BUPATI BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR 14 TAHUN 2015
TENTANG
PERIJINAN PELAYANAN KESEHATAN
BUPATI BANYUWANGI,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ASAS, TUJUAN, SASARAN dan FUNGSI
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
PERIJINAN DI BIDANG KESEHATAN
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
BAB IV
PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 9
BAB V
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Penyelenggara
Pasal 10
Bagian Kedua
Paragraf 1
Pelayanan Kesehatan
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Paragraf 2
Sarana Pelayanan Kesehatan
Pasal 14
Paragraf 3
Pelayanan dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan
Pasal 15
Paragraf 4
Pengobatan Tradisional
Pasal 16
Paragraf 5
Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Umum yang Terkait dengan
Kesehatan
Pasal 17
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN PENYELENGGARA
Bagian Kesatu
Pasal 18
Pasal 19
Bagian Kedua
Tingkat Pelayanan
Pasal 20
Pasal 21
BAB VII
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Kegawatdaruratan
Pasal 22
Bagian Kedua
Rujukan
Pasal 23
BAB VIII
SUMBER DAYA KESEHATAN
Bagian Kesatu
Tenaga Kesehatan
Pasal 24
Bagian Kedua
Prasarana dan Sarana
Pasal 25
Bagian Ketiga
Perbekalan Kesehatan
Pasal 26
Pasal 27
Bagian Keempat
Alat Kesehatan
Pasal 28
(2) Berkaitan dengan ayat (1) untuk menjaga mutu dan kualitas
alat kesehatan harus dikalibrasi secara periodik yang
dilakukan oleh lembaga yang telah memiliki sertifikasi dan
terakreditasi.
BAB IX
PERIJINAN, REKOMENDASI, SERTIFIKASI DAN TANDA
TERDAFTAR
Bagian Kesatu
Perijinan
Pasal 29
Bagian Kedua
Legalitas Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 34
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 35
Pasal 36
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 37
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Ditetapkan di Banyuwangi
pada tanggal 28 Desember 2015
ttd
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR 14 TAHUN 2015
TENTANG
PERIJINAN PELAYANAN KESEHATAN
I. UMUM
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagai bentuk upaya
kesehatan perlu untuk diawasi dan dibina, salah satu instrument
untuk pengawasan pemerintah terhadap penyelenggara pelayanan
kesehatan adalah dengan pemantauan penerbitan izin kepada setiap
penyelenggara pelayanan kesehatan . Adanya peraturan daerah ini
diharapkan pengelolaan unit pelayanan kesehatan dapat lebih tertib
dan baik sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan melindungi masyarakat dari kegiatan
penyalahgunaan perizinan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang berakibat merugikan masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, sumber daya bidang kesehatan antara lain:
1. tenaga kesehatan;
2. fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut wajib memiliki
izin dari Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan izin di bidang
kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah meliputi:
1. izin tenaga kesehatan;
2. izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan;
3. izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik.
Penyelanggaraan izin bagi tenaga kesehatan sebelumnya hanya
ditujukan bagi terdiri dokter dan bidan. Saat ini penyelenggaraan izin
tenaga kesehatan yang meliputi dokter, bidan, perawat, perawat gigi,
fisioterapis, refraksionis optisien, radiografer, tenaga kefarmasian,
okupasi terapis, dan terapis wicara. Sedangkan penyelenggaraan
fasilitas pelayanan kesehatan yang sebelumnya ditujukan bagi
sarana pelayanan kesehatan di bidang medik, saat ini tidak
membedakan swasta, pemerintah, atau Pemerintah Daerah. Dan
terhadap penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik
ditambahkan sarana berupa toko alat kesehatan dan usaha mikro
obat tradisional. Dalam rangka mengatur mekanisme perizinan di
bidang kesehatan yang komprehensif dan meningkatkan mutu
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan
pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Daerah melalui
pemberian izin
Atas dasar pertimbangan dimaksud perlu membentuk Peraturan
Daerah Kabupaten Banyuwangi Tentang Perijinan Pelayanan
Kesehatan.
21
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf I
Cukup jelas
Huruf l
Cukup jelas
Huruf m
Dibentuk untuk mewadai apabila ada keputusan menteri/
peraturan menteri terkait adanya tenaga kesehatan yang
baru/ pengembangan tenaga kesehatan yang ada.
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
23
Pasal 24
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Jenis tenaga kesehatan yang diatur dalam ketentuan ini
bersifat limitatif, kecuali diatur lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Ayat 1
Cukup jelas
Ayat 2
Cukup jelas
Ayat 3
Cukup jelas
Ayat 4
Cukup jelas
Ayat 5
Surat ijin kerja (SIK) diberikan kepada tenaga kesehatan
yang bekerja ditempat pelayanan kesehatan.
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
24