Anda di halaman 1dari 15

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

I.Pokok bahasan :  Kesehatan Reproduksi Remaja


          Sasaran : Remaja
Waktu :  16.00-selesai
Bulan/tanggal :  Maret 2022
Tempat :  2 Kelurahan
                                            
                        II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang Reproduksi pada
remaja.
                        III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan penyuluhan kesehatan masyarakat mampu :
1.Menjelaskan apa itu Kesehatan Reproduksi pada remaja
2 Menjelaskan Tujuan utama kesehatan reproduksi
3.Pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja
4.Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi
5.Sasaran pembinaan kesehatan reproduksi
                         IV. MATERI

1.Kesehatan Reproduksi pada remaja


2 Tujuan utama kesehatan reproduksi
3.Pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja
4.cara menjaga kesehatan reproduksi
5.Sasaran pembinaan kesehatan reproduksi
 V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                      
MATERI REPRODUKSI REMAJA
Kesehatan Reproduksi Yaitu keadaan sehat baik secara fisik, psikis dan sosial yang berkaitan
dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan agar dapat bertanggung jawab
dan menjaga dan memelihara organ reproduksi.

Pelayanan Kesehatan Reproduksi meliputi :
 Kesejahteraan Ibu dan Anak.
 Keluarga Berencana (KB)
 Kesehatan Remaja.
 Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Hubungan Seksual (HIV/AIDS)
 Kesehatan Usia Lanjut.
 Pelayanan terpadu Kekerasan dalam Keluarga.
Tujuan utama kesehatan reproduksi
memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya secara
komprehensif, khususnya kepada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya
secara sehat dan bertanggungjawab serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan
kesehatan reproduksi
 merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
dan prosesnya
Pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja yaitu
karena respon dari masyarakat terhadap kebutuhan pengetahuan reproduksi sangat rendah.
Pengetahuan bagi remaja haruslah membantu mereka dalam menjalankan hidup menjadi lebih dewasa.
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi
Untuk bisa menjaga kesehatan reproduksi ini, kamu harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
 Selalu bersihkan alat reproduksi. ...
 Tidak melakukan aktivitas seksual yang resikonya tinggi. ...
 Selalu jaga berat badan. ...
 Mengonsumsi makanan bergizi. ...
 Tidak merokok maupun konsumsi alkohol. ...
 Lakukan istirahat yang cukup.

Sasaran pembinaan kesehatan reproduksi
 adalah remaja usia 10–24 tahun dan kelompok masyarakat/orang dewasa yang peduli dengan
permasalahan remaja.
MATERI TENTANG GERMAS

1. Pengertian GERMAS

GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup


sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini
juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat.

Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air
minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya
merupakan infrastruktur dasar yang menjadi fondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

2. 5 Kluster GERMAS

1) Aktivitas Fisik
a. Adanya kebijakan camat/lurah tentang penyelenggaraan aktivitas fisik bagi
masyarakat
b. Tersedianya Fasilitas olahraga bersama atau aktivitas fisik lainnya di masyarakat
c. Tersedianya jadwal olahraga rutin di masyarakat\
d. Terselenggaranya kegiatan olahraga rutin dan aktivitas fisik lainnya
e. Adanya kader kesehatan olahraga di masyarakat

2) Konsumsi Makan Buah dan Sayur


a. Adanya kebijakan Camat/Lurah tentang himbauan makan sayur dan buah di baik di
lingkungan perkantoran maupun masyarakat
b. Tersedianya tanaman sayur & buah di masyarakat
c. Tersedianya pasar/swalayan yang menyediakan sayur dan buah di masyarakat
d. Tersedianya supply sayur dan buah dari masyarakat

3) Memeriksa Kesehatan Secara Rutin


a. Adanya kebijakan Camat / Lurah tentang himbauan memeriksakan diri secara rutin
pada masyarakat
b. Terlaksananya deteksi dini PTM di POSBINDU PTM
c. Terlaksananya deteksi dini PTM di masyarakat
d. Adanya kader Posbindu di masyarakat
4) Perilaku Merokok
a. Adanya kebijakan Camat/Lurah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di masyarakat
b. Tersedianya media Promkes tentang KTR
c. Bebas puntung rokok dan asbak
d. Tersedia pojok rokok (minimal 3 m dari rumah atau kantor) plus

5) Melaksanakan 5 Pilar STBM


a. Adanya kebijakan Camat/Lurah tentang pelaksanaan STBM di masyarakat
b. Tidak ada lagi masyarakat yang BABS
c. Tersedia sarana CTPS
d. Terlaksananya pengelolaan sampah RT yang terpilah
e. Terlaksananya Pengelolaan Makanan di Rumah Tangga
f. Terkelolanya limbah RT yang benar
g. Adanya kader kesehatan lingkungan di masyarakat
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

I.Pokok bahasan :  Jenis -jenis Kontrasepsi


          Sasaran : pengunjung posyandu
Waktu :  09.00-selesai
Bulan/tanggal :  Januari 2022
Tempat :  14 Posyandu
                                            
                            II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang Kontrasepsi
                         III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan penyuluhan kesehatan masyarakat mampu :
1.    Menjelaskan apa itu Kontrasepsi.
2.   Menjelaskan Jenis-Jenis Kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang Efek Samping dari kontrasepsi

                          IV. MATERI

1. Pengertian Kontrasepsi.
2.   Menjelaskan Jenis-Jenis Kontrasepsi
3. Menjelaskan tentang Efek Samping dari Kontrasepsi

 V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                      

                        VI. KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre interaksi 5 menit1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam
2.      Perkenalan 2.      Memperhatikan MATERI
3.      Menjelaskan tujuan 3.      Memperhatikan TENTANG
2 Tahap kerja KB
30 1.   Ceramah Menyampaikan 1.    Memperhatikan
Menit Materi, yaitu : Mengapa
Definisi, ,jenis dan efek kontrasepsi
samping dari kontrasepsi penting?

Sejatinya,
pilihan untuk
menggunakan
kontrasepsi
2.   Memberikan kesempatan 2.   Bertanya hal yang bukan hanya
bertanya kurang jelas. untuk menunda
3.    Menjawab pertanyaan 3.    Memperhatikan memiliki
keturunan atau
mengatur
3 Evaluasi 5 menit1.    Evaluasi dan 1.      Memperhatikan. berapa jarak
menyimpulkan materi
2.      Mengucapkan salam 2.      Menjawab salam.
dan jumlah anak yang dilahirkan. Lebih jauh lagi, penggunaan kondom sangat penting untuk menghindari
infeksi penyakit menular seksual pada perempuan yang aktif berhubungan seksual

Alat kontrasepsi adalah metode atau alat yang secara khusus digunakan untuk tujuan mencegah
terjadinya kehamilan saat berhubungan seksual. Dalam memilih metode kontrasepsi untuk menunda
memiliki anak, pasangan haruslah memperhatikan banyak faktor, termasuk tingkat keamanan, efektivitas
hingga kenyamanan dan efek samping.Jenis kontrasepsi yang digunakan setiap orang juga mungkin
berbeda, dapat disesuaikan dengan pilihan masing-masing pasangan.

Apa saja jenis KB yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan?

Setiap jenis KB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang cocok pada
seseorang belum tentu berlaku sama pada orang lain. beberapa jenis KB yang umum digunakan adalah:

1. IUD 

IUD adalah singkatan dari Intrauterine device, alat berbentuk huruf T dengan ujung seperti kabel yang
dimasukkan ke dalam uterus wanita. Kandungan tembaga di dalamnya menghancurkan dan mencegah
sperma bertemu dengan sel telur.IUD ada dua jenis, IUD yang tidak mengandung hormon dan yang
mengandung hormon. IUD yang tidak mengandung hormon terbuat dari tembaga dan dapat bertahan
hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon perlu diganti setiap 5 tahun sekali.Pada IUD
dengan hormon setiap harinya akan dilepaskan levonorgestrel. Cara ini juga membuat saluran serviks
tidak memungkinkan sperma dan sel telur bertemu.  Biasanya pada awal-awal penggunaan, wanita yang
menggunakan IUD akan mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih deras. Namun tenang saja, hal
ini tidak berarti berbahaya. Bahkan pada beberapa orang, IUD mengurangi rasa kram perut saat
menstruasi.IUD banyak dipilih karena dampaknya berlaku jangka panjang, sekitar lima tahun. Setelah
periode tersebut, IUD harus kembali diganti.

2. Kondom

Metode kontrasepsi yang terbilang mudah tanpa harus menanam atau memasukkan apapun ke dalam
tubuh. Kondom biasanya dipasang pada penis pria untuk menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam
tubuh wanita. Meski demikian, masih ada kemungkinan terjadi kehamilan ketika kondom bocor.

3. Kontrasepsi hormonal (pil)

Ketika berbicara tentang KB hormonal, artinya yang digunakan sebagai alat kontrasepsi adalah pil. Jenis
KB yang satu ini bersifat sementara dan perlu dikonsumsi harian. Ada dua jenis pil KB, yaitu yang
mengandung hormon progesteron dan yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.  Pil KB ini
dapat mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sperma mencapai sel telur. Menggunakan jenis KB
ini juga dapat mencegah proses ovulasi meski hanya pada saat-saat tertentu.Efek samping dari pil
KB adalah berisiko meningkatkan berat badan, tekanan darah tinggi, hingga pendarahan yang terjadi di
luar jadwal menstruasi. Selain itu, bisa saja penderitanya merasa mual, sakit kepala, produksi ASI
menurun, hingga gairah seks yang tidak lagi seperti sebelumnya.

4. Implan
Metode berikutnya adalah KB implan, menanam benda kecil di lengan bagian atas. Metode ini dapat
berefek mencegah kehamilan untuk periode tiga tahun. Kemungkinan gagal dari metode ini sangat sedikit
yaitu sekitar 3%.Namun efek sampingnya adalah peningkatan berat badan, menstruasi tidak teratur, rasa
nyeri di lengan tempat implan dipasang, hingga kesulitan untuk kembali hamil setelah implan diangkat.

5. Suntik KB

Untuk jenis KB berikutnya adalah suntik KB yang bisa dipilih untuk periode 1 atau 3 bulan. Sama seperti
pil, suntik KB bersifat sementara dalam mencegah kehamilan.Wanita yang menggunakan metode suntik
KB bisa mengalami efek samping seperti berat badan meningkat, perdarahan, sakit kepala, hingga jerawat

6. Tubektomi

Berbeda dengan beberapa jenis-jenis KB di atas yang hanya mencegah kehamilan untuk periode bulanan
hingga tahunan, tubektomi adalah pilihan bagi yang ingin mencegah kehamilan permanen.Disebut juga
sterilisasi, tubektomi adalah tindakan menutup tuba falopi agar sel telur tidak dapat masuk ke dalam
rahim. Artinya, sperma pun tidak bisa masuk ke dalam tuba falopi. Memerlukan operasi, efek samping
tubektomi di antaranya adalah perdarahan, infeksi dan nyeri pada panggul.

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan     : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


           Sasaran : Masyarakat
Waktu                  : 16.00
Bulan/tanggal      : 13-12-2019
Tempat                  : Kelurahan Mataiwoi
                                            
                           II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang ISPA
                           III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan pendidikan kesehatan masyarakat mampu :
1.    Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2.    Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
3.    Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
4.    Memahami klasifikasi dari ISPA.
5.    Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

                           IV. MATERI
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Tanda dan gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Cara mencegah ISPA
6.Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
7.Cara mebuat obat batuk tradisional
                           V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                           VI. PEMBICARA
Sulaeha,SKM

                         VII.            KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre 5 menit1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam
interaksi 2.      Perkenalan 2.      Memperhatikan
3.      Menjelaskan tujuan 3.      Memperhatikan
2 Tahap kerja
30 1.    Ceramah Menyampaikan 1.    Memperhatikan
Menit Materi, yaitu : LAMPIRAN
Definisi, tanda dan MATERI
gejala,pencegahan dan A.    Pengertia
cara perawatan ISPA n
dirumah Infeksi
saluran
2.    Memberikan kesempatan pernafasan
bertanya akut (ISPA)
3.    Menjawab pertanyaan adalah infeksi
2.    Bertanya hal yang saluran
kurang jelas. pernafasan
3.      Memperhatikan akut yang
menyerang
tenggorokan,
hidung dan
3 Evaluasi 5 menit1.     Evaluasi dan 1.      Memperhatikan. paru-paru yang
menyimpulkan materi berlangsung
2.    Mengucapkan salam 2.      Menjawab salam. kurang lebih
14 hari, ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai  bagian saluran atas dan
bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran  pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura (Suhandayani, 2007)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan,
telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. 
B.     Penyebab ispa
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.  Bakteri penyebab ISPA
antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordeteliadan
Korinebakterium.  Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus,
Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirusdan lain-lain (Suhandayani, 2007)
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran  nafas. Salah satu penyebab ISPA
yang lain .  Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Asap bahan bakar  kayu
ini banyak menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat  terutama ibu-ibu rumah tangga selalu
melakukan aktifitas memasak tiap  hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun minyak.
Timbulnya  asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari, sehingga  banyak masyarakat
mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas.  Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
zat-zat seperti Dry  basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogendan Oxygen yang sangat  berbahaya
bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).
C. Tanda gejala ispa
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian  saluran pernafasan atas maupun
bawah, yang meliputi infiltrat peradangan  dan edema mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi
mukus serta  perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi
antara lain:
a.  Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai >
37 C
o

b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai
dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental
c. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
nyeri saat menelan serta perubahan suara.
d  Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan
tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis.
D. Cara penularan ispa
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk ke
dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne
Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan
penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar  penularan melalui udara dapat pula
menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah
karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (WHO, 2007)

E. Pencegahan

Menurut Suhandayani 2007 pencegahan ISPA antara lain:


a) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari
penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat
maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri
penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.
b)      Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
c)      Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan     : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


           Sasaran : Masyarakat
Waktu                  : 16.00
Bulan/tanggal      : 19-12-2019
Tempat                  : Kelurahan Mataiwoi
                                            
                           II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang ISPA
                           III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan pendidikan kesehatan masyarakat mampu :
1.    Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2.    Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
3.    Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
4.    Memahami klasifikasi dari ISPA.
5.    Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

                           IV. MATERI
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Tanda dan gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Cara mencegah ISPA
6.Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
7.Cara mebuat obat batuk tradisional
                           V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                           VI. PEMBICARA
Sulaeha,SKM

                         VII.            KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre 5 menit1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam
interaksi 2.      Perkenalan 2.      Memperhatikan
3.      Menjelaskan tujuan 3.      Memperhatikan
2 Tahap kerja
30 1.    Ceramah Menyampaikan 1.    Memperhatikan LAMPIRAN
Menit Materi, yaitu : MATERI
Definisi, tanda dan A.    Pengertia
gejala,pencegahan dan n
cara perawatan ISPA Infeksi
dirumah saluran
pernafasan
2.    Memberikan kesempatan akut (ISPA)
bertanya adalah infeksi
3.    Menjawab pertanyaan saluran
2.     Bertanya hal yang pernafasan
kurang jelas. akut yang
3.    Memperhatikan menyerang
tenggorokan,
hidung dan
paru-paru yang
3 Evaluasi 5 menit1.     Evaluasi dan 1.      Memperhatikan. berlangsung
menyimpulkan materi kurang lebih
2.    Mengucapkan salam 2.      Menjawab salam. 14 hari, ISPA
mengenai
struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai  bagian saluran atas dan bawah
secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran  pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura (Suhandayani, 2007)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan,
telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. 

B.     Penyebab ispa
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.  Bakteri penyebab ISPA
antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordeteliadan
Korinebakterium.  Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus,
Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirusdan lain-lain (Suhandayani, 2007)
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran  nafas. Salah satu penyebab ISPA
yang lain .  Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Asap bahan bakar  kayu
ini banyak menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat  terutama ibu-ibu rumah tangga selalu
melakukan aktifitas memasak tiap  hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun minyak.
Timbulnya  asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari, sehingga  banyak masyarakat
mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas.  Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
zat-zat seperti Dry  basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogendan Oxygen yang sangat  berbahaya
bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).
C. Tanda gejala ispa
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian  saluran pernafasan atas maupun
bawah, yang meliputi infiltrat peradangan  dan edema mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi
mukus serta  perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi
antara lain:
a.  Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai >
37oC
b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai
dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental
c. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
nyeri saat menelan serta perubahan suara.
d  Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan
tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis.
D. Cara penularan ispa
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk ke
dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne
Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan
penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar  penularan melalui udara dapat pula
menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah
karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (WHO, 2007)

E. Pencegahan

Menurut Suhandayani 2007 pencegahan ISPA antara lain:


a) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari
penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat
maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri
penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.
b)      Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
c)      Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan     : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


           Sasaran : Masyarakat
Waktu                  : 16.00
Bulan/tanggal      : 11-12-2019
Tempat                  :Kelurahan Wua-Wua
                                            
                           II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang ISPA
                           III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan pendidikan kesehatan masyarakat mampu :
1.    Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2.    Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
3.    Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
4.    Memahami klasifikasi dari ISPA.
5.    Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

                           IV. MATERI
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Tanda dan gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Cara mencegah ISPA
6.Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
7.Cara mebuat obat batuk tradisional
                           V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                           VI. PEMBICARA
Sulaeha,SKM

                         VII.            KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre 5 menit1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam
interaksi 2.      Perkenalan 2.      Memperhatikan
3.      Menjelaskan tujuan 3.      Memperhatikan
2 Tahap kerja
30 1.     Ceramah Menyampaikan1.    Memperhatikan LAMPIRAN
Menit Materi, yaitu : MATERI
Definisi, tanda dan A.    Pengertia
gejala,pencegahan dan n
cara perawatan ISPA Infeksi
dirumah saluran
pernafasan
2.     Memberikan kesempatan akut (ISPA)
bertanya adalah infeksi
3.     Menjawab pertanyaan saluran
2.      Bertanya hal yang pernafasan
kurang jelas. akut yang
3.      Memperhatikan menyerang
tenggorokan,
hidung dan
paru-paru yang
3 Evaluasi 5 menit1.      Evaluasi dan 1.      Memperhatikan. berlangsung
menyimpulkan materi kurang lebih
2.      Mengucapkan salam 2.      Menjawab salam. 14 hari, ISPA
mengenai
struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai  bagian saluran atas dan bawah
secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran  pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura (Suhandayani, 2007)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan,
telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. 

B.     Penyebab ispa
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.  Bakteri penyebab ISPA
antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordeteliadan
Korinebakterium.  Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus,
Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirusdan lain-lain (Suhandayani, 2007)
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran  nafas. Salah satu penyebab ISPA
yang lain .  Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,  Asap bahan bakar  kayu
ini banyak menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat  terutama ibu-ibu rumah tangga selalu
melakukan aktifitas memasak tiap  hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun minyak.
Timbulnya  asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari, sehingga  banyak masyarakat
mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas.  Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
zat-zat seperti Dry  basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogendan Oxygen yang sangat  berbahaya
bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).
C. Tanda gejala ispa
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian  saluran pernafasan atas maupun
bawah, yang meliputi infiltrat peradangan  dan edema mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi
mukus serta  perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi
antara lain:
a.  Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai >
37oC
b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai
dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental
c. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
nyeri saat menelan serta perubahan suara.
d  Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan
tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis.
D. Cara penularan ispa
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk ke
dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne
Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan
penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar  penularan melalui udara dapat pula
menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah
karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (WHO, 2007)

E. Pencegahan

Menurut Suhandayani 2007 pencegahan ISPA antara lain:


a) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari
penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat
maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri
penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.
b)      Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
c)      Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan     : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


           Sasaran : Masyarakat
Waktu                  : 16.00
Bulan/tanggal      : 4-12-2019
Tempat                  : Kelurahan Mataiwoi
                                            
                           II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Pada akhir penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang ISPA
                           III.TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah di berikan pendidikan kesehatan masyarakat mampu :
1.    Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2.    Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
3.    Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
4.    Memahami klasifikasi dari ISPA.
5.    Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6.    Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

                           IV. MATERI
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Tanda dan gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Cara mencegah ISPA
6.Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
7.Cara mebuat obat batuk tradisional
                           V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
                           VI. PEMBICARA
Sulaeha,SKM

                         VII.            KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre 5 menit1.      Mengucapkan salam 1.      Menjawab salam
interaksi 2.      Perkenalan 2.      Memperhatikan
3.      Menjelaskan tujuan 3.      Memperhatikan
2 Tahap kerja
30 1.     Ceramah Menyampaikan1.    Memperhatikan
Menit Materi, yaitu :
Definisi, tanda dan
gejala,pencegahan dan
cara perawatan ISPA
dirumah

2.     Memberikan kesempatan
bertanya
3.    Menjawab pertanyaan
2.    Bertanya hal yang
kurang jelas.
3.     Memperhatikan

3 Evaluasi 5 menit1.     Evaluasi dan 1.      Memperhatikan.


menyimpulkan materi
2.      Mengucapkan salam 2.      Menjawab salam.

Anda mungkin juga menyukai