Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NUR ALIYAH SYAM, S.KOM.

NO. UKG : 201901051885


NOMOR POKOK MAHASISWA : 229012495261
MAPEL : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
UNIT KERJA : SMK NEGERI 10 JENEPONTO

LK. 1.3. Penentuan Penyebab Masalah

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar Penyebab Masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Penyebab kurangnya motivasi belajar Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
siswa adalah : penyebab masalah maka ditentukan bahwa akar penyebab
1. Kebiasaan belajar siswa yang santai ditentukan akar penyebab masalah masalah (root cause/key factor)
dan menganggap belajar adalah kurangnya motivasi belajar siswa kurangnya motivasi belajar siswa yaitu :
sebuah beban dan bukan merupakan yaitu : 1. Model pembelajaran yang
hal yang penting. 1. Model pembelajaran yang diterapkan diterapkan oleh guru kurang
2. Siswa kurang tertarik dengan materi kurang menstimulus minat belajar menstimulus minat belajar siswa
yang dirasa sulit. Hal ini juga di siswa sehingga siswa kurang tertarik sehingga siswa kurang tertarik
pengaruhi oleh minat siswa hanya dengan kegiatan pembelajaran. dengan kegiatan pembelajaran.
terhadap mata pelajaran atau materi 2. Kondisi lingkungan dan pergaulan Model pembelajaran yang baik
tertentu saja. yang kurang baik. adalah pembelajaran yang disusun
3. Siswa tidak memiliki tujuan atau secara terstruktur. Pembelajaran
cita-cita yang ingin dicapai. terstruktur seharusnya dapat
4. Metode pembelajaran yang diterapkan mendorong semangat belajar siswa
oleh guru kurang menstimulus minat saat di kelas.
belajar siswa sehingga tidak Jika model pembelajaran yang
memuaskan bagi siswa. dilaksanakan kebanyakan bersifat
5. Ketergantungan siswa terhadap konvensional yaitu guru
penggunaan gawai/handphone di mendominasi kegiatan belajar
luar dari kebutuhan kegiatan mengajar di kelas, guru lebih banyak
pembelajaran. menerapkan metode pengajaran
6. Kondisi lingkungan yang kurang baik. tradisional yang hanya mengarahkan
7. Siswa terpengaruh dengan pergaulan siswa menghafal informasi,
yang kurang baik. mendengar, mencatat, mengingat dan
menimbun informasi tanpa dituntut
memahami informasi yang diingatnya
dan ini berlangsung secara terus-
menerus maka akan mengakibatkan
motivasi belajar siswa menurun.
Upaya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan
menyusun model pembelajaran yang
tepat.
2. Kondisi lingkungan dan pergaulan
yang kurang baik.
Lingkungan dan pergaulan
berperan dalam memberikan motivasi
belajar bagi siswa. Lingkungan yang
kurang baik akan membuat motivasi
belajar siswa rendah. Begitupun
dengan pergaulan. Pergaulan yang
kurang baik akan membawa
pengaruh yang buruk terhadap
motivasi belajar siswa. Contohnya,
jika siswa bergaul dengan siswa yang
malas belajar, maka lama-kelamaan
akan mempengaruhi siswa untuk
malas belajar.
Upaya yang bisa dilakukan
adalah menciptakan lingkungan
belajar di kelas yang menyenangkan
agar siswa bisa merasa nyaman
untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2 Faktor penyebab siswa tidak dapat Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
bekerja sama adalah: penyebab masalah maka ditentukan bahwa akar penyebab
1. Motivasi belajar siswa rendah. ditentukan akar penyebab masalah masalah (root cause/key factor) siswa
2. Pembelajaran tidak sesuai dengan siswa yang tidak dapat bekerja sama yang tidak dapat bekerja sama yaitu
kebutuhan siswa. yaitu : Karakter kerja sama siswa yang belum
3. Siswa tidak percaya diri untuk Karakter kerja sama siswa yang belum terbentuk.
terbentuk. Karakter kerja sama merupakan
menyampaikan gagasan di dalam
kelompok sehingga merasa nyaman salah satu karakter utama yang perlu
untuk bekerja sendiri. ditanamkan kepada siswa karena
4. Siswa belum menyadari pentingnya karakter tersebut mampu melatih siswa
dalam memahami, merasakan, dan
bekerja sama.
melaksanakan aktivitas kerja sama guna
5. Kurangnya kepercayaan siswa mencapai tujuan bersama.
terhadap siswa yang lain dalam Selain itu kemampuan kerja sama
pembelajaran. mampu meningkatkan rasa percaya diri
6. Kurangnya pembiasaan untuk dan kemampuan berinteraksi, serta
bekerjasama dalam kelompok. melatih siswa beradaptasi dengan
7. Perbedaan karakter siswa, ada yang lingkungan baru. Artinya, jika karakter
aktif dan ada yang pendiam. kerja sama siswa belum terbentuk, tentu
8. Siswa merasa terbebani dengan hal-hal tersebut akan sulit untuk
siswa lain yang tidak berkontribusi dicapai.
dalam kelompok. Upaya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu
dengan menanamkan pendidikan
karakter kerja sama pada kegiatan
pembelajaran. Karakter kerjasama dapat
ditanamkan, dilatih, dan dikembangkan
melalui berbagai cara, salah satu
bentuknya melalui kegiatan
pembelajaran. Kerja sama dalam
pembelajaran dapat dilakukan oleh dua
siswa atau lebih yang saling
berinteraksi, menggabungkan tenaga,
ide atau pendapat dalam waktu tertentu
dalam mencapai tujuan pembelajaran
sebagai kepentingan bersama. Kegiatan
kerja sama dalam pembelajaran
merupakan bagian dari pelaksanaan
pendidikan karakter yang dilakukan
untuk mencapai salah satu tugas
perkembangan sosial siswa.
3 Penyebab kurangnya dukungan orang Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
tua dalam pembelajaran yaitu : penyebab masalah maka ditentukan bahwa akar penyebab
1. Latar belakang pendidikan orang tua ditentukan akar penyebab masalah masalah (root cause/key factor)
tergolong rendah sehingga orang tua kurangnya dukungan orang tua kurangnya dukungan orang tua
tidak tahu cara memberikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu : dalam kegiatan pembelajaran yaitu
bimbingan atau dukungan kepada orang tua menyerahkan pendidikan
siswa. Orang tua menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada guru.
2. Orang tua menyerahkan sepenuhnya anak sepenuhnya kepada guru. Kebanyakan orang tua berpikir
kegiatan pembelajaran siswa kepada bahwa apa yang anaknya lakukan di
guru dan tidak memperhatikan setiap sekolah tidak perlu menjadi urusan di
perkembangannya. dalam rumah karena ada guru yang
3. Kesibukan orang tua dalam bekerja mengawasi dan memperhatikan
sehingga tidak memiliki kesempatan setiap perkembangannya.
untuk memberikan motivasi atau Orang tua hanya paham
dukungan terhadap anaknya. kewajibannya untuk membayar iuran
sekolah dan menerima rapor anaknya
saat akhir semester atau kenaikan kelas
dan tidak jarang ketika ada kekurangan
pada hasil yang diperoleh malah
menyalahkan gurunya.
Kenyataannya, orang tua
merupakan faktor yang sangat penting
dalam pendidikan anak, karena
lingkungan keluarga adalah pusat
pendidikan pertama bagi anak, tempat
dimana kepribadian anak terbentuk
dengan menirukan tingkah laku orang
tuanya, sopan santun, gaya bicara dan
sikap disiplin. Justu inilah tugas awal
pendidik bagi anak yaitu dari orang tua
bukan dari guru.
Upaya yang bisa dilakukan adalah
dengan membangun komunikasi yang
baik dengan orang tua siswa.
Komunikasi yang baik akan
menumbuhkan sikap saling percaya
antara orang tua dan guru. Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu
dilakukan pertemuan antara guru dan
orang tua siswa secara berkala atau
membuat group di aplikasi agar bisa
langsung berinteraksi meskipun tidak
bisa bertatap muka. Berdiskusi tentang
pentingnya dukungan orang tua
terhadap kegiatan pembelajaran siswa.
Mendidik anak bukan hanya tugas
seorang guru di sekolah tetapi orang
tualah yang menjadi sekolah pertama
bagi anak.
4 Setelah dianalisis, penyebab model Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
pembelajaran inovatif masih sulit penyebab masalah maka ditentukan bahwa akar penyebab
diterapkan pada siswa adalah : ditentukan akar penyebab masalah masalah (root cause/key factor) model
1. Motivasi belajar siswa rendah. model pembelajaran inovatif masih pembelajaran inovatif masih sulit
2. Proses pembelajaran masih berpusat sulit diterapkan pada siswa yaitu : diterapkan pada siswa yaitu
pada guru. kemandirian siswa dalam
3. Perbedaan karakter siswa. Kemandirian siswa dalam pembelajaran pembelajaran masih tergolong rendah.
4. Kemampuan intake siswa berbeda- masih tergolong rendah. Kurangnya kemandirian belajar
beda. siswa dibuktikan dengan siswa yang
5. Kemandirian siswa dalam tidak termotivasi agar belajar mandiri,
melaksanakan pembelajaran masih tidak serius, tidak disiplin, serta tidak
tergolong rendah. bertanggung jawab dengan sesuatu yang
dikerjakan, tidak percaya diri dan selalu
bergantung pada orang lain. Siswa
terbiasa menunggu instruksi dari guru,
sehingga tidak terangsang untuk
mencari tahu.
Kemandirian belajar siswa tidak
terlepas pada efektivitas model
pembelajaran yang diaplikasikan.
Dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat, dapat
merangsang siswa untuk aktif dan
mandiri dalam mengikuti pembelajaran.

5 Setelah dianalisis, Kemampuan berpikir Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan diskusi,
tingkat tinggi (HOTS) siswa masih penyebab masalah maka ditentukan bahwa akar penyebab
rendah karena: ditentukan akar penyebab masalah masalah (root cause/key factor)
1. Rendahnya kemampuan siswa pada kemampuan berpikir tingkat tinggi kemampuan berpikir tingkat tinggi
tingkat pengetahuan dasar. (HOTS) masih sulit diterapkan pada (HOTS) masih sulit diterapkan pada
2. Kurangnya pembiasaan kepada siswa siswa yaitu : siswa adalah pengetahuan dasar siswa
untuk melakukan pembelajaran Pengetahuan dasar siswa yang masih yang masih rendah karena masih
dengan keterampilan berpikir tingkat rendah karena masih kurang dalam kurang dalam aplikasi pengetahuan
tinggi. aplikasi pengetahuan atau pemecahan atau pemecahan masalah.
3. Kemampuan menganalisis siswa masalah. Pengetahuan dasar merupakan
masih rendah. modal bagi siswa dalam aktivitas
4. Terjadi miskonsepsi pada siswa pembelajaran. Karena aktivitas
terhadap materi pembelajaran HOTS. pembelajaran adalah wahana terjadinya
5. Pembelajaran siswa diarahkan untuk proses negosiasi makna antara guru dan
menghapal sehingga masih kurang siswa berkenaan dengan materi
dalam aplikasi pengetahuan atau pembelajaran.
pemecahan masalah. Pengetahuan dasar yang dimiliki
siswa merupakan prasyarat mutlak
untuk mengikuti pembelajaran sebelum
mendapat kemampuan berpikir yang
lebih tinggi. Semakin minim
pengetahuan dasar siswa, akan semakin
sulit meningkatkan keterampilan
berpikir siswa.
Maka dari itu guru diharapkan
mampu merencanakan pembelajaran
sebaik mungkin sehingga siswa tertarik
untuk belajar agar pemahaman awal
siswa terbentuk dan siswa mampu
berpikir kritis selama proses
pembelajaran berlangsung.
6 Setelah dianalisis, penyebab siswa kaku Dari berbagai hasil eksplorasi Berdasarkan hasil analisis dan
atau belum lancar dalam penyebab masalah maka diskusi, ditentukan bahwa akar
mengoperasikan perangkat komputer ditentukan akar penyebab penyebab masalah (root cause/key
yaitu : masalah siswa kaku atau belum factor) siswa kaku atau belum lancar
1. Pengetahuan siswa tentang lancer mengoperasikan perangkat mengoperasikan perangkat komputer
perangkat komputer masih komputer yaitu : yaitu minimnya pengetahuan dan
minim. Minimnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang cara
2. Tingkatan sekolah sebelumnya pemahaman siswa tentang cara menggunakan komputer yang juga
tidak menerapkan kurikulum menggunakan komputer yang juga disebabkan karena siswa tidak
yang memiliki pembelajaran TIK. disebabkan karena siswa tidak terbiasa menggunakan komputer.
3. Keterbatasan waktu bagi siswa terbiasa menggunakan komputer. Pengetahuan adalah hasil
untuk menggunakan komputer di penginderaan manusia, atau hasil tahu
sekolah. seseorang terhadap objek melalui panca
4. Siswa tidak terbiasa indera yang dimiliki (mata, hidung,
menggunakan komputer. telinga, dan sebagainya).
5. Siswa merasa takut Kurangnya pengetahuan seseorang
mengoperasikan komputer karena akan berpengaruh terhadap kemampuan
dikhawatirkan akan rusak. dan keterampilan yang dimiliki. Baik
6. Siswa lebih senang menggunakan yang berkaitan dengan pemanfaatan
gawai (handphone) dalam kegiatan ataupun penggunaan sebuah objek.
pembelajaran. Kurangnya pengetahuan tentang
cara menggunakan komputer tentu
sangat berpengaruh dengan kemampuan
atau keterampilan dalam penggunaanya.
Semakin minim pengetahuan seseorang,
maka semakin minim pula keterampilan
yang dimiliki.
Upaya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah
selain dengan materi dan penjelasan,
dilengkapi dengan menyajikan video
tutorial mengenai cara menggunakan
komputer kepada siswa untuk
menambah pengetahuan siswa. Setelah
itu siswa diberi kesempatan untuk
mempraktekkan apa yang mereka lihat
dan pahami.

Anda mungkin juga menyukai