Anda di halaman 1dari 6

Proyek Barge Loading Facility

SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL BAKU


STANDARD OPERATING PROCEDURE

HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT

PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN


No. Dokumen : SOP-IST-024 No. Revisi : 00
Status Dokumen : Master Copy Tanggal : 20 September 2012

Dipersiapkan Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

Hidayat
Tgl : Tgl : Tgl :

DAFTAR DISTRIBUSI

No
Pemegang Dokumen Status Dokumen No. Copy
.
1. Direktur Utama Master Copy
2. Direktur Operasional Master Copy
3. Direktur Administrasi & Keuangan Master Copy
4. Project Manager Master Copy
5. Site Manager Master Copy
No. Dokumen : SOP-IST-024 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 October 2019
Halaman : 1 dari 6
PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN

6. Master Copy
7. Master Copy
8. Master Copy
9. Master Copy
10. Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
Master Copy
No. Dokumen : SOP-IST-024 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 October 2019
Halaman : 2 dari 6
PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN

DAFTAR REVISI

Rev Uraian Revisi Dibuat/Direvisi Oleh Tanggal


.
00 Edisi pertama 23 Maret 2011
01 Edisi kedua Hidayat 21 October 2019
No. Dokumen : SOP-IST-024 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 October 2019
Halaman : 3 dari 6
PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN

1. TUJUAN
Memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan pekerjan di ketinggian cara kerja dan langkah-
langkah yang dilakukan serta mengurangi tingkat bahaya, resiko kecelakaan pada manusia,alat dan
lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku disemua lokasi kerja PT. Asia Development Engineering.

3. TANGGUNG JAWAB
Project Manager
o Memastikan bahwa pencegahan kecelakaan adalah merupakan bagian dari setiap instruksi yang
disampaikan oleh supervisor kepada para karyawan apabila memberikan tugas yang akan
dilaksanakan di daerah tanggung jawabnya.

Supervisor
o Bertanggung jawab untuk memahami tentang kebijakan K3 yang berlaku di daerah aktifitasnya
dan untuk pelaksanaannya pada seluruh jabatan dibawah pengawasannya.
o Memberikan petunjuk-petunjuk bagi karyawan baru atau pindahan mengenai prosedur-prosedur
kerja yang berlaku dilingkungan kerja.
o Memastikan equipment berada pada keadaan dan posisi yang aman.
o Meneliti informasi terperinci atas pekerjaan yang akan dilakukan.
o Memastikan bahwa semua ketentuan yang disyaratkan dalam izin kerja dilaksanakan.

Safety officer
o Mengawasi semua kegiatan di lapangan serta memastikan bahwa kegiatan itu keadaan aman dan
berkoordinasi dengan Site Manager.
o Memantau keselamatan pekerjaan penggalian.
o Melaksanakan inspeksi secara rutin setelah hujan.
o Membuat report kegiatan-kegiatan K3 kepada HSE manager.

4. UMUM
o Peraturan keselamatan kerja dibuat untuk melindungi karyawan dari kecelakaan. Jangan dirubah
dan jangan dilanggar.
o Jangan mengoperasikan mesin/alat dalam keadaan lelah atau terpengaruh oleh minuman keras
( mabuk)
o Jangan mencoba alat yang bukan menjadi wewenang atau tugasnya.
o Pakailah alat pelindung diri yang sesuai dengan bidang pekerjaannya yang sudah disediakan oleh
perusahaan.
o Pelajari mengenai peralatan keselamatan kerja pada mesin yang dipakai dan tentang cara
bagaimana mempergunakannya. Pastikan bahwa alat tersebut terpasang/diletakkan pada posisi
yang tepat.
o Jangan biarkan orang lain operator dan instruktur untuk menaiki mesin ketika sedang beroperasi.

5. PROSEDUR
5.1 Perlengkapan Kerja.
Bisa mengakibatkan terbentur, jatuh dan tergores maka harus mengacu Keselamatan Kerja
Perusahaan, gunakan APD untuk mengurangi resiko cedera.
APD khusus untuk orang yang bekerja di ketinggian adalah lifelines (sabuk / tali keselamatan).
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaannya adalah :
No. Dokumen : SOP-IST-024 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 October 2019
Halaman : 4 dari 6
PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN

o Tidak mengganggu aktivitas pemakai tapi mampu untuk menahan dan menyerap goncangan
yang kuat.
o Dianjurkan untuk memakai tipe parasut / harness, yang mencegah tubuh terlepas dari
penyangga dan menjaga tubuh tetap tegak/ lurus (bekerja diatas 2 meter dari permukaan
tanah).
Jika memakai lifelines secara horizontal harus digunakan sejalan dengan lanyard (tali
penyandang) dan ditanam pada 2 titik yang mampu menahan bobot mati maksimum.
Lanyard yang baik adalah yang terbuat dari nylon/ polister, yang berdiameter 19 mm / lebih.

5.2 Memerikasa Surat ijin kerja


Surat ijin kerja / work permit sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera berat,
tersengat listrik, terjatuh setiap kegiatan/pekerjaan di ketinggian.

5.3 Periksa kondisi perancah/Scafolding


o Perancah yang digunakan harus direkomendasikan sesuai standar keselamatan.
o Perancah harus dilengkapi dengan KIP (Kartu Inspeksi Peralatan).
o Saat memeriksa perancah, ceklis inspeksi standard harus dipergunakan.
o Periksa keadaan fisik perancah dengan cermat dari adanya cacat, retakan, terbelah,
bengkok / kerusakan lainnya
o Bersihkan perancah dari sisa lumpur, tanah, pelumas dan bahan penyebab licin lainnya.
Lakukan pembersihan dengan hati – hati, gunakan majun atau sikat pembersih

5.4 Memasang tangga di tempat kerja


Sebelum tangga diberdirikan, pastikan bahwa landasan tempat kaki tangga akan diletakkan
harus dipastikan stabil dan keras, tidak licin atau kotor.
Hal-hal berikut ini harus diperhatikan saat menaikkan tangga:
o Tidak terdapat pintu yang membuka ke arah tangga akan diletakkan. Jika terpaksa, pintu
tersebut harus ditutup, dikunci dan dipasang label bahaya.
o Bukan tempat berjalan / gang. Jika terpaksa daerah dibawah tangga harus ditutup atau
diblokade sehingga tidak dilewati orang.
o Jangan meletakkan tangga ke kaca jendela, atau tumpukan yang tidak stabil.
o Letakkan tangga sedemikian sehingga jarak kaki tangga dengan kaki bangunan tempat
tangga bersandar adalah seperempat (1/4) kali panjang tangga dari kaki tangga ke titik
dimana ujung tangga disandarkan di bagian atas bangunan.
o Kaki tangga harus diletakkan sehingga kedua-duanya berada menempel di lantai dengan
stabil, aman dan tangga tidak menjadi miring.
o Tangga harus disandarkan sedemikian sehingga bagian atas tangga tersisa minimal 1 meter
dari titik tangga bersandar, hindari menyandarkan ujung atas tangga pada bangunan.
o Jika tempat yang akan diraih tinggi, tangga harus diamankan, bagian atas tangga yang
menempel pada bangunan harus diamankan dengan diikat
Untuk menghindari tersengat arus listrik atau merusak instalasi kabel dan pemipaan bangunan
maka jangan menempatkan tangga di dekat kabel hantaran listrik, telepon, atau pipa-pipa
bangunan
Jika menggunakan tangga lipat, pastikan kaki-kaki tangga terbuka sempurna dan kait
penguncinya terpasang dengan baik.

5.5 Cara naik dan turun tangga


o Pastikan dulu bahwa sepatu yang dipakai bersih dari lumpur, pelumas, atau kotoran lain
yang bisa menyebabkan slip.
No. Dokumen : SOP-IST-024 SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU
No. Revisi : 01 Health Safety and Environment
Tanggal : 21 October 2019
Halaman : 5 dari 6
PROSEDURE BEKERJA DIKETINGGIAN

o Naik / turun tangga harus memanfaatkan kedua tangan untuk memegang tangga. (gunakan
teknik kontak tiga titik)
o Tubuh harus selalu menghadap tangga.
o Jangan merosot / meluncur untuk menuruni tangga.
o Jangan berdiri melewati tiga anak tangga dari bagian atas tempat tangga bersandar, atau
melewati dua anak tangga teratas tangga lipat.
Agar tidak terjatuh kejatuhan barang atau menjatuhkan sesuatu saat naik / turun tangga maka:
o Jika membawa peralatan atau beban, usahakan dinaik / turunkan dengan tali untuk
menggeretnya ke atas / bawah, sehingga kedua tangan tetap bebas untuk berpegangan.
o Jika terpaksa membawa kunci atau peralatan lain, masukkan ke dalam kantong khusus
peralatan yang diikatkan pada ikat pinggang, atau dipanggul.
o Hanya dibolehkan satu orang menaiki tangga pada satu waktu.
Untuk menghindari terjadinya tangga roboh maka harus memperhatikan:
o Jangan meninggalkan tangga tanpa penjagaan terutama di lingkungan luar atau di tempat
berangin kencang, kecuali bagian atas dan kaki tangga sudah diamankan / diikat
Jika menggunakan tangga yang dapat dipanjangkan, pemanjangan hanya boleh dilakukan dari
bawah tangga, dan mekanisme pengunci harus dipastikan bekerja dengan sempurna

5.6 Bekerja di atas perancah.


o Jika pekerjaan dilakukan pada ketinggian lebih dari 2.0 meter, safety harness / lifeliness
harus dipakai dengan benar.
o Jika pekerjaan dilakukan diatas 5 meter maka harus ada “Surat Ijin Bekerja” yang diberikan
oleh Section Head / SHE Officer terkait.
o Sedapat mungkin gunakan peralatan kerja yang dilengkapi dengan gelang tangan sehingga
tidak. mudah terjatuh ke bawah.
o Pakai kantong peralatan yang diikatkan di pinggang untuk memudahkan pekerjaan dan
penyimpanan. Jangan diletakkan di lantai kerja.
o Jaga langkah kaki, jangan berpindah tempat secara mendadak atau berdiri berdekatan /
berkelompok sehingga membebani lantai kerja secara akumulatif.
o Hindari bersandar pada pagar lantai kerja, pagar hanya digunakan untuk tempat
berpegangan atau penahan jatuh.
o Lakukan pekerjaan dengan hati-hati, jika ada angin kencang, rendahkan tubuh dan
berpegangan pada pagar pengaman.
Untuk menghindarkan bahaya arus listrik, maka hal berikut ini harus aturan berikut ini harus
dipatuhi:-
o Jika perancah didirikan di dekat (dalam radius 3 meter) kabel listrik bertegangan >24 volt,
maka kabel tersebut harus dimatikan dari sumber arusnya.
o Jika perlu perancah (yang terbuat dari logam) harus dibumikan. Dilarang menggunakan
perancah kayu

5.7 Selesai Operasi


Setelah selesai operasi, kembalikan barang-barang ,alat/peralatan ke tempatnya semula dalam
keadaan bersih dan rapi.

Anda mungkin juga menyukai