Anda di halaman 1dari 48
_ ertian Hukum (Catihan }6. Rangkuman |6. Tes Formatif 1|6.1 Kegiatan Belajar 2|6.1 Penegakan Hukum as 2 2h So 853. a 5 $528 woz B52 ¢ ze? 3 ESSE g2, 286 & 2 c z Ss B & & : & g _ PDGK4201/MODUL 6 P ada modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari hakikat, fungsi, tujuan dan ruang lingkup dan cakupan materi-materi dalam pendidikan kewarganegaraan (Pn), Dalam modul ini, Anda akan mempelajari komponen penting materi PKn lainnya yang berkaitan dengan konsep penegakan hukum di Indonesia. Dengan mempelajari ‘materi yang disajikan dalam modul ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan berikut. Dapat memahami pengertian hukum, Dapat memahami penegakan hukum di Indonesia, Dapat memahami kasus-kasus vang berkaitan dengan hukum, Pendahuluan Kemampuan memahami materi konsep penegakan hukum di Indonesia ini sangat penting bagi guru PKn sebab pendidikan hukum merupakan salah satu komponen dari Pendidikan Kewarganegaraan, Mengenali norma-norma hukum, aparat penegak hukum, serta penegakan hukum di masyarakat merupakan salah satu bagian penting yang harus dipahami dan diterapkan oleh setiap individu dalam proses sosialisasinya. ‘Warga masyarakat yang baik adalah warga yang mampu menjunjung tinggi dan mentaati norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Pemahaman dan penguasaan Anda tentang penegakan hukum di Indonesia di atas sangat penting karena merupakan landasan dan sumber utama materi PKn baik untuk sekolah dasar maupun tingkat lanjutan, Selain penguasaan materi Anda diharapkan dapat ‘membelajarkan materi dan menerapkan penegakan hukum utamanya di fingkungan sekitar Anda, Untuk membantu Anda menguasai kemampuan di atas, dalam modul ini akan disajikan uraian dan latihan, Dalam tujuan kegiatan belajar sebagai berikut. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Hukum. Kegiatan Belajar 2; Penegakan Hukum di Indonesia. Kegiatan Belajar 3: Kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum. Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-kata ‘yang Anda anggap baru. Carilah dan baca pengertian kata kunci dalam daftar kata sulit modul ini (Glosarium) atau dalam kamus/ensiklopedi atau rujukan lainnya 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa atau guru lain atau dengan tutor Anda, Boer ores sence, OC 4, Dengan berbekal pengetahuan yang telah Anda miliki, terapkan prinsip, konsep dan prosedur yang dituntut oleh kurikulum tentang keharusan_menerapkan pembelajaran PKn khususnya dalam membelajarkan konsep penegakan hukum, di Indonesia, Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi mengenai pengalaman simulasi yang telah Anda lakukan pada saat tutorial, Pengertian Hukum alam Pembahasan pengertian hukum dalam kegiatan belajar ini tentu kita tidak lepas bicara istilah negara hukum dan konsep negara hukum. Apakah hukum itu? Untuk memberi jawaban atas pertanyaan tersebut, tidaklah mudah, karena para sarjana masih belum ada kata sepakat tentang perumusan pengertian hukum itu, Hal tersebut sesuai dengan pendapat Van Kan, sebagai berikut: “Noch suchen die juristen eine definition 2u ihren besrffe von recht’, artinya: Para ‘ahli hukum masih juga mencarisesuatu rumus yang tepat mengenai pengertian hukum. A. PENGERTIAN HUKUM MENURUT PARA AHL Menurut Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn tidak mungkin memberi suatu pengertian (definisi) untuk hukum. Namun, dalam mencoba memberikan pendapatnya dalam “Het Adatrecht van Ned Indie” : “Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus-menerus dalam keadaan bentur dan membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala lainnya”, kemudian beliau menambahkan: “Tidak mungkin memberi sesuatu definisi untuk hukum, karena hubungan-hubungan anggota masyarakat yang diatur oleh hukum ada 1001 macam” Lemaire dalam bukunya Hukum di Indonesia (Het recht in Indonesia) “Hukum banyak seginya serta meliputi segala Japangan yang menyebabkan orang tidak mungkin membuat suatu definisi apa hukum itu sebenarnya”. Kisch. Mr. Dr. Dalam karangannya “Rectswetenschap” mengatakan bahwa oleh karena hukum itu tidak dapat dilihat/ditangkap oleh pancaindra, maka sukarlah untuk ‘membuat suatu definisi tentang “hukum” yang memuaskan umum. Prof, Sudiran dalam “pengantar Tata Hukum di Indonesia”: “Hukum adalah pikiran/anggapan orang tentang adil dan tidak adil mengenai hubungan antarmanusia Grotius : dalam “De lure Belli ac facis tahun 1625” : Hukum adalah peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan”. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H dalam bukunya “Pengantar Hukum Indonesia” mengatakan bahwa: “Hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil atau tidak adil mengenai hubungan antara manusia”. Hukum di Indonesia _ Y (= tense Peek Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S$. LLM dalam bukunya “Hukum Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional” mengatakan: “Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat ‘yang bertujuan memelihara ketertiban yang meliputi lembaga-lembaga dan proses- proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan dalam masyarakat” J.CT Simorangkir, 8.H dan Woeryono Sastropranoto, S.H. dalam bukunya “Pelajaran Hukum Indonesia”, mengemukakan : “Hukum itu ialah peraturan-peraturan ‘yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam fingkungan masyarakat, yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan ‘hukuman tertentu *, Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang hukum sebagai pegangan: “Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifiat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan ‘maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat”, Dengan peraturan- peraturan hidup dimaksudkan baik peraturan-peraturan yang tertulis dalam peraturan- peraturan perundangan, maupun yang tidak tertulis (peraturan kebiasaan), “Hukum adalah peraturan-peraturan hidup = peraturan-peraturan yang, mengadakan tata tertib dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat schari- hari”. Jadi berbicara tentang hukum sesungguhnya sama saja dengan berbicara tentang, kehidupan manusia-manusia dalam masyarakat dilihavdisorot dari sudut tertentu, yaitu sebagai kehidupan masyarakat yang tata tertib, Dari beberapa batasan tentang hukum yang diberikan oleh para sarjana tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu sebagai berikut. 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat 2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib. 3. Peraturan itu bersifat memaksa 4, Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas. KONSEP NEGARA HUKUM MENURUT PARA AHLI Negara yang berdasarkan atas hukum pada hakikatnya adalah suatu “negara hukum” Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum dan keadilan bagi ‘warganya, Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara dan penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum, Hal yang demikian akan mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup warganya. Pengertian lain negara hukum secara umum di mana kekuasaannya dibatasi oleh hukum dalam arti bahwa segala sikap, tingkah laku dan perbuatan baik dilakukan oleh para warga negara harus berdasarkan atas hukum, Jika ditinjaw dari sejarah perkembangannya, konsep “negara hukum menurut yang dikemukakan oleh Immanuel _ PDGK4201/MODUL 6 Kent, yaitu yang dikenal sebagai negara hukum liberal atau negara hukum dalam arti kata sempit yang diistilahkan dengan “nachtwakerstaat” Dikatakan negara hukum liberal karena konsep Kant bernapaskan paham liberal yang menentang kekuasaan absolut para raja pada waktu itu, Merupakan “negara hukum dalam arti kata sempit” karena pemerintah hanya bertugas membuat dan mempertahankan hukum dengan maksud menjamin serta melindungi kepentingan golongan yang disebut “menschen von besitz and bildung”, yakni kaum berjuis liberal Dan sebagai “nachtwakerstaat”, karena negara hanya berfungsi seperti "penjaga malam” yang menjamin/menjaga keamanan dalam sempit. Sedangkan negara hukum dalam arti sempit maksudnya bahwa pemerintah hanya bertugas membuat dan mempertahankan hukum yang bersifat dan menjaga keamanan dan keselamatan para warganya, Negara bersifat pasif, tidak ada campur tangan dalam bidang ekonomi, Negara hanya menjaga keamanan supaya warganya tetap tenang dan aman, Negara berfungsi sekadar penjaga, yang dikenal dengan istilah Negara Penjaga Malam (nachtwakerstaat). Disebut pula negara hukum liberal karena berdasarkan paham liberal yang menitikberatkan kepada individu atau perseorangan, Sedangkan dengan ajaran negara hukum dalam arti sempit belumlah cukup karena belum dapat mencapai tujuan yang memuaskan, Dalam hal ini, kepentingan individu yang ditonjolkan, Sedangkan kemampuan individu tidaklah sama, Akibatnya orang yang mempunyai kemampuan tinggi akan selalu menang dalam persaingan dengan orang yang tidak mampu, yang akan berakibat timbulnya perbedaan yang sangat menonjol yang akhimya dapat menimbulkan gejolak sosial. Hal itu adalah sebagai akibat dari adanya kebebasan bersaing di antara individu-individu, ‘Untuk mengatasi hal tersebut timbullah paham baru sesuai dengan perkembangan zaman yang mengatakan bahwa untuk mencapai dan menciptakan kemakmuran negara harus tangan lebih luas terutama dalam bidang ekonomi, Akan tetapi, campur tangan itu hharus telah diatur terlebih dahulu dalam peraturan perundang-undangan agar pemerintah tidak berbuat sewenang-wenang atau melampaui batas kekuasaannya. Jadi, dari fungsi negara yang hanya sebagai penjaga malam sudah berubah dan berkembang menjadi lebih luas dan aktif ikut campur dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Konsepsi negara hukum yang demikian ini dikenal dengan istilah “Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat yang dikemukakan oleh FJ. Stahl. Dalam suatu Welvaarstaat tugas pemerintah adalah sangat luas, yakni ‘mengutamakan kepentingan seluruh rakyatnya. Dalam meneampuri urusan rakyatnya (kemakmuran) pemerintah dibatasi oleh undang-undang agar tidak berbuat sewenang- wenang, Apabila timbul perselisihan antara pemerintah dan rakyat, akan diselesaikan oleh suatu peradilan administrasi yang berditi sendiri, Baik Kant maupun Stahl ‘mempergunakan istilah “rechtsstaat” terhadap “negara hukum’ Lain pula konsep negara hukum menurut sistem Anglo Saxon yang dikenal dengan “the rule of law” yang dikemukakan oleh A.V. Dicey. VY [i tense Peek b, 1 Hukum di Indonesia _ * CIRI-CIRI DAN MACAM-MACAM PEMBAGIAN HUKUM Untuk dapat mengenal hukum itu, kita harus dapat mengenal ciri-ciri hukum, yaitu sebagai berikut, ‘Adanya perintah dan/atau larangan, Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati oleh setiap orang. Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut beberapa asas pembagian, sebagai berikut Menurut sumbernya a Hukum Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Hukum Kebiasaan (adat), yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan- peraturan kebiasaan (adat). Hukum Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam ‘suatu perjanjian antara negara Hukum yurisprudensi, yaita hukum yang terbentuk karena keputusan hhakim. Menurut bentuknya Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Hukum tak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan ‘masyarakat, tetapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan), Menurut tempat berlakunya a b Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara. Hukum Intermasional, yaitu hukum yang mengatur hukum dalam dunia internasional Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam negara lain, Hukum Gereja, yaitu kumpulan norma-norma yang ditetapkan oleh Gereja untuk para anggota-anggotanya. Menurut waktu-berlakunya Tus Constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku pada waktu ‘yang akan datang, Jus Constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu ‘yang akan datang, Hukum Asasi (Hukum Alam), yaitu hukum yang berlaku di mana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia, Hukum ini tak ‘mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapa pun juga di seluruh tempat. _ PDGK4201/MODUL 6 a. Hukum materiil = matericel recht = substantive law, yaitu aturan hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang jadi yang menentukan hak-hak dan kewajiban, memerintahkan dan melarang berbagai perbuatan kepada orang-orang dalam masyarakat. Contoh: Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Usaha, b, — Hukum formil = formee! recht = hukum proses = adjective law, yaitu aturan hukum yang mengatur cara bagaimana mempertahankan dan ‘melaksanakan aturan hukum materiil (Hukum Acara Pidana/perdata). 6. Menurut sifatnya atau daya kerjanya atau sanksinya a. Hukum yang memaksa (dwvigend recht), yaitu aturan hukum yang dalam keadaan konkret tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pibak. Dengan kata Jain, aturan hukum yang tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pihak. Contoh: Pasal 47 B. W mengatakan bahwa syarat-syaratjanji- janji perkawinan (huwelikse voorwaarden) harus dibuat dengan akta notaris.sebelum perkawinan berlangsung, b, — Hukum mengatur = hukum pelengkap = hukum penambah ialah hukum yang dalam keadaan konkret dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak dapat menyelesaikan soal mereka dengan ‘membuat sendiri suatu peraturan maka peraturan hukum yang tercantum. dalam pasal yang bersangkutan, tidak perlu dijalankan, Sedangkan menurut isinya maka aturan hukum dapat dibagi menjadi: a. Hukum publik (public law), yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan ‘umum atau aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara: 1) negara dengan orang, dalam hal misainya Hukum Pidana; 2) negara dengan alat-alat perlengkapannya, yaity hukum yang mengatur Inubungan antara Pemerintah Pusat dengan provinsi- provinsi, Kabupaten, Kecamatan berbagai daerah di Indonesia; 3) negara yang satu dengan negara yang lain, yang diatur dalam hukum- antamegara-negara (hukum internasional) b, — Hukum privat (private Jaw) atau hukum sipil, yaitu aturan hukum yang ‘mengatur kepentingan perseorangan atau dapat dikatakan sebagai aturan hhukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya. HUKUM NORMATIF - HUKUM IDEAL - HUKUM WAJAR, Berkenaan dengan pengertian hukum ini, perlu diperhatikan rumusan-rumusan yang dikemukakan oleh Zinsheimer dalam bukunya “Recht-sociologie” dengan ‘mengadakan perbedaan-perbedaan sebagai berikut. Hukum di Indonesia _ Y [= tense Peek 1, Hukum normatif hukum yang nampak dalam peraturan perundangan serta juga hukum yang. tidak tertulis dalam peraturan perundangan, tetapi toh diindahkan/ditaati oleh ‘masyarakat karena keyakinan bahwa peraturan hidup itu sudah sewajarnya wajib ditaati 2. Hukum Ideal Hukum yang dicita-citakan, Hukum ini pada hakikatnya berakar pada perasaan ‘muri manusia dari segala bangsa. Hukum ini ialah hukum yang dapat memenuhi perasaan keadilan semua bangsa di seluruh dunia, Hukum ini adalah benar-benar objektif 3. Hukum wajar Hukum seperti yang terjadi dan nampak sehari-hari, Tidak jarang hukum yang, nampak sehari-hari menyimpang dari hukum normatif (yang tercantum alam peraturan perundangan) karena tidak diambil tindakan oleh alat-alat kekuasaan Pemerintah maka pelanggaran tersebut olch masyarakat yang bersangkutan Jambat laun dianggap biasa (kendaraan malam tanpa lampu misalnya) Setelah kita memahami pengertian hukum pada uraian tersebut di atas Bagaimana keterkaitannya dengan peristilahan negara hukum dan konsep negara ‘hukum itu sendiri, Pengertian negara hukum yang merupakan penggabungan dari dua kata “Negara” dan “Hukum” yang istilah asingnya “Rechtsstaat” (Belanda) Menurut Moh. Yamin, SH sejarah istilah negara “kata kembar negara-hukum yang kin menjadi istilah tetap hukum sudah dipakai secara resmi dalam Konstitusi Indonesia meliputi dua patah kata yang sangat berlainan asal-usulnya, Kata negara yang menjadi negara dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta dan mulai terpakai sejak abad kke-5 dalam ketatanegaraan Indonesia, mula-mulanya untuk menamai negara taram (Taruma Negara) di bawah Kepala Negara Pumawarman di Jawa Barat, Sedangkan kata “Hukun’” berasal dari bahasa Arab dan masuk ke dalam bahasa Indonesia sejak mulai tersiarnya agama Islam di Indonesia sejak abad ke-12. Walaupun kata kembar negara ‘hukum itu terbentuk dari dua patah kata yang berasal dari dua bahasa peradaban, tetapi kata majemuk itu mewujudkan satu makna pengertian yang tetap dan tertentu batas- batas isinya, Istilah negara hukum dipakai dengan resmi dalam Konstitusi Indonesia 1950 Pasal 1 Ayat (1), sedangkan dalam kepustakaan Eropa maka dalam bahasa Inggris, ipergunakan istilah rule of law atau government of justice untuk menyatakan negara hhukum, Seperti dapat diperhatikan maka dalam kedua istilah itu tidak terselip perkataan negara (state) melainkan syarat peraturan hukum itu dihubungkan kepada pengertian kekuasaan (rule) atau pemerintah (government). Berdasarkan pendapat Mr. Moh. Yamin di atas jelaslah bagi kita bahwa istitah negara hukum berasal dari masing-masing kata “negara” dan “hukum” yang digabungkan ‘menjadi satu istilah dengan pengertian yang mengandung makna tersendiri dan baku. Pemakaian istilah negara hukum dengan resmi sudah ada sejak Indonesia merdeka yang dicantumkan dalam konstitusi atau hukum dasarnya, Begitu juga di negara-negara lain sudah lama mengenal Sedangkan Ciri-ciri Negara Hukum: Istilah “Negara Hukum” terdiri dari dua kata, Negara dan Hukum, Untuk memberikan pengertian hukum saja para sarjana sudah berbeda pendapat apalagi memberikan pengertian pada istilah negara hukum. Oleh sebab itu kita tidak perlu mengkajimemberikan pengertian definisi negara hukum, Hal yang perlu adalah kita harus memperhatikan unsur-unsur, elemen-elemen atau cii-ciri yang dimiliki oleh suatu negara yang disebut negara hukum itu, Prof, Dr. Sudargo Gautama, SH. Mengemukakan 3 ciri-ciri atau unsur-unsur dari negara hukum, yakni berikut ini 1. Terdapat pembatasan kekuatan negara tethadap perorangan, maksudnya negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang, tindakan negara dibatasi oleh hukum, individual mempunyai hak terhadap penguasa, 2. Asas legalitas setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau aparaturnya. 3. Pemisahan kekuasaan Agar hak-hak asasi itu betul-betul terlindung adalah dengan pemisahan kekuasaan, yyaitu badan yang membuat peraturan perundang-undangan melaksanakan dan ‘mengadili harus terpisah satu sama lain tidak berada dalam satu tangan, Sementara Friedman, melihat Negara Hukum dalam 2 arti, yaitu formal dan material 1. Dalam arti formal, di mana kekuasaan umum yang terorganisir (organize public power) maksudnya setiap organisasi hukum atau organisasi negara mempunyai hhukum, 2. Dalam arti material, (ideological sense) hukum atau undang-undang yang bisa diukur atau dinilai apakah baik atau tidak baik, adil atau tidak adil Berdasarkan kepada pendapat Friedman di atas dapat kita bagi 2 golongan, yaitu 1, negara hukum dalam arti sempit; 2. negara hukum dalam arti ua. Negara dalam arti sempit diartikan negara berfungsi sekadar penjaga atau dikenal dengan sebutan Negara Penjaga Malam, Menurut ajaran ini ada dua unsur penting negara hukum yang dikemukakan oleh Kant adalah sebagai berikut 1. Perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. 2. Pemisahan kekuasaan, Konsepsi negara hukum yang dikemukakan oleh FJ, Stahl adalah “Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat (Belanda), Social Service State (Inggris). Beliau ‘mengatakan sebagai clemen dari negara hukum, antara lain: 1. adanya jaminan atau hak dasar manusi 2, adanya pembagian kekuasaan; VY [= tense Peek Hukum di Indonesia _ 3. pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum; 4, adanya peradilan administrasi negara Sementara A.V. Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon yaitu “the rule of law” onsep negara hukum menurutnya mengandung 3 unsur penting 1. supremacy of law 2. equality before the lan 3. human right Selanjutnya, oleh para jurist Asia Tenggara dan Pasifik seperti tercantum dalam buku “The Dynamics Aspects of the rule of law in the Modern Age”, dikemukakan syarat rule of law sebagai berikut 1. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi sclain daripada menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memiak. Kebebasan untuk menyatakan pendapat. Pemilihan umum yang bebas. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi Pendidikan civic (kewarganegaraan), FES, Latihan & Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Coba Anda diskusikan dengan teman Anda tentang pengertian hukum dan konsep negara hukum dan bagaimana keterkaitannya! 2) Coba Anda diskusikan dengan teman Anda tentang pembagian hukum dalam beberapa golongan hukum serta menurut beberapa asas-pembagian! 3) Coba Anda diskusikan dengan teman Anda tentang ciri atau unsur-unsur negara hukum! Petunjuk Jawaban Latihan 1) Silakan Anda baca kembali materi tentang pengertian hukum dan konsep negara hhukum dan bagaimana keterkaitannya kedua hal terscbut. 2) Silakan Anda baca kembali materi tentang pembagian hukum dalam beberapa golongan hukum. 3) Silakan Anda baca Kembali materi tentang ciri-ciri atau unsur-unsur negara hukum. _ PDGK4201/MODUL 6 & Rangkuman ‘Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat”. Dengan peraturan hidup dimaksudkan baik peraturan-peraturan yang tertulis dalam peraturan- peraturan perundangan, maupun yang tidak tertulis (peraturan kebiasaan). “Hukum adalah peraturan-peraturan hidup = peraturan-peraturan yang mengadakan tata tertiby dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat schari-hari, Jadi, berbicara tentang, hukum sesungguhnya sama saja dengan berbicara tentang kehidupan manusia-manusia dalam masyarakat dilihat/disorot dari suduttertentu, yaitu sebagai kehidupan masyarakat yang tata tert. Golongan hukum menurut beberapa asas-pembagian, sebagai berikut 1. Hukum menurut sumbernya a. Hukum undang-undang b, — Hukum kebiasaan (ada) cc. Hukum traktat dHukum yurisprudensi 2. Hukum menurut bentuknya a. hukum tertulis, b, —ukum tak tertulis 3. Hukum menurat tempat berlakunya a. hukum nasional . —hukum internasional ¢.—hukum asing d.—hukum gereja 4. Hukum menurut berlakunya a. lus Constitum (hukum positif) b. Tus Constituendum (hukum berlaku pada waktu yang akan datang) ¢— Hukum asasi (hhukum alam) 5. Hukum cara mempertahankan, menurut fungsinya a. hukum materiil b,—ukum formil 6. Hokum menurut sifat atau daya kerjanya atau sanksinya a. hukum yang memaksa (dWingend recht) b. —hukum mengatur=hukum pelengkap —hukum penambah 7. Hukum menurut isinya a. —hukum publik (public law) b. —hukum privat (private law) Hukum di Indonesia _ Y tense Peek Konsepsi negara hukum yang dikemukakan oleh FJ. Stahl adalah “Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat (Belanda), Social Service State (Inggris). Beliau mengatakan sebagai elemen dari negara hukum, antara lain 1. adanya jaminan atau hak dasar manusia; 2. adanya pembagian kekuasaan; 3. _pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum; 4, adanya peradilan administrasi negara Sementara A.V. Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon, yaitu “the rule of Jaw” konsep negara hukum menurutnya mengandung 3 unsur penting: 1. supremacy of law; 2. equality before the law; 3. Iruman rights 4 Tes Formatif 1 8 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Hukum banyak seginya serta meliputi segala lapangan yang menyebabkan orang, tidak mungkin membuat suatu definisi apa hukum itu sebenarnya. Pemyataan tersebut menurut pendapat A. Lemaire B. van Apeldoorn C. Grotius D. J.C.T Simorangkir, S.H. 2) Konsep negara hukum menurut A.V. Dicey mengandung unsur_penting, kecuali ‘A. supremaey of law B. equality before the law C. the rule of law D. human rights 3) Menurut ajaran “Negara sebagai Penjaga Malam” terdapat dua unsur penting negara hukum yang dikemukakan oleh Kant, yaitu Perlindungan terhadap hak- hak asasi manusia dan .. ‘A. pemisahan kekuasaan B. _pembagian kekuasaan C. pemegang kedaulatan D. — kekuasaan yudikatif 4) 3) 6) 2 8) Konsepsi negara hukum yang dikemukakan adalah “Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat (Belanda), Social Service State (Inggris), menurut F.J. Stahl elemen dari negara hukum, kecuali ... A. adanya jaminan atau hak dasar manusia B. _adanya pembagian kekuasaan C._ pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum_ D. _ adanya kebebasan berserikat Setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan terlebih dahulu- yang harus diteati juga oleh pemerintah atau aparaturnya, hal ini merupakan salah satu ciri atau unsur negara hukum, yaitu asas oportunis asas legalitas asas demokrasi asas ius sanguinis pop Hukum yang berlaku pada wakta yang akan datang ... A. Tus Constitutum (hukum positif) B. lus Constituendum C.— Hukum Asasi (Hukum Alam), D. — Hukum adat Hukum adalah peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan pendapat tersebut dikemukakan oleh . A. FJ. Stahl B. AN. Dicey ©. Grotius D. Friedman Hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian antara negara dinamakan .... A. hukum traktat B. —hukum undang-undang C.—hukum kebiasaan D. _hukum konstitusional 9) Hokum yang nampak dalam peraturan perundangan serta juga hukum yang, tidak tertulis, tetapi toh ditaati oleh masyarakat karena keyakinannya, termasuk hukum A. wajar B.normatif C. ideal D. formal 10) “The rule of law” konsep negara hukum menurut A.V Dicey mengandung 3 unsur penting, kecuali A. human rights B. supremacy of law C. equality before the law D. natural of law Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat 4i bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1 eee! ace x 100 ° eur Arti tingkat penguasaan kurang ccukup bail baik sekali Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda haras mengulangi ‘materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai Penegakan Hukum di Indonesia alam pergaulan hidup manusia sehari-hari, terdapat berbagai macam kaidah atau Dix yang mengatur kehidupannya. Berkenaan dengan kaidah-kaidah atau norma kita mengenal berbagai kaidah atau norma yang meliputi norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat, dan norma hukum. Norma agama bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang beriman. ‘Ajaran agama atau kepercayaan dalam masyarakat sangat menunjang tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat, Perintah dan larangan ajaran agama akan menebalkan iman setiap penganutnya. Kaidah kepercayaan atau keagamaan ditujukan kepada kehidupan beriman. Kaidah ini ditujukan terhadap kewajiban manusia kepada Tuhan dan kepada dirinya sendiri. Sumber atau asal kaidah ini adalah ajaran-ajaran agama atau kepercayaan yang olch pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan, Dikarenakan sumber kaidah ini adalah ajaran agama yang berasal dari Tuhan maka manakala penganut agama yang tidak ‘mematuhi perintah dan larangan dari Tuhan atau kaidah-kaidah yang ditentukan oleh agamanya akan merasakan sanksinya bahwa keingkaran atau dosa yang bersangkutan akan memperoleh kutukan dan hukuman dari Tuhan maka yang bersangkutan akan senantiasa berusaha berbuat baik dalam menjalin hubungan dengan sesamanya sesuai dengan perintah Tuhan (Sudikno Mertokusumo, 1986) Selanjutnya Kelsen (1995); norma keagamaan mengancam si pelanggar dengan hukuman oleh otorita Tuhan, Namun demikian, sanksi yang ditetapkan oleh norma keagamaan memiliki karakter transendental; sanksi tersebut tidak diorganisasikan oleh masyarakat, walaupun ditetapkan oleh peraturan keagamaan, Sanksi keagamaan mungkin lebih efektif daripada sanksi hukum. Namun demikian, efektivitasnya ‘mensyaratkan keyakinan terhadap eksistensi dan kekuasaan dari otorita Tuhan. Norma kesusilaan bertujuan agar manusia hidup berakhlak atau mempunyai hati nurani bersih. Norma kesusilaan adalah sckumpulan peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati nurani setiap manusia, Norma ini berhubungan dengan mam sebagai individu karena menyangkut kehidupan pribadi manusia. Peraturan-peraturan hhidup ini berupa bisikan kalbu atau suara hati yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya. Sumber dari norma kesusilaan adalah hati sanubari manusia ity sendiri, jadi bersifat otonom dan tidak ditujukan kepada hal-hal yang bersifat lahir,tetapi ditujukan kepada sifat batin manusia, Sanksi norma kesusilaan lebih menekankan pada penyesalan Y [= tense Peek Hukum di Indonesia _ dalam diri atau batin seseorang yang melakukan pelanggaran norma kesusilaan tersebut, misalnya seseorang berbuat tidak jujur maka sebenarnya hati nuraninya mengakui tindakannya itu schingga mungkin saja dalam dirinya akan timbul rasa penyesalan tethadap perbuatan yang telah dilakukannya, Norma kesopanan bertujuan agar pergaulan hidup berlangsung dengan menyenangkan, Menurut Kansil (1986), norma kesopanan merupakan peraturan hidup ‘yang timbul dari pergaulan segolongan manusia, Peraturan-peraturan itu ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitamya. Oleh sebab itu, dalam implementasinya sehari-hari di masyarakat, kaidah kesopanan sudah barang tentu amat bersifat subjektif; apa yang dikatakan sopan atau tidak sopan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu tidak selamanya dianggap demikian oleh masyarakat yang lainnya, Norma adat merupakan sekumpulan peraturan hidup yang tumbuh dan berkembang pada suatu masyarakat dan ditaatiserta dilaksanakan oleh masyarakat yang, bersangkutan karena dirasakan sebagai suatu kewajiban, Norma adat sama halnya dengan norma kesopanan, yakni bersifat relatif dalam arti apa yang diharuskan atau dilarang. oleh suatu masyarakat belum tentu akan diharuskan atau dilarang oleh masyarakat lainnya, Pelaksanaan sanksi dari norma adat datangnya dari masyarakat, misalnya berupa pengucilan dari masyarakat. Berat ringannya sanksi adat sangat tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Norma hukum bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam pergaulan hidup. Kedamaian akan tercapai dengan menciptakan suatu keserasian antara ketertiban (yang bersifat Iahiriyah) dengan ketenteraman (yang bersifat batiniah). Kedamaian melalui keserasian antara keduanya tersebut merupakan salah satu ciri yang membedakan hukum dengan kaidah sosial lainnya, Salah satu ciriterpenting dari kaidah hukum terletak pada kekuatan sanksinya. Berlakunya kaidah hukum ditopang oleh kekuatan sanksinya yang tense Peek tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang lain sehingga pelaku tersangka dalam asus ini dapat dijatuhi pidana berdasarkan Pasal 339, Pasal 354, atau kalau penganiayaan itu direncanakan terlebih dahulu dapat dikenai Pasal 355. Terhadap tindak pidana perampokannya bisa dikenai Pasal 368 Jo Pasal 365 ayat kedua dan ketiga KHUP. Pasal 339 KHUP, menyatakan bahwa pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk ‘mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun, Adapun Pasal 354 KHUP menyatakan bahwa: Ayat |: “Barang siapa sengaja melukai berat orang lain diancam karena melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun” Ayat2 : “Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama sepuluh tahun”, Kemudian, dalam Pasal 355 KHUP disebutkan bahwa penganiayaan berat yang. dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama ua belas tahun. Dan jika perbuatan itu mengakibatkan matinya korban maka pelaku

Anda mungkin juga menyukai