Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KEGIATAN MANASIK HAJI 2013

“Manasik Haji, Menumbuhkan Semangat Berhaji Sejak Dini”


HIMPAUDI KECAMATAN SOLOKANJERUK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

َ‫ن‬ َّ َ‫ن‬
ََ ‫َللاَغ َنيََع‬ َ ً ‫نَا ْستطاعََ َإل ْي ََهَس َب‬
َْ ‫يلَوم‬
َّ َ ‫نَكفرََفإ‬ ََ ‫اسَ َحجََ ْالب ْي‬
ََ ‫تَم‬ َ َ ّ‫لِلََعلىَالن‬
َّ َ َ‫و‬
َ‫ْالعال َمين‬
“ Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)

A. PENDAHULUAN
Segala puji milik Allah ta’ala. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam, kepada keluarga dan para sahabat radhiyallahu
‘anhum, para tabi’indan tabi’ut-tabi’in rohimahumullah dan kepada semua kaum muslimin
yang berpegang teguh pada sunnahnya. Amien.
Sesungguhnya haji adalah bentuk ketaatan yang agung dan ibadah yang mulia.
Didalamnya terdapat realisasi penghambaan dan kesempurnaan ketundukan dan
kerendahan diri dihadapan Rabb Azza wa Jalla. Haji mengeluarkan manusia dari
kenikmatan dan gemerlap dunia menuju kepada Rabb-nya, meninggalkan harta dan sanak
keluarganya, meninggalkan rumah dan tanah airnya, melepaskan pakaian yang biasa ia
kenakan dan hanya mengenakan dua helai pakaian (pakaian ihram), tidak mengenakan
penutup kepala, merendahkan diri kepada Rabb-nya, meninggalkan wewangian dan istri,
melakukan banyak amalan sunnah disela-sela manasik haji dengan hati yang khusyu’, mata
yang berlinang air mata, dan lisan yang berdzikir, mengharap rahmat dari Rabb-nya, takut
akan adzab-Nya, dan syiar dari semua yang disebutkan diatas adalah:
َ‫ ِإنَّ ا ْل َح ْم َد َوالنِِّ ْع َمةَ لَكَ َوا ْل ُم ْلكَ الَ ش َِر ْيكَ لَك‬، َ‫ الَ ش َِر ْيكَ َلكَ لَبَّ ْيك‬، َ‫لَبَّ ْيكَ اللَّ ُه َّم لَبَّ ْيك‬.
Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada
sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milikMu, begitu juga
kerajaan, tiada sekutu bagiMu.

Maknanya, sesungguhnya aku tunduk kepada-Mu wahai Rabb, aku memenuhi


panggilan-Mu, mentaati hukum-Mu dan melaksanakan perintah-Mu.
Talbiyah adalah syi’ar haji. Seorang muslim memulai amalan haji dengan talbiyah
dan berjalan menuju Makkah dengan bertalbiyah hingga tiba di Baitullah kemudian segera
melaksanakan thawaf. Setelah itu ia bertalbiyah setiap kali berpindah dari satu rukun ke
rukun yang lain dan dari satu manasik ke manasik yang lain. Jika ia berjalan menuju
Arafah maka ia bertalbiyah, begitu juga jika ia menuju Muzdalifah dan Mina sampai
melempar jumrah aqabah baru ia memutus talbiyah. Talbiyah adalah syi’ar haji dan yang
disunnahkan dalam amalan-amalan manasik.
Betapa besar pengaruh dari ibadah haji yang penuh keberkahan bagi kaum
muslimin terhadap pensucian dan perbaikan jiwa, dan sebagai obat kekurangannya dalam
menjalankan perintah dan melaksanakan hak-hak Allah.
Bukankah wajib atas seorang muslim untuk selalu bertalbiyah terhadap panggilan
Allah, melaksanakan perintahnya, dan menunaikan hukum-Nya. Bukankah wajib atas
seorang muslim untuk menjadikan urusannya dalam setiap ketaatan untuk bertalbiyah
terhadap panggilan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.
Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk shalat, zakat, puasa, shadaqah,
menepati janji, amanah, berbuat baik, dan melarang mereka dari berzina, membunuh,
meminum khamr, berdusta, berbuat curang, dan khianat. Bagaimanakah posisi seorang
muslim terhadap perintah-perintah dan larangan-larangan tersebut. Apakah ia harus
memenuhi perintah Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya ataukah ia akan
bergelut dengan kefasikan dan kemaksiatan.
Sesungguhnya hakikat Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan
mentauhidkan-Nya dan melaksanakan ketaatan kepadanya, serta berlepas diri dari
kesyirikan dan para pelakunya. Allah berfirman:
ََ َ َ ﴿َ :َ ‫قال َهللا َتعالى‬
ََ َ َ َ 
َ َ َ َ 
َ﴾َََََ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.”

Firman Allah: (masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan yaitu berislam dengan
melaksanakan syariat Allah dan taat terhadap perintah-Nya. Dan firman-Nya: (secara
keseluruhan) yaitu semua hal. Mujahid berkata: “ yaitu laksanakan semua amalan-amalan
dan jalan-jalan kebaikan”.
Allah memerintahkan mereka dengan semua cabang iman dan syari’at-syari’at
Islam sedangkan syari’at Islam itu banyak. Oleh karena itu hendaknya mereka
melakukkannya semampu mereka.. Sebagaimana Allah berfirman:
ََ َ َ ﴿َ :َ ‫َتعالى‬ ‫َهللا‬ ‫قال‬
﴾ََََ…َ
“Maka bertakwalah kepada Allah semampu kalian..”
Dalam sebuah hadits:
ْ ‫إِذَا أ َ َم ْرت ُ ُك ْم بِأ َ ْمر فَأْت ُوا ِم ْنه َما ا‬
‫ست َ َط ْعت ُ ْم‬
“ Jika Aku memerintahkan kalian dengan sebuah perintah maka lakukan semampu
kalian”.
Ayat-ayat yang mengandung perintah untuk berserah diri kepada Allah, memenuhi
panggilan-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan senantiasa taat kepada-Nya itu sangat
banyak.
Wahai orang yang diperintahkan berhaji oleh Allah kemudian kalian penuhi
panggilan-Nya dan kalian datang menuju baitullah dengan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan adzab-Nya,. Bagimana dengan perintah-perintah yang lain? Bagaimana dengan
shalat yang merupakan tiang agama dan ibadah yang paling agung setelah syahadat?
Bagaimana shalatmu? Bagimana puasa dan zakatmu? Bagaimana usahamu untuk menjauhi
hal-hal yang dilarang dan diharamkan? Jika kamu melaksanakan semuanya maka
bertahmidlah dan mintalah kepada-Nya tambahan ibadah yang lain. Akan tetapi jika kamu
lalai dan luput maka hisablah dirimu sebelum kamu dihisab di hari kiamat.
Sesungguhnya hari ini adalah hari untuk beramal dan belum ada hisab, sedangkan
besok adalah hari hisab dan tidak ada lagi amal. Sebagaimana Allah berfirman dalam
sebuah hadits qudsi:
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah amalan kalian, Aku hitung untuk kalian
kemudian Aku penuhi janji atas amal kalian. Barangsiapa yang mendapati amalannya
baik maka pujilah Allah, dan barangsiapa yang mendapati amalannya tidak baik maka
janganlah kau mencela kecuali dirimu sendiri”
Sesungguhnya manusia dengan perintah dan larangan terbagi menjadi beberapa
keadaan: diantara mereka ada yang mewajibkan diri mereka untuk melakukan ketaatan dan
menahan diri dari perbuatan maksiat. Demikian ini adalah keadaan orang yang beragama
dengan sempurna, dan termasuk dari sifat orang bertaqwa yang paling utama. Keadaan
yang lain yaitu mereka tidak melaksanakan ketaatan dan lebih mendahulukan perbuatan
maksiat. Ini adalah keadaan yang paling buruk dari keadaan orang-orang yang terbebani
dengan syari’at. Dia berhak mendapatkan adzab dikarenakan ia telah lalai untuk
mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya dari ketaatan, dan juga adzab dikarenakan
ia telah melakukan perbuatan maksiat. Diantara mereka juga ada yang melaksanakan
ketaatan dan mendahulukan perbuatan maksiat, maka ia berhak mendapatkan adzab.
Karena ia telah celaka terkalahkan oleh syahwat untuk lebih mendahulukan perbuatan
maksiat. Keadaan yang lain yaitu mereka yang menghalangi orang untuk melakukan
ketaatan dan mencegah dari perbuataan maksiat. Orang tersebut berhak mendapatkan
adzab dari agamanya.
Wajib bagi seorang muslim untuk menasehati dan menjaga dirinya sendiri agar
selalu melakukan ketaatan kepada Rabb-nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya dengan kesabaran dan mengharapkan pahala.
Salah seorang salaf berkata, “ Sesungguhnya kami telah meneliti dan kami dapati
bahwa bersabar dalam mentaati Allah itu lebih mudah daripada bersabar atas adzab-Nya”.
Berkata yang lain, “ Bersabarlah wahai hamba Allah atas amalan yang pahala-Nya tidak
cukup bagi kalian, dan bersabarlah dari amalan yang adzab nya membuat kalian tidak
bersabar”.
Betapa besar manusia menjaga dirinya di dunia ini dari perkara-perkara yang
ditakutkankan akan membahayakan tubuhnya atau mempengaruhi kesehatannya.
Bersamaan dengan itu mereka tidak menjaga diri dari perkara-perkara yang akan
membawa dirinya kepada hukuman Allah dan mengarahkan dirinya kepada adzab-Nya.
Ibnu Syubrumah berkata, “ Aku heran terhadap orang yang menjaga makanannya
karena takut terhadap penyakit, akan tetapi dia tidak menjaga dari perbuatan dosa karena
takut ancaman neraka”.
Hammad bin Zaid berkata, “ Aku heran terhadap orang yang menjaga makanannya
karena takut akan membahayakan dirinya, sedangkan ia tidak menjaga dirinya dari dosa
karena takut akan akibatnya”.
Wahai saudaraku yang diberi taufiq pikirkanlah semua yang telah disebutkan tadi,
juga dengan mengingat wasiat Nabi terhadap para jamaah haji. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi dan selainnya dari Abi Umamah, ia berkata, “ Aku mendengar
Rasulullah berkhutbah dalam haji wada’ bersabda: ( Bertaqwalah kepada Rabb kalian,
shalatlah lima waktu, puasalah pada bulan ramadhan, tunaikanlah zakat dan harta kalian,
dan taatilah pemimpin kalian, maka kalian akan memasuki surga Rabb kalian). Tirmidzi
berkata: “ini adalah hadits hasan shahih”. Diriwayatkan dari Hakam berkata: “shahih atas
syarat muslim”. Disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi.
Kami memohon kepada allah untuk menjadikan kami dan kalian semua termasuk
dari orang-orang yang memenuhi panggilan-Nya dengan sebenar-benarnya dan sejujur-
jujurnya. Semoga Allah mengilhami kepada kita petunjuk, juga memberi taufiq kepada kita
untuk mentaati-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Pengabul Do’a.
Haji adalah merupakan rukun islam yang ke lima. Ibadah haji adalah wajib bagi
seluruh kaum muslimiin yang memiliki kemampuan secara financial, fisik dan aman dalam
perjalanan. Merekayang mampu menunaikan ibadah haji merupakan manusia manusia
pilihan apabila ibadah mereka benar-benar niat karena mencari ridho Allah ini merupakan
alasan penting kita mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk berlatih ta’alla semata serta
memahami dan memenuhi rukun dan wajib haji tersebut. Hal fisik ndan juga mental serta
membekali diri dengan ilmu seputar tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benardan
sesuai sunnah rasulullah. Kita berharap dan optimis panggilan Allah dating kepada
kita untuk menunaikan ibadah haji menjadi nyata, sehingga kita kelak dapat melaksanakan
ibadah haji sesuai tuntunan yang benar dan kita kembali ke tanah air dengan membaawa
amanat “HAJI MABRUR”. Amin.
Manasik haji dan umrah adalah faktor yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
yang harus dimiliki oleh setiap muslim terutama calon jama’ah haji, agar
kepergiannya untuk menunaikan ibadah haji itu benar-benar dibekali dengan pengertian
dan pengetahuan yang cukup tentang ibadah yang merupakan rukun Islam yang kelima
itu.
Ibadah haji dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan bagaian dari
materi yang senantiasa diberikan dan diperkenalkan kepada siswa melalui teori
yang begitu padat, dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan, materi tersebut hanya
diberikan secara teoritis saja, sehingga target yang diharapkan
siswa maupun guru tidak tercapai. MI. Mukhtarul Ulum yang berada di bawah naungan
Yayasan “Al-Muna” sebagai lembaga pendidikan Islam memberikan kesempatan untuk
bergabung melakukan praktek kegiatan haji dan umrah melalui Manasik Haji dan Umrah
untuk siswa/guru/orangtua/dan masyarakat. Kegiatan tersebut juga berkaitan dengan
memperingati Hari Raya ‘Idul Qurban 1433 H. Hal ini adalah sebuah momen yang sangat
penting yang patut disyukuri.

B. DASAR KEGIATAN
1. QS. Ali Imron 3 : 97
“Ibadah haji merupakan kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi mereka yang mampu
melakukan perjalanan ke ka’bah Baitullah. Barangsiapa yang mengingkarinya maka
sesungguhnya Allah maha kaya dan tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta”
2. Hadist riwayat Bukhori Muslim
“Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasullullah SAW pernah ditanya : Amal apakah yang
utama? Nabi menjawab : beriman kepada Allah dan Rasulnya. Ia bertanya : apa lagi? Nabi
menjawab : Jihad fisabilillah. Ia bertanya : apa lagi? Nabi menjawab : Hajji yang mabrur”
3. Rapat Dewan Guru MI. Mukhtarul Ulum, RA Fatmawati, Komite dan Pengurus Yayasan
Al-Muna pada hari kamis, 20 September 2012 tentang kegiatan peringatan Hari Raya Idul
Adha 1433 H/2012 M

C. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama:
SIMULASI MANASIK HAJI

D. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini memiliki tema:
“MANASIK HAJI, MENUMBUHKAN SEMANGAT BERHAJI SEJAK DINI”

E. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan Manasik Haji 2012 ini bertujuan untuk:
1. Menanamkan sedini mungkin kepada peserta didik tentang kewajiban haji bagi setiap
muslim
2. Sebagai Syiar Islam di lingkungan Ds. Sumberejo Kec. Madiun dan sekitarnya
3. Memberikan pengalaman praktis/pembelajaran praktek langsung
tentang ibadah haji dan umrah kepada siswa/guru/wali murid dan masyarakat di
lingkungan Ds. Sumberejo Kec. Madiun
4. Sebagai sarana taqarrub kepada Allah SWT agar segera dipanggil untuk bisa
melaksanakan ibadah haji.
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini insya Allah dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Ahad, 28 September 2012
Waktu : 05.30 s.d selesai
Tempat :
1. Start/Miqot/Bir ‘Ali : MI Mukhtarul Ulum Desa Sumberejo
2. Padang Arofah : Lapangan Jogobayan Desa Tiron
3. Kawasan Muzdalifah : Lapangan Desa Gunungsari
4. Kawasan Mina : SMP Negeri 1 Nglames, Desa Banjarsari
5. Masjidil Haram : Lapangan Desa Banjarsari
6. Shofa dan Marwa : Lapangan Desa Banjarsari
7. Masjid Nabawi : Masjid Nurul Iman Desa Tanjungrejo
8. Finish : MI Mukhtarul Ulum Desa Sumberejo

G. PESERTA
Kegiatan ini diikuti oleh :
Peserta Jumlah
1. Siswa-siswi RA Fatmawati 75
2. Wali murid RA Fatmawai 75
3. Siswa-siswi MI. Mukhtarul Ulum 141
4. Wali murid MI. Mukhtarul Ulum 100
5. Santriwan/wati TPA 40
6. Jama’ah Pengajian Masjid Al-Ikhlas 50
7. Guru, pengurus Yayasan dan pembimbing 25
8. Panitia 25
Jumlah 531
H. SUSUNAN ACARA
 Pembukaan
 Tilawatul Qur’an
 Laporan Panitia
 Sambutan - Sambutan
 Do’a dan Penutup
 Kegiatan Manasik Haji
a. Ihram Haji dari miqat
b. Perjalanan ke Arafah dan melakukan shalat 2 rakaat
c. Melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil
d. Menuju mina untuk Mabit
e. Melempar Jumrah di Jamarat
f. Perjalanan ke Ka’bah untuk melakukan thawaf wajib
g. Melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah
h. Tahallul.
i. Thawaf wada’
I. SUSUNAN PANITIA
: Achmad Sururi, S.Ag
(Ketua Yayasan Al-Muna)
: 1. H. Moehtaroedin
1. Syamsudin, BA
2. Zainal Arifin, BSW
ng Jawab : 1. Ummu Nadifah, S.Pd.I
(Kepala MI. Mukhtarul Ulum)
2. Drs. Arif Setiawan
3. Hamzah
zing Committee
: Zuhdi Makhluki
Sabikis, S.Ag
aris : Khoirunnisaa’, M.Ag
Ika Setiyorini, S.Pd.I
hara : Farida Azkiyah, S.Pd.I
Yenie Dwi Nikandari, S.Pd
Seksi-seksi :
1. Sie Kegiatan
nator : Farida Azkiyah, S.Pd.I
ta : Mariayatul Ulva, S.Pd.I
Warsiningsih, S.Pd.I
Wildan Fahrurrozi
Amir Syarifudin
Hamzah
2. Perlengkapan
nator : Abdillah Halim, M.Si
ta : Suyatno, S.pd
Abdul Aziz Alfan
Purwanto
Mujiono
3. Publikasi dan Dokomentasi
nator : Jujun Wibisono, S.Pd
ta : Shodrudin, S.Ag
Wasis
Muksin, S.Psi
4. Konsumsi
nator : Ayunda Yuliani, S.Pd
ta : Nunung Sulistyawati, S.Pd
Muryantiningsih, S.Pd.I
Ika Yulianti
Rini Susilowati
5. Keamanan
nator : Kadar
ta : Sadino
Guntoro
Sunarso
Mukayyin
6. Kesehatan
nator : Sri Wahyuni, S.Keb
ta : Purwati, S.keb
Sumiati, S.Pd.Aud
Fungky Nurjanah
J. ESTIMASI DANA
Harga
No Deskripsi Uraian Volume Jumlah
satuan
1 Kesekretariatan Kertas HVS 70gr 1 30.000 30.000
Penggandaan 10 10.000 100.000
proposal
Surat-menyurat 1 paket - 50.000
2. Kegiatan Sewa alat (Ka’bah, 1 paket - 350.000
maqam ibrahim, dll)
Sewa kereta kelinci 10 250.000 2.500.000
3. Perlengkapan Sewa soundystem 1 paket - 600.000
komplit
Dekorasi, Banner 10 60.000 600.000
4. Dokumentasi Kaset Handycame 2 300.000 600.000
dan Publikasi Cetak photo 1 paket 200.000 200.000
5. Konsumsi Makan 1x 531 5.000 2.655.000
Air mineral 2x 30 15.000 450.000
6. Keamanan 1 paket - 200.000
7. Kesehatan 1 paket - 200.000
Jumlah 8.535.000
K. PENUTUP
Proposal kegiatan ini disamping merupakan seperangkat ketentuan sebagai acuan
dasar dan pedoman pelaksanaan kegiatan, juga merupakan bahan untuk dipertimbangkan
dalam menjalin kerjasama serta promosi dengan pihak-pihak yang siap mendukung
suksesnya kegiatan ini.
Kiranya dapat kita fahami bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak, kegiatan di
atas tidak dapat terwujud. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah dan akan
berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini.
Akhirnya semoga kegiatan Manasik Haji Tahun 2012 ini dapat terselenggara
dengan lancar dan bermanfaat bagi kita semua serta senantiasa mendapat bimbingan dan
kemudahan serta ridho dari Allah ta’ala. Amien

Madiun, 28 September 2012

Ketua Panitia Sekretaris

ZUHDI MAKHLUKI KHOIRUNNISAA’, M.Ag

Mengetahui,

Kepala Madrasah
Ketua Komite MI. Mukhtarul Ulum

HAMZAH UMMU NADIFAH, S.Pd.I


NIP. 19711115 1997 032002

Ketua Yayasan
“AL-Muna”

ACHMAD SURURI, S.Ag


KETENTUAN SPONSORSHIP
MANASIK HAJI TAHUN
MI. MUKHTARUL ULUM SUMBEREJO
28 OKTOBER 2012
1. SPONSOR UTAMA
Panitia Pelaksana Kegiatan Manasik Haji Tahun 2012 MI Mukhtarul Ulum
Sumberejo Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun mengajak pihak yang bersedia menjadi
sponsor tunggal. Panitia akan menjunjung tinggi dan menghormati peran serta tersebut
dengan mencantumkan nama produk atau perusahaan sebagai penyelenggara disamping
panitia. Sponsor tunggal adalah pihak yang bersedia menyediakan dana sebesar 100% dari
total anggaran yaitu Rp. 8.535.000,- (Delapan Juta Lima Ratus Tiga Puluh Lima Ribu
Rupiah). Untuk itu pihak sponsor berhak mempromosikan produknya dengan
mencantumkan logo sponsor pada :
a. Pemasangan spanduk rentang sebanyak 6 buah
b. Pemasangan umbul-umbul sebanyak 8 buah
c. Stiker sejumlah 500 buah
d. Berhak memakai arena kegiatan sebagai ajang promosi,
e. Permohonan kaos berlogo sponsor menurut kebutuhan (panitia).

2. PENDUKUNG KEGIATAN
Lembaga / Instansi / perusahaan yang ingin mendukung demi suksesnya kegiatan
tersebut akan diberikan konpensasi dalam bentuk promosi dan atau sejenisnya disesuaikan
dengan jumlah bantuan yang diberikan kepada panitia. Secara teknis akan dibicarakan
antara panitia dan pendukung kegiatan

Anda mungkin juga menyukai