Anda di halaman 1dari 2

Contoh Resiko di Unit Gizi 

yang perlu kita kelola adalah :

 Kesalahan dalam pemberian diet pasien;


akibat : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya rendah.
 Kesalahan dalam penulisan diet ;
akibat : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya.
 snack terlambat;
akibat : jadwal makan pasien, terutama pasien DM tidak tepat.
 pengkajian dan asuhan gizi tidak terlaksana ;
akibat : pasien tidak terkaji gizinya dan kemungkinan mendapat diet yang tidak sesuai kebutuhannya.
 Lalat masuk dapur , akibatnya : makanan tidak higienis.
 Tikus masuk dapur; akibatnya :  makanan tidak higienis.
 Bon makan terlambat ditulis ; akibatnya : keterlambatan pelayanan.
 Tidak teliti dalam pemorsian makanan ; akibatnya : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya.
 Tidak teliti dalam persiapan bahan makanan ; akibatnya : makanan tidak higienis
 Karyawan shift pagi terlambat ; akibatnya : keterlambatan pelayanan.
 pemakaian APD yang kurang disiplin; akibatnya hasil pengolahan tercemar.
 Peralatan pengolahan makanan yang tidak sesuai ; akibatnya : hasil pengolahan tidak sesuai.
 Kompor meledak; akibatnya : petugas cidera.
 Pipa Gas bocor ; akibatnya : petugas cidera menghisap gas beracun.
 Terkena pisau ; akibatnya petugas cidera.
 Tersiram air panas ; akibatnya petugas cidera.
 Tersiram minyak panas ; akibatnya petugas cidera.

Contoh Resiko di Unit Farmasi  yang perlu kita kelola adalah :

 Pasien tidak memahami fungsi /cara pemakaian obat.


 Pasien salah menggunakan obat (overuse / underuse).
 Duplikasi obat.
 Interaksi obat.
 Kegagalan terapi.
 Efek samping obat
 Pasien sulit menelan/minum obat
 Cara pemakaian obat yang salah
 Kesulitan komunikasi dengan pasien (kendala bahasa/pemahaman)
 Kesalahan / ketidak jelasan isi resep
 Kesalahan indikasi obat dalam resep
 Indikasi yang dirasakan tidak mendapatkan terapi / obat
 Dosis obat terlalu kecil atau terlalu besar.
 Pasien tidak mendapatkan obat yang sudah diresepkan.
 Pengobatan tanpa indikasi.
 Salah pasien / identitas pasien.
 Salah rute pemakaian obat.
 Salah pemberian obat.
 Salah cara penyimpanan obat.
 Waktu tunggu obat melebihi SPM.
 Kesalahan billing harga obat.
 Obat asuransi tdak bisa diklaim.
 Billing obat jamkesmas melebihi plafon.
 Kehilangan obat.
 Obat overstock.
 Obat stockout.
 Obat Kadaluwarsa.
 Obat palsu.
 Obat rusak.
 Kekurangan personel karena masalah insidentil.
 Kecelakaan kerja.
 Kebakaran.
 Bencana alam.
 Masalah komunikasi dengan pasien.
 Masalah komunikasi dengan dokter.
 Masalah komunikasi dengan pegawai lain.

Anda mungkin juga menyukai