Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL BAKU

STANDARD OPERATING PROCEDURE

HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT


PROCEDUR PENGOPERASIAN CRANE
No. Dokumen : SOP-IST-023 No. Revisi : 00
Status Dokumen : Master Copy Tanggal : 20 September 2012

Dipersiapkan Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

Tgl : Tgl : Tgl :

DAFTAR DISTRIBUSI

No
Pemegang Dokumen Status Dokumen No. Copy
.
1. Direktur Utama Master Copy
2. Direktur Operasional Master Copy
3. Direktur Administrasi & Keuangan Master Copy
4. Project Manager Master Copy
5. Site Manager Master Copy
6. Master Copy
7. Master Copy
No. Dokumen : SOP-IST-023 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 Oktober 2019
Halaman : 1 dari 5
PROCEDUR PENGOPERASIAN CRANE

8. Master Copy
9. Master Copy
10. Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
No. Dokumen : SOP-IST-023 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 Oktober 2019
Halaman : 2 dari 5
PROCEDUR PENGOPERASIAN CRANE

DAFTAR REVISI

Rev Uraian Revisi Dibuat/Direvisi Oleh Tanggal


.
00 Edisi pertama 23 Maret 2011
01 Edisi kedua Hidayat 21 Oktober 2019
No. Dokumen : SOP-IST-023 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 Oktober 2019
Halaman : 3 dari 5
PROCEDUR PENGOPERASIAN CRANE

1. TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjelaskan proses pengoperasian crane di area kerja PT. Asia Development Engineering
2. Memastikan bahwa semua karyawan telah mengikuti ketentuan dan peraturan K3

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini untuk mengatur kegiatan pengoperasian crane sehingga dapat berjalan dengan aman
dan lancar dibawah tanggung jawab PT. Asia Development Engineering.

3. REFERENSI
 Keselamatan Kerja, Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan Umum, KepMen Pertambangan dan Energi
No.555.K/26/M.PE/1995

4. DEFINISI
 Crane adalah alat mekanis yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material
maupun komponen material atau benda yang berat serta besar yang tidak mampu di lakukan
oleh tenaga manusia.
 Rigger….
 Signalman ….

5. TANGGUNG JAWAB
Project Manager
o Memastikan bahwa pencegahan kecelakaan adalah merupakan bagian dari setiap instruksi yang
disampaikan oleh supervisor kepada para karyawan apabila memberikan tugas yang akan
dilaksanakan di daerah tanggung jawabnya.
Supervisor
o Bertanggung jawab untuk memahami tentang kebijakan K3 yang berlaku di daerah aktifitasnya
dan untuk pelaksanaannya pada seluruh jabatan dibawah pengawasannya.
o Memberikan petunjuk-petunjuk bagi karyawan baru atau pindahan mengenai prosedur-prosedur
kerja yang berlaku dilingkungan kerja.
o Memastikan equipment berada pada keadaan dan posisi yang aman.
o Meneliti informasi terperinci atas pekerjaan yang akan dilakukan.
o Memastikan bahwa semua ketentuan yang disyaratkan dalam izin kerja dilaksanakan.
Safety Officer
 Memastikan bahwa semua prosedur telah diketahui oleh karyawan yang bersangkutan.
 Mengevaluasi bahwa sasaran dari SOP ini dilaksanakan dengan baik.
 Memastikan bahwa prosedur tersebut berjalan dengan benar.
Signalman
 Memberikan perintah kepada operator crane selama kegiatan pengangkatan dilakukan.

6. PROSEDUR
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lakukan preestart check list sesuai standart perusahaan sebelum menyalakan engine / mesin.
 Operator crane selama mengoperasikan crane dilarang meninggalkan cabin selama engine crane
masih hidup,jika ingin nmeninggalkan cabin karena sesuatu hal,pastikan engine dalam keadaan
mati.
 Bagi signalman maupun rigger harus selalu pada posisi yang diketahui oleh operator crane.
No. Dokumen : SOP-IST-023 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 Oktober 2019
Halaman : 4 dari 5
PROCEDUR PENGOPERASIAN CRANE

 Selama kegiatan berlangsung bagi semua pekerja disekitar crane dilarang : bercanda, melakukan
tindakan yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri ataupun orang lain dan patuhi
rambu-rambu keamanan disekitar lokasi kerja.
 Semua personil yang terlibat dalam kegiatan crane harus mengerti tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
 Signalman tidak boleh merangkap tugas lain selama kegiatan pengangkatan dengan menggunakan
crane dilakukan.
 Selain signalman, tidak diperbolehkan memandu operator crane.
 Operator crane dilarang memulai pergerakan crane sebelum komunikasi dengan signalman
dilakukan dan dimengerti.
 Operator crane harus memastikan bahwa berat masing-masing muatan tidak melebihi kapasitas
maksimal crane.
 Tidak diperbolehkan berdiri di bawah beban yang sedang diangkat oleh crane.
 Rigger tidak diperbolehkan menyentuh barang yang sedang diturunkan sampai dasar barang
sebatas pinggang, dan tidak diperbolehkan memberhentikan barang yang sedang mengayun
secara manual.
 Alas berupa papan atau material keras lainnya harus digunakan di bawah kaki crane (outriggers)
sebagai pijakan, bila crane beroperasi pada permukaan yang lunak atau tidak stabil.
 Semua kaitan crane (crane hook) harus dilengkapi dengan kunci keselamatan operasi (safety
latches).
 Gunakan alat pelindung diri (APD) dan peralatan seperti di bawah ini :
a. Helm pelindung
b. Sepatu pelindung
c. Kacamata pelindung
d. Sarung tangan
e. Seragam ber-reflektor

Aspek Teknis
 Lakukan prestart check list (P2H) sebelum crane dioperasikan.
 Operasikan crane sesuai perintah signalman.
 Pastikan kesiapan barang yang akan diangkat.
 Uji beban dilakukan sesaat sebelum pengangkatan beban yang berat.
 Hentikan pengangkatan jika ditemukan kondisi yang tidak aman.
 Pastikan dan kendalikan pergerakan barang.
 Pastikan dan kendalikan posisi boom dan load line.
 Pastikan benda yang diangkat dilepas dari crane hooknya sebelum crane berputar untuk
mengambil benda berikutnya.
 Pastikan signalman berada di tempat sampai proses pengangkatan selesai dilakukan dan mesin
crane dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai