Sri Rahmayana H.syamsuddin - LK - 1.2 BLM Fix
Sri Rahmayana H.syamsuddin - LK - 1.2 BLM Fix
Masalah yang
No Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pengetahuan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
dasar siswa analisis terhadap hasil
mengenai dasar- 1. Menurtu Isniatun Munawaroh (2019) dalam kajian literatur, hasil
dasar komputer Schunck (1986) pengetahuan adalah peserta wawancara dan
masih rendah didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama dikonfirmasi melalui
kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun observasi didapatkan
konsep, dan memberi makna tentang hal-hal penyebab masalah yaitu
yang sedang dipelajari, tetapi yang paling ;
menentukan terwujudnya hal-hal gejala belajar 1. Pada saat siswa
adalah niat belajar peserta didik itu sendiri. berada pada jenjang
sebelumnya minim
Referensi: Buku pedagogik, Modul 1 Konsep Dasar Ilmu
pengetahuan tentang
Pendidikan.
komputer baik itu
2. Guru:
Penyebab kurangnya pengetahuan siswa tentang
komputer rendah :
Faktor dasar dari pendidikan sebelumnya
belum maksimal
Kurangnya latihan menggunakan komputer
Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya
penggunaan IT dimasa sekarang bukan IT
berupa hp tetapi juga penggunaan dan
pengoprasikan komputer
3. Teman sejawat :
Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya
Faktor internal meliputi : kondisi kesehatan,
minat, bakat, motivasi, kebiasaan belajar.
Faktor eksternal meliputi : lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat
4. Pengawas Sekolah :
Faktor penyebab pengetahuan dasar siswa
mengenai dasar-dasar komputer masih rendah,
antara lain:
a. Di SMKN 6 Sidrap banyak orang tuanya
ekonomi lemah sehingga siswa itu kurang
memiliki komputer
b. Posisi sekolah berada dipedalaman jadi
siswa tidak ada kesempatan atau jauh
untuk melakukan pelatihan atau ikut
kursus komputer
5. Pakar :
Seperti yang kita ketahui masih banyak siswa kita
itu memiliki pengetahuan yang rendah salah satu
penyebabnya dimana siswa kita ini sebelum
masuk ke sekolah tingkat menengah atas kadang
masih gaptek dari segi hal komputer itu sendiri
dimana kita ketahui pada dalam pembelajaran
tingkat SMP masih banyak atau tidak ada
menjurus ke komputer tersebut mungkin itu dari
segi pembelajarannya, selanjutnya sarana dan
prasarana belum memadahi hal itu menyebabkan
pengetahuan dasar siswa rendah
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah:
Minat belajar yang rendah bisa disebabkan
karena kurang memahami tujuan
pembelajaran dan apa manfaat pembelajaran
tersebut terhadap kehidupan nyata
Rendahnya minat siswa sebenarnya itu
persoalan daya tarik seberapa menarik guru
untuk didatangi untuk belajar hal ini masuk
ke dalam faktor external
2. Guru:
Rendahnya minat belajar siswa disebabkan karena
pembelajaran yang dilakukan monoton atau
cenderung teacher center sehingga peran akitf siswa
di kelas kurang dan tidak terpenuhinya minat belajar
siswa ketika pembelajaran berlangsung yang pada
akhirnya menyebabkan rendahnya minat belajar
mereka dan berdampak pada ketidaktercapaian tujuan
pembelajaran
3. Teman sejawat :
Faktor penyebab minta siswa rendah:
Faktor internal yang menyebabkan menurun
minat yaitu keterbatasan buku sumber,
menurunya motivasi siswa dalam belajar,
kebiasaan belajar, kurangnya kemauan dan
keinginan siswa dalam belajar
Faktor eksternal yang menyebabkan
menurunya minat siswa yaitu sarana dan
prasarana yang kurang lengkap.
4. Pengawas Sekolah :
Minat belajar siswa itu rendah :
a. Lingkungan kurang mendukung, kerena
sekolah itu berada di daerah yang jauh dari
perkotaan
b. Guru untuk melakukan proses pembelajaran
masih kurang
c. Siswa yang ada di situ umumnya anak petani
dan mereka banyak mencari uang atau
membantu orang tuanya untuk berkebun atau
bertani
5. Pakar :
Dalam proses pembelajaran biasanya guru
memberikan metode terlalu monoton jadi
pemberian materi siswa merasa bosan.
Selanjutnya penyampaian materi yang diberikan
itu tidak sesuai dengan alur-alur pembelajaran
yang dia terapkan, bagaiamana temanya, isi
materi seperti apa hal ini menyebabkan siswa
tidak fokus dalam pembelajaran.
Inti dari minat siswa itu yang ambil peran
penting adalah guru.
3 Adanya siswa Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
lambat belajar analisis terhadap hasil
dalam menerima 1. Menurut Crezenco Lucky Sabatino (2018) Siswa kajian literatur, hasil
pelajaran mengalami lambat menangkap belajar wawancara dan
disebabkan dari faktor dalam siswa dan luar dikonfirmasi melalui
siswa. Faktor inilah yang dinamakan dengan observasi didapatkan
istilah dengan kesulitan belajar siswa. penyebab masalah yaitu
Faktor yang menyebabkan siswa mengalami ;
kesulitan belajar ditinjau dari : 1. Faktor genetik jika
Faktor internal adalah faktor intelegensi dalam keluarga
dengan sebesar 24,73%, faktor minat sebesar ada satu atau dua
21,5%, faktor motif sebesar 24,73%, faktor orang yang lambat
kematangan sebesar 29,03%. belajar biasanya
Faktor eksternal meliputi faktor keluarga diakan menurun ke
sebesar 36,36%, faktor sekolah sebesar generasi
37,66%, faktor lingkungan sebesar 25,98%. berikutnya
Kata kunci : faktor, kesulitan belajar, KMS. 2. Strategi
pembelajaran yang
Referensi:Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Keluarga
digunakan guru itu
Menuju Sejahtera Di SMK Negeri 3 yogyakarta, Jurnal
tidak tepat.
Pendidikan Teknik Otomotif,2018
3. Guru yang kurang
2. Menurut Darmanto (2022) Anak yang lambat belajar memahami cara
disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal manajemen kelas,
atau genetika yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri. Keadaan ini terjadi karena kurang sempurnya cara membuat
pusat susunan saraf, dan biasanya hal ini terjadi
susasana kelas bisa
semasa dalam kandungan atau pada saat dilahirkan.
kondusif
Dan faktor eksternal atau lingkungan yaitu faktor yang
berasal dari luar. Faktor ini meliputi nutrisi, kesehatan,
4. Minat siswa saat
kualitas stimulasi, iklim emosional keluarga, dan tipe proses belajar
umpan balik yang diperoleh melalui perilaku. mengajar kurang
5. Faktor lingkungan
Referensi:Pendampinganbelajar Siswa Lambat Belajar,
yang meliputi
Jurnalal-Ilmu,2022
nutrisi, kesehatan,
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah :
Penyebab siswa lambat belajar biasanya
mereka tidak tertarik dalam pembelajaran.
Kuncinya penyebab siswa lambat belajar itu
ada pada guru bagaimana guru melakukan
pengolaan kelas.
Faktor siswa lambat belajar pemicunya
banyak faktor baik dari keluarga maupun
masyarakat
2. Guru :
Bisa faktor genetik,faktor dari kehamilan ngefek
ke perkembangan otak.Faktor lingkungannya
tapi kalau dari sisi pembelajaran di kelas bisa
saja karena tingkat kekompleksan materi yang
diajarkan karena kadang ada anak pada materi
tertentu ji lalod atau dari pola pembelajaran dan
suasana pembelajaran juga bisa
3. Teman Sejawat :
Penyebab dari siswa lambat belajar terdiri dari
lima kategori utama. Kelima kategori itu adalah
sebab genetik, prenatal, perinatal, postnatal dan
lingkungan.
4. Pengawas Sekolah :
Persoalan lambatnya anak menerima
pembelajaran ada beberap faktor :
Minat siswa itu sendiri untuk belajar sangat
kurang karena menganggap ini yang banyak
di daerah bahwa pendidikan mereka yang
dapat itu bukanlah faktok yang menentukan
untuk mendapat pekerjaan yang layak
Datang kesekolah hanya sekedar melihat
temannya datang kesekolah
Hanya sekedar ingin mendapatkan ijazah
Saran dan prasarana siswa itu kurang
memadahi karena mereka berada dipedesaan
untuk mendapatkan informasi tentang
pendidikan itu sangat kurang
5. Pakar :
Siswa lambat menerima pembelajaran karena
dalam proses pembelajaran itu kadang guru tidak
mengusai materi yang diberikan sehingga ilmu
itu tidak sampai, kedua pendekatan metode yang
salah menyebabkan siswa tidak tertarik jika
siswa tidak tertarik otomatis materi itu tidak
sampai.
4 Kurang Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
komunikasi analisis terhadap hasil
guru dan orang 1. Menurut Yaser Arafat (2020) Terdapat beberapa faktor kajian literatur, hasil
yang menjadi penghambat jalannya proses kerjasama
tua siswa kurang wawancara dan
antara guru dan orang tua dalam pemecahan masalah
terjalin dengan dikonfirmasi melalui
akademik siswa yakni diantaranya adalah;
baik a. Keadaan lingkungan keluarga siswa ada yang observasi didapatkan
kurang mendukung minat belajar anak. penyebab masalah yaitu
b. Orang tua tidak sepenuhnya dapat mendampingi ;
siswa selama menjalankan kegiatan akademik 1. Orang tua
di rumah dikarenakan kesibukan orang tua beranggapan
dalam pekerjaannya.
bahawa sekolah itu
c. Tidak semua orang tua dapat berkerjasama
hanya untuk
dengan sempurna degan pihak sekolah karena
kesibukan pekerjaan, sebagian orang tua lebih menghabiskan
banyak menyerahkan aktivitas anaknya terutama waktu.
dalam proses pembelajaran dan tingkah laku 2. Latar belakang
keadaan siswa kepada pihak sekolah.
pendidikan orang
d. Jarak tempat tinggal orang tua yang begitu
tua menengah
barjauhan sehingga menyebabkan guru menjadi
kebawah sehingga
susah untuk menjangkau sebagian rumah siswa
ketika hendak melakukan kunjungan (home mereka terbentur
visit), sebagian orang tua juga jarang mau di penggunaan
berkomunikasi dengan guru disekolah kerena bahasa.
kesibukan dalam pekerjaannya, dari jarak yang
3. Mayoritas guru
begitu jauh sebagian rumah orang tua tidak bisa
adalah pendatang
di kunjungi guru disaat diperlukan untuk
melakukan kunjungan kerumah orang tua siswa. yang memiliki
jarak tempuh
Referensi : Kerjasama Guru Dan Orang Tua lumayan jauh
Dalam Pemecahan Masalah Akademik Siswa Di 4. Kurang merasakan
Smk Muhammadiyah 2 Palembang, Islamic manfaat arti
Education Journal, 2020 sebuah
pendiidikan
5. Orang tua
2. Menurut Bella Elvira (2019) Peran orang tua
sepenuhnya
adalah perilaku yang yang berkenaan dengan
menyerahkan
orangtua dalam memegang posisi tertentu dalam
pendidikan
lembaga keluarga yang di dalamnya berfungsi
anaknya ke
sebagai pengasuh, pembimbing dan pendidik
sekolah sehingga
bagi anak.
mereka tidak
Referensi :Peran bimbingan belajar orang tua terhadap disiplin mengetahui
belajar siswa, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru perkembangan
Sekolah Dasar, 2019 anaknya
6. Waktu yang
3. Dessy Indah Saputri (2019) bahwa orang tua disediakan sekolah
yang kurang atau tidak memperhatikan untuk mengatur
pendidikan anaknya, kepentingan dan pertemuan dengan
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah:
Penyebab orang tua kurang peduli dengan
pemanggilan orang tua karena mereka
beranggapan bahwa buat apa sekolah hanya
menghabiskan waktu, tenaga, orang sekolah
belum tentu punya pekerjaan yang
menghasilkan, mereka tidak mengetahui
manfaat dari sekolah.
2. Guru:
Penyebab komunikasi orang tua dan guru terjalin
kurang baik
a. Kendala Bahasa
b. Perbedaan persepsi/pola piker terkait
Pendidikan terhadap anaknya
c. Masalah transportasi
d. Alasan pekerjaan
e. Waktu yang disediakan sekolah untuk
mengatur pertemuan dengan guru tidak
memenuhi kebutuhan orang tua/tidak cocok
f. Orang tua menyerahkan sepenuhnya
Pendidikan anaknya pada guru
3. Teman Sejawat:
Kurangnya perhatian orang tua terhadap siswa ,
Orang tua acuh tak acuh terhadap undangan rapat
orang tua.
4. Pengawas Sekolah :
Kurangnya komunikasi antara guru dan orang
tua:
Lingkungan, orang yang ada didesa itu
bekerja di perkebunan
Pendidikan orangtua masih banyak
menengah kebawah
Orang tua menggangap bahwa pendidikan
tanggung jawab sekolah
Guru di SMKN 6 Sidrap rata-rata pendatang,
mereka sudah mengajar mereka pulang.
5. Pakar :
Terhadap tumbuh kembang siswa itu sendiri
dalam rana pendidikan bukan hanya berfokus
dalam pendidikan disekolah hal ini menyebabkan
orang tua ini salah mengartikan sehingga orang
tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan
anaknya ke sekolah padahal pendidikan itu
tanggung jawab kita semua baik pendidikan
formal, pendidikan keluarga, masyarakat. Dan
terkadang juga orang tua itu tidak mengetahui
tumbuh kembang anaknya dikarena kesibukan
masing-masing. Selain itu kadang guru tidak
mau berkomunikasi langsung dengan orang tua.
5 Guru belum Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
mengoptimalkan 1. Menurut Ade Koesnandar (2020) model layanan analisis terhadap hasil
pengembangan pembelajaran inovatif berbasis TIK yang
model kajian literatur, hasil
sesuai Kurikulum 2013 yakni
pembelajaran wawancara dan
yang inovatif a. Secara umum guru sudah berusaha menerapkan dikonfirmasi melalui
yang sesuai model pembelajaran inovatif sesuai tuntutan observasi didapatkan
dengan Kurikulum 2013 sekalipun masih mengalami penyebab masalah yaitu
karakteristik kesulitan. ;
siswa b. Masih dirasakan kurangnya contoh-contoh dan 1. Guru kurang
pelatihan implementasi model pembelajaran mendapatkan
inovatif menyebabkan masih lemahnya pelatihan mengenai
pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran
pembelajaran inovatif. inovatif
c. Guru masih memerlukan tambahan 2. Kebanyakan guru
pengetahuan dan bimbingan dalam penerapan masih betah
pembelajaran inovatif. menggunakan
d. Guru juga menyatakan siap untuk metode ceremah,
memanfaatkan aplikasi pendampingan penugasan atau
pembelajaran inovatif apabila tersedia, dan lebih monoton
e. Guru Duta Rumah Belajar (DRB) menyatakan 3. Guru belum
kesiapannya membantu guru lainnya mengatasi memahami semua
kesulitan mengembangkan model-model model pembelajaran
pembelajaran inovatif yang bisa digunakan
untuk memenuhi
Referensi : Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif
semua kebutuhan
Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
murid yang
Sesuai Kurikulum 2013, Jurnal Teknologi Pendidikan,
2020
karakterstiknya
berbeda-beda
4. Kebanyakan guru
2. Menurut Nining Mariyaningsih (2018) Kesulitan
masih pekerja sosial
yang di hadapi guru dalam model pembelajaran
5. Pada saat guru
adalah:
menggunakan
inovatif di kelas
Kesulitan dalam memproleh informasi
mengenai model-model pembelajaran
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah :
Inovatif adalah hal yang berbeda yang
pernah kita lakukan dari hal sebelumnya,
inovatif itu tidak serta merta harus berbau
dengan teknologi serta output yang di
hasilkan positif
Dan selama ini guru juga malas untuk
melakukan inovatif biasanya kurangnya
pelatihan
2. Guru:
Guru terlena berada di zona nyaman dan kurangnya
kesadaran diri untuk bergerak mengembangkan
kompetensinya. Yang bisa dilakukan adalah dengan
merubah mindset dan keluar dari zona nyaman untuk
terus mengembangkan diri dan melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk
melakukan perubahan yang inovatif agar bisa lebih
baik lagi dan menerapkan pembelajaran yang tepat
sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Teman Sejawat:
Malasnya guru menggunakan media
pembelajaran inovatif karena masih proses
memilih menyesuaiakn materi pembelajaran
maupun membuat media sederhana yang
membutuhkan waktu yang sedikit lama.
Penggunaan media pembelajaran haruslah sesuai
dengan tujuan, materi dan strategi pembelajaran
model pembelajaran inovatif berdasarkan
karakteristik siswa dengan keberhasilan
pembelajaran
4. Pengawas Sekolah :
Guru SMKN 6 Sidrap seperti kita ketahui
rata-rata mereka adalah pekerja sosial baru
Guru belum mendapatkan pelatihan tentang
proses pembelajaran yang inovatif
5. Pakar :
Disini yang mau saya perjelas juga terkadang
guru belum memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran karena kebanyakan yang kita
dapatkan guru masih menggunakan metode
ceramah, mencatat, mendikte siswa mereka
enggak memanfaatkan teknologi karena merasa
sudah nyaman dengan metode tersebut.
6 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
keterampilan analisis terhadap hasil
berfikir kritis 1. Menurut Ridwan Abdullah Sani (2019) Anak tidak di kajian literatur, hasil
lahirkan dengan kemampuan berfikir kritis. Oleh sebab itu
siswa secara wawancara dan
keterampilan ini harus diajarkan atau dilatihkan pada
HOTS dikonfirmasi melalui
siswa.Kemampuan yang harus dilatih antara lain:
- Menyadari jika ada pertanyaan kritis yang observasi didapatkan
saling terkait penyebab masalah yaitu
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah:
Cara untuk melatih siswa berfikir kritis berasal
dari cara mengajar guru seberapa bisa guru
memancing siswa dengan pertanyaan sehingga
siswa mau mengemukan pendapatnya tapi yang
menjadi penyebabnya biasanya siswa malu
mengemukakan pendapatnya, siswa malu
biasanya juga karena siswa tidak percaya diri
(malu dan takut salah), ditambah saat siswa
berhadapan dengan guru yang malas
memberikan pujian dan bisa juga ada dipikiran
mereka tapi tidak mampu di ucapkan, biasaya
juga siswa tidak berfikir kritis karena kurangnya
literasi siswa dengan literasi akan memberikan
kosa kata untuk berfikir kritis. Yang menjadi
masalah juga saat ini siswa malas literasi
2. Guru :
Faktor penyebab rendahnya keterampilan
berfikir kritis siswa secara HOTS
a. Guru hanya menggunakan model ceramah
tidak memberikan kesempatan kepada murid
untuk berfikir kritis
b. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran
c. Siswa tidak terbiasa menyelesaikan sebuah
masalah dalam proses pembelajaran
d. Kurangnya melatih kemampuan beripikir
kritis siswa
3. Teman Sejawat :
Rendahnya kemampuan berpikir kritis
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu siswa
cenderung menghafal materi dan rumus daripada
memahami konsep.
4. Pengawa Sekolah
Faktor keterampilan berfikir kritis pada siswa
masih rendah
Siswa di SMKN 6 Sidrap kurang
mendapatkan kegiatan ekstrakurikuler
karena di kegiatan ekstrakurikuler itu di
berikan pemahaman tentang bagaimana
berdiskusi, bagaimana memecahakan
persoalan.
Siswa rata-rata berada dilungkup sekolah itu.
Siswa tidak terbiasa melakukan diskusi,
perdebatan dalam proses pembelajaran
5. Pakar :
Yang kita pahami sekarang itu dimana HOST
dimana ini berfokus kepada C4,C5,C6 sementara
di sekolah, itu dimana guru lebih dominan
kepada C1,C2,C3 jarang memancing siswa untuk
menganalisis terhadap masalah-masalah yang
ada di sekitar kita
7 Siswa sulit Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
untuk analisis terhadap hasil
1. Menurut Rais Tsaqif Yahya Al Hakim(2021)
menggunakan kajian literatur, hasil
Pembelajaran online memiliki banyak kelebihan
model wawancara dan
di antaranya adalah siswa mampu mengakses
pembelajaran dikonfirmasi melalui
baru khususnya materi kapanpun dan dimanapun tanpa tatap observasi didapatkan
yang muka, siswa dapat mencari referensi penyebab masalah yaitu
menggunakan pembelajaran tidak hanya dari buku tetapi bisa ;
aplikasi melalui internet, selain itu pembelajaran online 1. Saat siswa
pembelajaran dapat menghemat biaya transportasi apalagi bagi menggunakan
siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, selain aplikasi
itu dengan pembelajaran online siswa bisa pembelajaran yang
melakukan pembelajaran tanpa adanya batasan berbasis online
waktu dan tempat. Siswa bisa memanfaatkan ada sebagian siswa
waktu yang lebih untuk mengembangkan potensi kesulitan membeli
mereka seperti membaca, menulis atau seni. paket data
2. Siswa kadang
Referensi: Pembelajaran Online ditengah Pandemi Covid-19
kurang literasi
Tantangan yang Mendewasakan, UAD Press
dalam penggunaan
2. Menurtu Asnatul Husna (2021) mengaplikasikan strategi aplikasi
pembelajaran dengan memanfaatkan E-learning ini
pembelajaran
terdapat beberapa hambatan yang terjadi saat pelaksanaan
3. Kurangnya
pembelajaran baik bagi guru maupun bagi siswa itu
sendiri, seperti sumber daya manusia yang belum optimal bimbingan yang
dalam penerapan strategi berbasis E-learning ini. Bagi diberikan guru
siswa terdapat hambatan seperti jaringan yang kurang dalam penggunaan
bagus dalam mengakses internet, tidak semua siswa
aplikasi
memiliki hp yang dapat mengakses internet, serta sebagian
pembelajaran
siswa ada yang kurang memahami materi yang diajarkan
melalui pembelajaran berbasis E-learning ini, karena
penjelasan guru yang hanya bersifat verbal.
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah :
Masalah yang kita sering hadapi itu terbentur
faktor jaringan, dimana siswa saat ingin
menggunakan aplikasi pembelajaran banyak
alasanya tidak punya kouta, jaringan tidak stabil,
sehingga mereka tidak mau mencari tau hal
tersebut, selain itu faktor penentunya adalah guru
yang harus membiasakan/mengenalkan aplikasi
pembelajaran
2. Guru:
Faktor penyebab siswa mengalami kesulitan
dalam aplikasi pembelajaran
1. Kurangnya literasi membaca
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam
menggunakan aplikasi
3. Kurangnya bimbingan yang diberikan guru
4. Siswa tidak terbiasa menggunakan aplikasi
pembelajaran karena guru jarang
menggunakannya dalam proses
pembelajaran
3. Teman sejawat:
Kurangnya prasarana. Kurangnya interaksi
antara guru dan siswa telah menggeser beban
mengajar dari guru ke siswa dan orang tua
mereka. Hal inilah yang menjadi kendala
pembelajaran daring utama bagi orang tua.
Pergeseran kegiatan pembelajaran membuat guru
kesulitan untuk memantau pembelajaran dan
hasil belajar siswa
4. Pengawas Sekolah :
Faktor siswa sulit menggunakan aplikasi
pembelajaran:
Kurangnya leptop yang di miliki siswa
Pendapatan orang tua masih rendah
Penggunaan pulsa sangat besar
5. Pakar :
Sekarang kita masuk di era teknologi 5.0
dimana lebih berfokus atau lebih mengutamakan
teknologi dalam proses pembelajaran,
sebenarnya yang harus kita pahami disini
gurunya dulu yang harus memahami aplikasi
pembelajaran tersebut baru kemudian baru kita
tuntut siswanya ketika gurunya sudah menguasai
maka siswa akan tertarik menggunakan aplikasi
tersebut, dengan guru mengusai aplikasi tersebut
penyampaianya akan lebih efisien.Selanjutnya
yang menjadi perhatian kita bersama sarana dan
prasana yang belum memadahi, jaringan, siswa
juga terbatas dalam hal leptop/HP.