Anda di halaman 1dari 4

MATERI KISI-KISI PLH US SD KELAS 6

1. Suku yang ada di Tulungagung yaitu Suku Jawa, Madura, Bugis, Minang, Keturunan
Tionghoa (Cina) dan Keturunan Arab
2. Upacara adat yang ada di Tulungagug meliputi :
- Upacara Jamasan Kyai Upas
Kyai Upas merupakan pusaka yang mulia. Pusaka ini setiap tahunnya dimandikan
atau dicuci pada Jum'at Legi di bulan Suro (Muharam).
- Suro Wekasan
Suro Wekasan adalah "Aktivitas Suci" yang dilaksanakan oleh masyarakat Wajak
dengan berdoa bagi keselamatan mereka, keselamatan lingkungan, sampai
keselamatan bangsa dan negara di kompleks Candi Dadi. Upacara ini dilakukan
setiap akhir bulan Suro (Muharam).
- Temanten Kucing / Pernikahan Kucing
Dilaksanakan di air terjun Rondo Kuba yang diyakini untuk keperluan irigasi
masyarakat dan sekitarnya. Prosesi dengan dua kucing sebagai subyek (Tirta dan
Joko Wono Gitasari) yang dikawinkan layaknya pernikahan manusia
- Labuh Sembonyo
Diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai tempat "Asok Glondhong Pengareng-
areng" untuk 'Ratu Kidul', atau ratu laut selatan. Labuh Sembonyo dilakukan setiap
minggu kedua di bulan Suro di pantai Popoh
- Ulur-Ulur
Ulur-ulur merupakan upacara tradisional yang dilakukan di Danau Buret setiap tahun
di Sabtu Legi di bulan Suro. Pada upacara tersebut, terdapat prosesi "Nglampet",
yaitu menghalangi air danau, yang dieksekusi bersama-sama untuk irigasi.
- Prosesi Budaya
Kegiatan arak-arakan budaya dilakukan setiap tahun untuk menyambut hari ulang
tahun kota Tulungagung
3. Pakaian adat yang ada di Tulungagung :
- Laki-laki : Untuk pakaian adat pria, baju model jas warna putih, krah shanghai, bawah
jarit batik motif Gajah mada atau kawung dan bertutup kepala blangkon
- Perempuan : Untuk wanita, baju kebaya model Kartini warna putih, bawah jarit batik
motif Gajah mada atau kawung
4. Lagu daerah yang ada di Tulungagung meliputi :
Contoh lagu daerah dari Tulungagung adalah Oh Nasib Tulungagung, Kutho Rowo dan
Lohjinawi Tulungagung kota wisata
5. Keunggulan dan potensi yang dapat dikembangkan terhadap ekosistem yang ada di
Tulungagung, dalam hal ini yang termasuk keunggulan dan potensi Kabupaten
Tulungagung adalah hasil sumber daya alam hewani, nabati, bahan mineral dan tambang.
6. Potensi sumber daya alam nabati (yang berasal dari tumbuh-tumbuhan) khas
Tulungagung bisa dihasilkan lewat kegiatan pertanian, perkebunan. Pertanian tanaman
perkebunan : tebu,tembakau,kopi,cengkeh,kelapa,lada,kapuk
randu,teh,jahe,kencur,kunyit,kenanga,karet,lengkuas
7. Sumber daya alam mineral dan bahan tambang lainnya di Kabupaten Tulungagung
Bahan galian ini biasanya digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong sektor
industri maupun konstruksi. Hasil kegiatan penggalian antara lain, batu gunung, batu kali,
batu kapur, koral, kerikil, batu marmer, pasir, pasir silika, pasir kuarsa, kaolin, tanah liat,
dan lain-lain.
Di Kabupaten Tulungagung khusunya di wilayah Kecamatan Campurdarat dan Besuki
mempunyai Sumber daya marmer yang cukup besar diantaranya batu gamping, marmer,
batubara dan bijih besi sedimenter.
8. Hubungan peristiwa alam dengan kehidupan social budaya masyarakat. Peristiwa alam
bisa disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor alam dan manusia. Peristiwa alam disebabkan
faktor alam diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam dan tidak bisa dihindari antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Kemudian peristiwa yang disebabkan
faktor manusia yang tidak ramah kepada lingkungan dapat dihindari atau dicegah.
Peristiwa alam akibat ulah manusia berupa banjir, tanah longsor, polusi, dan sebagainya.
9. Gejala Alam dan dampaknya pada perubahan kehidupan. Gejala alam biotik meliputi hal-
hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya fotosintesis, respirasi, pencernaan
makanan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain. Gejala alam abiotik berkaitan
dengan sifat fisik dan kimia di luar makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi,
ledakan, dan sebagainya.
10. Pola perilaku masyarakat yang dapat menimbulkan bencana alam, seperti Melakukan
penebangan liar, Melakukan pembakaran hutan, Membuang sampah sembarangan,
Menggunakan energi listrik terlalu berlebihan dan tidak efisien, Menggunakan air terlalu
berlebihan, Polusi udara akibat kendaraan bermotor dan maraknya industri.
11. Tempat bersejarah di wilayah Tulungagung. Beberapa situs atau bangunan sejarah yang
ada di Kabupaten Tulungagung antara lain, Candi Gayatri (Boyolangu), Candi Dadi (di
atas bukit dekat Desa Wajak Kidul Boyolangu) , Candi Penampian / Penampihan (Lereng
Gunung Wilis Desa Geger, Sendang), Candi Sanggrahan (Desa Sanggrahan, Boyolangu),
Candi Mirigambar (Mirigambar, Sumber Gempol), Candi Ngampel / Ampel (Desa Joho,
Kalidawir).
12. Cara memelihara berbagai tempat peninggalan sejarah. Upaya pelestarian peninggalan
bersejarah meliputi, Memelihara peninggalan bersejarah sebaik-baiknya, Melestarikan
benda bersejarah agar tidak rusak, baik oleh faktor alam atau buatan, Tidak mencoret-
coret benda peninggalan bersejarah, Turut menjaga kebersihan dan keutuhan, Pembuatan
situs museum untuk kepentingan pelestarian dan edukasi.
13. Alat musik yang berasal dari Tulungagung diantaranya :
- Gamelan jawa. Dimainkan secara nersama-sama. Biasanya untuk mengiringi
pertunjukan wayang kulit, ketoprak ludruk campursari. Alat musik gamelan jawa
memilki berbagai alat musik yaitu Kendang, Gambang, Gong, Kenong, Bonang,
Gender, Slenthem, (dipukul), Rebab (digesek).
14. Alat music khas Tulungagung untuk mengiring lagu, Alat musik gamelan jawa memilki
berbagai alat musik yaitu Kendang, Gambang, Gong, Kenong, Bonang, Gender,
Slenthem, (dipukul), Rebab (digesek).
15. Batik khas Tulungagung : Batik Baronggung, Batik Gajah Mada, Batik Sido Mukti, Batik
Kalang Kusumo dan Batik Satrio Manah.
16. tahap – tahap pembuatan batik modern :
- Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Motif yang
kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik
(simbol”) dan batik pesisiran (natural).
- Melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan
mengikuti pola tersebut.
- Menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak
berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar.
- Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan
mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
- Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
- Melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan
tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
- Proses pencelupan warna yang kedua.
- Menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut
dengan air panas diatas tungku.
- Setelah kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin
(menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
- Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali.
- Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air
panas.
- Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya
dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
17. Pola batik khas Tulungagung,Meliputi Bangoan (kasar dan gelap), Majanan (Motifnya
lebih kalem, dengan dasar yang dipakai motif gringsing dan buketan bunga di tengahnya),
Kambretan (pakai motif dengan buketan tetapi tidak di warnai).
18. Rumah adat yang ada di Tulungagung. Kabupaten Tulungagung yang merupakan rumah
adat joglo, Rumah adat ini selain di pendopo di pedesaan masih banyak rumah adat yang
berdiri. Di pedesaan masih dapat kita temui rumah adat limas.
19. Ciri – ciri pokok flora khas Tulungagung :
- Jeruk besar (Jeruk Bali, rasa manis sedikit getir warna daging buahnya putih kehijau-
hijauan. Jeruk Cikoneng, berasal Jawa Barat, rasa manis sedikit getir, warna daging
buah kemerah-merahan. Jeruk Nambangan, berasal dari daerah Madiun, rasa manis
sedikit asam, warna daging buah merah jika sudah tua)
- Kepal/Burahol (Pohonnya mempunyai tinggi hingga 25 m, Daun Kepel tunggal,
lonjong meruncing, warna daun Kepel hijau gelap.
- Mengkudu
- Jamblang
20. Manfaat dari bagian tumbuhan (akar, daun, buah, dll) khas Tulungagung umumnya bisa
dijadikan sebagai obat tradisional.
21. Ada gambar flora khas Tulungagung, siswa dapat menjelaskan khasiat / manfaat flora
tersebut.
22. Asal daerah jenis flora yang ada di Tulungagung :
- Jeruk besar (Bali)
- Kepal/Burahol
- Mengkudu
- Jamblang dan Duku
23. Cara tumbuh dan berkembangbiak tanaman khas Tulungagung
24. Membedakan flora khas Tulungagung berdasarkan tempat hidupnya
25. …..
26. Jenis – jenis fauna khas Tulungagung
Fauna artinya adalah hewan. Fauna khas di Kabupaten Tulungagung diantarnya
sebagaimana berikut.
- Hewan ternak: sapi, kerbau, sapi perah, kambing, ayam, itik
- Hewan liar: biawak, bangau leher panjang, tupai, kera ngujang, bangau cangak ula
- Jenis ikan: ikan mas koki, ikan kutuk, belut
27. Asal daerah jenis fauna yang ada di Tulungagung
28. Perbedaan jenis ikan koi
29. Ciri-ciri kera ngujang : Warna rambut keabu-abuan hingga coklat kemerahan dengan
wajah berwarna abu-abu kecoklatan serta jambang di pipi berwarna abu-abu, terkadang
terdapat jambul di atas kepala.Hidungnya datar dengan ujung hidung menyempit.
Ekornya panjang.
30. Potensi sumber daya alam mineral dan bahan tambang lainnya di Tulungagung,
diantaranya adalah marmer yang banyak terdapat di wilayah tulungagung bagian selatan
seperti campurdarat dan besuki.
31. Jenis – jenis bahan mineral dan bahan tambang Tulungagung khususnya yang telah dapat
dieksploitasi meliputi bahan galian antara lain, batu gunung, batu kali, batu kapur, koral,
kerikil, batu marmer, pasir, pasir silika, pasir kuarsa, kaolin, tanah liat.
32. Daerah atau lokasi terdapatnya sumber daya alam bahan tambang di Tulungagung salah
satunya di Besuki yaitu Marmer,
33. Membedakan kandungan utama suatu bahan dari berbagai ragam daerah tambang di
Tulungagung
34. Pemanfaatan sumber daya alam mineral dan bahan tambang sebagai bahan konstruksi
bangunan, bahan ornamen (hiasan).

Anda mungkin juga menyukai