Anda di halaman 1dari 11
Y ISSN : 1411-1098 Akreditasi Nomor : 39/DIKTI/Kep/2004 Jurnal Sains Materi Indonesia Indonesian Journal of Materials Science Vol. 8, No. 1, Oktober 2006 Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional INDONESIA ISSN 1411-1098 Akreditasi Nomor : 39/DIKTI/Kep/2004 JURNAL SAINS MATERI INDONESIA. Indonesian Journal of Materials Science Vol. 8, No. 1, Oktober 2006 DEWAN KEHORMATAN HONORARY BOARD Monten Negara Riset dan Teknologi Fl, Menteri Pendcikan Nasional Rl, Kepala Badan Tenaga Nukl Nasional DEWAN PENASEHAT NASIONAL NATIONAL ADVISORY BOARD Prot. Or. Soedyartomo Soentono, BATAN, Prot. Or. Aang Hanetiah FeWangsaatmaaja, BATAN, Dr. Pramudia Anggralta, BATAN, Dr. Umar Jeni, Apt, M.Sc, LIP, Pro. Dr. Marsongkohad Prot, Dr. NM. Surda, M.Sc., Pro. Dr, Margjono Siswosuwarno, ITB, Pro. Dr. Soloh Kosela, UI Prot Dr. M. 0. Tj, ITB, Prot. Or. Prajoto DEWAN PENASEHAT INTERNASIONAL INTERNATIONAL ADVISORY BOARD rot. Or. Rees O. Rawiings, imperial Collage of Science, Technology and Medicine, University of London, UK DEWAN PENGARAH STEERING BOARD 1. Ridwan, Dr, Utama H, Padmadnata, Pol Dt. Eddy S. Sita, Or. Ing I. Ami Prtowiyatmo Prot. Or 8.8. Achma, Prot. Dr. Susmoro Dr I- Rochim Suratman, 1. Arion Said, Dr. Hamdani Zain M. Eng PENANGGUNG JAWAB. MANAGING EDITOR Kopala Pusat Teknologi Bahan Indust Noklr, Badan Tenaga Nukit Nasional DEWAN REDAKS! EDITORIAL BOARQ: KETUA WAKIL KETUA CHAIRMAN Co-CHAIRMAN. Drs. Sudirman, M.Sc., BATAN Prot. Dr. Wahyudi Priyono Suwarso, UI STAF EDITOR EDITORIAL STAFF rs eam, MSc. PHO, BATAN A. Puneamt, PRO, BATAN oe Jamusi Gun Lazuard UI Ora Muara MLSs BATAN, Bra ana Met, Des Pugt Uni, BAAN Br Anais roar BATAN Ore B Sukeman Se, BATAN Dre Suyatman, 75 Dis. A Karo Kato, MSs, BATAN Dr Erwan BAYAN Dr A. Salo HP Toba Indonesia, 7 Dra ushetGU APU, BATAN Dr Suaarart, BATAN Ora Sarat, APU, BATAN Drs, Gunawan MSc, BATAN Dr Sutarso, BATAN De Sunt Mensa Br'eay Gul Pure BATAN Dr Agustlad §.W. Me, PPT REDAKTUR PELAKSANA EXECUTIVE EDITORIAL Drs. Sumanto, Dra, Miah Yuta, Dra. Fina Ramayanti, Yualina Riastuti Parti, Hendradi Setono Penerbit: Pusat Teknologi Bahan Industri Nuk, BATAN Temi pertama kal: Oktober 1999. Frekuens terbt- Empat bulanan ‘Alamat RedaksiEdtoral Address: PTBIN, BATAN, Gedung 71, Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang “Telopon: (021) 75874261, 7562860 Ext 4009-400, Fax (021) 7560928, E-mail :ptbi @batan go id JURNAL SAINS MATERI INDONESIA Indonesian Journal of Materials Science Vol. 8, No. 1, Oktober 2006 KATA PENGANTAR Makalah yang dimuat pada Jural Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science) Vol. 8, No. 1, Oktober 2006 merupakan makalah yang telah dipresentasikan pada Pertemuan Imiah flu dan Teknologi Bahan yang diadakan tanggal 18 Juli 2006 dengan tema: Peranan Litbangtek Bahan Industri Nuklir Dalam Era Nanotaknologi. Dari sebanyak 68 (enam puluh delapan) makalah yang telah diterima untuk dipresentasikan pada Pertemuan Iimiah linu dan Teknologi Bahan tersebut diatas, sebanyak 17 (tujuh belas) dimuat dalam Jumal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science) sedangkan $1 (lima puluh satu) makalah akan diterbitkan dalam edisi khusus pada jurnal ini ‘Semoga jumal edisi ini bermanfeat bagi siapa saja yang berminat dalam bidang Iimu Pengetahuan dan Teknologi khususnya bidang Bahan, Komentar, kritik dan saran yang membangun atas penerbitan Jurmal ini, baik terhadap substansi maupun redaksi, sangat kami hargai. Editor JURNAL SAINS MATERI INDONESIA Indonesian Journal of Materials Science Vol. 8, No. 1, Oktober 2006 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi 12 3B. “4 B Karin, Gavan, Marivanio, A Hindatyah and R. Salam, Discharge Characters of Silver Solid State Battery . ‘Agus Sukarto Wismogroho dan Nurul Taufiqu Rochman, Simulasi Eliminast Pengotor pada Proses Peleburan BesBaja dari Bahan Boku Skrap dan Pasir Besi dengan Metode Compound Separation : Dysh Sawiti, Agung Butiono da, Bagus Novan I, Pengaruh Tebat Lapisan Sealants Terhadap Laju Korosi Atmosferk Linghungan Asam Sulfat pada Pelat Logam Badan Mobil Avie K. Jahja, M. Silalahi, Tri Darwinto and Nurdin Effendi, Conductivity and Dielectric Properties of A Novel Ferrite Alloy Supapto, Sono dan Lely Susi R, M., Karbuas! Boa ST 40 dengan Teknik Sputering Grace 1}, Solngbud, Maja dan Ridwan, Varies! Nomposs! FoIl/Fe(t) pada Proves ‘Sintesis Spion dengan Metode Presipitast Lizda J. Mawarani, Agus Santoso (Alm.), Agung Budiono dan Anang Pribady, Karakterisasi Lapisan Tipis SnO,-Sputtering DC Sebagai Elemen Sensor Gas CO Indriyati, Lucia Indrarti dan Elsy Rahimi, Pengaruh Carboxymethyl Cellulose (CMC) dan Gliserol Terhadap Sifat Mekanik Lapisan Tipis Komposit Bakterial Selulosa .. Yotun, Rid M. Nus, Lilie Hendrjaya den ES Sil, Sufonas Flim ETFE Terangtok ‘Stiren Sebagai Membran Penghantar Proton Deswita, Sudirman, Aloma Karo Karo, Sugik Sugiantoro dan Ari Handayani, Pengembangan Eleiomer Termoplsit Berbsis Karet Alam dengen Polietion dan Pelipropen untuk Bahan Industri . . Ahmad Ibrahim, Hanny C, Wijaya, Suminar $. Achmadi dan Yadi Haryadi, Polikondensasi Azeotropik Asam Laktat Menjadi Poli Asam Laktat Sebagai Bahan Baku Kemasan Sudaryanto, Wahyudianingsih, Aloma Karo Karo, Ari Handayano, Sutisna dan Abdul Mutalib, Karakterisasi Microsphere Polilaktat Mengandung Holmium-165 ‘Andika Fajar dan Hiroshi Oribara, Efek Elektrooptik Nonlinier pada Fasa Smektik-Ca* Jamasti, Kuncoro Diharjo dan Gunesti Wahyu Handiko, Studi Perlakwan Alkali dan es ——C “Er Core Kayu Sawit Gunanjat, Fenghajon Bohan Synro untuk Immobitsas! Limbah Radoakt dar Produts! Radioisotop "Mo .. eoseeentese Co Rukihati dan Saryati, Analisis Cuplikan Lingkungen dan Bahan Geologi dengan ICP-MS B, Has, A Yunis Robsidi dan Suasnoo, nals Kondutties Bay SranTIOy Ddop Y3+ pada 300°C - 650°C: Peran Tekanan Parsial Oksigen 7-1 12-17 18-22 23-30 35-39 40-44 45-51 52-57 58-64 65-68 69-74 75-82 83-91 92-97 98-101 Surnal Sains Matert Indonesia Indonesian Journal of Materials Science Vol 8, No. 1, Oktober 2006, hal: $8 - 64 ISSN 1411-1098 POLIKONDENSASI AZEOTROPIK ASAM LAKTAT MENJADI POLI ASAM LAKTAT SEBAGAI BAHAN BAKU KEMASAN Ahmad Ibrahim’, Hanny C. Wijaya’, Suminar 8, Achmadi‘ dan Yadi Haryad? 'Pascasarjana Ilmu Pangan - IPB JL Raya Darmaga, Bogor Departemen llmu dan Teknologi Pangan, FATETA - IPB Il Darmaga, Bogor *Departemen Kimia, FMIPA -IPB Tt. Raya Pajajaran, Bogor ABSTRAK POLIKONDENSASLAZEOTROPIK ASAM LAKTAT MENJADIPOLIASAM LAKTATSEBAGAL BAHAN BAKU KEMASAN. Poli sam laktar (PLA) telah mulai dikenal sebagai bahan pengemas pangan Karena memiiki ett yang baik, seperti cirimekanik, transparansi keamanan dan biodegradabiltas Polikondensasi azeotropik asam laktat telah dilakukan dalam pelarut xilena dan menghasilkan kristal PLA yang diendapkan ‘dengan pelarut metanol dengan bobot molekul 22.000. Gugus fungsinya dikonfirmasi dengan FT-Inframerah ddan spektrofotometer ultraviolet. Analisis termal memperlihatkan subu transisikaca(7,) (40°C sampai dengan 660°C), Rendemen optimum (72%) diperoleh dalam waktu reaksi 30 jam menggunakan katalis serbuk timab 0.5%, Kristal PLA dibentuk menjadi film lewat metode peneampuran tak langsung dengan agar-agar sebagai bbahan pengisi dan asam oleat sera trictanol amin sebagai perlastis. Film yang dihaslkan merniiki kuat tari 11 MPa dan elongation 77%. T, film adalah 100°C sampai dengan 140°C. Sifat-sifa ini menunjukkan babwa PLA berpotensi digunakan sebagai bahan pengemas. ‘Kata kunci : Asam laktat, poli asam laktat, polikondensusi azeotropik, film kemasan PLA. ABSTRACT AZEOTROPIC POLYCONDENSATION OF LACTIC ACID TO POLYLACTIC ACID AS RAW MATERIAL FOR PACKAGING. Polylacti acid (PLA) has been currently recognized asa suitable material or food packaging due to its preferable properties, such as mechanical strength, transparency, safety, and biodegradability. Azeotropic polycondensation of lactic acid has been performed in xylene and the resulted PLA crystal precipitated in methanol has molecular weight of 22,000. The functional groups were confirmed. using Fourier transformed infrared and ultraviolet spectrophotometer. Analysis using differential thermal analyzer showed glass transition temperature (T,) (40-60°C). The optimum yield (72%) was obtained in 30, hours reaction time using 0.5% tin powder asthe catalyst The PLA was made into film by indirect mixing method with agar as filler and oleic acid and trithanol dine as plasticizers showed tensile strength of 11 MPa and elongation of 77%. 7, ofthe film was 100-140°C. These properties indicate that the PLA is potential for packaging material ‘Key words = Lactic acid polylacie seid, azeotropic polycondensation, PLA-based film PENDAHULUAN Pemanfaatan plastik konvensional yang diaplikasikan sebagai bahan pengemas, tidak hanya menghasilkan banyak keuntungan tetapi juga ‘menimbulkan masalah sosial yang cukup serius seperti semakin tertimbunnya sampah, Selain itu, plastik dalam proses pembuatannya menggunakan sumber daya alam, yang Ketersediannya semakin menipis dan sulit untuk ‘iperbarui (non-renewable). Pada tahun 2003 produksi ppolimer dari minyak bum mencapai 150 juta ton dan akan terus meningkat sekitar4,5% per tahun (1). Sumber daya x ‘minyak dunia diperkirakan akan mengering dalam 80 tahun, gas alam dalam 70 tahun, dan batubara akan habis dalam 700 tahun ke depan. Dampak ekonomi dari penipisan sumber days alam akan terasa lebih cepat karena kemungkinan harga plastik konvensional yang akan meningkat seiring dengan kelangkaan sumber daya alam untuk pembuatan plastik yang akan terjadi (2). Sejak akhir abad ke-20, kepedulian konsumen intemasional terhadap kemasan yang ramah lingkungan ‘meningkat sangat pesat. Negara-negara maju telah Kajian Pembuatan Sensor Magnetoresistf Berbasis Bahan Lapisan Tipis Permailoy Ni,.Fe berlomba-lomba menciptakan kemasan yang dapat didaur ulang, berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), dan biodegradabel. Dibandingkan dengan kemasan plastik konvensional yang dapat di daur ulang, penanganan pascepakai ikemasan biodegradabel lebih mudah dan murah. Poli asam lakiat(polylatcic acid, PLA) adalah polimer biodegradabel yang paling berkembang dibandingkan jenis-jenis polimer lainnya sebab polimer ini bersifattermoplasts schingga madah dibentuk oleh pemanasan, Selain itu suhu transisi kacanya (7, sekitar (60 °C schingga mampu digunakan untuk mengemas sebagian besar makanan tanpa mengalami degradasi. Polimer ini juga tahan terhadap pelarut, serta dapat, bberfungsi sebagai penahan (barrier) migrasi flavor ‘maupun gas-gas lain [3] seperti beberapa plastik konvensional, yaitt plastik polietilena terefalat (PET) yang cukup popular sebagai pengemas minuman ringan dan produk-produk makanan lainnya LA tersusun dari monomer-monomer asam lak ‘yang disatukan secara langsung dari asam laktat (lactic, acid) maupun secara tidak langsung melalui pembentukan laktida (dimer asam laktat). Asam laktat adalah senyawa asam hidroksi yang paling sederhana yang memiliki stom Karbon asimetris. Asam ini bisa Glihasilkan dari fermentasi karbohidrat oleh bakteri dalam, bbentuk asam L-laktat dan asam D-laktat [4], Reaksi polikondensasi merupakan proses polimerisasi asam Taktat secara langsung yang dapat ‘memproduksi poli asam laktat dengan bobot molekul yang rendah (lebih kecil dari 1 6x10") sehingga kurang. ‘baik jika digunakan sebagai bahan pengemas. Polikondensasi azeotropik merupakan pengembangan ‘metode polikondensasi Konvensional yang diharapkan dapat menghasilkan poli asam laktat dengan ciri yang baik untuk kemasan. Polikondensasi azcotropik menggunakan pelarut organik dan logam sebagai inisiatorreaksi polimerisasi Penelitian ini bertujuan mempelajari proses polimerisasi asam laktat menjadi PLA melalui reaksi polikondensasi azeotropik. PLA yang dihasilkan itujukan sebagai bahan baku pembuatan pengemas, METODE PERCOBAAN Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam laktat (Merck) sebagai monomer, molecular sieves 44 (Merck) sebagai penjerap molekul air, logam timah (Merck) sebagai katalis, xilena (Merck) sebagai pelarut, kloroform (Merck), metanol (teks), cetanol 80% (teknis), tepung agar (teknis),trietanolamin (Merck), asam oleat (Merck), PLA (Wako) dengan bobot ‘maolekul 5000 sebagai standar, ‘lat yang digunakan adalah reaktor polimerisasi, neraca analitik, pelat pemanas, FT-Inframerah (Tensor 37 Bruker Jerman), penganalisistermal (DTA-S0 2 (Fahra Nurosyid) Shimadzu), Scanning Electron Microscope, SEM (Jeol JSM 5300 LV), viskometer Ubbelohde, dan spectrofotometer UV-Visibel (Shimadzu) ‘Tahap Perancangan Reaktor Polimerisasi Reaktor polimerisasidirancang untuk memperoleh PLA dengan cara termudah dan menggunakan peralatan sederhana. Rancangan reaktor didasarkan pada ‘modifikasi reaktor hasil penelitian sebelumaya dan kemudian dilakukan uji coba reaktor. Gambar 1. Reaktor polimeisasi polikondensast axcotropik, Sintesis dan Optimasi ‘Asam laktat komersial didehidrasi selama ppemanasan vakum (~ 15 mm Hg) pada suhu 50 °C. Pemanasan dihentikan setelah suhu mencepai 70 °C (lanpa mengubah tekanan yang digunakan). Sebanyak 20 g dari produk destlai asam laktat dimasukkan dalam reaktor polimerisasi. Logam timah dengan konsentrasi (0%6,0,5%,1% dan 15%) dan 200 mL ulema ditambehkan dan reaksi dilakukan pada suhw 140 °C. Pengayak molekul (molecular sieves) digunakan untuk rmenampung uap destilasi Proses ini dilakukan pada sistem tertutup selama (15 jam, 20 jam, 25 jam, 30jam dan 35 jam) sebagai perlakuan. Setelah reaksi selesai, produk dilarutkan dalam 300 mL kloroform untuk memisahkan logam timah. Terakhis,filrat PLA yengdihastkan dicampurkan dengan 1100 mL metanol, Bubvk putih kekuningan yang dihasilkan dieuei beberapa kali dengan metanol dan dlikeringkan (80 °C, 2 jam) Sifa sik dan mekanik PLA yang dihasitkan dibandingkan dengan PLA standar. Uji yang dilakukan meliputi gugus fungsi, serapan ultraviolet, dan sfat termal Pembuatan Film PLA. Film dibuat dari hasil reaksi polimerisasi terbaik, dengan metode mixing tidak langsung. Formula film kemasan PLA dibuat dengan mencampur PLA 59 -hurnal Sains Mater’ Indonesia Indonesian Journal of Materials Science Vol. 8, No. 1, Oktober 2006, hal» $8 - 64 ISSN: 1411-1098 Tabel 1 Pita serapan PLA standar, PLA hast sitesi, dan pustaka i" Bilangan Gelombang (mn) Kia | 2895: PLA Sundar | PLA Sinsis | Prolkal eral: Garona 2002 2002 “on reeane 3308 3310 a Chie resng 2999, 936 | 2999 2995 fi) 294A ma) C=O [ regingkarbonit [1729 58 Tar 1759 “Ch Teka 1a TS 15S TSE CH | sefeema 1386 1386 1385 1382 Gin). 132 Gaim) Teka 18 1294 1775 1 ~e0- [rea 8 Tress 9221 7159 | 1194, 30, Too ‘OH [Teka 107 To 1087 [eae 955, Rea 956, 951,79 | 956, BR 976,55 dengan agar-agar. Pada tahap awal pembuatan film, ‘masing-masing PLA dan agar-agar dilarutkan terlebih dahula. PLA dilarutkan dalam kloroform dan etanol 80%. Larutan PLA tersebutkermadian ditambah aitif(tretanol amina dan asam oleat). Agar-agar dilarutkan dalam akuades dan dipanaskan sampai tergelatinisasi pada suhu 65 °C selama 10 menit. Selanjutnya dilakukan pemanasan bahan-bahan formulasi (PLA dan agar) pada su 70°C dan diaduk selama 20 meni, Campurandicetak pada sub 45 °C sampai dengan 50 °C, RH 50%, selama 2 jam, dilanjukan penekondisian pada suhu 35 °Csammpai dengan 40°C, RH 50 °C°C sampai dengan 60%, selama 18 jam, Terhadap film dilakukan ji sifat mekanis, sifet ‘ermal, dan analisis permukaan film HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Reaktor Polimerisasi Raneangan pada Gambar 1 dibuat berdasarkan ‘modifikasi dari penelitian sebelurmnya [4]. Selain itu, pada tahap ini juga dilekukan simulasi proses untuk ‘memperolch alur proses optimasi polimerisasi asam laktat, Modifikasi reaktor dilakukan dengan mengganti kondensor yang terpasang pada reaktor dengan Dean Stark Trap agar proses refluks dapat berlangsung dan air yang merupakan produk samping reaksi ditangkap oleh molecular sieves sebingga dapat dipisahkan dengan lebih sempurna, Dengan rancangan ini proses polimerisasi telah berhasil membentuk kristal PLA. Sintesis PLA Melaluireaksi potikondensasi azeotropik di dalam reaktor dengan sistem tertutup produk PLA dapat disintesis dari asam laktat. Reaksi polikondensasi azeotropik merupakan. modifikasi dari reaksi polikondensasi konvensional yang lebih sulit dan hanya dapat menghasilkan PLA dengan bobot molekul yang rendah (5], Reaksi ini dilakukan dalam pelarut xilena ‘untuk memudahkan pemisahan air dari produk. Reaksi ini juga dibantu oleh katalis (Iogam timah) untuk _mempercepat reaksi terbentuknya PLA. Polikondensasi o aceotropik dalam larutan dapat mencegah terjadinya reaksi pesaing, yaitu pembentukan laktida dan reaksi dlegradasi PLA yang terbentuk (6,7) XKeberadaan gugus hidroksil dan karboksil pada asam Iaktat membuat asam laktat dapat diubah secara langsung menjadi polister melalui eaksi polikondensasi onvensional, Reaksi esterifikasi sendiri merupakan reaksi Kesetimbangan sehingga molekul air yang terbentukharus dsingkirkan agar reaksipolikondensasi dapat terus berjalan ke kanan, Ketidaksempurnaan penyingkiran motekul air bahkan dapat menyebabkan terbidrolisisnya PLA yang terbentuk. Reaksi polikondensasi konvensional menghasilkan PLA yang, getas (ritl) (8) Analisis dan Pencirian PLA. Gugus Fungsi Spektrum inffamerah asam laktat (Gambar 2) secara jelas memperlihatkan regangan O-H gugus hhidroksil dengan indikasi kuat terbentuknya ikatan hhidsogen, sebagaimana terlihat dari puncak lebar di dacrahbilangan gelombang 3500 em. Gugus karbonil sebagai regangan C=O ditunjukkan pada bilangan gelombeng 1735 em’. Gugus hidroksil sera ikatan hidrogennya menghilang pada PLA (Gambar 3a dan 3b) sebagai akibat telah terjadinya polimerisasi, Gugus retilen sebagai regangan C-H tampak semakin kuat pada PLA standar maupun hasil sintesis di daerah bilangan gelombang 2999 cm". Ketiga spektrum ini membuktikan telah texbentuknya PLA melalui polimerisas kondensasi azeotropik dari asam laktat Serapan Ultraviolet Analisis spektrum ultraviolet menggunaken Spektrofotometer UV-Visible menunjukkan bahwa absorbansi maksimum dari PLA hasil sintesis dalam pelarut kloroformadalah 242 nm dengan nilai absorbans 1.6753 (Gambar4). Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Lalla dan Chugh (1990) diacu dalam penelitian sebelumnya (5] yang menyatakan bahwa PLA dalam Kajian Pembuatan Sensor Magnetoresisti Berbasis Bahan Lapisan Npis Permalloy Nigf'e,, (Fahru Nurosyid) 120 v0 10 ‘rare no oO % ' © i au 1 es Gambar 3. Spektrum infamerah PLA stndar (a) dan PLA hail sntsis() pelarut Kloroform memiliki serapan maksimum pada ppanjang gelombang 240 nm yang menunjukkan adanya ‘gugus ester dalam polimer tersebut CiriFisis Secara visual, PLA yang dihasilkan berupa krista berwarna putih. PLA yang disintesis larut sempurna dalam pelarut nonpolar seperti Kloroform dan tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti metanol. Sift kelarutan ini sesuai dengan yang dilaporkan penelitian sebelumnya [8]. Dalam percobaan pengendapan fraksional yang dilakukan dengan penambahan metanol secara bertahap ke dalam larutan PLA dalam kloroform mengindikasikan bahwa polimer yang terbentuk memiliki fraksi bobot molekul yang Dberbeda-beda Sifat Termal Pengujiansifattermal dilakukan dengan DTA-50 ‘Shimadzu pada suhu 25°C sampai dengan 300°C. Nilai T, dari PLA hasilsintesis(146,4°C) lebih besar daripada, PLA standar(57,69°C), hal ini dapat membuktikan bahwa PLA hasil sintesis memiliki BM yang lebih tinggi dari BM standar yang lebih mudah meleleh, Hasilinformasi dari produsen PLA standar (Wako) jg menunjukkan bbahwa 7, dari PLA standar adalah 40°C sampai dengan 55°C. Nii 7, dari PLA hasilsintesis adalah 40°C sampai dengan 60 °C, sedangkan nilai 7, dari PLA standar tidak terdeteksi. a Jumal Sains Materi Indonesia Indonesian Journal of Materials Science 2,504 (3087 a, (0,509 (div) ——__| S0/div 568,Gn0 Gambar 4, Kurva serpan UV pada PLA hasi sitesi Proses Polimerisasi Optimum Rendemen PLA Sintesis PLA dioptimasi dengan dua perlakuan ‘tama, yaitu lama polimerisasi dan kKonsentrasi katalis. Parameter utama dalam menentukan optimasi ialah rendemen dan bobot molekul PLA. Berdasarkan kaidah stoikiometri, rendemen teoretis yang dapat dibasifkan dari 20 g asam laktat melalui reaksi polimerisasi kondensasi dalam reaktor adalah 16 g, Lama polimerisasi yang dicobakan ialah 15 jam, 20 jam, 25 jam, 30 jam, dan 35 jam dengan kata 1%, Hubungan antara lama waktu polimerisasi dan rendemen dapat dilibat pada Gambar 6 (a). Rendemen hasil reaksi selama 30 jam tampaknya sudah mulai menunjukkan 0 —. @ o b € 4”) 0 0 10 » » 0 Lama Rineisai an) 80 ) | © Rendemen 0 Bos ° os 1 Komen Kaa (4) Gambar 6 (3) Hubungan anara waktu polimerisasi dan fendemey PLA dan (b) hubungan snlara Konsentasi leatalie dan rendemen PLA. Vol. 8, No. 1, Oktober 2006, hal «58 - 64 ISSN 1411-1098 keadaan optimum. Selanjutnya reaksi akan dilakukan dalam waktu 30 jam dengan berbagai konsentrasi katalis. Pada Gambar 6 (b) terlihat bahwa adanya katalis reaksi ‘meningkatkan jumlah rendemen PLA secara bermakna. ‘Sementara itu, peningkatan konsentrasi katalis tidak ‘mempengaruhi jumlah rendemen PLA secara bermakna, Bobot Molekul ‘Bobot molekul merupakan satu citi polimer yang penting karena sangat mempengaruhi sifat-sifat fisis polimer. Viskositas diukur dengan menggunakan ‘viskometer , menghasilkan data viskositas intrnsik yang

Anda mungkin juga menyukai