Anda di halaman 1dari 29

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN

PERILAKU REMAJA PASCA PANDEMI COVID-19 DI


KAMPUNG PAYABEDI

PROPOSAL SEMINAR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Seminar Proposal Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Sosiologi Pada Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Syiah Kuala

OLEH:

Nama : M. Isma Randa

Npm : 1810101010059

Jurusan : Sosiologi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2022
KATA PENGANTAR
‫الر ِحيم‬
‫الرحْ َم ِن ه‬
‫َّللاِ ه‬
‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa Ta`ala,

dimana atas atas rahmat dan hidayah-nya penulis telah dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul PERUBAHAN PERILAKU REMAJA PASCA

PANDEMI COVID-19 DI KAMPUNG PAYABEDI KECAMATAN

RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG). Selanjutnya shalawat dan salam

kepada nabi Muhammad shallallahu`alaihi wasalam yang telah membawa syiar

Islam di atas muka bumi ini.

Selama penelitian dan penulisan Proposal Skripsi ini banyak sekali

hambatan yang penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan

dari berbagai pihak, akhirnya Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis beranggapan bahwa Proposal Skripsi ini merupakan karya terbaik

yang dapat penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari bahwa tidak tertutup

kemungkinan didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Banda Aceh, November 2022

M.ISMA RANDA

i
Universitas Syiah Kuala
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Teoritis .....................................................................................7
1.5.2 Manfaat Praktis .....................................................................................7
BAB II ................................................................................................................ 8
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 8
2.1.1 Penelitian Oleh Rahmat Amiruddin (2021) ...........................................8
2.1.2 Penelitian Oleh Rizal Mantovani (2021) ................................................9
2.2 Perspektif Teoritis............................................................................. 11
2.2.1 Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead ..................... 11
2.3 Kerangka Berfikir.............................................................................. 18
BAB III ............................................................................................................. 19
METODE PENELITIAN ................................................................................ 19
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 19
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................. 19
3.3 Sumber Data ...................................................................................... 20
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 20
3.4.1 Observasi .............................................................................................. 20
3.4.2 Wawancara........................................................................................... 20
3.4.3 Dokumentasi......................................................................................... 21
3.5 Informan Penelitian ........................................................................... 21
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................... 22

ii
Universitas Syiah Kuala
3.6.1 Penyajian Data ..................................................................................... 22
3.6.2 Penarikan Kesimpulan ......................................................................... 23
3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24

iii
Universitas Syiah Kuala
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2019, wabah virus corona (Covid-19) mulai terdeteksi di

Wuhan, China. WHO menyatakan penyakit tersebut sebagai pandemic dan mulai

masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020. Tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh

dunia merasakan dampaknya. Akibat wabah ini, banyak industry pariwisata dan

sector lain mengalami kesulitan. Untuk menghindari dampak pandemi ini,

pemerintah dengan ini bekerja keras untuk menutup semua kegiatan di luar

ruangan, dan mereka yang ingin berpergian harus mematuhi peraturan 3M, yaitu

memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, agar penyebaran

Covid-19 bisa diminimalisir (Indra Jaya, 2021).

Untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19 Pemerintah menerapkan

sistem PPKM di seluruh Daerah Indonesia tanpa terkecuali. Dampak pandemi ini

dirasakan oleh semua pihak dan kalangan, siapapun tidak bisa menolak

keberadaannya. Berbagai kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan leluasa,

untuk saat ini belum bisa kita lakukan lagi karena semuanya masih dibatasi

(Abdul Hadi, 2021).

Perubahan social akibat Covid-19 ini dapat dilihat dari lingkup paling

kecil dalam kehidupan sehari-hari hingga lingkup perubahan social besar yang

mengubah struktur social pada masyarakat Indonesia. Pertama, perubahan kecil

adalah perubahan yang terjadi pada struktur social, namun tidak membawa

pengaruh langsung pada masyarakat luas. Biasanya, perubahahan kecil ini terjadi

dalam lingkup individu dan dilakukan oelh perorangan. Misalnya, dalam kasus

1
Universitas Syiah Kuala
2

pandemi Covid-19, perubahan social kecil ini menuntut masyarakat untuk

menerapkan protocol kesehatan, mencuci tangan, menggunakan masker, dan

menjaga jarak satu sama lain. Kedua, perubahan social besar yang mengubah

unsur pokok dari struktur social, kadang kala menimbulkan konflik sesaat, barulah

kemudian mereka mereda sehingga perubahan itu diterima masyarakat. Misalnya,

perubahan sistem kerja, sistem belajar, dan sebagainya, yang sebelumnya

dilakukan secara tatap muka, kini harus beralih ke sistem daring menggunakan

aplikasi video konferensi Zoom, Google Meet, dan sebagainya. (Abdul Hadi,

2021)

Dikarenakan sistem pembelajaran dilakukan secara daring maka

mengakibatkan perubahan pada perilaku remaja yang biasanya remaja berperilaku

baik sesuai norma serta agama dan diterima oleh masyarakat menjadi remaja yang

cenderung melakukan kenakalan yang mengganggu kenyamanan masyarakat

setempat seperti balap liar, sex bebas, bermain judi, mencuri dan lainnya.

Kampung Payabedi berada di Kecamatan Rantau, Kampung ini merupakan

salah satu kampung dari 213 kampung di Aceh Tamiang. Kampung Payabedi

memiliki jumlah penduduk yang bisa dilihat dari table berikut:

NO Kampung/Dusun Jumlah kk Jumlah penduduk JUMLAH


LK PR LK+PR
1 Amal 60 94 111 205
2 Karya indah 127 257 234 491
3 Karya 249 469 448 917
4 Inpres 169 316 322 638
5 Bakti 113 215 209 424
JUMLAH 718 1351 1324 2675
*Kampung Payabedi, 31 Juli 2022, Abdul Manan

Masa pencaharian penduduk di kampung ini sangat beragam, ada yang

menjadi guru, kerja kantoran, buruh dan lain sebagainya.

Universitas Syiah Kuala


3

Remaja di Kampung Payabedi memiliki perilaku yang baik dan sopan

bahkan melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat seperti mengikuti kegiatan

remaja masjid serta banyak membantu masyarakat jika ada acara di kampung

tersebut. Jarang sekali remaja dikampung ini melakukan kenakalan-kenakalan

remaja yang tidak sesuai dengan norma dan agama namun saat pandemi Covid-19

ini muncul dan sistem pembelajaran dilakukan secara daring/online banyak remaja

dikampung ini menghabiskan waktunya berkumpul bersama dan melakukan

perilaku yang cenderung menyimpang seperti menurut pendapat salah satu tokoh

masyarakat di Kampung Payabedi yaitu Bapak Zulbahri yaitu “dulunya remaja-

remaja yang ada dikampung Payabedi ini tidak seperti sekarang, hal ini terjadi

akrena sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring/online yang di

manfaatkan remaja disini untuk berkumpul bersama teman-temannya. Belum lagi

di tambahnya remaja yang menempuh pendidikan di perantauan hampir semua

kembali kekampung membuat remaja di Kampung Payabedi ini semakin

semangat untuk terus berkumpul.

Akibat pandemic Covid-19 dan diterapkannya sistem pembelajaran secara

daring, maka banyak penyimpangan perilaku remaja yang sering terjadi di

kampung Payabedi ini. Seperti halnya lebih fokus berkumpul dimalam hari untuk

bermain game, merokok, dan bermain judi online. Namun saat sistem

pembelajaran sudah kembali normal atau luring, perilaku remaja di kampung ini

masih saja melakukan hal-hal yang bisa dibilang tidak bermanfaat itu dikarenakan

pembelajaran secara daring/online berlangsung sangat lama pada saat itu sehingga

remaja di Kampung Payabedi ini sudah terbiasa akan kebiasaan-kebiasaan buruk

itu hingga sampai saat ini.

Universitas Syiah Kuala


4

Menurut observasi awal, peneliti melihat bahwa dimasa pasca pandemi

Covid-19 ini khususnya dikampung Payabedi banyak remaja berkumpul disuatu

warung untuk bermain judi online maupun bermain game. Disini judi online yang

biasa dimainkan oleh remaja setempat adalah Chip Domino dan main Slot yang

biasa disebut kakek Zeus. Meskipun judi online ini menangnya hanya hoki-

hokian, namun hampir semua remaja tetap memainkan permainan tersebut serta

menghabiskan banyak uang disana.

Hampir setiap amlam remaja dikampung ini berkumpul untuk melakukan

aktivitas yang tidak ada gunanya bahkan banyak hal negatifnya seperti bermain

judi online ini atau yang biasa disebut dengan kakek Zeus oleh mereka yang

memainkannya. Para remaja ini menghabiskan uang dan juga waktu yang

percuma, namun pasca pandemi Covid-19 ini remja-remaja tepatnya di Kampung

Payabedi ini sudah dapat dibilang kecanduan dalam bermain judi online tersebut.

Tidak hanya bermain judi online, remaja di kampung Payabedi ini juga

hampir setiap malam memanfaatkan waktunya untuk bermain game ini yang bisa

mereka sebut dengan Push Rank. Dalam bermain game ini hampir semua remaja

tidak bisa mengontrol emosinya seperti halnya mudah mengucapkan perkataan

kotor saat bermain game dan mirisnya lagi perkataan kasar tersebut sudah mereka

anggap wajar. Peneliti melihat sendiri mereka berkata kasar sambil berteriak dan

tanpa merasa bersalah sedikitpun walau terkadang ada masyarakat yang

mendengarnya.

Disaat bermain judi online maupun bermain game menurut mereka ada

yang kurang tanpa adanya rokok. Dalam waktu semalaman mereka bisa

menghabiskan dua sampai tiga bungkus besar rokok dan lebih parahnya hampir

Universitas Syiah Kuala


5

rata-rata dari mereka menutupi kepada orangtua mereka bahwa mereka itu

merokok.

Seorang remaja yang sudah kecanduan akan melakukan apa saja untuk

dapat melakukan kegiatannya yang negative itu. Diantaranya mereka bisa mencuri

uang orang tuanya, bolos sekolah, dan tidak ada gairah dalam belajar karena

keinginan mereka hanya terfokus pada judi online dan bermain game tersebut.

Efek social yang diakubatkan perubahan perilaku remaja di masa paca

pandemi Covid-19 ini ialah, masyarakat merasa terganggu dikarenakan remaja-

remaja ini melakukan aktivitas yang mulai menyimpang pada malam hari. Adapun

masyarakat sudah mulai sedikit takut dan was-was terhadap remaja ini yang

berperilaku menyimpang di kampung Payabedi ini. Apalagi bila saat remaja ini

sudah kalah judi maka emosi remaja ini akan meluap-luap bahkan ada yang

bertingkah seperti orang gila dengan memaki-maki dijalan yang membuat

masyarakat jadi semakin resah. Pandangan masyarakat Payabedi ini sudah sangat

jauh berbeda, biasanya mereka menghabiskan waktu disore hari dengan bermain

sepak bola dan juga bermain raket serta sangat jarang berkeliaran pada malam

hari, namun dikarenakan kebiasaan saat pandemi Covid-19, para remaja kampung

ini memanfaatkan waktunya untuk berkumpul dan bermain judi online dari sore

hari hingga sampai larut malam yang menjadi kebiasaan sampai dengan sekarang.

Akibat perilaku remaja di kampung ini sudah berubah, sehingga membuat

masyarakat tidak respect kepada remaja di kampung ini. Bahkan sekarang, jika

ada acara tertentu di kampung ini hanya beberapa saja yang antusias dalam

mengikuti acara kampung. Tidak lagi seperti biasa dimana rata-rata para remaja

sangat antusias dalam menyambut acara kampung. Masyarakatpun sangat merasa

Universitas Syiah Kuala


6

akan perubahan perilaku remaja-tersebut dan mereka berpendapat perubahan yang

terjadi diakibatkan oleh masa pandemi Covid-19 dulu yang sistem pembelajaran

dijadikan online namun kebiasaan tersebut masih berlangsung sampai sekarang.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian Pandangan

Masyarakat Terhadap Perubahan Perilaku Remaja Pasca Pandemi Covid-19

di Kampung Payabedi, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini adalah mengkaji dan memahami Perubahan Perilaku

Remaja Pasca Pandemi Covid-19 di Kampung Payabedi, Aceh Tamiang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang di paparkan maka rumusan masalah

yang dikaji adalah:

1. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perubahan perilaku remaja

pasca pandemi covid-19 di Kampung Payabedi Kecamatan Rantau

Kabupaten Aceh Tamiang pasca Covid-19?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap perubahan prilaku remaja

pasca pandemi covid-19.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini diharapkan agar masyarakat lebih mengetahui

pandemi Covid-19 mempengaruhi perubahan perilaku remaja.

Universitas Syiah Kuala


7

1.5.1 Manfaat Teoritis


Secara teoritis hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi

sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai perubahan perilaku remaja

juga bisa terjadi di akibatkan adanya pandemi Covid-19.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Teknologi : dalam hal ini kita dapat mengetahui bagaimana Covid-19

dapat berdampak pada Perubahan Perilaku Remaja

b. Manfaat Akademis : hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai referensi bagi peneliti lain dan memberikan kontribusi bagi

lembaga.

Universitas Syiah Kuala


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, tak lepas pada penelitian terdahulu sebagai

bahan perbandingan penelitian yang saat ini dilakukan agar hasil penelitian lebih

maksimal. Penelitian yang dapat dijadikan tinjauan pustaka untuk penelitian

penulis antara lain :

2.1.1 Penelitian Oleh Rahmat Amiruddin (2021)

Penelitian ini berjudul ”Dampak Pandemi Virus Corona (Covid-19)

Terhadap Kinerja Pegawai pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Jeneberang Kabupaten Gowa” yang di angkat oleh Rahmat Amiruddin dari

Universitas Muhammadiyah Makasar Tahun 2021. Rumusan masalah penelitian

ini yaitu bagaimana dampak pandemic virus corona (covid-19) terhadap kinerja

pegawai di perusahaaan daerah air minum (PDAM) tirta jeneberang. Tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak dari pandemi virus corona (Covid-

19) terhadap kinerja pegawai di perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta

Jeneberang. Metode yang di gunakan oleh saudara Rahmat Amiruddin dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa dampak pandemic covid-19 saat ini sebagai system PDAM jeneberang di

pangkas karena harus mengikuti anjuran dari pemerintah mengenai pandemi

COVID-19. Sistem pelayanan mengalami perubahan, pegawai diharuskan

membatasi dan melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan mengikuti

aturan ataun intruksi dari Bupati dan pemerintah, salah satunya dengan mentaati

prokes dan dengan mengikuti tahapan pelayanan dengan pola baru. Akibatnya

8
Universitas Syiah Kuala
9

mengakibatkan masalah dalam kinerja pegawai di perusahaan PDAM Tirta

Jeneberang ini, sehingga tidak salah bila inti pengelolaan sumber daya manusia

adalah bagaimana mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti

mengelola manusia agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi

organisasi di masa pandemic Covid-19. Oleh karenanya kinerja pegawai perlu di

kelola secara baik untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga menjadi suatu

konsep manajemen kinerja (performance management).

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian saudara Rahmat

Amiruddin ialah sama-sama meneliti tentang dampak pandemic Covid-19 dan

juga sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

Perbedaan penelitian penulis dengan saudara Rahmat Amiruddin bisa

dilihat dari penelitian saudara Rahmat Amiruddin memfokuskan kinerja pegawai

pada perusahaan daerah air minum (PDAM) tirta yang menurun di akibatkan

dampak dari Covid-19, sedangkan penelitian penulis memfokuskan pada pasca

pandemi Covid-19 perubahan perilaku remaja dapat berubah karena sudah

kebawa kebiasaan saat system pembelajaran dilakukan secara daring/online yang

dimanfaatkan oleh remaja tersebut untuk berkumpul dengan teman dan

melakukan kegiatan yang bisa dibilang tidak ada positifnya.

2.1.2 Penelitian Oleh Rizal Mantovani (2021)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pandemic Covid-19 Terhadap Tingkat

Kemiskinan di Kota Makasar” yang di angkat oleh Rizal Mantovani dari

Universitas Muhammadiyah Makasar Tahun 2021. Rumusan masalah penelitian

ini yaitu apakah pandemic covid-19 berpengaruh pada tingkat kemiskinan di

kota makasar? Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pandemi

Universitas Syiah Kuala


10

covid-19 terhadap tingkat kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan oleh

saudara Rizal Mantovani adalah metode pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian

ini menyimpulkan bahwa pandemic covid-19 memberikan implikasi negative

pada perekonomian domestic seperti penurunan konsumsi dan daya beli

masyarakat,penurunan kinerja perusahaan, ancaman pada sector perbankan dan

keuangan, serta eksitensi UMKM. Pandemi Covid-19 berpengaruh pada

kemiskinan di kota Makasar dengan nilai sig 0,004 yang lebih kecil dari 0,005

(0,000<0,005). Hal ini di tunjukkan pada tingkat kemiskinan yang bertambah di

masa pandemic Covid-19 khususnya di kota makasar.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian saudara Rizal mantovani

adalah sama-sama memiliki penelitian yang memfokuskan pada dampak

pandemic covid-19. Perbedaan penelitian penulis dengan Saudara Rizal

mantovani ialah saudara Rizal mantovani meneliti tentang dimana pengaruh

covid-19 terhadap bertambahnya kemiskinan sedangkan penulis lebih

memfokuskan pada bahwasaanya pandemic covid-19 juga berdampak pada

perubahan perilaku remaja dan perbedaan penelitian ini juga dalam hal metode

penelitiannya yang dimana saudara Rizal Mantovani menggunakan metode

pendekatan kuantitatif sedangkan penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif.

2.1.3 Penelitian Oleh Nadila Riskianti A. Abdul (2021)

Penelitian ini berjudul “Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Pendapatan

UKM (usaha kecil menengah) di Kecamatan Maesa Kota Bitung” yang di angkat

oleh Nadila Riskianti A.Abdul dari Universitas Institut Agama Islam (IAIN)

tahun 2021. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apa dampak Covid-19

Universitas Syiah Kuala


11

terhadap UKM (usaha kecil dan menegah) di kecamatan Maesa Kota Bitung.

Tujuan penelitian ini adalah Apa dampak wabah covid-19 terhadap UKM (usaha

kecil dan menengah) di kecamatan Maesa Kota Bitung. Metode penelitian yang

di gunakan oleh saudara Nadia Riskianti A.Abdul adalah metode penelitian

Kuantitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil yang telah di

lakukan di lapangan melalui teknik penyebaran angket/kuisioner kepada

responden. Ternyata angket telah di isi dan memenuhi syarat untuk di analisis

dan hasil dari angket yang telah diisi bahwasannya covid-19 sangat berdampak

pada pendapatan UKM (usaha kecil dan menengah) yang dimana pendapatan

UKM menurun.

Persamaan penelitian penulis dengan penelitian saudari Nadia Riskianti

A.Abdul ialah sama-sama meneliti tentang dampak Covid-19. Perbedaan

penelitian penulis dengan penelitian saudari Nadia Riskianti A.Abdul ialah

saudari Nadia Riskianti A.Abdul memfokuskan kepada covid-19 yang

berdampak pada pendapatan UKM (usaha kecil dan menengah). Sedangkan

penelitian penulis lebih memfokuskan pada covid-19 juga berdampak pada

perubahan perilaku Remaja dan juga perbedaan bisa dilihat dari metode pen

elitian yang di gunakan yang dimana saudari Nadia Riskianti A.Abdul

menggunakan metode kuantitatif sedangkan penulis menggunakan metode

Kualitatif.

2.2 Perspektif Teoritis

2.2.1 Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead

Pada peenelitian ini yaitu menggunakan Teori Intereasionisme simbolik.

Intereaksionisme simbolik ini dimulai dengan Mead (Shalin, 2000). Lahir di

Universitas Syiah Kuala


12

South Hatley Massachusetts 27 Februari 1863, Mead mendapatkan pendidikan

terutama di bidang filsafat dan aplikasinya terhadap kajian psikologi

sosial.mendapat sarjana muda dari Oberlin College (tempat ayahnya menjadi

profesor) di tahun 1883 dan beberapa tahun kemudian, menjadi guru sekolah

dasar, menjadi mantri ukur perusahaan KA dan memberikan les privat. Tahun

1887 Mead meneruskan pendidkan ke Havard, setelah beberapa tahun kuliah di

Havard maupun di Universitas Michigan tahun 1891, penting diketahui bahwa

Mead tidak pernah menerima gelar Sarjana (S-1). Tahun 1894, atas undangan

John Dewey, ia pindah ke Universitas Chicago dan tetap di situ hingga akhir

hayatnya.

Sebagai tambahan dalam aktivitas dan prestasi akademiknya, Mead aktif

dalam reformasi social Dia percaya bahwa sains dapat digunakan untuk

mengatasi problem sosial. Misalnya, ia aktif terlibat dalam pengumpulan dana

dan pembuatan kebijakan berkenaan dengan pemukiman sosial Universitas

Chicago yang terinspirasi dari karya Jane Addams, Hull House, mungkin yang

paling penting ia memegang peran kunci dalam riset sosial yang ditiadakan oleh

lembaga pemukiman tersebut.

Walaupun sudah memasuki masa pensiun pada 1928, namun ia terus

mengajar sebagai dosen kehormatan dan menjadi ketua jurusan filosofi pada

1930. Sayangnya, Mead terlibat konflik yang cukup rumit dan menyakitkan

antara departemen yang dipimpinnya dengan Presiden Universitas. Hal ini

menyebabkan surat pengunduran diri Mead yang dituliskan dari ranjang rumah

sakit pada 1931. Pada akhirnya April di tahun yang sama, beliau diizankan

pulang kampung, Namun meninggal dunia akibat gagal jantung di hari

Universitas Syiah Kuala


13

berikutnya. Kesannya tentang Mead, John Dewey berkata, ”pemikir filosofi

paling orisinal dan generasi terakhir Amerika” (G.Cook,1993:194).

1. Prioritas Sosial

Menurut pandangan Mead, dalam upaya menerangkan pengalaman

sosial, psikologi sosial tradisional memulainya dengan psikologi individual:

sebaliknya, Mead selalu memberikan prioritas pada kehidupan sosial dalam

memahami pengalaman sosial. Mead menerangkan arah perhatiannya

demikian: Menurut psikologi sosial, kita tidak membangun perilaku

kelompok dilihat dari sudur perilaku masing-masing individhu yang

membentuknya, kita bertolak dari keseluruhan sosial dari aktivitas kelompok

kompleks tertentu, dan dimana kita menganalisis perilaku masing-masing

individu yang membentuknya yakni, kita lebih berupaya untuk menerangkan

perilaku kelompok sosial ketimbang menerangkan perilaku terorganisasi

kelompok sosial dilihat dari sudut perilaku masing-masing individu yang

membentuknya. Menurut psikologi sosial, keseluruhan (masyarakat) adalah

lebih dahulu dari pada bagian (individu), bukannya bagian adalah lebih

dahulu dari pada keseluruhan dan bagian itu diterangkan dari sudut pandang

keseluruhan, bukan keseluruhan yang diterangkan dari sudut pandang bagian

atau bagian-bagian. (Mead, 1934/1962:7)

Menurut Mead, keseluruhan sosial mendahului pemikiran individual,

baik secara logika maupun secara temporer. Individu yang berpikir dan sadar

diri adalah mustahil secara logika menurut teori Mead tanpa didahului adanya

kelompok social. Kelompok sosial muncul lebih dahulu, dan kelompok sosial

menghasilan perkembangan keadaan mental kesadaran diri.

Universitas Syiah Kuala


14

2. Tindakan

Mead memandang tindakan sebagai unit primitif dalam teorinya

(1982:27). Dalam menganalisis tindakan, pendekatan Mead hampir sama dengan

pendekatan behavioris dan memusatkan perhatian pada rangsangan (stimulus)

dan tanggapan (response). Tetapi stimulus di sini tidak menghasilkan respon

manusia secara otomatis dan tanpa dipikirkan. Seperti dikatakan Mead kita

membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau peluang untuk

bertindak, bukan sebagai paksaan atau perintah (1982:28).

3. I and Me

I adalah tanggapan spontan individu terhadap orang lain. Inilah aspek

kreatif yang tak dapat diperhitungkan dan tak teramalkan dari diri. Orang tidak

dapat mengetahui terlebih dahulu apa tindakan aktor yang mengatakan aku, akan

tetapi apa tanggapan yang akan dilakukan, ia tak tahu dan orang lain pun tak ada

yang tahu. Mungkin ini akan membuat permainan cemerlang atau mungkin juga

kesalahan. Tanggapan atas situasi seperti yang muncul dalam pengalaman

langsungnya itu adalah tidak menentu (Mead,1934/1962:175). Kita tak pernah

tahu sama sekali tentang I dan melaluinya kita mengejutkan diri sendiri lewat

tindakan kita. Kita hanya tau I setelah diberikan tindakan telah dilaksanakan.

Jadi, kita hanya tau I dalam ingatan kita saja. Mead sangat menekankan I karena

empat alasan pertama I adalah sumber utama sesuatu yang baru dalam proses

sosial. Kedua, Mead yakin didalam I itulah nilai terpenting kita ditempatkan.

Ketiga, I merupakan sesuatu yang semua kita cari perwujudan diri. I lah yang

memungkinkan untuk kita mengembangkan kepribadian defenitif. Keempat,

Mean melihat suatu proses evolusioner dalam sejarah dimana manusia dalam

Universitas Syiah Kuala


15

masyarakat primitif lebih didominasi oleh me, sedangkan dalam masyarakat

moderen komponen I nya lebih besar.

I memberi sistem teoretis dan Mead dinamisme serta kreativitas yang

memang banyak dibutuhkan. Tanpa itu, aktor Mead secara total akan didominasi

oleh kontrol eksternal dan internal. Dengan itu, Mead mampu menerangkan

perubahan sosial yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh peran tokoh besar

dalam sejarah contoh, Einstein, tetapi jug oleh manusia biasa. I inilah yang

memungkinkan terjadinya perubahan. Karena setiap kepribadian adalah

campuran dari I dan me, maka tokoh besar dalam sejarah dipandang mempunyai

proporsi I lebih besar ketimbang yang dipunyai kebanyakan orang lain. Tetapi

dalam situasi sehari-hari, I nya seseorang mungkin menegaskan dirinya sendiri

dan menyebabkan perubahan dalam situasi sosial. Keunikan juga masuk ke

sistem teori Mead melalui artikulasi biografis setiap I dan me-nya individu.

Artinya pengalaman khusus kehidupan setiap orang, memberi keunikan

campuran I dan me.

I bereaksi terhadap me yang mengorganisasi sekumpulan sikap orang lain

yang ia ambil menjadi sikapnya sendiri (Mead,1934/1962:175). Dengan kata lain

me adalah penerimaan atas orang lain yang digeneralsasi. Berbeda dengan I

orang menyadai me. Me meliputi kesadaran tentang tanggung jawab. Seperti

dikatakan Mead, me merupakan seorang yang juga individu biasa, konvesional

(1934/1962:197). Konformis ditentukan oleh me meskipun setiap orang apapun

derajat konformisnya mempunyai dan harus mempunyai me yang kuat.melalui

me lah masyarakat menguasai individu. Mead mendefinisikan gagasan tentang

kontrol sosial sebagai keuunggulan ekspresi me di atas ekspresi I.

Universitas Syiah Kuala


16

4. Masyarakat (Society)

Pada tingkat paling umum, Mead menggunakan istilah masyarakat

(society) yang berarti proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran dan diri.

Masyarakat penting perannya dalam membentuk pikiran dan diri. Dittingkat lain,

menurut Mead, masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisasi

yang diambil alih oleh individu dalam bentuk aku (me). Menurut pengertian dari

individual yaitu masyarakat mempengaruhi mereka, yaitu memberi mereka

kemampuan melalui kritik diri, untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Mead

juga menjelaskan bahwa evolusi masyarakat. Namun ia sedikit sekali berbicara

tentang masyarakat meskipun masyarakat menempati sentral dalam sistem

teorinya.sumbangan terpenting Mead tentang masyarakat terletak dalam

pemikirannya dalam mengenai pikiran dan diri.

Pada tingkat kemasyarakatan yang lebih terkhusus, Mead mempunyai

sejumlah pemikiran tentang pranata sosial (sosial institutions). Secara luas,

Mead mendefenisikan pranata sebagai tanggapan bersama dalam komunitas atau

kebiasaan hidup komunitas (1934/1962:261,264) lihat juga Mead, 1936:376).

secara lebih khusus ia mengatakan bahwa, kesuluruhan tindakan komunitas

tertuju pada individu berdasarkan keadaan tertentu menurut cara yang sama

berdasarkan keadaan itu pula terdapat respons yang sama di pihak komunitas.

Proses ini kita sebut pembentukan pranata (Mead,1934/1962:167). Kita akan

membawa kumpulan sikap yang terorganisasi ini kedekat kita, dan sikap itu

membantu mengendalikan tindakan kita, sebagian besar melaui keakuan (me).

Namun, Mead dengan hati-hati mengemukakan bahwa pranata tidak selalu

menghancurkan individualitas atau melumpuhkan kreativitas. Mead mengakui

Universitas Syiah Kuala


17

adanya pranata sosial yang menindas, streotip, dan ultrakonserativ seperti gereja

yang dibuat dengan kekakuan, ketidaklenturan, dan ketidak progesifannya,

menghancurkan atau melenyapkan individualitas (1934/1962:262). Tetapi, Mead

cepat-cepat menambahkan: tak ada alasan yang tidak terelekkan mengapa

pranata sosia harus menindas atau konservatif, atau mereka itu tak selalu lentur

dan progresif, lebih membantu perkembangan individualitas ketimbang

menghalanginya Mead, (1934/1962:262). Menurut Mead pranata sosial

seharunya hanya menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan individu dalam

pengertian yang sangat luas dan umum saja, dan seharusnya menyediakan ruang

yang cukup bagi individualitas dan kreativitas. Disini, Mead menunjukkan

konsep pranata sosial yang sangat moderen baik sebagai pemaksa individu

maupun sebagai yang memungkinkan mereka untuk menjadi individu yang

kreatif.

Prioritas Sosial, tindakan, I dan Me dan masyarakat akan memudahkan

pemahaman peneliti dalam melakukan penelitian yang dilakukan pada remaja-

remaja di Kampung Payabedi, untuk lebih dalam memahami perubahan perilaku

remaja di Kampung tersebut .pendekatan teori interaksionisme simbolik ini

menjadi elemen dasar untuk menjelaskan keadaan perubahan perilaku remaja

pasca pandemic Covid-19 karena konsep di atas merupakan karya dari George

Harbert Mead yang paling terkenal (Mead 1934 dalam west-tunner 2008).

Dalam buku tersebut, Mead menyusun diskusi yang berkaitan dengan teori

interaksionisme simbolik berdasarkan tiga teman konsep dan asumsi. Tiga

konsep itu antara lain.

a. pentingya makna bagi perilaku manusia

Universitas Syiah Kuala


18

b. pentingnya konsep mengenai diri

c. hubungan individu dengan masyarakat

2.3 Kerangka Berfikir


Gambar 1
Kerangka Berfikir

Perubahan perilaku Remaja Pasca


Pandemi Covid-19 di Kampung
Payabedi Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang

Teori Interaksionisme 1. Prioritas Sosial


simbolik GEORGE H 2. Tindakan
MEAD
3. I dan Me
4. Masyarakat

bagaimana dampak Covid-19


pada Perubahan Perilaku
Remaja di Kampung Payabedi
Kecamatan Rantau Kabupaten
Aceh tamiang Tujuan Tercapai

Universitas Syiah Kuala


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di lakukan di Kampung Payabedi Kecamatan Rantau

Kabupaten Aceh Tamiang. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan beberapa

pertimbangan dimana lokasi tersebut sangat mendukung dilakukannya penelitian

tentang Dampak Pandemi Covid-19 terhadap perubahan perilaku remaja. Karena

di Kampung Payabedi yang biasanya remaja-remaja disana berperilaku dan

melakukan aktivitas yang sesuai nilai dan norma agama, namun saat Pandemi

Covid-19 ini perilaku remaja disana seakan-akan berubah dan banyak melakukan

hal-hal yang negatif seperti bemain judi online, bermain game dan merokok.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif bahwa ukuran sampel

tergantung pada rancangan yang digunakan studi kasus (Creswell, 2013).

Pendekatan kualitatif berusaha untuk memahami dan menafsirkan tentang

perubahan perilaku tremaja pasca Pandemi Covid-19 di Kampung Payabedi.

Studi kasus merupakan jenis penelitian yang datanya diperoleh dari pihak-

pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dapat diperoleh

dari berbagai sumber (Namawi, 2003). Studi kasus adalah strategi penelitian yang

fokusnya pada pemahaman dinamika dalam menangani suatu kasus. Untuk

mendapatkan hasil penelitian dari studi ini peneliti menggabungkan data dari

wawancara, observasi dan dokumentasi.

19
Universitas Syiah Kuala
20

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengumpulan langsung di

lapangan dengan cara melakukan wawancara kepada subjek penelitian. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari buku maupun jurnal yang terkait dengan judul

penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-

individu dilokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam/mencatat

baik dengan cara terstruktur maupun semi struktur misalnya, dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan. Pada umumnya observasi ini bersifat open-

ended dimana peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum kepada

partisipan yang memungkinkan partisipan bebas memberikan pandangan-

pandangannya.

3.4.2 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Teknik

penelitian dapat dilakukan face-to-face interview dengan partisipan,

wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon, atau terlibat dalam focus

group interview yang terdiri dari 6 sampai 8 partisipan perkelompok. Melalui

wawancara ini peneliti menggali data dan informasi yang dibutuhkan.

Universitas Syiah Kuala


21

3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang bisa berupa dokumen

public (misalnya, Koran, makalah, laporan) ataupun dokumen privat (misalnya

buku harian, diari, surat dan email).

3.5 Informan Penelitian

Subjek penelitin yang digunakan dalam melakukan penelitian di Kampung

Payabedi, Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang, masing-masing terdiri

dari 10 orang agar mendapatkan data yang maksimal. Teknik penentuan informan

pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana informan

menjadi sumber informasi yang mengetahui tentang penelitian yang sedang

diteliti, dengan pertimbangan bahwa merekalah yang paling mengetahui informasi

penelitian (Sugiyono,2011).

1. Kepala Kampung Payabedi

2. Masyarakat di Kampung Payabedi

3. Yang sedang berada di Kampung Payabedi

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam

penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara

mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara dan catatan lapangan.

Penelitian kualitatif pada umumnya menggambil jumlah informan yang

lebih kecil dari analisis secara cermat, setelah data berhasil dikumpulkan,

dipaparkan dalam bentuk analisis masalah atau uraian kalimat (Meleong, 2004).

Informan berperan penting dalam melakukan penelitian ini dan informan pada

penelitian ini merupakan masyarakat kampong payabedi itu sendiri.

Universitas Syiah Kuala


22

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, setelah dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis

telah mulai sejak menemukan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun pada

penelitian kualitatif, analisis data lebih di fokuskan selama proses di lapangan

bersamaan pengumpulan data (Sugiyono,2015).

Menurut (Miles & Hubermas, 1992) “analisis data terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih

lengkap adalah sebagai berikut”:

3.6.1 Penyajian Data

Menurut Husaini penyajian data pendeslripsian sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan dengan proses penyajian data ini peneliti sudah siap

dengan data yang telah di sederhanakan dan menghasilkan informasi yang

sistematis (Husaini, 2008).

Penyajian data merupakan proses setelah dilakukan reduksi data,

dimana data-data yang telah di reduksi tersebut peneliti sederhanakan kembali

dalam bentuk bagan sehingga informasi yang dihasilkan lebih sistematis untuk

memahami hasil temuan peneliti.

Universitas Syiah Kuala


23

3.6.2 Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti memasuki tahap akhir, dimana dalam suatu

penelitian data-data yang sudah terkumpul akan di tarik kesimpulan dari

seluruh penelitian yang di lakukan di lapangan. Penarikan kesimpulan disini,

Merupakan suatu proses langkah penelitian dalam mencari makna secara

menyeluruh (holistic meaning) dari apa yang diperoleh selama penelitian di

lapangan (Miles & Hubermas, 1992).

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berguna untuk

menjawab permasalahan penelitian, serta dapat menjelaskan fenomena sosial

yang terjadi didalam masyarakat yang terkait dengan pembahasan yang sedang

di teliti atau dikaji oleh penulis.

3.7 Jadwal Penelitian


Tabel 3.1 jadwal penelitian

No Rencana Kegiatan Bulan dan Tahun Pelaksaan Penelitian


Penelitian
Jan feb mar apr mei jun Jul Agus

1. Penyusunan
Proposal
2. Seminar Proposal

3. Penelitian Penyusan
Skripsi

4. Ujian Sidang Skripsi

Universitas Syiah Kuala


DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Bogdan, & Taylor. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Bagong, Suryanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Altenatif
Pendekatan:Jakarta:Kencana
Hadari, Nawawi. , (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Mead, George Herbert, (1934). Mind, Self and Society. Chicago: University of
Chicago Press.
Mead,George Herbert, (1959) Mind, Self and Society.Chicago University of
Chicago Press.
Mead,George Herbert, (1962) Mind, Self and Society.Chicago University of
Chicago Press
Mead,George Herbert, (1982) Mind, Self and Society.Chicago University of
Chicago Press
Miles, M.B & Huberman A.M. (1984), Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. (1992). Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia .
Miles, & Hubermas. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexi J, & Edisi, P.(2004). Metodologi Penelitian Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J, (2018). Metodologi Penelitian Bandung: Penerbit PT Remaja
Rosdakarya (cet-38). PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung:ALFABETA
Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi Modern Edisi Ketujuh (Terjemahan).
Jakarta: Tribowo BS.

24
Universitas Syiah Kuala
ARTIKEL :

http://p2p.kemkes.go.id/penguatan-sistem-kesehatan-dalam-pengendalian-covid-
19/
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/19889-Full_Text.pdf
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13094-Full_Text.pdf
http://repository.iain-manado.ac.id/337/
Jaya Indra Penguatan Sistem Kesehatan Dalam pengendalian Covid-19. 23
Desember 2021 http://p2p.kemkes.go.id/penguatan-sistem-kesehatan-dalam-
pengendalian-covid-19/

25
Universitas Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai