e-ISSN: 2303-3363
Fahrudin1, Prayogi2
1
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Purbaya Tegal
2
Program Studi Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon
1
Jl. Pancakarya No.1, Kalimati Kajen Talang Tegal, Indonesia
2
Jln Perjuangan No.10B Majasem Kota Cirebon, Indonesia
Abstract
Problems that often occur in a bank are inaccurate and tested the veracity of the decision in deciding a
decision to give a working capital loan to customers, while other speeds in deciding are very necessary.
Decision support systems in granting credit have not been able to facilitate the processing of member data
and have not been able to speed up the search for information on member and customer data. customers
who are quick to access and can reach the surrounding area.
Abstrak
Permasalahan yang sering terjadi pada sebuah Bank adalah kurang akurat dan terujinya kebenaran
keputusan dalam memutuskan sebuah keputusan memberikan pemberian kredit modal kerja pada
nasabah sedangkan disi lain kecepatan dalam memutuskan sangat diperlukan. Sistem pendukung
keputusan dalam pemberian kredit belum dapat memudahkan dalam pengolahan data anggota dan
belum dapat mempercepat dalam pencarian informasi data anggota dan nasabah Pada makalah ini
disusulkan sebuah sistem pendukung keputusan pemberian modal kerja bagi nasabah dengan
menggunakan metode Simple Additive Weighting sehingga dapat terwujudnya pemasaran dan pemberian
kredit nasabah yang cepat akses dan dapat menjangkau wilayah sekitarnya.
Kata kunci: Sistem pendukung keputusan, pemberian kredit, Simple Additive Weighting
mengukur kinerja koperasi dengan tujuan Terkait dengan pemberian kredit yang
memberikan informasi, salah satunya tentang dilakukan oleh Bank para peneliti yang lain
posisi keuangan yang bermanfaat bagi sudah banyak dilakukan dengan pembuatan
pengguna laporan dalam rangka mengambil sistem pendukung keputusan, diantaranya
keputusan. Saat ini aktifitas administrasi adalah dengan menerapkn beberapa metode
simpan pinjam semuanya dilakukan dengan diantarany adalah menggunakan Logika Fuzzy
menggunakan excel yang berarti segala proses (Puspitarini, dkk., 2015), metode Weighted
penyusunan laporan keuangan mulai dari Product (Yasdomi, 2015), metode electre
transaksi simpan pinjam, pengolahan data serta (Putra, dkk., 2015), serta dengan menggunakan
pembuatan laporan keuangan dicatat dengan metode Weighted Aggregated Sum Product
menggunakan excel hanya dengan Assesment (WASPAS) (Ickhsan, dkk., 2018).
menggunakan rumus-rumus pada excel, dan Berbeda dengan penelitian yang telah
tidak adanya hubungan data yang saling terkait dilakukan oleh para peneliti lainnya, pada
dengan data yang lain. makalah ini disusulkan sebuah metode Simple
Dalam koperasi simpan pinjam ini, PD. additive weighting untuk diterapkan kedalam
BPR mempunyai kendala yang dihadapi yaitu sebuah pendukung keputusan dalam
sulit membuat keputusan keuangan sehingga menentukan pemberian kredit modal kerja
sering terjadinya selisih dalam menghitung pada Bank BPR.
jumlah simpanan dan jumlah pinjaman
anggota, dan sulitnya mengetahui informasi B. Metode Penelitian
data anggota. Faktor yang menyebabkan dari 2.1 Data penelitian
permasalahan tersebut yaitu jumlah data Data penelitian yang digunakan adalah
anggota yang dilakukan dalam menghitung diambil dari PD. BPR Cabang Talun
jumlah data simpanan dan pinjaman anggota, Kabupaten Cirebon tahun 2018.
serta masih sulit untuk mencari informasi data
anggota bank perkreditan rakyat. 2.2 Metode Pengembangan Sistem
Solusi yang diberikan untuk kendala Pada penelitian ini metode yang
tersebut yaitu dibangunnya sebuah aplikasi digunakan adalah SDLC (System Development
pendukung keputusan pemberian kredit modal Life Cycle) dengan model waterfall, untuk
usaha yang memudahkan dalam perhitungan perancangan sistem ini tahapan-tahapannya
jumlah data simpanan dan pinjaman anggota, yaitu :
serta untuk mencari informasi data anggota a. Perencanaan sistem (rekayasa sistem), pada
yang cepat dan akurat. Dengan cara tahapan ini dilakukan pengumpulan
menggunakan sistem komputerisasi kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan
diharapkan dapat membantu memproses perangkat keras, perangkat lunak, orang dan
pengolahan data anggota dengan akurat basis data.
sehingga manajer dapat memberikan solusi b. Analisa kebutuhan sistem informasi, pada
terhadap masalah yang ada pada PD. BPR tahap ini dilakukan pengumpulan
Kecamatan Cirebon Selatan. kebutuhan yang berupa data input, proses
Simple additive weighting merupakan yang terjadi dan output yang diharapkan
sebuah algoritma yang sering digunakan untuk dengan melakukan wawancara dan
pengambilan sebuah keputusan. Secara teknik observasi.
algoritma SAW mengguankan mekanisme c. Desain, pada tahap ini menterjemahkan
penjumlahan berbobot (Afshari, dkk., 2010). analisa kebutuhan ke dalam bentuk
SAW membutuhkan sebuah proses normalissi rancangan sebelum penulisan program yang
matriks keputusan (x) ke suatu skala yang berupa perancangan antarmuka (input dan
dibandingkan dengan semua rating alternatif output), perancangan file-file atau basis data
yang ada. Penerapan metode SAW salah dan merancang prosedur (algoritma).
satunya adalah untuk pendukung keputusan d. Coding, hasil rancangan di atas diubah
rekomendasi untuk pencari kerja ( Darmastuti, menjadi bentuk aplikasi menggunakan
2013). bahasa pemrograman PHP.
e. Testing, sebelum dapat digunakan, maka
dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Cek Persyaratan
Bukti Permohonan kredit
1.3
1.3
INPUT DATA
Laporan Data Pemohon Laporan Analisa calon nasabah INPUT DATA
PESYARTAN
PESYARTAN
Manajer
Manajer
1.0
dapat melakukan pencatatan dokumen Bukti Permohonan kredit
1.0
pendataan
pendataan
Data Pemohon Bagian Kredit
Bagian Kredit
manajer.
Sesudah diagram konteks digambarkan Gambar 3. DFD Level 0
dengan jelas, maka selanjutnya akan
diturunkan dalam bentuk yang lebih rinci,
yaitu ke dalam bentuk dekomposisi diagram Sesuai dengan Gambar 2, pendataan
dengan mendefinisikan proses apa saja yang yaitu untuk mendata kelengkapan permohonan
terdapat dalam sistem, seperti yang pinjaman sebagai modal kerja. Pelaporan yaitu
diperlihatkan pada Gambar 2. Informasi yang ditampilkan berupa daftar
nasabah, cetak kriteria persyaratan nasabah,
melihat data pemohon.
Pembuatan DFD level 0 sistem
pendukung keputusan yaitu merupakan proses
aliran data dari setiap entitas sesuai dengan
tugas dan wewenang masing-masing, adapun
DFD level 0 tersbut digambarkan pada Gambar
3. Pada Proses ini admin melakukan login
dengan memasukan nama dan password pada Gambar 5. Dalam proses ini bagian kredit
kemudian sistem melakukan validasi, jika membuat pelaporan mengenai detail data
benar maka system akan menampilkan home nasabah dan analisa pemohon yang kemudian
admin dimana admin dapat melakukan semua laporan tersebut akan di laporkan kepada
kegiatan operasional Bank BPR Cabang Talun manajer. Pada tahapan perancangan database
Cirebon. Diagram E-R dibuat secara bertahap, langkah-
langkah teknis yang dapat dilakukan untuk
menghasilkan diagram E-R adalah seperti pada
Input Persyaratan Persyaratan
Persyaratan
Gambar 6.
1.1
1.1
Indput Data
Indput Data
Persyaratan
Persyaratan
Amt_Pem
Amt_Pem No_Telp
Status No_Telp
Kterangan Status Nm_pem
Calon Nasabah Kterangan Nm_pem Pekerjaan
Calon Nasabah Jabatan Pekerjaan
Jabatan Identitas
Nm_Nasabah Identitas
Nm_Nasabah No_rek
Alamat No_rek
Id_Nasabah Alamat Id_Pemohon Fpp
1.2 Id_Nasabah Id_Pemohon Fpp
1.2
Indput Data
Indput Data Jaminan
Input Pengisian Formulir Pormulir Pengisian Formulir Jaminan
Pormulir
Formulir 1 1
Nasabah Mengajukan Pemohon
Nasabah Mengajukan Pemohon
1
Data Persetujuan
Input Data Persetujuan 1.3 Input Data Persetujuan
1.3
Indput Data Kelengkapan
Indput Data
Pormulir Persetujuan
Pormulir Persetujuan
Kelengkapan
Bagian Kredit
Bagian Kredit M
Id_Kriteria
Id_Kriteria
Nm_Kriteria
Nm_Kriteria
1.4
1.4 Kriteria
Indput Data Nilai Kriteria
Indput Data Nilai
Input Data Pemohon Pemohon Data Pemohon
Pemohon Input Data Pemohon Id_sub
Id_sub
Keterangan
Keterangan
D. Kesimpulan
2.2
2.2
Laporan Data Analisa
Laporan Data Analisa
Setelah melakukan analisis,
Pemohon
analisa pemohon
data analisa pemohon Pemohon Laporan data analisa pemohon
perancangan, implementasi beserta pengujian
yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
Gambar 5. DFD level1 Pelaporan kesimpulan terhadap sistem pendukung
keputusan pengajuan kredit modal usaha ini
Tahapan perancangan sistem selanjutnya untuk membantu proses seleksi calon nasabah
adalah melalui DFD Level 1 yaitu Proses PD. BPR, da penyusunan rencana penilaian
pendataan dan proses pelaporan. Pada Proses terhadap proses seleksi calon nasabah dapat
pendataan yaitu merupakan proses dilakukan dengan lebih optimal dan teliti,
penyederhanaan aliran data dari setiap entitas selain itu waktu untuk menyusun dan
sesuai dengan tugas dan wewenang masing- mengavaluasi rencana penilaian tersebut
masing, adapun DFD level 1 tersebut menjadi lebih cepat karena sudah didukung
digambarkan pada Gambar 4. Pada proses ini sistem yang terintegrasi. Permasalahan yang
admin melakukan input data admin, edit, dan biasanya terjadi dalam proses seleksi calon
hapus data admin, jika dilakukan pengeditan nasabah dapat diselesaikan dengan cepat dan
data maka data akan berubah dan pengolahan tepat. Selain itu sistem dapat menampung
data tersebut masuk pada tabel admin. aspirasi dari pengambil keputusan dengan
Selanjutnya adalah DFD level 1 proses tujuan dan kriteria yang beragam untuk
Laporan merupakan proses penyederhanaan menghasilkan keputusan dengan nilai yang
aliran data dari setiap entitas sesuai dengan lebih baik.
tugas dan wewenang masing-masing, adapun Berdasarkan keputusan yang ada maka,
DFD level 1 pelaporan tersebut digambarkan diambil keputusan yang pertama yaitu t hitung
> t tabel (4,051 > 2,093) maka dapat diambil Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis
keputusan ”bahwa dengan adanya sistem Web untuk Rekomendasi Pencari Kerja
pendukung keputusan penilaian kinerja Terbaik. Jurnal Sistem dan Teknologi
nasabah dengan menggunakan metode Informasi (JustIN), 1(2), 114-119.
Harsoyo, Y. (2006). Ideologi koperasi menatap
Analytical Hierarchy Process dapat Membantu
masa depan. Pustaka Widyatama.
Proses penyeleksian calon nasabah. Dari hasil Ickhsan, M., Anggraini, D., Haryono, R., Sahir, S.
kuisioner Sebanyak 20% responden H., & Rohminatin, R. (2018). Sistem
mengatakan sangat setuju, sebanyak 15% Pendukung Keputusan Pemberian Kredit
responden mengatakan setuju dan sebanyak Usaha Rakyat Menggunakan Metode
5% responden mengatakan tidak setuju, hal ini Weighted Aggregated Sum Product
membuktikan bahwa sistem pendukung Assesment (WASPAS). JURIKOM (Jurnal
keputusan penilaian nasabah dengan Riset Komputer), 5(2), 97-102.
menggunakan metode Analytical Hierarcy Puspitarini, E., Kusrini, K., & Lutfi, E. (2015).
Process dapat membantu Proses penyeleksian Sistem Penunjang Keputusan Pemberian
Kredit Menggunakan Logika Fuzzy.
pinjaman kredit sebesar 80% sehingga
Proceedings Konferensi Nasional Sistem
perancangan sistem pengambilan keputusan dan Informatika (KNS&I).
penilaian nasabah untuk proses seleksi calon Putra, A. A., Andreswari, D., & Susilo, B. (2015).
nasabah Bank Perkreditan Rakyat ini telah Sistem pendukung keputusan untuk
sesuai prosedur yang diharapkan. penerima bantuan pinjaman samisake
dengan metode electre (studi kasus: LKM
Kelurahan Lingkar Timur Kota Bengkulu).
Daftar Pustaka Rekursif: Jurnal Informatika, 3(1).
Afshari, A., Mojahed, M., & Yusuff, R. M. (2010). Yasdomi, K. (2015). Sistem Pendukung Keputusan
Simple additive weighting approach to Pemberian Kredit Modal Usaha
personnel selection problem. International Menggunakan Metode Weighted Product
Journal of Innovation, Management and (Studi Kasus Pada Bank Danamon Simpan
Technology, 1(5), 511. Pinjam Ujung Batu). Riau Journal Of
Darmastuti, D. (2013). Implementasi Metode Computer Science, 1(1), 92-105.
Simple Additive Weighting (SAW) dalam