasi Kernitraari dan Kelembagaan Internasional
terdiri atas:
a. Bidang Fasilitasi Kemitraan dan Investasi;
b. Bidang Hubungan Bilateral dan Subregional;
c. Bidang Hubungan Multilateral;
d. Bagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 341 -

Pasal 766
Bidang Fasilitasi Kernitraan dan lnvcstasi mernpunyai lugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, pernantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan perwakilan
Kernentcrian Perhubungan di luar negeri serta lernbaga terkait
rnengenai pclaksanaan kerja sarna dan fasilitasi
kernitraanj investasi, dan faailitasi pcrizinan perjalanan dinas
luar negeri di bidang transportasi.

Pasal 767
Dalam melaksanakan tugas scbagairnana dirnaksud dalam
Pasal 766, Bidang Fasilitasi Kernitraan dan Investasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, pemaritauan, analisis,
evaluasi, pclaporan dan konsulLasi dengan perwakilan
Kementerian Perhubungan di luar negeri serta lembaga
terkait mengcnai pclaksanaan kcrja sarna dan Iasilitasi
kemitraanj investasi, dan Iasilitasi perizinan perjalanan
dinas luar ncgeri di bidang transportasi dcngan instansi
pemcrintah pusal dan dacrah, serta Badan Usaha Milik
NcgarajBadan Usaha Milik Dacrah;
b. penyiapan bahan koordinasi, pernantauan , analisis,
evaluasi, pclaporan dan koris ultasi dengan perwakilan
Kernenterian Perhubungan di luar negeri scrta lcmbaga
terkait mengcnai pclaksanaan kcrja sarna dan fasiliLasi
kemitraanjinvestasi, dan fasilitasi perizinan perjalanan
dinas luar negeri di bidang lransportasi dcngan pihak
swasta dan masyarakal.

PasaJ 768
Bidang Fasilitasi Kemitraan dan Inveslasi terdiri dari
Kelompok Jabalan Fungsional.

Pasal 769
Bidang Hubungan Bilateral dan Subregional rnempunyai tugas
rnelaksanakan penyiapan koordinasi, pernantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan negara mitra dan
- 342 -

lembaga terkait rnengenai pelaksanaan kerja sarna luar negeri,


fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar negen serta
penyiapan monitoring, analisis, fasilitasi dan evaluasi
ratifikasi konvensi dan perjanj ian internasional dalam
hubungan bilateral dan subregional di bidang transportasi.

Pasal 770
Dalarn rnelaksanakan tugas sebagairnana tersebut daJarn
Pasal 769, Bidang Hubungan Bilateral dan Subregional
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, anal isis,
evaluasi, peJaporan dan konsultasi dengan negara rnitra
dan lembaga terkait rnengenai pelaksanaan kerja sarna
luar negeri, fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar
negeri serta penyiapan monitoring, analisis, fasilitasi dan
evaluasi ratifikasi konvensi dan perjanjian internasional
di bidang transportasi wilayah Arnerika dan Eropa
dengan melibatkan perwakilan Kementerian
Perhubungan di luar negeri; dan
b. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan negara mitra
dan lembaga terkait rnengenai pelaksanaan kerja sarna
luar negeri, fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar
negeri serta penyiapan monitoring, analisis, fasilitasi dan
evaluasi ratifikasi konvensi dan perjanjian internasional
di bidang transportasi wilayah Subregional, Asia, Pasifik,
dan Afrika dengan melibatkan perwakilan Kementerian
Perhubungan di luar negeri.

Pasal 771
Bidang Hubungan Bilateral dan Subregional terdiri dari
Kelompok .Jabatan Fungsional.

Pasal 772
Bidang Hubungan Multilateral mernpunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, pemantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan negara rnitra dan
- 343 -

lembaga terkait mengenai pelaksanaan kerja sarna luar negeri,


fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar negeri serta
penyiapan monitoring, analisis, fasilitasi dan evaluasi
ratifikasi konvensi dan perjanjian internasional dalam
hubungan multilateral di bidang trarisportasi.

Pasal 773
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 772, Bidang Hubungan Multilateral menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, pernantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan lembaga
terkait mengenai pelaksanaan kerja sarna luar negeri
multilateral, fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar
negeri serta penyiapan ratifikasi konvensi dan perjanj ian
luar negeri multilateral di bidang transportasi dengan
organisasi internasional di bawah organisasi Persatuan
Bangsa-Bangsa; dan
b. penyiapan bahan koordinasi, pernantauan, analisis,
evaluasi, pelaporan dan konsultasi dengan lembaga
terkait mengenai pelaksanaan kerja sarna luar negeri
multilateral, fasilitasi perizinan perjalanan dinas luar
negeri serta penyiapan ratifikasi konvensi dan perjanjian
luar negeri multilateral di bidang transportasi dengan
orgarusasi internasional di bawah organisasi Non
Persatuan Bangsa- Bangsa.

Pasal 774
Bidang Hubungan Multilateral terdiri dari Kelompok Jabatan
Fungsional.

Pasal775
Bagian Tata Usaha mernpunyai tu.gas melaksanakan
penyiapan penyusunan rencana program anggaran, urusan
keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,
perlengkapan, rurnah tangga, pengelolaan adrninistrasi barang
rnilik negara, evaluasi dan pelaporan.
- 344 -

Pasa1776
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 775, Bagian Tata Usaha menyclenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program
anggaran, urusan kcuangan, pengelolaan administrasi
barang milik negara, pelaksanaan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah, serta evaluasi dan peJaporan Pusat
dan perwakilan Kementcrian Perhubungan di luar ncgeri.
b. penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian,
reformasi birokrasi, pcngendalian gratifikasi, persuratan,
kearsipan, perlengkapan, pclaksanaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil
Negara, pengelolaan tcknologi informasi dan kornunikasi,
dan rumah tangga Pusat.

Pasal 777
Bagian Tata Usaha tcrdiri dari Kelompok Jabatan F'ungsional.

BAB XV)
KELOMPOKJABATAN F'UNGSIONAL

Pasal 778
Di lingkungan Kemcnterian Perhubungan dapat ditctapkan
jabatan fungsional scsuai dcngan kebutuhan yang
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketcntuan
peraturan perundang - undangan.

Pasal 779
(1) Kclompok Jabatan Fungsional mcmpunyai tugas
mcmberikan pelayanan [ungsional dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Jabat.an Pimpinan Tinggi Pratama
sesuai dengan bidang kcahlian dan keterampilan.
(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan Koordinator Pelaksana Fungsi
Pelayanan F'ungsional sesuai dengan ruang lingkup
bidang tugas dan fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama.
- 345 -

(3) Masing-masing Koordinator Pclaksana Fungsi Pelayanan


Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mempunyai tugas mengoordinasikan dan mengelola
kegiatan pelayanan fungsional ses'uai dengan bidang
tugas masing-masing.
(4) Oalam menjalankan tugasnya, Koordinator Pelaksana
Fungsi Pelayanan Fungsional dapat dibantu oleh
Subkoordinator.
(5) Ketentuan Icbih lanjut mcngenai pembagian tugas
Koordinator dan Subkoordinator Pelaksana Fungsi
Pelayanan Fungsional ditetapkan oleh Menteri.

Pasal780
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagairnana dimaksud
dalam Pasal 779, terdiri dari berbagai jenis jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang
pengangkatannya sesuai dcngan ketentuan peraturan
perundang- u ndangan.
(2) Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan
kebutuhan yang didasari atas analisis jabatan dan beban
kerja.
(3) Tugas, jenis, dan jenjang Kelompok Jabatan Fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
jabatan fungsional masing-masing.

BAB XVlI
UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 781
(1) Di lingkungan Kementerian Perhubungan dapat dibentuk
Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksanaan tugas teknis
operasional dan j' atau tugas teknis penunjang
Kementerian Perhubungan scsuai dengan kebutuhan dan
berdasarkan peraturan perundang- undangan.
- 346-

(2) Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis


sebagairnana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang aparatur negara.
(3) Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian
Perhubungan yang telah ada pada saat berlakunya
Peraturan Menteri ini, tetap berlaku sebclum diubah atau
diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- undangan.

BAB XVIlI
TATAKERJA

Pasal 782
Meriteri dalarn melaksanakan tugas dan fungsinya,
rnenerapkan sistem akuntabilitas kincrja instansi pernerintah.

Pasal783
(1) Kementerian Perhubungan menyusun proses bisnis yang
menggarnbarkan tata hubungan kerja yang efektif dan
efisien antar unit organisasi di lingkungan Kernenterian
Perhubungan.
(2) Proses bisnis antar unit orgarusasi di lingkungan
Kerneriterian Perhubungan scbagairnana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 784
Menteri menyarnpaikan laporan kepada Presiden mengenai
hasil pelaksanaan urusan pemerin tahan di bidang
transportasi secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.

Pasal 785
Kementerian Perhubungan menyusun analisis jabatan, peta
jabatan, analisis beban kerja, uraian fungsi dan uraian tugas
- 347 -

terhadap seluruh jabatan di lingkungan Kementerian


Perhubungan.

Pasal 786
Setiap unsur di lingkungan Kementerian Perhubungan dalam
melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
Kementerian Perhubungan maupun dalam hubungan antar
kementerian dengan lembaga lain yang terkait.

Pasa1787
Semua unsur di lingkungan Kementerian Perhubungan
menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan masing-rnasing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal788
(1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan
memberikan pengarahan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas yang
telah ditetapkan.
(2) Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara
bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 789
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit
organisasi di bawahnya.
'UB~trapun-~u13puru:::ld uarrrrarcd u13nlu:::lld~ UB~U:::lP
~13nS:::lSU13>{nuaq.I:;)q~p U13p lB>f~U-e~p I13UO!S~UnJ :}-eqsfad (£)
·tra~unqnqJad !JalUaw
l{0I0 uexriuaq.roqrp uap 113>{~UB!PS13M13~Uad l13q13fad U13p
t10113J1S!U~WPVl13q13!Od '13Ul13l81d !~~U~l. U13U!dW~d l13q13fod (c;)
·u13~unqn4.Iad !.I01UaW msn S13l13
UOP!SOJd 40{0 U13>{!lUa4Joq!P U13p l13>{~UB!P !Il{V J131S trap
UBP138 SI13dO){ 'rBJOpUOr Jnl>fOJ!O '{13JapUOf SP13la.D\as (t)
(;6L {13S13d
'13'[ uojaso U13>{POq!PdBlal !ll{V JB1S
U13l13q13f
13P13dU13>{S13~n14!I13!P
~UB,{ e'} uojoso I13Jnl>{n11S lBqBfad
t6L IBSBd
'13'.1\1 UOrOS:::lI13Jnl>(rulS uBl13q13!
nB1B sBMB~uad UBl13qBr uB>{BdnJow 'U13!~Bqqns Blsda)! (s)
'B' III uoroso l13.lnl>{n.qs
u131Bq13f n13113 J011311S!U!WPV u13l-eq13r u13>{13dn10w
~UBP!8 13lBda}l UBp 'lBJ01>faJ!pqns B[Bdo}l 'UB!~138 13IBda}l (17)
's'II uojasa [13Jnl>{nJ1S uBleqB! nelS 13W13l13.ld!~~u!l.
U13u!dw!d uBl13qBr UB>{Bdruow lBsnd 13l13do){UBp 'U13PB8
Sp13l:::lJ>(:::lS'Jnl>(:::ldsUI 'lB1:::lpUar l13J01>fadsUl S!J'BloJ>{as
'.lnPlaJ!O '[BJOpUar lB.lOl>f:::lJ!O S!JB1:::lJ>{as 'OJr8 13I13da}l (£)
'q'l uojoso Is1n:)>{n1ls uB1BqB! nB1B
13,{PBW !~~U!l. UBu!dw!d UBlsqBr uB>{l3dnJow !ll{V JB1S (C;)
'13' J uojass
1131 ru >{nJl S u13l13qB[ nB1B S,{PBW !~~U!l. UBu!dw!d
uB1BQBf u13>fBdnJaw UBPB8 e(Bda)i UBp '(l3JOPU:::lf
.rrnxcdsuj '(BJapUar Jnl>{aJ!G 'TBJOpUOr S!JB1:;)J>{as (1)
06L TBs'ed
NVUN3HCI38W3d NVG 'NVJ.,V)fDNVON3d 'NVJ.,V8Vf
XIX 8V8
- 8"17£ -
nfB'1 ~trep~q 1P B!l.d~1J~ UBp '.lnpdso.ld '.lBptrelS 'BW.lOU
BPBd uauropad.raq BAu UB>fBr!qa>t UB>f!SBl ucurojdurtauour
WBfBP >tdqB~apoqB[' !SB1.lodsUB.lJ. B(Old~Udd UBPB8 (1)
96L IBSBd
'lnBL uB~unqn4.ldd IB.lapud[,
lBJ01>f0.l!O UB~UOp !SBU}P.lOO>t.loqSrLIB4 U'B~UBJ:)qdAudd UBp
'nBUBp '!B~UnS utr:}n>f~UB W!1!.lBW UB~un>f~u!l uB~unpU!I.ldd
BPdS 'ueqnqsjcd UBUBWB::>>tUBp U'BlBUlB[dSd>( 'UB~S'B~!J\BUd~
'fBdB>( UBlnBl>f!Blo>( ~UBP!q !P UB>(Bnqd>( UBBU'BS>(BTdd
UBp uesruun.rad uB~uBs>fBl:;)w WBIBp I UO(OS3 Br.lO)i ~!uo.
S6L (BSBd
'U'I3~UBpun-~UBpUn.lod unrrrrarad UBnluo'P>t
UB~UOp rensos BAUU!B( f!d!s uB~uBq.lauod ~UBP!q
!P rBUO!SBU.la:)U! B~Bqwol nB1B/uBp (BUO!S'BU.l01Ulnd!S
uB~uBq.lOUOd !SBS!UB~.lO BPBd 4B1U!.lOWOd !S'B.llS!U!WP'B
UBp U'B1B!~O>( UBBuBs>te(od qBMef ~un~~uBuod
!p'BfuoW B.repo. uB~unqn4.l0d (Bl0pU;:)[' lB.lOl>{a.l!G (0)
'UB~uBpun -~uBpun.lod
uamrarsd treruuaiax UB~UOp !BnSaS BAUU!Bl UB1BABIOd
~UBP!q !P reUO!SBU.101U!B~Bqwol nB1B/U13P reUO!S13UldluJ
wrn.reV\l !SBS!UB~.lO BPBd 4Blupawod !S131:jS!U!WPB
UBp UB113!~d>f uBBues>tBlad qBMBf ~U~~u13uod
uB~unqn4JOd IB10pUOr lB.lOl>fa1!O (1)
176L (I?SBd
NIVI-NYV1 NVnJ.N3..L3)f
[XX 8V8
'B.I13~aNBruBla8
UBp UB1Bd13pUadUB.lB~~UV BPBdo>( uB>fU13qaq!p uB~unqn4.ldd
U13paluaUIa)f !s~unJ trap S13~nl U13BUBs>t13(ad
W13113P
treBU13PUdd
£6L IBSBd
NWNVON3d
XX8V8
- 617£ -
°tre~unqnqJdd
UB!-IdlUdWd)i UB~un:>t~U!l }P L{BlU}JdW<:>d BSBr /~UBl13S
treBPB~UOd B!Jd)l l}Un B{Bdd)i !pBfUdW 'BAU!S~UnJ
UBp SB~nl lBJ!S BUdJB>i 'UBBPB~Udd UBtreABl ~UBP!q
!P !S~unJ }UB~treUdW ~UBA ISBSltre~JO Fun uaurdung (1)
86L IBSBd
°UB~UBpun-~trepurudd UBJnlBJdd
treruuorc» ransos UBUBABT<:>dUBnlBS uB>idBldUdW
lBdBP uB~unqn4.ldd ~J<:>ludW(S) lBAB BPBd pnsxaurrp
BtreW~~BqdS UBUBABPd UBnlBS !SB210'1UBp BIDBN ~ldS (9)
O}U! ~dlUdW uBJnlBJdd !l13pUB)\L(Bs!d.ldl
:>tBpq ~UBA uB~Bq uB21BdnJdW ~treA II uartdure-j
WB{BP urrntreo.ici UBUBABldd uBnlBS !SB>i0'1 UBp BWBN (S)
O!SB)\0SUBp '~UB.ld~UB.L
'}{OddG '.lO~OS 'B:)JB>{B
r L{BABI!M !P !SBlJodsUB.ll
BUBJBSB.ldUBB{Old~udd UBp !SBl.lodsUBJl BSBf UBtreABTdd
UB>{n}\B(dW SB~m TBAundwdw UBUBABldd UBnlBS (17)
°J01BU!P.100)i
40{0 urdundrp UBtreABldcfuBnlBS (8)
°S!.lB1d.n{dS
qd{O UB}{!SBU!P.lOO}{!P
JIlB.llS!U!WPB B1BO<:>S
U13p'lB10l>{dJ!G mrejour }{dqBldpOqB['
tsm.rodstrarj, BIO{d~Udd UBpBS BlBdd)l BpBd<:>:>f
qB.MBf
~U~~UB1.ldq trap qBMBq !P BpB.ldq UBtreABldd treru eg (0)
°UBUBABlddUBnlBS
){TIlUdq!P lBdBP !SB}{dS UBp '~UB.ld~B.L 'JfOddO '.lO~OS
'Bl.lB:>fB[' !SBlJodsUBJ-L BIOld~Udd UBPBS tre~un>{~u!I!G (1)
L6L IBSBd
O!SB>idS
UBp '~UB.ld~B..L
'}{OddG
'.lO~OS 'Bl.lB}{Br rsm.rodstrarj, BIO(d~Udd trepBS BlBdd)i
jnsn SBlB treqrunqax !BnSdS Bf1d)[ >[OdWO[d>[
:>fnludqilldW
lBdBP uB~unqnq.ldd !JdlU<:>}N'}SB>[<:>Strap '~UB.ld~B.L
'>[OddG 'oIO~OS 'Bll13:>fBf' ism.rodstrarj, B(O{d~Udd trepBS
!s~unj UBp sB~n:j treBUBS:>tBldd
~Un:>fnpUdWB:>f~UB.l
wBlBa (0)
or uojaso BfJd:>f:pun UB~UdP!SBU!pJ00:>fJoq
sri.raq
UB!dl:rBp.ld>{ldd trap 'UBB.lBpn.lBpuBqd)i 'Ul3~UBq.1dUdd
'tretreqnqBpdd)i 'tre1BABldd 'UBIB[, UBln:>f~UVUBp smu!,"!
- OS8 -
'U-eBUl3~U~.1~d0~8 UB:>nBq!T~WUl3~U~P
UB~Ul~n~){ 0.118 t.{~Io uB:>fBUBs:>fBI!PuB~unqnl{Jod UB!J~lU~W~)i
(VdIO) uBm~~uv UBBUBS>[BYOd UB!SI .1B1JBO UBBUl3s:>fBldd
008 [BSBd
'UB~UBnO)f 0.1!8 UB>[lBq!l~W UB~U~P UBBUB~U~.1~d0.1!8
t{~[0 uB>[BUBs:>fBl!P uB~unqn4.l:;)d UB!.l~lu:;)Ul:;»)i (VdlQ) Ul3m~~uv
UBBUBS>[B[:::>dUB!SI .lB1JBO Bdn.1~q UB.lB~~UV UeBUl3S)fBT:::>d
u:;)wn:>f00 !PB!U:;)W B~~U!4 UB.1B~~UBuap urarfio.id uBUnSnAUOd
1081BSBd
'Blnw:::>s rsuixo.id rp !SeS!UB~JOl!Un dn:>f~U!1-epBd BpB.10q
dBl~l uB~unqnl{Jod UB!.1~lUOW~)f -epBd !S-eS!UB~.1Ol!Un l{oTo
UB>[n>[Bl!p ~Ul3A sB~n1 'rsurxord UB.1B:>f~w:;)d!PB!.1~l [Bl{ WBIBO
008 IBsed
'UB>fdB1~1!P >fn1un uB~unqn4.1dd !.ldlU:::>W
BPBd~>f se~nl UB!B.1n UBp 'B!.1~>f uaqoq S!S!IBUB 'Ul31BqB!
Bl~d 'uelBqB! S!S!IBUB 'S!US!q saso.rd srad UB:>flnSn~uow
Sn.1Bl{ 1 UOT:::>s~
lBqB!ad 'n>[BIJ~q !BTnw !U! !.lalU~W UB.lnlB.lad
:>fB!as unqm (rues) I BWBI ~u!lBd nl>fBM B:>f~UB! UJBTBO
66L IBSBd
'UBBp13~u:;)dUl3U13A131
~UBP!q
!P !s~unJ !UB~UBUaw ~U13A 13!.1<:>>f
l!un ireurdund l{~Io
.rruerp BUBS:>fBy~dUBnlBS B!.la>f B1B1 !13U~~u:::>wuaru U~lO){ (S)
'uB~unqn4J~d UB!.1~lU:::>Wd){u13~un:>f~u!l
!P l{Bl uuaurod eSB! l~uB.1Bq UBBPB~U~d UBUeAB[ !s~unJ
UBp s'e~nl uB:>fBues>[BI~w ~U'BA B!.l~>f jnm rrursquraur
UBl{BqW'B1 S'B~nl uoqrp ~U-eA IBUO!S~unJ l'Bq'13!dd
nB1B IUBp -euBS:>fBlad l'Bq'Bfad u'B>f'Bdn.1aw (£) l'BAB BpBd
pnsxsunp BUBUJ!13~BqOSBU'BS:>fBlad uaruas .lOl'BU!P.lOO){ (17)
'BUBS:>f'BTdd
Ul3nlBS .lOl'BU!pJOo>[>fn!Unl!p lBdBP (0) leRe
BpBd pnsxeunp BUBW!B~Bqas BUBS:>fB[dd UBnlBS urerBo (£)
'l{BJdBp !P BUl3S>[Bl~d UBmBS >fnluaqwdw
l'BdBP (t) lBAB aped pnsoraunp eUBW!'B~Bqds UBU!dw1d (0)
- IS£ -
!.IdlUdV\! UB.1~B.Idd !.IBp UBBUBS>{Bpd uarruurod
UB>{Bdn.rdW 8UBA UB8UBpUn-8UBpUn.rdd UB.I~B.ldd
UBp ~!U1!.IdlUdV\! rrarruaraj UB>{.IBSBP.ldqn.raq
lBqBfdd ~B>{8UB!PUBp n.rsq UB'lBqBf BAU>{n~udq!p UB8udP
rsdures BAU!S8urlj UBp sB8n'l UB"}[BUBS>{BPWd~d'l !SB>td8
UBp '8UB.ld~UB~ '>{OddQ '.10808 'B'llB>{Br !sB'l.lodsUB.I~
BIOld~Udd UBPB8 Bfld){ BlB~ UBp !SBS!UB8.IO 8UBlud~ 8100
unqB~ 011 Wd .rourojq uB~unqnq.ldd !.IdlUdW UB.1nlBldd
UBp uB8unqnq.ldd UB!.Id~UdWd){ Bf.Id){ BlB~ UBp !SBS!UB810
~UB~udl 8100 umrsj, 001 Wd .IOWON UB8unqnq.Idd
Pd~UdV\! UB.I~B.ldd UB>{.IBSBpldq UB8unqnq.Idd
UBPd'lUdWd){ uB8lln>{8un !P UBlBqBf mt8UBwdW
~U13A lBqBfdd B:PdSdq BpB 8UBA UBlBqBf qrurqas 'q
~UB>t~UBpun!P !U1 !.Id'lUdV\!UB.Inre.Idd >{BfdS~U~!q.ld~
trsjnq (WBUd) 9 lBqW13y 8UTI13dtre.IB88UB B~.IdSBAU~UBP!q
!P tsuaiadurox PfIT!UldW 8UBA EUOS.ldd/{13UO!SBlddo S!U>{dl
13~BUdl !d13>{~UdI!P tre~UdP 'trarnq (138n)£ lBqWBI 8U11Bd
!U! !ld~UdW U13.1nlB.lddtre>{.IBSBP.ldq n.req lBqBfdd ~13>{~U13!P
trap >{nludq!p l{13pns Sn.IBl..{ !s8unJ UBp sB~nl qrurqas ·B
:n>{BJ.Idq!13Inw !U1 !ldlUdV\! UB.Inl131ddlBBS epBd
S08113SBd
NVHI1~3d NVn~N3J.3)f
IIXX 8V8
·!SB.I>{O.l!q!S13W.l0Pl UBp B.IB8dU ln4B.IBdB UBBUn8BA13PUdd
8UBP!q !P UBl{13lU1.ldUIdd trasn.rn UB>tB.IB~UdldAUdw
8UBA !.Idl UdW trap srrrurai tranfruas.rad l13d13PUdill
l{13YdldSUB~unqnq.Idd !.IdludV\! l..{dlo UB>tdBldl!P UB~unqnq.ldd
UB!.IdlUdWd){ Bf.Id>{ BlBl UBp !SBS!UB810 SBlB U13l..{Bqn.rdd
1708IBSBd
·!U! !.IdlUdV\! U131nlB.Idd pBP
uB>{l{13s!d.Idl >{Bpn u13!8Bq UB"}[Bdn.rdW 8UBA I UB.I!dwB1 W13l13P
urrutraarai UB8unqnq.Idd UB!ld+UdWd){ !SBS!UB~.IO tratrnsrig
£08113SBd
- 0S£-
·UB:>f~uepun~p
re~~uBl BPBd n~BIJ;;;>q rejnui IUt ~J;;;>lU;;;>WuB.lnlB.l;;;>d
L08 TBSBd
·n>fBl.l;;;>q:>fBpq UB:>fB~BAU!PUBp anqaotp
'(SSS1 lowoN
8100 ururej, B!s;;;>uopuI :>f!Iqnd;;;>~ BlB~;;;>N Bl!l;;;>8) '!SB:>fd8
UBp '8UBJ;;;>8uBJ., ':>fod;;;>O '.lo8oS 'BllB:>fBC !SB1JodsUBlJ.,
BIOld8udd UBPB8 Bf.ld){ B1BJ.,UBp !SBS!UB~.lO ~UB1Ud~ 8100
unlfBJ., 011 Wd .ronrojq UB~unqnl{ldd !.ldlu;;;>W UBlnlB.ldd 'q
U"BP~(9SL 1 .rotnojq 8100
Bl!.l;;;>S) UB8unqnqJdd
trrurej, B!SdUOPUI :>f~Iqnd;;;>~B_188;;;>N
UB!.ldludUld){ B!Jd){ B1BJ., UBp !sBs~8JO 8ueludl 8100
ururej, 001 Wd .rornojq uB~unqnq.I;;;>d ~.Id~UdW UB.rnlB.Idd '1'3
:D>fBf.Idq ~Tnw !U! !.IdlUdW UB1ITlB.ldd ~BBSBPBd
908TBSBd
d run N3d NV'rUN3J.,3){
UIXX 8V'8
'IUI
!l;;;>lu;;;>WUBlnlB.ldd W"BTBPuaruuatox ue8UdP UB~UB~UdlJdq
>fBP"!4~u"BruBd;;;>sOjf"BtJdq dB:)dl q!SBW UB~B:)BAU!P '!SB:>fd8
UBp '8UBJd~UBJ., '~od;;;>O 'lO~08 'B:).IB:>f"Br tsm.rodstrarj,
BIOld~Udd uePB8 Bf.Id){ B~BJ.,trap !SBS~~lO ~ueludl 8100
unlfBJ., 011 Wd .IOWON uB~unqnq.ldd !-ldludW ue.lnlB.Idd
UBp uB8unqnq.Idd UB!JO:)UdUld)J Bf.l:;))JB1BJ.,UBp !S"BS!UB~.lO
- SS£ -
8L8 ~OWON l000 NnHVJ.,VIS3NOaNI )il1S0d3CI VCIVD3N VJ.J~3S
O.LNVMc[ ANN3S
pn
'VIS3NoaNI :>II'lSOd3Cl
VISONVW ISVSV )iVH NVa WO:>IOHNVI~3.LN3W3):l
NVDNVaNn-ONVGNOCI3d NVCID.LVCl3d
'1VCl3GN3[, ~O.L:>I3CIla
l000 qnr 08 r8~~U8:}Bp8d
BllB>f8[, !P mDl~Ul3pun~a
lavwos VA~V)i laos
pn
'VIS3NoaNI :>II'l80d3~
NVONOSOHCl3dICl3J.,N3W
l000 qnr 90 TB~~UBlnpad
8118:>fBr!P uB:>fd8l;:}l~a
'B1SJUOPUl:>f!1qndJCl8JB~JN 81~JJSWBTBP
BAUUB1Bdw:>uddUB~UdP !U! ~81UdV\l uBJnyeJJd UB~uBpun~udd
llB}{t.{BlU!lJWdW 'B..\u~nl{Bld~UdW ~uB.ro danos .lB~V
- 17£8 -
N\f~Nn8nH~3d N\fI~31N3W3~
IS\fSIN\f~~ON\fNnSnS N\f~\f8
NVDNoaOH~3d NVICl3.LN3W3}1
V[,~3}1 V.LV.L NVG ISVSINVD~O DNV.LN3.L
1000 NOHV.L L9 Wd ~Ol.AJON
VIS3NOGNI }lI1aOd3C1
NVDNOaOHCl3d ICl3.LN3l.AJ NVClO.LVCl3d
I NVClldl.AJV1
- SS£ -
lWlOISYNM31N1 HVoonsnHH3d
~fnnftffH~M3a
WVDVa~'1313~ ImINnWO~
I5nHOdSNVHl
NVONmlllIm NVOISVWHO~NI
1f9nl13DN3dlVSIld
ISV!IlISV~1VSnd IOO10N~3UVSnd
:
I
: I:
I
l•••••••••••••••.••••.••
~...•••.•••••••••••••••
J
I
I
~•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• J
X38Vl3OO8Vf NVDNll8nHH3d NVDNllSflHH3d
ISVHIOdSNVlH VISflNVl'lVAVOM38WflS NVDNV8~BON3d HVlm13H3~H3d mOnHVOOnanHH3d InV1HVDNnanHH3d IMONYOOnenHH3d
mHOI8d NVOVS h~9NVHW3003dNVOW NYONVIll13N3d NVOW lmON3f mOmHIO lmON3f 1YH01~3HIO lmON3r1YH01~3HIO lmON3f lYHOmHIO
I I I I I 1
1••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
I
:
lVH30N3f lVH30N3f 'Ue6unqn~JadueeJl!Wi~
IVlllmH~3S mOl~3dSNI uepueseMe~!WOUOH6uep!B'.
uep:ue6unqnVid UElPUI~jaSi~
uepepowrnnw~~s!6016uep!B 't
:ue6unqnqJ;d
NV~Nn8nH~3d1~31N3W !Se~o~B ~ewlOlaHuepwn~nH6uep!S,
IlHV 3V1S :u!6unQnVid!6JaU3
e uep ue6un~6un~60~~a 16ue~S 'I
- 9££ -
1\f~3aN3r1\f1~\f13~~3S
IS\fSIN~~~ON\fNnSnS N\f~\f8
- LS£ -
'VNOISDNn~
NVlV8Vr
~OdWO'3~
Isvnm3NVO NV~OdV'3d NVO
W~OO~d NVIDV9 VNV3N3~ NVIDV9
VSI1VNVNVIDV9 NV"~V1N3d NVIDV9
I I I I
N\f\fN~~N3~3dO~18
~IlBnd NI~SNVVl013DN3d
ISVnHO~NIINO INO NVYOVDN3d wo~nHOHIS INDNV03~ OHIS ISVSINVDMONVO NVYNV3H3H3dOHIS
IMYMV93d3~ OMIS
ISVllINnWO~OHIS NVNVAVl OMIS
lV~3aN3r
IVI~V13~~3S
- 8££ -
- lVNOISDNn~
NV1V8Vr
}lOdW013}1
}fvfVd N\f)inS V~VD3N NV~VDDNV
NVV~IiHVON38~3d NVIDVS ISNVlNn}lV NVIDIiS
NIiIiWI~3N3d NIiIDVS NVliNVS}lV13d NlilDli8
I I I I
1\1NOIS~Nn:l
N\11\18\1r
}iOdW013}i
1+ i! II-
\fN\fSWt1 \11\11 I\1M\1~3d Nl1dlSIO N\10 I\1M\1~3d ISN313dWO>t N\1I\1M\1~3d3>t
N\10 IS\1SIN\1~HO 'N\1\11:l31H\1r3S3>t'IS\f 1m'j N\1~N\18W3!)N3d N\1\1N\1::lN3H3d
N\1I~\18 N\1I~\18 N\1I~\18 N\1I~\18
I I I I
ISVSINV~~O NVO
NVIVMV~3d3}1 O~18
- 6££ -
lVNOISDNnj
NVlVaVr
}!OdW013}!
V~V~3N >lI1IW~NV~V8 '11013>1'11'11NVONVVOV~N3d
NVVOV~N3dNVNVAVl
NVV1013~N3d SI~31~lS NVVNVJN3~3d
NVI~V8
NVI~V8 NVI~V8
I I
NW8 N'V'tl0138N3d N'VO
N'V'tO'V8N3d N'VN'VA'VlO~18
;:: WNOISDNnj
;:: NVlvavr
;:: }!OdW013}!
Wn}!nHISVSIlVISOS DNvrNnN3d Nva VaOWI11nW NVld'tftl13~3)1~3d Nva
lnV1ISV1~OdSNV~1
Nva 'ISV}!OAOV 'v~van ISV1~OdSN~1 lv~vaISV1~OdSN~1
NVHn1V~3d NVIDV8
'NvlrNvr~3d NVlDva NVHn1V~3d NVlDva NV~nlVH3d NVIDva
l J I I
Wn>fnH O~18
- 09£-
WNOISDNn:!
NVIV8Vr
)lOdW013>1
ISVW~O.:lNI NVNVAV13d NVO lVISOS VI03W NVO ISVnlVA3 NVO IS'1>IINnWO)!
IS'1>IIlSnd NVVW:13SW3d 1~31V~lS NVVNV:>N3~3d
NVI~VS NVI~VS NVI~VS
I I I
I
xnsna IS'v'W~O~NI N'v'O
IS'v')iINnWO)i O~18
:+ H.H ill 1+1
lVNOISONO.:l
NVIVaVr
~ }lOdW013}1
NV1OlKll0!ld3l1
NVl!lVSens
1~31H3W IlHV :I't'lS
VHVSnVl'111 N'II1!lVeSnS
~
l~OH3r SllI\I13Ij)(3S
'IIH\1sn '111'111H1f1!l'llSSnS
t-
1lBlN3"
\lH\lSn'lll \11 NVl!l't'SSOS
~
I
NV~OdV13d NVO NV10)lOlO~d3)1
NVONV03>1NVa
VOONVl HVWn~ NVIOV8 NVdIS~V3)j NVa NVNldWld
NVVNV!)N3~3d NVIOV8
'NV1~nS~3d NVIOVa VHVSnV1Vl NVIOVa
I I I I
wnwn O~18
- 19£ -
l~\fa N\f~Nn8nH~3d
1\f~3aN3r1\f~Ol~3~la
IS\fSIN\f~~ON\fNnSnS N\f~\f8
- (;9£ -
WNOIS~Nn:l
NIf 11f8lfr
>lOdW013>l
IIf>lIfI:lIfASIfW
wnwn NIfO
NIf~Nn8nH NIfO NIfIfNV:lN31:13d NIfI~1f8
NIfIIfMIf~3d3>l NIfI~1f8
Wn>lnH NIfI~1f8
I 1 1 J
1~3aN3r 1\f~Ol)i3~la
1\f1~\f13~)i3S
NVONY~383AH3dHYO Nlfwr ISIIHIOdSN'lH1 Nllwr ISYHIOdSNIIl:l1
'nYNYOWONnS Nllll1r Nil 1ml~NII N\f1l1r SIIJ.Nn mll1
ISYllIOdSHV~i iV~Oi)t3~IO IINIII:IIIS 1111:10J.)l31:110 IINIII:IIISIIl:ld 1'IH0J.)l31:110 1111:101)131:110 J.'lH0J.)l31:110
l I I I
Wl:l30N3r 1111:101)131:110
1II1!11113!1)13S
l\f~\fa N\f!)Nn8nH~3d
1\f~3aN3r1\f~01>13~la
- £9£-
WNOIS~Nn:l
NVl118Vr
>tOdW013)1
IIOOW~IIlNII NIIO nO)l~nNII
~NII~1I8NVln>t~NII N\f\fl0)l~3dNllln)l~NII
IIOOWI11m~NillmmNII ~NII~ONnn)l~NV
1II~Ol>t3~I08nS 1~Ol)13~I08nS
111~01)13~I08nS 1~Ol)13~I08ns
I r J
N'Vl'Vr N'VlmmN'V
1'V~Ol>13~la
1I1NOIS~Nn:l
N1I111811r
)lOdW013)1
WNOISII~3dO NII111r
SII1NI1n1V1
NII1I1rNlldll)l~N31~3d SIIlNI1 nWl IISIIAII)l3~
NIII1110N3DN3d >tlldWVOSISI1I1NII
111~Ol)13~I08nS NIION3W3rllNIIW
1II~Ol)13~I08nS lV~Ol)13l:H08nS
111~01)13~I08ns
I I J
N'Vl'Vr S'VINIl nl'Vl
1'V~Ol>l3~10
- 179£ -
l\fNOISDNn~
NV1\f8\fr
>tOdW013>t
NVIVWV13S3>tNVV~1IW3)! NV1\fVlV13S3>t ~OlOVl~38 NffiVON3>t ~OlOW~38 Nffi\fON3>t
NVOISOWO~d N3W3rVN\fVl Vl\f)l~38 Irn 3dlllfn
1~Ol)!3~I08nS 1~Ol>t3!:!I08nS 1~Ol>t3~I08nS 1~Ol)!3~I08nS
l l I I
N'Vl'Vr IS'Vl~OdSNVCll
'VNVCI'VS lVC101~3~la
WNOIS~Nn:l
NVlV8vr
)!OdW013)!
VNVlIVSV~d \fOOWISV~~31NINVO ~OlOW~38Nvv~vaN3>t NVWrNVln)!~NV
NVVHvsn~N3d3)l ~Nn>tnON3dSVlIlISV:I NV~NV8WIN3d lVNIW~31
1~Ol}t3~I08ns 1~Ol)l3~I08ns 1~Ol)l3~I08ns 1~Ol)l3~I08ns
I I I I
N'Vl'Vr IS'Vl~OdSN'v(Jl
'VN'v(J'VS'v(Jd 1'v(JOl)f3~la
- £9£-
- 366-

DIREKTORAT TRANSPORTASI
SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN

I I I I
SUBOIREKTORA T SUBDIREKTORA T SUBOIREKTORAT SUBOIREKTORAT SUBOIREKTORAT
SARANATRANSPORTASI PRASARANA TRANSPORTASI LALU LlNTAS ANGKUTAN PENGAWASAN OPERASIONAL
SUNGAI, DANAU, DAN SUNGAI, DANAU, DAN SUNGAI, DANAU, DAN SUNGAI, DANAU, DAN SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN PENYEBERANGAN PENYEBERANGAN PENYEBERANGAN PENYEBERANGAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 367 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
- 368 -

DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

J I I I
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
LALU LlNTAS DAN PERKAPALAN DAN KESATUAN PENJAGAAN
KEPELABUHANAN KENAVIGASIAN
ANGKUTAN LAUT KEPELAUTAN LAUT DAN PANTAI

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

I I r I T 1
BAGIANHUKUMDAN BAGIANORGANISASI
BAGIAN BAGIAN 8AGIAN BAGIANUMUMDAN
KERJASAMA DANHUBUNGAN
PERENCANAAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN
LUARNEGERI MASYARAKAT

I- KELOMPOK
JABATAN
FUNGS10NAL
- 369 -

DIREKTORAT
LALU L1NTAS
DAN ANGKUTAN LAUT

I I I I
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SISTEMINFORMASIDAN
ANGKUTANLAUT ANGKUTAN LAUT ANGKUTANLAUTKHUSUS PENGEMBANGANUSAHA
SARANA PRASARANA
DALAM NEGERI LUARNEGERI DAN USAHAJASA TERKAIT ANGKUTAN tAUT ANGKUTANL.AUT

KEtOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

DIREKTORAT
KEPELABUHANAN

I I 1 I
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERANCANGAN DAN
TATANANDANPERENCANAAN PENGERUKANDAN PEMANDUAN DAN PElAYANAN JASA DAN
PENGEMBANGANPELABUHAN PROGRAMPEMBANGUNAN REKLAMASI PENUNDAANKAPAL USAHA PELABUHAN
FASILITAS PELABUHAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 370 -

DIREKTORAT
PERKAPALAN DAN
KEPELAUTAN

I I I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREK10RAT
PENGUKURAN, SUBDIREKTORAT PENCEGAHAHPENCEMARAH SUBDIREKTORAT
RANCANGBANGUN, DAN MAHAJEMENKESELAMATAH
STABIUTAS, DAN PENDAFTARAN, DAN KESELAMATAN KAPAl KAPAl DAN PERllNDUNGAH KEPELAUTAN
GARIS MUATKAPAL KEBANGSAAN KAPAL LlNGKUNGAN01PERAIRAN

KElOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAl

DIREKTORAT
KENAVIGASIAN

I I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERAMBUAN TElEKOMUNIKASI ARMADA DAN PANGKAlAN PENATAANAlURDAN PERENCANAANTEKNIS
DAN PERBENGKElAN PElAYARAN KENAVIGASIAN PERLINTASAN KENAVIGASIAN

KElOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAl
- 371 -

DIREKTORAT
KESATUAN PENJAGAAN
LAUT DAN PANTAI

I I 1 I
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT PENANGGULANGAN SUBDIREKTORAT
PATROLIDAN
PENEGAKAN HUKUM TERTIB BERLAYAR MUSIBAH DAN SARANA DAN PRASARANA
PENGAMANAN
PEKERJAAN BAWAH AIR

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 372 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA
- 373 -

DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGANUDARA

SEKRETARIAT
DIREKTORATJENDERAL

I I I I
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT KELAIKUDARAAN
OAN
KEAMANAN NAVIGASI PENGOPERASIAN
ANGKUTANUDARA BANDAR UDARA
PENERBANGAN PENERBANGAN PESAWATUDARA

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

I I I I
BAGIAN KERJA SAMA
BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN KEPEGAWAIAN INTERNASIONAL,
PERENCANAAN KEUANGAN HUKUM DAN ORGANISASI HUBUNGAN MASYARAKAT
DAN UMUM

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 374 -

DIREKTORAT
ANGKUTAN UDARA

I I I I
SUBDIREKTORATSISTEM SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
INFORMASI DAN ANGKUTANUDARANIAGA PEMBINAAN
ANGKUTANUDARA KERJASAMA
LAYANAN TIDAK BERJADWALDAN PENGUSAHAANDAN
NIAGABERJADWAL ANGKUTANUDARA
ANGKUTANUDARA BUKANNIAGA TARIFANGKUTANUDARA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

DIREKTORAT
BAN DAR UDARA

I I I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SISTEM
SUBDIREKTORAT
STANDARDISASI TATANAN PERALATAN DAN PENYELENGGARAAN
PRASARANA
KESELAMATAN KEBANDARUDARAAN PELAYANAN DARURAT DAN PENGUSAHAAN
BANDAR UDARA
BANDAR UDARA DAN LlNGKUNGAN BANDAR UDARA BANDAR UDARA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 375 -

DIREKTORAT
KEAMANANPENERBANGAN

I I I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
STANDARISASI DAN PERSONEL DAN FASILITAS DAN PENYIDIK PEGAWAI
KENDAll MUTU
KERJASAMA PENILAIAN RESIKO SERTIFIKASI NEGERI SIPIL

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

DIREKTORAT
NAVIGASI PENERBANGAN

I I 1 I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
STANDARDISASI PENGAWASAN
OPERASI TEKNIK PERSONEL
DAN PROSEDUR DAN DATA KESELAMATAN
NAVIGASI PENERBANGAN NAVIGASI PENERBANGAN NAVIGASI PENERBANGAN
NAVIGASI PENERBANGAN NAVIGASI PENERBANGAN

+H
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 376-

DIREKTORAT
KELAIKUDARAAN DAN
PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA

r 1 I I
SUBOIREKTORAT SUBDIREKTORAT LISENSI
STANOAROISASI SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERSONELPERAWATAN SUBDIREKTORAT
KELAIKUDARAAN SERTIFIKASI OPERASI
DAN PENGOPERASIAN KELAIKUDARAAN
DAN PENGOPERASIAN PESAWATUDARA PESAWATUDARA
PESAWAT UOARA PESAWATUOARA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 377-

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
- 378 -

DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

I I I I
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
LALU LlNTAS DAN PRASARANA SARANA KESElAMATAN
ANGKUTAN KERETAAPI PERKERETAAPIAN PERKERETAAPIAN PERKERETAAPIAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

I I I I
BAGIAN BAGIAN BAG IAN BAGIAN
PERENCANAAN KEUANGAN HUKUM KEPEGAWAIAN DAN UMUM

KElOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAl
- 379 -

DIREKTORAT
LALU LlNTAS DAN
ANGKUTAN KERETAAPI

I 1 1 1
SUBDIREKTORAT
PENATAAN DAN SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PENGEMBANGAN ANGKUTAN KERJA SAMA DAN
LALU LlNTAS
JARINGAN PENGEMBANGANUSAHA

II
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

DIREKTORAT
PRASARANA
PERKERETAAPIAN

I I 1
SUBDIREKTDRAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
JALUR DAN BANGUNAN JALUR DAN BANGUNAN FASILITAS OPERAS I KELAIKAN JALUR DAN KELAIKAN FASILITAS
KERETAAPI WILAVAH I KERETAAPI WILAVAH II KERETAAPI BANGUNAN KERETAAPI OPERASI KERETAAPI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 380-

DIREKTORAT
SARANA PERKERETAAPIAN

I I 1 I
SUBDIREKTORAT SUBOIREKTORAT SUBOIREKTORAT SUBOIREKTORAT
PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN KELAIKAN SARANA KELAIKAN SARANA
PENGAWASANSARANA SARANA MILIK NEOARA WILAYAH I WILAYAH II

KELOMPOK
JABATAN
FUNOSIONAL

DIREKTORAT
KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN

I I I I
SUBDIREKTORAT SUBOIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
REKAYASA DAN SERTIFIKASISUMBEROAVA PENCEGAHAN DAN
AUDIT DAN INSPEKSI PEMERIKSAAN DAN
PENINGKATAN MANUSIADAN AKREOITASI
KESELAMATAN ANAL ISIS KECELAKAAN PENEGAKAN HUKUM
KESELAMATAN KELEMBAGAAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 381 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


BADAN PENGELOLA TRANSPOTASI
JABODETABEK
- 382 -

BADAN PENGELOLA
TRANSPORTASI JAKARTA,
BOGOR, DEPOK,
TANGERANG, DAN BEKASI

SEKRETARIATBADAN I

DIREKTORAT DIREKTORATLALU DIREKTORAT


PRASARANA LlNTAS ANGKUTAN

-----
H i-H-H-
1
•H-r1-r t t-H_IT
--H+H+ t+i H+
SATUAN PELAYANAN KELOMPOK ::
JABATAN
FUNGSIONAL
f

SEKRETARIAT
BADAN

I 1 I I
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
PERENCANAANDAN KEPEGAWAIANDAN
HUKUM HUBUNGANMASYARAKAT
KEUANGAN UMUM

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAl
- 383-

DIREKTORATPRASARANA

I 1
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PRASARANA SUBDIREKTORATINTEGRASI
PRASARANATRANSPORTASI
PRASARANATRANSPORTASI
TRANSPORTASIDARAT PERKERETAAPIAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

DIREKTORAT LALU LlNTAS

I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN
LALULINTAS LALU LlNTAS SISTEM DAN
TRANSPORTASIDARAT PERKERETAAPIAN INFORMASITRANSPORTASI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 384 -

DIREKTORAT ANGKUTAN

I I
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
ANGKUTAN ANGKUTAN PENDANAAN DAN
ORANG BARANG PENGAWASAN ANGKUTANI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 385 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


INSPEKTORAT JENDERAL
- 386-

INSPEKTORATJENDERAL

SEKRETARIAT
INSPEKTORAT JENDERAL

INSPEKTORAT
INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III INSPEKTORAT IV
INVESTIGASI

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


JABATAN JABATAN
i± JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAl ~ FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL ~

SEKRETARIAT
INSPEKTORAT JENDERAL

1 I 1 I
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN,
KEUANGANDAN HUKUMDAN
PERENCANAAN ORGANISASIDAN
PERLENGKAPAN HUBUNGAN MASYARAKAT
TATA LAKSANA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 387 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN
- 388 -

BADAN PENELITIANDAN
PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN

SEKRETARIAT BADAN

I I I
PUSAT PENELITIAN DAN
PUSAT PENELITIAN DAN PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI LAUT. PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI TRANSPORTASI JALAN
SUNGAI. DANAU. TRANSPORTASIUDARA
ANTARMODA DAN PERKERETAAPIAN
DANPENYEBERANGAN

SEKRETARIAT BADAN

I I 1 I
BAGIAN BAG IAN BAGIAN DATA. BAGIAN
PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT, KEUANGAN DAN
DAN KERJA SAMA TATAUSAHA DAN PUBLIKASI PERLENGKAPAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 389 -

PUSAT PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI ANTARMODA

I I
BIDANG
BIDANG
PENGEMBANGANTEKNOLOGI
PROGRAM DAN EVALUASI
DAN PENUNJANG PENELITIAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

PUSAT PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN TRANSPORTASI
JALAN DAN PERKERETAAPIAN

I I
BIDANG
BIDANG
PENGEMBANGANTEKNOLOGI
PROGRAM DAN EVALUASI
DAN PENUNJANG PENELITIAN

-
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 390 -

PUSAT PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN TRANSPORTASI
LAUT. SUNGAI. DANAU. DAN
PENYEBERANGAN

I I
BIDANG
BIDANG
PENGEMBANGANTEKNOLOGI
PROGRAMDAN EVALUASI
DAN PENUNJANG PENELITIAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

PUSAT PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN
TRANSPORTASIUDARA

I I
BIDANG
BIDANG
PENGEMBANGANTEKNOLOGI
PROGRAMDAN EVALUASI
DAN PENUNJANG PENELITIAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 391 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


BADANPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
- 392 -

BADANPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERHUBUNGAN

SEKRETARIAT BADAN

I I I I
PUSATPENGEMBANGAN PUSATPENGEMBANGAN PUSATPENGEMBANGAN PUSATPENGEMBANGAN
SUMBER DAYAMANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA
PERHUBUNGAN DARAT PERHUBUNGANLAUT PERHUBUNGAN UDARA APARATURPERHUBUNGAN

SEKRETARIAT BADAN

I I I 1
SAGIAN SAGIAN BAG IAN SAGIAN
PERENCANAAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM

KELOI.1POK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 393 -

PUSATPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERHUBUNGAN DARAT

BAGIAN
UMUM

I I
BIDANG BIDANG
PENDIDIKAN PELATIHAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

PUSATPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERHUBUNGAN LAUT

BAGIAN
UMUM

J I
BIDANG BIDANG
PENDIDIKAN PELATIHAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 394 -

PUSATPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERHUBUNGAN UDARA

BAGIAN
UMUM

I I
BIDANG BIDANG
PENDIDIKAN PELATIHAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
M-rtT11 HT

PUSATPENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
APARATURPERHUBUNGAN

8AGIAHUIoIUM

I I I
BIDANC 81DANO
8LDANO PENDlDIKANDAN PElA TItIAN PENDLDllIANDAN PElA TItIAN
PERENCANAAH STRUKTURAl DAN FUNGSIONAl IoIANAJERIAL

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 395 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


PUSAT TEKNOLOGIINFORMASI
DAN KOMUNIKASI PERHUBUNGAN
- 396-

PUSAT
TEKNOLOGIINFORMASI DAN
KOMUNIKASI PERHUBUNGAN

BAGIAN
t---------t TATA USAHA

I I I
BIDANG BIDANG BIDANG
PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DATA DAN
TEKNOLOGIINFORMASI TEKNOLOGIINFORMASI OPERASIONAL TEKNOLOGI
DAN KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 397 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


PUSAT PENGELOLAAN
TRANSPORTASIBERKELANJUTAN
- 398 -

PUSAT PENGELOLAAN
TRANSPORTASIBERKELANJUTAN

BAG IAN
TATA USAHA

r I
BIDANG TATAKELOLA
BIDANG TATAKELOLA
SISTEM PELAYANAN
LlNGKUNGAN HIDUP
SARANA DAN PRASARANA
TRANSPORTASI
TRANSPORTASI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
- 399 -

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


PUSAT FASILITASI KEMITRAAN
DAN KELEMBAGAAN INTERNASIONAL
- 400 -

PUSAT FASILITASI KEMITRAAN


DAN KELEMBAGAAN
INTERNASIONAL

BAGIAN
,__------~ TATA USAHA

I I 1
BIDANG BIDANG
BIDANG
FASILITASI KEMITRAAN HUBUNGAN BILATERAL
HUBUNGAN MULTILATERAL
DAN INVESTASI DAN SUBREGIONAL

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

M8NTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ud
Salinan sesuai dengan aslinya
;t cpw!'..Biro Hukum, BUDI KARYA SUMADI

rJ'~
~-~ Hary Kriswanto

" ~ f _,..-:;-
'\
- 401 -

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 67 TAHUN 2021
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIANPERHUBUNGAN

DAFTAR SATUAN PELAYANAN BADAN PENGELOLA TRANSPORTASIJAKARTA,


BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

NO NAMA SATUAN PELAYANAN LOKASI PROVINSI

1. Terminal Penumpang Tipe A Kota Bogor Jawa Barat


Baranangsiang

2. Terminal Penumpang Tipe A Kota Depok Jawa Barat


Jatijajar

3. Terminal Penumpang Tipe A Kota Tangerang Banten


Pondok Cabe Selatan

4. Terminal Penumpang Tipe A Kota Tangerang Banten


Poris Plawad

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Anda mungkin juga menyukai